[Type here]
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakang Masalah Masalah
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang unik dan kompleks karena di dalam rumah sakit terdapat banyak institusi yang padat karya dengan berbagai sifat, ciri serta serta fungsi fungsi yang yang khusus khusus dalam dalam proses proses mengha menghasil silkan kan jasa jasa mdis mdis dan mempuny mempunyai ai berbagai kelompok profesi dalam elayanan rumah sakit (Boekitwetan, 1!"# Berbaga Berbagaii kelomp kelompok ok profes profesii ini akan akan meghas meghasilk ilkan an peril perilaku aku indi$i indi$idu du dan perila perilaku ku kelo kelomp mpok ok yang yang pada pada akhi akhirny rnyaa mengh menghas asil ilkan kan peril perilak aku u orga organi nisa sasi sion onal al dala dalam m melaksanakan tugas dan fungsinya (%umbanraja, &''" )umber daya manusia merupakan faktor penting bagi setiap organisasi, sebab tanpa sumber daya manusia manusia tujuan dan sasaran organisasi organisasi tidak akan tercapai tercapai sesuai yang direncanakan# *leh karena itu peranan sumber daya manusia sangat penting dalam setiap organisasi# +entingnya peranan sumber daya manusia bagi setiap organisasi diharapkan dapat dapat meni mening ngkat katka kan n kine kinerj rjaa kary karyawa awan, n, untuk untuk itu itu sumb sumber er daya daya manu manusi siaa perl perlu u memili memiliki ki skill atau keterampilan yang handal dalam menangani setiap pekerjaan, sebab sebab dengan adanya adanya skill yang yang handal maka secara langsung dapat meningkatkan kinerja karyawan# )alah )alah satu satu fakt faktor or yang yang memp mempen enga garu ruhi hi kine kinerj rjaa kary karyaw awan an dalam dalam suat suatu u perusahaan adalah budaya kerja, dimana faktor tersebut sangat erat kaitannya dalam dalam mening meningkat katkan kan kinerj kinerjaa karyawa karyawan, n, sebab sebab dengan dengan tercip terciptan tanya ya budaya budaya kerja kerja yang yang baik baik dan dan ditu ditunj njan ang g oleh oleh kerj kerjaa sama sama deng dengan an sesa sesama ma kary karyaw awan an,, maka aka akan akan terc tercapa apaii hasi hasill yang yang dapat dapat meni meningk ngkat atkan kan kine kinerj rjaa kerj kerjaa kary karyawa awan# n# (Tik (Tika, a, &'' - 1&'"
&
[Type here]
Budaya kerja pada umumnya merupakan pernyataan filosofis, dapat difungsikan
sebagai
tuntutan yang mengikat para karyawan karena dapat
diformulasikan secara formal dalam berbagai peraturan dan ketentuan perusahaan# .engan membakukan budaya kerja, sebagai suatu acuan bagi ketentuan atau peraturan yang berlaku, maka para pemimpin dan karyawan secara tidak langsung akan terikat sehingga dapat membentuk sikap dan perilaku sesuai dengan $isi dan misi serta strategi perusahaan# +roses pembentukan tersebut pada akhirnya akan menghasilkan pemimpin dan karyawan professional yang mempunyai integritas yang tinggi# 1.2 Masalah Pokok
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengemukakan masalah pokok sebagai berikut - /pakah budaya kerja yang terdiri dari inisiatif indi$idual, toleransi risiko dan dukungan manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Rumah )akit
0
[Type here]
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manae!en S"!#er Da$a Man"sia anajemen sumber daya manusia memiliki arti penting sebagai salah satu
fungsi manajemen selain fungsi manajemen pemasaran, keuangan, dan produksi, di mana manajemen sumber daya manusia meliputi usaha2usaha3akti$itas2akti$itas suatu organisasi dalam mengelola sumber daya manusia yang dimilikinya secara umum dimulai dari proses pengadaan karyawan, penempatan, pengelolaan, pemeliharaan, pemutusan hubungan kerja, hingga hubungan industrial# .epartemen sumber daya manusia yang ada dalam suatu organisasi membantu karyawan dan organisasi mencapai tujuan mereka# .iantara para ahli mempunyai pandangan yang berbeda dalam mendefinisikan anajemen )umber .aya anusia# 4amun demikian, secara umum intisari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli memiliki kesamaan tujuan# 5uniarsih dan )uwatno (&'' - 0" mengemukakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah serangkaian kegiatan pengelolaan sumber daya manusia yang memusatkan kepada praktek dan kebijakan, serta fungsi2fungsi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi 6# 2.2 Pengertian B"%a$a Kera
Budaya kerja menurut angkunegara (&''7 - 110" yang dikutip dari 8dgar 9# )chein mendefinisikan bahwa - Budaya kerja adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai2nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota2anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal# Budaya kerja mempunyai dua tingkatan yaitu pada tingkatan yang lebih dalam dan kurang terlihat, budaya merujuk pada nilai2nilai yang dianut bersama oleh orang dalam kelompok dan cenderung bertahan sepanjang waktu# +engertian ini mencakup
:
[Type here]
tentang apa yang penting dalam kehidupan dan sangat ber$ariasi dalam perusahaan yang berbeda# +ada tingkatan yang lebih terlihat, budaya menggambarkan pola atau gaya perilaku suatu perusahaan, sehingga pegawai2pegawai baru secara otomatis terdorong untuk mengikuti perilaku sejawatnya# )edangkan menurut c ;enna dan 4ic Beech (&''' - &" mengemukakan bahwa budaya kerja atau perusahaan sebagai pola asumsi2asumsi yang mendasar di mana kelompok yang ada menciptakan, menemukan atau berkembang dalam proses belajar untuk menanggulangi kesulitan2kesulitan adaptasi eksternal dan integrasi internal#
)edangkan jenis2jenis budaya kerja berdasarkan proses informasi dan tujuannya menurut Tika (&'' - !" adalah 1. Berdasarkan Proses Informasi
Robert 8# =uinn dan R# c>rath (dalam buku /rie ?ndra @handra" membagi budaya organisasi berdasarkan proses informasi terdiri dari a" Budaya rasional b" Budaya ideologis c" Budaya konsensus d" Budaya hierarkis 2. Berdasarkan Tujuannya
7
[Type here]
TaliAuduhu 4draha membagi budaya kerja berdasarkan tujuannya, yaitu a" Budaya organisasi perusahaan, b" Budaya organisasi publik c" Budaya organisasi sosial# 2.( )"ngsi B"%a$a Kera
/dapun fungsi utama budaya kerja adalah sebagai berikut a#
)ebagai batas pembeda terhadap lingkungan, organisasi maupun kelompok lain# Batas pembeda ini karena adanya identitas tertentu yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau kelompok yang tidak dimiliki organisasi atau kelompok lain#
b#
)ebagai perekat bagi karyawan dalam suatu perusahaan 9al ini merupakan bagian dari komitmen kolektif dari karyawan# ereka bangga sebagai seorang pegawai3karyawan suatu perusahaan# +ara karyawan mempunyai rasa memiliki, partisipasi, dan rasa tanggungjawab atas kemajuan perusahaannya#
c#
empromosikan stabilitas sistem sosial# 9al ini tergambarkan di mana lingkungan kerja dirasakan positif, mendukung dan konflik serta perubahan diatur secara efektif#
d#
)ebagai mekanisme kontrol dalam memadu dan membentuk sikap serta
perilaku
karyawan#
.engan
dilebarkannya
mekanisme
kontrol,
didatarkannya struktur, diperkenalkannya dan diberi kuasanya karyawan oleh perusahaan, makna bersama yang diberikan oleh suatu budaya yang kuat memastikan bahwa semua orang diarahkan ke arah yang sama# e#
)ebagai integrator Budaya kerja dapat dijadikan sebagai integrator karena adanya sub budaya baru# ;ondisi seperti ini biasanya dialami oleh adanya perusahaan2perusahaan besar di mana setiap unit terdapat para anggota perusahaan yang terdiri dari sekumpulan indi$idu yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda#
f#
embentuk perilaku bagi karyawan
[Type here]
ungsi seperti ini dimaksudkan agar para karyawan dapat memahami bagaimana mencapai tujuan perusahaan# g#
)ebagai sarana untuk menyelesaikan masalah2masalah pokok perusahaan# asalah utama yang sering dihadapi perusahaan adalah masalah adaptasi terhadap lingkungan eskternal dan masalah integrasi internal# Budaya kerja diharapkan dapat berfungsi mengatasi masalah2masalah tersebut#
h#
)ebagai acuan dalam menyusun perencanaan perusahaan# ungsi budaya kerja adalah sebagai acuan untuk menyusun perencanaan pemasaran, segmentasi pasar, penentuan positioning yang akan dikuasai perusahaan tersebut#
i#
)ebagai alat komunikasi Budaya kerja dapat berfungsi sebagai alat komunikasi antara atasan dan bawahan atau sebaliknya, serta antara anggota organisasi# Budaya sebagai alat komunikasi tercermin pada aspek2aspek komunikasi yang mencakup kata2kata, segala sesuatu bersifat material dan perilaku# ;ata2kata mencerminkan kegiatan dan politik organisasi# aterial merupakan indikator dari status dan kekuasaan, sedangkan perilaku merupakan tindakan2tindakan realistis yang pada dasarnya dapat dirasakan oleh semua insan yang ada dalam perusahaan#
j#
)ebagai penghambat berino$asi Budaya kerja dapat juga sebagai penghambat dalam berino$asi# 9al ini terjadi apabila budaya kerja tidak mampu mengatasi masalah2masalah yang menyangkut lingkungan eksternal dan integrasi internal# +erubahan2perubahan terhadap lingkungan tidak cepat dilakukan adaptasi oleh pimpinan organisasi# .emikian pula pimpinan organisasi masih berorientasi pada kebesaran masa lalu#
2.* )aktor')aktor +ang Me!,engar"hi B"%a$a Kera
aktor2faktor utama yang menentukan kekuatan budaya kerja adalah kebersamaan dan intensitas# 1#
;ebersamaan
!
[Type here]
;ebersamaan adalah sejauh mana anggota organisasi mempunyai nilai2nilai inti yang dianut secara bersama# .erajat kebersamaan dipengaruhi oleh unsur orientasi dan imbalan# *rientasi dimaksudkan pembinaan kepada anggota2anggota organisasi khususnya anggota baru maupun melalui program2program latihan# elalui program orientasi, anggota2anggota baru organisasi diberi nilai2nilai budaya yang perlu dianut secara bersama oleh anggota2anggota organisasi# .i samping orientasi kebersamaan, juga dipengaruhi oleh imbalan dapat berupa kenaikan gaji, jabatan (promosi", hadiah2hadiah, tindakan2tindakan lainnya yang membantu memperkuat komitmen nilai2nilai inti budaya kerja#
?ntensitas ?ntensitas adalah derajat komitmen dari anggota2anggota perusahaan kepada nilai2 nilai inti budaya kerja# .erajat intensitas bisa merupakan suatu hasil dari struktur imbalan# *leh karena itu, pimpinan perusahaan perlu memperhatikan dan mentaati struktur imbalan yang diberikan kepada anggota2anggota perusahaan guna menanamkan nilai2nilai budaya kerja# enurut )tepen +# Robbins dalam buku Tika (&'' - 1'" menyatakan adalah
1' karakteristik yang apabila dicampur dan dicocokkan, akan menjadi budaya kerja# ;esepuluh karateristik budaya organsisasi tersebut sebagai berikut 1. Inisiati- In%ii%"al
5ang dimaksud inisiatif indi$idual adalah tingkat tanggung jawab, keberadaan atau independensi yang dipunyai setiap indi$idu dalam mengemukakan pendapat# ?nisiatif tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan suatu perusahaan sepanjang menyangkut ide untuk memajukan dan mengembangkan perusahaan# 2. Toleransi terha%a, Tin%akan Berisiko
.alam budaya kerja perlu ditekankan, sejauh mana para pegawai dianjurkan untuk dapat bertindak agresif, ino$atif dan mengambil resiko# )uatu budaya kerja dikatakan baik, apabila dapat memberikan toleransi kepada anggota3para pegawai untuk
dapat
bertindak
agresif
dan
ino$atif
untuk
memajukan
[Type here]
organisasi3perusahaan serta berani mengambil risiko terhadap apa yang dilakukannya# &. Pengarahan
+engarahan dimaksudkan sejauh mana suatu organisasi3perusahaan dapat menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan# )asaran dan harapan tersebut jelas tercantum dalam $isi, misi dan tujuan perusahaan# ;ondisi ini dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan# (. Integrasi
?ntegrasi dimaksudkan sejauh mana suatu perusahaan dapat mendorong unit2unit perusahaan untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi# ;ekompakan unit2unit perusahaan dalam bekerja dapat mendorong kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan# *. D"k"ngan Manae!en
.ukungan manajemen dimaksudkan sejauh mana para manajer dapat memberikan komunikasi atau arahan, bantuan serta dukungan yang jelas terhadap bawahan# +erhatian manajemen terhadap bawahan (karyawan" sangat membantu kelancaran kinerja suatu perusahaan# /. Kontrol
/lat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan2peraturan atau norma2norma yang berlaku dalam suatu perusahaan#
?dentitas dimaksudkan sejauh mana para anggota3karyawan suatu perusahaan dapat mengidentifikasikan dirinya sebagai satu kesatuan dalam perusahaan dan bukan sebagai kelompok kerja tertentu
atau keahlian profesional tertentu#
?dentitas diri sebagai satu kesatuan dalam perusahaan sangat membantu manajemen dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan#
[Type here]
8.
Siste! I!#alan
)istem imbalan dimaksudkan sejauh mana alokasi imbalan (seperti kenaikan gaji, promosi dan sebagainya" didasarkan atas prestasi kerja pegawai, bukan sebaliknya didasarkan atas senioritas, sikap pilih kasih, dan sebagainya# )istem imbalan yang didasarkan atas prestasi kerja pegawai dapat mendorong pegawai3karyawan suatu perusahaan untuk bertindak dan berperilaku ino$atif dan mencari prestasi kerja yang maksimal sesuai kemampuan dan keahlian yang dimilikinya# )ebaliknya, sistem imbalan yang didasarkan atas senioritas dan pilih kasih, akan berakibat tenaga kerja yang punya kemampuan dan keahlian dapat berlaku pasif dan frustasi# ;ondisi semacam ini dapat berakibat kinerja perusahaan menjadi terhambat# 9.
Toleransi terha%a, kon-lik
)ejauh mana para pegawai3karyawan didorong untuk mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka# +erbedaan pendapat merupakan fenomena yang sering terjadi dalam suatu perusahaan# 4amun, perbedaan pendapat atau kritik yang terjadi bisa dijadikan sebagai media untuk melakukan perbaikan atau perubahan strategi untuk mencapai tujuan suatu perusahaan# 1. Pola Ko!"nikasi
)ejauh mana komunikasi dapat dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal# ;adang2kadang
hierarki kewenangan dapat menghambat terjadinya
pola
komunikasi antara atasan dan bawahan atau antar karyawan itu sendiri#
1'
[Type here]
anajemen budaya kadangkala memfokuskan diri pada pengembangan nilai bersama dan mendapat komitmen untuk nilai bersama tersebut# 4ilai ini berkaitan dengan jenis perilaku yang dipercaya manajemen sesuai kepentingan perusahaan# 4ilai inti dari bisnis mengekspresikan keyakinan tentang apa yang dianggap penting oleh manajemen mengenai bagaimana fungsi perusahaan dan bagaimana orang2orang seharusnya berperilaku# Tujuannya untuk memastikan bahwa keyakinan ini juga dimiliki dan dilaksanakan karyawan# )trategi manajemen budaya seharusnya menganalisis perilaku yang sesuai dan kemudian dibawa ke dalam proses, seperti manajemen kinerja, yang akan mendorong pengembangan perilaku tersebut# enurut .enison dalam buku Tika (&'' -10" berpendapat bahwa ada empat prinsip integratif mengenai hubungan timbal balik antara budaya perusahaan dan efekti$itas kinerja perusahaan# ;eempat prinsip ini diberi nama empat sifat utama (main cultural traits" yang mencakup, yaitu - C1# ;eterlibatan (involvement ", ;onsistensi, 0# /daptabilitas, :# isi#C )elanjutnya penjelasan mengenai hubungan keempat sifat utama tersebut di atas dengan efekti$itas kinerja perusahaan dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut 1# ;eterlibatan ( Involvement " ;eterlibatan merupakan faktor kunci dalam budaya organisasi# +enelitian tentang keterlibatan perusahaan yang tinggi oleh Dalton maupun %awler mengemukakan bahwa keterlibatan merupakan strategi manajemen bagi kinerja perusahaan yang efektif dan strategi karyawan untuk lingkungan kerja yang baik# ereka juga lebih memfokuskan pada struktur2struktur dan strategi aktual dalam membentuk, mempertahankan sistem keterlibatan yang tinggi# *rganisasi dengan keterlibatan tinggi memiliki karakteristik dari sebuah suku (clan" daripada sebuah birokrasi formal# Transaksi2transaksi organisasi suku terutama dipengaruhi oleh nilai2nilai, keyakinan2keyakinan, norma2norma, dan tradisi2tradisi# *rganisasi
dengan tingkat keikutsertaan,
11
keterlibatan,
dan
[Type here]
partisipasi
yang tinggi bergantung pada sistem manajemen yang terbentuk
berdasarkan# ;onsistensi Teori konsistensi menekankan adanya dampak positif budaya kuat pada efekti$itas organisasi dan bahwa sistem keyakinan, nilai dan simbol yang dihayati serta dipahami secara luas oleh para anggota organisasi memiliki dampak positif pada kemampuan mereka dalam mencapai konsensus dan melakukan tindakan2tindakan yang terkoordinasi# ;onsep fundamentalnya adalah sistem kontrol implisit, yang berdasarkan nilai2nilai yang diinternalisasi merupakan cara yang efektif dalam tercapainya koordinasi daripada sistem kontrol eksternal yang bergantung pada peraturan2peraturan eksplisit# .ari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa konsistensi menyangkut keyakinan, nilai2nilai, simbol, dan peraturan2peraturan mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan khususnya menyangkut, metode melakukan bisnis, perilaku karyawan dan tindakan2tindakan bisnis lainnya# 0# /daptabilitas
1&
[Type here]
b# emberikan kejelasan dan arah3aturan# ;esadaran akan misi memberikan arah dan sasaran yang jelas yang berfungsi untuk mendefinisikan serangkaian tindakan yang tepat bagi organisasi dan anggota2anggotanya# +ada tingkat indi$idu ada bukti yang meyakinkan bahwa kesuksesan kemungkinan besar terjadi ketika indi$idu mempunyai tujuan terarah# +ada tingkat organisasi walaupun sasaran organisasi sering kali post hoc reconstruction, proses yang berkaitan akan terjadi# ;edua faktor tersebut memiliki efek positif pada kinerja perusahaan#
10
[Type here]
BAB III PEMBAHASAN
+ermasalahan yang sering terjadi di rumah sakit adalah keterlambatan kehadiran petugas2petugas di rumah sakit# 9al ini sangat berpengaruh untuk kinerja rumah sakit# *leh karena itu pimpinan harus berusaha menciptakan kondisi budaya kerja yang kondusif dan dapat mendukung terciptanya kinerja yang baik# 9al inilah yang merupakan sasaran bagi pimpinan rumah sakit dalam menciptakan budaya kerja yang diinginkan atau budaya yang kuat maka upaya yang ingin dicapai adalah untuk menciptakan budaya kerja yang baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja para karyawan di lingkungan rumah sakit# 9al ini dapat dilihat pada penerapan budaya kerja pada beberapa rumah sakit belum optimal, dimana masih ada karyawan yang belum mentaati disiplin kerja seperti - jam kerja, mereka masuk kerja setelah jam '#'' D?B dan pulang sebelum jam 1!#'' D?B, disamping itu sikap karyawan yang tidak memegang teguh amanah dalam melaksanakan tugas pokok dan kewajibannya sebagai karyawan# Tindakan2 tindakan seperti tersebut di atas dapat berakibat pada kurangnya pelayanan kepada masyarakat#
1:
[Type here]
/da tiga aspek adaptabilitas yang mempunyai dampak pada efekti$itas perusahaan, yaitu sebagai berikut a# ;emampuan untuk menyadari dan bereaksi pada lingkungan eksternal# )alah satu ciri khas perusahaan Eepang yang berhasil adalah obsesi dari pelanggan dan kompetitor# b# ;emampuan untuk bereaksi pada pelanggan internal# ;epicikan dalam memperlakukan departemen, di$isi, dan distrik lain dalam perusahaan yang sama menunjukkan kurangnya adaptasi dan mempunyai dampak langsung pada kinerja perusahaan yang efektif# c# ;emampuan untuk bereaksi terhadap pelanggan internal maupun eksternal membutuhkan kemampuan untuk mengatur kembali dan melembagakan kembali sejumlah perilaku dan proses yang mengiAinkan perusahaan untuk beradaptasi# ;etiga aspek di atas merupakan hasil perkembangan dari asumsi2asumsi, nilai2 nilai, dan norma2norma dasar yang memberikan struktur dan arah bagi organisasi# 9al2hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan budaya kerja yang baik diantaranya adalah pimpinan memberikan contoh secara langsung kepada staf2
17
[Type here]
stafnya contohnya adalah hadir lebih pagi dibanding staf lainnya# ;emudian melakukan pendekatan langsung kepada staf2staf nya, contohnya memimpin langsung briefing mingguan staf, sehingga dapan berkomunikasi langsung dengan staf mengenai permasalahan atau pencapaian apa yang telah terjadi# embuat forum diskusi untuk antar departemen juga berpengaruh baik terhadap budaya kerja, hal ini dikarenakan hubungan yang baik antar departemen di rumah sakit juga dapat berpengaruh besar terhadap budaya kerja di rumah sakit# )elain itu pelatihan ser$ice eFcelent untuk staf juga berfungsi untuk meningkatkan pelayanan yang baik terhadap pasien#
BAB I3 KESIMPULAN 4 SA5AN
1
[Type here]
DA)TA5 PUSTAKA 8ugene c;enna dan 4ie Beech, &''', Manae!en S"!#er Da$a Man"sia6 edisi pertama, cetakan pertama, +enerbit - /4.?, 5ogyakarta# 9asibuan, 9# alayu )#+# &'', Manae!en S"!#er Da$a Man"sia # Eakarta Bumi /ksara# althis, Robert %# G Eohn 9# Eackson# &'' Manae!en S"!#er Da$a Man"sia , Terjemahan oleh Eimmy )adeli G Bayu +rawira 9ie# Eakarta )alemba 8mpat# angkunegara, /nwar +rabu, &''7, Perilak" %an B"%a$a 7rganisasi , cetakan pertama, +enerbit - Remaja Rosda ;arya, alang oeljono, .jokosantoso, &''7, B"%a$a 7rganisasi %ala! Tantangan6 +enerbit 8leF edia ;omputindo, Eakarta# oh# +abundu Tika, &'', B"%a$a 7rganisasi %an Peningkatan Kinera Per"sahaan6 cetakan kedua, +enerbit - Bumi /ksara, Eakarta# angkunegara, /nwar +rabu, &'', Peren8anaan %an Penge!#angan S"!#er Da$a Man"sia, edisi kedua, cetakan ketiga, +enerbit - Refika /ditama, Bandung Rachmawati, 4uraini 8ka, &'':, Para%ig!a Bar" Manae!en S"!#er Da$a Man"sia se#agai Basis Meraih Ke"ngg"lan Ko!,etiti-6 edisi pertama, cetakan pertama, +enerbit - 8konisia, 5ogyakarta# Ri$ai, HeithAal, &'', Manae!en S"!#er Da$a Man"sia "nt"k Per"sahaan , edisi kedua, cetakan kedua, Raja>rafindo +ersada, Eakarta Ruky )# /chmad, &'', S"!#er Da$a Berk"alitas6 Meng"#ah 3isi Mena%i 5ealita , cetakan kedua, +enerbit - >ramedia +ustaka roup, Eakarta )ofyandi, 9erman, &'', Manae!en S"!#er Da$a Man"sia, edisi pertama, cetakan pertama, >raha ?lmu, 5ogyakarta T# 9ani 9andoko dan Rahmawati, Manae!en S"!#er Da$a Man"sia , edisi re$isi cetakan kedua, +enerbit - B+8, 5ogyakarta 5uniarsih Tjutju, dan )uwatno, &'', Manae!en S"!#er Da$a Man"sia , cetakan pertama, +enerbit - /lfabeta, Bandung
1!