LAPORAN KASUS “SEORANG BAYI PEREMPUAN 3 BULAN DENGAN BRONKOPNEUMONIA”
Disusun oleh :
ANGGUN SEPTIYANI 4!"3## Pe$%i$%in& :
'() A%'ul *+,+$- M)Si) Me'- S.)A
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESE*ATAN ANAK /AKULT /AKULTAS AS KEDOKTERAN KEDOK TERAN UNI0ERSITA UNI0ERSI TAS S TARUMANAGAR TARUMANAGARA A RUMA* SAKIT UMUM DAERA* DR) LOEKMONO*ADI KUDUS PERIODE 1 /EBRUARI 1"2 " APRIL 1"2
LAPORAN KASUS I) IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama Masuk
%$: : : : : :
An. M 3 bulan Perempuan Kedung Dowo 010! " Kaliwungu #slam 1& 'ebruari (01!
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) Dirawat di ruang %tatus Keluar $% Nomor rekam medis
II)
: : : :
)ougen*ile ( Kelas 3 )P ) PJ% (1 'ebruari (01! +03.+3&
ANAMNESIS "5 /e%(u+(i 1"26 Anamnesis dilakukakan se,ara alloanamnesa dengan keluarga. •
KELU*AN UTAMA %esak Na-as
•
RI7AY RI7AYAT PENYAKIT SEKAR S EKARANG ANG
Pasien datang ke #D $% /oekmonoadi Kudus pada tanggal 1& 'ebruari (01! dengan keluan sesak na-as na-as seak 2 am %M$%. %esak didaului dengan batuk"batuk dan
semakin lama semakin memberat. Keluan disertai batuk
berdaak + ari sebelum masuk $uma %akit4 na-as ,uping idung 5674 dan demam naik turun seak 3 ari sebelum masuk $uma sakit. )A) dan )AK dalam batas normal. Pasien baru pertama kali mengalami al seperti ini.
•
•
RI7AYAT PENYAKIT DA*ULU o $iwa8at pen8akit serupa 5"7 o Keang 5"7 o Alergi obat 5"7 RI7AY RI7AYAT PENYAKIT KELUA K ELUARGA RGA o
$iwa8at pen8akit 8ang sama pada keluarga diakui4 kakak pasien perna
o
mengalami al serupa saat berusia & bulan Keang 5"7
RI7AYAT KELA*IRAN 9amil aterm lair se,ara spontan per*aginam ditolong ole bidan o /angsung menangis o )erat badan lair (+00 gram o o Panang badan saat lair 2& ,m o /ingkar kepala saat lair ibu tidak tau o /ingkar dada saat lair ibu tidak tau idak ada kelainan bawaan o Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) Dirawat di ruang %tatus Keluar $% Nomor rekam medis
II)
: : : :
)ougen*ile ( Kelas 3 )P ) PJ% (1 'ebruari (01! +03.+3&
ANAMNESIS "5 /e%(u+(i 1"26 Anamnesis dilakukakan se,ara alloanamnesa dengan keluarga. •
KELU*AN UTAMA %esak Na-as
•
RI7AY RI7AYAT PENYAKIT SEKAR S EKARANG ANG
Pasien datang ke #D $% /oekmonoadi Kudus pada tanggal 1& 'ebruari (01! dengan keluan sesak na-as na-as seak 2 am %M$%. %esak didaului dengan batuk"batuk dan
semakin lama semakin memberat. Keluan disertai batuk
berdaak + ari sebelum masuk $uma %akit4 na-as ,uping idung 5674 dan demam naik turun seak 3 ari sebelum masuk $uma sakit. )A) dan )AK dalam batas normal. Pasien baru pertama kali mengalami al seperti ini.
•
•
RI7AYAT PENYAKIT DA*ULU o $iwa8at pen8akit serupa 5"7 o Keang 5"7 o Alergi obat 5"7 RI7AY RI7AYAT PENYAKIT KELUA K ELUARGA RGA o
$iwa8at pen8akit 8ang sama pada keluarga diakui4 kakak pasien perna
o
mengalami al serupa saat berusia & bulan Keang 5"7
RI7AYAT KELA*IRAN 9amil aterm lair se,ara spontan per*aginam ditolong ole bidan o /angsung menangis o )erat badan lair (+00 gram o o Panang badan saat lair 2& ,m o /ingkar kepala saat lair ibu tidak tau o /ingkar dada saat lair ibu tidak tau idak ada kelainan bawaan o Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) RI7AY RI7AYAT PEMELI*ARAA PEMELI* ARAAN N PRENAT PREN ATAL AL #bu pasien memeriksakan keamilann8a setiap bulan ke bidan o idak perna menderita pen8akit selama keamilan o RI7AY RI7AYAT PEMERIKSAAN PEMERIK SAAN POSTNATA POST NATAL L o Pemeriksaan postnatal dilakukan di bidan dan tidak ditemukan kelainan
pada anak RI7AYAT PERKEMBANGAN DAN PERTUMBU*AN ANAK o Pertumbuan )erat badan lair (+00 gram4 panang badan lair 2& ,m )erat badan sekarang !4+ kg4 panang badan sekarang !; ,m Usia saat ini 3 bulan o Perkembangan Dapat menegakkan kepala saat didudukkan
RI7AYAT MAKAN DAN MINUM Pasien tidak diberikan A%#. Pasien diberikan susu - ormula. o RI7AYAT IMUNISASI o #munisasi diberikan sesuai dengan adwal imunisasi di pos8andu
•
Usi+
0+,sin 8+n& 'i'+.+9,+n
9epatitis ) dan polio
"
9epatitis ) 4 )<
1
Polio dan DP
RI7AY RI7AYAT SOSIAL EKONOMI EKON OMI
Pasien tinggal bersama a8a4 ibu4 dan kakak pasien. A8a pasien bekera sebagai buru tani dan ibu pasien adala ibu ruma tangga. Pasien adala anak kedua dari ( bersaudara. )ia8a $% ditanggung )PJ% kelas 3.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) III)
PEMERIKSAAN /ISIK "5 /e%(u+(i 1"26 • • •
•
•
Keadaan umum : ampak sesak Kesadaran :
( : ?0 @ o o %uu : 3;4! o < 5aksila7 Antropometri o )erat )adan : !4+ kg Panang )adan : !; ,m o Kulit : Anemis 5"74 sianosis 5"74 ikterik 5"74 turgor kulit baik Meso,epale4 lingkar kepala 3;,m4 rambut • Kepala : •
terdistribusi merata4 tidak muda di,abut Mata : Konungti*a anemis 5""74 sklera ikterik 5" "74 pupil bulat4 isokor4 diameter ( mm4 re-leks ,aa8a
•
5667 elinga:
bentuk normal4 n8eri tekan tragus 5""74
n8eri tarik aurikula 5""74 pembesaran K) retroaurikula 5""74 liang telinga lapang de=tra et sinistra4 serumen 5""74 •
sekret5""7 9idung
:
•
sekret 5""7 Mulut :
%ul,us nasolabialis simetris4 mukosa bibir
bentuk normal4 septum de*iasi 5"74
mera muda4 tidak kering4 sianosis 5"7 onsil 1"14 iperemis 5""74 detritus 5""74 mukosa •
-aring mera muda4 lida bersi /eer : rakea di tenga4 pembesaran K) leer 5"74 pembesaran tiroid 5"7
•
Jantung o #nspeksi
o
Perkusi
o
Auskultasi
: Pulsasi i,tus ,ordis tidak tampak Pulsasi i,tus ,ordis teraba di #<% 1,m o Palpasi: medial Mid,la*i,ula line sinistra : $edup )atas atas antung di #<% ## P%/% )atas kanan antung di #<% # P%/D )atas kiri antung di #<% 1,m medial M% : )un8i antung #"## reguler4 gallop 5"74 murmur 5"7
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008)
•
Pulmo o
#nspeksi
:
bentuk dada normal4 saat inspirasi
dan ekspirasi simetris4 tidak ada sisi 8ang tertinggal4 retraksi otot perna-asan 5"7 o Palpasi: Pengembangan dada simetris kanan dan o
Perkusi o
kiri4 krepitasi5"74 n8eri tekan 5"7 : %onor 5667 Auskultasi : %uara dasar
*esikuler
5667
B4
ronki 56674 weeCing 5""7 •
•
I0)
Abdomen #nspeksi o o Auskultasi o Perkusi kstremitas
: tampak datar : bising usus 567 normal : timpani pada seluru kuadran abdomen o Palpasi : supel4 n8eri tekan 5"7 : akral angat4 sianosis 5""74 ,apillar8 re-ill time E ( detik
PEMERIKSAAN PENUNANG PEMERIKSAAN LABORATORIUM "! /e%(u+(i 1"2 6
PEMERIKSAAN
*ASIL
*EMATOLOGI olongan dara A) $esus 6 9ema $utin 3 Di-- *e$o&lo%in ;)! E(i9(osi9 3)!3 *e$+9o,(i9 1;)2 T(o$%osi9 234 /eukosit 1!.! Netro-il &1.2 /im-osit 32.0 Monosit 3.& Eosino@il )" )aso-il 0.1 M* 1!)4 M* 31)2 M< ;1.3 $DH 1(.?
SATUAN
NILAI NORMAL
&<'L =9 "? @ Pg gd/ -/ @
"")" "4)2 3); 2)2 3" 4" "2 4 &.0 G 1+.! !0 G +0 (! G 20 (G; 14 0G1 (+.0 G31.0 33.0 G 3+.0 +?.0 G ??.0 10.0 G 1!.0
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) MP PD7 KIMIA KLINIK )ilirubin total )ilirubin direk )ilirubin indirek %> %P SERO IMUNOLOGI 9)sAg Anti 9#
?.1 #)!
-/ @L
&.! G 11.0 ") "#)
0.2( 0.11 0.31 11 (&
mgd/ mgd/ mgd/ U/ U/
0.(0 G 1.(0 0.0 G 0.20 0 G 0.+! 0 G !0 0 G !0
Non $eaktiNon $eakti-
Non $eakti- Non $eakti-
/OTO T*ORA "! /e%(u+(i 1"2 6
: )entuk dan letak normal. ak membesar
Pulmo
:
%inus dia-ragma normal Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak Septiyani (406138008)
KESAN : BRONKOPNEUMONIA
0)
DIAGNOSIS )ronkopneumonia
0I)
PENATALAKSANAAN T+9+l+,s+n+ /+($+,olo&i •
>ksigen ( litermenit
•
#n-us $/ ; tpm NebuliCer 3 = 1 5entolin /4 Pulmi,ore /4 Na
•
•
T+9+l+,s+n+ Non /+($+,olo&i
0II)
•
ira baring
•
Menaga kebersian anak dan sekitarn8a
PROGNOSIS • • •
ad itam ad 'ungtionam ad %anationam
: ad bonam : ad bonam : ad bonam
ATATAN KEMAUAN "5 /e%(u+(i 1"2
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Anggun
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) %
: sesak na-as 5674 batuk 5674 demam 567
> : Keadaan umum : tampak sesak Kesadaran
: ,ompos mentis
Nadi
: 1!& =menit4 isi dan tegangan ,ukup4 regular
$$
: !2=menit
%uu
: 3; I<
Mata
:
: )un8i antung %1"%( reguler4 murmur 5"74 gallop 5"7
Pulmo
: %D 66 B4 ronki 664 weeCing ""
Abdomen
: -lat4 supel4 bising usus 567 normal
kstremitas
: akral angat
A : )ronkopneumonia P
: The(+.8
: >( ( litermenit #n-us $/ ; tpm NebuliCer 3 = 1 5entolin /4 Pulmi,ore /4 Na
Moni9o(in&
: Keluan subekti-4 tanda"tanda *ital 5nadi4 suu4 $$ dan %P>(74 pemeriksaan -isik.
E'u,+si
: Menelaskan
kepada
pasien
dan
keluarga
tentang
pen8akitn8a dan tuuan dari pemeriksaan 8ang perlu dilakukan Menelaskan kepada pasien dan keluarga tentang ,ara penularan pen8akit. Menelaskan kepada pasien dan keluarga tentang pentingn8a memeliara sanitasi dan kebersian seari G ari
"# /e%(u+(i 1"2
%
: sesak na-as 5"74 batuk 5674 demam 5"7
> : Keadaan umum : tampak lema Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) Kesadaran
: ,ompos mentis
Nadi
: 1!( =menit4 isi dan tegangan ,ukup4 regular
$$
: 3;=menit
%uu
: 3& I<
Mata
:
: )un8i antung %1"%( reguler4 murmur 5"74 gallop 5"7
Pulmo
: %D 66 B4 ronki 664 weeCing ""
Abdomen
: -lat4 supel4 bising usus 567 normal
kstremitas
: akral angat
A : )ronkopneumonia P
: The(+.8
: >( ( litermenit #n-us $/ ; tpm NebuliCer 3 = 1 5entolin /4 Pulmi,ore /4 Na
Moni9o(in&
: Keluan subekti-4 tanda"tanda *ital 5nadi4 suu4 $$ dan %P>(74 pemeriksaan -isik.
E'u,+si
: Menelaskan
kepada
pasien
dan
keluarga
tentang
pen8akitn8a dan tuuan dari pemeriksaan 8ang perlu dilakukan Menelaskan kepada pasien dan keluarga tentang ,ara penularan pen8akit. Menelaskan kepada pasien dan keluarga tentang pentingn8a memeliara sanitasi dan kebersian seari G ari
1 /e%(u+(i 1"2
%
: sesak na-as 5674 batuk 5674 demam 5"7
> : Keadaan umum : tampak sesak Kesadaran
: ,ompos mentis
Nadi
: 1&0 =menit4 isi dan tegangan ,ukup4 regular
$$
: !( =menit
%uu
: 3& I<
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) Mata
:
: )un8i antung %1"%( reguler4 murmur 5"74 gallop 5"7
Pulmo
: %D 66 B4 ronki 66 4 weeCing ""
Abdomen
: -lat4 supel4 bising usus 567 normal
kstremitas
: akral angat
A : )ronkopneumonia P
: The(+.8
: #n-us $/ ; tpm NebuliCer 3 = 1 5entolin /4 Pulmi,ore /4 Na
Moni9o(in&
: Keluan subekti-4 tanda"tanda *ital 5nadi4 suu4 $$ dan %P>(74 pemeriksaan -isik.
E'u,+si
: Menelaskan
kepada
pasien
dan
keluarga
tentang
pen8akitn8a dan tuuan dari pemeriksaan 8ang perlu dilakukan Menelaskan kepada pasien dan keluarga tentang ,ara penularan pen8akit. Menelaskan kepada pasien dan keluarga tentang pentingn8a memeliara sanitasi dan kebersian seari G ari 1" /e%(u+(i 1"2
%
: sesak na-as 5"74 batuk 567 4 demam 5"7
> : Keadaan umum : tampak baik Kesadaran
: ,ompos mentis
Nadi
: 1&0 =menit4 isi dan tegangan ,ukup4 regular
$$
: 3( =menit
%uu
: 3& I<
Mata
:
: )un8i antung %1"%( reguler4 murmur 5"74 gallop 5"7
Pulmo
: %D 66 B4 ronki ""4 weeCing ""
Abdomen
: -lat4 supel4 bising usus 567 normal
kstremitas
: akral angat
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) A : )ronkopneumonia P
: The(+.8
: NebuliCer 5entolin /4
TINAUAN PUSTAKA Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008)
BRONKOPNEUMONIA
DE/INISI
)ronkopneumonia adala sala satu enis pneumonia 8ang mempun8ai pola pen8ebaran berbe,ak4 teratur4 dalam satu atau lebi area terlokalisasi di dalam bron,i dan meluas ke parenkim paru 8ang berdekatan di sekitarn8a 5%meltCer4 (00(7. )ronkopneumonia adala proses in-lamasi parenkim paru 8ang terdapat konsolidasi dan teradi pengisian rongga al*eoli ole eksudat 8ang disebabkan ole bakteri4 *irus4 amur4 dan benda"benda asing 5Muttain4 (00;7. )ronkopeneumonia merupakan peradangan pada perekim paru 8ang disebabkan ole bakteri4 *irus4 amur4 atau benda asing 8ang ditandai dengan geala panas 8ang tinggi4 gelisa4 dispnu4 napas ,epat dan dangkal4 munta serta batuk kering dan produkti- 59ida8at4 (00&7. )ronkopneumonia adala Peradangan paru biasan8a disebabkan ole in-eksi bakteri 5sta-ilokokus4 pneumokokus4 atau
streptokokus74
atau
*irus
5respirator8
s8n,8tial
*irus7
5%peer4
(00+7.
)ronkopneumonia adala suatu radang paru 8ang disebabkan ole berma,am"ma,am etiologi
seperti
bakteri4
*irus4
amur4
dan
benda
asing
5Ngasti8a4
(00!7.
)ronkopneumonia adala in-lamasi atau in-eksi pada parenkim paru 8ang disebabkan ole berbagai agens seperti *irus4 mikoplasma4 dan aspirasi substansi asing 5)etC4 (00(7.
)erdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bawa pneumonia adala suatu peradangan atau in-lamasi 8ang teradi pada parenkim paru 8ang disebabkan ole adan8a *irus4 amur4 bakteri dan benda asing.
EPIDEMIOLOGI
9ingga saat ini #n-eksi %aluran Pernapasan Akut 5#%PA7 masi merupakan masala keseatan mas8arakat di #ndonesia. Kematian pada )alita 5berdasarkan %ur*ei Kematian )alita taun (00!7 sebagian besar disebabkan karena pneumonia (34&@. ra-ik 1.1. Pen8ebab Kematian )alita 5%ur*ei Mortalitas (00!7 Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008)
ETIOLOGI
)ronkopneumonia merupakan pen8akit radang paru 8ang biasan8a didaului dengan in-eksi saluran perna-asan akut 5#%PA7 bagian atas dan disertai dengan panas tinggi. Keadaan 8ang men8ebabkan turunn8a da8a taan tubu4 8aitu aspirasi4 pen8akit menaun4 giCi kurangmalnutrisi energi protein 5MP74 -aktor patrogenik seperti trauma pada paru4 anestesia4 pengobatan dengan antibiotika 8ang tidak sempurna merupakan -aktor 8ang mempengarui teradin8a bronkopneumonia. Menurut H9> diberbagai negara berkembang %trepto,o,us pneumonia dan 9emop8lus in-luenCa merupakan bakteri 8ang selalu ditemukanpada dua pertiga dari asil isolasi4 8aitu +34?@ aspirat paru dan &?41@ asil isolasi dari spesimen dara. Dari seluru etiologi pneumonia4 %trepto,o,,us pneumonia adala merupakan etiologi tersering dari pneumonia bakteri dan 8ang paling ban8ak diselidiki patogenesisn8a. Jenis keparaan pen8akit ini di pengarui ole beberapa -aktor termasuk umur4 enis kelamin4 musim dalam taun Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) tersebut4 dan kepadatan penduduk. Anak laki G laki lebi sering terkena pneumonia dari pada anak perempuan. pen8ebab dari )ronkopneumonia adala : 1. )akteri Pneumokokus %treptokokus %ta-ilokokus 9aemopilus #n-luenCae Pseudomonas aeruginosa
(. irus irus #n-luenCa Adeno*irus %itomegalo*irus $ino*irus
3. 'ungi Aspergillus Koksidiomikosis 9istoplasma
2. Aspirasi
MANI/ESTASI KLINIK
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) )ronkopneumonia biasan8a didaului ole in-eksi saluran na-as bagian atas selama beberapa ari. %uu dapat naik sangat mendadak sampai 3? G 20I< dan mungkin disertai keang karena demam 8ang tinggi. Anak sangat gelisa4 dispneu4 perna-asan ,epat dan dangkal disertai perna-asan ,uping idung dan sianosis sekitar idung dan mulut. Kadang"kadang disertai munta dan diare. )atuk biasan8a tidak ditemukan pada permulaan pen8akit4 mungkin terdapat batuk setela beberapa ari4 mula"mula kering kemudian menadi produkti-. Pada stadium permulaan sukar dibuat diagnosis se,ara -isis4 tetapi dengan adan8a na-as ,epat dan dangkal4 perna-asan ,uping idung dan sianosis sekitar mulut dan idung arus dipikirkan kemungkinan pneumonia. Pada bronkopneuminia4 asil pemeriksaan -isis tergantung dari pada luas daera 8ang terkena. Pada perkusi paru sering tidak ditemukan kelainan. Pada auskultasi mungkin an8a terdengar ronki basa n8aring alus atau sedang. )ila sarang bronkopneumonia menadi satu 5kon-luens7. mungkin pada perkusi terdengar keredupan dan suara perna-asan pada auskultasi terdengar mengeras. Pada stadium resolusi4 ronki terdengar lagi. anpa pengobatan biasan8a pen8embuan dapat teradi sesuda ( G 3 minggu.
Mani-estasi klinik pada )ronkopneumonia menurut 5#DA#4 (00;7 adala 1. eala in-eksi umum Demam %akit kepala elisa Malaise Penurunan na-su makan Keluan gastrointestinal seperti mual4 munta atau diare.
(. eala in-eksi respiratori )atuk %esak na-as $etraksi dada akipnea
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) Na-as ,uping idung %ianosis
PATO/ISIOLOGI
)akteri pen8ebab terisap ke paru peri-er melalui saluran na-as men8ebabkan reaksi aringan berupa edema4 8ang mempermuda proli-erasi dan pen8erapan kuman. )agian paru 8ang terkena mengalami konsolidasi4 8aitu teradin8a sebukan sel PMNs 5polimor-nuklears74 -ibrin4 eritrosit4 ,airan edema dan kuman di al*eoli. Proses ini termasuk dalam stadium epatisasi mera. %edangkan stadium epatisasi kelabu adala kelanutan deposisi -ibrin semakin bertamba4 terdapat -ibrin dan leukosit PMN di al*eoli dan teradi proses -agositosis 8ang ,epat 5#DA#4 (00;7. Pneumonia bakterial men8erang baik *entilasi maupun di-usi. %uatu reaksi in-lamasi 8ang dilakukan ole pneumokokus teradi pada al*eoli dan mengasilkan eksudat 8ang mengganggu gerakan dan di-usi oksigen serta karbondioksida. %el"sel dara puti keban8akan neutro-il uga berimigrasi kedalam al*eoli dan memenui ruang 8ang biasan8a mengandung udara. Area paru tidak mendapat *entilasi 8ang ,ukup karena sekresi4 edema mukosa dan bronkospasme men8ebabkan oklusi parsial bronki atau al*eoli dengan mengakibatkan penurunan taanan oksigen al*eolar. Dara *ena 8ang memasuki paru"paru lewat melalui area 8ang kurang ter*entilasi dan keluar ke sisi kiri antung. Per,ampuran dara 8ang teroksigenasi dan tidak teroksigenasi ini akirn8a mengakibatkan ipoksemia arterial 5%meltCer4 (00(7.
DIAGNOSIS
An+$nesis
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) Pasien biasan8a mengalami demam tinggi4 batuk4 gelisa4 rewel4 dan sesak na-as. Pada ba8i4 gealan8a tidak kas4 sering sekali tanpa demam dan batuk. Anak 8ang lebi besar kadang mengelu sakit kepala4 n8eri abdomen disertai munta.
Pe$e(i,s++n /isi,
Mani-estasi klinis 8ang teradi akan berbeda" beda berdasarkan kelompok umur tertentu. Pada neonatus sering diumpai takipneu4 reaksi dinding dada4 grunting4 dan sianosis. Pada ba8i"ba8i 8ang lebi tua arang ditemukan grunting. eala 8ang sering terliat adala tapikneu4 retraksi4 sianosis4 batuk4 panas4 dan iritabel. Pada pra"sekola4 geala 8ang sering teradi adala demam4 batuk 5non produkti- produkti-74 tapikneu4 dan dispneu 8ang ditandai reaksi dinding dada. Pada kelompok anak sekola dan remaa4 dapat diumpai panas4 batuk 5non produkti- produkti-74 n8eri dada4 n8eri kepala4 deidrasi dan letargi. Pada semua kelompok umur4 akan diumpai adan8a napas ,uping idung. Pada auskultasi4 dapat terdengar pernapasan menurun. 'ine ,ra,kles 5ronki basa alus7 8ang kas pada anak besar4 bisa uga ditemukan pada ba8i. eala lain pada anak besar adala dull 5redup7 pada perkusi4 *okal -remitus menurun4 suara na-as menurun4 dan terdengar -ine ,ra,kles 5ronki basa alus7 didaera 8ang terkena. #ritasi pleura akan mengakibatkan n8eri dada4 bila berat dada menurun waktu inspirasi4 anak berbaring keara 8ang sakit dengan kaki -leksi. $asa sakit dapat menalar ke leer4 bau dan perut.
PEMERIKSAAN PENUNANG
'oto rontgen toraks pro8eksi posterior " anterior merupakan dasar diagnosis utama pneumonia. 'oto lateral dibuat bila diperlukan in-ormasi tambaan4 Misaln8a e-usi pleura. Pada ba8i dan anak 8ang ke,il gambaran radiologi sering kali tidak sesuai dengan gambaran klinis. idak arang se,ara klinis tidak ditemukan apa G apa tetapi gambaran -oto toraks menunukkan pneumonia berat. 'oto toraks tidak dapat membedakan antara pneumonia bakteri dari pneumonia *irus. ambaran radiologis 8ang klasik dapat dibedakan menadi tiga ma,am: Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008)
•
Konsolidasi lobar atau segmental disertai adan8a air bron,ogram4 biasan8a disebabkan in-eksi akibat pneumo,o,,us atau bakteri lain.
•
Pneumonia intersitisial biasan8a karena *irus atau M8,oplasma4 gambaran berupa
,orakan
bron,o*askular
bertamba4
peribron,al
,u--ing
dan
o*eraeriation bila berat teradi pa,8,onsolidation karena atelektasis. •
ambaran pneumonia karena % aureus dan bakteri lain biasan8a menunukkan gambaran bilateral 8ang di--us4 ,orakan peribron,ial 8ang bertamba4 dan tampak in-iltrat alus sampai ke peri-er.
'aktor G 'aktor Lang Mempengarui Keadian Pneumonia Pada )alita. a7. Umur Pada anak di bawa usia ( taun umumn8a pneumonia disebabkan ole respirator8 s8n,8tial *irus 5$%74 adeno*irus4 *irus in-luenCa dan parain-luenCa. <lam8dia tra,omatis #n-eksi dapat ditularkan kepada ba8i dari saluran kelamin ibu selama kelairan mengakibatkan pneumonia. Pneumonia merupakan pen8ebab penting dari morbiditas dan mortalitas pada semua kelompok umur. %e,ara global diperkirakan bawa ! uta anak di bawa usia ! taun meninggal akibat pneumonia setiap taun 5?!@ di negara"negara berkembang7.
b7. Jenis Kelamin Jenis kelamin pada kasus pneumonia di Massa,usetts antara taun 1?(1 dan 1?30 lebi didominasi ole kaum laki G laki dari pada perempuan dalam semua kelompok umur. Di $%. )oston dilaporkan kasus pnemonia lebi dominan laki Glaki dengan perbandingan !14+ @ : 2;43 @ untuk perempuan. Dan di 'irlandia pada taun 1?++ dilaporkan laki G laki lebi dominan sekitar &! @. Anak laki Glaki lebi sering terkena pneumonia dari pada anak perempuan.
,7. $as etnis warna kulit >rang kulit itam lebi peka dibandingkan dengan ras lain karena berubungan dengan iklim 8ang angat4 seingga peka teradap peradangan paru akibat pneumo,o,,us. Perbedaan ras men8ebabkan teradin8a perbedaan komposisi genetik seinggga berperan teradap kepekaan ataupun kekebalan teradap pen8akit tertentu. Dan ras berubungan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) dengan lingkungan luar seingga pen8akit paru4 misaln8a )< dan Pnemonia muda berkembang pada kulit itam.
d7. %tatus imunisasi balita #munisasi adala sala satu bentuk inter*ensi keseatan 8ang sangat e-ekti- dalam upa8a menurunkan angka kematian ba8i dan balita. Memberikan antibodi 5kekebalan tubu7 teradap beberapa pen8akit 8ang disebabkan ole PD3# 5Pen8akit dapat di,ega dengan imunisasi7 terutama imunisasi )< dan DP 8ang dapat men,ega pen8akit )4 di-teri pertusis dan batuk rean4 selain itu imunisasi uga memberikan kekebalan tubu. Diperlukan seumla imunisasi dalam beberapa taun pertama keidupan seorang anak untuk memproteksi anak tersebut melawan pen8akit G pen8akit kanak"kanak 8ang menular 8ang paling serius. %istem imunitas pada anakanak ke,il tidak bekera sebaik sistem imunitas pada anak" anak 8ang lebi besar dan orang dewasa4 karena sistem itu belum matang. >le karena itu diperlukan lebi ban8ak dosis *aksin. Dalam beberapa bulan pertama keidupann8a4 seorang ba8i tela terproteksi teradap keban8akan pen8akit menular ole antibodi dari ibun8a 8ang dialikan kepada ba8i selama masa keamilan. Pada saat antibodi tersebut tela abis4 ba8i tersebut mengadapi risiko in-eksi 8ang serius dan dengan demikian imunisasi pertama diberikan sebelum antibodi tersebut abis sama sekali. Alasan lain mengapa anak"anak mendapatkan ban8ak imunisasi iala karena *aksin"*aksin baru melawan in-eksi"in-eksi serius terus dibikin. Jumla ineksi berkurang dengan digunakann8a kombinasi *aksin"*aksin4 di mana beberapa *aksin digabung menadi satu suntikan. Ketaanan teradap pen8akit ) 5uberkulosis7 berkaitan dengan keberadaan *irus tuber,le ba,ili 8ang idup di dalam dara. #tula mengapa4 agar memiliki kekebalan akti-4 dimasukkanla enis basil tak berbaa8a ini ke dalam tubu4 alias *aksinasi )< 5)a,illus
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) berat badan anak susa bertamba4 sulit makan4 muda sakit4 batuk berulang4 demam dan berkeringat di malam ari4 uga diare persisten. Masa inkubasi ) rata"rata berlangsung antara ;"1( minggu. Untuk mendiagnosis anak terkena ) atau tidak4 perlu dilakukan tes rontgen untuk mengetaui adan8a -lek4 tes Mantou= untuk mendeteksi peningkatan kadar sel dara puti4 dan tes dara untuk mengetaui ada"tidak gangguan lau endap dara. )akan4 dokter pun perlu melakukan wawan,ara untuk mengetaui4 apaka si ke,il perna atau tidak4 berkontak dengan penderita ). Jika anak positi- terkena )4 dokter akan memberikan obat antibiotik kusus ) 8ang arus diminum dalam angka panang4 minimal & bulan. /ama pengobatan tak bisa diperpendek karena bakteri ) tergolong sulit mati dan sebagian ada 8ang tidur. Karenan8a4 men,ega lebi baik daripada mengobati. %elain mengindari anak berkontak dengan penderita )4 uga meningkatkan da8a taan tubun8a 8ang sala satun8a melalui pemberian imunisasi )<.
e7. $iwa8at pen8akit ,ampak
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) perna-asan atau melalui udara. irus dalam umla sedikit saa dapat men8ebabkan in-eksi pada indi*idu 8ang rentan. Pen8akit ,ampak sangat in-eksius selama masa prodromal
8ang ditandai
dengan
demam4
malaise4
mata
mera4
pilek4
dan
trakeobronkitis dengan mani-estasi batuk. #n-eksi ,ampak pertama kali teradi pada epitelium saluran perna-asan dari naso-aring4 konungti*a4 dengan pen8ebaran ke daera lim-a. iremia primer teradi ("3 ari setela indi*idu terpapar *irus ,ampak4 diikuti dengan *iremia sekunder 3"2 ari kemudian. iremia sekunder men8ebabkan in-eksi dan replikasi *irus lebi lanut pada kulit4 konungti*a4 saluran perna-asan dan organ lainn8a. $eplikasi *irus memerlukan waktu (2 am.
-7. Pemberian A%# ksklusi-. Kandungan kolostrum pada susu ibu terkonsentrasi sebagai sumber *itamin A. Untuk balita &"1( bulan pertama keidupan ba8i ban8ak bergantung ampir sepenun8a pada *itamin A 8ang diberikan dalam A%#4 8ang muda diserap. )ila ibu kekurangan *itamin A bagaimanapun4 umla 8ang disediakan dalam susun8a berkurang. Penelitian 8ang dilakukan di $%UD /abuang )ai Kota Makassar. Dengan ran,angan penelitian ,ase ,ontrol pada sampel seban8ak 13& terdiri dari 2? kasus dan ;+ kontrol. ern8ata laman8a pemberian A%# 5A%# ksklusi-7 terbukti melindungi tidak teradi pneumonia pada anak dengan >dd $atio O +4 ?!2 5?! @ <#O 14+;3 " 3!42;3 7.
g7. %tatus giCi %tatus giCi adala keadaan 8ang diakibatkan ole status keseimbangan antara asupan5intake7 Cat giCi dan umla 8ang dibutukan 5reuirement7 ole tubu untuk berbagai -ungsi biologis 5pertumbuan -isik4 perkembangan4 akti*itas4 pemeliaraan keseatan4 dan lain8a74 %tatus giCi adala tanda " tanda atau penampilan 8ang di akibatkan dari nutrisi 8ang diliat melalui *ariabel tertentu 5indikator status giCi7 seperti berat4 tinggi badan dll. Kekurangan nutrisi pada anak mempun8ai risiko tinggi teradap kematian pada anak usia 0"2 taun. Kekurangan nutrisi merupakan -aktor risiko teradin8a pen8akit pneumonia4 al ini disebabkan karena leman8a sistem kekebalan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) tubu karena asupan protein dan energi berkurang4 dan kekurangan giCi dapat melemakan otot perna-asan.
5g7 Pemberian itamin A itamin A adala nutrisi penting 8ang dibutukan dalam umla ke,il untuk -ungsi normal dari sistem *isual4 dan pemeliaraan -ungsi sel untuk pertumbuan4 integritas epitel4 mera produksi sel dara mera4 kekebalan dan reproduksi. itamin A di8akini penting di semua tingkat dari sistem kekebalan tubu berbagai -ungsi termasuk mempertaankan integritas epitel4 meningkatkan tingkat reaktan -ase akut sebagai respon teradap in-eksi4 mengatur di*erentiation monosit dan -ungsi4 meningkatkan sitotoksisitas sel pembunu alami4 meningkatkan respon antibodi teradap tetanus toksoid dan *aksin ,ampak4 dan meningkatkan umla lim-osit total. Demikian pula4 berbagai *itamin lain mengatur -ungsi imun seluler dan umoral pada berbagai tingkat. 5(!7 Anak"anak uga pada peningkatan risiko kekurangan *itamin A sebagai asil dari in-estasi usus dan in-eksi4 8ang mengganggu pen8erapan *itamin A4 in-eksi pernapasan4 )<4 dan ,ampak 5dan e=antems anak lainn8a74 8ang meningkatkan kebutuan metabolik4 dan kekurangan energi protein4 8ang mengganggu dengan pen8impanan transportasi4 dan peman-aatan *itamin. itamin A berubungan dengan da8a taan tubu balita4 seingga ika balita tidak mendapatkan kapsul *itamin A dosis tinggi berpeluang teradi pneumonia.
atalaksana #.
Klasi-ikasi indakan untuk Anak )atuk dan atau %ukar )ernapas Umur ( bulan " E! taun.
" Mera )erarti
: PNUM>N#A )$A atau PNLAK# %ANA )$A : $UJUK %$A K $UMA9 %AK#
" Kuning : PNUM>N#A )erarti
: )$# AN#)#>#K DNAN P$AHAAN D# $UMA9
" 9iau
: )AUK )UKAN PNUM>N#A
)erarti
: )$# P$AHAAN D# $UMA9
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) anda
Ada tanda baa8a: "idak bisa minum " Keang " Kesadaran menurun atau sukar dibangunkan " %tridor pada waktu anak tenang
Klasi-ikasi indakan
" iCi buruk Pen8akit sangat berat " Kirim segera ke ruma sakit " )eri satu dosis antibiotik " >bati demam4 ika ada " >bati wheezing 4 ika ada " Apabila ruukan tidak dapat dilaksanakan liat
anda
arikan dinding dada bagian bawa ke dalam
Klasi-ikasi indakan
5DDK7 Pneumonia berat " Kirim segera ke ruma sakit " )eri satu dosis antibiotik " >bati demam4 ika ada " >bati wheezing 4 ika ada " Apabila ruukan tidak dapat dilaksanakan liat
anda
idak ada tarikan dinding dada bagian bawa ke dalam 5DDK7. " Adan8a napas ,epat: !0 =menit atau lebi pada anak umur ( " E1( bulan
Klasi-ikasi indakan
20 =menit atau lebi pada umur 1( bulan " E! taun Pneumonia " Nasiati ibun8a untuk tindakan perawatan di ruma. " )eri antibiotik selama 3 ari. " Anurkan ibu untuk kontrol ( ari atau lebi ,epat
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) bila keadaan anak memburuk. " >bati demam4 ika ada. " >bati weeCing4 ika ada.
anda
idak ada tarikan dinding dada bagian bawa ke dalam " idak ada napas ,epat " Kurang dari !0 =menit pada anak umur ( " E1( bulan " Kurang dari 20 =menit pada anak umur 1( bln
Klasi-ikasi indakan
"E!tn )atuk bukan pneumonia " )ila batuk Q 3 minggu4 ruuk " Nasiati ibun8a untuk tindakan perawatan di ruma " >bati demam4 ika ada " >bati weeCing4 ika ada
##.
Klasi-ikasi indakan untuk )a8i )atuk dan atau %ukar )ernapas Umur E( )ulan
Mera
: PNUM>N#A )$A atau PNLAK# %ANA )$A
)erarti
: $UJUK %$A K $UMA9 %AK#
9iau
: )AUK )UKAN PNUM>N#A
)erarti
: )$# P$AHAAN D# $UMA9
anda
Ada tanda baa8a umum: " Kurang bisa minum " Keang " Kesadaran menurun atau sukar dibangunkan " %tridor pada waktu anak tenang " HeeCing " Demam atau terlalu dingin
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) Klasi-ikasi indakan
Pen8akit sangat berat " $uuk segera ke ruma sakit " )eri satu dosis antibiotik " >bati demam4 ika ada " >bati weeCing4 ika ada " Anurkan ibun8a untuk tetap memberikan A%# " Apabila ruukan tidak dapat dilaksanakan liat " )A) PN>)AAN $UJUKAN
anda
arikan dinding dada bagian bawa ke dalam 8ang kuat 5DDK kuat7 AAU
Klasi-ikasi indakan
Adan8a napas ,epat: &0 =menit atau lebi Pneumonia berat " $uuk segera ke ruma sakit " )eri satu dosis antibiotik " >bati demam4 ika ada " >bati weeCing4 ika ada " Anurkan ibun8a untuk tetap memberikan A%# " Apabila ruukan tidak dapat dilaksanakan liat " )A) PN>)AAN $UJUKAN
anda
" idak ada DDK kuat " idak ada napas ,epat4 -rekuensi napas: kurang dari
Klasi-ikasi indakan
&0=menit )atuk bukan pneumonia " Nasiati ibu untuk
tindakan
perawatan
di
rumamenaga ba8i tetap angat " Memberi A%# lebi sering " Membersikan lubang idung ika mengganggu pemberian A%# Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) " Anurkan ibu untuk kembali kontrol ika: Pernapasan menadi ,epat atau sukar Kesulitan minum A%# %akitn8a bertamba para
PENATALAKSANAAN
PEMBERIAN ANTIBIOTIK ORAL
)eri antibiotik oral pilian pertama 5kotrimoksaCol7 bila tersedia. #ni dipili karena sangat e-ekti-4 ,ara pemberiann8a muda dan mura. Antibiotik pilian kedua 5amoksisilin7 diberikan an8a apabila obat pilian pertama tidak tersedia atau apabila dengan pemberian obat pilian pertama tidak memberi asil 8ang baik. K>$#M>K%AR>/ Umur dan berat badan
("E2 bulan 2"E& kg 2"E1(
)eri ( kali seari selama 3 ari A)/ A)/ %#$UP! ml
)eri ( kali seari selama 3 ari KAP/ %#$UP
DHA%A
ANAK
!00 mg
1(! mg!ml
;0 mg
(0 mg
20 mg mp.6
mp. 6 200
mp.6 ;0
(00 mg %mC.
mg %mC.. 12
mg %mC 1
(4! ml 504!
12
! ml 51 sendok takar7
(
sendok takar7 ! ml 51
1(
10 ml 5( sendok takar7
(3
1(4! ml 5(4! sendok
32
takar7 1! ml 53 sendok takar7
1(
bulan &"E10 kg 1"E3 taun 10"E1& kg 3"E! taun 1&"E1? kg
AM>K%#%#/#N
sendok takar7 32 1
(4!
+4! ml 514!
3
sendok takar7 10 ml 5( sendok takar7
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) Pastikan bawa sediaan antibiotik 8ang diberikan ,ukup untuk 3 ari Pengobatan antibiotik 3 ari tidak direkomendasikan di daera dengan resiko 9# tinggi PENGOBATAN DEMAM DEMAM TIDAK TINGGI C3#-26
" Nasiati ibu agar memberi ,airan lebi ban8ak
DEMAM TINGGI 3#-26
" )erila parasetamol " Naseati ibu agar memberi ,airan lebi ban8ak
Demam itu sendiri bukan indikasi untuk pemberian antibiotik4 ke,uali pada ba8i kurang dari ( bulan. Pada ba8i kurang dari ( bulan kalau ada demam arus diruuk angan berikan parasetamol untuk demamn8a. )$# PA$A%AM>/ UNUK DMAM #N# 5Q3;4!I<7 D#)$#KAN #AP & JAM %AMPA# DMAM $DA Umur atau berat ablet !00 mg ablet 100 mg
%irup 1(0 mg! ml
badan ("E & bulan
(4! ml
2" E + kg & bulan" E 3
1; 12
1( 1
taun +" E 12 kg 3 taun G ! taun
S sendok takar ! ml 1 sendok takar
1(
(
12 G 1? kg
+4! ml 1 S sendok takar
P+'+ %+8i %e(u$u( C1 %ul+n: wheezing merupakan tanda baa8a dan arus diruuk
segera. P+'+ ,elo$.o, u$u( 1 %ul+n F C2 9+hun: penatalaksanaan wheezing dengan
bronkodilator tergantung dari apaka wheezing itu merupakan episode pertama atau berulang.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008)
HeeCing episode pertama Dengan distress
" )eri bronkodilator kera ,epat
perna-asan: anpa distress
" $uuk segera " )eri bronkodilator oral untuk 3 ari
perna-asan:
" $uukla bila ada DDK " >bati tanda lain 8ang tampak
)$>NK9>D#/A>$ )ronkodilator adala obat 8ang membantu pernapasan anak dengan alan melebarkan saluran udara dan melonggarkan spasme 5pen8empitan7 bronkus. )erikut ini adala uraian tentang bronkodilator kera ,epat dan bronkodilator oral.
)$>NK9>D#/A>$ K$JA <PA )erikan dengan sala satu ,ara berikut: Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) A. %albutamol nebulisasi ). %albutamol dengan MD# 5metered dose inhaler 7 dengan spa,er <. Jika kedua ,ara tidak tersedia4 beri suntikan epine-rin 5adrenalin7 se,ara subkutan
A. %A/)UAM>/ N)U/#%A%# Alat nebulisasi arus dapat mengantarkan minimal &"? litermenit. Metode 8ang direkomendasikan adala kompresor udara atau silinder oksigen. Jika keduan8a tidak tersedia4 gunakan foot-pump 8ang muda digunakan dan mempun8ai masa pakai4 walaupun alat ini kurang e-ekti-. /etakkan larutan bronkodilator dan ("2 ml larutan Na steril ke dalam bagian nebuliser dan berikan pada anak saat timbul uap sampai larutan ampir abis. Dosis salbutamol adala (4! mg 5misaln8a: 04! ml dari salbutamol ! mgml larutan nebuliser7 bisa diberikan setiap 2 am4 kemudian dikurangi sampai setiap &"; am bila kondisi anak membaik. )ila diperlukan 8aitu pada kasus 8ang berat4 bisa diberikan setiap am untuk waktu singkat. %albutamol nebulisasi ! mgml dosis pemberian 0.! ml %albutamol 6 (.0 ml Na
). %A/)UAM>/ MD# 5M$D"D>% #N9A/$7 DNAN A/A %PA<$ Alat spa,er dengan *olume +!0 ml tersedia se,ara komersial. " Masukkan ( puffs 5(00 mi,rogram7 ke dalam ruang spa,er " Kemudian letakkan mulut anak meliputi uung terbuka spacer dan anak bernapas se,ara normal 3"! kali. " )isa diulang setiap 2 am4 dikurangi sampai kondisi anak membaik. " Jika diperlukan 8aitu pada kasus berat4 bisa diberikan beberapa kali setiap am untuk angka waktu 8ang singkat. Pada anak dan ba8i biasan8a lebi baik ika memakai masker waa 5 face mask 7 8ang menempel pada spacer dibandingkan memakai mouthpiece. Jika spacer tidak tersedia4 spa,er bisa dibuat menggunakan gelas plastik atau botol plastik 1 liter. Dengan alat ini diperlukan 3"2 puff salbutamol dan anak arus berna-as dari alat selama 30 detik.
<. P9#N'$#N 5AD$NA/#N7 %U)KUAN
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
Anggun
Septiyani (406138008) Jika kedua ,ara untuk pemberian %albutamol tidak tersedia4 beri suntikan pine-rin 5Adrenalin7 subkutan dosis 0401 mlkg dalam larutan perbandingan 1:1000 5dosis maksimum: 043 ml74 menggunakan semprit 1 ml. Jika (0 menit setela pemberian Adrenalin sub kutan tidak ada perbaikan maka ulangi dosis satu kali lagi.
)$>NK9>D#/A>$ >$A/ %A/)UAM>/ A)/ ( 2 M#/#$AM Ketika anak elas membaik untuk bisa dipulangkan bila tidak tersedia atau tidak mampu membeli salbutamol irup berikan salbutamol oral 5dalam sirup atau tablet7. %A/)UAM>/ >$A/ 3 KA/# %9A$# %/AMA 3 9A$# Umur atau )erat badan ablet ( mg ablet 2 mg ( bulan G 1( bulan S 12 5E10 kg7 1 taun" E ! taun
1
1(
10"1? kg
Pemberian >( )a8i muda berumur E( bulan dengan pneumonia lebi muda meninggal dibanding ba8i 8ang lebi tua seingga pemberian oksigen se,ara tepat merupakan al penting. Jagala sunggu"sunggu pada ba8i prematur untuk mengindari pemberian oksigen terlalu ban8ak karena dapat mengakibatkan kebutaan.
E ( bulan
04! /
Q ( bulan
1/
PENEGA*AN
1. )ronkopneumonia dapat di,ega dengan mengindari kontak dengan penderita atau mengobati se,ara dini pen8akit"pen8akit 8ang dapat men8ebabkan teradin8a bronkopneumonia. Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran !ni"ersitas #arumanagara $S!% r&Loekmono 'ai Kuus erioe 4 *o"em+er 014 , 31 -anuari 01.