ALAT AL AT UKUR SUDUT Pendahuluan Pengukuran sudut merupakan hal yang penting untuk menjamin sifat ketertukaran komponen yang pada gilirannya setelah mereka dirakit, akan memiliki andil bagi penjaminan kualitas fungsional suatu mesin/peralatan. Definisi sudut adalah “harga (besar kecilnya) pembukaan antara 2 garis yang bertemu pada satu titik”. Permasalahannya adalah kita tidak bisa mengetahui besaran suatu sudut pada 2 bidang (bidang 1 dan bidang 2) yang berpotongan sebelum kita menentukan bidang ke 3 yang memotong antara bidang 1 dan 2. Gambar dibawah ini adalah penjelasan atas keterangan diatas.
Gambar ???
Besaran Besaran sud ut Pada awal-awal bahasan telah diulas tentang besaran-besaran dasar yang masing-masing mempunyai satuan dasar sesuai kesepakatan internasional. Sementara itu, bagi pengukuran sudut tak diperlukan besaran khusus, karena mengukur sudut serupa dengan mengukur bagian atau rasio suatu sektor lingkaran terhadap lingkaran penuh. Jadi untuk pengukuran sudut bisa dipakai satuan penanda harga hasil pengukuran dengan %, rad, derajat.
Satuan Sudut Ap Apabila ila satu garis ris dari 2 garis ris yang berpo rpoton tongan dipu iputar tar dengan titi titik k pertem temuan sebagai sumbu putar, tar, melalu laluii 0 suatu titik pada garis tersebut dapat dibuat suatu lingkaran utuh. Satu derajat (1 ) adalah sudut dari 1/360 bagian dari lingkaran utuh. Apabila 10 ini dibagi menjadi 60 bagian yang sama maka disebut satu menit (1’). Apabila 1’ dibagi lagi menjadi 60 bagian yang sama lagi maka menjadi satu sekon (1”). Pertanyaannya adalah mengapa mengapa dibagi 60? Tidak dibagi dibagi 10, 100 atau 1000? 60 merupakan merupakan bilangan yang dipakai bangsa Mesopotamia, yang dipelajari dan disebarluaskan oleh bangsa Arab ketika ilmu dan teknologi mulai disistemasikan sehingga mudah untuk dipelajari dan dikembangkan. Dan sampai saat ini satuan tersebut masih digunakan karena sederhana definisinya. Dua metode pengukuran sudut adalah cara langsung dan cara tak langsung. Beberapa alat yang akan dibahas adalah, Ala Alatt ukur sudut lan langsung
- Busur baja - Busur bilah - Profil proyektor - Clinometer Alatt ukur sudut tak tak lan langsung Ala - Blok ukur - Pelingkup sudut - Ala Alatt ukur sinu inus - An Angle Dekkor Busur Baja Ad Adalah lah alat lat uk ukur su sudut lan langsung dengan kecermatan tan sampai sa satu deraja rajat, t, oleh leh karen rena itu itu hanya digu igunakan 0 untuk mengukur sudut atau memberi acuan dengan kecermatan sampai 1 .
Gambar ??. Busur Baja Ala Alatt ini ini terd terdir irii dari dari su suatu te temberen reng se seten tengah lin lingkaran ran da dari pe pelat lat baja baja de dengan pe pembagian ian sk skala da dalam lam 1 derajat padi bagian tepinya, dan satu pelat baja berengselkan pada titik pusat lingkaran yang dapat diputar dengan bagian runcing sebagai garis indeks untuk pembacaan skala.
Busur Bilah Untuk pengukuran sudut antara dua permukaan benda ukur dengan kecermatan lebih kecil dari satu derajat. Konstruksi alat ini sama dengan busur baja. Bagian-bagian utama dari busur bilah:
Badan/Piringan dasar; lingkaran penuh dengan diameter sekitar 55 mm. Permukaan bawah piringan ini rata. Pada tepi permukaan terdapat skala dalam derajatdan diberi nomor dari 0 0 – 900 – 00 – 900 (skala kiri dan kanan) Pelat dasar; bersatu dengan piringan dasar. Sisi kerja pelat dasar dibuat rata dan lurus, dengan toleransi kerataan 0,01 mm untuk sepanjang sisi kerja. Piringan indeks; mempunyai titik pusat putaran berimpit dengan pusat putaran dasar. Pada piringan ini terdapat garis indeks dan skala nonius sudut (kiri dan kanan), biasanya dengan kecermatan sampai 5 menit, terkadang dilengkapi dengan pemutar halus/cermat. Bilah utama; dapat diatur kedudukannya dengan kunci yang terletak pada piringan indeks. Kedua ujungnya dibuat menyudut masing-masing sebesar 450 dan 600. Kedua tepi dibuat lurus dengan toleransi kerataan sebesar 0,02 sampai 0,03 mm untuk seluruh panjangnya.
Gambar ??. Busur Bilah
Piringan indeks dapat berputar bersama-sama dengan bilah utama dan dapat dikunci kedudukannya relatif dengan piringan dasar. Dengan demikian sudut antara salah satu bilah utama dengan sisi kerja pelat dasar dapat dibaca pada skala piringan dasar dengan bantuan garis indeks dan skala nonius. Busur bilah universal mempunyai bilah bantu yang dipasangkan tegak lurus terhadap pelat dasar. Posisi bilah bantu ini dapat diatur untuk memudahkan pengukuran sudut antara dua permukaan.Jenis lain dari busur bilah memakai sistem optik untuk pembacaan skala sudutnya, dengan kecermatan sampai 2 menit. Pemakaian Busur Bilah Harga sudut yang ditunjukkan oleh skala pada busur bilah adalah sudut antara sisi bilah utama dan sisi kerja pelat dasar, jadi bukan sudut sesungguhnya dari objek ukur. Oleh sebab itu ada tigal hal penting yang harus dilakukan dalam pemakaian busur bilah supaya sudut busur bilah sesuai dengan sudut benda ukur: 1. Permukaan kerja busur bilah dan benda ukur harus bersih. 2. Bidang busur bilah harus berimpit atau sejajar dengan bidang sudut yang diukur (bidang normal). 3. Sisi kerja pelat dasar dan salah satu sisi bilah utam harus benar-benar berimpit dengan permukaan benda ukur, tidak boleh ada celah. Untuk mempermudah pengukuran benda ukur yang besar, kunci piringan indeks dapat dikendorkan, kemudian busur bilah digeserkan dengan (dengan sisi kerja pelat dasar berimpit dengan permukaan benda ukur) menuju permukaan yang menyudut sampai bilah utama terputar dan berimpit dengan permukaan tersebut. Bacalah harga sudut pada kedudukan ini atau kunci terlebih dahulu piringan indeks, kemudian baru dibaca harga sudutnya dengan cara memiringkan busur bilah untuk mempermudah pembacaan skala noniusnya atau mengintip melalui okuler busur bilah optik.
Gambar ??. Pengaturan Posisi Busur Bilah
Pengukuran dan pembacaan harga sudut sebaiknya dilakukan berulang kali hingga merasa pasti akan nilai yang didapat, sudut antara dua permukaan benda ukur dapat secara langsung diukur dengan melingkupi sudut tersebut dengan bilah utama dan pelat dasar atau dengan meletakkan beda ukur tersebut pada meja rata. Untuk sudut yang kecil atau yang besar, pembacaan harga sudut pada skala adalah jelas, yaitu secara langsung atau dengan mengurangkannya dengan 180 0. Sedang untuk sudut benda kerja yang hampir sama dengan 45 0 maka mungkin timbul keraguan. Untuk itu harus diperhatikan arah pemutaran bilah utama apabila posisi semula adalah 90 0, lihat gambar berikut ini.
Gambar ??. Pemakaian Busur Bilah Nonius
Bagi yang pertamakali memakai busur bilah nonius mungkin timbul keraguan dalam menentukan penggunaan skala nonius kanan dan kiri. Keraguan ini dapat dihindari dengan melihat arah kenaikan angka pada skala utama. Bila garis nol nonius terletak di daerah angka skala utama yang membesar ke kanan, maka skala nonius yang dipakai adalah skala nonius kanan, begitupun sebaliknya. Untuk sudut benda ukur yang kecil kadang tak mungkin dilingkupi oleh busur bilah (karena bilah utama dan pelat dasar kurang panjang). Dalam hal ini dapat digunakan bilah bantu untuk mendapatkan harga sudut benda ukur. Pemasangannya dapat digunakan dua cara tergantung pada jenis busur bilah. Untuk busur bilah universal, harga sudut dapat langsung dibaca. Sedangkan Sedangkan bagi busur bilah bilah dengan dengan kedudukan kedudukan bilah bantu tegak tegak lurus pelat dasar, harga sudut merupakan penyiku dari harga sudut yang terbaca. Projektor Profil Sudut antara dua permukaan objek ukur dapat diukur melalui bayangan yang terbentuk melalui kaca buram pada projektor profil. Setelah bayangan difokuskan dengan cara mengatur letak benda ukur di depan lensa kondensor projektor profil, sudut kedua tepi bayangan yang akan ditentukan besarnya dapat diukur dengan salah satu dari dua cara dibawah ini. 1. Dengan memakai garis silang dan skala piringan. Salah satu garis silang pada kaca buram dibuat berimpit dengan salah satu tepi bayangan dengan cara menggerakkan meja dan memutar piringan kaca buram. Setelah garis berimpit pada tepi bayangan, kemiringan garis silang dibaca pada skala piringan dengan bantuan skala nonius. Kemudian proses diulang sampai garis bersangkutan berimpit dengan tepi bayangan yang lain. Pembacaan skala piringan dilakukan lagi. Sehingga didapat harga sudut adalah selisih pembacaan yang pertama dan kedua. 2. Dengan Dengan memakai memakai pola/gambar beberapa harga sudut. Suatu pola transparan berupa kumpulan beberapa sudut dengan harga tertentu dapat dipasang pada kaca buram. Besar sudut objek ukur dapat ditentukan dengan membandingkan dengan gambar sudut tersebut sampai ditemukan sudut yang paling cocok. Biasanya cara pertama lebih lebih mudah mudah dilakukan, sedangkan cara kedua lebih seri sering ng dipakai untuk menentukan menentukan toleransi sudut yaitu dengan membuat gambar transparan dari sudut berserta daerah toleransinya.
Gambar ??. Berbagai Cara Pengukuran Dengan Projektor Profil Clinometer Clinometer adalah alat ukur kemiringan bidang dengan menggunakan prinsip gabungan antara pendatar dan skala sudut busur bilah. Setelah clinometer diletakkan pada permukaan benda ukur, skala piringan diputar hingga posisi tabung dengan gelembung berada di tengah diantara dua skala utama. Dengan demikian, sesungguhnya clinometer ini mengukur kemiringan benda ukur relatif terhadap bidang horisontal (bidang datar air).
Gambar ??. Clinometer
Blok Sudut Ad Adalah lah su suatu alat lat uk ukur sta stan ndar su sudut. Dibu ibuat da dari ba baja yang dik dike eras raskan da dan mempunyai ke kestab tabila ilan dim dime ensi yang baik. Satu set blok ikur biasanya terdiri dari tiga belas buah dengan berbagai ukuran sudut. Harga beberapa sudut dalam satu set, sebagaimana yang diusulkan oleh Tomlinson adalah: Satuan Satuan derajat : 10, 30, 90, 270 dan 410 Satuan Satuan menit menit : 1’, 3’, 9’ dan 27’ Satuan detik detik : 3”, 6”, 18” dan 30” Jumlah
= 5 blok = 4 blok = 4 blok = 13 blok
Gambar ??. Contoh Penyusunan Blok Sudut Dengan ketiga belas blok tersebut, hampir semua sudut dapat dibuat, karena setiap harga sudut yang diinginkan dapat diperoleh dengan penjumlahan dan pengurangan. Apabila ke tiga belas blok tersebut disusun berurutan naik akan diperokeh sudut sebesar 81 0 40’ 59”, sudut yang lebih besar dari harga tersebut dapat tercapai dengan bantuan blok persegi. Pada setiap blok sudut, selain dicantumkan harga nominal sudutnya dituliskan pula dua buah tanda + dan – pada kedua sisinya untuk mempermudah penyusunan. Blok sudut merupakan alat ukur standar, sehingga hanya digunakan untuk pengukuran perbandingan dan harus dirawat dan disimpan dengan baik.
Gambar Gambar ??. Pemakaian Blok Blok Sudut Benda ukur diletakkan diatas meja rata. Sudut antara salah satu permukaan benda ukur terhadap meja rata dapat ditentukan dengan cara menyusun blok sudut dan diletakkan disamping benda ukur. Harga sudut benda ukur diperkirakan dahulu dengan busur bilah. Tinggi permukaan benda ukur dengan muka ukur yang tearatas dari blok sudut diatur supaya berimpit, kemudian kesejajaran antara permukaan benda ukur dengan muka ukur blok sudut teratas diperiksa dengan pisau lurus. Pisau digeserkan sepanjang permukaan yang diukur sambil memperhatikan mata kontak pisau lurus dengan permukaan yang diukur. Selama pergeseran ini tidak boleh terlihat adanya celah. Jika masih terlihat cahaya sebagai penanda adanya celah, maka harus dilakukan pengubahan penyusunan blok sudut dan pemeriksaan kembali.
Untuk pemeriksaan sudut yang besar, maka diperlukan blok persegi serta dibantu dengan beberapa blok ukur. Pengukuran perbandingan dengan cara memperhatikan celah ini tidaklah selalu teliti, karena sampai seberapa jauh kesalahan antara sudut benda ukur dengan sudut acuan susunan blok sudut tidak diketahui dengan pasti. Oleh karena itu pengukuran sudut yang lebih cermat dapat menggunakan Angle Dekkor. Pelingkup Pelingkup Sudut Bila sudut benda ukurterlalu sulit posisinya untuk diukur dengan blok sudut maka diperlukan alat ukur bantu yaitu pelingkup sudut. Alat ini tidak punya skala dan terdiri dari dua atau tiga buah pelungkup yang disatukan dengan poros pengunci. Penggunaan alat ini adalh untuk mengambil sudut antara dua permukaan benda ukur dan kemudian sudutnya dapat diketahui dengan membandingkan dengan susunan blok sudut atau diukur bayangan sudutnya dengan memakai projektor profil.
Gambar ??. Pelingkup Sudut Alat Al at Uku r Sinu Si nuss Suatu Sudut dapat diketahui besarnya apabila diketahui harga sinusnya, sebagaimana rumus sinus dalam ilmu ukur sudut yaitu : sin α =
atau arc sin
=
α
Jadi masalah pengukuran sudut diubah menjadi masalah pengukuran linear, yaitu mengukur tinggi h dan hipotenusa (sisi terpanjang) l . Pengukuran dilakuakn dengan meletakkan benda ukur pada meja rata, dan sudut antara salah satu permukaannya dengan permukaan referensi (permukaan meja rata). Gambar Gambar ??. Mengukur Sudut Dengan Menghitung Menghitung Harga Sinusnya
Supaya tinggi h dapat ditentukan, pada permukaan yang miring tersebut diletakkan dua buah rol dengan diameter yang sama pada jarak tertentu. Kemudian dengan mistar ingsut ketinggian selisih tinggi ke dua rol tersebut diukur. Untuk mempermudah pengukuran, kedua rol tersebut dipasangkan pada batang baja dengan jarak senter yang tetap, tetap, misalnya misalnya 100 mmatau 200 mm guna guna menyederhanakan menyederhanakan perhitungan perhitungan sinusnya. Dalam bahasan berikut akan dibahas beberapa cara pengukuran sudut yang cermat dengan menggunakan alat ukur yang disebut: -
Batang sinus Meja sinus Senter sinus Meja sinus gabungan Busur sinus
Batang Sinus Dalam pemakaiannya, batang sinus diletakkan pada meja rata. Kemudian benda ukur diletakkan di permukaan atas menempel pada sisi penahan. Ujung batang sinus pada sisi yang tidak berpenahan diangkat dan suatu susunan blok ukur dengan tinggi yang tertentu diletakkan di bawah silinder batang sinus sedemikian rupa sehingga permukaan yang lain dari benda ukur menjadi sejajar dengan permukaan meja rata. Kesejajaran tersebut diperiksa dengan memakai jam ukur atau pupitas. Sebelum pengukuran dimulai tinggi h terlebih dahulu diperkirakan, yaitu dengan mengukur sudut α benda kerja dengan memakai busur bilah, setelah dihitung harga sinusnya, dicari kombinasi blok ukur supaya mempunyai tinggi susunan sebesar h. Setelah susunan blok ukur diletakkan dibawah rol, angkat batang sinus, pemeriksaaan kesejajaran permukaan atas benda kerja dengan meja rata dilakukan dengan memakai jam ukur. Apabila tinggi h tersebut sesuai, selama digeserkan sepanjang l’ jaru jarum m jam jam ukur rela relati tiff te tetap tap di se sekita itar an angka nol. Seandainy inya tid tidak, akan terjadi pergeseran secara tetap membesar (naik) atau mengecil (turun). Jika terjadi penyimpangan sebesar d (positif atau negatif), berarti tinggi susunan blok ukur harus diubah sebesar y (positif atau negatif).
Gambar Gambar ??. Batang Sinus Dan Penggunaannya Penggunaannya Di At Atas as Meja Rata
Meja Sinu Sinu s Meja sinus merupakan pengembangan prinsip batang sinus. Salah satu rolnya berfungsi sebagai engsel antara pelat atas dengan pelat dasar. Meja sinus dibuat dalam beberapa ukuran dan pemilihannya sesuai dengan dimensi benda ukur yang akan diperiksa. Selain untuk alat ukur, meja sinus juga digunakan sebagai alat bantu mesin perkakas, terutama dari jenis mesin gerinda rata.
Gambar Gambar ??. Meja Sinus Dengan Pencekam Magneti Magnetik k Pada Mesi Mesin n Gerinda Gerinda Rata Meja sinus dengan dimensi yang besar dengan benda ukur yang relatif berat yang dicekam diatasnya akan menimbulkan tekanan yang besar pada blok ukur. Untuk menghindari kerusakan pada blok ukur ada beberapa cara yang harus diikuti, yaitu: 1. Benda ukur diletakkan, bila perlu diklem atau kunci magnetik dijalankan. 2. Gunakan blok ukur pelindung. 3. Setelah tinggi h ditentukan, susun blok ukur dengan blok ukur pelindung diletakkan paling atas, dipasang pada alas dengan sisi panjang menyilang sumbu/silinder. 4. Letakkan rol angkat dengan hati-hati pada susunan blok ukur. 5. Kunci engsel meja sinus (bila terdapat pengunci). Senter Sinus Benda ukur konis dapat diukur sudut konisnya secara cermat dengan memakai swnter sinus. Alat ini serupa dengan meja sinus, dengan dua senter yang dapat diatur letaknya pada pelat atas. Penggunaan senter sinus seperti meja sinus, dan sudut yang diukur adalah setengah sudut konis.
Gambar ??. Senter Sinus
Pengukuran harus dilakukan dengan seksama, karena sumbu benda ukur mungkin tidak berimpit dengan sumbu senter. Oleh sebab itu sebelum jam ukur digeser guna memeriksa kesejajaran, terlebih dahulu benda ukur diputar untuk memeriksa kesamaan sumbunya. Apabila ada sedikit ketidakenteran maka pemeriksaan kesejajaran dilakukan pada permukaan konis dimana jarum jam ukur menunjuk pada titik teratas. Setelah penentuan sudut (setengah sudut konis) dilakukan, pengukuran dilakukan sekali lagi stelah benda konis diputar 180 0, dimana jarum ukur berada pada titik terbawah. Harga setengah sudut konis adalah rata-rata dari kedua pengukuran diatas. Penentuan tinggi h (tinggi susunan blok ukur) diperkirakan dengan mengukur sudut konis dengan memakai mistar ingsut, sebagai berikut: 1. Pada kedua ujung konis diukur diameternya, yaitu d a dan db (mm). 2. Jarak A sampai B (jarak miring) ditentukan, yaitu x (mm). 3. Tinggi h susunan blok ukur adalah h=
. ; (mm)
4. Jarak senter antar dua rol senter sinus adalah l . Meja Sinu Sinu s Gabungan Dua buah meja sinus dapat digabungkan, dimana pelat atas dari meja sinus bawah menjadi pelat dasar dari meja sinus atas dengan ke dua sumbu engsel berpotongan tegak lurus. Biasanya jarak senter antar kedua rol untuk meja bawah dibuat sama dengan jarak senter antara kedua rol meja atas. Apabila pembukaan meja bawah diatur setinggi h1 maka pembukaan meja atas diatur seringgi h 2, maka permukaan pelat yang teratas akan miring dengan sudut tertentu tertentu terhadap pelat dasar (meja rata). Sepert Sepertii pemakaian pemakaian meja sinus biasa, kesejajaran kesejajaran permukaan permukaan atas atas benda ukur terhadap meja rata dapat diperiksa dengan menggunakan jam ukur tes, dalam hal ini dilakukan dua arah sesuai dengan arah kedua sumbu engsel.
Gambar Gambar ??. Meja Sinus Gabungan Selain sebagai alat untuk mengukur kemiringan bidang, meja sinus gabungan juga dapat digunakan untuk mengatur dudukan benda kerja pada mesin perkakas. Dengan cara ini suatu permukaan yang miring dapat dihasilkan, karena arah gerakan perkakas potong relatif terhadap dasar benda kerja yang telah ditetapkan sudutnya. Jika meja sinus gabungan tidak dipunyai, dua meja sinus (terutama yang memakai prinsip pemegang magnetik) dapat disusun sehingga terbentuk meja sinus dobel, dengan catatan bahwa pengaturan letak sumbu engselnya harus dipastikan saling tegak lurus.
Busur Sinus Ad Adalah lah kombina inasi antara tara busur bila ilah dengan batan tang sinu inus. Pemakaian iannya seperti rti busur bila ilah, yaitu itu melingkupi permukaan benda ukur dengan bilah dan badan atau rahang aturnya. Setelah dipastikan tidak ada celah pada permukaan yang saling berimpit, kedudukan bilah dikunci dan harga sudutnya ditentukan dengan rumus sinus. Dimana panjang l adalah sesuai dengan jarak senter rol alat ukur. Dan tinggi h diukur dengan menyiapkan blok ukur pada tempat yang tesedia. Gambar ??. Busur Sinus
Ukuran satu blok ukur atau susunan blok ukur yang akan disisipkan disisipkan dapat dapat diperkir diperkirakan akan dengan dengan memakai emakai mistar ingsut untuk mengukur celah pembukaan. Kemudian blok ukur yang dipilih disisipkan. Apabila masih terasa longgar, tinggi/tebal blok ukur harus ditambah. Sebaliknya bila tidak dapat masuk (tidak boleh dipaksakan) tebal tersebut harus dikurangi.
Angl An gl e Dekko r An Angle de dekkor merup rupakan ala alatt ukur yang me menggunakan pri prin nsip op optik tik. Komponen uta utam ma be berup rupa len lensa ko kolim limator, tor, dengan bantuan prisma, sumber cahaya diatur supaya menyinari garis berskala (dibuat pada keeping gelas tipis) yang terletak pada jarak focus kolimator. Garis berskala tersebut oleh lensa kolimator diproyeksikan ke luar berupa berkas cahaya yang sejajar. Apabila di depan kolimator diletakkan permukaan yang rata dan mengkilat (reflector), berkas cahaya ini akan dipantulkan menuju kolimator dan difokuskan kembali pada bidang fokusnya. Melalui okuler dapat dilihat garis skala yang dipantulkan (skala pantul) bersama dengan garis skala (skala tetap) yang juga dapat dibuat pada keping gelas pada sumbu optik.
Gambar Gambar ??. Angle Angle Dekkor
Untuk suatu kedudukan reflector yang tertentu (benda standar) ke dua garis akan saling tegak lurus pada kedudukan angka tertentu (garis skala pantul berfungsi sebagai garis indeks untuk membaca harga pada skala tetap, berlaku juga hal sebaliknya). Apabila permukaan reflector dibuat sedikit menyudut dari posisi semula (diganti dengan benda ukur yang akan dibandingkan) maka skala pantul akan bergerak ke atas atau ke bawah, dan selain itu mungkin mungkin juga akan ke kanan atau ke kiri relat relatifif terhadap terhadap skala skala tetap. tetap. Mereka Mereka akan berpotongan berpotongan pada pada posi posisi si yang berbeda dari semula. Selisih kedua pembacaan (dua kali pada skala pantul dan dua kali pada skala tetap) menunjukkan dua harga sudut pembukaan antara bidang standar dan bidang ukur. Kapasitas ukur angle dekkor hanya sampai dengan 60 menit, menit, dengan pemba pembagian gian skala skala (kecermatan) 1 atau ½ menit. Kecermatan tersebut jauh lebih rendah dari autokolimator, namun kapasitas ukurannya lebih besar. Pemakaian Pemakaian Ang le Dekkor An Angle dekkor term termasuk je jenis ala alatt uk ukur pe pembanding ing, pe pengukuran ran dil dila akukan dn dnegan me membanding ingkan be benda ukur dengan benda standar, benda standar dapat dipakai blok sudut ataupun batang sinus yang telah diatur untuk harga kemiringan tertentu. Benda standar diletakkan di bawah kolimator dan kedudukan angle dekkor diatur sampai terlihat bayangan skala pantul (garis skala tetap sebagai garis indeks). Bila perlu benda standar sedikit diputar atau digerakkan supaya penunjukan ke dua harga tersebut adalah bulat atau saling menyilang pada garis skala.
Gambar ??. ??. Perbandingan sudut bidang benda ukur dengan benda standar (susunan blok sudut) dengan memakai alat ukur pembanding Angle Dekkor.
Benda standar diambil dan diganti dengan benda ukur, posisi angle dekkor tidak boleh berubah. Jika permukaan benda ukur kurang mengkilat, suatu blok ukur dapat ditempelkan di atas permukaannya, satukan dengan plester atau celotape. Benda ukur diputar perlahan sampai terlihat skala pantul bergerak menyilang terhadap skala tetap dan hentikan gerakan memutar ini setelah harga semula pada skala tetap (pada waktu membaca harga benda standar) disilangi oleh garis skala pantul. Ap Apabila ila sudut bida idang antara tara permukaan meja rata rata dengan permukaan benda ukur sama dengan sudut bida idang benda standar harga yang terbaca pada skala pantul adalah sama dengan harga pada skala pantul semula. Apabila sudut bidang benda ukur sedikit berbeda dengan sudut bidang benda standar, perbedaan tersebut dapat dibaca pada skala pantul, yaitu selisih dari harga yang ditunjukkan semula. Pengukuran Sudut Dengan Bantuan Bola Rol dan Bola Karena ukurannya dan/atau kondisi fisiknya, sudut benda ukur mungkin tidak bisa diukur dengan mudah dengan alat ukur dan cara pengukuran sebagaimana yang telah dibahas. Dalam hal ini, metoda lain yang pada dasarnya merupakan pengukuran linear yang dikembangkan bagi pengukuran sudut. Beberapa jenis alat ukur linear
seperti micrometer, komparator, dan blok ukur, serta alat ukur bantu seperti batang parallel, rol (silinder), bola dapat dimanfaatkan dengan setup tertentu sesuai dengan masalah pengukuran sudut. Suatu besaran yang tidak diukur secara langsung melainkan dihitung dengan memakai rumus yang diturunkan secara teoretik akan menderita kesalahan sistematik yang barangkali akan lebih besar ordenya daripada kecermatan yang dikehendaki bagi bagi besaran yang dimaksud. dimaksud. Untuk mem memini inimum mumkan harga harga kesalahan sistema sistematitik k pada hasil akhir akhir ini tidak tidak ada cara lain lain selain dengan mengguna menggunakan kan peral peralatan atan yang yang memiliki iliki kecermatan tinggi dan pemastian astian harga dimensi sebenarnya secermat dan seteliti mungkin dari semua peralatan yang dilibatkan dalam proses pengukuran sudut benda ukur secara tidak langsung. Rol atau bola yang berasal dari bantalan silinder atau peluru dapat dimanfaatkan namun diameternya harus diukur dengan cermat dan seteliit mungkin. Setelah harga sinus atau tangent dari sudut ukur diketahui, besar sudut yang bersangkutan dapat dicari dari tabel rumus geometrik atau dihitung secara langsung dengan kalkulator teknik. Interpolasi sampai harga detik mungkin dapat dicapai, asalkan kecermatan dan ketelitian proses pengukuran dapat dijamin.
Ketegaklurusan (Perpendicularity ) Dua buah garis atau bidang yang berpotongan sehingga membentuk sudut 90 o dikatakan saling tegak lurus. Ketegaklurusan merupakan criteri criteria a yang amat amat penting dalam dalam proses pengukuran pengukuran mupun proses proses pembuatan m mesin. esin. Meskipun dua benda yang berpasangan mempunyai ukuran yang baik (di dalam daerah toleransi dimensi) mungkin mereka tidak dapat disatukan, jika toleransi ketegaklurusan terlampaui. Penentuan kesalahan atas ketegaklurusan dapat dinyatakan dalam satuan linear m ) untuk sepanjang permukaan yang tertentu (mm) dan cara penentuan kesalahan seperti ini lebih sering dipakai daripada menyatakan penyimpangannya terhadap harga 90 o. Pemeriksaan Ketegaklurusan Ketegaklurusan suatu permukaan terhadap permukana yang lain dapat diperiksa dengan memakai penyiku. Umumnya berupa batang persegi pangajng dan bilah yang dipasang tegak lurus sehingga terbentuk dua sudut siku, sebelah dalam dan sebelah luar.
Gambar ??. Penyiku Dan Pemakaiannya Untuk Pemeriksaan Ketegaklurusan
Pemeriksaan ketegaklurusan bagi kedua benda ukur yang kecil dapat dilakukan dengan memakai sudut siku dalam. Dengan Dengan latar latar belakang yang terang, antara permukaan permukaan yang berimpit perlu perlu diper diperiks iksa a apakah apakah terlihat terlihat suatu celah atau tidak. Benda ukur yang besar dapat diperiksa dengan meletakkannya diatas meja rata di geser menuju permukaan yang akan diperiksa. Sebelum pemeriksaan atas adanya celah dilakukan, aturlah sumbu batang penyiku sehingga kurang lebih tegak lurus lurus dengan dengan permukaan permukaan yang yang diukur. Apabila Apabila antara sisi bilah bilah dengan dengan permukaan permukaan benda ukur ukur tidak tidak terjadi terjadi celah, maka berarti permukaan tersebut benar-benar tegak lurus dengan permukaan dasarnya (permukaan meja yang rata). Celah selebar 0.003 mm masih bias dilihat, lebih kecil dari harga tersebut warna cahaya yang melalui celah akan berubah menjadi menjadi warna merah (antara (antara 0.002 mm sampai sampai dengan 0.001 mm) atau biru biru (lebih (lebih kecil kecil dari dari 0.008 mm). Ap Apabila ila lata latarr be belak lakang tid tidak teran rang (tid (tida ak ada kotak tak cahaya), dapat dig digu unakan cara penyisip isipa an kerta rtas. Mu Mulalamula selembar kertas yang tipis (kertas rokok setebal kira-kira 0.025 mm) disisipkan disebelah atas bilah penyiku. Sebelum dihimpit, kertas tersebut pasti mudah ditarik keluar. Setelah dihimpit, dapat dicoba apakah kertas tersebut masih bisa ditarik atau tidak. Cara ini diulang dengan posisi kertas disisipkan disebelah bawah bilah penyiku. Apabila pada kedua pemeriksaan ini kertas tersebut tidak dapat atau sulit dicabut, berarti permukaan yang diperiksa dianggap tegak lurus dengan meja atau rata. Berapa harga ketidaktegaklurusannya, dalam hal ini tidak bisa dinyatakan dengan suatu harga, karena cara ini memang hanya merupakan merupakan suatu pr proses oses pemeri pemeriksaan, ksaan, bukan suatu pengukuran. pengukuran. Pengukuran Ketegaklurusan Empat metoda pengukuran ketegaklurusan yang akan diulas sebagai berikut mampu menunjukkan harga penyimpangan terhadap kondisi tegak lurus, yaitu : 1. 2. 3. 4.
Perbandingan dengan standar siku Perbandingan dengan batang parallel Ketegaklurusan dua bidang parallel Pengukuran dengan autokolimator
Ketelitian hasil pengukuran pada cara atau metoda yang pertama akan dipengaruhi oleh kualitas standar siku yang dipakai, untuk ketiga cara yang lain ketelitiannya sangat dipengaruhi oleh kualitas meja rata yang digunakan, ketiga metoda tersebut hanya boleh menggunakan meja rata yang berkualitas. A. A. Perbandingan Dengan Standar Siku Standar siku biasanya berupa sili silinder nder berdinding tebal dengan dengan dengan diameter sekitar sekitar 100 mm dengan tinggi 100, 150, atau 200 mm. permukaan luar silinder digerinda dan diasah halus (super / mirror finishing ) untuk membuat suatu silinder dengan toleransi kesilindrisan yang tinggi. Mula-mula silinder teresebut diletakkan di tepi meja rata dengan p posisi osisi rebah, kemudian dapat dapat digeli digelindingkan ndingkan agak ke tengah atau ke tempat tempat yang dikehendaki, selanjutnya ditegakkan dengan hati-hati. Benda ukur yang akan diperiksa diletakkan di atas meja yang rata.
Gambar Gambar ??. Perbandingan Perbandingan Dengan Standar Siku
Dengan Dengan mema memakai kai jam jam ukur ukur cerma cermatt yang dipasangkan dipasangkan pada pada dudukan dudukan pemindah, pemindah, diatur diatur ketinggian ketinggian sensornya sekitar 1 mm dibawah bagian tertinggi dari permukaan tegak benda ukur yang akan dibandingkan dengan permukaan silinder silinder siku. siku. Pertama-tama ke kedudukan dudukan jam ukur di set nol dengan cara menem menempelkan pelkan sensor jam u ukur kur pada silinder silinder ukur ( posisi posisis s sensor sensor diatur tegaklur tegaklurus us ). Rol dletakkan dletakkan diantara diantara dudukan pemindahan pemindahan dengan silinder silinder siku dnegan untuk mendapatkan kontak permukaan yang berupa titik atau garis. Setelah itu, silinder digantikan dengan benda ukur (dengan memindahkan silinder siku atau menggeserlan dudukan pemindah menuju ke benda ukur ). Saat sensor disentuhkan ke permukaan benda ukur , dicatat apakah jam ukur menunjukkan–penyimpangan atau tidak. Ap Apabila ila ada ada pen penyimpangan, misa isalny lnya x mm, berar rarti pem pemukaan ben benda uku ukur tid tidak teg tegak luru lurus s terh terha adap ala alasnya (permukaan meja rata) dan harga penyimpangannya adakah sebesar x mm untuk setinggi . B. Perbadingan Dengan Batang Parallel Suatu batang parallel dapat digunakan untuk memeriksa ketegaklurusan. Dengan memakai klem, batang parallel ini disatukan dengan pelat siku atau blok siku yang diletakkan di atas meja yang rara. Posisi batang parallel diatur kurang lebih tegak lurus terhadap permukaan meja rata. Sebelum klem pengikat dikencangkan, permukaan ukur yang akan diperiksa ketegaklurusannya dihimpit dengan batang parallel. Gambar ??. Pengukuran Pengukuran Ketegaklurusan Standar Siku
Setelah dipastikan bahwa mereka betul-betul terhimpit (alas benda ukur tidak boleh terangkat dari meja rata) maka klem pengikat dikencangkan. Benda ukur, dalam contoh penyiku, digeserkan menuju ke sisi lain dari batang parallel, kemudian dua permukaan dihimpit dan diperiksa apakah terjadi celah atau tidak. Apabila terlihat adanya celah (yang membuka ke atas atau ke bawah), menandakan adanya ketidaklurusan. Harga penyimpangan dari kondisi tegaklurus diukur dengan dengan memilih dua blok ukur yang sedikit pada ukurannya, misalnya 1.000 mm dan 1.001 mm. Blok ukur yang lebih kecil nominalnya diletakkan disebelah atas atau bawah (tergantung pada permukaan celah) kemudian benda ukur dihompit. Blok ukur yang lebih besar ukuran nominalnya dicoba dimasukkan pada posisi setinggi (diberi tanda pada batang parallel). Apabila blok ukurnya ternyata masih bisa terjatuh, maka diganti dengan blok ukur yang lain yang setingkat lebih besar angka nominalnya. Prosedur ini diulang sampai diperoleh ukuran blok yang cocok. Dengan demikian, kemiringan benda ukur adalah setengah dari selisih ukuran nominal blok ukur untuk setinggi h mm. C. Ketegaklurusan Dua Bidang Parallel Metoda ini hanya bisa diterapkan bagi benda ukur yang memiliki dua permukaan yang berseberangan yang parallel yang tegak lurus dnegan bidang acuan (alas benda ukur). Benda ukur diletakkan pada meja rata dan pada salah satu bidang tegaknya sensor jam ukur diatur supaya menunjuk nol. Kemudian, jam ukur dipindah ke sisi tegak yang lainnya (berseberangan), dan pada kedudukan ini dicatat penunjukannya. Ketidaklurusan permukaan yang diperiksa diperiksa terhadap terhadap alasnya adalah merupakan merupakan setengah harga penyimpangan penyimpangan yang ditunjukkan ditunjukkan jam ukur ukur untuk
setinggi h. ketinggian h, jarak dari sumbu sensor jam ukur sampai ke senter dari nol yang digunakan sebagai pemisah antara benda ukur dengan landasan pemindah, perlu diukur dengan cermat.
Gambar ??. Pengukuran Ketegaklurusan Bidang Paralel D. Pengukuran Ketegaklurusan Dengan Autokolimator Bidang reflector ini dipasangkan pada permukaan batang yang khusus dibuat untuk pemeriksaan ketegaklurusan. Batang tersebut pada kedua ujungnya disatukan dengan dua buah silinder berlubang yang digerinda halus sehingga mempunyai diameter yang sama. Batang ini menggantungkan pada poros yang telah diatur ketinggiannya di atas meja rata.
Gambar ??. Pengukuran Ketegaklurusan Dengan Autokolimator
Permukaan yang akan diukur ketegaklurusannya terhadap meja rata rata dihimpitkan pada kedua silinder, kedudukan autokolimator diatur sehingga melalui okulernya terlihat garis pantul. Pada posisi ini, penyimpangan garis pantul dibaca harganya pada micrometer sudut autokolimator. Kemudian posisi benda ukur dipindahkan pembacaan posisi garis pantul melalui autokolimator dilakukan lagi. Kesalahan atas ketegaklurusan bagi benda ukur adalah merupakan setengah dari selisih antara ke dua harga pembacaan (harga dalam satuan sudut). Keteliti Ketelitian an metoda pengukuran pengukuran ini dipengaruhi dipengaruhi oleh kesamaan kesamaan diameter ke dua dua silinder. silinder. Oleh sebab itu, itu, untuk mengeliminir akibat ketidaksamaan silinder, pengukuran diulang dengan cara membalik posisi ke dua silinder. Kemudian, harga yang diperoleh dari pengamatan kedua dengan yang pertama dirata-ratakan.
ALAT AL AT UKUR KEDATARAN, K EDATARAN, KELURUSAN K ELURUSAN DAN KERATA AN Pendahuluan Yang dimaksud dengan kedataran adalah “datar air” atau horizontal, gaya tarik bumi (gravitasi dianggap tegak lurus terhadap bidang yang datar air). Waterpas (Belanda), dalam buku ini menjelaskan istilah “pendatar”, sebetulnya merupakan alat ukur sudut, namun karena sudut yang diukur relative kecil dank arena bidang pemakaiannya bukan untuk mengukur sudut, maka pendatar akan diulas sebagai alat ukur kelurusan dan kerataan. Kerataan suatu bidang dapat ditentukan berdasarkan analisis data kelurusan beberapa garis yang membentuk pola tertentu. Pola atau susuan garis-garis yang paling sederhana untuk menentukan kerataan suatu bidang adakah pola “Union Jack”. Dalam hal ini hanya diperlukan data kelurusan delapan (8) buah garis secara sistematik dilakukan penyesuaian referensi sehingga didapat suatu bidang referensi umum. Berdasarkan referensi umum tersebut ketinggian titik-titik dapat dianalisis lebih lanjut untuk menentukan kualitas (toleransi) kerataan bidang yang diperiksa. Pendatar Bagian utama pendatar adalah tabung gelas yang dibuat melengkung atau dicetak dengan bagian dalamnya mempunyai lengkungan dengan radius yangrelatif besar. Suatu skala dibuat pada bagian atas tabung gelas yang diisi sampai hamper penuh dengan spiritus (ether) sehingga berbentuk gelembung dari uap ether. Ukuran gelembung ini dirancang bersesuaian dengan jarak dua skala nol pada tabung gelas (pada temperatur standar 20 o C) dan akan selalu menempati posisi tabung paling atas. Tabung gelas ini dipasang oada bagian atas rangka yang terbuat daru besi atau baja tuang yang mempunyai dasar (kaki) yang rata atau yang dibuat beralur V sehingga pendatar dapat diletakkan di atas permukaan silindrik sepanjang sumbunya. Unutk pemeriksaan bidang yang vertical dipakai pendatar siku ( square level) dengan rangka vertical yang dibuat tegak lurus dengan teliti terhadap rangka dasarnya. Pendatar siku biasanya dipakai dalam pengetesan kualitas geometric mesin perkakas, dengan cara menekankan rangka vertical pada bidang yang diperiksa dan posisi gelembung dapat dibaca pada skala tabung gelas yang terletak sejajar dengan dasarnya. Pada arah melintang rangka dasar, biasanya dipasang tabung lain yang lebih oendek untuk mengetahui posisi pendatar pada arah arah menyil menyilang ang dari dari arah pemeri pemeriksaan ksaan utama. utama. Kepekaan Kepekaan tabung menyil menyilang ang tentu saja dibuat lebih lebih rendah dari dari pada kepekaan tabung utamanya.
Gambar Gambar ??. Pendatar Pendatar Jenis Jenis Umum Dan Jenis Siku Siku
1. Rancangan Pendatar Kepekaan Kepekaan pendatar pendatar dipengaruhi ol oleh eh dua dua faktor, yait yaitu u: Jari-jari / radius kelengkungan tabung, R Panjang dasar pendatar (jarak kaki), L
‐ ‐
Semakin besar radius tabung, kepekaan pendatar akan naik, sebaliknya semakin panjang L kepekaan akan turun. Hubungan antara kepekaan dengan R dan L dapat dijelaskan dengan memakai skema prinsip kerja pendatar. Kedudukan gelembung sewaktu bidang dasar pendatar OA sejajar (berimpit) dengan bidang horizontal referensi adalah po posisi sisi paling atas dengan dengan tepi berimp berimpitit dengan dengan garis garis skala skala B. B. apabila bidang da dasar sar dimiringkan sehingga membuat sudut ∝ berarti A akan berpindah ke A’ setinggi h, dan gelembung akan bergerak kemudian diam dengan tepi berimpit pada B’, untuk sudut ∝ yang kecil berlaku :
Dalam sgitiga BOB’, ∝
Dalam sgitiga AOA’, ∝
=
.
atau d =
Dengan Dengan demiki demikian, an, untuk mendapatkan mendapatkan kepekaan yang sangat sangat tinggi, tinggi, supaya ketinggian h yang sangat kecil kecil bisa dibaca melalui perpindahan gelembung sejauh satu skala d, maka R harus besar dan L harus kecil. Bila Bila dibuat jarak jarak skala d sebesar 2 mm (supaya keterbacaanya keterbacaanya bagus) bagus) dan R sebesar 200.000 mm (200m), (200m), berarti berarti satu skala d akan sama sama dengan dengan kemiri kemiringan ngan sebesar sebesar :
=
radian
.
.
3600 detik
Misalkan panjang dasar L dibuat sebesar 200 mm, maka kemiringannya 2 detik ini akan sebanding dengan kenaikan sebesar : h=
.
= 0.002 0.002 mm
sehingga diartikan jarak satu skala adalah, 1 skala =
.
= 0.01 0.01 mm/m mm/m
Kepekaan setinggi itu (1 skala = 2 detik) hanya dibuat untuk pendatar yang digunakan bagi pemeriksa yang memerlukan kecermatan yang tinggi seperti halnya yang dilaksanakan ddalam laboratorium metrology industry. Pendatar yang peka harus digunakan dengan cermat, sebab reaksinya sangat cepat yang berarti goyangan yang
lemah sekalipun akan mengakibatkan gelembung akan bergerak sehingga menyulitkan untuk pembacaan skala. Selain itu kekentalan (viskositas) cairan yang dipakai pengisi tabung biasanya dangat rendah (supaya reaksinya cepat) sehingga kenaikan temperature yang relative kecil akan menyusutkan ukuran gelembung, yang bisa mengakibatkan kesalahan pembacaan pada skala.
Gambar ??. Prinsip Kerja Pendatar
2. Pembacaan Skala Pendatar Pendatar Pendatar dibuat dibuat dalam beberapa kepekaan kepekaan kelas kepekaan, yaitu 2, 5, 10, 20, 30 deti detik, k, 1 menit menit,, atau 1 derajat. Panjang dasar L juga dibuat bermacam-macam sesuai dengan keperluan, antara lain sebesar 160, 200, 250, 300, 400 dan 500 mm, disesuaikan dengan kepekaan dalam harga sudut akan menghasilkan kecermatan sudut dalam satuan linear. Pada bagian atas pendatar biasanya mencantumkan harga kecermatan ini yaitu arti jarak satu skala pada tabung gelas. Kecermatan sebesar 0.01 mm/m dipakai untuk pengukuran yang sangat cermat yang dilakukan dilakukan di ruang/lingkungan/si ruang/lingkungan/sistem stem pengukuran pengukuran yang terkontrol terkontrol.. Kecermatan 0.02 m mm m/m atau 0.004 mm/m adalah yang umum dipakai di kamar ukur ataupun dibagian produksi. Sementara itu, kecermatan 0.1 mm/m atau lebih rendah dipakai dalam pekerjaan teknik yang kurang memerlukan kecermatan (sampai dengan yang dipakai tukang bangunan). Skala pada tabung gelas dibuat simetrik, bagi pendatar yang telah dikalibrasi, berada di ruang ukur dengan suhu 200 C saat bidang dasar pendatar pada posisi horizontal, posisi gelembung akan berada di tengah diapit oleh dua garis skala yang panjang. Jika sisi kanan sedikit lebih tinggi dari sisi kiri maka gelembung akan bergerak ke kanan, demikian pula hal sebaliknya.
Untuk mempermudah pencatatan hasil pengukuran dipakai aturan pembacaan yaitu posisi sebelah kanan garis skala panjang (garis nol) berarti pembacaan selalu dilakukan dari ke dua ujung dan kemudian dirata-ratakan, maka efek perubahan temperatus sewaktu pengukuran sedang berlangsung dapat dieliminir. Untuk pengukuran yang cermat, supaya hasil pengukuran lebih meyakinkan, pengukuran diulang yaitu dengan cara mengembalikan posisi pendatar pada tempat yang sama, kemudian hasilnya dirata-ratakan. Interpolasi kedudukan ujung gelembung dapat dilakukan sampai setengah harga skala. Dengan merata-ratakan empat harga pembacaan (dari dua ujung gelembung dan kemudian posisi pendatar dibalik) kecermatan hasil pembacaan dapat dituliskan sampai dengan sepersepuluh skala. 3. Penyetelan Posisi Horisontal (Kalibrasi Pendatar) Setiap pendatar dengan dengan kepekaan kepekaan lebih tinggi tinggi dari 20 detik detik mempun mempunyai yai baut pengatur kedudukan kedudukan tabung relative terhadap dasar dari pendatar. Umumnya kalibrasi yang dilakukan oleh pabrik pembuat yang selain memeriksa eriksa kebenaran kebenaran harga yang yang ditunjukkan ditunjukkan skala (kali (kalibrasi brasi dengan mem memakai akai batang sinus, atau meja meja sinus untuk sudut yang kecil) juga menyetel nol yang mengatur posisi tabung gelas sedemikian rupa sehingga alas dari pendatar adalah horizontal sewaktu posisi gelembung pas di tengah. Meja rata dapat digunakan untuk memeriksa kedataran dari dasar pendatar, dan sebaiknya jal ini dilakukan sebelum memakai pendatar. Letakkan pendatar pada meja rata agak di tengah, kemudian carilah posisi pendatar, dengan menggeser ke kiri – kanan , maju – mudur, dan memutar searah – berlawanan arah gerak jarum jam, sampai gelembung berada di tengah. Kemudian pada tempat yang sama baliklah posisi pendatar, dalam hal ini dapat dipakai bantuan batang lurus (straight edge) yang di klem pada meja rata sehingga sisi pendatar berimpit dengannya (untuk memastikan arah dan tempat yang yang sama). sama). Apabil Apabila a posis posisii gelembung tidak tidak berubah (masih juga nol) nol) berarti berarti dasar pendatar telah telah hori horizontal. zontal. Jika posisi gelembung pindah misalkan sebesar + 2 skala, maka putarlah baut pengatur (ke arah tertentu) sampai posisi gelembung menjadi setengah harga semula, yaitu + 1 skala. Batang lurus diambil, kemudian carilah posisi pendatar sampai gelembung menunjuk nol (dengan memutar posisi pendatar dan/atau memindahkan ke tempat lain). Prosedur pembalikan dan penyetelan baut diulang lagi secara berurutan dampai dicapai derajat kecermatan posisi nol sesuai dengan yang dikehendaki.
Gambar ??. Pemeriksaan Dan Penyetelan Posisi Nol Dari Pendatar