ii
31
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas untuk Pembuatan Business Plan "Warung Makan Makam Warung Makan Burjo Motekar"
Makalah ini penulis tulis dengan tujuan agar pembaca dapat mendapatkan ilmu serta informasi mengenai kegiatan usaha yang sudah berjalan dan aspek-aspek kegiatan ekonominya serta mendorong pembaca berinovasi untuk membentuk seorang wirausahaan baru.
Terimakasih kepada seluruh pihak terkait serta teman-teman yang senantiasa membantu dan memberi motivasi dalam menulis tugas ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki dan menjadikannya lebih baik lagi.
Semarang, 27 Maret 2017
Penulis
RINGKASAN
Bisnis Warung Makan burjo dan mie instan saat ini mulai menjamur terutama di dekat-dekat kampus. Bisnis yang satu ini selalu identik dengan orang Jawa Barat. Hal ini dikarenakan awal mula bisnis Warung Makan burjo dan mie instan berasal dari daerah tersebut. Meskipun hanya berbekal menu serta fasilitas seadanya bisnis ini terbukti mampu mendatangkan pundi-pundi keuntungan. Jadi tak heran jika saat ini Warung Makan makan dengan konsep seperti ini sudah menjamur di beberapa tempat. Target utamanya adalah anak kos-kosan dan para pekerja malam. Pada umumnya Warung Makan burjo dan mie instan ini buka selama 24 jam.
Menu yang ditawarkan dari Warung Makan burjo dan mie instan ini sebenarnya cukup sederhana yakni burjo atau bubur kacang ijo (meskipun tidak semua Warung Makan menjual makanan yang satu ini), mie instan, gorengan, nasi telur, nasi sarden dan aneka minuman seperti es jeruk, es teh, es kopi dan lainya. Namun dengan menu yang sederhana inilah, sumber keuntungan didapatkan. Karena targetnya adalah anak kos-kosan terutama mahasiswa yang biasanya mencari makanan yang simple dan murah maka Warung Makan burjo ini tak pernah sepi pengunjung.
Salah satu burjo yang terkenal di kawasan Tembalang dekat Kampus Universitas Diponegoro adalah Warung Makan Makan (Warung Makan Makan Indomie) Warung Makan Burjo Motekar. Di Tembalang sendiri setidaknya ada 3 cabang yang berdiri salah satunya di Jalan Gondang Raya dengan Nasi Ayam Bali yang tidak sepi pemesan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………..…………………………………………………………..ii
RINGKASAN…………………………………………………………………………………….iii
DAFTAR ISI………………………..……………………………………………………………iv
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan dan Manfaat 2
1.3.1 Tujuan Penulisan 2
1.3.2 Manfaat Penulisan 2
2 BAB 2 PROFIL DAN TEORI 4
2.1 Landasan Teori 4
2.2 Identitas Perusahaan 4
2.3 Sejarah Berdirinya 4
2.4 Gambaran Umum 5
2.5 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Perusahaan 6
2.5.1 Visi 6
2.5.2 Misi 6
2.5.3 Tujuan 6
3 BAB 3 ASPEK PEMASARAN 7
3.1 Cara dan Lokasi Pemasaran 7
3.2 Potensi Pasar (Permintaan Produk) 7
3.3 Penawaran 8
3.4 Kecepatan Pelayanan dan Pendistribusian Produk 8
3.5 Pesaing 8
3.6 Strategi Pemasaran 9
3.7 Analisis Swot 9
3.7.1 Strength 9
3.7.2 Weakness 9
3.7.3 Opportunity 10
3.7.4 Threat 10
3.8 Analisis SPT 10
3.8.1 Segmentation 10
3.8.2 Targeting 10
3.8.3 Brand Positioning 11
3.9 Bauran Pemasaran 11
3.9.1 Produk 11
3.9.2 Harga 12
3.9.3 Promosi 12
4 BAB 4 ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI 13
4.1 Bentuk Usaha 13
4.2 Aspek Legalitas 13
4.3 Struktur Organisasi 13
4.4 Wewenang, Tanggung Jawab, dan Job Description 14
4.5 Pengelolaan SDM (Karyawan) 15
4.6 Pengembangan SDM 17
4.7 Jam Operasional dan Jumlah Cabang 17
4.8 Kualifikasi Karyawan 17
5 BAB 5 ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI 18
5.1 Pengadaan Bahan Baku, Tempat, dan Proses Produksi 18
5.2 Jenis Peralatan 19
5.3 Proses Pengolahan/Pembuatan 19
5.4 Quality Control 20
5.5 Proses Produksi Warung Makan Burjo Motekar 10 22
5.6 Layout 22
6 BAB 6 ASPEK KEUANGAN 24
6.1 Modal Kerja 24
6.2 Besarnya penjualan dan beban usaha 24
6.3 Laporan keuangan Warung Makan Burjo Motekar 10 Cabang Gondang 25
6.4 Rasio Likuiditas 27
6.4.1 Quick ratio 27
6.4.2 Current ratio 27
6.4.3 Cash Ratio 28
6.5 Rasio Solvabilitas 28
6.5.1 Total Debt To Asset Ratio 28
6.6 Rasio Profitabilitas 28
6.6.1 Gross Profit Marginal (Margin Laba Kotor) 28
6.6.2 Return of Asset 29
6.7 Analisis Kelayakan Usaha 29
6.7.1 Break event point 29
6.7.1.1 BEP dalam Unit 30
6.7.1.2 BEP dalam Rupiah 30
7 BAB 7 ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL 31
7.1 Dampak Aspek Ekonomi 31
7.2 Dampak Aspek Sosial 31
8 BAB 8 PENUTUP 32
8.1 Simpulan 32
8.2 Saran 32
Not print
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dewasa ini persaingan dalam pekerjaan semakin berat dan pengangguran semakin banyak. Pemerintah pun harus menambah lapangan pekerjaan tetapi belum maksimal. Masyarakat yang tidak mempunyai keahlian pun menjadi pengangguran, tidak hanya itu yang menyandang gelar sarjana banyak yang belum bekerja. Perusahaan banyak mempensiunkan dini karyawannya dengan berbagai alasan. Dalam hal ini dibutuhkan peran aktif dari masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri dan memberikan kesempatan kerja kepada yang lainnya dengan cara mendirikan Usaha Kecil Menengah (UKM) agar masyarakat bisa mencari pekerjaan dan membuka lapangan pekerjaan sendiri.
Bisnis yang sangat menjamur saat ini adalah makanan (kuliner). Bisnis makanan (kuliner) ini sekarang ini sangat pesat perkembangannya, hal ini membawa efek positif dengan bertambahnya jumlah wirausahawan khusunya di Indonesia. Bisnis ini merupakan bisnis yang sangat dinamis, karena wirausahawan harus selalu berkraesi dan berinovasi menciptakan kuliner-kuliner baru yang sesuai dengan selera masyarakat.
Di kota Semarang khususnya di derah Kampus Undip Tembalang, Warung Makan makan yang sangat dekat mahasiswa yakni adalah Warung Makan burjo, Warung Makan burjo menjadi sangat dekat dengan mahasiswa dikarenakan banyaknya jumlah Warung Makan burjo di sekitar area kampus Undip tersebut dan juga harga makanan yang dijual cukup murah yang sesuai dengan kantong para mahasiswa, tak hanya itu pilihan menu yang ditawarkan pun cukup bervariasi. Salah satu burjo yang sangat terkenal di sekitar area kampus Undip Tembalang adalah Warung Makan Warung Makan Burjo Motekar.
Alasan kami memilih "Warung Makan Warung Makan Burjo Motekar" sebagai objek penelitian bisnis plan karena usaha ini sudah memiliki banyak cabang khususnya di daerah Tembalang sendiri sudah memiliki tiga cabang dan memiliki omset penjualan per hari sebanyak Rp 7.000.000 per cabang serta karyawan yang cukup banyak dari keseluruhan cabang. Kelompok kami juga tertarik dengan ide dari pemilik "Warung Makan Warung Makan Burjo Motekar" yang mempunyai menu khas andalan Warung Makan Burjo tersebut yakni Nasi Ayam Bali . Berdirinya "Warung Makan Burjo" juga dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar Semarang, khusus. Karena beberapa alasan tersebut kami meyakini "Warung Makan Warung Makan Burjo Motekar" layak sebagai objek penelitian business plan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan di atas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain:
Bagaimana aspek pemasaran dari Warung Makan Burjo Motekar?
Bagaimana aspek manajemen dari Warung Makan Burjo Motekar?
Bagaimana aspek teknis atau produksi dari Warung Makan Burjo Motekar?
Bagaimana aspek keuangan dari Warung Makan Burjo Motekar?
Bagaimana aspek ekonomi dan sosial dari Warung Makan Burjo Motekar?
Tujuan dan Manfaat
Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah yang dibahas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
Untuk mengetahui aspek pemasaran dari Warung Makan Burjo Motekar.
Untuk mengetahui aspek manajemen dari Warung Makan Burjo Motekar
Untuk mengetahui aspek teknis atau produksi dari Warung Makan Burjo Motekar.
Untuk mengetahui aspek keuangan dari Warung Makan Burjo Motekar.
Untuk mengetahui aspek ekonomi dan sosial dari Warung Makan Burjo Motekar.
Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
Manfaat bagi penulis
Hasil penulisan makalah ini diharapkan mampu menambah wawasan ilmu pengetahuan, pemahaman mengenai kewirausahaan dan mengetahui bagaimana pengelolaan yang tepat untuk usaha yang sejenis dengan Warung Makan Burjo Motekar. Selain itu diharapkan mampu memotivasi penulis untuk berwirausaha.
Manfaat bagi Warung Makan Burjo Motekar
Hasil penilitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Warung Makan Burjo Motekar sebagai bahan msukan strategi yang akan digunakan dalam berbagai aspek dalam menjalankan Warung Makan Burjo Motekar untuk meningkatkan laba yang akan diperoleh.
Manfaat bagi pembaca
Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan wawasan kepada pembaca mengenai pendirian usaha yang sejenis dan strategi yang dapat diterapkan dalam menjalankan usaha. Memotivasi pembaca untuk mendirikan usaha yang mampu memberikan manfaat sosial atau membuka lapangan kerja dan tidak terpacu hanya pada pencarian pekerjaan.
BAB 2
PROFIL DAN TEORI
Landasan Teori
Makanan merupakan kebutuhan pokok masyarakat untuk bertahan hidup. Nasi adalah makanan pokok warga Indonesia. Seseorang harus selalu memenuhi kebutuhan makanannya untuk mempertahankan hidupnya dan melakukan aktivitas sehari-hari. Makanan ada beragam jenisnya, dan pastinya memiliki ciri khas yang membedakan makanan satu dengan yang lainnya.
Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : Motekar Royal
Nama Pemilik : Maruli Ari Tonang (El nino)
Alamat Perusahaan : Area Kampus Universitas Ngudiwaluyo Ungaran Semarang
Nomor handphone : 0896-3298-2066
Sektor Usaha : Warung Makan
Tahun Berdiri : 2006
Cabang
Area Kampus Universitas Ngudiwaluyo Ungaran Semarang
Jl Galang Sewu Raya 109 Baskoro Tembalang
Jl Gondang Raya Tembalang
Jl Jatimulyo No 1 Tembalang
Area RSUD Ambarawa
Area Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Sejarah Berdirinya
Warung Makan Burjo Motekar yang terletak di sekitar Area Kampus Universitas Ngudiwaluyo Semarang ini pertama kali didirikan tahun 2006 dengan nama Warung Makan Burjo Motekar dengan nama pemilik Maruli Ari Tonang bersama denga teman-temannya. Salah satu Warung Makan Burjo Motekar yang sudah berkembang milik teman pemilik di Tembalang adalah milik Naim (Aim) yang mendirikan dengan modal bersama keluarganya. Bermula dengan mengumpulkan modal dengan kakaknya dan berlandaskan keyakinan Aim mendirikan Warung Makan Burjo Motekar di Jalan Gondang Raya.
Gambaran Umum
Warung Makan ini merupakan UMKM yng dibangun berdasarkan prinsip kekeluargaan. Konsep kekeluargaan diterapkan pada setiap tingkatan pengurus. Dari mulai pemilik, manajer cabang, juru masak, juru minuman, pramusaji, kasir, dan petugas kebersihan dituntut untuk menciptakan hubungan yang harmonis, perasaan saling memiliki serta tanggung jawab bersama. Selain konsep kekeluargaan Warung Makan Burjo Motekar juga memiliki daya Tarik di cita rasa makanannya yaitu "Nasi Ayam Bali" yang sampai sekarang selalu ramai pemesan. Dari sejak berdirinya Warung Makan Burjo Motekar hingga sekarang cita rasanya tidak pernah berubah. Pemilik sangat mempertahankan kualitas rasa yang dihasilkan tiap harinya. Oleh karena itu, pemilik hanya mempercayakan juru masak yang sudah berpengalaman untuk meracik semua menunya. Begitu pula dengan bahan-bahan untuk pembuatan masakannya yang dibeli langsung dari Ungaran. Warung Makan Burjo Motekar mempunyai jam operasi yang selalu tetap yaitu 24 jaman dengan pergantian pekerja agar selalu efektif dalam pelayanannya. Selain itu Warung Makan ini juga dapat melayani pesanan dan menyediakan jasa delivery.
Makanan yang disajikanpun beragam, berikut rincian menu yang dijual di Warung Makan Makan Warung Makan Burjo Motekar :
Mie Rebus TANTE
Mie Goreng TANTE
Mie Rebus Telur
Mie Goreng Telur
Mie Dog-dog
Mie Tek-tek
Nasi Telur
Nasi Ayam
Nasi Ayam Bali
Nasi Sarden
Nasi Goreng
Nasi Orak-arik
Nasi Ayam Rica-rica
Magelangan
Omlet
Bubur Kacang Hijau
Bubur Ketan Hitam
Kisaran harga dari menu – menu tersebut sangat bervariasi, dari mulai Rp 6.000 hingga Rp 12.000 per porsinya. Sedangkan minumannya mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 6.000 untuk Bubur Ketan Hitam maupun Hijau mempunyai harga Rp 6.000. disini juga menyediakan jasa delivery khusus sekitar Semarang. Selain itu Warung Makan Burjo Motekar juga menyediakan jasa pesanan untuk menu makanan tertentu. Warung Makan Burjo Motekar mempunyai jam operasi yang selalu tetap yaitu 24 jam setiap harinya dengan sistem pekerja shift agar lebih efektif dan efisien dalam pelayanan.
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Perusahaan
Visi
Memperbaiki perekonomian dan berusaha untuk mempertahankan hidup dengan berwirausaha dengan cara menyediakan makanan yang berkualitas dan bercita rasa.
Misi
Meyediakan makanan dan minuman dengan menu khas yang beragam dan berkualitas
Memberikan pelayanan yang cepat dan memuaskan konsumen
Mempertahankan cita rasa yang mengutamakan kualitas rasa
Mengembangkan usaha di tempat yang strategis untuk kelancaran usaha.
Memberikan karyawan keterampilan dan pengetahuan
Tujuan
Menciptakan lapangan pekerjaan untuk warga sekitar
Menyediakan berbagai minuman dan makanan yang khas
Memperbaiki ekonomi pekerjanya.
BAB 3
ASPEK PEMASARAN
Cara dan Lokasi Pemasaran
Sejak awal berdiri, Bapak Naim sebagai pendiri Warung Makan Burjo Motekar 10 menyadari bahwa harus memiliki sesuatu yang berbeda agar mudah dikenal dan diterima oleh pelanggan. Bermodalkan masakan ayam bali yang memiliki ciri khas tersendiri, Bapak Naim pun membagikan brosur kepada masyarakat sekitar Tembalang. Karena masih dalam proses pengenalan brosur yang dibagikan dan yang ditempel ratusan lembar jumlahnya, intensitas penyebarannya pun cukup sering. Cara ini diakui Bapak Naim cukup menguras biaya.
Setelah dua bulan berjalan, Bapak Naim sudah bisa mengurangi intensitas penyebaran brosurnya. Karena sudah banyak pelanggan yang berdatangan, Bapak Naim membuat pelanggannya sebagai media iklan Warung Makan Burjo Motekar 10. Hal ini dilakukan dengan cara tetap menjaga kualitas ciri khas dari ayam bali dan melayani pelanggan dengan ramah tamah. Cara ini terbukti lebih efektif dan efisien, Bapak Naim berpendapat hal ini merupakan strategi pemasaran yang jitu, ketika para pelanggan merasa puas mengenai makanan yang disajikan dan pelayanannya, pelanggan akan bercerita dari mulut ke mulut bahwa Warung Makan Burjo Motekar 10 pantas untuk dijadikan destinasi ketika ingin mengisi perut yang kosong.
Bapak Naim menyadari betul bahwa pemilihan lokasi merupakan aspek yang paling penting dalam mendirikan usaha. Beliau memutuskan lokasi di Gondang karena terhitung sangat strategis, selain dekat dengan jalan raya yang menjadi mobilitas para mahasiswa, Disekitar Warung Makan Burjo Motekar 10 juga merupakan komplek kos-kosan mahasiswa yang pada dasarnya merupakan sasaran utama dari Warung Makan Burjo Motekar 10. Penataan ruangnya pun diatur sedemikian rupa sehingga memiliki tempat parkir yang luas.
Potensi Pasar (Permintaan Produk)
Warung Makan Burjo Motekar 10 memiliki pangsa pasar utama mahasiswa, hal inilah yang mendasari Bapak Naim menetapkan harga yang terjangkau pada setiap menu yang disajikan. Tetapi tidak jarang juga para karyawan dan masyarakat sekitar juga mendatangi Warung Makan Burjo Motekar 10 untuk menyantap hidangan yang disajikan.
Penawaran
Para pesaing mulai mendekati pangsa pasar dari Warung Makan Burjo Motekar 10 dengan mendirikan Warung Makan Burjo di gang-gang pemukiman warga yang dijadikan sebagai kos-kosan mahasiswa. Untuk tetap menjaga kesetiaan pelanggannya, Warung Makan Burjo Motekar 10 terus berusaha menjaga kualitas dari nasi ayam bali dan mnu-menu lainnya. Warung Makan Burjo Motekar 10 juga terus berusaha untuk berinovasi dengan menu-menu baru yang nikmat dan khas.
Kecepatan Pelayanan dan Pendistribusian Produk
Warung Makan Burjo Motekar 10 memiliki 12 karyawan yang terbagi menjadi 2 shift. Setiap karyawan memili tugas masing-masing dalam menjalankan pekerjaannya.
NO
TUGAS
JUMLAH KARYAWAN
1
Memasak
2 orang
2
Membuat minuman
1 orang
3
Mengantar pesanan
2 orang
4
Kasir
1 orang
5
Bersih-bersih
1 orang
Dengan pembagian tugas tersebut Warung Makan Burjo Motekar 10 memiliki tingkat pendistribusian yang cukup cepat.
Pesaing
Disekitar lokasi Warung Makan Burjo Motekar 10 berdiri Warung Makan Burjo yang menjadi saingannya, antara lain:
Warung Makan Burjo Pangeran 1
Warung Makan Burjo Mei-mei
Warung Makan Burjo Aa
Strategi Pemasaran
Selain kegiatan promosi dengan mnggunakan brosur, Warung Makan Burjo Motekar 10 juga mempunyai strategi sebagai berikut:
Harga produk disesuaikan dengan pasar
Tempat parkir yang bebas biaya
Mempertahankan kualitas dan cita rasa masakan
Menyediakan menu masakan dengan beberapa level pedas
Sistem pesan antar
Analisis Swot
Strength
Warung Makan Burjo Motekar 10 termasuk pelopor berdirinya Burjo pada kawasan Gondang, sehingga memiliki keunggulan dibanding Warung Makan Burjo lainnya, seperti:
Juru masak memiliki keahlian yang handal dalam mengolah masakan
Bahan baku memiliki kualitas yang baik dan segar
Tawaran menu makanan dan minuman yang beraneka ragam
Mampu melayani pelanggan selama 24 jam
Pelayanan yang cepat dan ramah
Tersedianya fasilitas televisi dan kipas angin yang membuat nyaman pelanggan
Tersedianya lahan parkir yang luas dan gratis
Weakness
Sebaik apapun suatu usaha pasti terdapat beberapa kekurangan yang meniringi prosesnya, seperti:
Kapasitas meja makan yang kurang
Tidak tersedianya fasilitas WIFI
Opportunity
Dalam perkembangannya Warung Makan Burjo Motekar 10 memiliki peluang untuk membuka cabang baru, baik di kota Semarang atau kota-kota lainnya. Peluang tersebut muncul karena Warung Makan Burjo Motekar 10 memiliki menu andalan yang sangat diterima oleh masyarakat berupa nasi ayam bali.
Selain itu, Warung Makan Burjo Motekar 10 juga memiliki potensi untuk berinovasi pada menu minuman dengan racikan khas Sunda, mengingat semua pendiri dan semua karyawan berasal dari Sunda.
Threat
Pada masa ini banyak orang berlomba-lomba untuk mendirikan bisnis kuliner, hal ini juga menjadi ancaman bagi Warung Makan Burjo Motekar 10:
Banyak Warung Makan Burjo yang berdiri di sekitar rumah pemukiman yang dijadikan kos-kosan
Banyak Warung Makan Burjo yang meniru menu andalan nasi ayam bali
Banyak Warung Makan Burjo yang memiliki fasilitas WIFI sehingga membuat pelanggan nyaman.
Analisis SPT
Segmentation
Merupakan suatu upaya untuk memetakan pasar dengan memilih-milih konsumen berdasarkan: usia, gender, tempat tinggal, penghasilan, dan gaya hidup. Pada dasarnya Warung Makan Burjo Motekar 10 memiliki produk makanan yang cocok untuk semua kalangan, karena memiliki menu makanan yang dapat dimakan pada segala umur denga harga yang relatif terjangkau.
Targeting
Merupakan suatu upaya untuk memilih salah satu atau lebih segmen pasar yang dijadikan target pasar. Sedangkan pada Warung Makan Burjo Motekar 10 lebih fokus menjadikan mahasiswa pangsa pasar utamanya.
Brand Positioning
Merupakan suatu upaya untuk memposisikan produk masuk dalam benak atau fikiran pelanggan. Dalam hal ini Warung Makan Burjo Motekar 10 telah memiliki produk andalan nasi ayam bali, ketika pelanggan hendak menuju Warung Makan Burjo Motekar 10 mereka akan memikirkan nasi ayam bali karena telah menjadi ciri khas.
Selain itu dengan menjaga kualitas masakan tetap terjaga dan pelayanan yang ramah juga dilakukan Warung Makan Burjo Motekar 10 untuk membranding rumah makan.
Bauran Pemasaran
Produk
Menu-menu yang ditawarkan Warung Makan Burjo Motekar 10:
Mie Rebus TANTE
Mie Goreng TANTE
Mie Rebus Telur
Mie Goreng Telur
Mie Dog-dog
Mie Tek-tek
Nasi Telur
Nasi Ayam
Nasi Ayam Bali
Nasi Sarden
Nasi Goreng
Nasi Orak-arik
Nasi Ayam Rica-rica
Magelangan
Omlet
Bubur Kacang Hijau
Bubur Ketan Hitam
Menu andalan yang menjadi best seller pelanggan adalah Nasi Ayam Bali.
Harga
Harga yang ditawarkan Warung Makan Burjo Motekar 10 untuk menu andalan Nasi Ayam Bali adalah Rp 11.000 per porsi. Dalam menetapkan harga menu, Warung Makan Burjo Motekar 10 mengikuti keadaan atau situasi di sekitar lokasi yang mempertimbangkan persaingan dengan Rumah Lain yang berdekatan.
Promosi
Brosur
Penyebaran brosur dilakukan di tempat-tempat umum dan kos-kosan, selain diberikan secara langsung kepada masyarakat brosur juga ditempel pada tempat parker, minimarket, dan tempat fotocopy. Didalam brosur tersebut memuat konten mengenai pengenalan Warung Makan Burjo Motekar 10 yang meliputi menu-menu yang tersedia, alamat lengkap, dan kontak yang bisa dihubungi. Penyebaran brosur ini biasanya dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Menu baru
Ketika terdapat salah satu menu yang mulai ditinggalkan oleh para pelanggan Warung Makan Burjo Motekar 10akan berinovasi untuk mengeluarkan menu baru, agar para pelanggan tetap setia datang dan juga untuk mengatasi pelanggan yang mempunyai selera cepat bosan. Penciptaan mnu baru ini juga untuk mengasah kretivitas dari para pegawai Warung Makan Burjo Motekar 10.
Pesan antar
Warung Makan Burjo Motekar 10 juga melayani pesan antar kepada pelanggan yang berlokasi di sekitar Tembalang. Sistem pesan antar ini untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang enggan atau tidak bisa datang secara langsung ke Warung Makan Burjo Motekar 10. Sistem ini cukup menguntungkan bagi Warung Makan Burjo Motekar 10 karena bisa tetap melayani banyak pelanggan. Saat sistem pesan antar belum dijalankan meja warung yang selalu ramai pada jam-jam makan, sehingga banyak pelanggan yang kembali pulang karena tidak terdapat meja yang kosong.
BAB 4
ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Bentuk Usaha
Bentuk usaha dari Warung Makan Burjo Motekar ini adalah usaha patungan dimana setiap anggota yang ingin ikut dalam bisnis ini menyetorkan modalnya kepada ketua (pemilik) , kemudian ketua (pemilik) akan mengelola uang tersebut untuk mengenbangkan bisnisnya.
Aspek Legalitas
Warung Makan Burjo Motekar 10 merupakan bisnis di bidang kuliner pada saat ini Warung Makan Burjo Motekar 10 sudah memiliki NPWP dan sudah memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).
Struktur Organisasi
Ketua (Pemilik) Ketua (Pemilik) Stuktur organisasi garis/lini, wewenang dan tanggung jawab pada Warung Makan Burjo Motekar 10 adalah sebagai berikut:
Ketua (Pemilik)
Ketua (Pemilik)
Manajer Cabang Manajer Cabang
Manajer Cabang
Manajer Cabang
Bagian Dapur Bagian Dapur PramusajiPramusajiKasirKasirKebersihan Kebersihan
Bagian Dapur
Bagian Dapur
Pramusaji
Pramusaji
Kasir
Kasir
Kebersihan
Kebersihan
Pembuat Minuman Pembuat Minuman Memasak MakananMemasak Makanan
Pembuat Minuman
Pembuat Minuman
Memasak Makanan
Memasak Makanan
Wewenang, Tanggung Jawab, dan Job Description
Ketua (Pemilik)
Dalam hal ini ketua (pemilik), selaku pemegang modal tuganya adalah menghimpun dana patungan dari anggota atau orang yang ingin bergabung dalam menjalankan bisnis burjo ini, tugasnya adalah memimpin, menghimpun dana, menentukan kebijakan operasional, menetapkan pembukaan cabang baru, mengendalikan usaha dan memminta pertanggung jawaban atas kelancaran usahapada setiap cabang.
Manajer Cabang
Dalam hal ini manajer cabang merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap operasional Warung Makan Burjo Motekar 10 setiap harinya, mulai dari operasional, perhitungan pendapatan hingga manajemen karyawan setiap harinya pada Warung Makan Burjo Motekar 10.
Bagian Memasak
Dalam bagian ini terbagi menjadi dua bagian yakni sebagai berikut:
Memasak Makanan
Bagian ini merupakan bagian khusus untuk membuat makanan yang dipesan oleh pembeli, mulai dari meracik bumbu hingga memasak makanan hingga matang
Pembuat minuman
Bagian ini merupakan bagian yang khusus untuk membuat minuman pembeli, biasanya tempat membuat minuman ini terpisah dari dapur utama, sehingga pembeli dapat menentukan pilihan minuman sesuai selera seperti berbagai macam kopi, teh, juice dan minuman lainnya.
Pramusaji
Pramusaji bertugas untuk mencatat pesanan pembeli dan meghidangkan makanan ataupun minuman yang sudah jadi untuk dihidangkan kepada pembeli.
Kasir
Kasir bertugas untuk mengatur masuk dan keluarnya uang. Kasir juga bertugas untuk membuat laporan pertanggungjawaban kepada manajer cabang setiap harinya.
Kebersihan
Setiap karyawan wajib menjaga kebersihan warunng. Manajer cabang juga akan mengawasi kebersihan warung burjo tersebut.
Walaupun dalam struktur organisasi Warung Makan Burjo Motekar 10, terlihat jelas pembagian tugas dan wewenang setiap karyawan, namun dalam prakteknya setiap karyawan harus mampu menguasai semua tugas dalam berbagai bagian dalam organisasi, sehingga dalam prakteknya stuktur organisasi tersebut tidak terlalu dijalankan sebagaimana mestinya.
Pengelolaan SDM (Karyawan)
Salah satu aspek yang sangat penting yang harus dikelola oleh seorang wirausahawan adalah SDM yang dimilikinya. Pemilik harus bisa mengelola SDM yang dimilikinya dengan baik demi perkembangan bisnis yang dilakukannya,
Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan pada setiap cabang Warung Makan Burjo Motekar 10 berjumlah 12 orang yang rinciannya adalah sebagai berikut
1 orang manajer cabang
4 orang bagian memasak makanan
2 orang pembuat minuman
2 orang pramusaji
1 orang kasir
2 orang petugas kebersihan
Rekrutmen Karyawan
Rekrutmen Karyawan merupakan cara untuk memperoleh karyawan yang akan bekerja di Warung Makan Burjo Motekar 10. Cara penyebaran informasi mengenai lowongan pekerjaan dengan cara mulut ke mulut dan biasanya karyawan lama membawa teman ataupun saudara mereka yang sekiranya berkompetensi untuk bekerja di Warung Makan Burjo Motekar 10 tersebut, sehingga rekrutmen karyawan tidak terlalu lama dilaksananakan.
Jam Kerja Karyawan
Dalam mengelola usaha warung nya, Warung Makan Burjo Motekar 10 menggunakan system kerja shift. Dimana jam kerja dibagi menjadi 2 yakni:
Jam 7 pagi sampai jam 7 malam
Jam 7 malam sampai jam 7 pagi
Pengupahan
Gaji merupakan hal yang sangat penting demi terciptanya kesejahteraan pada karyawan yang bekerja di Warung Makan Burjo Motekar 10. Gaji yang diberikan kepada karyawan Warung Makan Burjo Motekar 10 adalah sekitar Rp 2.125.000 dibayarkan setiap bulan sesuai dengan UMR daerah Semarang, sedangkan untuk manajer cabang gaji yang diberikan sebesar Rp 2.500.000 per bulannya
Tunjangan dan Bonus
Karyawan biasanya akan diberikan tunjangan sebesar 1 (satu) kali gaji sebagi Tunjangan Hari Raya (THR) dan apabila karyawan tersebut memiliki kinerja yang baik untuk kemajuan Warung Makan Burjo Motekar 10, maka akan mendapat tunjangan setengah kali gaji
Peraturan Kerja
Semua karyawan wajib mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemilik maupun manajer cabang yang bersangkutan. Aturan tentang jam kerja juga sudah dijelaskan dalam peraturan yang telah ditetapkan. Dalam peraturan karyawan tidak ditetapkan unuk memakai baju kerja khusus, hanya saja karyawan harus memakai baju atau kaos dan celana yang rapi dan sopan.
Pengembangan SDM
Pada saat ini karyawan pada Warung Makan Burjo Motekar 10, belum mendapatkan pengembangan SDM seperti pelatihan khusus untuk memasak maupun pelatihan manajemen pada warung burjo tersebut. Namun, owner setiap bulannya selalu mengumpulkan karyawannya terutama anggota yang menyetorkan modalnya untuk berkumpul bersama dengan memberikan motivasi agar para karyawan tetap bersemangat dalam menjalankan bisnis warung burjo tersebut.
Jam Operasional dan Jumlah Cabang
Warung Makan Burjo Motekar 10 ini buka selama 24 jam setiap harinya. Jumlah cabang saat ini di sekitar Tembalang, Semarang sudah ada 4 (empat) cabang yang ditargetkan setiap tahunnya selalu dibuka 1 (satu) cabang baru lainnya.
Kualifikasi Karyawan
Manajer Cabang : Tegas, Cerdas, Bertanggung Jawab
Bagian Memasak : Memiliki Kemampuan dalam memasak dan tentang cita rasa
Pramusaji : Ramah, Sopan, Jujur, dan Bertanggung Jawab
Kasir : Jujur, Teliti, Bertanggung Jawab, Cerdas
Kebersihan : Bertanggung Jawab, Rajin dan Cekatan
BAB 5
ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI
Berdasarkan penjelasan sebelumnya mengenai Warung Makan Burjo Motekar 10 yang sudah berdiri sejak 2006 dan memiliki banyak cabang, menunjukkan produksi yang cukup tinggi untuk produknya. Terutama untuk produk unggulannya, Nasi Ayam Bali. Berikut uraian produksi yang dilakukan oleh Warung Makan Burjo Motekar 10 untuk Nasi Ayam Bali:
Pengadaan Bahan Baku, Tempat, dan Proses Produksi
Dalam penyediaan bahan baku dan bahan pelengkap, Warung Makan Burjo Motekar 10 hanya menggunakan satu supplier. Proses penyediaan bahan baku ini dilakukan setiap hari oleh karyawan di Pasar ungaran. Setiap hari karyawan akan mengambil bahan baku seperti ayam, sayur, beras dan bahan pelengkap seperti bawang, bumbu dapur, tomat, garam dll pada supplier yang sudah menjadi langganannya selama bertahun-tahun.
Pihak Warung Makan Burjo Motekar 10 sebelumnya telah melakukan beberapa pertimbangan dalam memilih supplier. Pertimbangan yang dilakukan ini dapat dilihat dari aspek kualitas bahan baku dan aspek harga bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi. Yang menjadi pertimbangan utamanya adalah kualitas bahan baku, dan dianggap bahwa Pasar Ungaran mampu menyediakan bahan baku dengan kualitas tinggi. Dalam menghadapi harga bahan baku yang kadang naik turun, Warung Makan Burjo Motekar 10 mengambil kebijakan dengan tetap memberi harga seperti biasanya dengan porsi yang tetap. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelayanan terbaiknya bagi para konsumennya.
Proses produksi dilakukan pada masing-masing dapur produksi tiap cabang Warung Makan Burjo Motekar 10. Hal ini dimaksudkan agar makanan yang disajikan kepada konsumen adalah makanan yang baru dan masih hangat. Proses pembuatan produk yang dijual di Warung Makan Burjo Motekar 10 tergolong cukup mudah, seperti nasi goreng, ayam rica-rica dan produk andalannya Nasi Ayam Bali.
Jenis Peralatan
Peralatan masak yang digunakan:
Baskom/wadah
Blender
Penggorengan
Spatula
Kompor
Peralatan untuk menyediakan makanan:
Piring
Mangkuk
Sendok
Garpu
Gelas
Sedotan
Proses Pengolahan/Pembuatan
Proses produksi yang dilakukan oleh Warung Makan Burjo Motekar 10 dilakukan di dapur masing-masing cabang Burjo. Semua bumbu yang digunakan sama untuk tiap dapur produksi cabangnya. Salah satu menu andalan Warung Makan Burjo Motekar 10 adalah Nasi Ayam Bali, tahapan produksinya sebagai berikut :
Menanak nasi
Pengolahan Ayam Bali
Menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan
Ayam
3 butir kemiri
6 siung bawang merah
5 siung bawang putih
7 buah cabai merah
2 ruas jahe
Garam
Daun salam
Daun jeruk
Lengkuas
Kecap manis
Tomat
Minyak
Sebelum diolah seluruh bahan dicuci sampai bersih
Menghaluskan bumbu
Masukkan bumbu (kemiri, bawang merah, bawang putih, cabai, jahe, garam) yang sudah disiapkan ke blender untuk dihaluskan.
Menghilangkan bau amis ayam
Ayam dicampurkan dengan garam untuk menghilangkan bau amis.
Panaskan penggorengan dan minyak
Goreng ayam hingga matang merata
Tumis bumbu yang telah dihaluskan
Masukkan tambahan bumbu pelengkap (Daun salam, daun jeruk, lengkuas, kecap manis, tomat)
Masukkan ayam yang telah sudah digoreng
Sajikan
Ayam Bali ini akan disajikan dengan nasi hangat dalam satu wadah/piring yang sama kepada konsumen.
Quality Control
Ada beberapa kreteria bahan baku yang harus dipenuhi untuk pengolahan produk di Warung Makan Burjo Motekar 10.
Beras
Layak konsumsi
Tidak kadaluarsa
Tekstue setelah dimasak pulen dan bersih
Pembelian beras disesuaikan dengan anggaran
Ayam
Layak konsumsi
Daging ayam masih segar
Pembelian disesuaikan dengan anggaran
Sayuran buah
Tomat, cabai dengan kualitas yang baik
Kondisi masih segar
Layak untuk dikonsumsi
Pembelian disesuaikan dengan anggaran
Bumbu
Kualitas bumbu baik
Untuk daun-daunan yang digunakan kondisinya masih segar
Bawang-bawangan yang masih segar atau layak konsumsi
Bumbu dapur dalam kondisi kering atau tidak basah (busuk)
Pembelian disesuaikan anggaran
Bahan pelengkap lain, seperti kecap
Kualitas yang baik
Kecap manis yang kental
Memiliki cita rasa yang tinggi
Pembelian disesuaikan dengan anggaran.
Untuk menjaga kondisi bahan-bahan tetap dalam kondisi yang baik, ada beberapa cara yang digunakan
Bahan aku disimpan dalam freezer dan pastikan semuanya tidak basi.
Semua bahan disimpan dalam wadah yang tertutup agar kotoran dan bakteri tidak mudah masuk.
Bahan baku yang sifatnya cair disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahar secara langsung.
PROSESPROSESProses Produksi Warung Makan Burjo Motekar 10
PROSES
PROSES
OUTPUTOUTPUTINPUTINPUT
OUTPUT
OUTPUT
INPUT
INPUT
Keterangan:
Input:
Pengadaan bahan baku yang akan digunakan untuk pembuatan produk.
Menentukan proporsi dan komposisi setiap bahan baku.
Proses:
Melakukan proses pengolahan bahan baku untuk menu yang akan disajikan.
Output:
Menyajikan pesanan pelanggan.
Layout
44333322115533
4
4
3
3
3
3
2
2
1
1
5
5
3
3
33333333 Masuk
3
3
3
3
3
3
3
3
333333
3
3
3
3
3
3
11Keterangan :
1
1
22 Dapur produksi makanan
2
2
33 Tempat produksi minuman dan kasir
3
3
Meja dan kursi pelangan
4455 Kursi panjang pelanggang
4
4
5
5
Parkiran
Kekurangan layout:
Ketika ramai, saat konsumen hendak memesan akan mengantri di depan kasir dengan banyak nya orang maka akan mengganggu pelanggan yang duduk di kursi no 4
Kelebihan layout:
Tempat parkir cukup luas
Jarak antara satu meja dengan meja lain pas
Bentuk usaha dari Warung Makan Burjo Motekar ini adalah usaha patungan dimana setiap anggota yang ingin ikut dalam bisnis ini menyetorkan modalnya kepada ketua (pemilik) , kemudian ketua (pemilik) akan mengelola uang tersebut untuk mengenbangkan bisnisnya.
BAB 6
ASPEK KEUANGAN
Modal Kerja
Sumber modal Warung Makan Burjo Motekar 10 berasal dari modal sendiri yaitu sumber pembiayaan sendiri yang berasal dari tabungan pribadi. Jumlah modal awal dari usaha rumah makan mtekar ini sekitar 25.000.000,00
Besarnya penjualan dan beban usaha
Rata-rata besarnya penjualan Warung Makan Burjo Motekar 10 cabang Gondang dalam setahun yaitu adapun beban beban usaha yang harus ditanggung oleh Warung Makan Burjo Motekar 10 yaitu sebagai berikut :
Biaya bahan Baku
jenis bahan
rata-rata kebutuhan perbulan
harga per satuan/kg
total
Ayam
600
30000
18,000,000.00
Beras
900
11000
9,900,000.00
Telor
450
20000
9,000,000.00
total perbulan
36,900,000.00
total per tahun
442,800,000.00
Jenis Beban
Total/ bulan
Beban bahan pelengkap
8,000,000.00
Beban perlengkapan
1,000,000.00
Beban Tenaga Kerja langsung
23,375,000.00
Beban Tenaga Kerja Tidak Langsung
2,500,000.00
Beban Tunjangan
12,500,000.00
Beban iklan
200,000.00
Beban listrik
300,000.00
Beban air
300,000.00
Beban Sewa
15,000,000.00
Total per bulan
63,175,000.00
Total Pertahun
758,100,000.00
Laporan keuangan Warung Makan Burjo Motekar 10 Cabang Gondang
Warung Makan Burjo Motekar 10 Cabang Gondang
Laporan Laba/ Rugi
2015
Penjualan
Rp 1.320.000.000
Beban –beban :
Beban bahan baku
Rp 442.800.000
Beban bahan pelengkap
Rp 96.000.000
Beban perlengkapan
Rp 12.000.000
Beban tenaga kerja langsung
Rp 280.500.000
Beban tenaga kerja tidak langsung
Rp 30.000.000
Beban Tunjangan
Rp 150.000.000
Beban iklan
Rp 2.400.000
Beban air
Rp 3.600.000
Beban listrik
Rp 3.600.000
Beban Sewa
Rp 180.000.000
Laba
Rp 561.900.000
Warung Makan Burjo Motekar 10 Cabang Gondang
NERACA
2015
ASET
LIABILITAS
Aktiva Lancar
Liabilitas jangka Pendek
Kas
995,400,000
Utang
115,000,000
Persediaan
20,000,000
Perlengkapan
5,000,000
Total Aktiva Lancar
1,020,400,000
Total Utang
115,000,000
Aktiva Tetap
Ekuitas Pemilik
Peralatan
13,000,000
Modal sendiri
390,500,000
Akm. Penyusutan peralatan
(2,000,000)
Laba
537,900,000
Kendaraan
14,000,000
Akm. Penyusutan kendaraan
(2,000,000)
Total Aktiva Tetap
23,000,000
Total Ekuitas
928,400,000
Total Aktiva
1,043,400,000
Total liabilitas & Ekuitas
1,043,400,000
Rasio Likuiditas
Adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.
Quick ratio
Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.
Rumus :
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang lancar))
Pada tahun 2015 = ( 1,020,400,000 - 20,000,000 )/ 115,000,000 )
=8,6
Kesimpulan: rata-rata industry tingkat liquidnya / quick ratio adalah 0,5 kali sedangkan Warung Makan Burjo Motekar 10 8,6 maka keadaanya sangat baik karena perusahaan dapat membayar hutang walaupun sudah dikurangi persediaan.
Current ratio
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Rumus :
Current ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar)
Pada tahun 2010, CR = (1,020,400,000/115,000,000)
= 8,8
Kesimpulan: setiap Rp.1 utang lancer dijamin oleh 8,8 harta lancar atau perbandingannya antara aktiva lancar dengan hutang lancar adalah 1:8,8.
Cash Ratio
Cash Ratio = kas + surat berharga /hutang lancar
= 995.400,000+0/115,000,000
=8,6
Kesimpulan= pada tahun 2015 kas dapat yang dimiliki Warung Makan Burjo Motekar 10 menutupi hutang lancar sebesar 8,6
Rasio Solvabilitas
Total Debt To Asset Ratio
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.
Rumus :
Total Debt to Asset Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x 100%
Pada tahun 2010, = (115,000,000/1,043,400,000) x 100% = 11%
Kesimpulan: pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun 2015 artinya bahwa setiap Rp.100,- pendanaan perusahaan Rp.11,- dibiayai dengan utang .
Rasio Profitabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam ratio ini adalah :
Gross Profit Marginal (Margin Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.
Rumus :
GPM = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100%
GPM = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100%
Pada tahun 2015, =561,900,000/ 1,320,000,000 x 100% = 43%
Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba kotor dari pejualan bersih adalah sebesar 43%.
Return of Asset
Meruapakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis.
Rumus:
ROA = (Laba bersih setelah pajak / total aktiva) x 100%
Pada tahun 2015, = (556,281,000/ 1,043,400,000) x 100% = 53%
Kesimpulan: laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan adalah sebesar 53%.
Analisis Kelayakan Usaha
Break event point
Break even point adalah titik dimana Entity/company/business dalam keadaan belum memperoleh keuntungan, tetapi juga sudah tidak merugi. Break Even point atau BEP dapat diartikan suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit. BEP dapat diartikan suatu keadaan dimana dalam operasi perusahaan, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (penghsilan yang dinilai menggunakan total biaya).
BEP dalam Unit
BEP unit = FCP-VC
BEP unit = 5087500011000-7000
= 12,719 unit.
Jadi, RM harus menjual sebanyak 12,719 agar mencapai titik impas.
BEP dalam Rupiah
BEP RP=FC1-VCP
EP RP=508750001-8000 82500000
= Rp 50,879,933
Jadi, RM harus mendapat omzet Rp 50,879,933 untuk mencapai BEP
BAB 7
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
Aspek ekonomi dan sosial adalah bagaimana pengaruh berdirinya suatu perusahaan baik pada lingkungan ekonomi maupun sosialnya. Pengaruh yang terjadi dapat berupa pengaruh positif maupun negatif, khususnya untuk masyarakat setempat.
Bagi masyarakat adanya investasi perusahaan UKM memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatan sedangkan bagi pemerintah akan memberikan manfaat berupa pajak. Dalam aspek ekonomi dan sosial ini akan dibahas lebih lanjut mengenai manfaat ekonomi dan sosal untuk berbagai pihak atau pun sebaliknya.
Dampak Aspek Ekonomi
Dampak yang ditimbulkan dengan berdirinya RM Burjo Motekar dilihat dari segi ekonominya adalah sebagai berikut:
Terbukanya lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
Memenuhi kebutuhan makanan masyarakat dengan tersedianya beragam jenis makanan yang disediakan.
Penggunaan lahan yang efektif dan efisien.
Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyalurkan keahliannya dalam bidang kuliner.
Membangkitkan taraf hidup masyarakat.
Dampak Aspek Sosial
Dampak Aspek sosial dari usaha RM Burjo Motekar adalah:
Memberikan pengaruh positif untuk membuka peluang usaha.
Menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Mengurangi angka pengangguran.
Meningkarkan pendapatan karyawan.
Memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya dalam bidang makanan.
Adanya persaingan sehat dengan kompetitor sejenis.
BAB 8
PENUTUP
Simpulan
Rumah makan Motekar atau lebih dikenal dengan nama burjo motekar telah berdiri sejak tahun 1997 yang pusatnya ada di kabupaten Ungaran yang memiliki banyak cabang.
Burjo Motekar didirikan atas dasar untuk tujuan memperbaiki kondisi ekonomi, dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat khususnya anak muda.
Dilihat dari aspek pemasaran, burjo motekar memilih untuk menyebar brosur atau salebaran untuk mempromosikan produk-produknya, dan burjo motekar juga meningkatkan pelayanannya dengan memberikan fasilitas pesan antar untuk meningkatkan penjualan.
Dilihat dari aspek manajemen dan organisasi burjo motekar memiliki struktur organisasi yang sederhana akan tetapi memiliki pemisahan tugas yang jelas sehingga setiap karyawan memiliki pemahaman yang jelas akan tugas dan tanggung jawabnya.
Dilihat dari aspek teknis dan produksi, burjo Motekar sangat memperhatikan kualitas bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, setiap bahan baku memiliki spesifikasi tersendiri yang harus dipenuhi, hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dari rasa yang dihasilkan dalam proses poduksi tersebut. Selain itu burjo motekar ini juga mengedepankan tentang kebersihan dari setiap alat produksi dan penyimpanan bahan baku. Layout dari tempat produksi juga di design sedemikian rupa agar tidak mengganggu proses produksi
Dari analisis aspek keuangan terlihat bahwa usaha burjo motekar memiliki tingkat keuntungan yang menjanjikan dan kondisi keuangan dari burjo motekar dalam kondisi baik dan lancar.
Saran
Dari aspek pemasaran, kami menyarankan burjo motekar untuk lebih memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu salah satuya dengan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk-produk nya selain itu bisa juga menawarkan produk-produk baru yang menarik, sehingga produknya tidak monoton.
Dari aspek struktur organisasinya kami menyarankan agar burjo motekar memisahkan fungsi antara kasir dengan bagian yang lain karena bagian kasir merupakan bagian yang sangat rawan akan kecurangan.
Dari segi keuangan burjo motekar ,kami sarankan untuk membuat pembukuan yang lebih rapi yang bisa menggambarkan kondisi keuangan yang lebih jelas.
Dalam hal pemesanan makanan kami menyarankan agar burjo motekar memberikan tempat untuk menulis menu, agar konsumen menulis apa yang didipesan sehingga tidak terjadi antrean didepan kasir yang menumpuk yaitu antara pelanggan yang ingin membayar dan pelanggan yang ingin memesan.