BIODEGRADASI PADA TANAH RESIDU PESTISIDA (B i odeg r adation On P esti sti cid ci de Re R esid si due Soil )
Oleh/By :
Elvan Pradika Albaru 201510200311103 Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian – Peternakan, Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
ABSTRAK Kata Kunci :
PENDAHULUAN Biodegradasi adalah suatu reaksi perubahan kimia atau penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh organisme atau mikroorganisme. Dalam helmy(2007) mengatakan bahwa biodegradasi biodegradasi dapat diartikan sebagai proses penguraian oleh aktivitas mikroba. Fingerman dan Nagabhushanan Nagabhushanan juga menambahkan menambahkan bahwa dalam proses biodegradasi biodegradasi terjadi konversi yang lengkap dari bahan-bahan kimia yang kompleks menjadi produk yang termineralisasi seperti air dan karbon dioksida. Pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman, dalam Konsep Pengendalian Hama Terpadu pestisida berperan sebagai salah satu komponen pengendalian. Penggunaan pestisida dewasa ini sudah merupakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pertanian. Pestisida digunakan sebagai upaya preventif untuk pengendalian hama dan penyakit. penyakit. Mikroorganisme yang mampu mendegradasi senyawa hidrokarbon terdiri dari jenis bakteri dan jamur. Dari seluruh mikroba, bakteri memiliki jumlah yang paling banyak dan
merupakan kumpulan yang aktif secara biokimia. Bakteri yang mampu mampu menggunakan hidrokarbon sebagai sumber karbon karbon adalah kelompok bakteri heterotrof, autotrof, dan bakteri belerang (achmad.2008). Organisme yang telah diketahui memiliki kemampuan mendegradasi hidrokarbon terutama adalah mikroorganisme seperti jamur, ragi, dan bakteri, Dalam percobaan ini bertujuan untuk menguji kemampuan bakteri dalam hal degradasi tanah residu pestisida. Diharapkan Diharapkan mikroorganisme mikroorganisme dapat merombak limbah organik menjadi senyawa organik untuk mengkonversinya menjadi gas karbondioksida
METODE PRAKTIKUM Tempat dan Waktu
Praktikum biodekomposer dilakukan pada hari Selasa tanggal 18April 2017 pada pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB yang bertempat di Laboratorium Agroteknologi 2 Universitas Muhammadiyah Malang. Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum biodegradasi yaitu spirtus, tanah residu pestisida, NaCl, growmore merah, growmore hijau, glukosa, fungisida, aquades dan alkohol. Adapun alat yang digunakan dalam praktikum biodegradasi yaitu autoklaf, timbangan analitik, plastik, karet, tabung reaksi + rak, shaker, vorteks, pipet ukur, pipet mikro, karet hisap, kertas label, alumunium foil, spatula, spektrofotometer, Laminar Air Flaw (LAF), kompor + tabung gas, plastik wrap, beker glass, erlenmeyer, kuvet, tube dan alat dokumentasi. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan dalm praktikum ini yaitu : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Menimbang sampel tanah residu pestisida sebanyak 1 gram. 3. Melarutkan sampel tanah ke dalam 9 ml garam fisiologis (NaCl), homogenkan dan tunggu hingga mengendap. 4. Menyiapkan 5 tabung reaksi untuk diisikan fungisida dan tambahkan media standar sebanyak 10 ml. 5. Menambahkan 5 tabung yang sudah diambil tadi dengan mengisikan perlakuan fungisida sesuai dengan paket sebagai berikut ; Perlakuan Paket
1
0,02 gr glukosa + 0 gr fungisida
2
0,015 gr glukosa + 0,05 gr fungisida
3
0,010 gr glukosa + 0,010 gr fungisida
4
0,005 gr glukosa + 0,015 gr fungisida
5
0 gr glukosa + 0,02 gr fungisida
6. Mengambil larutan tanah sebanyak 1 ml dan masukkan ke dalam masing – masing tabung yang sudah berisikan 5 paket perlakuan, homogenkan. 7. Mengambil larutan yang sudah tercampur dan masukkan ke dalam kuvet. 8. Menghitung nilai absorbansi (OD1) waktu 0 jam denganspektrofotometer dengan panjang gelombang 600 nm. 9. Menginkubasi larutan dengan shaker selama 24 jam. 10. Menghitung nilai absorbansi (OD2) waktu 24 jam dengan spektrofotometer dengan panajng gelombang 600 nm. 11. Membuat larutan blanko fungisida 100 ppm dengan cara menimbang fungisida 0,001 dengan pelarut alkohol 95 %. 12. Mengambil sampel bakteri hasil shaker sebnayan 700
l
dan meletakannya ke dalam tube, kemudian tambahkan dengan 700 l alkohol. 13. Menstrifuse selama 15 menit dengan kecepatan 4000 rpm. 14. Mengambil larutan sebanyak 700 l dan masukkan ke dalam tube kecil. 15. Melakukan scanning panjang gelombang menggunakan larutan blanko yang sudah dibuat untuk melihat hasil gelombang pada larutan.
16. Menghitung nilai absorbansi sesuai dengan panjang gelombang hasil scanning. 17. Menghitung sisa perlakuan yang tidak diserap oleh bakteri dengan rumus :
× 100
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil nilai absorbansi (OD1) pada awal perlakuan 0 jam dengan panjang gelombang 600 nm yaitu sebagai berikut :
Tabel 1. Pengamatan Laju Pertumbuhan Bakteri Biodegradasi OD Pertumbuhan Bakteri Biodegradasi (600 nm) Isolat
Laju Pertumbuhan
Awal
Akhir
1
0,062
0,325
0,263
2
0,063
0,521
0,458
3
0,051
0,500
0,449
4
0,062
0,330
0,268
5
0,058
0,279
0,221
Berdasarkan table 1. Menunjukan bahwa nilai od 1 dan od 2 mengalami peningkatan sehingga laju pertumbuhannya menjadi meningkat juga ,hal ini disebabkan bakteri tersebut mampu mendegradasi serta beradaptasi pada lingkungan tanah yang memiliki residu pestisida yang
cukup tinggi.hal ini juga diperkuat oleh literature yang menyatakan bahwa proses biodegradasi polimer oleh mikroba berhubungan dengan kemampuan mikroba untuk beradaptasi dengan substrat yang baru (mardiana dkk, 2003).
Tabel 2. Pengamatan Sisa Hasil Perlakuan Yang Tidak Diserap Oleh Bakteri Hasil Scanning (OD Hasil Absorbansi Sisa perlakuan yang tidak
Perlakuan)
(OD Sampel)
diserap oleh bakteri (ppm)
0,056
1,78
0,029
2,44
0,046
2,17
0,028
3,57
0,025
4
523,2 nm (0,001)
=
Dari hasil yang telah didapat untuk menghitung sisa perlakuan sisa perlakuan yang tidak diserap oleh bakteri yaitu dengan menghitung dari hasil yang terakhir dengan melalui proses scanning lalu dengan nilai absorbansi yang didapat dari panjang gelombang hasil scanning dapat dihitung sisa perlakuan yang di serap dengan rumus :
× 100
Dengan diketahui panjang gelombang hasil scanning yaitu 523,2 nm dan nilai absorbansi dari panjang gelombang hasil scanning yaitu 0,001 (OD perlakuan). Hasil perhitungan didapatka sebagai berikut : 1. Paket 1 Berdasarkan Tabel 2. Menunjukan bahwa sisa perlakuan yang tidak terserap oleh bakteri yang memiliki nilai tertinggi pada sampel 5 dengan nilai 4 sedangkan nilai yang
× 100 0,001 = × 100 0,056 = 1,78
2. Paket 2 =
× 100 0,001 = × 100 0,029 = 3, 44
3. Paket 3 =
× 100 0,001 = × 100 0,046 = 2, 17
4. Paket 4 =
× 100 0,001 = × 100 0,028 = 3, 57
5. Paket 5 =
× 100 0,001 = × 100 0,025 =4
paling kecil pada sampe 1,hal ini dikarenakan bakteri tidak akan mengikat pada bakteri yang memiliki gram positif sehingga bakteri tersebut tidak menunjukan kemampuannya
dalam mengikat unsur tersebut.Hal ini yang menyatakan bahwa Mekanisme juga diperkuat literatur yang pengikatan ion logam tidak lepas dari menyatakan bahwa bakteri Gram karakter anion dan sifat fisikokimia negatif. Pengikatan logam erat oleh dari dinding sel, sehingga ion logam bakteri Gram negatif melibatkan berat (kation) mampu diikat secara lapisan peptidoglikan dan membran adesi (Tribuwono.2006). luar yang terdiri dari struktur bilayer yang tersusun atas fosfolipid pada KESIMPULAN DAN SARAN bagian dalam dan lipopolisakarida pada bagian luarnya, Pengikatan logam berat oleh bakteri Gram negatif juga Kesimpulan ditemukan pada selubung sel atau pada komponen membran sel di bagian gugus fosfat dari lipopolisakarida. Saran (mizwar.2014).Terdapat literratur lain DAFTAR PUSTAKA Ahmad, A., 2008. Penentuan Parameter Kinetika Proses Biodegradasi Anaerob Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit. Jurnal Natur Indonesia; 6(1):45-48 Helmy, Q., 2007. Pengaruh Penambahan Surfaktan Terhadap Biodegradasi Sludge Minyak Bumi Oleh Konsorsium Bakteri Petrofilik. Tesis, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB,Bandung. Mizwar, A., dan Trihadiningrum, Y. (2014). Potensi Bioremediasi Tanah Terkontaminasi Polycyclic Aromatic Hydrocarbons dari Batubara dengan Composting. Seminar Nasional Waste Management II. ISBN: 976002-95595-7-6. Tribuwono, B.R., 2006. Kinetika Biodegradasi Limbah Minyak Bumi Menggunakan Reaktor Batch Bioslurry. Skripsi, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan Universitas Trisakti, Jakarta. Yuwono, D. (2008). Kompos. Bandung: Penerbit Penebar Swadaya.