MAKALAH BERPIKIR KREATIF DAN BERORIENTASI PADA TINDAKAN SEORANG WIRAUSAHAWAN
DISUSUN OLEH :
NUR AFRIANI LUBIS (14.832.0065) RINANDA PUTRI SYAFLIA (14.832.0111)
Dosen : Marlan, MM PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS MEDAN AREA
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahcurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Wirausahawan tentang “Pengaruh berfikir kreatif dan berorientasi pada tindakan Seorang Wirausahawan”. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas wirausahawan dan tentunya sebagai salah satu cermin pemahaman kami terhadap apa yang telah kami presentasikan, juga sebagai salah satu materi dan sumber ilmu tambahan buat pembaca agar lebih memahami pengertian, pandangan, dan proses kreatifitas dan berwirausaha. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, Penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca yang bersifat membangun.
1|
Universitas Medan Area
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… 1 DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. 2 BAB I PENDAHULUAN ………………………..…………………………………….3 1.1
Latar Belakang…………………………………………………............…….. 3
1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………… ……..……….. 3 1.3 Rumusan Masalah..... …………………………………………… ………….. 3 1.4 Tujuan................... …………………………… …………………………….. 3 1.5
Manfaat................... …………………… …… …………………………….. 3
BAB II ISI...................... ……………………………………………………………... 4 2.1
Cara Berfikir Kreatif Sebagai Seorang Wirausahawan…………..........…….. 4
2.2 Mengatur Potensi Kreatif Sebagai Wirausahawan …………...……...………..6 2.3 Cara Meningkatkan Kreatifitas Sebagai Seorang Wirausahawan.. ………….. 7
BAB III PENUTUP ………………………………………………………...… …….. 8 3.1
Cara Berfikir Kreatif Sebagai Seorang Wirausahawan…………..........…….. 8
3.2 Mengatur Potensi Kreatif Sebagai Wirausahawan …………......…...……….. 8
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..8
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kreatifitas adalah modal seorang Pengusaha/Wirausahawan dan kita sebagai Pengusaha/Wirausahawan wajib memiliki pola pikir kreatif yang berguna untuk menemukan hubungan-hubungan baru untuk memperoleh jawaban baru terhadap masalah. Dan orientasinya pada sebuah tindakan sebagai pengusaha/wirausahawan adalah untuk mempelajari salah satu karakter yang perlu dikembangkan sebagai calon pengusaha/wirausahawan Dalam berpikir kreatif, seorang pengusaha/wirausahawan dituntut untuk dapat memperoleh lebih dari satu jawaban terhadap suatu persoalan dan untuk itu maka diperlukan imajinasi dan pengembangan kita terhadap hal tersebut. 1.2 Identifikasi masalah Sesuai dengan judul makalah ini “Pengaruh berfikir kreatif dan berorientasi pada tindakan dan pada makalah ini yang menjadi objek utama saya adalah tindakan sebagai “Wirausahawan” dalam menjalankan kegiatan sehari-hari dalam mengembangkan serta memajukanProduk ataupun usahanya tersebut . Berkaitan dengan judul tersebut masalahnya dapat di identifikasi sebagai berikut
1.3 Rumusan masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana cara agar kita berfikir kreatif sebagai wirausahawan ? b. Bagaimana mengatur potensi kreatif sebagai wirausahawan ? c. Bagaimana cara meningkatkan kreatifitas sebagai wirausahawan? 1.4 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui: a. Dampak positif berpikir kreatif dan orientasinya pada tindakan bagi wirausahawan. b. Cara memecahkan masalah dengan berpikir kreatif
1.5 Manfaat
a. Berpikir kreatif bagi Wirausahawan b. Memecahkan masalah dengan berpikir kreatif
BAB 2 ISI 2.1 Cara Berfikir Kreatif Sebagai Seorang Wirausahawan 1. Melakukan Persiapan Persiapan berfikir kreatif dalam berwirausaha dapat dijalankan dalam bentuk training, magang dan pengalaman belajar lainnya. Zimmerer mengelompokan tujuh langkah agar dapat berpikir kreatif yaitu : - Selalu belajar. Dalam hal ini setiap keadaan akan selalu ada peluang untuk dapat dipelajari. - Belajar sebanyak mungkin. Artinya jangan hanya mempelajari apa yang menjadi keahlian kita saja tetapi bidang bidang lain juga karena bidang lain pun tidak menutup kemungkinan untuk bisa dijadikan sebagai peluang inovasi. - Melakukan diskusi / bertukar fikiran dengan orang lain mengenai ide-ide yang kita dapat. - Kumpulkan artikel-artikel yang penting yang berhubungan dengan usaha kita. - Lakukan diskusi dengan para profesional atau asosiasi, pelajari cara mereka memecahkan persoalan yang dihadapi. - Pergunakan waktu untuk selalu belajar sesuatu dari orang lain. - Kembangkan keterampilan dengan menyimak gagasan orang lain. 2. Melakukan Survey / Penelitian Dalam melakukan survey diperlukan pribadi yang dapat mengembangkan pemahaman mendalam mengenai masalah yang dihadapi dan mengambil keputusan yang tepat. Untuk menghasilkan sebuah konsep dan gagasan gagasan baru mengenai suatu bidang tertentu, yang pertama kali harus dilakukan adalah harus mempelajari masalah secara mendalam dan memahami konsep dasarnya. 3. Melakukan Transformasi Transformasi adalah mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang ada dari beberapa infomasi yang terkumpul. Pada tahap ini memerlukan dua metode berpikir, yaitu berpikir konvergen dan divergen. Berpikir konvergen adalah kemampuan menganalisa persamaan dan hubungan beragam data dan kejadian. Sedangkan berpikir divergen adalah kemampuan menganalisa perbedaan antara data dari banyaknya kejadian.
4. Melakukan Inkubasi Inkubasi merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi yang terkumpul. Pikiran bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksikan informasi. 5. Melakukan Illumination Illumination akan muncul pada tahap Inkubasi, yaitu ketika terdapat pemecahan spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahapan ini, akan terbayangkan semua tahap sebelumnya secara bersama yang kemudian melahirkan kreatif serta inovatif. 6. Melakukan Verification Verifikasi, tahap ini menyangkut validasi keakuratan manfaat dari ide-ide yang muncul yang dapat dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran, pembangunan proyek percobaan, pembangunan prototipe dan aktifitas lain yang dirancang untuk membuktikan ide-ide baru yang akan diimplementasikan. 7. Melakukan Penerapan Implementasi/penerapan adalah mengaktualkan ide ke dalam praktik bisnis. Dalam hal ini Zimmerer memberikan beberapa kaidah atau kebiasaan kewirausahaan yaitu : a. Kreasi, Inovasi dan aktivasi. Wirausaha selalu memimpikan ide-ide baru dan bertanya “apa mungkin” atau “Kenapa tidak” dan menggunakan inovasinya dalam kegiatan praktis. b. Selalu melihat keluar untuk mencari peluang baru. Wirausaha harus selalu usaha mencari dan menemukan cara baru untuk menciptakan peluang usaha. c. Berpikir sederhana. Wirausahawan harus selalu mengharapkan umpan balik dan berusaha dengan cara sesederhana mungkin. d. Mencoba, memperbaiki dan melakukannya. Wirausaha berorientasi pada tindakan. Bila ada ide, wirausaha akan segera mencobanya kemudian memperbaiki kemudian mengerjakannya. e. Selalu menginginkan yang terbaik, terunggul, dan tepat sasaran. Seorang wirausaha jangan pernah takut, mereka harus selalu memiliki impian besar. Meskipun tidak selalu benar, mimpi besar adalah sumber penting untuk berkreasi dan berinovasi. f. Jangan gengsi untuk memulai dari hal-hal yang kecil.
Banyak contoh perusahaan – perusahaan besar yang berhasil karena dimulai dari usaha kecil. g. Jangan takut gagal, belajarlah dari kegagalan. Untuk menjadi sukses, seorang wirausaha harus tahu bahwa inovasi terbesar berasal dari kegagalan. Jangan pernah takut kepada kegagalan, karena didalam kegagalan tersebut ada pelajaran yang dapat di ambil. Sesungguhnya kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. h. Jangan pernah menyerah. Seorang wirausahawan bukan orang yang mudah menyerah. Tanamkan selalu motivasi didalam diri untuk menjaga semangat agar selalu menyala. i. Berusaha untuk terus mengejar apa yang diinginkan. Wirausahawan adalah orang yang tidak mudah menyerah dalam mengejar apa yang belum dicapainya.
2.2 Mengatur Potensi Kreatif Sebagai Wirausahawan Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi dan mempunyai potensi kreatif yang dimilikinya. Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasangagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan.Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
2.3
Cara Meningkatkan Kreatifitas Sebagai Wirausahawan 1.
Optimis, semua orang punya rasa optimis, permasalahannya yaitu apakah seseorang itu mau atau tidak untuk optimis. berpikir optimis bahwa suatu pekerjaan yang akan dihadapi “pasti bisa dilakukan”. Pola berpikir seperti itu melatih kita untuk tidak menyerah dan bertanggung dilakukan.Kita
menjadi
lebih
berani
dan
jawab untuk harus “bisa” seperti
tertantang
untuk
menyelesaikan suatu masalah. 2. Tinggalkan cara berpikir konservatif Berani mencoba adalah awal mula keberhasilan. Sesuatu yang tampaknya tidak mungkin, pada kenyataannya akan berbicara lain setelah dicoba. Kekhawatiran adalah hal yang menghambat keberhasilan kita.Bagi orangorang konservatif, mereka terlalu terbiasa dengan keadaan mereka dan ingin tetap seperti itu. Cobalah kita mau keluar sedikit dari “zona nyaman” kita, dan kita pasti melihat hal baru yang akan membuka wawasan dan pola pikir kita menjadi lebih luas. 3. Jauhi rasa “gengsi” Seperti halnya pola pikir konservatif, pola pikir gengsi adalah penghambat besar untuk melakukan hal-hal yang ia rasa bukan bidangnya. Namun tentunya kita lebih mengagumi seseorang yang berani bertindak dengan segera daripada orang yang hanya jalan di tempat sambil menunggu kesempatan menghampiri tanpa berbuat apa-apa hanya karena merasa gengsi melakukan yang dalam pikirannya “malu-maluin” atau sepele.“talk less do more!” ingat slogan itu. Bukan sebaliknya.Perlu disadari, sesuatu yang besar dimulai dari sesuatu yang kecil atau sederhana.
4. Jangan malu bertanya Proses bertanya menunjukkan pikiran kita dapat kondisi dinamis. Tanpa disadari benak kita yang dipenuhi pertanyaan adalah saat-saat pola berpikir kritis dan kreatif sedang diuji.Bertanya menunjukkan rasa ingin tahu yang besar dan semakin melatih pikiran dan wawasan kita.Jadikan bertanya sebagai sarana mengembangkan daya kreativitas pikiran. Dengan bertanya, pemikiran kita akan bertemu dengan pemikiran orang lain yang dapat memperkaya cakrawala berpikir, dan dapat menghilangkan kecerobohan bahwa “pikiran kitalah yang paling benar”. 5. Jadilah pendengar yang baik dalam menghadapi kesulitan hidup Menjadi pendengar yang baik berarti memahami betul maksud informasi
yang diterima sehingga memberi kesempatan pada pikiran kita untuk melatih mengolah informasi tersebut dan merespons sesuai dengan yang dikehendaki dunia luar. semakin kaya seseorang, maka ia relatif lebih tenang dibandingkan dengan yang
orang
serba
kekurangan.
Kekayaan bukan saja ada dalam hal harta, namun kekayaan informasi dan ilmu.
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diambil simpulan bahwa berpikir kreatif itu sangat diperlukan.Bukan hanya untuk wirausahawan saja.melainkan juga untuk semua manusia. Karena dengan berpikir kreatif seseorang dapat membuka wawasannya dan memiliki paradigma baik dalam memandang suatu persoalan khususnya disana persoalan dalam berwirausaha.
3.2 Saran Sebaiknya berpikir kreatif mulai dilatih dari sekarang. Karena berpikir kreatif adalah sebuah proses, bukan hal yang instan dapat dimiliki. Dan manfaat dari berpikir kreatif baru akan terasa ketika seseorang itu telah menghadapi persoalan.
DAFTAR PUSTAKA -
Santi Lina S. SE..2011,Berpikir Kreatif .tersedia : http://ilerning.com/index.php? option=com_content&view=article&id=361:berpikir- kreatif&catid=44:dasar-dasarkewirausahaan&Itemid=69(27 november 2012)
-
zhoel,s..2012,6 Pola Berpikir dan Bertindak Kreatif, tersedia http://blogbagi2.blogspot.com/2012/05/6-pola-berpikir-dan-bertindakkreatif.html#ixzz2DNhdilH7(27 november 2012)