BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
(Tinjauan Kasus)
Ny. D usia 30 tahun datang ke RSJ RESPATI pada tanggal 20 April 2018, dengan wajah klien tampak pucat, saat ditanya klien hanya diam acuh tak acuh dengan tatapan kosong, klien tampak menghindari kontak mata dengan perawat, dan klien tampak sering menghela napas dalam. Keluarga klien mengatakan bahwa klien telah didiagnosa menderita penyakit Diabetes Melitus 1 tahun yang lalu. Hal tersebut sempat membuat klien merasa sedih dan malu sehingga klien tidak dapat menerima penyakitnya membuat klien frustasi karena pengobatan yang rumit dan karena ketidakmampuan klien untuk melakukan aktivitas sebelumnya secara mandiri dan kini harus dibantu oleh keluarga. Namun klien tampak semakin menderita dan putus asa selama 1 bulan terakhir ini, klien juga sudah tidak bersemangat dan acuh tak acuh akan pengobatan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh. A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data a. Identitas Klien Nama
: Ny. D
Umur
: 30 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Sunda/ Indonesia
Status Perkawinan
: Menikah
Alamat
: Jl. Nologaten No. 23 A, Jember Jember
Tanggal Masuk RS
: 20 April 2018 Jam 10.30 WIB
Tanggal Operasi
:-
Tanggal Pengkajian
: 21 April 2018 Jam 08.00 WIB
No CM
: 098765
16
b. Identitas Penanggung Jawab Nama
: Ny. M
Umur
: 36 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Pedagang
Hubungan dengan Klien
: Kakak kandung
Alamat
: Jl. Nologaten No. 10 C, Jember
2. Keluhan Utama “Keluarga
klien mengatakan klien selalu diam, acuh tak acuh dan frustasi
akan penyakitnya.”
3. Riwayat Penyakit a. Riwayat Penyakit Sekarang Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 21 April 2018 jam 08.00 WIB, wajah klien tampak pucat, saat ditanya klien hanya diam acuh tak acuh dengan tatapan kosong, klien tampak menghindari kontak mata dengan perawat, dan klien tampak sering menghela napas dalam. b. Riwayat Penyakit Dahulu Keluarga pasien mengatakan bahwa klien telah didiagnosa menderita penyakit Diabetes Melitus 1 tahun yang lalu. Hal tersebut sempat membuat pasien merasa sedih dan malu sehingga pasien tidak dapat menerima penyakitnya membuat pasien frustasi karena pengobatan yang rumit dan karena ketidakmampuan pasien untuk melakukan aktivitas sebelumnya secara mandiri dan kini harus dibantu oleh keluarga. Namun klien tampak semakin menderita dan putus asa selama 1 bulan terakhir ini, pasien juga sudah tidak bersemangat dan acuh tak acuh akan pengobatan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh.
17
pupil mengecil saat cahaya dijauhkan dan membesar saat cahaya didekatkan. - Telinga
: Bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak ada lesi, tidak ada peradangan, tidak ada perdarahan.
- Hidung
: Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi, tidak ada pendarahan.
- Mulut
: Bentuk
simetris,
warna
bibir
normal
tampak kecoklatan, mukosa bibir agak kering, tidak ada lesi, gigi klien utuh dan tampak berwarna kuning, gusi merah muda, tidak ada peradangan tonsi. b)
Leher Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan, pergerakan leher baik, reflek menelan baik.
c)
Dada, payudara dan ketiak Bentuk dada simetris, bunyi jantung normal (lub dub), tidak ada suara tambahan pada paru-paru (wheezing) dan jantung (murmur), ekspansi dada seimbang, tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening pada ketiak, payudara normal, tidak ada nyeri tekan, pembengkakan, lesi, massa, dan keluaran.
d)
Abdomen Warna kulit normal, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut, peristaltik usus tidak normal (7 x/ menit).
e)
Genetalia Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, terdapat sedikit keputihan, tidak ada darah, fungsi genetalia normal terbukti pada saat BAB dan BAK sebelumnya tidak ada keluhan.
21
f)
Kuku dan kulit Warna kulit normal, tidak ada lesi, tidak ada oedema, tidak ada benjolan, turgor kulit normal terbukti saat dikaji, kembali normal dalam waktu 2 detik, warna kuku normal, kuku klien agak panjang, pengisian kapiler baik terbukti saat dikaji, dapat kembali normal dalam waktu 1 detik, keadaan kulit bersih.
g)
Ekstremitas - Atas
: Bentuk kedua kanan
tangan
terpasang
simetris, tangan
infus, kuat
menahan
tahanan, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, reflek bisep, trisep dan brakhioradialis normal. Tonus otot :
- Bawah
55 55 : Bentuk kedua kaki simetris, kuat menahan tahanan, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, reflek patella, achiless, dan plantar normal.
Tonus otot :
55 55
6. Psikososial Saat dirumah klien banyak tinggal di rumah, jarang melakukan aktivitas di luar rumah, bahkan klien tidak bekerja.
7. Konsep Diri a. Gambaran diri atau citra tubuh : klien memandang dirinya adalah seorang wanita yang kurang beruntung b. Identitas diri : klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang wanita c. Peran diri : klien mengatakan bahwa dirinya dulunya adalah seseorang yang sehat
22
d. Ideal diri : klien mengatakan bahwa lebih baik dia tidak perlu berobat lagi karena pemyakitnya juga tidak kunjung sembuh e. Harga diri : klien mengatakan dirinya tidak berguna lagi dan putus asa
8. Hubungan Sosial Sebelum sakit dan dibawa ke rumah sakit klien adalah sosok yang tidak mudah putus asa. Hubungan sosial klien dengan lingkungannya baik, tetapi setelah sakit klien tampak menarik diri.
9. Spiritual a. Nilai dan keyakinan : klien menganut agama Islam b. Kegiatan ibadah : dulu klien merupakan sosok yang rajin beribadah
10. Status Mental a. Penampilan : penampilan klien tampak lelah dan putus asa b. Pembicaraan : klien acuh tak acuh dan diam dengan tatapan kosong
11. Aktivitas Motorik a. Hipomotorik : klien terlihat diam tidak banyak melakukan aktivitas b. Hipermotorik : tidak ada aktivitas hipermotorik yang dilakukan oleh klien c. Agitasi : klien nampak frustasi karena pengobatan yang rumit dan tidak kunjung sembuh d. Grimaseren : klien tidak menunjukkan gerakan-gerakan yang tidak disadari olehnya e. Tremor : klien tidak menunjukkan adanya tremor f. Kompulsif : klien tidak menunjukkan kompulsif yang dilakukan
12. Alam Perasaan Klien sering menghela napas dalam, sedih dan frustasi memikikan penyakit yang di alaminya.
23
13. Afek Klien menunjukkan ekspresi yang sesuai.
14. Interaksi Selama Wawancara Selama dilakukan wawancara klien sulit merespon, acuh tak acuh, terlihat banyak melamun dan
menghindari kontak mata. Klien sering diam
dengan tatapan kosong.
15. Persepsi Klien merasa bahwa kejadian yang menimpa dirinya merupakan kesalahan dirinya.
16. Proses Pikir a. Obsesi : tidak tampak adanya keinginan yang diulang-ulang oleh klien b. Phobia : klien merasa takut tidak bisa sembuh sehingga klien merasa putus asa c. Waham : klien tidak mengalami waham.
17. Memori Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, jangka pendek dan saat ini. halopenidol dll)
24
DO :
Pasien tampak tidak bersemangat dan acuh tak acuh akan pengobatan penyakitnya
Pasien tampak menderita karena penyakitnya yang tidak kunjung sembuh
2.
DS :
Keputusasaan Keluarga pasien mengatakan
Penurunan Kondisi Fisiologis
bahwa pasien telah didiagnosa Diabetes Melitus 1 tahun yang lalu
Keluarga pasien mengatakan pasien merasa sedih dan malu sehingga pasien tidak dapat menerima penyakitnya
DO :
Wajah pasien tampak pucat
Saat ditanya pasien hanya diam acuh tak acuh dengan tatapan kosong
Pasien tampak menghindari kontak mata dengan perawat
Pasien tampak sering menghela nafas dalam
C. Masalah Keperawatan yang Muncul Berdasarkan Prioritas Masalah
1. Ketidakberdayaan b.d Regimen pengobatan yang rumit 2. Keputusasaan b.d Penurunan fungsi fisiologis
26