BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g Trauma adalah cedera fisik dan psikis, kekerasan yang mengakibatkan
cedera (Musliha, 2010). Trauma abdomen adalah terjadinya kerusakan pada organ abdomen yang dapa dapatt
meny menyeb ebab abka kan n
peru peruba baha han n
fisi fisiol olog ogii
sehi sehing ngga ga
terj terjad adii
gang ganggu guan an
metabolism, kelainan imunologi dan gangguan faal berbagai organ. Trauma abdome abdomen n merupa merupakan kan cedera cedera yang yang mengen mengenai ai bagian bagian abdom abdomen en yang yang dapat dapat terja terjadi di secara secara terb terbuk ukaa ( penetrating penetrating trauma) dan dan tertu tertutu tup p (blunt blunt trauma) trauma) (e!berry, 200"). #ertolongan penderita ga!at darurat dapat terjadi dimana saja saja baik aik di dalam alam rum rumah saki sakitt maup aupun di luar luar rum rumah saki sakit, t, dala dalam m penanganannya melibatkan tenaga medis maupun non medis termasuk masyarak masyarakat at a!am. a!am. #ada #ada pertol pertolong ongan an pertam pertamaa yang yang cepat cepat dan tepat tepat akan akan menyebabkan pasien$korban dapat tetap bertahan hidup untuk mendapatkan pertolongan yang lebih lanjut. %dapun yang disebut sebagai penderita ga!at darurat adalah penderita yang yang memerlu memerlukan kan pertol pertolong ongan an segera segera karena karena berada berada dalam dalam keadaa keadaan n yang yang mengan mengancam cam nya!a, nya!a, sehing sehingga ga memerlu memerlukan kan suatu suatu pertol pertolong ongan an yang yang cepat, cepat, tepa tepat, t,
cerm cermat at
untu untuk k
menc menceg egah ah
kema kemati tian an
maupu aupun n
keca kecaca cata tan. n. &ntu &ntuk k
memudahkan memudahkan dalam pemberian pemberian pertolonga pertolongan n korban korban harus diklasifikas diklasifikasikan ikan termasuk dalam kasus ga!at darurat, darurat tidak ga!at, tidak ga!at tidak darurat dan meninggal. 'alah satu kasus ga!at darurat yang memerlukan tindakan segera dimana pasien
berada
dalam
ancaman
kematian
karena
adanya
gangguan
hemodinamik adalah trauma abdomen di mana secara anatomi organorgan yang yang berada berada di rongga rongga abdom abdomen en adalah adalah organ organorg organ an pencern pencernaan aan.. 'elain 'elain trauma abdomen kasuskasus kega!atdaruratan pada system pencernaan salah satuny satunyaa perdar perdaraha ahan n saluran saluran cerna cerna baik baik saluran saluran cerna cerna bagian bagian atas ataupu ataupun n saluran cerna bagian ba!ah bila hal ini dibiarkan tentu akan berakibat fatal bagi korban atau pasien bahkan bisa menimbulkan kematian. leh karena itu
1
kita perlu memahami penanganan kega!atdaruratan pada system pencernaan secara cepat, cermat dan tepat sehingga halhal tersebut dapat kita hindari. B. Tujuan Mahasis!a mampu mempelajari asuhan kega!at daruratan dalam masalah
trauma abdomen. Tujuan Tu juan Khusus K husus
1. Mahasis!a dapat memahami konsep konsep dasar masalah trauma abdomen abdomen *. Mahasis!a dapat memahami konsep asuhan kega!atdaruratan +. Mahasis!a dapat memahami konsep dasar 'epsis ". Mahasis!a dapat memahami konsep dasar 'irs
2
kita perlu memahami penanganan kega!atdaruratan pada system pencernaan secara cepat, cermat dan tepat sehingga halhal tersebut dapat kita hindari. B. Tujuan Mahasis!a mampu mempelajari asuhan kega!at daruratan dalam masalah
trauma abdomen. Tujuan Tu juan Khusus K husus
1. Mahasis!a dapat memahami konsep konsep dasar masalah trauma abdomen abdomen *. Mahasis!a dapat memahami konsep asuhan kega!atdaruratan +. Mahasis!a dapat memahami konsep dasar 'epsis ". Mahasis!a dapat memahami konsep dasar 'irs
2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Anato Anatom m !sol !solog og
1. #eng #enger erti tian an 'istem 'istem #enc #encer erna naan an 'istem 'istem pencern pencernaan aan adalah adalah sistem sistem yang yang berfun berfungsi gsi untuk untuk melaku melakukan kan proses pengolahan makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh selsel tubuh secara fisika maupun secara kimia!i. 'ystem pencernaan ini terd terdir irii dari dari salu salura ran n penc pencern ernaan aan,, yaitu yaitu tuba tuba musc muscul ular ar panj panjan ang g yang yang merentang dari mulut sampai anus, dan organorgan aksesoris, seperti gigi, lida lidah, h, kelen kelenjar jar sali salia a,, hati hati,, kand kandun ung g emped empedu u dan dan panc pancre reas. as.'a 'alu luran ran pencernaan yang terletak di ba!ah area diafragma disebut saluran grastro grastroint intest estinal inal.. 'edang 'edangkan kan penger pengertia tian n dari dari fisiolo fisiologi gi pencer pencernaa naan n itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaan normal. 2. -ung -ungsi si 'is 'istem tem #enc #encer erna naan an -ungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan dan elek elektr trol olit it bagi bagi tubu tubuh h dari dari nutr nutrien ientt yang yang dice dicern rnaa sehin sehingg ggaa siap siap diabso diabsorps rpsi. i. #encern #encernaan aan berlan berlangsu gsung ng secara secara mekani mekanik k dan kimia, kimia, dan meliputi proses berikut a. /ngesti /ngesti adalah adalah masuk masukny nyaa makanan makanan ke dala dalam m mulut. mulut. #emoto #emotonga ngan n dan penggi penggilin lingan gan makana makanan n dilaku dilakukan kan secara secara mekani mekanik k oleh oleh gigi. gigi. Makana Makanan n kemudi kemudian an bercam bercampur pur dengan dengan salia salia sebelum sebelum ditelan(menelan). b. #eristalsik adalah gelombang kontraksi otot polos inolunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan. c. igesti igesti adalah adalah hidrolisi hidrolisiss kimia kimia (pengura (penguraian ian)) molek molekul ul besar menjadi menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
*
d. %bso %bsorp rpsi si adal adalah ah peng pengge gerak rakan an prod produk uk akhi akhirr penc pencern ernaan aan dari dari lume lumen n saluran saluran pencern pencernaan aan ke dalam dalam sirkul sirkulasi asi darah darah dan limfati limfatik k sehing sehingga ga dapat digunakan oleh tubuh. e. ges gesti ti (def (defek ekas asi) i) adal adalah ah pros proses es elim elimin inas asii at ata att sisa sisa yang ang tida tidak k tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan. 3ambaran umum sistem pencernaan
inding saluran terusun dari + lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar. 4omponen lapisan pada setiap regio berariasi sesuai fungsi Mukosa (membran mukosa) tersusun dari tiga lapisan. +
f. pithe pitheliu lium m yang yang melapi melapisi si berfun berfungsi gsi untuk perlindu perlindunga ngan, n, sekresi, sekresi, dan absorpsi. i bagian ujung oral dan anal saluran, lapisannya tersusun dari dari dari dari epithe epithelium lium skuamo skuamosa sa bertin bertingka gkatt tidak tidak terkeran terkeranisa isasi si untuk untuk perlinndungan. 5apisan ini terdiri dari epithelium kolumnar simple dengan sel goblet di area tersebut yang dikhususkan untuk sekresi dan absorpsi. g. 5amina 5amina propria adalah jaringan jaringan ikat areolar yang menopang menopang epithelium. epithelium. 5amina 5amina ini mengandung mengandung pembuluh pembuluh darah, limfatik, limfatik, nodular nodular limfe, dan bebrapa jenis kelenjar. h. Muskul Muskularis aris mukosa mukosa terdiri terdiri dari lapisa lapisan n sirkula sirkularr dalam dalam yang yang tipis tipis dan lapisan otot polos longitudinal luar. 'ubm 'ubmuk ukos osaa terdi terdiri ri dari dari jarin jaringa gan n ikat ikat areo areola larr yang yang meng mengan andu dung ng pembuluh darah, pembuluh limfatik, beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta ser ta selsel sel sel ganglion yang disebut pleksus meissner (pleksu (pleksuss submu submukos kosal) al).. 'ubmuk 'ubmukosa osa mengik mengikat at mukosa mukosa ke muskul muskulari ariss eksterna. Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dalam dan satu lapisan lapisan longit longitudi udinal nal luar. luar. 4onstr 4onstraks aksii lapisan lapisan sirkul sirkular ar meng mengko kons nstri triks ksii
lume lumen n
mempe emperp rpen end dek
dan
salu salura ran n
dan dan
mempe emperl rleb ebar ar
kont kontra raks ksii lume lumen n
lapi lapisan san long longit itud udin inal al
salu salura ran n.
4ontr ontrak aksi si
ini ini
mengakibat mengakibatkan kan gelombang gelombang peristaltik peristaltik yang meenggerak meenggerakkan kan isi saluran kearah depan. Muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esophagus attas, serta otot polos pada saluran selanjutnya. #leksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan gangli ganglion on parasim parasimpat patis, is, terlet terletak ak dianta diantara ra lapisan lapisan otot otot sirkula sirkularr ddalam ddalam longitudinal luar. 'erosa 'erosa(ad (aden entisi tisia), a), lapisan lapisan keempa keempatt dan paling paling luar luar yang yang disebu disebutt juga juga peritoneum iseral. isera l. 5apisan ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat rengga renggang ng yang yang dilapi dilapisi si epithe epitheliu lium m skuamo skuamosa sa simple simple.. i ba!ah ba!ah area area diafragma dan dalam lokasi tempat epithelium skuamosa dan menghilang dan jaringan ikat bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area tersebut disebut sebagai adentisia. "
#eritoneum,
mesenterium,
dan
omentum
abdominopelis
adalah
membrane erosa terlebar dalam tubuh. #eritoneum parietal melapisi rongga abdominopelis. #eritoneum iseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum parietal oleh berbagai lipatan. 6ongga peritoneal adalah ruang potensial antara isceral dan peritoneum parietal. Mesenterium dan omentum adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang merefleks balik dari peritoneum isceral. 5ipatan ini berfungsi untuk mengikat organorgan abdominal satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang. #embuluh darah limfatik, dan saraf terletak dalam lipatan peritoneal. mentum besar adalah lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada duodenum, lambung dan usus besar. 5ipatan ini tergantung seperti celemek di atas usus. mentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari hati. Mesokolon melekatnya kolon ke dinding abdominal belakang. 5igamen falsimoris melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan difragma. rgan yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya disebut
retroperitoneal
(di
belakang peritoneum).
7ang termasuk
retroperitoneal antara lain8 pankreas, duodenum, ginjal, rectum, kandung kemih, dan beberapa organ reproduksi perempuan. *. rganrgan 'istem #encernaan a. #eritonium #eritoneum merupakan membran serosa transparan yang terbesar didalam
tubuh
manusia
dan
terdiri
dari
2
lapisan
yang
berkesinambungan, antara lain peritoneum parietal yang melapisi bagian internal dari dinding abdominopelis dan peritoneum isceral yang melapisi oraganorgan abdomen. b. 5ambung 9
6egioregio lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. alam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. :agian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus dan lambung. -undus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus. :adan lambung adalah bagian yang terilatasi di ba!ah fundus, yang membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi medial badan lambung yang konkaf disebut kuratur kecil tepi lateral$minor
badan
lambung
yang
koneks
disebut
kuratur
besar$mayor. :agian pylorus lambung menyempit di ujung ba!ah lambung dan membuka ke duodenum. %ntrum pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfinger pylorus muscular tebal. 5ambung berfungsi diantaranya adalah sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enim enim, memproduksi kimus dan mucus, factor intrinsic (menghasilkan itamin :12), disgesti protein, dan absorpsi. c. &sus ;alus 3ambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. iameter usus halus kurang lebih 2," cm dan panjangnya *" m. 'ecara umum proses pencernaan dalam tubuh adalah dimulai dari lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus.
=
melarutkan pecahanpecahan makanan yang dicerna). inding usus juga melepaskan sejumlah kecil enim yang mencerna protein, gula dan lemak. -ungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk digesti, usus halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan lambung. #roses ini diselesaikan oleh enim usus dan enim pancreas serta dibantu empedu dalam hati. d. #ankreas #ankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar %sini, menghasilkan enimenim pencernaan #ulau pankreas, menghasilkan hormon. #ankreas melepaskan enim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. nim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. nim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. nim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. #ankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung. e. ;ati ;ati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. >atat gii dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecilkecil (kapiler). 4apiler ini mengalirkan darah ke dalam ena yang bergabung dengan ena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai ena porta. ?ena porta terbagi menjadi pembuluhpembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. ;ati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan atat gii, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum. 1) -ungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat alam metabolisme karbohidrat, hati melakukan fungsi berikut ini a) Menyimpan glikogen dalam jumlah besar. b) 4onersi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa. c) 3lugoneogenesis @
d) #embentukan banyak sena!a kimia dan prodak antara metabolisme karbohidrat. 2) -ungsi hati metabolisme lemak ;ati mengadakan katabolisis asam lemak, asam lemak dipecah menjadi beberapa komponen a) 'enya!a + karbon A keton bodies b) 'enya!a 2 karbon A aktif asetat (dipecah menjadi asam lemak dan gliserol) c) #embentukan kolesterol d) #embentukan dan pemecahan fosfolipid. *) -ungsi hati sebagai metabolisme protein -ungsi hati dalam metabolisme protein adalah a) eaminasi asam amino b) #embentukan ureum untuk mengelurkan amonia dari cairan tubuh. c) #embentukan protein plasma d) /nterkonersi beragam asam amino dan sintesis asam lain dari asam amino. +) -ungsi hati sehubungan dengan pembekuan darah ;ati merupakan organ penting bagi sintesis protein yang berkaitan dengan koagulasi darah, misalnya pembentukan fibrinogen, protrombin. -aktor ?, ?//, /B, B benda asing menusuk kena pembuluh darah yang beraksi adalah faktor ekstrinsik. :ila ada hubungan dengan katup jantung yang beraksi adalah faktor intrinsik. -ibrin harus isomer biar kuat pembekuannya dan ditambah dengan faktor B///, sedangkan it.4 dibutuhkan untuk pembentukan protombin dan beberapa faktor koagulasi. ") -ungsi hati 'emua itamin dsimpan di dalam hati khususnya itamin %,,,4 9) ;ati menyimpan besi dalam bentuk -erritin 'el hati mengandung sejumlah besar protein yang disebut apoferitin, yang akan bergabung dengan besi baik dalam jumlah sedikit ataupun banyak. leh karena itu, bila besi banyak tersedia dalam cairan tubuh, maka besi akan berkaitan dengan apoferitin membentuk feritin dan disimpan dalam bentuk ini di dalam sel hati sampai diperlukan, bila besi dalam sirkulasi cairan tubuh mencapai kadar yang rendah, maka feritin akan melepskan besi. engan C
demikian system apoferitin hati bekerja sebagai penyangga besi darah dan juga sebagai media penyimpanan besi. =) -ungsi hati sebagai detoksikasi ;ati adalah detoksikasi tubuh, roses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi reduksi, metilasi, esterfikasi dan konjgasi terhadap berbagai macam bahan seperti at racun, obat oer dosis. @) -ungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas 'el kuppfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui proses fagositosis. 'elain itu sel kupfer juga ikut memproduksi Dglobin sebagai imun liers mechanism. C) -ungsi hemodinamik ;ati menerima E 2"F dari cardiac output, aliran darah hati yang normal E1"00cc$menit. %tau 1000 A 1@00cc$ menit. arah yang mengalir di dalam arteri hepatica E 2"F dan didalam ena porta ="F dari seluruh aliran darah ke hati. %liran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada !aktu eGercise, terik matahari,
shock.
;epar
merupakan
organ
penting
untuk
mempertahankan aliran darah. 10) -ungsi sekresi empedu oleh hati 'alah satu dari fungsi hati adalah untuk mengeluarkan empedu, normalnya natara 900 dan 1000 ml$hari. mpedu memainkan peranan penting dalam pencernan dan absorbsi lemak, bukan karena enim dalam empedu yang menyebabkan pencernaan lemak, tetapi karena asam empedu$ dalam empedu melakukan 2 hal, yaitu a) %sam empedu membantu mengelmusikan partikelpartikel lemak yang besar dalam makanan menjadi banyak partikel kecil, permukaan partikel tersebut dapat diserang oleh enim lipase yang disekresikan dalam getah pankreas. b) %sam empedu membantu absorbs produk akhir lemak yang telah dicerna melalui membrane mukosa intestinal. mpedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan beberapa produk buangan yang penting dari darah. ;al ini terutama meliputi 10
bilirubin, suatu produk akhir dari penghancuran hemoglobin, dan kelebihan kolesterol. f.
mpedu 4andung mpedu dan saluran mpedu mpedu memiliki 2 fungsi penting 1) Membantu pencernaan dan penyerapan lemak 2) :erperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (;b) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol
g. &sus :esar :egitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient telah dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan atat yang tidak tercerna. &sus besar tidak memiliki ili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya lebih lebar, panjangnya lebih pendek, dan daya renggangnya lebih besar disbandingkan usus halus. &sus besar terdiri dari sekum (kantong tertutup yang menggantung di ba!ah area katup ileosekal), kolon (kolon asenden, kolon tranersa, kolon desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 121*cm, yang berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus. &sus besar berfungsi diantaranya adalah 1) &sus besar mengabsorpsi @0F sampai C0F air dan elektrolit dari kimus yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat. 2) &sus besar hanya
memproduksi
mucus.
'ekresinya
tidak
mengandung enim atau hormon pencernaan. *) 'ejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam 11
setiap hari. :akteri juga memproduksi itamin (4, riboflain, dan tiamin) dan berbagai gas. +) &sus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses. h. 6ektum dan %nus 6ektum adalah sebuah ruangan yang bera!al dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. :iasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens.
;ormon dalam 'aluran pencernaan nim dan hormon pencernaan lambung %sam ;H5, :erfungsi 1) Mengaktifkan imogen pepsinogen menjadi pepsin 2) 'ebagai disinfektan untuk mematikan kuman *) Menonaktifkan enim ptialin yang bekerja dimulut jika jumlah sekresi ;H5 nya jumlahnya sudah besar +) Merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus ") Memacu terbukanya klep pyloric lambung sehingga chime bisa turun ke usus 12 jari 9) Merangsang tertutupnya klep isosekum duodenum karena asam =) Membuat #; lambung menjadi rendah (#; +) ;ormon 3astrin, :erfungsi 1) Memacu sekresi enim pepsinogen 2) Memacu keluarnya ;H5 (asam klorida)
12
*) nim 6enin, :erfungsi Menegendapkan protein susu (kasein) dari air susu (%'/). #ada bayi akan disekresi dalam jumlah besar dan akan berkurang banyak ketika de!asa. Mukus, :erfungsi melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam ;H5.
nim dan ;ormon pencernaan &sus ;alus 1) isakaridase,
berfungsi
menguraikan
disakarida
menjadi
monosakarida. 2) repsinogen, :erfungsi erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. repsin mengubah pepton menjadi asam amino. *) ;ormon 'ekretin, :erfungsi merangsang kelenjar pankreas mengeluarkan senya!a kimia yang dihasilkan ke usus halus. +) ;ormon HH4 (4olesis Tokinin), :erfungsi merangsang hati untuk mengeluarkan cairang empedu ke dalam usus halus. ") nim dan hormon pencernaan pankreas 9) :ikarbonat, :erfungsi menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung. =) nterokinase, :erfungsi mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin tripsin mengubah pepton menjadi asam amino. @) %milase, :erfungsi mengubah amilum menjadi disakarida. C) 5ipase, :erfungsi mencerna 5emak menjadi asam lemak dan gliserol. 10) 4imotripsin, :erfungsi mengubah peptone menjadi asam amino. 11) uklease, :erfungsi munguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus prospat. 12) ;ormon insulin, :erfungsi menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal. 1*) ;ormon 3lukagon menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal. 4onsituen
'umber sel
-ungsi utama
1*
%sam
'el oGyntic (parietal)
Mensterilkan traktus 3/ bagian atas
hidroklorida -aktor
'el oGyntic (parietal)
Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin %bsorpsi intestinal itamin :12
intrinsik #epsinogen
Hhief cell
#encernaan protein (sebagai pepsin)
Mukus
'elsel mukus
#roteksi mukosa lambung
:ikarbonat
4elenjar pilorus 'elsel
3astrin
permukaan 'elsel 3
epitel #roteksi mukosa lambung (dalam #eningkatan sekresi selsel oGyntic dan chief cells
antrum pilorik) dalam lambung dan bagian eksokrin asinus pankreas 'omatostatin 'elsel (di seluruh 'upresi sekresi asam mukosa lambung) j.
3astrin 3astrin diproduksi di dinding lambung. istimulus dan disekresikan oleh selsel dalam lambung untuk produksi makanan dalam lambung, dan merangsang produksi asam hidroklorat oleh sel parietal lambung dan meningkatkan pergerakan dari dinding lambung. ;Hl dalam lambung bertanggungja!ab untuk mengaktifkan enim pencernaan terpenting di lumbung, pepsin. #engaruh hormon ini dalam mengatur pencernaan sebagai perangsang sekresi terusmenerus getah lambung dan pengaruhnya kuat untuk mempermudah pengosongan lambung. nterogastron (sekretin) ihasilkan oleh usus halus yang dipicu oleh kehadiran asam pada usus 12 jari. ;ormon ini merangsang pankreas untuk menyekresikan enim pencernaan termasuk ion bikarbonat umtuk menetralkan asam. /on bikarbonat merupakan buffer dari tingkat keasaman bubur makanan (chyme) yang memasuki usus halus dari lambung.;al ini penting karena enimenim yang diperlukan untuk pencernaan di usus halus tidak dapat bekerja dalam lingkungan asam. #engaruh hormon ini dalam
proses
pencernaan
yaitu
merangsang
pankreas
untuk
mengeluarkan bikarbonat, yang menetralkan bubur makanan (chime)
1+
asam dalam duodenum., merangsang hati dan kantung empedu untuk mensekresikan empedu. Hholecystokinin(HH4) Hholecystokinin (HH4) diproduksi di dinding duodenum. istimulus untuk produksi asam amino atau asam lemak dalam chime. #engaruhnya
untuk merangsang
pankreas mengeluarkan enim
pankreas ke dalam usus halus, merangsang kantung empedu untuk berkontraksi, yang mengeluarkan empedu ke dalam usus halus. ;ormon ini bekerja sebagai penghambat kompetitif untuk memblok motilitas lambung yang meningkat yang disebabkan oleh gastrin. nterogastron Tempat produksi dinding duodenum. istimulus untuk produksi chime dalam
duodenum. #engaruhnya
menghambat
peristalsis
(memperlambat masuknya makanan dalam usus halus). ;ormon lainnya yang membantu sistem saluran pencernaan adalah hormon paratiroid yang dihasilkan oleh + kelenjar tiroid yang terletak disekitar kelenjar tiroid di leher.
sedikit
hormon.
;ormon paratiroid merangsang saluran
pencernaan untuk menyerap lebih banyak kalsium dan menyebabkan ginjal mengaktifkan itamin . 'elanjutnya itamin menambah kemampuan saluran pencernaan untuk menyerap kalsium. ;ormon paratiroid juga merangsang tulang untuk melepaskan kalsium ke dalam darah dan menyebabkan ginjal membuang lebih sedikit kalsium ke dalam urin. -ungsi 5imfa Mengembalikan cairan I protein dari jaringan ke sirkulasi darah, mengangkut limfosit, memba!a lemak emulsi dari usus,
menyaring
dan
menghancurkan
mikroorganisme
menghindarkan penyebaran, menghasilkan at antibodi.
1"
untuk
k. 'istem #eredaran 5imfa arah selalu mengalir di dalam pembuluhnya. 'elain darah ada pula suatu cairan yang mengalir di seluruh jaringan tubuh, namun tidak selalu mengalir dalam pembuluh. Hairan ini disebut cairan limfa atau cairan getah bening. Hairan limfa mengandung sel darah putih, fibrinogen, dan keping darah yang ketiganya berfungsi dalam proses pembekuan darah dan mencegah infeksi. Hairan limfa masuk ke dalam pembuluh limfa. :erbeda dengan pembuluh darah yang memiliki peredaran tertutup, pembuluh limfa memiliki peredaran terbuka. %lasannya, pembuluh limfa merupakan pembuluh kecil yang ujungnya terbuka. Terdapat dua pembuluh limfa besar dalam tubuh manusia, yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa kiri. #embuluh limfa kanan berfungsi mengumpulkan limfa yang berasal dari jantung, dada, paru paru, kepala, leher, dan lengan bagian atas. #embuluh limfa kiri berfungsi mengumpulkan limfa yang berasal dari bagianbagian tubuh yang tidak masuk ke dalam pembuluh limfa kanan. Hairan limfa dari kedua pembuluh limfa ini masuk ke pembuluh balik untuk diba!a ke jantung. i bagian tubuh tertentu, misalnya di ketiak, leher, dan pangkal paha, pembuluh limfa membentuk simpul yang disebut nodus limfa.
Trauma adalah cedera fisik dan psikis, kekerasan yang mengakibatkan cedera (Musliha, 2010). 19
Trauma abdomen adalah terjadinya kerusakan pada organ abdomen yang dapat menyebabkan perubahan fisiologi sehingga terjadi gangguan metabolism, kelainan imunologi dan gangguan faal berbagai organ. Trauma abdomen merupakan cedera yang mengenai bagian abdomen yang dapat terjadi secara terbuka ( penetrating trauma) dan tertutup (blunt trauma) (e!berry, 200"). Trauma abdomen didefinisikan sebagai kerusakan terhadap struktur yang terletak diantara diafragma dan pelis yang diakibatkan oleh luka tumpul atau menusuk (/gnatiicus I Jorkman, 2009). Trauma abdomen adalah cidera pada abdomen, berupa trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja. (:runner I 'uddart,2011). 4esimpulannya
trauma
abdomen
merupakan
cedera
yang
mengakibatkan kerusakan pada organ abdomen yang dapat menyebabkan perubahan fungsi fisiologis pada organ tersebut sehingga mengakibatkan gangguan metabolisme, kelainan imunologi yang dapat terjadi secara terbuka dan tertutup. &. Rego #an Kua#ran A"#omen alam bentuk kuadran merupakan bentuk garis besar dan sederhana.
#enentuan kuadran ini dengan menarik garis (horiontal dan ertikal) melalui umbilikus. engan cara ini dinding abdomen terbagi atas + daerah yang sering disebut a. 4uadran kanan atas b. 4uadran kiri atas c. 4uadran kanan ba!ah d. 4uadran kiri ba!ah
1=
4uadran 4anan %tas ;ati, kantung empedu, paru, esofagus
4uadran 4iri %tas ;ati, jantung, esofagus, paru,
pankreas, limfa, lambung 4uadran 4anan :a!ah 4uadran 4iri :a!ah &sus 12 jari (duo denum), usus besar, %nus, rektum, testis, ginjal, usus usus kecil, kandung kemih, rektum,
kecil, usus besar
testis, anus alam :entuk 6egio 6egio digunakan untuk pemeriksaan yang lebih rinci atau lebih spesifik, yaitu dengan menarik dua garis sejajar dengan garis median dan garis transersal yang menghubungkan dua titik paling ba!ah dari arkus kosta dan satu lagi yang menghubungkan kedua spina iliaka anterior superior ('/%'). :edasarkan pembagian yang lebih rinci tersebut permukaan depan abdomen terbagi menjadi C regio a. b. c. d. e. f. g. h. i.
6egio hypocondriaca deGtra 6egio epigastrica 6egio hypocondriaca sinistra 6egio abdominal lateralis deGtra 6egio umbilicalis 6egio abdominal lateralis sinistra 6egio inguinalis deGtra 6egio pubica (hypogastrium) 6egio inguinalis sinistra
1@
4epentingan pembagian ini, yaitu bila kita meminta pasien untuk menunjukan dengan tepat lokasi rasa nyeri serta melakukan deskripsi perjalanan rasa nyeri tersebut. alam hal ini sangat penting untuk membuat peta lokasi rasa nyeri beserta perjalanannya, sebab sudah diketahui karakteristik dan lokasi nyeri akibat kelainan masingmasing organ intra abdominal berdasarkan hubungan persarafan iseral dan somatik. 'ecara garis besar organorgan dalam abdomen dapat diproyeksikan pada permukaan abdomen dalam bentuk regio, yaitu antara lain a. ;ati atau hepar berada di regio hypocondriaca deGtra, epigastrica dan sedikit ke hypocondriaca sinistra. b. 5ambung berada di regio epigastrium. c. 5impa berkedudukan di regio hypocondrium kiri. d. 4andung empedu atau esika felea sering kali berada pada perbatasan regio hypocondrium kanan dan epigastica. e. 4andung kemih yang penuh dan uterus pada orang hamil dapat teraba di regio hypogastrium. f. %pendiks berada di daerah antara regio inguinalis deGtra, abdominalis lateral kanan, dan bagian ba!ah regio umbilicalis. '. Etolog a. #enyebab trauma penetrasi 1) 5uka akibat terkena tembakan 2) 5uka akibat tikaman benda tajam *) 5uka akibat tusukan benda tumpul b. #enyebab trauma nonpenetrasi 1) Terkena kompresi atau tekanan dari luar 2) ;ancur (tertabrak mobil) *) Terjepit sabuk pengaman karena terlalu menekan bagian abdomen +) Hidera akselerasi $ deselerasi karena kecelakaan olahraga (. Klas%kas Trauma pada abdomen dapat dibagi menjadi dua jenis. Trauma
penetrasi dan trauma non penetrasi a. Trauma penetrasi 1) Trauma tembak $ benda tajam $ tembus
1C
Merupakan trauma abdomen dengan penetrasi ke dalam rongga peritoneum. 5uka tembus pada abdomen disebabkan oleh tusukan benda tajam atau luka tembak. Trauma 5uka tembak disebabkan oleh masuknya peluru yang memiliki energi tinggi sehingga menyebabkan trauma yang tidak terprediksi. 'elain melukai organ abdomen juga dapat mengenai tulang dan trauma lainnya. #ada trauma tembus organ yang paling sering terkena adalah a) &sus kecil ("0F) b) &sus besar (+0F) c) ;ati (*0F) d) 'truktur askular abdomen (2"F) 5uka tusuk disebabkan oleh masuknya benda tajam menembus dinding abdomen . trauma jenis ini umumnya organ yang terkena trauma dan polanya lebih bisa diprediksi. 2) Trauma benda tumpul Merupakan trauma abdomen tanpa penetrasi ke dalam rongga peritoneum. 5uka tumpul pada abdomen bisa disebabkan oleh jatuh, kekerasan fisik atau pukulan, kecelakaan
kendaraan
bermotor, cedera akibat berolahraga, benturan, ledakan, deselarasi, kompresi atau sabuk pengaman. 5ebih dari "0F disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Trauma abdomen tumpul secara umum dapat disebabkan oleh * mekanisme yaitu (1) Mekanisme pertama adalah deselerasi$peregeseran. #erlambatan yang tibatiba menyebabkan perbedaan gerak antara struktur yang berdekatan. 'ehingga terjadi pergeseran pada organ padat maupun berongga di dalam abdomen, contohnya pada hati dan usus. (2) Mekanisme kedua adalah aselerasi$penekanan. rganorgan yang terdapat dalam abdomen tertekan diantara dinding abdomen dan ruas tulang belakang atau rongga torak
20
dibagian belakang. ;al ini menimbulkan efek tekanan pada organorgan tersebut (limpa, hati dan ginjal merupakan organ yang paling rentan). (*) Mekanisme ketiga adalah tekanan eksternal, baik pukulan secara langsung atau benturan dengan sesuatu objek (sabuk pengaman). Tekanan eksternal yang tibatiba menyebabkan tekanan intra abdomen meningkat dan akhirnya menyebabkan organorgan ruptur. b. Trauma nonpenetrasi ( Blunt trauma) 1) 4ompresi 2) ;ancur akibat kecelakaan *) 'abuk pengaman +) Hedera akselerasi c. Trauma pada dinding abdomen terdiri dan kontusio dan laserasi 1) 4ontusio dinding abdomen disebabkan trauma nonpenetrasi 4ontusio dinding abdomen yakni tidak terdapat cedera intraabdomen, kemungkinan terjadi ekimosis atau penimbunan darah dalam jaringan, lunak dan masa darah dapat menyerupai tumor. 2) 5aserasi
21
peritoneal, dan hipotensi.5impa merupakan organ yang paling sering cedera pada saat terjadi trauma tumpul abdomen. 6uptur limpa merupakan kondisi yang membahayakan ji!a karena adanya perdarahan yang hebat.5impa terletak tepat di ba!ah rangka thorak kiri, tempat yang rentan untuk mengalami perlukaan.5impa membantu tubuh kita untuk mela!an infeksi yang ada di dalam tubuh dan menyaring semua material yang tidak dibutuhkan lagi dalam tubuh seperti sel tubuh yang sudah rusak.5impa juga memproduksi sel darah merah dan berbagai jenis dari sel darah putih. 6obeknya limpa menyebabkan banyaknya darah yang ada di rongga abdomen.6uptur pada limpa biasanya disebabkan hantaman pada abdomen kiri atas atau abdomen kiri ba!ah.4ejadian yang paling sering meyebabkan ruptur limpa adalah kecelakaan olahraga, perkelahian dan kecelakaan mobil. #erlukaan pada limpa akan menjadi robeknya limpa segera setelah terjadi trauma pada abdomen. #ada pemeriksaan fisik, gejala yang khas adanya hipotensi karena perdarahan. 4ecurigaan terjadinya ruptur limpa dengan ditemukan adanya fraktur costa /B dan B kiri, atau saat abdomen kuadran kiri atas terasa sakit serta ditemui takikardi. :iasanya pasien juga mengeluhkan sakit pada bahu kiri, yang tidak termanifestasi pada jam pertama atau jam kedua setelah terjadi trauma. Tanda peritoneal seperti nyeri tekan dan defans muskuler akan muncul setelah terjadi perdarahan yang mengiritasi peritoneum. 'emua pasien dengan gejala takikardi atau hipotensi dan nyeri pada abdomen kuadran kiri atas harus dicurigai terdapat ruptur limpa sampai dapat diperiksa lebih
lanjut.#enegakan
diagnosis
dengan
menggunakan
HT
scan.6uptur pada limpa dapat diatasi dengan splenectomy, yaitu pembedahan dengan pengangkatan limpa.Jalaupun manusia tetap bisa hidup tanpa limpa, tapi pengangkatan limpa dapat berakibat mudahnya
infeksi
masuk
dalam
tubuh
sehingga
setelah
pengangkatan limpa dianjurkan melakukan aksinasi terutama
22
terhadap pneumonia dan flu diberikan antibiotik sebagai usaha preentif terhadap terjadinya infeksi. 2) ;ati ;ati dapat mengalami laserasi dikarenakan trauma tumpul ataupun trauma tembus.;ati merupakan organ yang sering mengalami laserasi,
sedangkan
empedu
jarang terjadi
dan sulit
untuk
didiagnosis.#ada trauma tumpul abdomen dengan ruptur hati sering ditemukan adanya fraktur costa ?// A /B. #ada pemeriksaan fisik sering ditemukan nyeri pada abdomen kuadran kanan atas. yeri tekan dan efans muskuler tidak akan tampak sampai perdarahan pada abdomen dapat menyebabkan iritasi peritoneum (E 2 jam post trauma). 4ecurigaan laserasi hati pada trauma tumpul abdomen apabila terdapat nyeri pada abdomen kuadran kanan atas.
2*
diaspirasi. 6ontgen abdomen polos akan menunjukkan udara bebas, indikasi cedera lambung dan usus. HTscan dapat dilakukan untuk pemeriksaan diagnostik difinitif.#emulihan dapat dilakukan dengan tindakan pembedahan. +) #ankreas Tauma pada pankreas sangat sulit untuk di diagnosis.4ebanyakan kasus diketahui dengan eksplorasi pada pembedahan. #erlukaan harus dicurigai setelah terjadinya trauma pada bagian tengah abdomen, contohnya pada benturan stang sepeda motor atau benturan setir mobil. #erlukaan pada pankreas memiliki tingkat kematian yang tinggi.#erlukaan pada duodenum atau saluran kandung empedu juga memiliki tingkat kematian yang tinggi. 3ejala klinis, kecurigaan perlukaan pada setiap trauma yang terjadi pada abdomen.#asien dapat memperlihatkan gejala nyeri pada bagian atas dan pertengahan abdomen yang menjalar sampai ke punggung. :eberapa jam setelah perlukaan, trauma pada pankreas dapat terlihat dengan adanya gejala iritasi peritonial.iagnosis, penentuan amilase serum biasanya tidak terlalu membantu dalam proses akut. #emeriksaan HT scan dapat menetapkan diagnosis. 4asus yang meragukan dapat diperiksa dengan menggunakan 6H# (ndoscopic 6etrogade Hanulation of the #ancreas) ketika perlukaan yang lain telah dalam keadaan stabil.Terapi, penanganan dapat berupa tindakan operatif atau konseratif, tergantung dari tingkat keparahan trauma, dan adanya gambaran dari trauma lain yang berhubungan. 4onsultasi pembedahan merupakan tindakan yang !ajib dilakukan. ") &sus &sus, baik besar maupun kecil, mengisi sebagian besar rongga perut. rganorgan ini sering terluka akibat trauma Manifestasi klinis dari trauma usus yakni abdomen yang teraba kaku, spasme, penurunan bising usus, tanda positif pada diagnostic peritoneal lavage,rebound tenderness, terdapat darah pada pemeriksaan rectum (positif pada test ;emoccult). 9) #embuluh darah besar pada abdomen 2+
%orta, ana caa superior, ena hepatika dan ena mesenterika merupakan pembuluh darah yang berada didalam rongga abdomen.
tandatanda
yang
mendukung,
perlu
dilakukan
pembedahan segera.
). Pato%solog
perdarahan intra abdomen yang serius, pasien akan memperlihatkan tanda tanda iritasi yang disertai penurunan hitung sel darah merah yang akhirnya gambaran klasik syok hemoragik. :ila suatu organ iseral mengalami perforasi, maka tandatanda perforasi, tandatanda iritasi peritoneum cepat tampak. Tandatanda dalam trauma abdomen tersebut meliputi nyeri tekan, nyeri spontan, nyeri lepas dan distensi abdomen tanpa bising usus bila terjadi peritonitis umum. :ila syok telah lanjut pasien akan mengalami takikardia dan peningkatan suhu tubuh, juga terdapat leukositosis. :iasanya tandatanda peritonitis mungkin belum tampak .pada fase a!al perforasi kecil hanya tandatanda tidak khas yang muncul. :ila terdapat kecurigaan bah!a rongga abdomen, maka operasi harus dilakukan. *. Pato%lo+ #agram ,terlam-r /. 0ans%estas Klns a. Tanda dan gejala pada kasus trauma abdomen, meliputi 1) nyeri tekan diatas daerah abdomen, 2) distensi abdomen, *) deman anoreGia, +) mual dan muntah, ") takikardi, 9) peningkatan suhu tubuh dan =) nyeri spontan. b. #ada trauma non penetrasi (tumpul)
2"
1) biasanya terdapat jejas atau rupture di bagian dalam abdomen terjadi perdarahan intra abdominal. 2) %pabila trauma terkena usus maka mortilisasi usus akan terganggu sehingga fungsi usus tidak akan normal dan *) biasanya akan mengakibatkan peritonitis dengan gejala mual muntah dan :%: yang ber!arna hitam (melena). 4emungkinan bukti klinis tidak tampak sampai beberapa jam setelah terjadinya trauma. Hedera serius dapat terjadi !alaupun tidak terlihat tanda kontusio pada dinding abdomen. c. #ada trauma penetrasi biasanya terdapat $ luka robekan pada abdomen, & luka tusuk sampai menembus abdomen, ' organ yang terkena penetrasi bisa mengakibatkan perdarahan$ memperparah keadaan dengan organ tersebut yang keluar dari dalam abdomen. 1. Pemerksaan Penunjang a. Focused Abdominal Sonography for Trauma FAST) #emeriksaan sangat cepat, dilakukan disamping tempat tidur
pasien,
ultrasound
digunakan
untuk
mengidentifikasi
+area
(pericardial, perihepatik, perisplenik, dan pelik).#emeriksaan ini digunakan untuk mengidentifikasi cairan intraperitoneal pada pasien dengan trauma abdomen nonpenetrasi. -%'T ini sangat sensitie dan dapat mendeteksi olume cairan yang kurang dari 100ml. selain itu test ini noninasif bisa dilakukan bersamaan dengan resusitasi dan hanya memakan !aktu " menit. #emeriksaan ini tidak bisa menilai daerah retroperitoneal atau kolorektal.'ensitie untuk mengealuasi organ padat dan kerusakan iseral.Hairan abdomen yang berjumlah 200 "00ml
merupakan
hasil
pemeriksaan
positif.hasil
pemeriksaan
negatie berkaitan dengan ketidakstabilan nyeri abdomen yang persisten dan darah, tanda bekas sabuk pengaman, hematuria, atau cedera terkait yang emmerlukan ealuasi lebih lanjut8 hasil positif menunjukkan kestabilan hemodinamika yang memerlukan tindakan operasi.
29
/ndikasi pemeriksaan 1) Trauma nonpenetrasi atau trauma penetrasi 2) 'etiap pasien yang dicurigai cedera oleh benda tumpul 4eterbatasan pemeriksaan meliputi pera!akan tubuh (obesitas), cedera tanpa hemoperitoneum (*0+0F dari cedera abdomen), cedera retroperitoneal, difragma, usus).
b. Abdominal !omputed Tomography HTscan adalah pemeriksaan yang cepat dan akurat yang digunakan untuk mengealuasi jumlah besar kerusakan akibat trauma di intrabdominal.#emeriksaan ini lebih sensitie dalam mendeteksi lesi pada organ, kerusakan pembuluh darah, dan perdarahan intraperitoneal. /ndikasi pemeriksaan ini meliputi 1) #asien terdiagnosa trauma abdomen atau pasien yang dicurigai yang di sertai penemuan tanda dan gejala yang mendukung 2) #asien dengan hemodinamik stabil yang dilaukan pemeriksaan -%'T ditemukan cairan yang berada di intraperitoneal *) #asien dengan mekanisme cedera yang sangat mendukung kepada diagnose trauma intraabdomen. 2=
c. "iagnostic #eritoneal $avage :ilas peritoneal diagnostic adalah pemeriksaan yang C@F sensitie terhadap cedera abdomen dan dapat mengidentifikasi darah, materi fekal, isi usus dengan cara menginstalasi cairan ke dalam abdomen dan kemudian mengeluarkannya serta melakukan analisis. Metode ini cepat, portabel, dan berguna jika hemodinamika pasien tidak stabil atau tidak ada HT scan. #emeriksaan ini tidak mengealuasi retroperitoneurn atau diafragma, meskipun jarang dilakukan dengan munculnya -%'T,#5 masih harus tersedia sebagai modalitas cadangan untuk pengkajian abdomen. 2ara mengukur tekanan ntraa"#omnal a#alah3 #engukuran ini dilakukan secara langsung dengan menggunakan kateter intraperitoneal yang dilakukan semasa berjalannya laparoskopi. 'elain itu, pengukuran tekanan intraabdominal juga dilakukan dengan cara transduksi dari tekanan ena femoral, rectal, abdomen, dan keteter kandung kemih. Metodemetode ini adalah yang sering digunakan dalam pengukuran tekanan kandung kemih dan tekanan abdomen. #ada tahun 1C@+, 4ron et al melaporkan bah!a 1) Tekanan intraabdominal bisa diukur pada posisi di samping tempat tidur dengan menggukan -oley kateter steril saline ("0100 cm*) yang diinjeksi ke dalam -oley kateter. 2) #osisikan tube yang steril di bagian urin bag kateter yang di klam,distal dari bagian tempat aspirasi. *) :agian ujung dari beg drainase disambungkan dengan -oley kateter. +) 4lem dilepaskan untuk melancarkan aliran dari kandung kemih da n dilakukan kembali. 2@
") < ar um
ga ug e 19
digunakan
untuk
men ya mbungkan
manometer dan transducer dengan tempat untuk aspirasi. 9) :agian atas dari tulang simfisis pubis digunakan sebagai titik kosong dengan posisi pasien supine. Hara pengukuran di sebelah tempat tidur juga digunakan untuk mengukur tekanan intraabdominal dari sisa nasogastic tube yang ada. Metode ini berhasil dan berbeda tekanan sebanyak 2." cm;2 dengan tekanan di kandung kemih. ;asil #5 yang dinyatakan positif adalah 1) %spirasi darah kotor 2) K 100.000 sel darah rnerah$mm* *) K "00 sel darah putih$mm* +) %danya empedu,amilase, bakteri, atau isi fekal ") ;asil #5 positif pada trauma tembus memiliki ambang ba!ah dari K 10.000 sel darah merah$mm*. #5 positif mengindikasikan dibutuhkanApembedahan /ndikasi pasien yang membutuhkan pemeriksaan ini 1) #enilaian cepat pada pasien dengan multitrauma
yang
diindikasikan membutuhkan tindakan operatif segera untuk trauma yang parah, umumnya pada trauma dada atau trauma kepala maupun trauma abdomen. #emeriksaan ini dapat dilakukan dengan cepat di ruang operasi sementara interensi lain sedang berlangsung 2) itemukan adanya tanda
trauma
tumpul
pada
bagian
abdominal pasien, dan bila HTscan tidak tersedia *) #asien dengan trauma nonpenetrasi dengan hemodinamik yang tidak stabil +) ;emodinamik pasien stabil diantaranya adalah tidak mungkin untuk memperoleh tandatanda yang dapat dikategorikan trauma tumpul pada abdomen dan tidak ada pemeriksaan Ht scan yang tersedia. #emeriksaan ini mencakup pasien yang tidak sadar atau mabuk atau memiliki cedera tulang belakang. In#kas -emerksaan 3
1) Terdapat massa di bagian abdomen 2) #enurunan secara terus menerus pada jumlah hemoglobin atau hematocrit 2C
*) +) ") 9) =) @)
Tanda peritonitis #eningkatan tanda tenderness, kekakuan #erforasi peritoneal Tanda positif pada hasil peritoneal laage Hairan pada retroperitoneal 'hok hemoragik yang tidak bisa dijelaskan
Kontran#kas -emerksaan3
1) iagnostic laage peritoneal tidak diperlukan untuk pasien yang akan langsung menjalani tindakan pembedahan (laparatomi, misalnya pada kasus trauma tembus) 2) #rosedur ini tidak dianjurkan untuk anakanak *) istensi pada esika urinaria. ?esika urinaria perlu dikosongkan (dengan pemasangan olley kateter) dan bagian abdomen yang dekompresi atau dihilangkan tekanan udara(dengan 3T atau suction) +) 4ehamilan ") ;ematoma pada dinding abdomen 9) 'cars pada abdomen akibat tindakan pembedahan terdahulu
d. %ngiogram :erguna untuk mengidentiLkasi cedera ascular signiLkan yang dapat ditangani dengan embolisasi di ruang radiologi interensi. :erguna untuk manajemen cedera limpa dan hati yang nonoperatif tempat setiap ekstraasasi aktif dapat dikendalikan melalui embolisasi. #ada pasien yang hemodinamikanya tidak stabil untuk mengontrol cederal askular dapat dilakukan embolisasi. 4.Kom-lkas a. Trombosis ?ena
*0
b. c. d. e. f. g. h. i.
mboli #ulmonar 'tress &lserasi dan perdarahan #neumonia %telektasis 'yok sepsis &sus obstruksi usus, peritonitis, sepsis, nekrotik usus, dan syok. 3injal 3agal ginjal akut (33%) 'yok ;ipoolemik.
$5. Penatalaksanaan Pre Hos-tal Dan Hos-tal Trauma A"#omen Tum-ul #an Tajam a. Prehos-tal #engakajian yang dilakukan untuk menentukan masalah yang
dapat mengancam nya!a, harus dikaji dengan cepat apa yang terjadi dilokasi kejadian. #aramedic mungkin harus melihat adakah luka tikaman, luka trauma benda lainnya, maka harus segera ditangani, penilaian a!al dilakukan dengan procedur %:H jika ada indikasi, jika korban tidak berespon, maka segera buka dan bersihkan jalan napas. %) Air&ay, dengan control tulang bela'ang. Membuka jalan napas menggunakan teknik head tilt chin lift atau mengadahkan kepala dan mengangkat dagu, periksa adakah benda asing
yang
dapat
mengakibatkan
tertutupnya
jalan
napas.
Muntahan, makanan, darah atau benda asing lainnya. () Breathing, dengan entilasi *ang Ade'uat. Memeriksa pernapasan dengan menggunakan cara lihatdengar rasakanN tidak lebih dari 10 detik untuk memastikan apakah ada napas atau tidak. 'elanjumya lakukan pemeriksaan status respirasi korban (kecepatan, ritme dan adekuat tidaknya pernapasan). e!berry (200") menyatakan interensi yang dapat dilakukan yakni memberikan oksigen tambahan melalui masker nonrebreathing atau tabung trakea serta membantu entilasi yang diperlukan dengan bag alemask atau entilator mekanik 3) !irculation, dengan +ontrol #erdarahan ebat
lakukan resusitasi jantung paru segera. 6asio kompresi dada dan bantuan napas dalam 6<# adalah 1" 2 (1" kali kompresi dada dan 2 kali bantuan napas (Musliha, 2010) e!berry (200") menyatakan diperlukan
mengakji
status
peredaran darah, nadi, tandatanda yang nampak pada kulit, dan tekanan darah.#asien dengan trauma abdomen dapat kehilangan sejumlah darah. Inter6ens 7ang #a-at #lakukan3 a) Memasukkan dua atau lebih /? chateter dengan ukuran yang besar (1+ atau 19) b) :erikan infus hangat, larutan kristaloid isotonic, contohnya larutan ringer lactat atau saline normal c) Transfuse darah (#6H). d) ;al lain yang perlu diperhatikan 1) /dentifikasi mekanisme cedera yang terjadi dan tindakan prehospital (misalnya, !aktu terjadinya kecelakaan, penggunaan restrain, ketinggian, jenis dan ukuran senjata,serta perkiraan jumlah darah yang keluar) 2) 6i!ayat kesehatan pasien *) /nspeksi bagian anterior dan posterior
abdomen untuk
mengidentifikasi luka lain disekitar abdomen +) /dentifikasi luka besar dibagian tubuh lainnya e) Tindakan yang dapat dilakukan 1) #asang nasogastric atau orogastrik untuk dekompresi lambung, mencegah mual muntah, aspirasi dan membuang cairan dan udara dari gastrointestinal 2) #asang volley chateter untuk memantau output pasien *) Tutup luka terbuka dengan balutan steril.
c) %!asi cedera dada, khususnya fraktur iga ba!ah d) bserasi tanda dan gejala perdarahan e) Hatat nyeri tekan dan lepas, gerakan melindungi, kekakuan dan spasme. f) bserasi terhadap peningkatan distensi abdomen. &kur lingkar abdomen setinggi umbilicus pada saat masuk g) Tanyakan nyeri yang menyebar, ini membantu untuk mendeteksi cedera intraperitoneum. yeri pada bahu kiri dapat dialami pada klien yang mengalami perdarahan karena rupture limpa8 nyeri yang dirasakan pada bahu kanan dikarenakan laserasi hepar h) 'iapkan klien untuk pemeriksaan rektal dan agina untuk diagnosis i) j) k) l)
cedera pada pelis, kandung kencing dan dinding usus 'top makanan dan minuman /mobilisasi 4irim kerumah sakit iagnostic #eritoneal 5aage (#5) ilakukan pada trauma abdomen perdarahan intra abdomen, tujuan
dari #5 adalah untuk mengetahui lokasi perdarahan intra abdomen. /ndikasi untuk melakukan #5, antara lain (1) yeri abdomen yang tidak bisa diterangkan penyebabnya (2) Trauma pada bagian ba!ah dari dada (*) ;ipotensi, hematokrit turun tanpa alasan yang jelas (+) #asien cidera abdominal dengan gangguan kesadaran (obat, alkohol, cedera otak) (") #asien cedera abdominalis dan cidera medula spinalis (9) -raktur pelis. #emeriksaan #5 dilakukan melalui anus, jika terdapat darah segar dalam :%: atau sekitar anus berarti trauma nonpenertasi (trauma tumpul) mengenai kolon atau usus besar, dan apabila darah hitam terdapat pada :%: atau sekitar anus berarti trauma nonpenetrasi (trauma tumpul) usus halus atau lambung. %pabila telah diketahui basil iagnostic #eritoneal 5aage (#5), seperti adanya darah pada rekrum atau pada saat :%:. #erdarahan dinyatakan positif bila sel darah merah lebih dari 100.000 sel$mmN dari "00 sel$mm*, empedu atau amilase dalam jumlah yang cukup juga merupakan indikasi untuk cedera
**
abdomen.
Tindakan
selanjutnya
akan
dilakukan
prosedur
laparotomy. 4ontra indikasi dilakukan iagnostic #eritoneal 5aage(#5), antam lain8 (=) ;amil (@) #ernah operasi abdominal (C) perator tidak berpengalaman (10) :ila hasilnya tidak akan merubah penatalaksanaanO & Penanganan a+al trauma Penetras ,Trauma tajam ) a) :ila terjadi luka tusuk, maka tusukan (pisau atau benda tajam
lainnya) tidak boleh dicabut kecuali dengan adanya tim medis. #enanganannya bila terjadi luka rusuk cukup dengan melilirkan dengan kain kassa pada daerah antara pisau untuk memfiksasi pisau sehingga tidak memperparah luka b) :ila ada usus atau organ lain yang keluar, maka organ tersebut tidak dianjurkan dimasukkan kembali kedalam tubuh, kemudian organ yang keluar dari dalam tersebut dibalut kain bersih dan lembab atau bila ada erban steril yang dibasahi dengan larutan salin. c) Monitor dalam pemasangan infus, untuk penggantian cairan cepat d) #erhatikan kejadian syok setelah respon a!al terhadap transfuse8 hal ini sering merupakan tanda perdarahan internal e) %spirasi lambung dengan selang 3T f) /mobilisasi pasien g) Tidak dianjurkan memberi makan dan minum untuk mencegah meningkatnya peristaltic usus dan muntah h) :erikan profilaksis tetanus sesuai ketentuan i) :erikan antibiotic spekrum luas sesuai ketentuan untuk mencegah infeksi j) 'iapkan pasien pada tindakan pembedahan jika ditemukan tanda syok,
kehilangan
darah,
udara
bebas
di
diafragma,
eiserasi(pengangkatan organ keluar) atau hematuria k) %pabila ada luka terbuka lainnya maka balut luka dengan menekan l) 4irim ke rumah sakit m) #enanganan di 6umah 'akit. /ndikasi klien laparatomi
*+
(1) 5uka tusuk dengan syok, bising usus hilang, prolapse isi usus, darah
dalam
lambung,
bulibuli$
rectum,
udara
bebas
intraperitoneal, parasintesis abdomen$ laage peritoneal positif, pad ekplorasi luka menembus peritoneum (2) 5uka tembak (*) Trauma tumpul dengan8 syok, darah dalam lambung, buli buli$rectum udara bebas intrapetoneal, parasintesis abdomen$ laase peritoneal positif ' Pemerksaan a+al -a#a Trauma -enetras :ila ada dugaan bah!a ada luka tembus dinding abdomen, seorang
ahli bedah yang berpengalaman akan memeriksa lukanya secara lokal untuk menentukan dalamnya luka. #emeriksaan ini sangat berguna bila ada luka masuk dan luka keluar yang berdekatan. a) 'krinning pemeriksaan rontgen -oto rontgen torak tegak berguna
untuk
menyingkirkan
kemungkinan hemo atau pneurnotoraks atau untuk menemukan adanya udara intraperitonium. 'erta rontgen abdomen sambil tidur (supine) untuk menentukan jalan peluru atau adanya udara retropentoneum b) /?# atau &rogram Gcretory dan HT 'cnanninglni di lakukan untuk mengetauhi jenis cedera ginjal yang ada c) &retrograL. ilakukan untuk mcngetauhi adanya rupture uretra d) 'istograL lni di gunakan untuk mPngetauhi ada tidaknya cedera pada kandung kcncing, contohnya pada frakrur pelis dan trauma non penetrasi. ". Penanganan -a#a trauma # hos-tal
1) Trauma penetrasi :ila ada dugaan bah!a ada luka tembus dinding abdomen, seorang ahli bedah yang berpengalaman akan memeriksa lukanya secara lokal untuk menentukan dalamnya luka.
*"
#emeriksaan ini sangat berguna bila ada luka masuk dan luka keluar yang berdekatan. a) 'krinning pemeriksaan rontgen -oto rontgen torak tegak berguna untuk menyingkirkan kemungkinan hemo atau pneumotoraks atau untuk menemukan adanya udara intraperitonium. 'erta rontgen abdomen sambil tidur (supine) untuk menentukan jalan peluru atau adanya udara retroperitoneum. b) /?# atau &rogram Gcretory dan HT 'canning /ni di lakukan untuk mengetahui jenis cedera ginjal yang ada. c) &retrografi. i lakukan untuk mengetauhi adanya rupture uretra. d) 'istografi /ni digunakan untuk mengetauhi ada tidaknya cedera pada kandung kencing, contohnya pada fraktur pelis 2) Trauma on#enetrasi #enanganan pada trauma benda tumpul di rumah sakit a) #engambilan contoh darah dan urine arah di ambil dari salah satu ena permukaan untuk pemeriksaan laboratorium rutin, dan juga untuk pemeriksaan laboratorium khusus seperti pemeriksaan darah lengkap, potasium, glukosa, amilase. b) #emeriksaan rontgen #emeriksaan rongten serikal lateral, toraks anteroposterior dan pelis adalah pemeriksaan yang harus di lakukan pada penderita dengan multi trauma, mungkin berguna untuk mengetahui udara ekstraluminal di retroperitoneum atau udara bebas di ba!ah diafragma, yang keduanya memerlukan laparotomi segera. c) 'tudy kontras urologi dan gastrointestinal ilakukan pada cedera yang meliputi daerah duodenum, kolon ascendens atau decendens dan dubur (;udak I 3allo, 2001). *9
( Konse- Asuhan ke-era+atan $. Pengkajan #engkajian dimulai dengan ri!ayat
kesehatan
dan
melibatkan
pengkajian mekanisme cedera untuk rnembantu menentukan kemungkinan cedera.'eperti halnya dengan semua trauma, pengkajian ri!ayat kesehatan dimulai dengan mekanisme cedera.#ada dasarnya pengkajian yang dilakukan pada trauma abdomen sama dengan semua pasien dengan trauma apapun, dengan mengkaji masalah air&ay, breathing, dan circulation. 4etiga area ini harus dikaji dan berbagai rnasalah diatasi saat diidentiLkasi. a. !ase $ 9ur6e -rmer #engkajian yang
dilakukan
untuk
menentukan
masalah
yang
mengancam nya!a, harus mengkaji dengan cepat apa yang terjadi di lokasi kejadian. #aramedik mungkin harus melihat. %pabila sudah ditemukan luka tikaman, luka trauma benda lainnya, maka harus segera ditangani, penilaian a!al dilakukan prosedur %:H jika ada indikasi, jika korban tidak berespon, maka segera buka dan bersihkan jalan napas. 1) %ir!ay, dengan 4ontrol Tulang :elakang, membuka jalan napas menggunakan teknik Nhead tilt chin liftN atau menengadahkan kepala dan mengangkat dagu, periksa adakah benda asing yang dapat mengakibatkan tertutupnya jalan napas. Muntahan, makanan, darah atau benda asing lainnya. 2) :reathing, dengan entilasi yang adekuat, memeriksa pernapasan dengan menggunakan cara NlihatdengarrasakanN tidak lebih dari 10 detik untuk memastikan apakah ada napas atau tidak, selanjutnya
lakukan
pemeriksaan
status
respirasi
korban
(kecepatan, ritme dan adekuat tidaknya pernapasan). *) Hirculation, dengan kontrol perdarahan hebat, jika pernapasan korban tersengalsengal dan tidak adekuat, makabantuan napas *=
dapat dilakukan.
#emeriksaan ;ead To Toe 1) 4epala 4epala diperiksa secara sistematis dan dinilai untuk setiap luka, cacat, atau asimetris. Meraba keterampilan untuk fragmen tulang tertekan, hematoma, laserasi, atau kelemahan. Mencatat setiap daerah ekimosis atau perubahan !arna. cchymosis belakang telinga, selama proses mastoid battle masuk) atau di daerah periorbital (mata rakun) merupakan indikasi dari patah tulang tengkorak basilar. /nterensi a)
*@
c) #ada pasien cedera otak yang terus memburuk, pertimbangkan terapi hiperentilasi jangka pendek untuk mengurangi #aH2 untuk *0 sampai *" mm ;g. d) Memfasilitasi interensi bedah atau pemantauan tekanan intrakranial. 2) Jajah #eriksa !ajah untuk luka dan asimetri. Hatat cairan dari telinga, hidung, mata, atau mulut.
5eher 'ementara anggota tim lainnya memberikan imobilisasi cerikal leher, sebagian menghapus kerah kekakuan serikkal untuk menilai leher pasien. Meraba dan memeriksa untuk luka yang jelas, ecchymosis, leher ena distensi, udara subcutenous, atau penekanan trakea. dapat auskultasi untuk bising %rteri karotid. #alpasi untuk cacat, atau nyeri tulang belakang serikal sebelum mengoleskan kerah. Trauma leher menembus jarang menyebabkan cedera tulang belakang. QMeskipun demikian, kerusakan tulang belakang leher harus dipertimbangkan kemungkinan sampai dapat dikesampingkan dengan kajian klinis atau radiografi yang tepat. &ntuk tampilan radiografi diperlukan untuk memisualisasikan tulang belakang leher sepenuhnya a) b) c) d)
Hrossmeja lateral (harus memisualisasikan H1 ke T1) anteriorposterior 5ateral:ottom of -orm :ukamulut dengan odontoid Mendapatkan computed tomography (HT) studi jika film rencana tidak dapat disimpulkan. ?ie!s fleksi $ ekstensi yang digunakan untuk memeriksa kerusakan jaringan lunak dan dilakukan
lebih jarang. tulang belakang leher
*C
tidak
bisa
dibersihkan
secara memadai
dengan adanya
alkohol
atau
intoksikasi obat atau cedera mengganggu utama. 'ebaliknya, tulang
belakang
leher
dari
berisiko
rendah,
peringatan,
berorientasi, pasien nonmabuk dapat dibersihkan berdasarkan eGaminatioin klinis saja dengan tidak adanya rasa sakit, nyeri, atau temuan neurologis. +) ada #eriksa secara isual dada untuk asimetri, deformitas, trauma tembus, atau luka lainnya. %uskultasi jantung dan paruparu. Meraba dinding dada untuk deformitas, udara subkutan, dan daerah kelembutan. #emeriksaan iagnostics a) apatkan rontgen dada portabel jika pasien tidak bisa duduk tegak untuk posterioranterior dan lateral. b) 6ekam elektrokardiogram 12lead pada pasien yang dicurigai atau aktual trauma dada tumpul. c) #ertimbangkan menggambar mempunyai kesusahan
gas
napas
darah
atau telah
arteri
jika
pasien
ditempatkan
pada
entilator mekanik. ") %bdomen Memeriksa perut untuk memar, massa, denyutan, atau benda menembus. %mati untuk distensi atau pengeluaran isi dari isi usus. &sus auskultasi terdengar di keempat kuadran. 5embut meraba pemeriksaan perut untuk kekakuan dan daerah atau nyeri, rebound nyeri, atau menjaga. iagnostics a) 'tudi H#%T (-okus 'onografi %bdominal &ntuk Trauma). /ni %dalah Hepat, 'amping Tempat Tidur, #emeriksaan 'onografi ari mpat :idang #erut 'pesifik (#ericardial, #erihepatik, #erisplenic, an
#anggul)
igunakan
&ntuk
Mengidentifikasi
/ntraperitoneal #ada #asien Trauma Tumpul %bdomen. b) iagnostic #eritoneal 5aage (igunakan 4urang
Hairan 'ebagai
4ecepatan HT Meningkat) c) HT 'can #erut (:iasanya ilakukan engan Media 4ontras) +0
d) #erut %tau 3injal&reter4andung 4emih 'eri 6adiografi 9) #elis #eriksa secara isual panggul post perdarahan, memar, deformitas, atau trauma tembus. #ada lakilaki, memeriksa priapism, pada !anita mencari perdarahan. Memeriksa perineum untuk darah, kotoran, atau cedera yang jelas. #emeriksaan dubur dilakukan untuk menilai tonus sfingter, mengidentifikasi darah, dan memeriksa posisi prostat. 'ebuah prostat tingginaik, darah di meatus kemih, atau adanya hematoma skrotum kontraindikasi untuk kandung kemih kateterisasi sampai urethrogram retrograde dapat dilakukan. 5embut tekan ke dalam (ke arah garis tengah) pada iliac untuk menilai stabilitas panggul.
dislokasi,
ecchymosis, pembengkakan, atau luka lainnya. #eriksa sensorik motorik dan status neuroaskular setiap ekstremitas. #alpasi untuk daerah kelainan kelemahan, krepitus, dan suhu.
permukaan
posterior.
'ementara
mempertahankan keselarasan tulang belakang netral, logroll pasien ke samping. #rosedur ini memerlukan beberapa anggota tim. #emimpin tim menilai permukaan posterior pasien dengan mencari memar, perubahan !arna, atau luka terbuka. Meraba tonjolan tulang ertebra untuk deformitas, gerakan, dan nyeri.
+1
untuk menghilangkan pakaian atau barangbarang basah tersisa di ba!ah pasien.
+2
+) &ntuk cedera tembus di atas umbilikus, lakukanfoto rontgen biasa pada abdomen dan dada untuk mengidentiLkasi adanya benda asing (%T5', 200+) g) iafragma rileks di ruang interkostal ke empat pada ekspirasi penuh. leh karena itu semua luka tembus di ba!ah ruang interkostal keempat
harus
dianggap
torakoabdominal
sampai
terbukti
sebaliknya. h) bserasi adanya eiserasi yang juga dapat terjadi di bagian samping atau posterior. 'egera tutupi usus yang terekspos dengan kasa yang telah direndam salin agar tetap lembap sampai pembedahan i) 'tabilkan benda yang menusuk untuk rnencegah kerusakan lebih lanjut atau perdarahan j) #asang slang lambung oral (nasogastrik jika tidak ada cedera !ajah atau kepala) untuk dekompresi lambung dan mencegah aspirasi 1)
urinaria
untuk
adanya
perdarahan
mengindikasikan cedera uretra8 <%3% memasang kateter -oley *) arah di meatns urinaria perlu diealuasi lebih lanjut dengan uretrograrn fetrograd dan kemungkinan pemasangan kateter +) ") 9) =)
suprapubic bserasi skrotum dan penis untuk adanya cedera eksternal /dentiLkasi memar perineum, terutama dengan pola kupukupu bserasi adanya darah yang mengucur dari rectum /denfiLkasi keluhan nyeri pasien, catat lokasi, jenis, radiasi,
menyebar atau lokal & Auskultas a) Mendengarkan bising usus mungkin sulit dilakukan selama resusitasi trauma
+*
b) Tidak adanya bising usus dapat disebabkan oleh ileus akibat cedera multisistem atau akibat cedera abdomen (tanda nonspesiLk), ataupun diakibatkan oleh iritasi pada peritoneum c) %uskultasi bising usus yang terdengar di dada rnerupakan tanda adanya cedera diafragma dengan herniasi d) engarkan adanya kebisingan di atas aorta abdomen dan arteri ginjal e) %uskultasi di atas lambung setelah pemasangan slang lambung. 'etelah posisi dipastikan, pasang alat pengisap dengan intermiten rendah f) %uskultasi di atas area epigastrik setelah pemasangan slang endotrakeal untuk memastikan bah!a penempatannya tidak berada di esofagus ' Perkus a) #erkusi juga sulit untuk didengarkan di ruang trauma b) :unyi tumpul mengindikasikan adanya organ padat di ba!ahnya atau hemoperitoneum c) 6esonansi di atas abdomen menunjukkan adanya dilatasi lambung8 pasang slang lambung untuk dekompresi jika belum dilakukan8 periksa penempatan slang tersebut jika bunyi resonan tetap ada setelah slang terpasang d) aerah timpani lain
yang
terjadi
saat
diperkusi
dapat
mengindikasikan adanya udara di dalam abdomen akibat rupturnya iskus berongga e) Hatat hilangnya bunyi pekak diatas hepar$limpa yang menandakan adanya udara bebas f) ?entilasi kantongkatupmasker yang agresif dapat menyebabkan distensi lambung akibat udara yang masuk ke dalam perut g)
++
a) #alpasi abdomen ditujukan untuk mengetahui adanya guarding (ketegangan dinding otot abdomen untuk melindungi organ yang cedera), kekakuan, atau nyeri tekan pada pantulan b) #alpasi ringan dapat mengindikasika adanya
bidang
ketegangan$kekakuan akibat cedera organ yang mendasari c) 3uarding inolunter, mengindikasikan adanya iritasi peritoneal d) yeri tekan pada pantulan kompresi dalam pada abdomen yang kemudian dilepaskan dengan cepat akan menimbulkan nyeri dan mengindikasikan peritonitis e) #emeriksaan rektal digital juga dilakukan untuk mengidentiLkasi adanya perdarahan hebat akibat cedera rektal$sigmoid, posisi prostatbasah, prostat yang naik tinggi merupakan indikasi adanya cedera uretra f) 'etelah pemeriksaan rektal, kateter -oley dapat dipasangjika prostat normal g) 'emua denyut harus dipalpasi untuk mengetahui laju dan kualitasnya.
;ilangnya
denyut
ekstremitas
ba!ah.
apat
mengindikasikan adanya cedera pada struktur ascular ekstremitas ba!ah atau abdomen.
&. Dagnosa Ke-era+atan a. yeri berhubungan dengan trauma pada abdomen atau luka penetrasi
pada abdomen b. eficit olume cairan dan elektrolit berhubungan dengan perdarahan c. 6esiko infeksi berhubungan dengan luka terbuka, menurunnya sistem pertahanan tubuh ) Konse- 97ok 9e-tk #an 9IR9 ,9n#rom Res-ons In%lamas 9stemk $. 97ok 9e-ss a. Pengertan 'yok septic merupakan suatu proses kompleks dan menyeluruh
yang melibatkan semua system organ. 'epsis, sepsis berat,dan syok septic menunjukan tahap progresif penyakit yang sama(Morton, 2011) 'yok sepsis merupakan suatu bentuk syok yang menyebar dan asogaenik yang dicirikan oleh adanya penurunan daya tahan askuler +"
sistemik serta adanya penyebaran yang tidak normal dari olume askuler. ". Etolog -aktor yang dapat menyebabkan syok septik 1) 6isiko hipoperfusi dapat meningkatkan risiko syok septic 2) Terapi inasie tertentu dan alat medis juga meningkatkan risiko.
'yok septic dia!ali oleh terjadinya suatu infeksi. *) /nfeksi dapat terjadi akibat serangan bakteri gramAnegatie atau gramApositif,jamur,dan irus. #ada banyak pasien,dikenali terdapat banyak organism kausatif. :akteri dapat masuk baik melalui paru,saluran kemih,atau system pencernaan8 melalui luka8atau melalui alat inasie. :aik organism gramAnegatie dan gram positif dapat secara langsung merangsang respons inflamasi dan aspek system imun lain yang mengaktifkan sitokin,komplemen, dan system koagulasi. :. Pato%solog #ada sepsis,sitokin dilepaskan dari sel darah putih ('#) dan sel
lain sebagai respon terhadap suatu infeksi guna melindungi diri dari cedera tambahan dan memulai proses penyembuhan. 'itokin adalah protein yang mengatur berbagai fungsi respon inflamasi. ilai sitokin merupakan tanda dan gejala yang dijumpai pada proses infeksi a!al, protein ini meningkatkan asodilasi dan hipotensi,meningkatkan permeabilitas kapiler, demam, dan penurunan kontraktilitas miokard. eutrofil dilepaskan dari sumsum tulang sebagai bagian dari respon inflamasi,menempel didinding pembuluh diareaa infeksi, keluar,keluar sirkulasi melalui diaperesis,dan berjalan disepnajang jaringan menuju tempat infeksi. eutrofil melepaskan sitokin yang meningkatkan respon inflamasi dan enim yang menghancurkan organism yang menyerang.amun enim tersebut dapat merusak lapisan endotel askuler. :akteri dan neutrofil
merangsang
pelepasan
mediator
inflamasi
seperti
endotoksin,interleukin A 1 (/5 A 1) dan // A 9, faktor nekrosis tumor
+9
(T-,
tumor
necrotis),
dan
faktor
jaringan.
-aktor
jaringan
merangsang suatu keadaan prokoagulan dan pembentukan bekuan fibrin.
%#H berkurang pada sepsis,sehingga keadaan prokoagulan
tidak diimbangi oleh fibronolisis yang cukup. #embentukan sirkulasi mikro yang menghambat perfusi menuju sel dan jaringa. ;al ini mendorong perburukan dari sepsis hingga '/6',M',dan kematian. #. 0an%estas Klns 1) #erubahan sirkulasi, 2) Termasuk asodilatasi sistemik *) #enurunan tahanan askuler sistemik e. Pemerksaan -enunjang 1) :iakan darah, sputum, urine, luka operasi atau nonoperasi, sinus,
dan aliran inasie (kateter atau selang). 2) ;' '# biasanya akan naik dan akan menurun dengan berkembangnya syok *) 'M%= mungkin akan terlihat hiperglikemia diikuti dengan hipoglikemia +) %nalisa gas darah alkalosis respiratorik terjadi sepsis (p;K=, +", pH2 *") dengan hipoksemia ringan (#2 @0) ") HT'can mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi kemungkinan lokasi abses 9) 6adiograf dada atau abdomen dapat menunjukkan proses penularan %. Penatalaksanaan 1) Terapi definitie a) /dentifikasi dan singkirkan sumber infeksi b) Multiple antibiotic spectrum luas 2) %spek pera!atan suportif termasuk a) #emulihan olume intraaskuler %kan diperlukan pemasangan kateterisasi arteri dan arterial
pulmonal untuk pemantauan yang ketat. b) Mempertahankan curah jantung opamine akan meningkatkan T?' dan memperbaiki aliran darah mesenterika renalis yang merupakan agen yang lebih dipilih dengan kadangkadang menambahkan dobutamin untuk efek inotropiknya pada jantung. +=
c) entilasi dan oksigenasi yang adekuat Mempertahankan patensi jalan nafas, memperbanyak entilasi serta menjamin oksigenasi yang cukup pada pasien dengan syok
septik
biasanya
mengharusnya
dilakukan
intubasi
endorakeal dan entilasi mekanik.Tekanan akhir ekspirasi positif (T%#$ ##) seringkali diperlukan untuk membantu oksigenasi. d) Memberikan lingkungan metabolic yang sesuai 'ecara bersamaan terjadi penipisan cadangan nutrisi pada syok dan pasien akan memerlukan nutrisi tambahan(misanya nutrisi parenteral
total)
untuk
mencegah
malnutrisi
serta
mengoptimalkan fungsi seluler. e) Terapiterapi penyelidikan Terapi lain %ntihistamin %ntibody monoclonal untuk endotoksin dan eksotoksin alokson /nhibitor neutrophil /nhibitor prostaglandin 'teroid g. Kom-lkas 1) 'indrom distress pernafasan de!asa (%6') 2) 4oagulasi intraaskuler diseminata *) 4egagalan banyak organ
&. 9IR9 a. Pengertan '/6' merupakan respon peradangan sistemik terhadap berbagai gangguan
klinis berat. 6espon tersebut ditandai dengan 1) 'uhu K *"oH atau *9oH 2) -rekuensi jantung K C0 kali$menit *) -rekuensi pernapasan K20 kali$menit atau #aco2 *2 mm;g (+,*kpal) +) ;itung '# K 12.000 sel$mm*,+.000 sel$mm *,atau K 10F bentuk amatur (pita) /stilah sindrom respons inflamasi sistemik ('/6') dikembangkan untuk menggambarkan pasien yang secara sempurna dan sistematis
+@
mengaktifkan respons inflamasi tersebut,tidak peduli apapun penyebab syok yang mendasarinya. ". Etolog 1) '/6' sering terjadi pada pasien yang mengalami syok septic. 2) 'elain itu '/6' pada kasus '/6' yang terjadi sebagai akibat
perburukan syok septic,organisme yang menimbulkan infeksi tidak terdeteksi pada saat '/6' diidentifikasikan karena antibiotic sebelumnya. leh karena itu, biakan darah negatie pada banyak pasien. '/6' harus diduga terjadi pada pasien yang menimbulkan syok. :. Pato%solog 4erusakan organ dapat bersifat primer atau sekunder dan
menyebabkan gagal organ.3angguan primer merujuk pada cedera langsung
pada
organ
yang
menyebabkan
kerusakan
fungsi
organ.3angguan sekunder disebabkan oleh mekanisme yang bekerja pada keadaan syok. 'ebagai contoh, infeksi luka dapat menyebabkan sepsis,namun syok sepsik atau %6' sebagai akibatnya dapat menyebabkan %6'. rgan pertama yang menunjukan tanda kerusakan fungsi adalah paru,jantung dan ginjal. 3agal hati cenderung terjadi kemudian karena hati mempunyai kapasitas kompensasi yang bermakna.
#. 0an%estas klns %danya peradangan yang
mana keadaan syok yag progresif
melibatkan aktiasi sistemik respon. e. Penatalaksanaan #erbaikan hemodinamikpreload
(terapi cairan), afterload, dan
contractilitydilakukan pada tahap akhir. 1) #reload pemberian cairan kristaloid (6ingerNs lactate), 2) ilanjutkan dengan cairan koloid (;' UhydroGyethyl starchV) bila tidak terjadi perbaikan. 4euntungan cairan koloid ;' adalah memiliki efek antiinl amasi dengan menghambat produksi mediator inl amasi termasuk -k:. ;' dengan berat molekul besar
(100.000*00.000 dalton)
mempunyai
pengaruh
baik
terhadap olume intraaskuler dan mempunyai sealing ef ect. 5arutan seimbang (balanced solution) adalah cairan yang memiliki
komposisi
mendekati
komposisi
cairan
tubuh,
mengandung elektrolit i siologis (aW, 4W, Ha2W, Mg2W, dan Hl) yang memberikan kontribusi terhadap osmolalitas, dan dapat mempertahankan keseimbangan asambasa yang normal dengan bikarbonat atau metabolisable anions. Hairan koloid ;' tersedia dalam beberapa pelarut aHl, larutan seimbang, dan
6ingerNs acetate. Mc-arlane dkk.
membandingkan pemberian aHl 0,C F dengan dosis 1" m5$kg::$jam pada *0 pasien yang akan menjalani pembedahan pankreas
atau
hepatobilier.%sidosis
metabolik
terjadi
lebih
cenderung terjadi di kelompok salin dibandingkan dengan kelompok elektrolit seimbang. 'cheingraber dkk. melakukan studi pada 2+ pasien yang akan menjalani operasi ginekologik yang diberi aHl 0,C F atau m5$kg::$jam8
pemberian
6ingerNs lactate dengan dosis *0 aHl
olume
besar
dapat
mengakibatkan terjadinya asidosis metabolik karena penurunan '/ (strong ion dif erence).
"0
#emakaian salin dalam jumlah besar mengakibatkan asidosis hiperkloremik. Jilkes dkk. membandingkan pemberian cairan intraena (;' dalam elektrolit seimbang W 6ingerNs lactate) atau salin (;' dalam 0,CF aHl W salin normal) pada pasien yang akan
menjalani
pembedahan
mayor.
4ejadian
asidosis
hiperkloremik lebih tinggi secara bermakna (pX0,0001) di kelompok salin jika dibandingkan dengan di kelompok yang diberi cairan elektrolit seimbang, sehingga :ritish Honsensus 3uideline on
/ntraenous -uid Therapy
for
%dult 'urgical #atient
merekomendasikan pemakaian cairan balanced crystalloid atau cairan koloid (;') di dalam larutan elektrolit seimbang dibanding cairan salin.
BAB III PENUTUP A. Kesm-ulan
Trauma adalah cedera fisik dan psikis, kekerasan yang mengakibatkan cedera (Musliha, 2010). Trauma abdomen adalah terjadinya kerusakan pada organ abdomen yang dapat menyebabkan perubahan fisiologi sehingga terj adi gangguan metabolism, kelainan imunologi dan gangguan faal berbagai organ. Trauma abdomen merupakan cedera yang mengenai bagian abdomen yang dapat terjadi secara terbuka ( penetrating trauma) dan tertutup (blunt trauma) (e!berry, 200"). alam pebuatan makalah ini juga penulis menyadari bah!a dalam pembuatan makalah masih terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta kejanggalan baik dalam penulisan maupun dalam pengonsepan materi. &ntuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
"1