BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. 2.1. Pemeriks Pemeriksaan aan Payudar Payudara a Sendiri Sendiri (SADARI) (SADARI) a. Pengertian
Pemeriksaan Payudara Sendiri merupakan usaha untuk mendapatkan kanker payudara pada stadium yang lebih dini ( down staging ) (Manuaba, 2010). Pemeriksaan payudara yang dilakukan sendiri dengan belajar melihat dan dan meme memerik riksa sa peru peruba baha han n payud payudara arany nyaa sendi sendiri ri setiap setiap bula bulan n melal melalui ui pemeriksaan secara s ecara teratur akan diketahui adanya benjolan atau masalah lain la in sejak sejak dini dini alaup alaupun un masih masih beruk berukura uran n kecil kecil sehing sehingga ga lebih lebih e!ekti! e!ekti! untuk untuk diobat diobati. i. S"#"$ S"#"$%% dilaku dilakukan kan pada pada hari hari ke &'10 &'10 yang yang dihitu dihitung ng sejak sejak hari hari pertama haid (saat (sa at payudara pa yudara sudah tidak mengeras dan nyeri) atau bagi yang telah menopause pemeriksaan dilakukan memilih tanggal yang sama setiap bulannya (misalnya setaip tanggal 1 atau tanggal lahirnya). Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis yang dige digerak rakka kan n secara secara bersa bersama maan an pada pada payud payudara ara yang yang seda sedang ng dila dilaku kuka kan n pemeriksaan (ementerian esehatan,200). Pemeriksaan Payudara Sendiri dianggap sebagai cara paling murah, aman dan sederhana serta penting dalam mendeteksi karena sekitar &*'+* benjolan di payudara penderita ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri (Supriyanto,2010). #irekomendasikan selama bertahun' tahun, praktik rutin S"#"$% setiap bulan dibanyak negara masih rendah.
Sebuah studi di %ran menemukan hanya &,- anita di %ran yang melakukan praktik S"#"$% setiap bulan secara teratur (oroo/i et al,2010). #i urki, *1 anita tidak melakukan praktik S"#"$% dan hanya * yang melakukan S"#"$% setiap bulan secara teratur (achian et al,200&). . !an"aat Pemeriksaan Payudara Sendiri
Man!aat periksa payudara sendiri (S"#"$%) adalah untuk mendeteksi sedini mungkin adanya kelainan pada payudara karena kanker
payudara
pada hakikatnya dapat diketahui secara dini oleh para anita usia subur. Setiap anita mempunyai bentuk dan ukuran payudara yang berbeda, bila anita memeriksa payudara sendri secara teratur, setiap bulan setelah haid, anita dapat merasakan bagaimana payudara anita yang normal. ila ada perubahan tentu anita dapat mengetahuinya dengan mudah (Manuaba, 200) #.
$ara !e%akukan SADARI
Melakukan S"#"$% tidak terlalu sulit karna bisa dilakukan saat kegiatan sehari 3 hari dan dilakukan setelah haid &'10 hari bisa 1'2 kali hanya 10 menit. 4angkah 3 langkah dalam melakukan S"#"$% menurut ementerian esehatan (200), yaitu 5 1. Perhatikan kedua payudara. erdirilah di depan cermin dengan tangan di sisi tubuh dan lihat apakah ada perubahan pada payudara. 4ihat perubahan dalam hal ukuran, bentuk atau arna kulit, atau jika ada kerutan, lekukan seperti lesung pipi pada kulit. 2. Perhatikan kembali kedua payudara sambil mengangkat tangan di atas kepala, dilanjutkan dengan meletakkan kedua tangan dipinggang
sambil
menekan agar otot dada berkontraksi. ungkukan badan untuk melihat apakah kedua payudara menggantung seimbang. 6. ekan masing'masing putting dengan ibu jari dan jari telunjuk secara lembut untuk melihat apakah ada cairan yang keluar. 7. 4akukan perabaan payudara. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sambil berdiri
atau
berbaring.
8ika
memeriksa
payudara
sambil
berbaring,diletakkan sebuah bantal dibaah pundak sisi payudara yang akan diperiksa. *. "ngkat lengan kiri ke atas kepala. 9unakan tangan kanan untuk menekan payudara kiri dengan ketiga jari tengah (telunjuk, tengah dan manis). Mulailah dari daerah putting susu dan gerakkan ketiga jari tersebut dengan gerakan memutar keluar di seluruh permukaan payudara. -. $asakan apakah terdapat benjolan atau penebalan. Pastikan untuk memeriksa daerah yang berada di antara payudara, dibaah lengan, dan dibaah tulang selangka. &. "ngkat lengan kanan ke atas kepala dan ulangi pemeriksaan untuk payudara sebelah kanan dengan menggunakan tangan kiri. Pemeriksaan ini akan membantu untuk mengetahui lebih aal apabila ada kelainan pada payudara yaitu dengan menggunakan teknik yang sama setiap bulannya.
1. Semasa mandi Angkat sebelah tangan, menggunakan satu jari gerakkan secara mendatar perl
gumpalan : kebetulan keras, menebal dipayudara. 2. erdiri di hadapan cermin
#engan mengangkat kedua tangan keatas kepala, putar'putar tubuh perlahan'lahan dari sisi kanan ke sisi kiri. ;ekak pinggang anda, tekan turun perlahan'lahan ke baah untuk menegangkan otot dada dan menolak payudara anda kehadapan. Perhatikan dengan teliti segala
perubahan seperti besar, bentuk dan kontur setiap payudara. 4ihat pula jika terdapat kekakuan, lekukan atau puting tersorot kedalam. #engan perlahan'lahan, picit kedua puting dan perhatikan jika terdapat cairan keluar. Periksa lanjut apa cairan itu kelihatan jernih atau mengandung darah.
6. erbaring
Pencegahan yang dilakukan para anita untuk mengetahui gejala' gejala kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri adalah cara mudah yang dilakukan setiap bulan &' 10 hari setelah haid. =al tersebut bisa dilihat dari penyebab kanker payudara,gejala'gejala payudara dan pengobatan kanker payudara jika sudah stadium lanjut.
2.2. Kanker Payudara a. De"inisi
anker payudara adalah terjadinya keganasan pada daerah payudara. (>tto,200*). anker payudara mungkin ditemukan seaktu in situ (masih local) atau ditemukan sebagai neoplasma maligna (telah menyebar). 9ejala yang paling sering terjadi pada kanker payudara yaitu adanya massa (terutama jika keras, irregular , tidak nyeri tekan) atau penebalan pada payudara atau daerah aksila? rabas putting payudara unilateral, persisten, spontan yang mempunyai karakter serosanguinosa, mengandung darah, atau cair? retraksi atau inersi putting susu? perubahan ukuran, bentuk atau tekstur payudara (asimetris)? pengerutan atau pelekukan kulit disekitarnya? kulit yang bersisik disekeliling puting susu. "dapun gejala penyebaran lokal atau regional yaitu adanya kemerahan, ulserasi, edema, atau pelebaran ena? perubahan peau d@orange (seperti kulit jeruk)? pembesaran kelenjar getah bening aksila (>tto,200*). anker payudara biasanya menyerang anita muda atau deasa dengan penderita terbanyak berusia 70 hingga 7 tahun. amun saat ini terdaapt kecenderungan kanker payudara semakin banyak dialami anita muda usia 20 tahun akibat perubahan gaya hidup (Sari,2011). . &ti'%'gi
idak ada satupun penyebab spesi!ik dari kanker payudara, sebaliknya serangkaian !aktor genetik, hormonal, dan kemungkinan
kejadian
lingkungan dapat menunjang terjadinya kanker ini. ukti yang terus bermunculan menunjukkan baha perubahan genetik berkaitan
dengan
kanker payudara, namun apa yang menyebabkan perubahan genetik belum diketahui. Perubahan genetik ini termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal, dan pengaruh protein baik yang menekan atau meningkatkan perkembangan kanker payudara. =ormon steroid yang dihasilkan oleh oarium mempunyai peran penting dalam kanker payudara. #ua hormon oarium utama' estradiol dan progesterone mengalami perubahan dalam lingkungan seluler, yang dapat mempengaruhi !aktor pertumbuhan bagi kanker payudara (Suddarth A runner, 2006). #.
akt'r resik' kanker ayudara
Menurut Suddarth A runner (2006) yang menjadi !aktor resiko terjadinya kanker payudara yaitu5 1. $iayat pribadi tentang kanker payudara. $esiko mengalami kanker payudara pada payudara sebelahnya meningkat hampir 1 setiap tahun. 2. "nak perempuan atau saudara perempuan (hubungan dengan keluarga langsung)
dari
anita
dengan
kanker
payudara.
$esikonya
meningkat dua kali jika ibunya terkena kanker sebelum berusia -0 tahun? resiko meningkat 7 sampai - kali jika kanker payudara pada dua orang saudara langsung. 6. Menarche dini. $esiko kanker payudara meningkat pada anita yang mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun. 7. ulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama.
Banita yang mempunyai anak pertama setelah usia 60 tahun mempunyai resiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara dibanding dengan anita yang mempunyai anak pertama pada usia sebelum 20 tahun. *. Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia *0 tahun meningkatkan resiko untuk mengalami kanker payudara. #alam perbandingan, anita yang telah menjalani ooforektomi bilateral sebelum usia 6* tahun mempunyai resiko sepertiganya. -. $iayat penyakit payudara jinak. Banita yang mempunyai tumor payudara disertai perubahan epitel proli!erati! mempunyai resiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara? anita dengan hiperplasia tipikal mempunyai resiko empat kali lipat untuk mengalami penyakit ini. &. Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 60 tahun beresiko hampir dua kali lipat. +. >besitas,
resiko
terendah
di
antara
anita
pascamenopause.
agaimanapun anita gemuk yang didiagnosa penyakit ini mepunyai angka kematian lebih tinggi, yang paling sering berhubungan dengan diagnosis lambat. . ontrasepsi oral. Banita yang menggunakan kontrasepti! oral beresiko tinggi untuk mengalami kanker payudara. agaimanapun, resiko tinggi ini menurun dengan cepat setelah penghentian medikasi.
10. erapi penggantian hormon. erdapat laporan yang membingungkan tentang resiko kanker payudara pada terapi penggantian hormon. Banita yang berusia lebih tua yang menggunakan estrogen suplemen dan menggunakannnya untuk jangka panjang (lebih dari 10 sampai 1* tahun) dapat mengalami peningkatan resiko. Sementara penambahan progesteron terhadap penggantian estrogen meningkatkan insidens kanker endometrium, hal ini tidak menurunkan resiko kanker payudara. 11. Masukan alkohol. Sedikit
peningkatan
resiko
ditenukan
pada
anita
yang
mengkonsumsi alkohol bahkan dengan hanya sekali minum dalam sehari. eberapa temuan riset menunjukkan baha anita muda yang minum alkohol lebh rentan untuk mengalami kanker payudara pada tahun'tahun terakhirnya . d. !ani"estasi K%inis
9ambaran klinis pada kanker payudara menurut >tto, 200*, sebagai berikut5 1). 9ejala yang paling sering terjadi 5 a. Massa (terutama jika keras, ireguler, tidak nyeri tekan) atau penebalan pada payudara atau daerah aksila b. $abas puting payudara unilateral, persisten, spontan yang mempunyai karakter serosanguinosa, mengandung darah, atau encer. c. $etraksi atau inersi puting payudara.
d. Perubahan ukuran, bentuk atau tekstur payudara (asimetris). e. Pengerutan atau pelekukan kulit sekitarnya. !. ulit yang bersisik di sekeliling puting payudara. 2). 9ejala penyebaran lokal atau regional 5 a. emerahan, ulserasi, edema atau pelebaran ena b. Perubahan peau d@orange (seperti kulit jeruk) c. Pembesaran kelenjar getah bening aksila 6). ukti metastase 5 a. Pembesaran kelenjar getah bening supraklaikula dan serikal. b. =asil rontgen toraks abnormal dengan atau tanpa e!usi pleura. c. Peningkatan alkali !os!atase, kalsium, dan atau nyeri tulang berkaitan dengan penyebaran ke tulang. e.
Penta*aan kanker ayudara
Menurut SuddarthA runner (2006), tahap 3 tahap berkembangnya kanker payudara, yaitu5 1) ahap % 5 terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenai nodus limfe, dan tidak terdeteksi adanya metastase. 2) ahap %% 5 terdiri atas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari *cm, dengan nodus lim!e tidak ter!iksasi negati! atau positi!, dan tidak terdeteksi adanya metastase. 3) ahap %%% 5 terdiri atas tumor yang lebih besar dari * cm, atau tumor dengan sembarang ukuran yang menginasi kulit atau dinding, dengan nodus lim!e ter!iksasi positi! dalam area klaikular dan tanpa bukti adanya metastase.
4) ahap %C 5 terdiri atas tumor dalam sembarang ukuran, dengan nodus limfe normal, atau kankerosa dan adanya metastase jauh. ".
Pemeriksaan Penun+ang
#apat dilakukan pemeriksaan
Menurut Suddarth A runner (2006), pengobatan kanker payudara meliputi5 1. Pengobatan lokal kanker payudara yang meliputi 5 mastektomi radikal yang dimodi!ikasi dan bedah dengan menyelamatkan payudara. 2. erapi radiasi 6. $ekonstruksi 7. Pengobatan sistemik kanker payudara yang meliputi 5 kemoterapi. 2.,. Peri%aku
$osenstock dan ecker menjelaskan perilaku dalam teori health belief model , baha munculnya suatu perilaku sehat merupakan kumpulan dari core belief yaitu persepsi indiidu yang berkaitan dengan susceptibility to illness, the severity of the illness, the cost involved in carrying out the behavior, the benefit involved in carrying out the behavior dan cues to action. =ealth belie! model digunakan untuk memprediksi perilaku preenti! (aylor,200-) =ocbaum dan $osenstock menyatakan baha salah satu teori sikap yang paling berpengaruh dalam menjelaskan mengapa indiidu tersebut melakukan perilaku sehat adalah health belie! model. %ndiidu melakukan
perilaku sehat
tertentu tergantung pada dua !aktor yaitu apakah indiidu tersebut merasakan ancaman kesehatan dan apakah indiidu meyakini baha perilaku tertentu secara e!ekti! dapat mengurangi ancaman yang dirasakan. (aylor,200-) erdasarkan de!inisi teori'teori datas, dapat disimpulkan baha perilaku pencarian pengobatan tidak lepas dari persepsi seseorang tentang mencari pengobatan itu sendiri baik persepsi eseriusan yang dirasakan ( perceived seriousness), kerentanan yang dirasakan ( perceived susceptibility), man!aat yang dirasakan ( perceived benefits), dan rintangan yang dirasakan ( perceived barrier ). 2.-. !'de% Keer#ayaan Kese*atan ( Health Belief Model )
Model kepercayaan kesehatan ( Health elief !odel ) adalah suatu bentuk penjabaran dari model sosio psikologis, munculnya model ini didasarkan pada kenyataan baha problem kesehatan ditandai oleh kegagalan' kegagalan orang atau masyarakat untuk menerima usaha pencegahan dan penyembuhan
penyakit
yang
diselenggarakan,
kegagalan
ini
akhirnya
memunculkan teori yang menjelaskan perilaku pencegahan penyakit ( preventif health behavior ), yang oleh ecker (1&7) dikembangkan dari teori lapangan menjadi model kepercayaan kesehatan (health belief model ) . $osenstock (1&7) menyatakan, hipotesis Health elief !odel (=M) tergantung pada terjadinya simultan pada ketiga !aktor yaitu5 adanya motiasi yang cukup (masalah kesehatan) agar menjadi sebuah masalah kesehatan yang menonjol atau relean. eyakinan baha seseorang rentan terhadap masalah kesehatan atau penyakit yang serius. =al ini sering
disebut
ancaman.
eyakinan baha setelah melakukan perilaku kesehatan tertentu akan berman!aat dalam mengurangi ancaman dan dengan biaya atau usaha yang dikeluarkan secara subjekti! diterima. iaya mengacu pada hambatan yang
dirasakan harus diatasi dalam berperilaku kesehatan, namun tidak sebatas pada pengeluaran biaya. etiga !aktor di atas dipengaruhi oleh !aktor'!aktor lain yang berhubungan dengan kepribadian dan lingkungan indiidu, serta pengalaman berhubungan dengan sarana dan petugas kesehatan. esiapan indiidu dipengaruhi oleh !aktor'!aktor seperti persepsi tentang kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman, motiasi untuk memperkecil kerentanan terhadap penyakit, dan adanya kepercayaan perubahan perilaku akan memberikan keuntungan. Daktor yang mempengaruhi perubahan perilaku adalah perilaku itu sendiri yang dipengaruhi oleh karakteristik indiidu, penilaian
indiidu
terhadap perubahan yang serupa ($osenstock,1++) Menurut $osenstock (1++) model kepercayaan kesehatan : Health elief !odel Memiliki 7 persepsi yang membentuk =M itu sendiri yaitu eseriusan yang dirasakan ( perceived seriousness), kerentanan yang dirasakan (perceied susceptibility), man!aat yang dirasakan ( perceived benefits), dan rintangan yang dirasakan ( perceived barrier ). Setiap persepsi tersebut baik secara sendiri maupun dikombinasikan dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku kesehatan ( Health ehavior ), yaitu 5 1. Persepsi eseriusan ( perceived seriousness) Satu keyakinan tentang akan keseriusan kondisi medis dan urutan peristia setelah diagnosis dan perasaan pribadi yang berkaitan dengan konsekuensi dari kondisi medis tertentu. indakan indiidu untuk menilai keseriusan kondisi dari penyakit yang dideritanya ($osesnstock,1++). Penyakit polio misalnya, akan dirasakan lebih serius bila
dibandingkan
dengan !lu. >leh karena itu, tindakan pencegahan polio akan lebih banyak dilakukan bila dibandingkan dengan pencegahan dan pengobatan !lu. (Mc;ornick'ron, 1). 2. Persepsi erentanan ( perceived susceptibility) Perceied Susceptibility : erentanan yang dirasakan mengacu pada keyakinan tentang kemungkinan mendapatkan penyakit atau kondisi. Setiap indiidu memiliki persepsinya sendiri dari kemungkinan mengalami suatu kondisi yang akan merugikan kesehatannya. %ndiidu berariasi dalam persepsi mereka tentang kerentanan terhadap penyakit. Mereka yang menganggap dirinya berisiko rendah menyangkal kemungkinan tertular suatu kondisi yang merugikan. %ndiidu dalam kategori moderat mengakui kemungkinan statistik kerentanan penyakit. >rang'orang yang memiliki risiko tinggi terhadap kerentanan merasa ada bahaya nyata baha mereka akan mengalami kondisi yang merugikan atau terjangkit penyakit tertentu ($osenstock,1++). Penelitian yang dilakukan oleh ;hampion (16) tentang Pencegahan anker Payudara dengan reast "elf #$amination (SE) dengan menggunakan teori Health elief !odel menyatakan
baha
persepsi
terhadap kerentanan terkena kanker payudara karena memiliki riayat kanker dalam keluarga akan memotiasi seseorang untuk melakukan S"#"$%. 6. Persepsi Man!aat ( perceived benefits) Man!aat yang dirasakan adalah salah satu kepercayaan pada kemanjuran dari tindakan yang disarankan untuk mengurangi risiko kesehatan. 8uga disebut sebagai man!aat yang dirasakan mengambil tindakan kesehatan, sikap perubahan perilaku kesehatan bergantung pada pandangan
seseorang tentang man!aat kesehatan untuk melakukan tindakan kesehatan ($osenstock,1++). Penelitian yang dilakukan oleh ;hampion (16) tentang Pencegahan anker Payudara dengan reast "elf #$amination (SE) dengan menggunakan teori Health elief !odel menyatakan baha pada seseorang yang melakukan S"#"$% secara teratur setelah ia mampu merasakan benjolan pada payudaranya. 7. Persepsi =ambatan ( perceived barrier ) =ambatan merujuk kepada aspek negati! potensial atau penghalang untuk
mengambil
tindakan
direkomendasikan kesehatan %ni
adalah
kepercayaan tentang biaya !isik dan psikologis mengambil tindakan kesehatan ($osenstock,1++). "nalisis internal biaya man!aat terjadi, beratnya e!ektiitas tindakan diharapkan kesehatan terhadap persepsi baha hal itu mungkin menjadi halangan. Potensial rintangan mungkin termasuk biaya keuangan, bahaya, rasa sakit, kesulitan, marah, ketidaknyamanan, dan aktu'konsumsi (8an/ et al., 2002). #irasakan hambatan untuk melakukan perilaku screening kanker payudara adalah emosional, sosial dan !isik. Penelitian yang dilakukan oleh ;hampion (16) tentang Pencegahan anker
Payudara
dengan reast
"elf
#$amination
(SE)
dengan
menggunakan teori Health elief !odel menyatakan baha hambatan yang sering mengahalangi praktik S"#"$% pada anita adalah perasaan tidak nyaman, takut tidak dapat melakukannya dengan benar, dan kurangnya priasi untuk dapat melakukannya secara teratur.
*. Cariabel Modi!ikasi (modifying variables) #ari keempat konstruk persepsi Health elief !odel tersebut juga dipengaruhi dari karakter indiidu itu sendiri seperti umur, jenis kelamin , etnis, pengalaman sebelumnya, kelas sosial, akses ke pelayanan kesehatan dan sebagainya. Penelitian yang dilakukan oleh ;hampion (16) tentang Pencegahan anker Payudara dengan reast "elf #$amination (SE) dengan menggunakan teori Health elief !odel menyatakan baha selain persepsi seseorang dalam melakukan reast "elf #$amination (SE) harus didasari dari jenis kelamin,pengetahuan, dan pengalaman. &. "elf%#fficacy andura Menjelaskan "elf efficacy adalah kepercayaan seseorang tentang kemampuannya untuk melakukan sesuatu . >rang'orang pada umumnya tidak akan mencoba sesuatu yang baru tanpa mereka berpikir mereka dapat melakukanya. 8ika seseorang percaya perilaku yang baru berguna (man!aat yang dirasakan), tetapi tidak berpikir ia mampu untuk melakukannya (hambatan yang dirasakan), maka kesempatan itu tidak akan dicoba. "elf efficacy di tambahkan ke dalam health belie! model yang asli pada tahun 1++.
agan 2.1. eori Health elief !odel $osenstock,ecker,8an/, dan =ocbaum (1++)