BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nark Narkoba oba 2.1.1 Pengertian Narkoba
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan buk an tanama tanaman n baik baik sintet sintetis is maupun maupun semi semi sintet sintetis is yang dapat dapat menyeb menyebabk abkan an penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (UU RI Nomor 35 Tahun Tahun 200!" 2.1.2 Penggolongan narkoba
a! Narkotika #ala #alam m penge pengert rtia ian n lain lain narkot narkotik ikaa adala adalah h zat obat obat yang yang dpat dpat mengakibatkan ketidaksadaran atau pembiusan karena zat $ zat tersebut memp mempen engar garuhi uhi sist sistem em syar syara% a%"" UU No"22 No"22 tahu tahun n &' &' meny menyan angku gkutt penggolongan narkotika disebutkan baha narkoitka
digolongkan
men)adi * golongan I, +olongan II, +olongan III" &" Nark Narkot otik ikaa golo golong ngan an I yaitu aitu )eni )eniss nark narkot otik ikaa yang yang hany hanyaa dapa dapatt digunakan untuk tu)uan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunak digunakan an dalam dalam terapi terapi,, serta serta mempuny mempunyai ai potens potensii sangat sangat tinggi tinggi mengakibatkan ketergantungan" 2" Narkot Narkotika ika +olonga +olongan n II Narkoti Narkotika ka +olongan +olongan II yaitu narkot narkotika ika yang berkhasiat
untuk pengobatan yang digunakan sebagai pilihan
tera terakhi khirr dan dan dapa dapatt digun digunak akan an dalam dalam terapi terapi dan
untu untuk k tu)u tu)uan an
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan"
11
3" Narkotika golongan III yaitu yang berkhasiat pengobatan dan banyak diguanakan dalam terapi atau tu)uan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan" b! sikotropika -enurut UU" RI tahun &' adalah zat atau obat alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoakti% melalui pengaruh selekti% pada susunan syara% pusat yang menyebabakan perubahan khas pada akti%itas mental dan perilaku" .da / penggolongan psikotropika yaitu * &" +olongan I yaitu psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tu)uan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi, tetapi berpotensi
tinggi
untuk
ketergantungan
misalnya
ekstasi
dan
am%etamin 2" +olongan II yaitu psikotropika yang dapat digunakan untuk terapi berpotensi tinggi untuk ketergantungan misalnya %ensiklidin, metal %eridat" 3" +olongan III yaitu psikotropika yang digunakan untuk terapi dan berpotensi sedang untuk ketergantungan misalnya amobarbital, dan %lunitrazepam" /" +olongan I yaitu psikotrpika yang digunakan untuk terapi dan berpotensi ringan untuk ketergantungan misalnya diazepam, 1aliun, nitrazepam, megadon" ! at .dikti% at adikti% lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoakti% diluar yang disebut narkotika dan psikotropika, yan g meliputi * &" #epresan merupakan zat yang beker)a menekan susunan syara% pusat yang dapat mengakibatkan penurunan kesadaran, yang termasuk golongan depresan adalah opioda, sedati%, trans4uilizer, alohol dalam dosis rendah, dan lain $ lain"
12
2" timulan merupakan zat yang mempunyai khasiat merangsang ke)a otak, sehingga menyebabkan pemakainya men)adi akti%, segar, dan bersemangat" 3" 6alusinogen merupakan merupakan zat yang dapat menimbulkan e%ek halusinasi yang dapat merubah perasaan dan pikiran dan seringkali meniptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu, golongan ini tidak digunakan dalam terapi medis" 2. 1.3 Penyalahguna Narkoba
enyalahguna narkoba merupakan pemakaian narkoba yang bukan untuk tu)uan pengobatan atau yang digunakan tanpa mengikuti aturan atau pengaasan dokter ,digunakan seara berkali $ kali,seringkali menyebakan ketagihan atau ketergantungan baik seara %isik7)asmani maupun psikologis, meinimbulkan ngangguan pada tubuh , pikiran, perasaan dan perilaku,( umiati,200 !" 2.1.4 Bahaya Narkoba
Istilah narkotika dan obat berbahaya bukan lagi istilah asing bagi masyarakat mengingat begitu banyaknya berita baik dari media etak maupun elektronik yang memberitakan tentang penggunaan narkotika dan bagaimana korban dari berbagi kalangan dan usia ber)atuhan akibat penggunaanya" .pabila kita melihat kebelakang,keberadaaan narkoba di Indonesia memang memiliki se)arah pan)ang yang dapat kita telusuri dari )aman kolonilaisme belanda" ada tahun &&' misalnya , orang tionghoa dan )aa menggunakan opium "pada masa 89, andu telah men)adi bagian dari komoditi perdagangan antarpulau bahkan antar Negara"aktu itu narkotika disebut gil artinya bahna untuk memberikan rasa gembira7 sukaita7senang" engunaan dan peredaran yang tidak terkontrol lagi
13
dengan mengingat si%atnya yang dapat merusak mental maupun %isik para pemakainya,membuat gerah pemerintah yang berkuasa pada aktu itu,yaitu pemerintah hindia belanda yang akhirnya mengeluarkan -8 Taatsbnad &2' No" 2': )o" No" 53;"
dan pengaasan yang seksama"penggunaan narkotika tanpa
batasan sangat merugikan perorangan dan masyarakat dan merupakan bahaya besar bagi peri kehidupan manusia dan Negara, ( u)ono,20&& !" =etergantungan terhadap narkoba dapat berpengaruh kepada %isik dan psikologis" =etergnatungan %isik adalah keadaan bila seseorang mengurangi atau menghentikan penggunaan narkoba tertentu yang biasa digunakan, ketergantungan psikologis adalah suatu keadaan bila berhenti menggunakan Narkoba tertentu,seseorang akan mengalami kerinduan yang sangat kuat untuk menggunakan narkoba tersebut alaupun ia tidak mengalami ge)ala %isik"penagruh narkoba terhadap tubuh disebut intoksikasi"selain
intoksikasi
ada
)uga
sidroma
putus
zat,yaitu
sekumpulan ge)ala yang timbul akibat penggunaan zat yang dikurangi atau dihentikan"meskipun tanda dan ge)ala yang ditampilkan berbeda $ beda ,tergantung pada )enis zat yang dikonsumsi,tanda dan ge)ala tersebut dapat dilihat seara langsung baik tanda $ tanda %isik maupun tanda $ tanda non %isik,( sumiati,200 !
14
eseorang dapat mengosumsi zat dengan dengan
ara
meminumnya,
menelan,
berbagai ara, misal
menghirup,
mengisap
dan
menyuntik satu atau lebih )enis zat sehingga zat tersebut masuk kedalam peredaran darah dan mengganggu sinyal penghantar syara%,sel $ sel syara% pusat"-ekanisme ker)a obat dalam tubuh merupakan sutau keadaan dimana obat tersebut merangsang susuna syar% pusat untuk beker)a sesuai dengan karakteristik zat yang digunakan "zat yang amsuk kedalam tubuh akan memengaruhi sinyal penghantar syara% yang dapat mengganggu %unsi $ %ungsi antara lain kogniti%, a%ekti%, dan psikomotor perilaku, ( umiati,200 !" #ampak yangtimbulkan oleh para penyalahguna narkoba yang sudah keanduan ( Rahman, 200/!, yaitu * &" Terhadap diri sendiri7pribadi mampu mengubah kepribadian seara drastis,membangkitkan si%at masa bodoh sekalipun terhadap dirinya sendiri,mengubah
semangat
untuk
melakukan
akti%itas
dan
kreati1itas,membangkitkan perilaku yang tidak mengidahkan lagi norma agama, hukum, adat istiadat ,menyiksa diri sendiri" 2" Terhadap keluarga tidak segan $ segan menuri uang atau men)ula barang yang ada dirumah,tidak memiliki lagi etika sopan santun didalam ruang lingkup keluarga,bahkan selalu melaan terhadap orang tua,kurang menghargai harta milik yang ada dirumah,menemarkan anam baik keluarga" 3" Terhadap lingkungan sosial berbuat tidak senonoh atau mesum dengan orang lain baik a)ar maupun seara paksaan, tidak segan $ segan mengambil uang dan barang milik tetangga atau orang lain untuk membeli narkoba,mengganggu ketertiban umum, menimbulkan bahaya bagi ketentraman dan keselamatan umum, menemarkan nama baik lingkungan dengan berbagai tindak pidana kriminal"
15
/" Terhadap bangsa dan Negara rusaknya mental dan %isik generasi mudah,kehilangan rasa patriotisme dan inta bangsa, dipengaruhi pihak lain untuk menghanurkan bangsa" =eberadaan narkoba dalam kehidupan sehari hari mempunyai dua sisi antagonis yang harus disikapi dengan penuh ari% dan bi)aksana "disatu sisi,kebutuhan akan pengobatan membuat pemerintah harus megatur ketersediaaan narkoba demi terpenuhinya kebutuhan rumah sakit , apotek, maupun took obat, termasuk laboratorium seabgai bahan penelitian untuk pengembangan ilmu penegtahuan"disisi lain lemahanya pengaturan
akan
ketersediaaan
narkoba
dapat
berakibat
pada
penggunaaan narkoba seara illegal yang akan berdampak sangat buruk bagi penggunaanya" penyuluhan kesehatan 2.2. Motia!i 2.2.1 Pengertian Motia!i Istilah moti1asi berasal dari kata moti% yang dapat diartikan
sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri indi1idu,yang menyebakan indi1idu tersebut bertindak atau berbuat ( 6amzah,20&/ !" -oti1asi merupakan sutau dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan $ rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginana untuk mengadakan perubahan tingkah laku 7 akti1itas tertentu lebih baik dari keadaanya sebelumnya" 2.2 2 "aktor#"aktor yang Me$%engaruhi Motia!i .danya hasrat dan keingina untuk melakukan kegiatan, .danya
dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan, .danya harapan dan ita $ ita, enghormatan dan penghargaan atas diri, .danya lingkungan yang baik, .danya kegitan yang menarik" -oti1asi tidak dapat diamati seara langsung
tetapi dapat
diinterprestasikan dalam tingkah lakunya,berupa ransangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munulnya tingkah laku tertentu" 2.2.3 Jeni!#Jeni! Motia!i
16
-oti% dapat dibedakan men)adi tiga maam, ( 6amzah,20&/! yaitu * &" -oti% biogenetis, yaitu moti $ moti% yang berasal dari kebutuhan $ kebutuhan organism demi kelan)utan hidupnya" 2" -oti% sosiogenetis yaitu moti% $ moti% yang berkembang berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang tersebut berada" 3" -oti% teologis dalam moti% ini manusia adalah sebagai mahluk yang berketuhanan,sehingga
ada
interaksi
antara
manusia
dengan
tuhannya, seperti ibadahnya dalam kehidupan sehari $ hari " #ari sudut sumber yang menimbulkannya, moti% dibedakan dua maam, yaitu moti% intrinsik dan moti% ekstrinsik"moti% instrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri indi1idu sendiri"sedangkan moti% ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar indi1idu,moti% intrinsik lebih kuat dengan ekstrinsik"#ari berbagai teori tentang moti1asi yang dikemukakan oleh para ahli, terdapat berbagai moti1asi yang bertitik tolak pada dorongan yang berbeda satu sama lain" .da teori moti1asi yang bertitik tolak pada dorongan dan penapaian kepuasan, ada pula yang bertitik tolak pada rasa kebutuhan" 2.2.4 Teori Motia!i =ognisi
dalam
kaitannya
dangan
perilaku
seseorang
,men)elaskan baha adanya peristia internal yang terbentuk sebagai perantara dari stimulus tugas dan tingkah laku berikutnya"moti1asi yang terkait dengan pemaknaan dan perana kognisi lebih merupakan moti1asi intrinsi yaitu moti1asi yang timbul dari dalam, seperti minat dan keingin tahuna,sehingga orang tidak lagi termoti1asi oleh insenti% atau hukuman" edangkan moti1asi ekstrinsik moti1asi yang disebabakan oleh keinginan untuk menerima gan)aran atau menghindari hukuman" =onsep moti1asi yang berhubungan dengan ingkah laku seseorang dapat diklasi%ikasikan sebagai berikut * seseorang senag
17
terhadap sesuatu,apabila orang merasa yakin mamapu menghadapi tantangan maka biasanya orang tersebut terdorong melakukan kegiatan tersebut" -anusia sebagai mahluk holistik merupakan mahluk yang utuh,atau paduan dari unsur bilogis, psikologis, sosial, dan spiritual" ebagai mahluk biologis manuisa tersusun atas sistem organ tubuh, yang digunakan untuk mempertahankan hidupnya, mulai dari lahir tumbuh kembang,higga
meninggal"sebagai
mahluk
psikologis
manusia
mempunyai struktur kepribadian, tingkah laku sebagai mani%estasi ke)iaan, dan kemampuan berpikir serta keerdasan" ebagai mahluk sosial,manusia perlu hidup bersama orang lain, saling beker)a sama, untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup, mudah dipengaruhi kebudayaan, serta di tuntut unutk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada"sebagai mahluk spiritual, manusia memiliki keyakinan, pandangan hidup, dan dorongan hidup se)alan dengan keyakinan yang dianutnya ( .zis .limul,20&/ !" #alam memoti1asi para pengguna narkoba tentunya bukanlah hal yang mudah pemahaman tentang perilaku indi1idu )uga perlu diperhatikan sebab sia%at dan keadaan manusia itu bersi%at kompleks dan unik dikatakan kompleks karena kehidupan manusia melibatakan berbagai aspek anatra lain aspek kogniti%, a%ekti%, psikomotor, dan sosial, yang saling berinteraksi dan bersi%at dinamis" =omplesitas ini men)adikan manusia tetap menghadapi kesulitan dalam menembus rahasia yang menyelimuti sesamanya, bahkan )uga rahasia yang menyelimuti dirinya sendiri"selan)utnya manusia dikatakan unik karena merupakan mahluk yang tersendiri dan berbeda dengan mahluk $ mahluk yang lain bahkan berbeda )ug adengan sesama manusia konseling )uga merupakan salah satu bentuk bantuan penyelesaian
18
masalah baik masalah pribadi maupun masalh kelompok,
dimana
seorang atau keolmpok yang mempunyai masalah datang kepada seorang ahli atau orang yang berkompeten, berbagai masalah yang ada dimasyarakat memerlukan adanya ara atau metode dalam penyeleisaian masalah,sehingga timbul
suatu bentuk atau metode pendekatan
penyelesaian masalah" ( .gus priyanto, 20&2 !" #alam akupan yang lebih lebih keil, khususnya berkaitan dengan pro%esi bimbingan dan konseling yang bertugas memberikan layanan bimbingan dan konseling terhadap indi1idu yang memerlukan bantuan, pemahaman tingkah laku men)adi suatau kebuthan yang tidak bisa ditinggalkan ,karena pemahaman tingkah laku men)adi modal utama dalam upaya pemberian bantuan " dengan dipahami seara utuh, indi1idu akan merasa diterima apa adanya dan selan)utnya dapat mengemukakan berbagai masalahnya seara terbuka" -am%aat dalam pemahaman tentang tingkah laku untuk memoti1asi indi1iu, kelompok dan masyarakat adalah kita lebih mendapat kemudahan untuk mengenal si%at $ si%at dari indi1idu atau anaka didik yang diberikan bimbingan sehingga pada akhirnya pelayanan pro%esi, pemahaman yang utuh dan menyeluruh terhadap tingkah laku
masing $ masing anak didik yang dibimbing sehingga
pada akhirnya guru atau petugas bimbingan dan konseling disekolah dapat memberikan pembinaaan yang lebih )auh dan mendalam terhadap bakat, hobi, dan kegemaran anak didik"penegnalan si%at anak didik yang dibimbing seara mendalam sehingga pada akhirnya guru pembimbing dapat menegah kemungkinann timbulnya %rustasi bagi anak dan pad aakhirnya pembela)aran yang berlangsung disekolah dapat ber)alan denagn baiak dan lanar, diperolehnya pemahaman yang uth terhadap pribadi
anak
sehingga
guru
pembimbing
dapat
dengan
tepat
19
memperlakukan dan menolong anak didik, untuk menapai kedeasaan dan tanggung )aabnya sendiri dengan baik, pengenalan yang mendalam terhadap anak didik sehingga guru dapat menhindarkan diri dari kemungkinann timbulnya kon%lik dengan anak didik yang dapat menimbulkan hilangnya keibaaan"( >arozin, 200/ !"
2.2.& "ung!i Motia!i
uatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari luar maupun dari dalam sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan
tingkah
laku
7akti1itas
lebih
baik
dari
keadaaan
sebelumnya"atau dengan kata lain %ungsi moti1asi -endorong manusia untuk melakukan suatu akti1itas yang didasarkan atas pemenuhan kebutuhan, -enetukan arah tu)uan yang hendak diapai, -enetukan perbuatan yang harus dilakukan pada keadaan yang diharapkan 2"2"' Bentuk#Bentuk Motia!i erbuatan indi1idu yang benar $ benar didasari oleh suatu dorongan yang tidak diketahui seara )elas, tetapi bukan karena insting, artinya bersumber pada suatu moti% yang tidak dipengaruhi dari lingkungan itu" erilaku yang disebabkan oleh moti% semaam itu munul tanpa perlu adanya gan)aran atas perbuatan, dan tidak perlu hukuman untuk tidak melakukannya, moti%yangh demikian disebut moti% instrinsik" ebaliknya, ada perlu perilaku indi1idu yang hanya munul karena adanya hukuman atau tidak munul karena ada hukuman" -oti% yang menyebabkan perilaku itu, seakan $ akan dari luar" -oti% semaam itu disebut moti% ekstrinsik"gan)aran atas
20
perbuatan, menguatakan moti% yang melatarbelakangi
perbutan itu,
sedangkan hukuman memperlemahnya"
2.3
Nara%i(ana 2.3.1 Pengertian Nara%i(ana
Narapidana adalah Terpidana yang men)alani pidana hilang kemerdekaan di ?embaga amasyarakatan ( UU"RI No" &2 Tahun &5 Tentang emasyarakatan !" 2.3.2 )ak * hak Nara%i(ana Narapidana berhak ,melakukan ibadah sesuai dengan agama atau
keperayaannya, mendapat peraatan, baik peraatan rohani maupun )asmani,
mendapatkan
pendidikan
dan
penga)aran,
mendapatkan
pelayanan kesehatan dan makanan yang layak, menyampaikan keluhan, mendapatkan bahan baaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak dilarang,mendapatkan upah atau premi atas peker)aan yang dilakukan, menerima kun)ungan keluarga, penasihat hukum, atau orang tertentu lainnya, mendapatkan pengurangan masa pidana atau remisi, mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk uti mengun)ungi keluarga@
mendapatkan pembebasan bersyarat, mendapatkan uti
men)elang bebas, dan
mendapatkan hakAhak lain sesuai dengan
peraturan perundangAundangan yang berlaku"
21
2.4 Kerangka kon!e% Penelitian =erangka konsep penelitian ialah upaya merangkaikan 1ariableA
1ariabel kedalam suatu bagan sehingga )elas hubungan masingAmasing 1ariable" (.zrul .zar, 2003! =erangka ker)a merupakan bagan ker)a ranangan kegiatan penelitian yang akan dilakukan" (.limul 6idayat, 200:! =erangka konsep dalam penelitian tentang engaruh enyuluhan bahaya narkoba terhadap -oti1asi Narapidana berhenti -enggunakan Narkoba di ?apas =elas II B =abupaten oleali -andar yaitu sebagai berikut * Narapidana
&" engetahuan 2" erilaku .da hubungan Motia!i Berhenti Menggunakan Narkoba
3" ?ingkungan
Tidak ada hubungan
(>atma, 200'! +a$bar 3.1 Kerangka Kon!e%tual
=eterangan * * diteliti * tidak diteliti
22
* berhubungan
2.& ,e-ini!i %era!ional #e%enisi 8perasional adalah pen)elasan semua 1ariabel dan istilah yang
akan digunakan dalam penelitian seara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaa dalam mengartikan makna penelitian (Biges, 20&/! .dapun de%enisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini"* Tabel 3.1 ,e-eni!i %era!ional
ariabel
#e%inisi operasional
.lat ukur
Indikator
Independe enggunaan =uesioner engetahuan napi n engetahuan pikiran dan tentang Bahaya penalaran, dan Narkoba meliputi* logika A #e%inisi Narkoba narapidana A enggolongan dalam hal ini Narkoba pikiran dalam A Bahaya Narkoba menga)ukan pertanyaan yang (umiati,200! rele1an dengan pertanyaan (Cahyuddin, 200;!
erilaku
Dependen -oti1asi
6asil hubungan antara perangsang (stimulus! dengan respons stimulus atau ob)ek (Notoadmod)o, 200'!
=ekuatan
kuesione r
kala
8rdinal Pengetahuan baik / ';DA&00D Pengetahuan 0uku% / 5;DA'5D Pengetahuan Kurang / E55D (.rikunto ,200;!
Tindakan yang di lakukan narapida 8rdinal dalam-eningkatk an -oti1asi berhenti menggunakan narkoba
=uesioner &" -emper)elas tu)uan yang
6asil ukur
8rdinal
Prilaku %o!iti- bila responden memenuhi skor F ;0 D Prilaku negati- bila responden memenuhi skor E ;0 D (Ridan, 2003!
Tinggi / -emiliki
23
diri indi1idu,yang menyebabkan indi1idu tersebut bertindak dan berbuat (6amzah,20&/ !
hendak diapai" 2" -enetukan kendali terhadap rangsangan (6amzah, 200!
-oti1asi yang tinggi berhenti menggunaka n narkoba en(ah / =urang memiliki moti1asi untuk berhenti menggunaka n narkoba
24