BAB 9
PERENCANAAN LABA: ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
Untuk beberapa perusahaan, setiap produk atau jasa adalah baru dan berbeda. Hal ini benar bagi Clear Channel Communications, Inc, pemilik stasiun radio dan penyedia acara hiburan langsung yang tersebar di seluruh dunia. Setiap pertunjukan menawarkan peluang baru bagi CCC agar mendapatkan laba, tetapi dibutuhkan perencanaan secara seksama untuk mencapai kesuksesan. CCC menggunakan analisis biaya-volume-laba untuk memproyeksi estimasi laba dari setiap acara hiburan langsung, proyeksi yang diberikan oleh perusahaan mengenai jumlah penonton: yaitu, analisis CVP menunjukkan hubungan antara jumlah penonton dengan biaya dan laba terkait dari suatu acara. Untuk acara dengan honor tetap, CCC menggunakan proyeksi jumlah penonton dan analisis biaya-volume-laba secara saksama untuk memproyeksikan biaya dan laba serta merencanakan tingkat pengeluaran iklan dan biaya lainnya.
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
Analisis biaya-volume-laba suatu metode untuk menganalisis bagaimana berbagai keputusan operasi dan pemasaran akan memengaruhi laba. Analisis CVP memiliki banyak aplikasi :
Menetapkan harga jual produk dan jasa.
Memperkenalkan produk atau jasa yang baru.
Menggantikan sebuah peralatan.
Menentukan titik impas.
Analisis CVP didasarkan pada model eksplisit mengenai hubungan antara tiga faktor-biaya, penjualan, laba-serta bagaimana perubahan dari ketiga faktor tersebut dengan cara yang dapat diprediksi ketika volume aktivitas juga berubah. Model CVP adalah:
Laba Operasi = Penjualan - Total Biaya
Penting bagi kita untuk membedakan biaya variabel dengan biaya tetap, serta menunjukkan persamaan di atas dalam bentuk yang setara di bawah ini :
Penjualan = Biaya tetap + biaya variabel + laba operasi
Kemudian mengganti penjualan dengan jumlah unit yang terjual dikalikan harga, dan mengganti biaya variabel dengan biaya variabel per unit dikalikan jumlah unit yang terjual, maka model CVP adalah :
Unit yang terjual × Harga = Biaya tetap + unit yang terjual × biaya variabel
per unit + laba operasi
Margin Kontribusi dan Laporan Laba Rugi Kontribusi
Margin kontribusi per unit merupakan selisih antara harga jual per unit dengan biaya variabel per unit serta ukuran kenaikan laba akibat kenaikan satu unit penjualan.
p - v = Margin kontribusi per unit
Mengukur kenaikan laba operasi untuk setiap unit kenaikan penjualan. Jika penjualan diperkirakan naik 100 unit, laba harus meningkat 100 kali margin kontribusi. Untuk menunjukkan informasi yang dikembangkan pada analisis CVP dengan menggunakan laporan laba rugi kontribusi. Dimana laporan laba rugi kontribusi menempatkan fokus pada perilaku biaya yang memisahkan biaya tetap dengan biaya variabel.
PERAN STRATEGIS ANALISIS CVP
Analisis CVP dapat membantu perusahaan untuk melaksanakan strateginya dengan cara memberikan informasi mengenai bagaimana perubahan volume penjualan memengaruhi biaya dan laba. Dan memberikan sarana untuk memprediksi implikasi pertumbuhan penjualan terhadap laba. Analisis CVP juga penting untuk digunakan dalam perhitungan biaya siklus hidup maupun perhitungan biaya berdasarkan target. Demikian pula membantu perhitungan biaya berdasarkan target pada tahap-tahap awal tersebut dengan cara menunjukkan pengaruh laba dari berbagai alternatif desain produk yang memiliki biaya target yang berbeda-beda. Lalu keputusan produksi meliputi kapan mesin harus diganti, jenis mesin apakah yang akan dibeli, kapan melakukan otomatisasi proses, dan kapan melakukan alih daya operasi produksi.
ANALISIS CVP UNTUK PERENCANAAN TITIK IMPAS
Titik awal dalam banyak perencanaan bisnis adalah bagaimana menentukan titik impas, yaitu titik di mana pendapatan sama dengan total biaya dan labanya nol. Titik tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan analisis CVP.
Metode Persamaan: Untuk Titik Impas dalam Satuan Unit
Metode persamaan menggunakan metode model CVP secara langsung. Contohnya dengan menggunakan persamaan untuk analisis penjualan meja TV HFI adalah
Penjualan = Biaya tetap + Total biaya variabel + Laba operasi
p × Q = F + (v × Q) + N
$75 × Q = $5.000 + ($35 × Q)
Penyelesaian untuk Q dan asumsikan N = 0, maka titik impas adalah Q = 125 meja TV per bulan (1.500 unit per tahun).
($75 - $35) × Q = $5.000
Q = $5.000 / ($75 - $35)
Q = $5.000 / $40 = 125 unit per bulan
Metode Persamaan: Untuk Titik Impas dalam Satuan Dolar
Kadang kala, jumlah unit yang terjual, biaya variabel per unit, dan harga jual tidak diketahui atau tidak praktis untuk ditentukan. Metode yang digunakan untuk titik impas dalam satuan unit, kecuali bahwa Q digantikan dengan Y/p, sebagai berikut :
Penjualan = Biaya tetap + Total Biaya Variabel + Laba
P × Q = F + (v × Q) + N
P × (Y/p) = F + [ v × (Y/p) + N
Y = F + [(v/p) × Y] + N
Metode Margin Kontribusi
Metode yang tepat untuk mengalkulasikan titik impas adalah menggunakan persamaan bentuk aljabar yang sepadan (diturunkan dengan cara memecahkan model Q dan berasumsi bahwa titik impas N = laba = 0):
Q = Biaya tetap / Margin kontribusi per unit
= F / p - v
ANALISIS CVP UNTUK PERENCANAAN LABA
Analisis CVP dapat digunakan untuk menentukan tingkat penjualan yang dibutuhkan agar mencapai tingkat laba yang diharapkan. Mencari laba yang diharapkan meliputi perencanaan pendapatan, perencanaan biaya, dan pencatatan akuntansi untuk implikasi pajak penghasilan.
Perencanaan Pendapatan
Analisis CVP membantu manajer dalam perencanaan pendapatan guna menentukan pendapatan yang dibutuhkan agar mencapai tingkat laba yang diharapkan.
Perencanaan Biaya
Untuk keputusan perencanaan biaya, manajer mengasumsikan jumlah penjualan dan laba yang diharapkan telah diketahui, tetapi ingin menemukan nilai biaya variabel atau biaya tetap yang dibutuhkan untuk mencapai laba yang diharapkan pada jumlah penjualan yang diasumsikan. Contohnya adalah sebagai berikut :
Pertukaran antara biaya tetap dengan biaya variabel (satu mesin)
Pertukaran antara biaya tetap dengan biaya variabel (dua mesin)
Komisi dan gaji penjualan
Memasukkan Pajak Penghasilan ke dalam Analisis CVP
Keputusan manajer mengenai biaya dan harga biasanya harus memasukkan pajak penghasilan karena pajak memengaruhi jumlah laba untuk tingkat penjulan tertentu. Contohnya HFI, jika kita asumsikan bahwa rata-rata tarif pajak penghasilan adalah sebesar 20%, maka untuk mencapai laba setelah pajak tahunan yang diharapkan sebesar $48.000, HFI harus menghasilkan laba sebelum pajak setidaknya sebesar $60.000 [$48.000/(1-0,2)].
ANALISIS CVP UNTUK PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
Pendekatan konvensional untuk analisis CVP adalah menggunakan ukuran berdasarkan volume, yaitu ukuran berdasarkan jumlah unit yang diproduksi dan dijual. Pendekatan altenatif yang dapat digunakan adalah perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas mengidentifikasi penggerak biaya untuk aktivitas biaya tidak langsung pada tingkat terperinci, seperti persiapan mesin, penanganan bahan baku, inspeksi, serta rekayasa.
CVP berdasarkan aktivitas berbeda dari pendekatan tradisional yang berdasarkan volume. Biaya tingkat unit adalah berdasarkan volume, sehingga biaya tersebut diperlakukan dengan cara yang sama berdasarkan volume dan CVP berbasis perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. CVP tradisional yang berbasis volume mengklasifikasikan tiga tingkat lainnya sebagai biaya tidak langsung yang tidak berubah seiring dengan volume dan biaya tingkat produk berubah seiring dengan jumlah kelompok produk atau jumlah produk yang berubah, dan CVP berbasis perhitungan biaya berdasarkan aktivitas memperhitungan hal tersebut.
ANALISIS SENSITIVITAS DARI HASIL CVP
Analisis CVP menjadi alat strategis yang penting ketika manajer menggunakannya untuk menentukan sensitivitas laba terhadap perubahan yang mungkin dapat terjadi pada biaya atau volume penjualan. Contohnya, jika terdapat risiko tingkat penjualan akan berada di bawah tingkat penjualan yang diproyeksikan, pihak manajemen akan berhati-hati untuk mengurangi rencana investasi pada biaya tetap. Kapasitas tambahan tidak akan dibutuhkan jika penjualan turun, tetapi akan sulit untuk mengurangi biaya tetap dalam jangka pendek. Analisis sensitivitas adalah untuk berbagai metode yang menelaah bagaimana perubahan jumlah unit jika faktor-faktor yang dilibatkan dalam memprediksi jumlah unit tersebut juga berubah.
Analisis Bagaimana-Jika dari Penjualan dan Rasio Margin Kontribusi
Analisis bagaimana-jika merupakan kalkulasi dari jumlah unit pada berbagai tingkat faktor yang memengaruhi jumlah unit tersebut. Analisis bagaimana-jika adalah pendekatan terhadap analisis sensitivitas ketika ketidakpastian terjadi. Kerap kali analisis bagaimana-jika didasarkan pada margin kontribusi dan rasio margin kontribusi.
Margin Pengaman
Margin pengaman (margin of safety) merupakan jumlah penjualan yang direncanakan di atas titik impas:
Margin pengaman = Penjualan yang direncanakan – Penjualan pada titik impas
Rasio margin pengaman (margin of safety ratio) merupakan ukuran yang bermanfaat untuk membandingkan risiko dari dua atau lebih dari dua alternatif produk. Produk dengan rasio margin pengaman yang relatif rendah lebih berisiko pada dua produk dan oleh karena itu biasanya membutuhkan perhatian lebih besar dari pihak manajemen.
Pengungkit Operasi
Perubahan lingkungan produksi kontemporer meliputi teknik produksi yang bertambah baik melalui perbaikan proses, teknologi poduksi, dan teknik lainnya. Ketika perubahan tersebut terjadi, sifat analisis CVP juga berubah. Pengungkit operasi (operating leverage), yang merupakan rasio margin kontribusi terhadap laba.
Lima Tahap Pengambilan Keputusan Strategis untuk Analisis CVP
Lima tahap dalam menentukan kotak tinta terbaik untuk membeli alat pencetak pada komputernya.
Menentukan isu strategis di sekitar masalah.
Mengidentifikasi alternatif tindakan.
Memperoleh informasi dan melakukan analisis terhadap alternatif.
Didasarkan strategis dan analisis, pilih dan implementasikan alternatif yang diinginkan.
Menyediakan evaluasi terus-menerus mengenai efektifitas implementasi pada tahap 4.
ANALISIS CVP UNTUK DUA PRODUK ATAU LEBIH DARI DUA PRODUK
Andaikan perusahaan memiliki beberapa produk mungkin ratusan atau ribuan produk. Perusahaan akan sulit mengalkulasikan dan menginterpretasikan karena banyak titik impas. Selain itu, perusahaan akan sulit menentukan bagaimana biaya tetap perusahaan seharusnya dialokasikan antarproduk. Untuk alasan ini, pendekatan umum bagi perusahaan dengan banyak produk adalah menggunakan rasio margi kontribusi yang dijelaskan sebelumnya pada bab ini. Pendekatan tersebut memungkinkan perusahaan untuk mengestimasikan titik impas pada dolar penjualan berdasarkan estimasi CMR rata-rata tertimbang terhadap seluruh produknya.
Dengan mengunakan pendekatan CMR, perusahaan dengan biaya tetap sebesar $100 juta dan CMR sebesar 50 persen akan memiliki titik impas penjualan sebesar $200 juta :
Y = $100/0,5= $200.000.000
Sekarang anadaikan perusahaan hanya memiliki dua atau tiga produk. Pada kasus ini, perusahaan mungkin mengalkulasikan titik impas menggunakan margin kontribusi tertimbang atau CMR rata-rata tertimbang yang ditentukan secara langsung bagi produk-produk tersebut.
Akuntansi Aliran Nilai dan CVP
Ketika rumpun produk dikelompokan ke dalam aliran nilai pada lean accounting, terhadap peluang untuk menggunakan CVP bagi kelompok produk jika dibandingkan dengan satu produk atau banyak produk.
ANALISIS CVP UNTUK ORGANISASI NIRLABA
Organisasi nirlaba dan perusahaan jasa juga dapat menggunakan analisis CVP. Untuk mengilustrasikannya, perhatikan badan bantuan keluarga, Orange County Family Support Center, yang menyediakan pelatihan pada pengaturan kelas bagi keluarga muda. Orange County Family Support Center (OCFSC) menerima bantuan keuangan dari daerah, yang dananya berkurang karena resesi ekonomi lokal. Sebagai hasilnya, anggota komisi daerah telah menetapkan pemotongan anggaran lintas badan sebesarn 5% untuk tahun fiskal yang baru. Tahun lalu, pendanaan pusat sebesar $735.000 dan diproyeksikan menjadi kira-kira sebesar $700.000 ditahun yang akan datang.
ASUMSI DAN KETERBATASAN DARI ANALISIS CVP
Liniearisasi, Rentang yang Relavan, dan Biaya Bertahap
Model CVP berasumsi bahwa pendapatan dan total biaya adalah linier pada rentang aktivitas yang relavan. Meskipun perilaku biaya aktual tidak linier, kita menggunakan konsep rentang yang relavan dengan rentang output tertentu yang terbatas, total biaya diharapkan meningkat mendekati tingkat yang linier.
Biaya Bertahap
Analisis CVP dapat dilakukan, analisis CVP menjadi agak lebih rumit. Tampilan 9.10 mengilustrasikan situasi seharga $18, biaya variabel menjadi per unit seharga $10, biaya tetap awal seharga $100.000, dan biaya tetap tambahan lainnya seharga $100.000 jika output melebihi 10.000 unit. Pengeluaran biaya tetap tambahan akan meningkatkan kapasitas samapai 30.000 unit.
Mengidentifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel untuk Analisis CVP
Biaya Tetap
Andaikan pihak manajemen ingin mengalkulasikan titik impas produk baru dari Household Furnishings, Inc. Produk barunya adalah meja komputer yang dirancang agar mudah dirakit dan dimaksudkan untuk dijual dengan harga akhir yang rendah di pasar.
Dalam analisis jangka pendek, biaya tetap yang akan relavan merupakan biaya tetap yang diharapkan berubah seiring dengan pengenalan produk baru. Untuk analisis jangka pendek, titik impas bernilai sama dengan nol karena produk baru tidak harus memasukkkan biaya tetap yang baru. Artinya, setiap produk yang dijual, mulai dari yang pertama, berkontribusi terhadap laba sebesar harga dikurangi biaya variabel.
Biaya Variabel
Dalam mengukur biaya variabel, akuntan manajemen harus berhati-hati untuk memasukkan seluruh biaya variabel yang relevan, tidak hanya biaya produksi tetapi juga biaya penjualan dan distribusi. Setiap biaya transportasi atau gudang akan relevan jika biaya tersebut berubah seiring tingkat output.
9 " Page