Makalah Teori Akuntansi Bab IX : Biaya
Oleh : Kelompok 2
Fakultas Ekononomi Dan Bisnis Uniersitas Mataram
!ama Kelompok :
"# $a $alu A%iyatma 2# Ayu Amban Amban) ) $estar $estarii *# Er Erna +ariyani ,# Marlia Khaerani .# !i $uh Ayu Damayanti /# !i Ma%e Ari +u)iani (# !i 0utu !oi Ar%iantini 1# !ila $estari -# 0utri !in%ia In%ika "'# ia Febriana ""# iani !urhayyani ukmana "2# isa Mar3hi%ita "*# +anty In%riani ",# 0riskila illy Makay
A"& '"2 '(" A"& '"* '"" '"" A"& '"* '*" A"& '"* '(A"& '"* '-( A"& '"* '-A"& '"* "'" A"& '"* "'* A"& '"* ""( A"& '"* "2. A"& '"* "2( A"& '"* "*" A"& '"* "*. A"& '"* ".*
Kata 0en)antar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Yang Maha Esa, karena atas rahmat rah mat dan karunia Nya kelompok kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan dengan baik tanpa halangan yang berarti.
Makalah ini disusun oleh kelompok kami dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi dengan judul “ Bab IX : Biaya“
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang positi bagi kita semua dan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi setiap pemba!anya. "ila dalam makalah ini ditemukan adanya salah kata, mohon sekiranya untuk dimaakan.
#elompok $
BAB I 0E!DA4U$UA! "#" $ATA BE$AKA!5 #os sebagai bahan olah akuntansi akan mengalami tiga tahap perlakuan, yaitu
pengukuran, penelusuran, dan pembebanan. %leh karena itu, se!ara konseptual dan atas dasar konsep kontinuitas usaha, kos akan diperlakukan mula-mula sebagai asset dan
setelah itu diperlakukan sebagai biaya. &engan landasankonsep dasar kontinuitas usaha serta upaya dan hasil, masalah teoritis dalam tahap pembebanan adalah peme!ahan aliran kos yang telah diakui sebagai asset menjadi bagian yang meruakan biaya periode berjalan dalam rangka penentuan laba periodeik dan bagian yang baru akan menjadi biaya dalam periode-periode berikutnya. 'tatement laba rugi menyajikan bagian kos yang dibebankan pada periode berjalan sebagai biaya sedangkan nera!a melaporkan kos yang masih akan dibebankan pada periode-periode berikutnya. (adi, nera!a merupakan sarana memindahlan kos potensi jasa yang belum terhabiskan dan merupakan mata rantai penghubung serangkaian statemen laba rugi sehingga terbentuk aliran laba periodi! se!ara runtut )aktu. *ntuk meme!ah kos menjadi asset dan biaya perlu dipahami makna biaya sebagai elemen statemen keuangan dan konsep yang menghubungkan biaya dan pendapatan. "ab ini membahas makna biaya tersebut dan dasar pemebebanan kos ke pendapatan. "#2 UMU+A! MA+A$A4 +. Apa pengertian biaya $. "agaimana pengakuan biaya . "agaimana proses dan konsep perbandingan . Apa basis asosiasi /. "agaimana penandingan dan pos-pos biaya sediaan 0. Apa asilitas isis 1. "agaimana pengukuran biaya pada tanah, sumber alam, dan asset tak ber)ujud "#* TU6UA! "# *ntuk mengetahui pengertian biaya. 2# *ntuk mengetahui pengakuan biaya. *# *ntuk mengetahui proses dan konsep perbandingan. ,# *ntuk mengetahui pengertian basis asosiasi. .# *ntuk mengetahui penandingan dan pos-pos biaya sediaan. /# *ntuk mengetahui pengertian asilitas isis. (# *ntuk mengetahui pengukuran biaya pada tanah, sumber alam, dan asset tak
ber)ujud.
BAB II 0EMBA4A+A!
0en)ertian Biaya &alam '2A3 No.0, 2A'" mendeinisi biaya sebagai berikut 4 “expense are outflows or other using up of assets or incurrence of liabilities (or combination of both) from delivering or producing goods, rendering service or carrying out other activities that constitute the entity’s ongoing major or central operations (prg.8)!. AP" selanjutnya menjelaskan bah)a biaya timbul hanya dalam kaitannya dengan kegiatan pen!iptaan laba yang mengakibatkan perubahan ekuitas. 5A5 65A'37 mendeinisikan biaya dalam 'tandar Akuntansi #euangan 6$88$7 sebagai berikut 4
“beban adalah penurunan manfaat e"onomi selama suatuperiode a"untansi dalam bentu" arus "as "eluar atau ber"urangnya a"tiva atau terjadinya "ewajiban yang menga"ibat"an penurunan e"uitas yang tida" menyang"ut pembagian "epada penanam modal.! &ari beberapa pengertian biaya yang ada dan sebagai la)an dari pendapatan, terdapat dua karakteristik penting yang melekat pada makna biaya, yaitu aliran keluar atau penurunan asset dan akibat kegiatan yang membetuk operasi utama yang menerus. 0enurunan Aset
*ntuk dapat mengatakan bah)a biaya timbul, harus teradi transaksi atau kejadian yang menurunkan asset atau menimbulkan aliran keluar asset atau sumber ekonomik. Asset dalam hal ini harus diartikan sebagai semua asset perusahaan sebagai satu kesatuan 6bukan hanya asset tertentu misalnya sediaan bahan baku7. Pemakaian bahan baku untuk pembuatan produk yidak dapat disebut sebagai biaya kalau produk tersebut belum terjual. #arena pada saat produk belum terjual sebenarnya belum terjadi penurunan asset, melainkan hanya perubahan bentuk asset sebagai potensi jasa. Operasi Utama yan) Menerus
Agar menjadi biaya, konsumsi tersebut harus bekaita dengan kegiatan utama atau sentral kesatuan usaha. Yang dimaksud dengan kegiatan utama adalah kegiatan pen!iptaan pendapatan 6laba7 yang direpresentasi dalam kegiatan memproduksi9mengirim barang atau menyerahkan9melaksanakan jasa. "iaya disini berarti penurunan asset yang berkaitan dengan operasi dan bukan dengan in:estasi dan pendanaan.
Kenaikan Ke7a8iban
'emua badan autoritati mendeinisikan biaya tidak hanya dari sudut penurunan asset tetapi juga dari kenaikan ke)ajiban. Alasannya adalah agar makna biaya !ukup luas untuk men!akupi pula pos-pos yang timbul dalam penyesuaian akhir tahun. "ila barang dan jasa telah dimanaatkan oleh perusahaan tetapi perusahaan tidak mengakuinya sebagai asset sebelumnya atau perusahaan belum mengakui ke)ajiban atas penggunaan barang dan jasa yang dikuasai pihak lain, perusahaan mempunyai keharusaan untuk membayar atau melakukan pengorbanan sumber ekonomik di masa datang sehingga ke)ajiban timbul. 0enurunan Ekuitas
&engan dianutnya konsep kesatuan usaha, penurunan asset atau kenaikan ke)ajiban itulah yang membentuk biaya, sedangkan penurunan ekuitas hanyalah merupakan konsekuensi logis. ;alaupun demikian, penurunan ekuitas lebih menegaskan pengertian biaya karena
tidak setiap penurunan asset menurunkan penurunan ekuitas. (adi penurunan ekuitas hanya merupakan karakteristik pendukung dari makna biaya. Aliran Fisis atau Moneter
Pendeinisian biaya oleh 2A'" sebagai aliran keluar asset atau pemanaatan asset tidak se!ara tegas membatasi apakah aliran atau pemanaatan tersebut bersiat isis atau moneter. Tampaknya 2A'" memisahkan antara pengertian biaya dan pengukuran biaya. "ah)a biaya timbul dari penyerahan9produksi barang atau pelaksanaan jasa member isyarat bah)a 2A'" memaknai biaya 6penuruna asset7 sebagai kejadian isis. 'e!ara semanti!, biaya seharusnya dideinisikan sebagai perubahan atau penurunan nilai sehingga timbulnya biaya harus merupakan kejadian kejadian moneter. %leh karena itu, deinisi AP", 5A5, dan sumber lainnya memasukkan pengukuran se!ara moneter penurunan tersebut. u)i
2A'" memokuskan pengertian biaya hanya untuk penururnan asse t yang berkaitan dengan operasi utama atau sentral. #ata-kata kun!i yang melekat pada rugi adalah 4 +. Penurunan ekuitas $. Transaksi perieral se!arral atau in!idental . 'elain apa yang dideinisi sebagai biaya atau selain distribusi ke pemilik &ari karakteristik diatas yang paling membedakan rugi dengan biaya adalah karakteristik no 6$7, karena se!ara konseptual dan esensial karakteristik biaya tidak berbeda dengan rugi sebagai elemen tersendiri. *ntuk disebut rugi, kejadian yang menimbulkan harus peripheral atau in!idental atau diluar kendali manajemen. Empat unsure rugi yang diidentiikasi 2A'" adalah 4 a. Peripheral dan in!idental< misalnya penjualan in:estasi dalam surat berharga, pelunasan utang obligasi sebelum jatuh tempo b. Transer nontimbal balik< misalnya pen!urian dan pembayaran ganti rugi dari kekalahan dalam tuntutan perkara hukum !. Penahanan asset< misalnya penurunan harga sekuritas in:estasi, penurunan nilai tukar :alas, dan penurunan harga karena penahanan sediaan d. 2aktor lingkungan< misalnya ganti rugi asuransi musibah alam yang lebih rendahdari kosaset yang rusak Paton dan =ittleton mendeinisi rugi sebagai hal yang berbeda dengan biaya yang merupakan penyerapan pengorbanan kos tanpa suatu kompensasi atau kembalian6return7. Yang dimaksud kembalian disini adalah bah)a kos yang diserap tidak ditutup melalui pendapatan karena dianggap bah)a keluarnya kos tersebut tidak merupakan upaya untuk mengasilkan pendapatan.
(a)aban yang tepat adalah bah)a semua kos yang telah diserap atau dikorbankan dapat dibebankankan terhadap pendapatan sepanjang kondisi operasi tidak terlalu jauh menyimoang dari standar atau kebiasaan bisnis pada umumnya, kos yang tidak dapat mudah diidentiikasi sebagai biaya departemen tertentu dapat diperlakukan se!ara layak sebagai pengurang pendapatan total. #os yang telah dikorbankan tetapi tidak ada imbalan barang atau jasa yang diterima tidak dapat dianggap sebagai rugi begitu saja. Mungikn dari kondisi lingkungan tertentu kos tersebut dapat dianggap rugi, tetapi tidaklah demikian kalau dipandang adri sudut kondisi perusahaan dalam lingkungan ekonomi dan so!ial yang lain tempat perusahaan beroperasi. 0en)akuan Biaya
Pengakuan biaya tidak dibedakan dengan pengakuan rugi. Pengakuan menyangkut masalah !riteria pengakuan yaitu apa yang harus dipenuhi agar penurunan nilai asset yang memenuhi deinisi biaya atau rugi dapat diakui dan masalah saat pengakuan yaitu peristi)a atau kejadian apa yang menandai bah)a !riteria pengakuan telah dipenuhi. %leh karena itu, !riteria pengakuan tidak dibedakan dengan kaidah pengakaun sehingga masalah pegakuan biaya 6rugi7 adalah kapan penurunan nilai asset dapat dikatakan telah terjadi atau kapan biaya 6rugi7 telah timbul sehingga jumlah rupiah biaya 6rugi7 dapat diakui. &riteria 0en)akuan
"iaya atau rugi diakui apabila salah satu dari dua !riteria berikut dipenuhi 4 a. #onsumsi Manaat "iaya atau rugi diakui bilamana manaat ekonomik yang dikuasai suatu entitas teah dimanaatkan atau dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang, penyerahan atau pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang merepresentasi operasi utama sentral entitas tersebut. b. =enyapnya atau berkurangnya manaat masa dating "iaya atau rugi diakui bilamana asset yang telah diakui sebelumnya diperkirakan telah berkurang manaat ekonomiknya atau tidak lagi mempunyai manaat ekonomik. Kai%ah Atau +aat 0en)akuan
2A'" memberikan pedoman umum diba)ah ini. +. #onsumsi manaat #onsumsii manaat ekonomik diakui selama suatu periode dapat diakui langsung pada saat terjadinya atau diakui bersamaan dengan pengakuan pendapatan yang berkaitan. a. "eberapa pos biaya, seperti kos barang terjual, ditandingkan dengan pendapatan yang terkait.
b. "anyak pos biaya, seperti gaji sta penjualan dan adminsitrati, diakuii selama periode pada saat kas dibayarkan !. "eberapa pos biaya, seperti depresiasi dan asuransi, dialokasikan dengan
prosedur
sistematik dan rasional untuk periode-periode yang menikmati manaat asset bersangkutan. $. =enyapnya atau berkurangnya manaat masa dtang "iaya atau rugi diakui bila telah menjadi nayata atau jelas bah)a manaat ekonomik masa dating suatu asset yang diakui sebelumnya telah berkurang atau lenyap atau bah)a ke)ajiban timbul atau bertambah tanpa adanya manaat. Kai%ah 0en)akuan A0B #aidah pengakuan diatas dilandasi basis asosiasi yang oleh AP" disebut prinsip pengakuan
biaya per:asi:e atau luas. a. Mengasosiasi sebab dan akibat "eberapa pos diakui sebagai biaya atas dasar asosiasi langsung dengan pendapatan tertentu b. Alokasi sistematik dan rasional "ila tidak ada !ara langsung untuk mengasosiasi sebab dan akibat, beberap kos diasosiasi dengan periode sebagai biaya atas dasar usaha untuk mengalokasikan kos se!ara sistematik dan rasional kebeberapa periode yang diperkirakan manaat. !. Pengakuan segera "eberapa kos diasosiasi dengan periode erjalan sebagai biaya karena 4 #os yang terjadi dalam periode berjalan tidak member manaat masa dating • •
yang !ukup nyata #os yang di!atat sebagai asset dalam periode-periode sebelumnya tidak lagi
•
mempunyai manaat ekonomik yang !ukup nyata Mengalokasikan berbagai kos baik atas dasar asosiasi dengan pendapatan atau
atas dasar periode akuntansi dipandang tidak mempunyai manaat yang berarti. 4ubun)an Kos %an Biaya &ua tahap kritis perlakuan kos adalah pengakuan 6aliran masuk sebagai asset7 dan pembebanan 6aliran keluar sebagai biaya7. Tahap pengakuan tidak mengalami masalah pelik karena pengakuan lebih banyak menyangkut bukti objekti yang umunya tersedia pada saat transaksi. &ilain pihak, tahap pembebanan lebih banyak menyangkut pertimbangan, pendapat, atau interpretasi terhadap situasi yang melingkupi. Tahap pembebanan banyak melibatkan unsure kesubjektian. *ntuk menentukan laba yang bermakna, perlu dipahami dua pengertian penting yaitu proses penandingan dan konsep atau prinsip penandingan. Proses penandingan adalah proses penentuan laba dengan !ara mengukur atau menukar dahulu pendapatan untuk suatu periode
dan barulah kemudian menentukan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. #onsep atau prinsip penandingan adalah dasar pemikiran untuk menghubungkan pendapatan dan biaya sehingga laba yang dihasilkan bermakna. Prinsip penandingan akan menghasilkan basis asosiasi atau dasar penandingan antara pendapatan dan biaya. Atas dasar konsep upaya dan pen!apaian, konsep penandingan mengatakan bah)a untuk mendapatkan laba periodi! yang bermakna maka pendapatan yang diakui untuk suatu periode harus ditandingkan dengan biaya yang dianggap telah men!itpatak pendapatan tersebut. Penandingan yang tepat akan terjadi kalao terdapat asosiasi yang layak antara pendapatan dan biaya. Asosiasi yang layak berarti pendapatan dan biaya berkorelasi positi artinya makin besar pendapatan, makin besar pula biaya.
Kelayakan Ekonomik
Penandingan yang tepat harus didasarkan pada kelayakan ekonomik bukan isis. %leh karena itu, dasar penandingan yang paling utama adalah kelayakan ekonomik bukannya dasar aliran isis semata-mata. (adi, kos suatu aktor jasa yang digunakan dalam operasi hanya akan dibebankan ke pendapatan sebanding dengan produk yang dianggap telah menghasilkan pendapatan.
Menan%in)kan bukan men)kompensasiristik
#arena karakteristik yang berbeda, upaya harus dipisahkan dengan hasil. 'emua kos yang merepresentasi upaya harus tetap di!atat sebagai kos 6 atau biaya kalau langsung dibebankan7. 'ebaliknya, seluruh hasil penjualan produk harus di!atat seluruhnya se!ara utuh sebagai pendapat. Alasannya adalah aliran pendapatan dan kos berbeda dan keduannya men!erminkan dua aktor yang berbeda 6upaya dan hasil7 shingga tiap aktor harus ditunjukan se!ara utuh sesuai dengan ungsinya. Pos yang satu tidak layak dikompensasi dengan pos lainnya. Asosiasi +ebab Dan Akibat
>ubungan sebab akibat mempunyai :aliditas kar)na pengamatan terhadap operasi perusahaan pada umumnya menunjukkan bah)a pendapatan tidak akan terjadi tanpa penyerahan barang daa jasa. (adi, tidak ada hasil upaya, tidak ada biaya dan pendapatan. 5nilah yang oleh mill disebut konsep penyebaban. 'ebagai !ontoh, komisi penjualan, gaji dan upah dan kos barang terjual periode tertentu dapat dianggap menjadi upaya dalan menimbullan pendapatan petioda tersebut karena biaya-biaya tersebut se!ara mudah dan
intuiti dapat dikaitkan langsung dengan pendapatan. &alam hal perusahaan jasa, umumnya tidak ada suatu objek isis yang dapat dijaikan dasar untuk menghubungkan pendapatan dengan biaya. %leh karena itu, takaran penghubungannya adalah perioda. I%enti9ikasi Kos 0ro%uk
#arrna produk penjualan merupakan takaran penandingan, kos produk akan dipe!ah menjadi dua komponen yaitu kod produk yang trlah dijual dan kos produk yang belum terjual dan masih menjadi aset perusahaan. #os yang melekat pada produk terjual akan langsung dibebakan sebagai biaya. #os sediaan batu dibebankan sebagai biaya kalau produk telah terjual. Masalah teknis yang timbul adalah tidak semua kos potensi jada dapat dengan mudah dikaitkan dengan unit produk. &emikian juga, tidak semua unsur kos produkai dapat se!ara langsung dikaitkan dengan unit isis pruduk atau dengan suatu angkatan produksi. &engan memperhatikan hubungan sebab akibat se!ara penuh, salah satu alternati peme!ahan masalah penandingan yang tepat adalah sediaan barang dan kos barang barang terjual hanya memuat kos :ariabel. 'ementara itu, koa tetap dipe!ah se!ara proporsional sesuai dengab perbandingan sediaan dan kos dan kos barang jual. 0ro%uk Usan) Atau Musiman
&alam keadaan yang khusus sebagian kos sedian barang yang tidak terjual dalam suatu perioda se!ara logis dapat dijadikan komponen kos bar?ng terjual. 'ebagian atau seluruh kos sediaan yang tidak terjual meruoakan bagian dari kos yang telah terjual. Tentu saja dalam hal ini hatus diasumsikan bah)a :olume penjualan yangbterjadi tidak mungkin akan di!apai tanpa mengadakan sediaan dengan dengan :ariasi yang !ukup banyak. &engan kata lain, sediaan akhir yang tidak tetjual sebenarnya merupakan upaya atau sebab untu k mendatangkan penjualan yang di!apai pada musim tertentu. Baran) usak
#rlayakan ekinomik menuntuk pertimbangan dengan memperhatikan kondisi yang melingkupi suatu masalah. "ila kerusakan priduk merupakan hal yang normal atau bahkan merupakan persyaratan untuk menghasilkan barang dengan kualitas yang baik, kos barang yang rusak dapat dianggap sebagai upaya menghasilkan pendapatan. #alau kerusakan atau penurunan mutu merupakan karakteristik normal kegiatan operasional perusahaan maka jumlah rupiah yang mengukur kos kerusakan atau penurunan mutu. I%enti9ikasi Kos !onpro%uk
Akuntansi mengangap bah)a kos nonproduksi yidak menyebabkan pendapatan karena sulit se!ara teknis untuk menelusuri hubungan sebab akibat tersebut. &engan kata lain, sulit untuk mengatakan bah)a bagian darinkos nonpriduksi yang ditunda pembebananya tersebut akan
menghasilkan pendapatan di masa mendatang. =ebih dari itu, karena kos tersebut tidak mempresentasi nilai tambahan terhadap produk, akuntansi mengangap kos nonptoduksi bersiat tak ketersediaan. Baiaya Antisipasian
"iaya antisipasian adalah biaya yang dianggap menyebabkan timbulnya pendapatan tetapi batu terjadi setelah pendapatan diakui. 'ebagai !intoh adalah kos yangberkaitan dengan kegiatan purna jurnal seperti jaminan penjualan, jaminan reparasibgratis dan pengunpulan piutang. "ila penandingan sebab akibat dipertahankan, kos sema!am ini hatus diantisipasi dan diakui pada perioda terjadinya penjualan meskipun kos yang belum terjadi Alokasi +istematik Dan asional
Alokadi sistematik dan rasional merupakan penandingan dengan perioda sebagai penakar pendapatan biaya. Prosea ini sering disebut penandingan perioda. &alam pengakuan biaya, diasumsikan bah)a yang menerima manaat dari potensi jasa adalah bukannya produk. &asar penandingan ini sebenarnya merupakan alternati dasr sebab-akibat karena tidak selalu mudah mengidentiikasi hubungan sebab akibat anatara oendapatan dengan biaya. #eberatan terhadap pernandingan ini adalah bah)abprises alokasi menimbulkan banyak metoda alokasi. &epresi aset tetap merupakan !ontoh masalah ini. Alasan lain yang mendukung dasar penandingan ini adalah 4 +. "anyak jenis biaya perioda yang berkaitan se!ara tidak langsung dengan pendaptan perioda berjalan $. Memang sulit untuk men!ari kaitan langsung antara biaya-biaya tertentu dengan pendapatan . "iaya yg tidakbdaoat diasosiasi dengan pasti dengan oendapatan masa datang maka tidak dapat dikaitkan dengan perioda masa datang. . #alau kegiatan atau kejadian yg siatnya normal dan berulang serta jumlahnya kostan /. 'uatu kondisi memang memaksa alokasi terutama kos bergabung Kriteria 0enan))uhan
#riteria penguji umum dapat dijadikan dasar untuk menentukan apakah suatu jenis kos jasa yang terjadi pada suatu perioda akan dibebankan langsung atau akan ditunda dapat dikemukakan sebagai berikut4 +. Pengeluaran kos tersebut terjadi karena transaksi, kejadiaan, atau keadaan yang didukung oleh bukti yang sah.
$. Pengeluaran tersebut dapat dibenarkan dari segi operasi perusahaan pada umumnya dan bukan merupakan pengeluaran atau bersiat ke!erobohan, keborosan, atau ketakbijaksanaan. . #os jasa dapat ditangguhkan pembebanannya )alaupun dapat pula dibebankan langsung. . #os jasa tersebut merupakan jenis pengeluaran yang terjadi berulang-ulang tiap perioda 6recurring). #os nonperasi yang berulang terjadinya !ukup beralasan untuk langsung dibebankan daripada ditunda atau disediakan untuk men!apai tepat-tanding.
Alokasi Kos Ber)abun) atau Bersama
Penentuan kos produk se!ara tepat membutuhkan alokasi untuk kos bergabung atau kos bersama betapapun dasar alokasi tersebut agak bersiat arbitrer. #edua jenis kos ini samasama merupakan kos asilitas, kegiatan, proses, atau departemen jasa yang dinikmati oleh beberapa angkatan produk atau objek kos lain. #os bersama tidak diserap langsung oleh produk tetapi diserap melalui departemen produksi.
#os bergabung biasanya berkaitan dengan produk utama dan samping. "ila tiap laba produk utama dan samping harus dilaporkan terpisah, alokasi jelas harus dilakukan untuk menentukan kos masing-masing jenis produk.
"eberapa pendapatan yang berasal dari penjualan beberapa produk yang diproses se!ara gabungan, dalam tiap rupiah pendapatan jelas terkandung proporsi kos bergabung. (umlah rupiah pendapatan dari produk samping mungkin tidak !ukup mater ial dibanding dengan kos operasi se!ara keseluruhan tetapi hal ini tidak berarti bah)a pendapatan tersebut tanpa kos. #os bergabung dialokasi ke beberapa produk berdasarkan perbandingan harga pasar yang berlaku untuk beberapa produk tersebut. Alasan kepraktisan sering menjadi landasan untuk memperlakukan hasil penjualan produk samping sebagai pendapatan lain-lain. #eberatan terhadap perlakuan ini adalah bah)a pendapatan produk samping seakan-akan diperoleh tanpa upaya. Alokasi kos bergabung atau bersama bersiat internal dalam suatu perioda sehingga hasilnya tidak dapat mempengaruhi kos operasi total untuk perioda tersebut meskipun dasar alokasi agak arbitrer. >endriksen menyatakan bah)a alokasi se!ara arbitrer antarperioda akan lebih menyesatkan hasilnya daripada tidak dilakukan alokasi karena
alokasi memberi kesan adanya ketepatan yang dalam kondisi tertentu mungkin tidak dapat dipenuhi. Alokasi Bukan +aran 0emerataan $aba
&alam akuntansi menejerial dikenal metoda yang disebut pengkosan normal 6 normal costing). &engan metoda ini, kos o:erhead dibeban ke produk atas dasar tari taksiran untuk suatu perioda. Tujuannya adalah agar kos produksi untuk perioda interim 6bulanan7 menggambarkan kos yang tepat dibandingkan kos a!tual perioda tersebut. >al ini dilakukan mengingat pos-pos o:erhead tidak terjadi se!ara merata sepanjang tahun.
Tujuan alokasi interim bukan untuk mengaburkan perkembangan laba melainkan untuk menjadikan statemen laba-rugi interim bermanaat untuk kepentingan manajerial. *ntuk mengatasi luktuasi laba tahunan, !ara terbaik adalah menerbitkan serangkaian statemen labarugi tahunan seperti apa adanya bukan serangkaian statemen laba yang telah diratakan. 0en%ekatan !onalokasi
#eperluan untuk penandingan biaya dan pendapatan se!ara tepat menuntut adanya alokasi. Alokasi baik interim maupun antarperioda tidak dapat dihindari. Thomas menyatakan bah)a alokasi dapat dipertahankan apabila tiga karakteristik berikut dipenuhi4 +. #etertambahan 6assitivity). #eseluruhan harus sama dengan hasil penggunggungan bagian-bagian. (adi, jumlah-jumlah alokasian (allocated amount 7 kalau digunggung kembali harus menjadi total sebelum alokasi. $. #etakraguan 6unambiguity). Metoda alokasi harus unik dan jelas untuk tiap tujuannya. Artinya untuk tuajuan yang sama tidak boleh terdapat beberapa pilihan metoda. . #etepertahankan 6defensibility7. *ntuk metoda alokasi yang dipilih, penentuan kebijakan harus dapat mempertahankan argument yang meyakinkan bah)a pilihannya untuk dan lebih baik dari alternati:e lain.
Thomas menyatakan bah)a hampir seluruh alokasi dalam akuntansi bersiat takterjelaskan artinya tidak dapat didukung tetapi juga tidak dapat ditolak. #etakjelasan manaat alokasi akibat terjadinya beberapa metoda dinyatakan Thomas sebagai berikut 4 +. %ne !an@t :eriy them, be!ause any other !al!ulation is just as good. $. %ne !an@t reute them, be!ause their !al!ulation is just as good as any other.
Thomas menganjurkan pelaporan keuangan yang bebas alokasi yaitu akuntansi nilai sekarang dan akuntansi dana. &ana disini adalah asset likuid yang dapat dibelanjakan seperti
pengertian dalam akuntansi kepemerintahan. >arus terdapat bukti yang menyakinkan dan objekti untuk dapat menerima :aliditas alokasi. Alokasi merupakan usaha akuntansi untuk mengasosiasi biaya dan pendapatan se!ara lebih layak bila tidak terdapat basis untu mengasosiasikan se!ara langsung atas dasar sebab-akibat. "ila alokasi dianggap suatu teori, alokasi dapat dipertahankan se!ara ilosois dengan semangat reutasi ilmiah dan prinsip ketersalahan. 0embebanan Arbitrer
#os ditandingan dengan pendapatan se!ara arbitrer. #onsep yang melandasi pembebanan sema!am ini semata-mata adalah kepraktisan. Penandingan arbitrer tidak selalu berkaitan dengan pengakuan rugi, kos suatu potensi jasa akan segera diakui sebagai biaya atau rugi kalau terbukti bah)a manaat ekonomiknya menjadi lenyap atau berkurang. &alam hal biaya, berkurangnya manaat ekonomis disebabkan pada umumnya oleh pemakaian atau pemanaatan potensi jasa dalam rangka menghasilkan pendapatan. &alam hal rugi, berkurangnya manaat disebabkan oleh hal-hal yang peripheral dan in!idental terhadap proses memperoleh pendapatan. 0enan%in) %an 0enya8ian 0os0os Biaya
Penyusunan statemen laba-rugi periodi!, pendapatan ditakar lebih dahulu dan baru kemudian biaya yang tepat dimasukkan dalam penakaran yang sama sehingga laba yang tepat dapat ditentukan. Penyajian biaya sebagai beban pendapatan juga mengikuti kon:ensi ini dan pos pos biaya yang tepat disajikan berdasarkan basis asosiasi. Penyajian sema!am itu bukan dimaksudkan untuk pemeringkatan arti penting biaya mel ainkan untuk pengungkapan se!ara inormati:e. Atas dasar konsep homogenitas kos, kos barang t erjual tidak lebih penting daripada kos admnistrati maupun penjualan. "iaya dalam arti luas dan dalam konteks jangka panjang juga meliputi rugi. Masalah pembebanan kos dan basis asosiasi dai atas berlaku untuk semua jenis potensi jasa. Masalah khusu terjaddi dalam hal sediaan dan asset tetap, khususnya asilitas isis yaitu gedung9pabrik dan perlengkapan. *raian berikut membahas masalah teoritis yang menyangkut pos-pos tersebut4 +e%iaan
'e!ara umum masalah teoritis sediaan berkaitan dengan pengukuran kos barang terjual dalam rangka penandingan dengan pendapatan dan masalah penilaian. Proses pengukuran dan penilaian pada umumnya dilakukan pada akhir perioda. &engan demikian masalah pengukuran dan penilaian sediaan pada akhir perioda dapat dinyatakan sebagai berikut4 +. Penentuan besarnya kos barang terjual untuk ditandingkan dengan penjualan sehingga dapat ditentukan besarnya laba perusahaan. Penentuan ini melibatkan berbagai
metoda asosiasi sebagai dasar peme!ahan kos produksi menjadi kos yang melekat pada sediaan dan yang melekat pada barang terjual. $. Penentuan nilai sediaan sebagai unsur asset lan!ar perusahaan. Penentuan nilai sediaan sangat penting untuk menilai likuiditas operasi perusahaan.
Pembahasan diokuskan kepada masalah yang pertama, karena aliran kos tidak selalu mengikuti se!ara persis aliran isis barang, diperlukan metoda asosiasi yang paling menggambarkan kegiatan operasi sesungguhnya sehingga penandingan yang tepat antara biaya dan pendapatan dapat di!apai.
Meto%a Asosiasi
Metoda asosiasi menjadi basis untuk menentukan unit isik terjual dan kos yang melekat dengan jumlah rupiah penjualan. &engan demikian metoda asosiasi dapat pula diartikan sebagai asumsi aliran kos dalam mengikuti aliran isis barang. Metoda asosiasi atau asumsi aliran kos yang telah dikenal adalah 4 +.
5dentiikasi khusus 6spe!ii! identii!ation7
$.
Masuk pertama keluar pertama9MP#P 6irst-in, irst-out9252%7
.
ata-rata berbobot 6)eighted a:erage7
.
'ediaan normal9minimal 6normal sto!k7
/.
Masuk terakhir keluar pertama9MT#P 6last-in, irst-out9=52%7
&asar pemilihan metoda sangat tergantung pada tujuan atau kondisi yang dihadapi perusahaan. Tujuan utama pemilihan metoda biasanya adalah mengasosiasi biaya dan pendapatan untuk menentukan laba yang tepat. Tujuan lain adalah menentukan nilai sediaan untuk di!antumkan dalam nera!a. 5dentiikasi #husus
Metoda ini adalah yang paling ideal. "ila sistem akuntansi memungkinkan, metoda ini sangat dianjurkan penerapannya. *ntuk jenis barang mahal dan perputarannya rendah, metoda ini sangat !o!ok sekali untuk tujuan pengendalian di samping tujuan penandingan yang tepat. Namun demikian, metoda ini mengandung beberapa kelemahan antara lain4
a. (arang sekali pendapatan khusus ditandingkan dengan kos khusus karena pendapatan perusahaan merupakan hasil dari seluruh upaya perusahaan sebagai kesatuan. b. *ntuk jenis barang yang homogen dan harganya relati murah, metoda ini menjadi terlalu mahal dan tidak sepadan dengan nilai tambahan inormasi yang diperoleh. !. #alau luktuasi harga sangat men!olok, metoda ini dapat digunakan sebagai alat manipulasi laba atau earnings management. Masuk 0ertama Keluar 0ertama ;M0K0<
Metoda ini berasumsi bah)a aktor kos mengalir melalui perusahaan se!ara berurutan seperti antrean< tidak ada saling mendahului. &alam banyak kasus, aliran isis aktor jasa yang sesungguhnya memang harus mengalir seperti ini terutama kalau bahan, barang, atau produk harus segera digunakan karena meretia merupakan jenis yang mudah rusak atau usang karena )aktu. Metoda ini sangat logis dalam mereleksi asosiasi sebab-akibat karena sangat sederhana dan jelas untuk meme!ah kos ke dalam dua komponen 6sediaan dan barang terjual7 atas dasar kos yang benar-benar melekat dalam kedua komponen tersebut.
(adi, kalau penandingan se!ara tepat biaya dan pendapatan menjadi tujuan, metoda ini paling didukung atas dasar argumen berikut4 a7
Metoda ini mendekati metoda identiikasi khusus yang menjadi standar peme!ahan kos. Metoda ini sistematik dan konsisten dengan aliran isis yang sesungguhnya sehingga penandingan yang ideal dipenuhi.
b7 *ntung atau rugi karena luktuasi harga dengan sendirinya terrealisasi dan diakui bersamaan dengan terjualnya barang )alaupun tidak disajikan se!ara terpisah dan melekat dalam angka laba. !7
Penyajian sediaan akhir dalam nera!a akan menggambarkan kos yang mendekati kos sekarang atau kos pengganti, Tentu saja hal ini tergantung pada luktuasi kos setelah pembelian atau produksi terakhir. "ila luktuasi harga yang sangat tajam, metoda ini tidak dapat memisahkan untung atau rugi luktuasi harga sebagaimana disebut dalam butir b.
atarata Berbobot
Metoda ini menganggap bah)a dalam proses produksi terjadi peleburan aktor produksi yang sama selama satu perioda menjadi satu massa yang homogenus. artinya, bahan baku tertentu
yang dibeli berkali-kali atau produk yang dihasilkan dari beberapa angkatan produk dalam suatu perioda dianggap sebagai satu kesatuan 6massa7. "arulah kemudian massa tersebut dipe!ah menjadi dua bagian yaitu sediaan barang dan barang terjual. 'ebagai konsekuensi, tiap sediaan yang ada pada saat tertentu akan selalu mengandung proporsi tertentu tiap pembelian yang pernah terjadi. &engan demikian, metoda rata-rata akan menjadi logis, obyekti, atau :alid. ;alaupun demikian, metoda ini tidak sejalan dengan aliran isik yang sesungguhnya. &alam kenyataannya, separti bahan baku yang dikonsumsi pada saat tertentu jarang sekali terdiri atas semua bahan baku yang diperoleh dari berbagai pembelian se!ara proporsional. (adi kalau pemakaian bahan baku untuk produksi mengikuti pola ini maka akan terjadi bah)a separtai barang yang berasal dari pembelian tertentu tidak akan pernah habis. 'ediaan Normal
Metoda ini sering disebut dengan metoda sediaan permanen 6iron-sto!k method7. &engan metoda ini dianggap perusahaan melakukan in:estasi permanen dalam sediaan. Tujuannya adalah penandingan pendapatan sekarang dengan kos sekarang sekaligus meniadakan kebutuhan pelaporan untung atau rugi menahan sediaan atau luktuasi harga. Metoda ini menyajikan sediaan di nera!a dengan harga satuan yang !ukup pasti. "iasanya harga satuan yang ditentukan untuk sediaan minimal !ukup rendah. #arena pendapatan sekarang ditandingkan dengan kos sekarang, laba yang diperoleh tidak mengandung untung atau rugi akibat menahan sediaan. Masuk Terakhir Keluar 0ertama ;MTK0<
Metoda ini berasumsi bah)a sediaan merupakan aset tetap yang tidak berkaitan dengan aliran kos. &engan demikian, begitu sejumlah sediaan tertentu telah tertimbun maka aliran aktor kos berikutnya dianggap hanya mele)ati timbunan tersebut dan langsung melekat pada penjualan 6sebagai kos barang terjual7. Metoda ini akan menghasilkan laba operasi yang bebas dari untung atau rugi akibat luktuasi harga. Asumsi metoda ini adalah bah)a perusahaan perlu mempertahankan in:estasi dalam sediaan selama umur perusahaan tersebut.
#euntungan metoda ini adalah in:estasi permanen 6disebut =52% layer7 dapat dijaga dan pekerjaan administrasi pen!atatan barang dapat dikurangi. ;alaupun !ukup mena)an se!ara teoretis, metoda ini sama sekali tidak dapat menuhi tujuan pelaporan keuangan umum. 5mplikasi Motoda Asosiasi Terhadap =aba
&alam bidang-bidang usaha tertentu yang :oluma penjualan dan harga bahan bakunyaberluktuasi !ukup besar antarperioda, metoda MT#P mendapat dukungan yang kuat sebagai salah satu !ara untuk menstabilkan laba periodik sampai tingkat tertentu. &alam suatu sistem perpajakan yang sangat menekankan perhitungan laba periodik, praktik penstabilan laba tersebut menjadi konsekuensi logis yang akhirnya banyak dianut. Namun demikian, laba yang distabilisasi hendak-tidak dilaporkan sebagai laba sebenarnya untuk tahun tertentu. 'ebagaimana telah dibahas sebelumnya, peme!ahan yang terbaik untuk mengatasi luktuasi harga adalah melengkapi 6to supplement7 statemen tahunan dengan beberapa laporan kumulati dan rata-rata bukan mengembangkan metoda untuk menghilangkan luktuasi tahunan yang memang benar-benar atau nyata-nyata terjadi.
'eandainya metoda yang layak telah ditetapkan, keterandalan kos sediaan akhirnya sangat bergantung pada sistem penelusuran aktor produksi yang membentuk produk atau barang. #etidaktelitian dalam penelusuran ini akhirnya akan menghasilkan peme!ahan kos juga menjadi tidak teliti dan pada gilirannya angka laba yang diperoleh tidak menunjukkan angka yang ideal. (adi, jelaslah bah)a dalam kondisi operasi perusahaan modern yang kompleks, apa yang dapat di!apai dalam penentuan laba periodik sebenarnya tidak dapat diharapkan lebih daripada pengukuran yang mendekati ideal. Fasilitas Fisis
&alam hal asilitas isik, kos yang terjadi pada saat pemerolehan pada umumnya diakui sebagai aset dan baru kemudian kos tersebut diakui sebagai biaya sesuai dengan pola penyerapan manaat yang direpresentasi dengan kos. Karakteristik %an Tu8uan 0elaporan
'emua aset mempunyai karakteristik umum yaitu merupakan potensi jasa yang dapat dimanaatkan oleh perusahaan dalam kegiatan operasinya, 2asilitas isis mempunyai karakteristik sebagai berikut4 a7 "er)ujud isis dan dikuasai oleh perusahaan untuk mengolah dan memperlan!ar kegiatan operasi perusahaan. %leh karena itu, yang digolongkan dalam kelompok ini adalah aset yang berkaitan dengan operasi b7 Pada umumnya berumur panjang )alaupun terbatas sehingga perlu penggantian. !7 "ernilai bagi perusahaan lantaran kekuasaan atau hak perusahaan untuk menggunakannya bukan lantaran hak miliknya.
d7 Pada umumnya merupakan aset nonmoneter dan manaat yang dapat diberikan berupa potensi jasa 6ser:i!e potentials7 bukan daya beli atau ketertukarannya 6eB!hangeablility7.
tujuan pelaporan dan pengukuran asilitas isis ini adalah untuk menentukan penggunaan jasa dalam suatu perioda yang diperkirakan telah menghasilkan pendapatan. Tujuan yang lain adalah members inormasi kepada pemakai laporan tentang kuantitas isis dan kapasitas atau daya 6potensi jasa7 yang masih melekat pada aset isis tersebut. Basis 0embebanan
2asilitas isis memberi konstribusi jasa ke operasi berupa kapasitas atau daya. #os daya atau kapasitas asilitas isis tersebut jelas harus diserap menjadi bagian kos produksi dan akhirnya menjadi beban pendapatan. Makna Depresiasi
Tujuan memperoleh asilitas isis adalah untuk menghasilkan produk dan produk yang bersangkutan adalah seluruh umit produk yang dihasilkan selama umur eekti asilitas bersangkutan bukannya selama tahun tertentu. Pembebanan kos se!ara sistematik selama taksiran umur pemakaian akan lebih sesuai dengan keadaan objekti dan masuk akal daripada pembebanan langsung seluruh kos pada saat pemebelian atau pada saat pemberhentian. "agian dari kos yang dibebankan untuk periode tertentu disebut depresiasi 6 amortisasi untuk aset tak ber)ujud dan deplesi untuk sumber alam7.
&epresiasi sebagai biaya tidak berbeda dengan jenis biaya operasi lainnya. #os asilitas isis mempunyai kedudulan yang sama seperti kos manaat ekonomik lain yang diperoleh dan dimanaatkan sekaligus dalam periode terjadinya. &epresiasi merupakan biaya yang benar benar terjadi dan dikeluarkan 6out o po!ket !ost7 seperti biaya lainnya.
*ntuk tujuan pengembangan pelaporan keuangan, depresiasi se!aa toritis dapat dimaknai selain sebagai prosedur atau alokasi sistematik dalam rangka penandingan biaya dan pendapatan yang tepat. "erikut ini beberpa pemaknaan atau interpretasi terhadap depresiasi,yaitu 4 •
&epresiasi sebagai proses akumulasi dana
•
&epresiasi sebagai pemulihan inestasi
•
&epresiasi sebagai proses penilaian
!ilai +etara Tunai ; &urrent &ash E=uialents<
Penurunan nilai asilitas isis ditentukan dengan !ara menghitunh selisih nilai se!ara tunai pada a)al dan akhir periode. Nilai ini adalah harga pasar aset yang sama dalan kondisi yang sama sebagai barang bekas. &isini dianggap bah)a daya beli uang stabil.
Kontribusi 0en%apatan !eto Diskunan
&epresiasi ditentukan dengan !ara menghitung selisih nilai diskunan aliran kontribusi pendapatan neto pada a)al dan akhir periode. kontribusi pendapatan neto adalah tmbahan aliran kas masuk 6pendapatan7 karena adanya in:estasi asilitas isis yang bersangkutan. Penilaian ini mirip dengan penerimaan las masa datang diskunan. Penilaian ini memerlukan inormasi tari diskun yang biasanya didasarkan atas tingkat kembalian in:estasi bebas resiko atau tingkat bunga umum yang berlaku. Meto%e Alokasi
Metode yang paling rasional adalah metode yang mendasarkan diri pada aliran penyerapan kapasitas tersebut. &engan kata lain metode yang paling tepat adalah metode unit produksi 6produ!tion or output method. #esulitan utama yang dihadapi metode ini adalah penentuan kapasitas total yang dapat dihasilkan selama umur ekonomis bersangkutan.
untuk kebanyakan situasi metode perhitungan depresiasi tahunan ser!ara garis lurus merupakan metode alternati yang paling banyak digunakan karena kepraktisannya dan juga karena dalam banyak hal pola penyerapan tiap periode !ukup seragam. penggunaan metode garis lurus tidak menghalangi pengalokasian depresiasi tahunan kedalam beberapa periode interim atas dasar luktuasi musiman selama satu tahun. #eberatan terhadap metode garis lurus terletak pada siatnya yang mengabaikan hubungan antara tingkat p)ngembalian in:estasi dan sisa nilai interpretasi.
&epresiasi juga dapat ditentukan dengan !ara melakukan taksiran 6appraisal7 pada tiap periode atas dasar inspeksi isis untuk mengukur keausan. 4ubun)an Depresiasi Dan $aba
Mengaitkan depresiasi dengan kontribusi pendapatan neto sama saja dengan melakukan imputasi pendapatan. 5ni berarti besarnya biaya depresiasi bergantung pada besarnya pendapatan dalam perioda tertentu. Alasan lain adalah bah)a penentuan laba haruslah
merupakan akibat dari suatu upaya untuk mengungkapkan kenyataan objekti yang ada tanpa memperhatikan berapa akhirnya laba terjadi. =agipula, )alaupun akuntansi menganut asas akrual, hal ini tidak mengisyaratkan bah)a laba periodi! harus sama tiap tahunnya. Koreksi Terha%ap Kesalahan Taksiran
Mengingat kesulitan dalam meramalkan saat pemberhentian unit asilitas isis, program depresiasi tidak memberikan hasil yang sama persis dengan kenyataannya setelah berjalannya )aktu. #alau program depresiasi yang dijalankan tersebut ditentukan se!ara seksama dan objekti dengan mempertimbangkan semua a!tor yang ada, perbedaan antara taksiran dan kenyataan merupakan suatu hal yang tak terhindarkan. Perbedaan juga dapat disebabkan oleh ketidaksamaan atau kekeliruan. Program depresiasi harus dire:isi bilamana kenyataan jelas menunjukkan bah)a re:isi tersebut diperlukan. Tanah
Apakah tanah perlu didepresiasi atau tidak bergantung pada karakteristik atau ungsi tanah dalam organisasi perusahaan. 'ebagai tempat usaha, ungsi untuk ditempati tidak akan pernah habis. %leh karenanya, dapat dianggap bah)a kos tanah tidak perlu didepresiasi atau diamortisasi menjadi biaya operasi. #arena karakteristik kos tanah sebagai in:estasi permanen, tanah tersebut perlu dipisahkan dari asilitas isis lain yang dapat didepresiasi dalam pelaporannya. Tanah Bukan 4ak Milik 0ermanen
#os tanah se)aguna, tanah hak guna bangunan 6>C"7 atau bentuk in:estasi non permanen lainnya dalam bentuk tanah harus se!ara sistematik dibebankan ke produksi selama umur ekonomik atau selama jangka kontrak. +umber Alam
'umber alam yang akan habis melalui proses penambangan dan tidak dapat diperbaharui atau diganti sering disebut dengan “asset habis pakaiD. #os sumber alam tersebut harus diserap se!ara sistematik ke produksi atas dasar pengambilan atau konsumsi. #os yang diserap ini disebut deplesi. 'eperti juga pada depresiasi, deplesi sebagai kos atau upaya untuk menghasilkan pendapatan harus ditentukan se!ara objekti dan rasional tanpa memperhatikan pengaruhnya terhadap laba bersih. Asset Takber7u8u%
Yang digolongkan sebagai asset takber)ujud meliputi pos seperti hak !ipta, paten, merek dagang, good)ill, dan kos organisasi. #os asset takber)ujud harus se!ara sistematik dibebankan ke operasi dan akhirnya terdapat pendapatan selama umur yuridisnya. 5oo%7ill
Cood)ill adalah selisih lebih jumlah rupiah tunai atau setaranya yang dibayarkan oleh perusahaan pembeli diatas nilai pasar )ajar atau nilai buku kekayaan isis perusahaan yang dibeli. #os good)ill yang melekat pada harga beli suatu perusahaan yang sudah beroperasi pada dasarnya merupakan nilai sekarang atau nilai diskunan kelebihan laba yang mampu dihasilkan. &engan demikian sangat masuk akal kalau kos yang diperhitungkan sebagai goo)ill harus diserap dan dibebankan ke pendapatan selama kurun )aktu yang dijadikan dasar dalam mempertimbangkan kos pemerolehan perusahaan sehingga laba yang tampak dalam statemen laba-rugi menunjukkan laba bersih normal. Kos Or)anisasi
Pengeluaran yang terjadi sebelum perusahaan mulai beroperasi biasanya ditampung dalam satu akun menjadi kos pendirian atau kos organisasi. Pengeluaran tersebut meliputi kos per!etakan saham, tari akte notaries, pengeluaran untuk ijin perusahaan dan kos kegiatan selama proses pendirian. #os organisasi tidak dapat diperlakukan sebagai asset takber)ujud karena kos tersebut tidak dapat dikaitkan dengan aset tetap ber)ujud yang ada dalam perusahaan.
BAB III 0E!UTU0 *#" Kesimpulan
"iaya mempunyai dua karakteristik utama yaitu aliran atau penurunan aset atau kenaikan ke)ajiban dan berkaitan dengan operasi utama terus menerus. ugi dibedakan dengan biaya karena timbul dari sumber yang se!ara tidak langsung berkaitan dengan operasi utama perusahaan. ugi berasal dari transaksi, kegiatan, atau sumber berupa kegiatan peripheral, transer nontimbal balik, penahanan aset atau a!tor lingkungan.
3riteria pengakuan biaya adalah pemanaatan dan kelenyapan. "iaya diakui bilamana manaat ekonomik telah dikonsumsi dalam rangka penyerahan barang atau jasa untuk mendatangkan pendapatan atau bilamana manaat ekonomik masa datang telah lenyap.
"iaya diukur dengan kos yang sebelumnya melekat pada aset. "iaya dapat di pandang sebagai bagian kos yang telah terhabiskan dalam rangka men!iptakan pendapatan. "agian kos yang terhabiskan dapat dihubungkan dengan pendapatan atas dasar hubungan sebab akibat, alokasi sistematik dan rasional atau pengakuan segera.
*ntuk penentuan kos produk yang tepat, alokasi internal merupakan kebutuhan. Alokasi kos bergabung atau bersama yang paling :alid se!ara teoritis adalah alokasi atas dasar harga pasar relati:e. Alokasi ini sejalan dengan konsep upaya dan hasil serta homogenitas kos. Alokasi harus dilakukan karena bila suatu produk menghasilkan pendapatan maka pendapatan tersebut jelas bukan tanpa kos.
DAFTA 0U+TAKA
'u)ardjono. $8+. “#eori $"untansi% &ere"ayasaan &elaporan 'euanganD, Yogyakarta4 "pe.
Methe)s M. . and M. >. ". Parera, A!!ounting Theory &e:elopment. Melbourne< Nelson, +FF0.