BAB V PEMBAHASAN
Nutrisi enteral/ Enteral Nutrition (EN) adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak tidak dapat dapat memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan han nutrisi nutrisinya nya melalu melaluii rute rute oral, oral, formul formulaa nutrisi nutrisi diberik diberikan an melalui tube ke dalam lambung (gastric tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat seca secara ra manu manual al maup maupun un deng dengan an bant bantua uan n pomp pompaa mesi mesin n (gas (gastr tros osto tomy my dan dan jeju jejunu num m percutaneous) (Yuliana, (Yuliana, !!")# $emberian nutrisi enteral diberikan pada pasien yang sama sekali tidak bisa makan, makanan yang masuk tidak adekuat, pasien dengan sulit menelan, pasien dengan luka bakar yang luas# $ada pasien dengan keadaan trauma berat, luka bakar dan status katabolisme, maka pemberian nutrisi enteral sebaiknya sebaiknya sesegera mungkin mungkin dalam % jam# &ontra &ontra indikasi indikasi pemberian nutrisi enteral adalah keadaan dimana saluran cerna tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, kelainan anatomi saluran cerna, iskemia saluran cerna, dan peritonitis berat# $ada pasien dengan pembedahan, pemberian nutrisi enteral harus dikonfirmasikan dengan tanda munculnya flatus# $ada prinsipnya, pemberian formula enteral dimulai dengan dosis rendah dan ditingkatkan secara bertahap sampai mencapai dosis maksimum dalam 'aktu seminggu# akanan enteral yang telah disediakan sebaiknya dihabiskan dalam 'aktu maksim maksimal al % jam, jam, 'aktu 'aktu selebih selebihnya nya akan akan membah membahaya ayakan kan karena karena kemung kemungkin kinan an makana makanan n tersebut telah terkontaminasi bakteri# ormula enteral standar memiliki keseimbangan antara protein, karbohidrat ( *! + dari kalori total ) dan lemak ( ! + dari kalori total ), dan kemungkinan dapat di fortifikasi serat maupun tidak# $ada $ada prakti praktiku kum m ini dilaku dilakukan kan pembua pembuatan tan % macam macam formula formula enteral enteral yaitu yaitu formul formulaa enteral enteral tepung tepung soya, formula formula enteral tepung tepung tempe, tempe, formula formula enteral tepung tepung soya - tepung tepung kelor dan formula enteral tepung tempe - tepung kelor#
.erikut kandungan at gii pada % formula enteral 0 1
&andungan &andungan energi energi formula formula enteral enteral secara berurutan berurutan dari dari yang yang terting tertinggi gi ke yang rendah yaitu 2*2,33 kkal untuk formula enteral tepung soya, 2%%,!2 kkal formula enteral tepung soya - tepung kelor, 22,3 kkal formula enteral tepung tempe dan 2!4,3 kkal formula enteral tepung tempe - tepung kelor# Tepung soya memiliki kandungan energi yang lebih tinggi dari pada bahan yang lainnya# 5apat dilihat dari formula
enteral yang berbahan dasar atau bahan tambahan tepung soya memiliki kandungan gii yang lebih tinggi dari pada formula yang lain# 1
&adar $rotein &andungan protein formula enteral secara berurutan dari yang tertinggi ke yang rendah yaitu 2!,6 gram untuk formula enteral tepung soya dan formula enteral tepung tempe, ",42 gram tepung soya - tepung kelor dan yang terakhir yaitu *," gram formula enteral tepung tempe - tepung kelor# &andungan protein didapatkan dari bahan tepung soya, tepung tempe dan sedikit dari susu skim, sehingga formula enteral yang menggunakan bahan dasar atau bahan tambahan tepung tersebut memiliki energi yang lebih tinggi dari pada formula enteral yang lainnya# $rotein he'ani memiliki mutu yang lebih tinggi daripada protein nabati# $rotein diberikan dalam bentuk polimerik (memerlukan enim pankreas) atau peptida# $rotein 'hey terhidrolisis merupakan bentuk protein yang lebih mudah diabsorpsi daripada bentuk asam amino bebas# $rotein berfungsi untuk mengganti sel1 sel yang rusak#
1
&adar 7emak &andungan lemak formula enteral secara berurutan dari yang tertinggi ke yang rendah yaitu 4,%* gram untuk formula enteral tepung soya, 6,44 gram formula enteral tepung soya - tepung kelor, *,"3 gram formula enteral tepung tempe dan yang terakhir yaitu *,36 gram formula enteral tepung tempe - tepung kelor# &andungan lemak didapatkan dari tepung soya, tepung tempe dan minyak canola# &andungan lemak yang tinggi membuat formula makanan enteral menjadi padat energi# 8elain itu, lemak juga diperlukan untuk transportasi 9itamin larut lemak sehingga asupan lemak yang rendah dapat menyebabkan defisiensi 9itamin larut lemak#($ariko9a, !2!)# 7emak adalah sumber energi utama yang memberikan asam lemak esensial dan memba'a 9itamin larut lemak# 8ebagai sumber energi primer, lemak dan karbohidrat secara umum memiliki distribusi kalori yang bersilangan terkait satu sama lain
1
&adar &arbohidrat &andungan lemak formula enteral secara berurutan dari yang tertinggi ke yang rendah yaitu 2%,6 gram formula enteral tepung soya, 2," gram tepung soya - tepung kelor, ",!" gram tepung tempe - tepung kelor dan 4,"% gram formula enteral tepung tempe#
.ahan1bahan penyusun formula enteral yang mengandung tinggi karbohidrat antara lain tepung soya, malto de:trin, dan sedikit dari tepung tempe dan susu skim# &arbohidrat merupakan makronutrien penting sebagai sumber energi# &onsentrasi karbohidrat yang tipikal dalam formula enteral berkisar antara !16!+ dari kalori total# Glukosa polimer merupakan karbohidrat yang lebih mudah diabsorpsi# ;asil analisis data statistik dari data uji skala hedonik % macam formula enteral 0 a#
ariasi komposisi tepung soya, tepung tempe dan tepung daun kelor dapat mempengaruhi penilaian panelis terhadap aroma yang dihasilkan# $ada hasil praktikum organoleptik aroma didapat data mean dari hasil analisis statistik formula enteral bahan dasar tepung soya yaitu tidak suka (,"+), formula enteral bahan dasar tepung tempe yaitu tidak suka (,3+), formula enteral bahan dasar kelor dan tepung soya yaitu tidak suka (,!+) dan formula enteral kelor dan tepung tempe yaitu tidak suka (,4+)#
c# ?arna 5alam uji organoleptik, pertama kali suatu produk dinilai dengan menggunakan mata yaitu dengan melihat 'arna yang dimiliki# .iasanya banyak sifat komoditi produk yang berkaitan dengan 'arna# 8etelah melihat 'arna akan mucul ketertarikan karena 'arna berkaitan dengan cita rasa suatu produk (8oekarto, 2"42) &arena sifatnya yang mudah dikenali, 'arna seringkali mempengaruhi respon dan persepsi panelis, misalnya 'arna kuningoranye identik dengan rasa asam1manis atau jika 'arna tidak merata atau belang1belang identik dengan mutu yang rendah (8etyaningsih,dkk#!2!)# ?arna formula makanan enteral yang dihasilkan dinilai agak suka# $ada formula tepung kedelai dan tepung tempe 'arnanya hampir sama (putih kecoklatan), sedangkan pada formula tepung soya - tepung kelor ber'arna hijau agak tua dan tepung tempe - tepung kelor ber'arna hijau muda# $ada hasil praktikum organoleptik 'arna didapat data mean dari hasil analisis statistik formula enteral bahan dasar tepung soya yaitu agak suka (,%4+), formula enteral bahan dasar tepung tempe yaitu agak suka (,4+), formula enteral bahan dasar kelor dan tepung soya yaitu agak suka (,3+) dan formula enteral kelor dan tepung tempe yaitu agak suka (,!6+)#
d# >iskositas >iskositas merupakan karakteristik penting dari makanan cair dalam bidang pengolahan makanan# >iskositas pada makanan cair banyak mengalami perubahan selama proses pemanasan maupun pendinginan# @ntuk semua jenis makanan cair, 9iskositas akan menurun dengan adanya peningkatan suhu# (ello', !!!) $ada bahan utama pembuatan tepung soya dan tepung tempe mengandung protein dan juga lemak sehingga dapat mengentalkan produk formula enteral# ;al ini sesuai dengan pernyataan 8ughita dan 5jalil yang menyatakan bah'a faktor yang mempengaruhi kekentalan adalah konsentrasi dan keadaan lemak, serta konsentrasi dan keadaan protein# Tingginya kadar protein dapat meningkatkan kekentalan# aktor lain yang dapat mempengaruhi 9iskositas yaitu suhu, konsentrasi cairan, tekanan, dan berat molekul (.ourne,!!)# ormula enteral dengan tekstur cair hingga kental sangat membantu pasien khususnya untuk anak penderita gii buruk yang kebanyakan mengalami gangguan dalam mengunyah, menelan dan juga mencerna# 8elain itu,
pemberian makanan enteral juga dapat menjaga agar gastrointestinal bekerja secara fisiologis#(5amayanti dkk, !2) $ada hasil praktikum 9iskositas dilakukan menggunakan feeding syringe dan selang untuk mengetahui 'aktu kecepatan alir# >iskositas dari formula enteral tepung soya yaitu *! detik, 9iskositas dari formula enteral tepung tepung yaitu 24 detik, 9iskositas dari formula enteral tepung soya-tepung kelor yaitu %4 detik dan 9iskositas dari formula enteral tepung tempe-tepung kelor yaitu 2 menit * detik# 8elain itu didapat suhu dari empat macam formula enteral# 8uhu dari formula enteral tepung soya sebesar % A, formula enteral tepung tempe sebesar 6! A, formula enteral tepung
soya-tepung kelor sebesar %* A dan formula enteral tepung tempe-tepung kelor
sebesar *! A# >iskositas dan suhu memiliki perbandingan terbalik dimana semakin
tinggi suhu, maka 9iskositas dari produk tersebut akan semakin rendah# 8emakin besar konsentrasi bahan padatan dalam suatu produk maka 9iskositasnya semakin kecil# >iskositas akan meningkat dengan adanya kenaikan tekanan dan akan meningkat dengan naiknya berat molekul (.udi dan 8antoso, !2)# Namun, pada praktikum kali ini hasil pengamatan kami tidak sesuai dengan teori# 8elanjutnya dilakukan analisis statistik formula enteral bahan dasar tepung soya yaitu agak suka (,%+), formula enteral bahan dasar tepung tempe yaitu tidak suka (,%4+), formula enteral bahan dasar kelor dan tepung soya yaitu agak suka (,%*+) dan formula enteral kelor dan tepung tempe yaitu agak suka (,2+)# Tepung tempe memiliki kelarutannya yang rendah dan memiliki aroma langu# .au langu pada tempe dapat dikurangi dengan proses blansir menggunakan air panas "! A selama 2* menit, sedangkan cita rasa formula tepung tempe dapat ditingkatkan
dengan penambahan bubuk kakao# Tepung daun kelor dapat diganti dengan tepung lainnya seperti tepung labu kuning, tepung ubi jalar ungu, $ada formula juga perlu ditambahkan serat, serat akan mengurangi risiko diare dan mengurangi risiko konstipasi, memperlambat 'aktu transit makanan pada saluran cerna, merupakan kontrol glikemik yang baik#
BAB VI KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan
&andungan formula enteral tertinggi terdapat pada formula enteral tepung soya dan yang terendah adalah formula enteral tepung tempe - tepung kelor# 5aya terima ditentukan dari sifat organoleptik yang meliputi rasa, aroma, 'arna dan kekentalan# eskipun parameter lainnya dinilai baik, jika rasa tidak enak atau tidak disukai, maka produk akan ditolak# Bleh karena itu, formula enteral yang mendapatkan daya terima paling tinggi yaitu formula enteral tepung soya# >iskositas dan suhu memiliki perbandingan terbalik dimana semakin tinggi suhu, maka 9iskositas dari produk tersebut akan semakin rendah#Namun pada praktikum kali ini hasil pengamatan tidak sesuai dengan teori#
5.2 Saran
1
$erlu dilakukan pemilihan bahan utama pembuatan formula enteral untuk meningkatkan daya terima bagi pasien#
1
8uhu perlu diperhatikan karena suhu dapat mempengaruhi 9iskositas dari formula enteral tersebut#
5=T=< $@8T=&= $C ello's# ood $rocessing Technology $rinciple and $ractice# Aambridge England0 ?ood $ublishing in ood 8cience and Technology# !!!#
5'i 8etyaningsih, =nton =priyantono, aya $uspita 8ari# =nalisis 8ensori untuk Dndustri $angan dan =rgo# Ed 2# .ogor0 D$. $ress# !2!# 412 p#
8oe'arno T 8oekarto# $enilaian Brganoleptik, untuk Dndustri $angan dan ;asil $ertanian# .ogor0 $@8.=NGTE$=/ood Technology 5e9elopment Aenter, Dnstitut $ertanian .ogor# 2"42
$arko9F C# Nutrition, $hysical =cti9ity, and ;ealth in Early 7ife nd edition# @8=0 A
ello', $# ood $rocessing Technology $rinciples and $ractise# A
8ughita dan 5jalil# 8usu0 $engolahan dan Teknologinya# Teknologi ;asil Ternak, akultas $eternakan0 @ni9ersitas =ndalas $adang#
alcolm .ourne# ood Te:ture and >iscosity0 Aoncept and easurement# 8econd Edition# $age064142# =9ailable from0 http0//'''#academicpress#com# !!#
.udi, Eli 8antoso# $engaruh $enambahan .erbagai Cenis dan &onsentrasi 8usu Terhadap 8ifat 8ensoris dan 8ifat isikokimia $uree 7abu &uning# Curnal Teknosains $angan >ol No # =9ailable online at0 http0//'''#ilmupangan#fp#uns#ac#id# !2#
Dmanningsih, Nelis# $rofil Gelatinisasi .eberapa ormula Tepun1tepungan# $enel Gii akan, *(2)0 21# !2#