Bab 4 Survei Pendahuluan Pendahuluan
Komp Komple leksi ksita tass oper operasi asi yang yang terda terdapa patt pada pada peru perusah sahaa aan n saat saat ini ini mung mungki kin n sulit sulit dan dan membua membuatt frustas frustasii untuk untuk dipelaj dipelajari ari.. Banyak Banyak audito auditorr sangat sangat berhar berharap ap mereka mereka mengeta mengetahui hui kerumitan operasi yang diaudit pada saat audit mulai dilakukan, sebagaimana yang kemudian mereka ketahui pada saat audit telah selesai. Survei pendahuluan data menjadi senjata terbaik bagi auditor untuk memperoleh pemahaman, informasi, dan perspektif yang dibutuhkan untuk mendukung kesuksesan audit. Survei Survei merupa merupakan kan suatu suatu proses proses untuk untuk mendap mendapatk atkan an inform informasi, asi, tanpa tanpa melaku melakukan kan veri verifik fikasi asi secara secara terp terperi erinc nci, i, tenta tentang ng kegi kegiata atan n yang yang akan akan di audi audit. t. Surv Survey ey pend pendah ahul ulua uan n merupakan proses yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai risiko dari suatu unit yang akan diperiksa. Oleh karena itu survey pendahuluan di sini meliputi langka langkah-la h-langk ngkah ah analisi analisiss terhad terhadap ap risiko risiko mikro mikro yang yang terkai terkaitt dalam dalam suatu suatu unit unit yang yang akan akan diaudit. diaudit. Survei Survei pendahulua pendahuluan n dapat dilakukan dengan sejumlah sejumlah teknik teknik audit. Penggunaan Penggunaan berbagai teknik audit tersebut dimaksudkan agar tercapai kombinasi optimal dari berbagai upaya untuk memperoleh dan menganalisis informasi yang relevan dengan penilaian risiko secara efisien dan efektif. erdapat dua klasifikasi utama dari teknik-teknik audit pada tahap survey pendahuluan, yaitu yang berkaitan dengan langkah-langkah survey pendahuluan di kantor unit auditor internal !on ! on desk/off site audit ", ", dan di lokasi unit yang diaudit ! on site audit ". ".
Melaksanakan Studi Awal
Kebanyakan pendokumentasian dan proses perolehan pemahaman diselesaikan bahkan sebelum auditor melakukan audit. Studi a#al yang dilakukan auditor mencakup penelaahan atas kertas kerja tahun sebelumnya, temuan-temuan audit, bagan organisasi, dan dokumendokumen lain yang akan membentu untuk lebih memahami subjek audit. Pada banyak kondisi, studi a#al akan dilakukan di kantor pusat, meskipun banyak auditor internal saat ini dapat mengakses informasi secara elekronik dari yang jauh. Kertas kerja tahun sebelumnya dapat menunjukkan pendekatan yang dilakukan auditor lain atas penugasan tersebut, meskipun pendekatan yang sama mungkin tidak lagi layak atau tidak diinginkan untuk audit tahun ini.
1
Studi a#al juga mencakup penelaahan saksama atas bagan organisasi dan pernyataan tanggung ja#ab dan ke#enangan. $okumen tersebut dapat menunjukkan posisi aktivitas klien dalam hierarki perusahaan, apa yang diharapkan manajemen senior atas manajemen di ba#ahnya, dan ke#enangan apa yang diberikan kepada manajer operasi. Penelaahan harus dilakukan secara saksama atas kata-kata yang tertera. Pernyataan #e#enang dan tanggung ja#ab seringkali dibuat oleh orang yang melakukan aktivitas tersebut. $alam beberapa hal, pernyataan tersebut bisa dilebih-lebihkan dan auditor harus skeptic menyikapinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila audit yang dilakukan adalah audit berulang ! repeat audit " adalah mempelajari permanent file yang berisi laporan audit terdahulu, informasi lainnya yang relevan dengan penugasan berikutnya. %uditor perlu menelaah literature-literatur yang terkait agar pengetahuan audit dapat selalu ter-update dengan memakai referensi dari situs dari &&% yaitu ###.theiia.org atau jurnal &nternal %uditor yaitu jurnal profesi. Pendokumentasian
Pendokumentasian merupakan beberapa langkah yang akan mengarah pada pertemuan a#al antara auditor dengan manajer kalien. $okumentasi berupa kuesioner penting untuk bahan #a#ancara'diskusi. Daftar Pengingat
$alam setiap permulaan audit, auditor internal kadang kala bingung, (apa yang akan dikerjakan selanjutnya)* +eskipun setiap penugasan audit tidak sama, namun terdapat langkah-langkah a#al tertentu yang berlaku untuk setiap audit. angkah-langkah ini harus dicatat dalam daftar pengingat sehingga memudahkan pekerjaan. $aftar pengingat tidak dirancang untuk menghambat inisiatif atau kreativitas. $aftar tersebut menyederhanakan proses perencanaan dengan membantu auditor melakukan pekerjaan secara terorganisasi dan dengan langkah a#al yang minimum. $aftar pengingat membantu auditor mengorganisasikan kertas kerja mereka dan membuat tahap audit selanjutnya lebih sederhana untuk dikerjakan.
2
DAFTAR PE!"!AT PE#!ASA A#D"T
Peren$anaan
Diselesaikan %Tanggal&
%ama&
elaah dokumen-dokumen permanen
embar analisisi audit dari pengujian sebelumnya.
aporan audit tahun sebelumnya dan surat balasan dari klien. atatan dan komentar
Siapkan sebuah ringkasan dari kekurangan-kekurangan dan saran-saran yang diberikan pada tahun sebelumnya. $apatkan dokumen penugasan. elaah laporan-laporan terkait dari organisasi-organisasi audit lainnya yang ada dalam perusahaan. elaah penelitian terbaru tentang subjek yang akan diaudit. %nalisis bagan organisasi, instruksi procedural, dan arahan-arahan. akukan survey pendahuluan. Siapkan program audit, sediakan langkah-langkah untuk
+elakukan pengujian terhadap buku besar untuk akun-akun tertentu.
+enelaah laporan manajemen yang ada.
+enentukan apakah perlu untuk melihat surat-surat elektronik yang diterima organisasi.
+enentukan apakah masukan !input" yang dihasilkan bagian pemrosesan data di organisasi sudah akurat, otentik, dan tepat #aktu.
+empertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi pendapatan dan pajak-pajak lainnya.
+engalokasikan hari yang dibutuhkan untuk segmensegmen program audit.
+enggunakan pengambilan sampel secara statistic.
+erencanakan penerbitan laporan interim.
+enelaah ketaatan terhadap ketentuan penyimpanan dokumen dan aturan keamaan.
+enggunakan bagan alir untuk mengevaluasi system 3
control. Periksa program audit dan daftar pengingat ini dengan supervisor.
Peker'aan (a)angan
Diselesaikan %Tanggal&
%ama&
+asukkan data #aktu penugasan setiap hari dan laporkan setiap minggu ke supervisor audit. Perkirakan #aktu penyelesaian pekerjaan lapangan pada pertengahan penugasan. $iskusikan dengan karya#an manajemen klien #aktu yang tepat untuk menelaah temuan-temuan dan draf laporan untuk mengantisipasi masa liburan dan hambatan lainnya untuk bertemu. Pen*elesaian
Diselesaikan %Tanggal&
%ama&
engkapi catatan temuan audit dan kerangka laporan, telaah bersama supervisor audit. Siapkan draf laporan audit dan rujuk ke data data yang ada di kertas kerja. Pindahkan dokumen yang seharusnya masuk ke dokumen permanen. Siapkan lembar analisis audit. /elaskan masalah-masalah yang harus dipertimbangkan pada penugasan audit lainnya secara tertulis dan tempatkan catatan mengenai hal tersebut pada dokumen permanen. /ad#alkan penalaahan draf laporan dengan karya#an klien. Konfirmasikan status temuan yang sudah dan belum diselesaikan
baik
melalui
pengujian
atau
melalu
penelaahan dengan karya#an klien. akukan verifikasi akhir draf laporan, lihat perubahan yang telah didiskusikan dengan klien, sebelum diserahkan 4
untuk ketikan akhir.
Daftar "si
Sebelum auditor mulai melakukan instruksi-instruksi yang terdapat dalam daftar pengingat, sebaiknya siapkan dahulu daftar isi+ angkah ini dilakukan sebelum tahap perencanaan audit. $aftar isi akan memaksa audit untuk !0" mendaftar masalah-masalah tertentu yang harus ditangani seiring dengan kemajuan penugasan, dan !1" membuat acuan kertas kerja. Pengurangan Bia*a
Pengurangan biaya secara langsung memengaruhi laba perusahaan. Pada umumnya manajemen mengharapkan penugasan audit internal menghasilkan pengurangan biaya, maupun peningkatan operasi. Beberapa usulan pengurangan biaya dari auditor berasal dari kombinasi kondisi yang ada dan memahami masalah yang dihadapi oleh auditor. ,atatan -esan
atatan kesan tidak dibuat untuk diberikan kepada manajemen. 2ungsinya adalah sebagai daftar pengingat bagi auditor ketika mereka sedang melakukan pembicaraan rahasia dengan manajer senior. atatan kesan dapat membantu mengidentifikasi gejala-gejala kemunduran yang membutuhkan perhatian khusus dan membutuhkan perbaikan dalam hubungan dengan karya#an, kondisi kerja, manajemen, atau penga#asan.
,ATATA -ESA Penugasan Audit
.//////////
0udul
./////////++++
1rganisasi *ang diaudit.////////++
atatan ini menyimpan semua penilaian auditor terhadap aspek-aspek tertentu organisasi yang telah diperiksa. atatan ini harus dilengkapi setiap selesai melakukan audit. %uditor harus meringkas data untuk menentukan kecenderungan umum atau masalah-masalah di organisasi yang harus diketahui oleh manajemen. /ika ada penilaian yang terkait langsung 5
dengan temuan khusus, catatan ini tidak boleh dibahas dengan karya#an klien. /ika auditor merasa tidak memiliki cukup informasi untuk menja#ab suatu pertanyaan, nyatakan hal tersebut diba#ah setiap pertanyaan.
Pertan*aan
2a
-omenta
atau
r
Tidak Etika dan Moral -ar*awan
%pakah karya#an memiliki etika yang baik dengan sesame rekan kerja, pekerjaan mereka, supervisor dan organisasi) %pakah tugas karya#an melaksanakan ke#ajiban mereka dan tugas-tugas yang menjadi tanggung ja#ab mereka) %pakah karya#an memahami dan mendukung tujuan departemen dan organisasi mereka) -ebiasaan -er'a %pakah karya#an mempunyai jam kerja yang layak dan menyelesaikannya untuk kepentingan organisasi) %pakah jam kerja karya#an diperiksa) %pakah manajer menampung keluhan karya#an dan bersedia mengambil tindakan perbaikan) 1rganisasi dan Penugasan Staf %pakah untuk dapat mencapai tujuan organisasi, organisasi tersebut sudah dikelola dengan baik) %pakah staf sudah ditugasi dengan baik dan terdapat pemisahan tugas, #e#enang, dan tanggung ja#ab) %pakah organisasi organisasi memiliki job description secara baik) %pakah karya#an atau staf sudah bekerja sesuai dengan bidang dan keahlian mereka) Pengawasan %pakah
supervisor
memahami
pekerjaannya
dan
menghargai karya#an) %pakah supervisor menerapkan control dan memberikan aahan kepada karya#an) 6
3ubungan dengan 1rganisasi (ain
%pakah organisasi cenderung berkomunikasi secara efektif dengan organisasi lain) %pakah terdapat konflik di dalam organisasi atau dengan organisasi lain) %paka terdapat kerja sama yang saling menguntungkan) Tata letak %lay Out) Ruang -er'a %pakah ruang kerja memiliki lay out yang baik) %pakah lokasi, sirkulasi udara, cahaya, suhu udara dan kebersihan sudah memadai)
Beri penjelasan untuk kondisi-kondisi yang dija#ab tidak. /ika terdapat temuan khusus atas kelemahan yang kelihatannya relevan dengan kondisi tersbut, beri rujukan.
Su)ervisor
Penanggung 0awab
Tanggal
-uisioner
Kuisioner diusahakan untuk mudah dipahami bagi responden yang diminta mengisi kusioner. Kuesioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan audit, bertemu manajer klien pada pertemuan a#al. Selain itu, kuisioner yang baik tidak terlalu tebal atau tidak terlalu panjang. Berikut contoh pertanyaan-pertanyaan yang layak untuk ditanyakan 0. Berapa bagian'seksi yang ada pada aktivitas anda) 1. Berapa banyak karya#an yang ditugaskan pada bidang ini) 3. %ktivitas-aktivitas apa yang dilakukan) 4. %pakah terdapat prosedur-prosedur tertulis untuk aktivitas tersebut) 5. %ktivitas apa yang menurut anda paling penting) 6. %ktivitas mana yang paling mengganggu) 7. Bagaimana anda menerapkan control atas organisasi) 7
8. aporan control apa yang anda terima dari karya#an) 9. Standar apa yang anda tetapkan untuk karya#an) 0:. Standar anda bersumber dari mana) 00. Bagaimana anda melatih karya#an) 01. Bagaimana anda mengevaluasi kinerja mereka) 03. Bagaimana supervisor membantu meningkatkan kinerja karya#an) 04. Bagaimana anda menetapkan prioritas bagi pekerjaan anda) 05. Bagaimana tingkat perputaran karya#an) 06. Seberapa banyak dan bagaimana sifat pesanan anda) 07. Kepada siapa anda melapor) 08. aporan apa yang anda siapkan untuk manajemen anda sendiri, dan seberapa sering dihasilkan) 09. $ari mana sumber informasi yang terdapat dalam laporan) 1:. $engan organisasi apa anda menjalin kerja sama) 10. &mbal balik apa yang anda dapat dari mereka) 11. Perubahan-perubahan besar apa yang telah terjadi sejak audit terakhir) Bertemu -lien
Pertemuan auditor internal dengan manajer klien memberi peluang bagi auditor untuk menjelaskan tujuan dan pendekatan audit yang akan dilakukan. $alam beberapa situasi, auditor justru ingin membahas keseluruhan peran audit internal dalam organisasi. $alam pembahasannya dengan manajer dan supervisor, auditor menjelaskan tujuan, sasaran, standar operasi serta risiko ba#aannya. Mengatur 0adwal Pertemuan ;aktu dan tempat pertemuan harus diatur terlebih dahulu. /ika memungkinkan hindari
kunjungan mendadak. Pemberitahuan terlebih dahulu lebih sopan dan akan dihargai serta tidak merugikan audit. Klien yang siap akan memberikan lebih banyak informasi dan 8
kesalahan informasi yang disengaja oleh klien akan cenderung dideteksi dalam pelaksanaan audit sesungguhnya. Pertemuan a#al cenderung akan menuntun arah audit, salah satunya kemungkinan kerja sama. %uditor internal haruslah terbuka dan terus terang mengenai tujuan audit mereka. +ereka harus mengajukan pertanyaan sebagai seorang yang ingin menggali informasi, bukan sebagai penyidik. /angan ada perseteruan, perselisihan yang bisa merusak pertemuan a#al ini. +anajer klien hanya ingin diperlaukan secara #ajar dan dipandang dengan objektif. /ika ja#aban atas pertanyaan-pertanyaan tesebut memiliki bukti yang sah bah#a memang ada tindakan perbaikan, maka manajemen patut diberi pujian. /ika masalah tersebut cukup signifikan, sebaiknya dimuat dalam laporan audit internal-bukan sebagai temuan audit, tetapi sebagai catatan masalah yang diselesaikan. /ika keyakinan yang diberikan hanya sebagai upaya untuk menghindari disangkutpautkan dengan temuan kelemahan, maka hal ini harus dilaporakan sebagai temuan audit. awan$ara
eknik-teknik #a#ancara yang baik membuat orang merasa nyaman, membuat mereka ingin memberi informasi, bekerja sama dalam audit, dan mudah mudahan membuat penugasan audit berhasil. %uditor internal harus memiliki keahlian dalam berhubungan dengan orang dan berkomunikasi secara efektif. /uga oenting bagi auditor internal untuk memiliki keahlian dalam komunikasi lisan dan tulisan sehingga mereka dapat menyampaikan tujuan audit, evaluasi, kesimpulan dan rekomendasi secara jelas dan efektif. Karena penugasan teknik-teknik #a#ancara yang efektif pada hakikatnya adalah tanggung ja#ab professional, maka auditor internal harus memahami bagian-bagian penting dari #a#ancara dan berusaha menguasainya. ;a#ancara bukanlah sebuah tindakan tunggal, melainkan bagian dari sebuah proses. ;a#ancara yang sukses didasarkan pada penerapan saksama enam langkah penting 0. Persiapan. /angan datang tanpa persiapan. Pelajari sebanyak mungkin tentang klien sebelum anya ja#ab. entukan tujuan anya ja#ab dan siapkan pertanyaan pertanyaan untuk mencapai tujuan tersebut. 1. Penjad#alan.
9
4. Pelaksanaan. ;a#ancara merupakan pelaksanaan komunikasi, dan auditor internal harus memiliki keahlian dalam proses komunikasi. 5. +engajukan pertanyaan. ara auditor mengajukan pertanyaan dapat memengaruhi kesuksesan atau kegagalan suatu #a#ancara. Pertanyaan-pertanyaan pembuka harus membuat orang menjadi nyaman. 6. Penutupan. /angan terlena dengan pembicaran. Perhatikan tanda-tanda nonverbal bah#a klien ingin pembicaraan diakhiri. obalah akhiri dengan nada positif dengan meringkas kesepakan atau puji tindakan-tindakan yang layak dipuji. Mengum)ulkan Bahan Bukti
Survey pendahuluan akan berlangsung lancar dan sistematis jika auditor memiliki pandangan yang jelas mengenai apa yang ingin dicapai. $alam kebanyak audit, informasi penting dalam rangka mengumpulkan bahan bukti dapat diklasifikasikan ke dalam empat fungsi dasar manajemen. Peren$anaan
&nformasi penting yang bisa diperoleh auditor mengenai perencanaan adalah sebagai berikut 0. entukan tujuan aktivitas atau organisasi, baik jangka panjang maupun jangka pendek. 1. $apatkan salinan anggaran, kebijakan, arahan, dan prosedur. 3. entukan proyek atau studi khusus yang tengah berlangsung. 4. tentukan rencana untuk masa datang yang telah dibuat. 5. anyakan jika ada ide-ide perbaikan yang belum direalisasikan. 6. entukan cara menetapkan sasaran dan siapa yang menetapkan atau membantu menetapkannya. Pengorganisasian
&nformasi penting yang bisa diperoleh auditor mengenai pengorganisasian adalah sebagai berikut 0. $apatkan salinan bagan organisasi dan salinan deskripsi jabatan.
10
1. anyakan hubungan dengan organisasi lain. 3. elaah letak fisik, catatan peralatan, serta lokasi dan kondisi aktiva. 4. entukan perubahan organisasional yang dilakukan akhir-akhir ini atau sejak audit terakhir 5. $apatkan informasi mengenai otoritas yang didelegasikan dan tanggung ja#ab yang diberikan dan 6. $apatkan informasi mengenai lokasi, sifat dan ukuran kantor cabang. Pengarahan
&nformasi penting yang bisa diperoleh auditor mengenai pengarahan adalah sebagai berikut 0. $apatkan salinan instruksi operasional bagi karya#an. 1. anyakan kepada karya#an apakah instruksi sudah cukup jelas dan bisa dipahami. 3. entukan apakah rentang manajemen dan penga#asan memungkinkan arah kerja yang memadai. 4. entukan apakah ke#enangan sama dengan tanggung ja#ab. 5. Pada badan-badan pemerintah, tentukan masalah-masalah penting yang akan menarik minat public. 6. &dentifikasikan hambatan-hambatan organisasi dalam melaksanakan tugas yang diembannya. -ontrol
%uditor dapat memperoleh informasi penting mengenai pengarahan dengan 0. $apatkan salinan standard an pedoman kerja tertulis. 1. elaah system dan alur kerja. ;aspada dengan adanya tanda pemborosan, pesanan penjualan, peralatan atau bahan baku yang berlebihan, karya#an yang menganggur, perbaikan dan pekerjaan ulang yang ekstensif, bahan sisa yang berlebihan, dan kondisi kerja yang buruk. 3. elaah data finansial historisnya, dan kenali trennya. 11
4. &dentifikasikan aktivitas atau prosedur khusus yang akan digambarkan dengan bagan alir, seperti penyusunan kontrak, pemeriksaan aplikasi pinjaman, menyetujui atau tidak menyetujui pinjaman, penjualan aktiva, melakukan se#a guna usaha, periklanan, menetapkan harga, merekrut karya#an, meminjam dana, dan memilih pemasok. indakan-tindakan atau prosedur prosedur ini harus mencerminkan aktivitas yang diperiksa. Pengamatan
Pengamatan dalam arti umum terus dilakukan selama survey pendahuluan. +elalui pengamatan dan tanya ja#ab yang yang efektif, auditor internal mampu untuk
+enentukan tujuan, sasaran dan standar
+enilai control untuk mencapai tujuan
+engevaluasi resiko
+enentukan control untuk meminimalkan resiko
+embuat penentuan risiko secara statistik
+enilai gaya manajemen dan aspek perilaku manusia
Tu'uan5 Sasaran dan Standar
Kompleksitas operasi pada suatu perusahaan mungkin akan membuat auditor menemui kesulitan pada saat akan melakukan pemeriksaan. Survei pendahuluan dapat menjadi senjata terbaik bagi auditor untuk memperoleh pemahaman, informasi dan persektif yang dibutuhkan untuk mendukung kesuksesan audit. %udit bisa juga merupakan bagian dari penugasan rutin yang memiliki standar dan proses tertentu atau bisa juga merupakan respons atas masalah yang berkembang yang membutuhkan pengetahuan akan hal baru atau tehnik pemeriksaan yang berbeda. Beberapa praktisi audit internal telah mengembangkan pendekatan *tepat pada #aktunya* untuk penjad#alan audit untuk memastikan bah#a jasa audit siap tersedia sesuai #aktu yang dijad#alkan. Survei pendahuluan dapat membantu auditor menentukan jenis audit paling efektif terutama dengan adanya paradigma baru bah#a auditor harus dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan bah#a perusahaan adalah pelanggan'klien dari auditor.
12
Selama survei pendahuluan, auditor internal harus menentukan tujuan aktivitas yang menjadi tujuan audit, yang akan ditetapkan selanjutnya. /ika tujuan ini tidak dipahami dengan baik, maka audit bisa kehilangan manfaatnya. +endapatkan gambaran aktivitas yang tepat dan kesesuaian misinya dengan sasaran strategis perusahaan merupakan profesionalisme auditor internal. Saat melakukan survei, auditor internal akan senantiasa mengingat dengan tepat tujuan, sasara, dan standar yang seharusnya atau sedang diupayakan untuk dimiliki organisasi kilen. %uditor harus mencoba untuk menentukan apakah a. ujuan tersebut sesuai dengan rencana strategis dari organisasi=suatu rancangan besar perusahaan. b. Orang-orang yang akan dibatasi oleh tujuan, sasaran, dan standar berpartisipasi dalam penetapannya. c. ujuan diketahui oleh semua orang yang akan berpartisipasi dalam pencapaiannya. d. ujuan tersebut secara realistis mempertimbangkan sumber daya yang tersedia bagi aktivitas. e. ujuan tersebut menuntun aktivitas dalam menghadapi kendala dan kendali eksternal. Sasaran dan standar yang ditetapkan akan memotivasi orang untuk mencapai lebih dari apa yang bisa mereka capai -ontrol6kontrol untuk Men$a)ai Tu'uan /ika tujuan, sasaran, dan standar telah diidentifikasi dan disepakati selama survei
pendahuluan, langkah selanjutnya adalah menentukan kontrol apa, atau yang seharusnya, diterapkan untuk memastikan bah#a hasil-hasil yang diinginkan akan dicapai. %uditor internal dihadapkan pada sejumlah kontrol potensial ketika mereka melakukan survey pendahuluankebijakan organisasi atau agensi, prosedur, manual, instruksi-instruksi khusus, laporan daftar, registrasi formulir, pembagian tugas, sistem persetujuan, penga#asan, dan lainnya. +encoba untuk membaca dan memahami semuanya dapat mengaburkan mata dan melelahkan otak. +encoba menyerap literatur mengenai sejumlah kontrol sering kali membuang #aktu. /ika kita membaca relevansinya dengan masalah tertentu, semua kontrol ini kelihatan tidak berkaitan dengan kenyataan.
Risiko
Sebelum auditor mengelola risiko atau memutuskan alokasi sumber daya ang terlibat dalam manajemen risiko, hubungan lebih erat antara manajemen risiko dan audit internal 13
telah lama disarankan. Pada kenyataannya, beberapa pengamat menyarankan bah#a titik a#al perencanaan audit internal haruslah risiko-risiko organisasional, atau ancaman bagi pencapaian tujuan-tujuan usaha.
-ontrol Risiko
Ketika auditor internal telah mengenali risiko. +ereka harus mencari kontrol yang dirancang untuk menghadapinya. Kontrol yang tidak memadai atau tidak efektif harus didiskusikan segera dengan manajer klien. /ika kesepakatan tentang tindakan perbaikan dicapai dan tindakan perbaikan yang memadai diambil, upaya audit selanjutnya akan lebih mudah. >amun jika manajer tidak bisa diyakinkan dan membutuhkan bukti bah#a risiko tersebut memang ada dan kontrol memang lemah, auditor harus membuat program pengujian purposive ? bukan pengujian berdasarkan sampel ? untuk mendukung bukti dan signifikansi risiko.
Penentuan Risiko
Penentuan risiko !risk assessment " merupakan hal penting bagi manajemen dan auditor internal. Berdasarkan studi yang dilakukan OSO, Kontrol &nternal ? Kerangka Kerja erintegrasi menatakn bah#a persaratan a#al untuk penentuan risiko adalah penetapan tujuan, yang dihubungkan pada tingkat-tingkat ang berbeda dan konsisten di dalam organisasi. ujuan penetuan risiko adalah untuk membuat karya#an sadar akan beragam risiko yang ada serta prioritas, keterbatasan dari daftar risiko tersebut. Sejumlah risiko tidaklah statis, selalu ada risiko yang muncul setiap #aktu. Oleh karena itu penentuan risiko merupakan fungsi yang berkelanjutan dalam proses manajemen yang harus dilakukan secara berorganisasi dan berurutan.
Mana'emen *ang Efektif
Selama survey pendahuluan, dan khususnya selama #a#ancara dengan manajemen operasional, auditor internal bisa menilai manajer. idak ada kontol ang lebih baik daripada manajemen yang memiliki pengetahuan, gampang ditemui, dan berpandangan luas. /ika gaa manajemen memang seperti ini, manajer itu sendiri merupakan auditor internal. /ika manajemen efektif, auditor internal dapat mengurangi cakupan audit. As)ek Manusia
Pega#ai merupakan urat nadi perusahaan. Kontrol yang baik tidak dapat menjamin bah#a semua aktivitas akan dilaksanakan dengan baik kecuali terdapat pega#ai yang 14
kompeten. ara menilai aspek manusia ini dengan menelaah catatan dan praktik-praktik pega#ai. Penelaahan bisa jadi tidak memungkinkan auditor membuat penentuan definitive, namun bisa memberikan sinyal bahaya dan mempengaruhi program audit. %uditor bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan. /ika ja#aban menunjukkan kondisi yang memuaskan, auditor bisa mengurangi tingkat keandalan sampel yang diharapkan dari hasil pengujian. $engan kata lain, auditor bisa mengambil kesimpulan dengan memeriksa sedikit sampel. /ika survey menunjukkan praktik kepega#aian yang tidak memuaskan, auditor mungkin perlu memeriksa dengan lebih ketat memperluas sampel, serta mencatat ketidakefektifan dan ketidakefisienan kinerja.
Pengamatan Fisik
@al-hal yang abstrak sulit dipahami dan digambarkan. %uditor harus keluar sendiri dan
melihat sendiri fasilitas, tata letak fisik, proses, aliran bahan baku dan dokumen.
Pengamatan pribadi menggambarkan apa yang terjadi dan bagaimana terjadinya. Pengamatan fisik selayaknnya berlangsung dalam dua tahap. Pada tahap pertama, auditor internal harus berkeliling fasilitas perusahaan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai lokasi, kondisi dan tata letak. ujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai kebijakan, prosedur dan bagan organsasi. Pasa saat bertemu karya#an,auditor dapat menanyakan 0.
%pakah pekerjaan datang ke anda tepat #aktu, dan apakah kualitasnya bagus)
1. %pakah terdapat laporan atau catatan informal mengenai kesulitan dalam pekerjaan yang diterima) 3. %pakah tindakan perbaikan sudah diambil untuk masalah-masalah) 4. %pakah tindakan tersebut terbukti efektif) /ika tidak, mengapa) 5. %pakah terdapat masalah keamanan) %pakah sudah ada penelaahan oleh petugas keamanan resmi dan bagian administrasi kesehatan atau pemeriksa asuransi) 6. %pakah terdapat masalah keamanan menyangkut dokumen dan aktiva) 7. %pakah alur kerja dan dokumen dokumen cukup #ajar dan efisien) 8. Bagaimana kondisi fasilitas peralatan) 9. Bagaiamana kuantitas dan kualitas barang-barang sisa) Pada operasi yang kompleks, mungkin auditor perlu melakukan tahap selanjutnya yang sering disebut (penelusuran*.Selama penelusuran, auditor mungkin menelaah beberapa aktivitas kerja dari a#al sampai akhir, dan menyiapkan bagan alir. Penelusuran membantu auditor menilai ketaatan dengan kebijakan dan prosedur serta menentukan apakah control 15
memang berfungsi. angkah ini tidak akan mengungkapkan seberapa baik transaksi diproses, hal ini membutuhkan pengujian substantive. Men*ia)kan Flow$hart
$engan menyampaikan 2lo# chart suatu proses dapat dipotret dan dapat memberikan gambaran system dan merupakan sarana untuk menganalisa operasi yang kompleks - analisa yang tidak selalu bisa dicapai dengan narasi yang rinci. Pembuatan flo# chart sudah dipelajari pada kuliah Sistem &nformasi %kuntansi. Pela)oran
Survei yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan sejumlah informasi yang bermanfaat. $ata yang dikumpulkan dapat mengidentifikasi hal-hal penting dan masalah yang ada serta membantu auditor memutuskan apakah pemeriksaan lanjutan diperlukan. @asil survey ini perlu dibuatkan laporan dengan fokus pada kecukupan control bukan efektivitas kontrol dan menunjukkan dasar keputusan untuk terus melakukan audit. Selama penelaahan hasil-hasil survey dengan manajemen, pelaporan temuan positif dan
negative
bisa
jadi
kondusif
bagi
hubungan
auditor-klien,
Pendekatan
ini
mengkomunikasikan apa yang dicari auditor internal, kerja sama yang sehat, objektif, tidak bias terhadap penilaian operasi. /ika
survei
memberi
keyakinan
adanya
sistem,
kontrol,
penga#asan,
dan
manajemennya bisa menjadi dasar keputusan tidak dilakukannya audit. Sumber daya audit biasanya kebanyakan organisasi audit internal memiliki lebih banyak proyek audit dibandingkan auditor yang akan melakukannya. idak masuk akal untuk menghabiskan #aktu audit yang berharga hanya untuk mengejar pengujian transaksi jika kelihatannya sistem kontrol itu sendiri akan menunjukan semua transaksi yang memiliki kelemahan material. Pada saat yang sama, kebanyakan auditor internal merasa perlu menerbitkan laporan audit #alaupun hanya survei yang dilakukan. $engan informasi yang dikumpulkan selama survei, mungkin laporan berharga bisa disiapkan. >amun akan menjadi lebih bijak untuk secara hati-hati menguraikan lingkup audit yang terbatas, dengan berkonsentrasi pada kecukupan= bukan pada efektivitas control dan menunjukkan dasar keputusan untuk terus melakukan audit. Bahkan dalam situasi program audit akan disiapkan dan pekerjaan lapangan akan dilakukan mungkin berguna untuk membuat ringkasan basil survei dan melaporkannya secara informal ke manajemen. Kadang-kadang, informasi yang mencukupi akan diperoleh selama 16
survei untuk merekomendasikan perbaikan bahkan sebelum pengujian substantif dilakukan. $alam kasus ini, pengamatar. internal harus dibahas dengan manajer klien sebelum program audit disiapkan. /ika m puas dengan analisis auditor dan bersedia mengambil tindakan perbaikan, hasil survei final, tergantung pada tindak lanjut normal atas tindakan perbaikan yang dilakukan. Selama penelaahan hasil-hasil survei dengan manajemen, pelaporan temuan positif dam jadi kondusif bagi hubungan auditor-klien. Pendekatan ini mengomunikasikan apa yang internal kerja sama yang sehat, objektif, tidak bias terhadap penilaian operasi. /ika hasil-hasil survei kemudian membutuhkan audit, ringkasan audit seharusnya men langkah audit yang disarankan dan rasional bagi mereka. %uditor juga harus mengiden tifikasi aktivitas yang tidak akan diaudit dan menjelaskan alasannya. Astimasi a#al untuk #aktu dan kebutuhan sumber daya harus dilakukan, bersama dengan target tanggal pekerjaan lapangan dan audit. Membuat Anggaran Surve*
%nggaran dibuat dengan berpatokan pada perkiraan #aktu yang dibutuhkan auditor. idak ada standar untuk anggaran survey pendahuluan. /ika audit yang dilakukan merupakan audit rutin maka perkiraan #aktu dapat segera ditentukan. /ika terjadi perubahan signifikan dalam tujuan, prosedur, system operasi, otomatisasi, organisasi, manajemen, dan karya#an akan mempengaruhi #aktu yang diperlukan untuk mengenal dan mengidentifikasi masalah. Semua faktor harus dipertimbangkan dalam membuat anggaran survey. etapi bahkan jika auditor merasa cukup memahami aktivitas, mereka harus selalu #aspada akan dua faktor yang dapat berubah yaitu orang dan perilaku mereka. +emperkirakan #aktu yang dibutuhkan auditor merupakan faktor kunci dalam survei pendahuluan. ;aktu yang akan dialokasikan akan tergantung pada sejumlah factor. ujuan survei adalah agar lebih mengenal. +akin kenal auditor dengan aktivitas yang ada, maka makin sedikit #aktu yang dibutuhkan untuk melakukan survei. /uga, jika audit bersifat rotasional dan kertas kerja sebelumnya memberikan gambaran yang jelas tentang tujuan, sasaran, standar, dan kontrol operasi, bersama dengan bagan alir, bagan organisasi, dan dokumen-dokumen lainnya, yang dibutuhkan untuk memperbarui informasi tersebut. Semua faktor harus dipertimbangkan dalam membuat anggaran survei , mereka harus selalu #aspada akan dua faktor yang dapat berubah, yaitu orang dan perilaku mereka. idak
17
ada jaminan bah#a baik orang ataupun tingkah laku mereka akan tetap sama dari ke tahun. /adi pemahaman bisa saja hanya ilusi. idak ada alasan untuk menggali verifikasi pekerjaan setiap operasi tanpa survei pendahuluan, bahkan jika hanya menanyakan perubahan apa yang telah terjadi sejak audit terakhir. idak ada standar untuk anggaran survey pendahuluan. Berdasarkan survei informasi dari praktisi, estimasi yang #ajar mungkin 0: persen hingga 1: persen dari total anggaran untuk proyek audit.
DAFTAR P#STA-A
%ndi @asdi, 3: $esember 1:01, (Survei Pendahuluan*, 18
http''#onder#all91.blogspot.in'1:01'01'survei-pendahuluan.html)m0 !$iakses :9 /uli 1:07" Sa#yer, a#rence, +ortimer, %. $itten hofes, dan /ames @. Scheiner, Audit Internal Sawyer. Adisi Kelima. Salemba Ampat, /akarta, 1::5
19