KONSEP DASAR PROSES ASUHAN GIZI DI PUSKESMAS
Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI
SISTEMATIKA PENYAJIAN
Pengertian, Tujuan dan Manfaat PAG
Konsep Dasar PAG
Langkahlangkah PAG
SISTEMATIKA PENYAJIAN
Pengertian, Tujuan dan Manfaat PAG
Konsep Dasar PAG
Langkahlangkah PAG
Pengertian, Tujuan Tujuan dan Manfaat PAG
Latar Belakang PAG • Fokus PAG di masyarakat termasuk individu adalah pencegahan penyakit dan promosi kesehatan (bukan hanya KIE/KIPK) • Contoh: pencegahan utama penyakit dengan cara mengontrol faktor risiko yang berhubungan dengan masalah gizi. Upaya pencegahan kedua berfokus pada deteksi dini penyakit melalui skrining atau bentuk lain dalam penilaian risiko. • Tenaga gizi sebagai praktisi gizi masyarakat masyarak at harus mengembangkan kebijakan dan program untuk membantu meningkatkan pola makan dan kesehatan masyarakat. • Kata kunci: Masyarakat, kebijakan dan program merupakan fokus dari gizi masyarakat.
Pengertian Proses Asuhan Gizi Gizi
Metoda standar dalam memecahkan masalah gizi, meningkatkan kualitas dan keberhasilan asuhan gizi, membutuhkan cara berpikir kritis dan menggunakan terminologi internasional (International Dietetic and NutritionTerminology NutritionTerminology –IDNT) –IDNT)
Sebuah pendekatan sistematik dalam memberikan pelayanan asuhan gizi yang berkualitas, melalui serangkaian aktivitas yang terorganisir yang meliputi identifikasi kebutuhan gizi sampai pemberian pelayanannya untuk memenuhi kebutuhan gizi.
TUJUAN PAG
Memecahkan masalah gizi dengan mengatasi berbagai faktor yang mempunyai kontribusi pada ketidakseimbangan atau perubahan status gizi.
Ketepatan menentukan akar permasalahan akan mempengaruhi pemilihan intervensi yang sesuai
Manfaat PAG Menyediakan kerangka berpikir yang konsisten dan terstruktur serta metoda untuk: a) Membuat keputusan sehingga meningkatkan tingkat kinerja, dengan menentukan diagnosis/masalah gizi yang akan ditangani sampai monitoring & evaluasi (dari tingkat merespon menjadi tingkat menentukan). b) Membantu praktisi dietetik mengelola asuhan gizi berbasis imiah dan komprehensif c) Memudahkan pemahaman dan komunikasi antar profesi d) Mengukuhkan posisi dalam ekonomi masyarakat (pendidikan dan kredibilitas)
Konsep Dasar PAG
Sistem skrining (USG) & rujukan
Area praktik/pelayanan Pengetahuan Diagnosis gizi
Pengkajian Gizi
Identifikasi & memberi label masalah sesuai & terjadwal Menentukan penyebab Analisa / interpretasi data Kluster tanda & gejala dibandingkan standar (karakter penentu ) Dokumentasi Dokumentasi Hubungan klien
Mengumpulkan data yg
i m o n o k E
Monitoring & evaluasi gizi
(individu ap dan masyarakat) dengan Tenaga gizi
Monitor
Dokumentasi
Kolaborasi Sistem manajemen
Rencana intervensi
Menetapkan tujuan dan
tindak lanjut Implementasi intervensi Asuhan & tindakan terlaksana Dokumentasi
Mengukur indikator hasil Evaluasi hasil
Intervensi gizi
Sistem sosial
K o m p e t e n s i
Contoh Bahasa Terstandar Diagnosis Medis : HIV / TB Diagnosis Medis : Diabetes Type II Assemen (SOAP) Pasien obesitas dengan DM Intervensi Gizi : DM 1500 kalori, Bandingkan dengan Diagnosis gizi : obesitas berkaitan dengan tidak tepat memilih makanan ditandai dengan IMT >27 dan gula darah > 200 mg/dl Intervensi Gizi : konseling gizi
Assemen (SOAP) Pasien gizi kurang dengan HIV/ TB Intervensi Gizi : Tinggi kalori tinggi protein Bandingkan dengan Diagnosis Gizi : Gangguan menelan berkaitan dengan candidiasis oral ditandai dengan asupan hanya 40% dari kebutuhan dan IMT 17,5 Nutrition intervention : modifikasi makanan cair
Langkah-langkah PAG
4 langkah Proses Asuhan Gizi
Langkah 1. Pengkajian Gizi TUJUAN • Mengumpulkan,
memverifikasi
dan
mengintepretasikan
data
yang
dibutuhkan untuk mengidentifikasikan masalah gizi terkait penyebabnya secara signifikan. • Proses berlangsung dinamis dan tidak linier, tidak hanya melibatkan pengumpulan data awal, namun juga proses pengkajian ulang dan analisa data status klien/ populasi dibandingkan kriteria spesifik (standar referensi)
Pengkajian Memerlukan Cara Berpikir Kritis
Menentukan data spesifik apa yang akan dikumpulkan
Menentukan kebutuhan akan informasi tambahan
Memilih alat dan prosedur asesmen gizi sesuai situasi: o
Alat pengukuran / pengumpulan data
o
Prosedur pengumpulan data
o
Comparatives standard
Pengetahuan terkait masalah gizi: Patofisiologis, metabolism gizi, epidemiology.
Validasi data
Kemampuan membuat keputusan berdasarkan fakta (evidence based)
Sumber Data Pengkajian Perseorangan
Kelompok
Masyarakat
Informasi yang tersedia Informasi yang tersedia Informasi yang tersedia Hasil laboratorium Pertanyaan awal Survey gizi Rekam medis klien tentang komunitas pada Survey kesehatan Hasil wawancara klien diskusi kelompok Penelitian epidemiologi Hasil wawancara pada terarah Data kegiatan rutin: Pencatatan pendamping Untuk terapi kelompok pelaporan, dan wawancara Pengamatan dan termasuk sumber data Penilaian kebutuhan masyarakat pemeriksaan perorangan secara strategis (melalui proses Untuk promosi grup Musyawarah Masyarakat Desa menyertakan data (MMD)) masyarakat
Sumber: Modifikasi The British Dietetic Association, Model and Process for Nutrition and Dietetic Practice, 2016
Kategori Data Pengkajian Gizi • Pengukuran antropometri Data
tinggi badan, berat badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), indeks pola pertumbuhan/persentil, dan riwayat berat badan Tingkat masyarakat: Data jumlah/ prevalensi terkait data diatas. Contoh: Prevalensi gizi buruk
• Data biokimia, tes medis, dan prosedur data laboratorium Data
Glukosa, hemoglobin, kolesterol, asam urat, elektrolit dan pemeriksaan tekanan darah Data laboratorium berbasis populasi dari sistem surveilans kesehatan; Analisis data rekam kesehatan elektronik
Lanjutan 1…. • Data pemeriksaan fisik/klinis terkait gizi Penampilan
fisik, massa otot dan lemak, fungsi menelan, nafsu makan,
dan pengaruhnya terhadap status gizi, tumbuh kembang, masalah saat menyusui (kemampuan mengisap dan menelan, koordinasi bayi), pertumbuhan gigi, kemampuan berkomunikasi, kemampuan menelan dan mengunyah pada lansia Tingkat
masyarakat: Data jumlah/ prevalensi terkait data diatas.
(contoh: Jumlah ibu hamil dengan LiLA < 23,5)
Lanjutan 2…. • Riwayat terkait asupan makanan dan gizi Terdiri
dari pemberian makanan dan gizi, penggunaan obat/herbal
suplemen, pengetahuan/kepercayaan, ketersediaan makanan dan persediaan, serta aktivitas fisik.
Tingkat
masyarakat: Ketersediaan makanan/air yang aman; Partisipasi
program makanan / gizi; Fasilitas menyusui; Akses terhadap aktivitas fisik; Data populasi
Lanjutan 3… • Riwayat klien Sejarah
medis/kesehatan/keluarga,
perawatan
dan
penggunaan
pengobatan komplementer / alternatif, dan riwayat sosial, riwayat ibu dan kehamilan, riwayat ibu menyusui, keaksaraan, status sosial ekonomi, situasi tempat tinggal/ perumahan, dukungan sosial, lokasi geografis, dan akses terhadap layanan kesehatan dan gizi (termasuk kebijakan di fasilitas pelayanan kesehatan) Tingkat
masyarakat: Data jumlah/ prevalensi terkait data diatas,
contoh: prevalensi penyakit pada suatu populasi, data dari sistem informasi geografis
DOMAIN PENGKAJIAN GIZI RIWAYAT TERKAIT GIZI DAN MAKANAN (FH) PENGUKURAN ANTROPOMETRI (AD) DATA BIOKIMIA, TES MEDIS DAN PROSEDUR (BD)
PEMERIKSAAN FISIK FOKUS GIZI (PD)
MASALAH
IDENTIFIKASI
PENYEBAB TANDA & GEJALA
RIWAYAT KLIEN (CH)
COMPARATIVE STANDARDS
International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference Manual, 2015
LANGKAH-LANGKAH PENGKAJIAN GIZI
REVIEW
Mengumpulkan, memilah, validasi data. Jenis data dan metoda pengambilan data disesuaikan dengan setting dan kondisi pasien
CLUSTER
Data dikelola dan dikelompokkan sesuai dg 5 domain. Tentukan “defining characteristic” atau karakter penentu (tanda & gejala) dr diagnosis yg diduga (gunakan terminologi pengkajian gizi dan matriks pengkajian gizi – diagnosis gizi)
IDENTIFIKASI
1. Membandingkan data-data dengan standar rujukan yang disepakati (standar pembanding = norma dan standar nasional, institusional atau peraturan) 2. Mengidentifikasi kemungkinan problem, etiologi, sign &symtom
Langkah 2. Diagnosis Gizi Tujuan: Untuk mengidentifikasi dan menggambarkan masalah gizi spesifik yang dapat diatasi atau diperbaiki melalui intervensi gizi oleh seorang tenaga kesehatan.
Contoh : DIAGNOSIS MEDIS :
Dislipidemia
DIAGNOSIS GIZI
P-E-S
:
Kelebihan asupan lemak berkaitan dengan seringnya mengkonsumsi makanan cepat saji ditandai dengan pemeriksaan kolesterol 230 mg/dl dan mengkonsumsi hamburger/sandwich 5 kali/minggu.
PERBEDAAN DIAGNOSIS GIZI VS DIAGNOSIS MEDIS
DIAGNOSIS GIZI
Rangkuman masalah gizi dari data penilaian gizi (kesehatan pasien, hasil lab, diagnosa medis, masalah atau gejala)
Bersifat sementara sesuai dengan perubahan respon pasien/klien
DIAGNOSIS MEDIS
Gambaran penyakit atau patologi organ tertentu atau sistem tubuh
Tidak berubah sepanjang kondisi penyakitnya masih ada
Tiga Kategori Diagnosis Gizi Domain Asupan
• Asupan makan atau gizi yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dibandingkan dengan kebutuhan aktual atau perkiraan
Domain Klinis
• Masalah gizi yang berhubungan dengan kondisi medis atau fisik.
Domain Perilaku dan Lingkungan
• Sikap, kepercayaan, lingkungan fisik, akses terhadap makanan, atau keamanan pangan
Penjelasan Domain Diagnosis Gizi DOMAIN ASUPAN Terdiri dari 5 kelas: 1. Keseimbangan Energi 2. Asupan Oral atau dukungan gizi 3. Asupan Cairan 4. Asupan substansi Bioaktif 5. Asupan zat gizi
DOMAIN KLINIS Terdiri dari 3 Kelas: 1. Fungsional 2. Biokimia 3. Berat Badan (termasuk malnutrisi)
DOMAIN PERILAKU& LINGKUNGAN Terdiri dari 3 Kelas: 1. Pengetahuan dan Kepercayaan 2. Aktifitas dan Fungsi Fisik 3. Keamanan dan Akses Makanan
Cara Mendokumentasikan Diagnosis Gizi • Format Diagnosis Gizi untuk pernyataan Problem-Etiology-Sign/ Symptom (PES) adalah: "Label masalah gizi (P) yang terkait dengan ____ (E) sebagaimana dibuktikan oleh ____(S).“ • (P) Label Diagnosis Masalah Gizi, contoh: menjelaskan perubahan status gizi klien/ populasi. • (E) Penyebab Etiologi/ Faktor Risiko berkaitan dengan label diagnosis gizi dengan kata-kata "terkait dengan”, contoh: kurangnya pengetahuan • (S) Tanda/Gejala : data yang digunakan untuk mengetahui bahwa klien/ populasi memiliki diagnosis gizi yang ditentukan. Terkait dengan etiologi dengan kata-kata "yang dibuktikan oleh", contoh: asupan makan kurang atau lebih
Cara Menentukan Diagnosis Gizi
Integrasi dan analisis data hasil asesmen
Penelusuran kemungkinan problem
Tentukan etiologi (penyebab problem)
ETIOLOGI PENTING mengidentifikasi etiologi atau penyebab, serta faktor risiko yang berkontribusi
Perlu BERFIKIR KRITIS.. Mengapa masalah gizi tersebut terjadi
Penting untuk menentukan intervensi gizi, mengatasi akar masalah, atau meminimal signs/symptoms
• Psikologis
Kategori Etiologi
• • • • •
Sikap – Kepercayaan Budaya Pengetahuan Fungsi fisik Fisiologis metabolik
• Sosial – personal • Perawatan • Akses • Perilaku
Contoh Diagnosis Gizi Individu Problem
Etiology
Sign/symptom
NC.4.1.1. Malnutrisi **
Asupan makan yang kurang dalam waktu yang relatif lama dan adanya peningkatan kebutuhan gizi akibat penyakitnya
NI-2.1 Inadekuat oral * Intake
Penurunan nafsu makan Mual yang disebabkan karena penyakitnya
NB-1.1 Kurangnya *** Kurangnya pengetahuan terkait terkait gizi gizi
-
IMT 17,18 Penurunan BB 8,3 % dlm 1 bln Kehilangan lemak sub kutan Asupan E 62 % keb, P 40 % keb
Asupan ½ dari penyajian ( E 47%,P 32%,L 39 %, KH 53 %)
edukasi/informasi Tidak setiap hari konsumsi lauk hewani dan kurang suka buah dan sayur
Diagnosis Gizi Masyarakat Problem
Etiology
Tingginya proporsi berkaitan dengan ibu hamil anemia di kurangnya wilayah kerja PKM pengetahuan tentang makanan sumber zat besi dan keterbatasan akses terhadap pemenuhan makanan
Sign/symptom ditandai dengan hasil survei terdapat kasus ibu hamil anemia sebanyak …… orang di Desa A, survei konsumsi asupan sumber protein dan zat besi rendah
Contoh Diagnosis Gizi Masyarakat Problem
Etiology
Sign/symptom
Asupan oral yang tidak Kurangnya atau terbatasnya akses Jumlah anak yang berangkat ke memadai (NI-2.1) terkait terhadap makanan* yang sekolah tanpa makan pagi dan/atau dibuktikan dengan: dengan anak yang datang ke sekolah tanpa makan siang. (Kendala ekonomi yang membatasi ketersediaan pangan)* Tingginya prevalensi Kegemukan/ obesitas (NC-3.3.1/ 3.3.2) terkait dengan:
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan terkait makanan* dan gizi dan ketidakaktifan fisik yang dibuktikan dengan:
Terbatasnya akses terhadap makanan (NB3.2) terkait dengan:
Sekolah tidak memiliki kebijakan untuk menerapkan penyedian makanan sehat di kantin sekolah* yang dibuktikan dengan:
Data demografis yang menyatakan bahwa prevalensi kombinasi kelebihan berat badan anak dan obesitas pada populasi meningkat dari 15% menjadi 26% dalam 5 tahun terakhir** Tidak ada pilihan makanan/ minuman sehat yang disediakan di kantin sekolah*.
Langkah 3. Intervensi Gizi Tujuan Intervensi Intervensi pada Masyarakat •Memperbaiki atau meningkatkan kondisi gizi berdasarkan rencana dan penerapan intervensi gizi yang tepat sesuai kebutuhan.
•Tujuan intervensi mengarah pada problem (P) berdasarkan etiologi (E) dengan target memperbaiki sign/ symptom (S) yang harus terukur dan waktu tertentu
Intervensi gizi berfokus pada promosi kesehatan dan mencegah penyakit yang dirancang atau direncanakan untuk merubah kondisi sebelumnya yang berakaitan dengan perilaku masyarakat, lingkungan dan kebijakan.
Bagaimana Cara Menentukan sebuah Intervensi Gizi
Pemilihan Intervensi Gizi berdasarkan Diagnosis Gizi dan Etiologinya
Strategi Intervensi Gizi dipilih dengan tujuan untuk merubah asupan gizi, pengetahuan dan perilaku terkait gizi, kondisi lingkungan atau akses pada pelayanan/ asuhan yg mendukung
Tujuan intervensi Gizi yg ditetapkan dpt digunakan sebagai basis untuk memonitor perkembangan dan mengukur outcames FOKUS pada isu yang akan ditangani berupa aksi/kegiatan & menggunakan sumber-sumber daya yang ada
HUBUNGAN INTERVENSI GIZI DENGAN DIAGNOSIS GIZI PENGKAJIAN ULANG PENGKAJIAN GIZI
PES Statement
DIAGNOSIS GIZI
INTERVENSI GIZI
MONEV GIZI
*
PROBLEM (What)
ETIOLOGI (Why)
TANDA DAN GEJALA
(How do I know? )
Problem merupakan dasar untuk menetapkan tujuan intervensi Etiologi merupakan penyebab / faktor yang mempunyai kontribusi terjadinya masalah, sebagai penentu dalam menetapkan strategi intervensi. Bila Etiologi teratasi, diharapkan Problem terpecahkan Apabila Etiologi tidak bisa dikoreksi dengan Intervensi Gizi, maka Intervensi yang dipilih untuk
CONTOH ETIOLOGI DASAR INTERVENSI DIAGNOSIS GIZI P
E
Kelebihan asupan karbohidrat
INTERVENSI Tujuan : Menurunkan asupan KH 20 % dari hasil kajian asupan
Kurangnya pengetahuan Strategi : Edukasi gizi tentang mengenai asupan KH jumlah, jenis dan waktu makan yang sesuai makanan sumber karbohidrat
Asupan KH 120% dari kebutuhan, Hiperglikemia S (GDP 200 mg/dL, HbA1c 8,5%)
Rencana Monev : Asupan makan Kadar GDP dan HbA1c
Tujuan yang spesifik dan dapat diukur Strategi utk mengatasi akar masalah Tujuan intervensi sebagai basis monev
Contoh Etiologi Tidak Dapat Dikoreksi dengan Intervensi Gizi DIAGNOSIS GIZI P
E
Gangguan menelan
Komplikasi post stroke
S
INTERVENSI Tujuan : Meningkatkan asupan makan 50% Strategi : Tidak dapat dikoreksi oleh tenaga gizi Yg dpt dilakukan adalah strategi pemberian makan modifikasi bentuk, frekuensi, jadwal makan dan bantuan saat makan
Asupan makan 0% Rencana Monev : Hasil tes menelan, Asupan makan keluhan tersedak Laporan tes menelan (FEES) pada saat makan
Tujuan intervensi : mengurangi dampak kesulitan menelan, yg dpt diukur yaitu asupan makan Strategi intervensi : Tidak pada menghilangkan etiologi Tujuan intervensi sebagai basis monev
KATEGORI/STRATEGI INTERVENSI GIZI TERMINOLOGI Pemberian makanan dan/zat gizi
ND
RC
E
Edukasi Gizi
C
Konseling Gizi
Koordinasi Asuhan Gizi
Pemberian Makanan dan/ Zat Gizi pada Individu • Preskripsi Diet adalah Pernyataan singkat mengenai anjuran asupan energi dan atau zat gizi atau makanan tertentu untuk pasien secara individual berdasarkan standar rujukan, pedoman, kondisi pasien dan diagnosis gizi • Penetapan preskripsi diet dapat dilakukan pada pelayanan gizi rawat inap di Puskesmas rawat inap • Penetapan preskripsi diet pada pasien rawat jalan menjadi bahan edukasi gizi (termasuk syarat dan prinsip diet)
Contoh Preskripsi Diet
Komponen Preskripsi Diet: Kebutuhan energi Komposisi zat gizi makro & mikro Jenis diet Bentuk makanan Frekuensi makan Rute pemberian
Contoh Preskripsi Diet : Jenis diet dan jumlah: DM 1700 Kkal Bentuk lunak (Bubur) Frekuensi 3 kali makan dan 2 kali selingan Rute pemberian : Oral
Pemberian Makanan dan/ Zat Gizi pada Masyarakat
Contoh 1
Intervensi
Pada Masalah gizi masyarakat ditemukan tingginya prevalensi anemia remaja putri
Strategi Pemberian makan dan atau zat gizi pada masyarakat dapat berupa pemberian tablet tambah darah
EDUKASI (E)
Komponen Edukasi
Pengertian Proses memberikan instruksi dan latihan bagi pasien/ klien untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengatur dan memodifikasi makanan, memilih aktivitas fisik terkait gizi serta memelihara dan meningkatkan perilaku hidup sehat.
E.1 KONTEN/MATERI
E.2 APLIKATIF
Meningkatkan pengetahuan
Meningkatkan pemahaman dan keterampilan
Konseling Gizi
Tujuan
Pengertian Sebuah dukungan kegiatan kolaborasi antara konselor dan klien untuk menetapkan pilihan makanan bergizi, aktivitas, menetapkan tujuan untuk mengatasi masalah gizi dan meningkatkan status kesehatan.
Membantu klien mengidentifikasi dan menganalisis masalah memberikan alternatif pemecahan masalah membimbing kemandirian mengatasi masalah
Sasaran
Individu
Perbedaan Edukasi Gizi & Konseling Gizi EDUKASI GIZI
KONSELING GIZI
Transfer Ilmu pengetahuan
Perubahan sikap dan perilaku
Menyusun edukasi ttg pengetahuan yang kurang secara spesifik (sesuai PES)
Fokus pd perilaku dan lingkungan yang mendasari identifikasi terjadinya etiologi (dlm Diagnosis Gizi / PES)
Vertikal yaitu kedudukan konsultan lebih tinggi dari klien. Yang dihadapi konsultan adalah masalah klien
Horisontal yaitu kedudukan klien dan konselor sejajar. Yang dihadapi konselor adalah klien
Koordinasi Asuhan Gizi 1. Koordinasi atau kolaborasi dengan yang lain selama melakukan asuhan gizi a. Pertemuan tim (dokter, perawat, AG) b. Merujuk ke RS c. Merujuk ke Puskemas/ program gizi d. Komunikasi dg petugas yg lain 2. Menghentikan asuhan atau merujuk / memindahkan asuhan ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya misal merujuk ke pusat kes masy/ program gizi 3. Kolaborasi dan koordinasi di Puskesmas dapat berupa: - Lintas Program Puskesmas - Lintas Sektor
Langkah 4. Monitoring dan Evaluasi TUJUAN: • Untuk melihat perkembangan dan pencapaian tujuan yang diharapkan. • Monitoring dan evaluasi gizi mengidentifikasi outcome yang berhubungan dengan diagnosis dan tujuan intervensi gizi yang direncanakan. • Kajian gizi yang lebih spesifik dapat dilakukan dengan membandingkan outcome dengan status gizi sebelumnya dan tujuan intervensi. • Secara umum, ini bertujuan untuk menilai efektivitas intervensi yang dilakukan oleh tenaga gizi.
Pengertian
OUTCOME / keluaran asuhan gizi :
INDIKATOR ASUHAN GIZI :
Hasil dari asuhan gizi yang secara langsung berkaitan dengan diagnosis gizi dan tujuan intervensi yg direncanakan (contoh: penurunan prevalensi anemia ibu hamil)
Penanda (marker ) yang dapat diukur dan dievaluasi untuk menentukan efektivitas asuhan gizi (contoh: cakupan pemberian TTD pada ibu hamil)
Perbedaan Domain ASESMEN 1. Riwayat klien 2. Riwayat terkait gizi dan makanan 3. Data biokimia / tes medis / prosedur 4. Data fisik terkait gizi 5. Data antropometri
MONEV 1. Riwayat terkait gizi dan makanan 2. Data biokimia / tes medis / prosedur 3. Data fisik terkait gizi 4. Data antropometri
Hubungan Pengkajian, Diagnosis, Intervensi & Monitoring Evaluasi Gizi PENGKAJIAN GIZI
DIAGNOSIS GIZI
INTERVENSI GIZI
Kemungkinan ada masalah gizi lain Pengkajian ulang gizi
MONEV GIZI Tidak ada masalah gizi lain
3 KOMPONEN MONEV GIZI 3 KOMPONEN MONEV GIZI
MONITORING
• Memperlihatkan data-data yang dipengaruhi oleh intervensi gizi, positif atau negatif
MENGUKUR
• Hasil pengukuran dari indikator asuhan gizi
EVALUASI
• Membandingkan hasil saat ini dg sebelumnya atau tujuan dan atau referensi standar
Tahapan Outcome Asuhan Gizi dan Outcome Pelayanan Kesehatan Perubahan Pengetahuan, Keyakinan/ Sikap/ Perilaku, Akses dan Lingkungan Peningkatan asupan makanan
Perubahan tanda dan gejala
FH BD PD AD
Outcome Kesehatan dan Penyakit Outcome Efisiensi biaya kesehatan Kualitas hidup Individu/ Masyara kat
KESIMPULAN (1) • Proses Asuhan Gizi (PAG) metupakan metode pemecahan masalah gizi menggunakan cara berfikir kritis dengan proses dan Bahasa terstandar • Proses dan Bahasa terstandar: Pengkajian Gizi, Diagnosis Gizi, Intervensi Gizi, Monitoring dan Evaluasi Gizi • Fokus PAG pada puskesmas :pencegahan penyakit dan promosi kesehatan • Kata kunci PAG : Masyarakat, kebijakan dan program merupakan fokus dari gizi masyarakat
KESIMPULAN (2) • Implementasi Proses Asuhan Gizi adalah menghasilkan perubahan pengetahuan/sikap/perilaku, akses dan lingkungan individu dan masyarakat dengan outcome peningkatan dan pemeliharaan status gizi yang optimal (Outcome Asuhan Gizi) • Status gizi yang optimal (outcome asuhan gizi) diharapkan dapat meningkatkan status kesehatan dan menurunnya angka kesakitan serta dapat meningkatkan efisiensi biaya kesehatan, yang pada gilirannya nanti dapat meningkatkan kualitas hidup individu dan masyarakat (outcome pelayanan kesehatan)