BAB. 2 Jenis jenis gangguan pada motor listrik 2.1 Gangguan Mekanis 2.1.1 2.1.1 Mendet Mendeteks eksii Gang Ganggu guan an Bant Bantala alan n Bantal Bantalan an berfun berfungsi gsi sebaga sebagaii pelunc peluncur ur gerak gerak putar putar poros, poros, mengu menguran rangi gi geseka gesekan n dan dan pensta penstabil bilan an posisi posisi rotor rotor terhad terhadap ap gaya gaya horizo horizontal ntal dan vertik vertikal, al, dapat dapat mengal mengalami ami gangguan berupa :
Pelumasan terhadap bantalan tidak tepat, karena kekentalan pelumasannya tidak tepat, pelumasan kurang, pelumasan tercemar. Akibat gesekan meningkat, getaran meningkat, temperatur meningkat, yang berakibat beban motor bertambah. Diameter peluru (ball atau roller bantalan men!adi kecil karena gesekan seiring proses "aktu, akan mengakibatkan gesekan, temperatur dan getaran motor bertambah.
Apabila proses ini berlangsung lama, dapat mengakibatkan peluru bantalan lepas dari rumahnya, dan pada kondisi ini motor tidak dapat berputar sama sekali. #arena tidak dilindungi dengan baik, bantalan tercemar kotoran sehingga menghambat putaran motor. Bantalan tidak berfungsi lagi karena peluru ( boll atau roller macet tidak mau berputar dan kemungkinan rivet peluru bantalan tidak berfungsi. #alau sudah pada kondisi demikian motor tidak boleh dioperasikan, dan bantalannya harus diganti. 2.1.2 Gangguan Gangguan Pada Pada Bagian Bagian Pendingin Pendingin $eperti $eperti telah di!elaskan di!elaskan sebelumny sebelumnya, a, bah"a bah"a pendingin pendingin berfungsi berfungsi untuk melepaskan melepaskan energi yang timbul pada motor keudara bebas. Apabila sistem pendingin tidak berfungsi dengan baik, maka kiner!a operasi motor terganggu. Adapun gangguan yang dialami motor akibat sistem pendingin tidak berfungsi dengan baik adalah :
#ipas pendingin berputar slip terhadap poros karena baut pengikat posisi kipas tidak baik, maka ter!adi gesekan antara kipas dengan poros yang menimbulkan panas dan udara yang diekspansikan ke sirip pendingin berkurang. #ipas bersentuhan dengan tutupnya, maka saat berputar, ter!adi gesekan antara kipas dengan tutupnya, yang mengakibatkan kipas terkikis dan menimbulkan panas.
%al ini ter!adi karena baut pengikat tutup longgar atau posisi tutup longgar atau posisi tutup tidak tepat pada tempatnya. $irip pendingin tercemar kotoran, maka udara yang diekspansikan keluar badan motor terhambat. &ntuk motor kapasitas besar, sistem pendinginnya tidak cukup dengan kipas sendiri, maka harus dibantu oleh peralatan pendingin. 'angguan 'angguan sistem sistem pendingin pendinginnya nya lebih kompleks, kompleks, seperti seperti motor penggeraknya penggeraknya tidak berfungsi atau saluran sirkulasi fluida atau sirkulasi udara terhalang atau tersumbat.
19 LDYN
102010
2.1.3
Kopling
otor yang berfungsi untuk merubah energi listrik men!adi energi mekanik, dalam keadaan terpasang, motor selalu terkopel dengan bebannya, dapat dibagi dalam bentuk : )erkopel melalui transmisi belt*rantai. )erkopel melalui transmisi roda gigi. )erkopel langsung.
Dalam bahasan ini yang dibicarakan adalah yang terkopel langsung, dimana sumbu poros motor satu garis dengan sumbu poros beban. Pasangan kopling harus terpasang tegak lurus terhadap poros motor maupun terhadap poros beban, dan titik pusat ( center pasangan kopling harus berada dalam satu garis dengan sumbu poros motor dan beban. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi akan mengganggu gerak putar poros, ganguan yang ter!adi pada kopling motor antara lain :
Posisi pasangan kopling tidak tepat satu sama lainnya secara +ertikal Posisi pasangan kopling tidak tepat satu sama lainnya secara horizontal
Disamping kondisi tersebut diatas, posisi kopling dapat bergeser karena :
Baut pengikat pondasi motor atau beban longgar, sehingga posisinya berubah, akibatnya posisi koplingpun turut berubah. Baut pengikat pasangan kopling tidak terikat kencang sehingga menimbulkan getaran pada pasangan kopling.
Akibat posisi kopling tidak tepat akan memberi pengaruh kepada peningkatan beban motor karena gesekan meningkat dan memberi efek bantalan cepat rusak. 2.1.4 Mendeteksi Gangguan Kedudukan Motor Dalam kondisi normal, kondisi dan posisi bagianbagian motor berada dalam keadaan baik dan tepat pada posisinya masingmasing. Apabila bagianbagian motor tidak tepat posisi, mungkin karena ter!adi pergeseran posisi atau tidak tepat posisi saat proses bongkar pasang, operasi motor akan terganggu. Adapau gangguan posisi kedudukan motor tidak tepat adalah : ♦
Dudukan rotor tidak tepat pada pusat magnetnya. Dapat mengakibatkan gesekan poros dengan bantalan naik dan kiner!a interaksi kumparan stator dan rotor berkurang.
Apabila sisi kumparan stator telah disentuh oleh bagian mekanik rotor. Dalam kondisi demikian motor tidak boleh berputar sama sekali, karena akan merusak kumparan statornya.
20 LDYN
102010
♦
-otor tidak seimbang (unbalance, karena fight balance (penyeimbangan bobot rotor tidak tepat atau terlepas. Akibatnya saat motor berputar akan mengeluarkan getaran yang berlebihan. %al ini dapat mempercepat kerusakan bantalan dan untuk motor D dan universal akan ter!adi percikan api pada komutator atau sikatnya.
Posisi dudukan motor pada pondasinya yang tidak tepat, atau ikatan baut pondasinya yang longgar atau kurang kencang, akan mengakibatkan operasi motor akan bergetar dan motor dapat bergeser posisinya dari seharusnya. Peristi"a ini akan memba"a pengaruh kepada sistem pengkopelan motor terhadap beban.
2.2 Gangguan eleketrikal Pada bagian ini dibahas !enis dan ge!ala gangguan, pemeliharaan dan perbaikan mesin listrik yang meliputi, otor $inkron,otor Asinkron / phasa dan 0 phasa, serta otor listrik arus searah. 2.2.1 Gangguan, Pemeliharaan dan Peraikan Motor !inkron 'e!ala dan gangguan yang mungkin ter!adi adalah: 0. #ecepatan putaran a"al rotor kurang tinggi 1. Beban mekanis terlalu berat /. 'angguan pada rotor 2. 'angguan pada stator ara untuk mengatasi gangguan yang mungkin ter!adi pada motor sinkron dan ge!ala yang tampak adalah: 1.1.0.0. Ke"epatan putaran a#al kurang tinggi #ecepatan putaran a"al kurang tinggi diatasi dengan melakukan bantuan putaran a"al pada poros motor sinkron berulangulang dengan kecepatan putaran yang sedikit lebih tinggi. Beban mekanis dilepas dahulu dan dicoba sekali lagi, dan !ika keadaannya tetap maka ter!adi kerusakan pada bagian yang lain. 2.2.1.2 Bean mekanis terlalu erat 'e!ala yang timbul !ika beban mekanis pada motor sinkron terlalu berat adalah mulamula motor sinkron berputar tetapi setelah beberapa saat putaran turun dan sampai pada akhirnya putaran motor sinkron berhenti. $atusatunya cara untuk mengatasi adalah dengan mengurangi beban mekanis sampai sesuai dengan kemampuan motor sinkron, dan apabila sudah dilakukan pengurangan pada beban sampai sesuai kemampuannya, belum !uga berhasil maka dicari penyebab gangguan yang lainnya.
2.2.1.3. Gangguan rotor motor sinkron 'e!ala gangguan pada rotor motor sinkron adalah motor sinkron tidak berputar sama sekali dan atau berputar dengan beban mekanis kecil. 21 LDYN
102010
ara mengatasinya gangguan !enis ini adalah sama dengan cara mengatasi gangguan pada generator sinkron. 2.2.1.4. Gangguan pada stator motor 'e!ala yang muncul akibat gangguan pada bagian stator motor sinkron adalah motor sinkron kadangkadang tidak berputar sama sekali. 'e!ala ini mungkin disebabkan kerusakan pada bagian rangkaian penyearahnya dan !uga dapat ter!adi akibat tidak keluarnya tegangan pada rangkaian penyearah. ara melakukan pemeriksaan kerusakan pada rangkaian penyearah dapat dilakukan dengan menggunakan Avometer seperti ditun!ukkan pada 'ambar 333./ selain itu dapat !uga ter!adi kerusakan pada belitan phasanya.
, 'ambar +3./. ara memeriksa penyearah dari dioda dengan Avometer #emungkinan lainnya adalah ter!adinya hubung singkat pada belitan antar phasa, antara belitan phasa dengan bodi dan hubung singkat atar belitan pada phasa yang sama. 'ambar +3.2 adalah menun!ukkan pemeriksaan belitan / Phasa dengan menggunakan egger. Pada saat mengukur belitan, konektor untuk menghubungkan bintang atau segitiga pada terminal yang ada pada motor sinkron harus dilepas terlebih dahulu.
'ambar +3.2 Pemeriksaan Belitan esin 4istrik / Phasa enggunakan egger
22 LDYN
102010
'ambar +3.5 ara memeriksa belitan kutub menggunakan Avometer
ara mengetahui adanya hubung singkat antara belitan kutub terhadap bodi, antara lain dapat dilakukan dengan pengukuran tahanan isolasi menggunakan egger atau Avometer. 'ambar +3.5 menun!ukkan cara untuk memeriksa kerusakan pada belitan kutub dengan Avometer. Apabila pada colok Avometer atau egger dihubungkan pada bodi dan colok lainnya dihubungkan pada belitan, kemudian megger diputar dan !arum menun!uk angka nol berarti ter!adi hubung singkat antara belitan kutub dengan bodi.
'angguan belitan kutup putus dan hubung singkat antar belitan dapat dicari dengan terlebih dahulu dengan memutus belitan antar phasa.Apabila belitan kutup putus, maka !arum pada egger akan menun!uk angka tidak terhingga. 6ika belitan hanya putus maka langkah perbaikan adalah dengan menyambung (kalau putus pada bagian luar dan harus membongkar !ika putus pada bagian dalam serta diganti belitan baru apalagi kalau belitan terbakar. &ntuk memeriksa betul dan salahnya pada penyambungan belitan kutub atau belitan phasanya dapat !uga dilakukan dengan tes kutub menggunakan kompas yang dilengkapi batere ditun!ukkan pada 'ambar +37. $ebagai contoh, pada gambar ditun!ukkan cara yang dilakukan untuk melakukan pemeriksaan sistem sambungan pada belitan phasa &8. Apabila sambungan belitan phasanya benar dan !umlah kutub motor sinkron 2 buah, !ika pada ke empat bagian simetris diletakkan kompas,maka pergerakan !arum pada kompas akan menun!uk &, $, &, $, dan !ika sambungan belitan pada ke tiga phasa salah maka !arum kompas mungkin akan menun!uk $,&,$,& dan lainnya bergantung pada kesalahan sambungannya. &ntuk pengu!ian pada phasa yang lain dapat dilakukan dengan cara yang sama 2.2.2 Gangguan, Pemeliharaan, dan Peraikan Motor Asinkron otor induksi, baik motor induksi 0 phasa maupun / phasa banyak digunakan pada sistem pembangkitan tenaga listrik. Peggunaan motor induksi tersebut diantaranya adalah untuk memompa sirkulasi minyak pendingin, memompa air, mengatur suhu ruangan (untuk blo"er, sebagai sistem pengaturan, maupun untuk menaikkan dan menurunkan beban mekanis serta keperluan yang lain.
'ambar +3.7. 23 LDYN
102010
ara emeriksa #utup otor $inkron enggunakan #ompas Pada bagian ini diuraikan mengenai !enis gangguan, pemeliharaan dan perbaikan pada motor induksi, baik untuk motor induksi 0 phasa maupun / phase. 3stilah yang lebih populer untuk motor asinkron adalah motor induksi dan untuk uraian selan!utnya digunakan istilah motor induksi. $ecara umum motor induksi terdiri dari dua bagian, yaitu stator dan rotor.$tator motor induksi berupa belitan yang dihubungkan ke sumber tegangan listrik. Berdasarkan konstruksi belitan stator, maka motor induksi dibagi dua, yaitu motor induksi 0 phasa dan motor induksi / phasa. Gangguan pada motor induksi 3 phasa secara garis besar terdiri dari 4 bagian: 2.2.2.1 Motor induksi 3 phasa tidak dapat distart Pada motor induksi / phasa tidak dapat distart , penyebabnya antara lain adalah: a. !ekering putus 'e!ala yang ter!adi !ika motor induksi pada bagian sekeringnya putus adalah motor induksi tidak berputar sama sekali (untuk motor induksi 0 phasa dan putaran motor indusi / phasa tidak normal (!ika sekring putus pada salah satu phasanya. ara untuk mengatasi adalah dengan melakukan pemeriksaan pada sekering menggunakan Avometer. 6ika sekering masih baik, maka !ika diukur dengan Avometer dengan posisi selektor pada 9hm, !arumnya akan menun!uk pada posisi nol dan sebaliknya !ika sekering putus maka !arumnya menun!uk pada angka tidak terhingga. $ekering putus harus diganti dengan sekering baru yang memiliki ukuran sesuai dengan kapasitas motor induksi, dalam hal ini besar ukuran sekering adalah 0,5 arus nominal motor induksi. Apabila sekering yang digunakan adalah Mini Circuit breaker (MCB, maka perlu pemeriksaan sebelum dilakukan penggantian MCB, apakah hanya ter!adi trip dan MCB rusak. 6ika MCB hanya trip, maka hanya tinggal menghidupkan kembali (atau menggrerakkan tuas pada MCB pada posisi ON . 6ika MCB sudah terbakar atau aus harus diganti dengan MCB baru. Agar sekering tidak mudah putus harus dilakukan pemeliharaan dengan cara mengecek kerapatan kontak antara rumah sekring dengan tudung sekring. %al yang harus perlu diperhatikan !ika motor induksinya adalah motor induksi / phasa, maka pemeriksaan sekering harus pada ketiga phasanya karena !ika putus satu phasa maka motor listrik berputar tidak normal dan bisa terbakar belitannya. . Bantalan aus 'e!ala yang muncul adalah putaran motor induksi tidak smooth dan terdengar bunyi yang keras (berisik. Agar tidak mudah aus, maka pelumasan harus sering dilakukan dengan cara mengganti atau menambah pelumas. &ntuk memperbaiki bantalan yang aus dilakukan dengan cara melepas rotor dari bantalannya. Apabila bantalan terlalu aus, maka harus dilakukan pelapisan tetapi hasilnya kurang baik dan lebih baik dilakukan penggantian.
24 LDYN
102010
". Bean leih 'e!alanya antara lain adalah motor induksi tidak mau berputar normal. ara mengatasinya adalah dengan mengurangi beban sampai sesuai dengan kemampuan motor listrik atau sesuai daya nominalnya. Agar motor induksi tidak cepat rusak akibat beban yang berlebihan,maka sebelum pembebanan harus dilakukan perhitungan agar besar beban sesuai yang dii!inkan atau sesuai beban nominal motor induksi yang ada pada plat nama motor.
d. Phasa teruka 'e!alanya, pada saat start motor induksi berputar sebentar dan tidak normal. ara mengatasinya adalah dengan melakukan pemeriksaan pada bagian sambungan belitan phasa dan sambungan antar belitan phasa pada saat motor listrik dihubungkan bintang atau segitiga. Phasa terbuka !uga dapat ter!adi pada bagian sambungan di terminal motor induksi. e. Kumparan antar elitan dalam phasa terhuung singkat ara mengatasinya adalah dengan melakukan pengukuran menggunakan Avometer atau egger. ara melakukannya sama dengan pada pemeriksaan dan perbaikan 'enerator $inkron. Pencegahan pada kasus ini dapat dilakukan dendab cara melakukan pemeriksaan dan pengu!ian hubung singkat sebelum motor induksi dioperasikan. $. Batang rotor teruka atau lepas 'e!ala yang muncul adalah motor induksi suaranya berisik atau bising,bunga api terlihat pada bagian batang rotor dan bagian u!ung cincin rotor pada saat motor induksi berputar untuk beberapa lama. Batang rotor dapat diperiksa menggunakan glower dan bagian yang memiliki getaran yang paling kuat menun!ukkan adanya sambungan yang kurang baik atau putusnya rotor.
engatasinya adalah melakukan penyolderan atau pengelasan pada batang rotornya yang terbuka atau lepas. g. Kesalahan samungan dalam 'e!ala yang muncul adalah motor induksi tidak berputar sama sekali atau berputar tidak normal. ara mengatasinya dengan melepas bagian rotor dulu. Pemeriksaan dilakukan dengan cara memasukkan gotri atau pelor kedalam stator motor induksi yang sudah dilepas rotornya. 6ika sudah benar sambungannya, maka pelor akan berputar sempurna. ara lain !uga dapat dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan menggunakan Avometer seperti pada pemeriksaan pada 'enerator $inkron. h. Bantalan pekat atau lengket 'e!alanya antara lain adalah putaran motor induksi sedikit berisik. 25 LDYN
102010
ara mengatasinya adalah dengan melakukan pembersihan pada bantalan dan memberi pelumas (fet baru yang spesifikasinya sesuai. Agar tidak mudah ter!adi kepekatan atau lengket pada bantalan, maka pemeliharaan harus dilakukan rutin dengan cara melepas rotor dari bantalan dan mengganti fet secara rutin (/ bulan sekali. i. !istem kontrol rusak 'e!ala yang muncul adalah motor listrik tidak berputar sama sekali atau motor listrik berputar tidak sesuai dengan kiner!a yang diinginkan (sesuai putaran yang tertera pada name plate. &ntuk meyakinkan bah"a bagian sistem kontrolnya rusak, dilakukan pemeriksaan dan atau pengukuran tegangan pada output atau keluaran sistem kontrolnya. Apabila keluaran tegangan pada sistem kontrol tidak sesuai dengan output (keluaran yang diinginkan, maka dapat disimpulkan bah"a sistem kontrolnya yang rusak dan dengan catatan tegangan input pada sistem kontrol normal. ara lain, dengan cara melepas motor induksi dari sistem kontrol. otor induksi selan!utnya diberi tegangan input (masukan langsung dari luar sesuai tegangan ker!a motor induksi. 6ika motor induksi beker!a normal dapat dipastikan bagian sistem kontrolnya yang rusak. #arena sistem kontrol macamnya banyak, maka dalam memperbaiki sistem kontrol sangat diperlukan keterampilan khusus tentang sistem kontrol. 6ika sistem kontrolnya elektronik, kemungkinan terbesar kerusakan ter!adi pada thyristor atau diode power. 6ika sistem kontrol menggunakan rangkaian magnetic contactor atau kontaktor yang dilengkapi timer dan saklar push-button, kerusakan yang sering ter!adi adalah pada bagian kontaktor (ausnya kontak kontak, terbakarnya coil , pada over load sudah !enuh. #erusakan ringan yang sering ter!adi adalah kerusakan pada saklar push button. j. Belitan terhuung singkat dengan adan atau odi motor induksi 'e!ala yang muncul adalah adanya sengatan listrik pada bodi motor listrik !ika sistem pentanahanya tidak baik atau kurang sempurna. ara mengatasinya adalah dengan melakukan pemeriksaan apakah ter!adi hubung singkat antara belitan phasa terhadap bodi motor induksi dengan menggunakan alat Avometer atau egger. Apabila ter!adi hubung singkat, harus segera dilakukan perbaikan dengan cara memberi isolasi pada bagian yang hubung singkat atau dengan memberi lapisan lak. 2.2.2.2. Motor %nduksi putarann&a tidak normal Penyebab motor induksi putarannya tidak normal antara lain adalah: a. $ekering putus, b. Bantalan aus, c. #umparan terhubung singkat d. $ambungan dalam phasa terbalik, e. %ubungan paralel terbuka, ge!alanya motor induksi mendengung pada saat di!alankan, f. %ubungan paralel terbuka, g. Belitan terhubung dengan badan motor induksi, dan 26 LDYN
102010
h. Batang rotor terbuka, ara untuk mengatasi, memelihara dan melakukan perbaikan sama dengan pada bagian a sampai dengan bagian h bagian 0. i. #esalahan tegangan dan frekuensi 6ika besar tegangan atau frekuensi kurang dari nominalnya maka motor induksi akan berputar kurang dari putaran nominalnya. ara untuk mengatasi adalah dengan mengatur besar tegangan dan frekuensi pada input motor induksi atau output system kontrolnya sampai sesuai dengan besar frekuensi dan tegangan yang ada pada plat nama motor induksi. 2.2.2.3. Motor induksi erputar pelan Penyebab motor induksi berputar pelan antara lain adalah: a. #umparan atau group terhubung singkat, b. #umparan atau group terbalik, c. Bantalan aus, d. Beban lebih, e. $alah sambungan atau hubungan phasa terbalik, dan batang rotor terbuka atau lepas. 2.2.2.4. Motor induksi terlalu panas Penyebab motor induksi terlalu panas, antara lain adalah: a. beban lebih. b. Bantalan aus, c. otor induksi hanya berputar dengan tegangan satu atau dua phasa (untuk motor induksi / phasa. d. #umparan atau group terhubung singkat, dan e. Batang rotor terbuka. 2.2.3. Gangguan, Pemeliharaan dan Peraikan pada Motor %nduksi 1 phasa 2.2.3.1.Motor Phasa Belah otor 3nduksi Phasa Belah memiliki / kumparan listrik, yaitu satu kumparan pada rotor dan dua kumparan pada stator sebagaimana ditun!ukkan pada 'ambar +3.. #umparan stator terdiri dari kumparan utama dan kumparan bantu. #umparan utama terletak pada dasar alur stator dan kumparan bantu terletak di atas kumparan utama yang bahannya sama yaitu dari ka"at tembaga. Antara kumparan utama dan kumparan bantu dihubungkan paralel dan apabila putaran sudah mencapai 5; dari putaran nominal, maka kumparan bantu akan terputus melalui ker!a saklar sentrifugal (centrifugal . $edangkan bagian kumparan rotor terdiri dari batangbatang rotor yang dimasukan pada alur rotor.
27 LDYN
102010
'ambar +3. otor 3nduksi Phasa Belah 'e!ala dan gangguan pada motor induksi phasa belah dan cara perbaikan sama dengan pada motor induksi / phasa. $aklar sentrifugal tidak terdapat pada motor induksi / phasa, sehingga !ika motor listrik tidak mau berputar saklar sentrifugal perlu diperhatikan karena !ika saklar sentrifugal rusak motor listrik tidak berputar. 6ika saklar tidak beker!a atau rusak harus diperbaiki atau diganti !ika kerusakannya sudah pada kategori rusak berat. %al yang sering ter!adi pada saklar sentrifugal adalah bagian kontaknya berkarat sehingga kontak listrik tidak sempurna dan perlu untuk dibersihkan dengan menggunakan kertas gosok. &ntuk menyakinkan bah"a kerusakan ter!adi pada bagian saklar sentrifugal dapat dilakukan dengan cara melepas saklar sentrifugal. $elan!utnya memberi tegangan listrik pada motor induksi. Poros motor kita bantu putaran startnya dengan tangan, !ika motor induksi kondisinya baik akan berputar sesuai dengan arah bantuan putaran dan !ika motor induksi rusak maka motor induksi tidak berputar. &ntuk meyakinkan kondisi saklar sentrifugal kondisinya rusak dilakukan pemeriksaan menggunakan 9hmmeter, apakah kontakkontaknya masih baik atau perlu pembersihan dengan kertas gosok
Gambar VI.8 Motor kapasitor 2.2.3.2 Motor Kapasitor 'angguan pada motor kapasitor adalah rusak atau berkurangnya kemampuan kondensator sehingga tidak mampu untuk menimbulkan torsi start . 6ika hal ini ter!adi maka langkahlangkah yang harus ditempuh mengganti kondensator ( baru yang memiliki spesifikasi sama dengan kondensator terpasang. 'ambar +3.< menun!ukkan skema motor kapasitor.
28 LDYN
102010
&ntuk meyakinkan bah"a pada kondensator mengalami gangguan atau rusak adalah dengan melakukan pengukuran menggunakan Avometer dengan posisi 9hm. 6ika kondensator baik, maka !arum Avometer akan bergerak ke kiri dan kembali lagi ke kanan sampai menun!uk angka nol,dan sebaliknya !ika kondensator rusak maka !arum bergerak tetapi tidak kembali. ara lain yang dapat dilakukan adalah melepas kondensator dan dilakukan pemeriksaan pada motor listrik dengan tanpa memasang kondensator. otor kapasitor diberi tegangan dengan, dibantu putaran tangan, maka !ika motor kapasitor masih baik akan berputar mengikuti arah putaran bantuan dan sebaliknya !ika motor listrik tidak berputar dapat dipastikan ter!adi kerusakan pada motor listriknya. $elain kerusakan pada bagian kodensator, kerusakan lain yang sering ter!adi adalah kerusakan pada belitan bantu dan kemungkinan !uga ter!adi pada belitan utama. &ntuk pemeriksaan kondisi belitan motor kapasitor dapat dilakukan seperti pada pemeriksaan belitan pada motor induksi. 2.2.3.3 Motor 'epulsi Pada motor listrik !enis ini, arah putaran dapat diatur ke kanan dan ke kiri dengan saklar pembalik arah putaran serta dilengkapi dengan saklar sentrifugal. &ntuk melaksanakan pemeriksaan hubungan belitan terbuka pada bagian stator, caranya sama seperti pemeriksaan motor induksi yang lain. &ntuk pemeriksaan pada bagian !angkarnya (rotor sama dengan pengu!ian pada rotor motor D. Gangguan &ang dapat terjadi pada Motor 'epulsi dan "ara mengatasin&a a. Motor listrik tidak mau distrart pada kondisi saklar posisi ON otor listrik tidak mau distrart pada saklar posisi ON , penyebabnya antara lain adalah: 1( !ekering putus &ntuk mengatasi dengan cara melakukan pemeriksaan sekering dengan menggunakan Avometer. Apabila sekering masih baik, maka !ika diukur menggunakan Avometer !arum pada Avometer menun!ukkan angka mendekati harga nol. Apabila ternyata sekering putus, maka harus diganti dan untuk mengganti ukurannya adalah 0,5 kali arus nominal motor listrik.
2( Bantalan aus 'e!alanya putaran motor listrik tidak smooth dan terdengar bunyi yang relatif keras (berisik. Agar tidak mudah aus maka pelumasan harus sering dilakukan dengan cara mengganti dan atau menambah pelumas. ara memperbaiki bantalan motor listrik dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melepas bantalan. 6ika bantalan terlalu aus maka harus diganti atau dilakukan pelapisan. #elemahan !ika dlakukan pelapisan adalah hasilnya kurang maksimal. 3( !ikat melekat pada pemegang
29 LDYN
102010
ara mengatasi adalah sikat dikeluarkan dari rumah sikat dan pemegang sikat diberi isolasi. 4( !ikat aus 4ihat bunga api dan lihat apakah sikat beker!a dengan baik, demikian !uga pada cincin geser apakah geserannya terlalu keras atau tidak. 6ika ter!adi atau ada penumpukan kotoran akibat geseran sikat, maka bersihkan dan atur posisi sikat melalui pegasnya serta atur posisi antara stator dan rotor sampai simetris. )( *uungan teruka aik pada stator maupun rotor 'e!alanya, motor listrik tidak mau distart atau motor berputar sesaat. ara mengatasi dengan melakukan pemeriksaan pada sambungan,baik pada sambungan belitan amtar phasa maupun pada bagian kumparan stator dan kumparan rotornya. +( Kedudukan sikat salah $alah kedudukan sikat dapat di atasi dengan membetulkan posisi pemegang sikat dengan menggesernya atau menggantinya !ika pemegang sikat terlalu lemah. ( Kumparan terhuung singkat &ntuk mengatasi dapat dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan memakai Avometer dan atau menggunakan egger. &ntuk melakukan pemeliharaan pada kasus ini dapat dilakukan dengan cara melakukan tes hubung singkat sebelum motor listrik dioperasikan. -( Belitan motor listrik terlepas &ntuk mengatasi adalah dengan cara memeriksa sambungan belitan,baik pada stator maupun rotor dapat dilakukan memakai Avometer dan lower . ( Komutator kotor ara mengatasi adalah membersihkan memakai kain halus atau dihisap dengan memakai penghisap debu. Apabila ter!adi kecacatan maka harus diratakan atau !ika sudah parah dilakukan penggantian. 1/( !amungan timah atau solderan kurang aik ara mengatasi dengan menyolder ulang memakai timah yang berkualitas baik. 11( *uungan singkat pada jangkar dan komutator ara mengatasi dengan memberi mika atau dengan melakukan pengelakan tambahan. b. Motor listrik dapat distart tetapi tidak normal Penyebab motor listrik dapat distart tetapi tidak normal antara lain adalah: 1( Bantalan aus ara mengatasi bantalan aus dapat dilakukan pelapisan dan atau mengganti dengan bantalan baru !ika tingkat keausannya sudah berat.
30 LDYN
102010
2( Keliling komutator kotor %arus dibersihkan dengan sikat halus atau dengan menggunakan penghisap debu. 3( !ikat terangkat ara mengatasi dengan mengembalikan sikat ke posisi a"al sambil melihat kondisi pegasnya. 6ika pegas terlalu lembek atau terlalu keras harus diganti. 4( Kerja saklar sentri$ugal kurang sempurna %arus dilakukan dengan memeriksa pada bagian pegas dan kontakkontaknya. 6ika ada karat pada bagian kontakkontaknya dilakukan pembersihan dengan menggunakan kertas gosok. )( Pemegang sikat salah kedudukann&a ara mengatasi dengan mengembalikan posisi pemegang sikat pada kedudukannya dan !ika bentuknya kurang sempurna diperbaiki dan atau diganti. +( Bean leih ara mengatasi dengan mengurangi beban sampai pada beban nominal motor agar tidak mudah rusak. &ntuk mengurangi serta untuk menghindari gangguan beban lebih, sebelum pembebanan dilakukan harus ada proses perhitungan secara cermat dan teliti. ( !tator huung singkat $ama dengan cara yang dilakukan pada motor atau generator sinkron -( 'otor huung singkat $ama dengan cara yang dilakukan pada motor lain atau otor $inkron. ( Pemegang sikat agian pinggirn&a aus ara mengatasi adalah harus dilakukan modifikasi atau diganti baru. 1/( Jepitan sikat terlalu keras 6epitan sikat harus dikendorkan dan !ika tidak mampu harus diganti yang lebih sesuai. 11( Ga&a pegang per tidak "o"ok 'aya pegang per tidak cocok harus diganti baru c. Motor listrik panasnya melebihi ketentuan atau berlebihan Penyebab motor listrik panasnya berlebihan antara lain adalah: 0 $alah tegangan dan besar frekuensi tidak sesuai, 1 %ubung singkat pada belitan stator atau hubung singkat pada belitan rotor, / Beban lebih, 2 Bantalan aus, 5 #omutator putus, dan 7 Pemegang sikat tidak pada posisinya. d. Motor induksi berisik pada saat bekerja 31 LDYN
102010
Penyebab motor listrik berisik pada saat beker!a, antara lain adalah: 0 Bantaran atau porosnya aus, 1 ekanisasi pada sentrifugal terlepas, / #umparan stator hubung singkat, dan 2 Perisai pada saklar sentrifugal kendor. e. Sekering putus Penyebab sekering putus, antara lain adalah: 0 Belitan penguat hubung singkat, 1 %ubungan belitan ada yang terbalik, / $ikat dan komutatornya tidak sempurna, 2 -otor hubung singkat, 5 Penempatan sikat salah, dan 7 Bantalan lengket. f. Motor listrik mendengung Penyebab motor listrik mendengung pada saat beker!a antara lain adalah: 0 $ambungan dan atau solderan kurang rapat atau tidak sempurna, 1 Bantalan aus, / Penempatan sikat salah, 2 %ubungan sikat pada rotor, 5 %ubungan singkat pada stator, 7 %ubungan singkat antar belitan stator dan bodi, $ikat tersangkut dan atau melekat pada pemegang dan tidak kontak pada komutator, dan < #omutator kotor. g. utaran motor listrik tidak dapat bertambah Penyebab putaran motor listrik tidak dapat bertambah antara lain adalah: 0 'aya regang pegas pada sikat kurang, 1 incin kotor, / #omutator kotor, 2 Belitan rotor hubung singkat, 5 Belitan stator hubung singkat, 7 Bantalan aus, dan Batang penekan terlalu pan!ang. h. Motor listrik mengeluarkan unga api Penyebab motor listrik mengeluarkan bunga api antara lain adalah: 0 #umparan rotor terbuka 1 #omutator kotor, / ika terlalu keras, 2 $ikat sudah pendek atau terangkat. 4. Motor 0niersal otor universal adalah motor induksi dengan belitan seri atau motor induksi dengan belitan kompensator yang memiliki karakterisktik sama dengan motor seri. otor !enis ini dapat dioperasikan menggunakan tegangan D dan A.
32 LDYN
102010
&ntuk mengu!i kutubkutubnya dapat dilakukan menggunakan kompas atau gotri atau pelor seperti yang dilakukan pada motor A. #erusakan yang ter!adi hampir mirip dengan motor repulsi, kecuali pada bagian rotornya. #erusakan yang sering ter!adi adalah bengkoknya poros motor dan ausnya bantalan. 6ika salah hubungan di dalam maka pengaman lebur dan putus, belitan panas, motor berputar pelan atau bahkan tidak berputar sama sekali.
33 LDYN
102010