BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
I.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Dikenal dengan nama Susu Bendera oleh masyarakat Indonesia, Frisian Flag telah memimpin industri susu nasional selama lebih dari 94 tahun. Tak heran jika Frisian Flag kini identik dengan 'susu' dan 'pertumbuhan' dari generasi ke generasi. Semua berawal di tahun 1922 ketika susu dengan merek "Friesche Vlag" mulai diimpor dari Cooperatve Condensfabriek Friesland yang kini telah menjadi Royal Friesland Campina. Koperasi ini adalah koperasi terbesar di dunia yang berpusat di Belanda dan beranggotakan 16 ribu peternak yang tersebar di tiga negara, serta memiliki karyawan tak kurang dari 22 ribu orang yang bekerja di 100 perusahaan di seluruh dunia.
Gambar 1.1 Pabrik Frisian Flag Indonesia
Pada tahun 1955, didirikanlah PT Tesori Mulia sebagai Perusahaan Sales dan Distribusi Susu. PT. Frisian Flag Indonesia merupakan ahli nutrisi susu bertaraf internasional dengan memproduksi dan memasarkan berbagai jenis produk yaitu susu bubuk, susu cair siap minum dan susu kental manis. 26 Sejak Bulan Desember 2008, Campina dan Friesland Foods memutuskan untuk bekerja sama dan membentuk sebuah merger perusahaan menjadi FrieslandCampina. FrieslandCampina saat ini berkantor pusat di Amersfoort, Netherland. PT. Frisian Flag Indonsia memproduksi dan memasarkan berbagai jenis produk yaitu susu bubuk, susu cair siap minum, dan susu kental manis. Masyarakat pun mengenal Produk PT. Frisian Flag Indonesia dengan nama Susu Bendera.
I.2 Visi Misi Perusahaan
Visi
Menjadi perusahaan nutrisi berbasis susu terkemuka yang menyediakan produk-produk berkualitas yang terjangkau bagi seluruh konsumen di Indonesia.
Menjadi perusahaan yang peduli terhadap karyawannya, menawarkan pendapatan yang baik, serta peluang untuk pengembangan pribadi bagi karyawan yang berbakat.
Misi
Berkomitmen untuk meningkatkan kualitas nutrisi masyarakat Indonesia dengan menyediakan produk berbasis susu yang berkualitas terbaik dan pendidikan mengenai gaya hidup sehat bagi masyarakat Indonesia.
Memiliki karyawan yang kompeten dan berdedikasi di seluruh lini perusahaan dan memiliki rencana regenerasi yang matang demi pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.
I.3 Struktur Organisasi Perusahaan Frisian Flag Indonesia
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Management
Gambar 1.3 Organogram Warehouse Frisian Flag Plant Ciracas
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dlaksanakan di departement warehouse yaitu tempat penyimpanan raw material susu FFI dan ditempatkan pada 4 divisi yaitu divisi administrasi, divisi checker, divisi forklift, divisi cleaning service.
1.4 Prosedur
Prosedur Warehouse merupakan kegiatan penyimpan packaging dan raw material yang dibutuhkan FFI, kemudian diperiksa (investigasi) dengan sangat teliti, di labeling sampai dengan disimpan material pada tempatnya, sehingga menghindari terjadinya kegagalan operasi, baik untuk penyimpanan tahunan, bulanan, maupun harian.
Uraian Prosedur Warehouse
Uraian prosedur warehouse dari mulai input data dari bagian perencanaan FFI kepada bagian warehouse sampai dengan proses persetujuan adalah sebagai berikut:
Gambar 1.4 Alur Proses Warehouse FFI
Proses Pembongkaran Packaging & Raw material
Proses pembongkaran Truck dilakukan dengan melakuan proses pengecekan kondisi truck. Proses pembongkaran packaging & raw material adalah sebagai berikut:
Pengecekan Truck
Penyerahkan Surat alan truck ke administrasi Warehouse
Membuka wings box truck
Gambar 1.5 Proses Bongkaran Di Warehouse FFI Plant Ciracas
I.6 Divisi-Divisi Warehouse
Di Warehouse meliputi 4 lokasi, yaitu Packing, Raw Material, Finish Goods, dan Scrap. Untuk penugasan praktek kerja lapangan ditempatkan pada 4 bagian operasional warehouse harian antara lain:
Divisi Administrasi
Divisi administrasi adalah melakukan pencatatan dan input barang keluar dan masuk,
serta memeriksa kesesuaian aktual barang dengan dokumen informasi secara sistematis dengan tujuan untuk menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan Membuat laporan stok harian, mingguan, bulanan lalu melakukan pengarsipan.
Divisi Checker
Divisi Checker adalah divisi yang menangani bagian pengecekan disetiap material yang ada di warehouse baik packaging maupun material yang ada di gudang umtuk memenuhi kebutuhan produksi. Tugas divisi checker ialah:
a. Barang Unloading (Barang dari vendor yang baru saja di bongkar)
Untuk barang unloading ini, artinya perusahaan memesan suatu barang dari tempat lain baik lokal maupun impor, dan pada saat barang ini datang, seorang checker diharusnya mengecek kembali jumlah barang dan kualitasnya secara teliti. Seelah dihitung secara teliti, kemudian seorang checker membuat laporan penerimaan dan melakukan pengkodean. Pengkodean ini bisa diartikan bermacam-macam, sesuai dengan bidang usahanya, tapi biasanya menggunakan Nomor ID per barang. Jadi jika ada seribu barang, maka ID yang diberikan untuk barang tersebut biasanya sesuai dengan tanggal,
Misalnya, ini biasanya berupa kertas sticker yang telah dicetak sebelumnya dan ditempelkan pada masing-masing pcs yang datang. Untuk penggunaan nomor ini tidak selalu sama, terkadang setiap perusahaan memiliki cara masing-masing dalam memberi nomor dan atau melakukan pengkodean. Nah nomor-nomor ini kemudian di Input oleh staff accounting gudang ke database di komputer.
b. Barang Storage (Barang yang sudah disimpan di gudang untuk kepentingan produksi)
Untuk barang storage, tentunya dalah barang yang telah selesai di unloading dan masuk ke penyimpanan di gudang. Jadi tiap tiap barang sudah disimpan dan sudah diberikan Nomor ID seperti telah disebutkan di atas.
Sebelum memberikan barang ke produksi, pastikan orang produksi (operator/orang yang bertanggung jawab untuk pemesanan barang ke gudang) telah mengisi Form permintaan barang di gudang dan telah ditandatangani. Jadi seorang checker akan mengambil barang sesuai dengan permintaan tersebut.
Divisi Forklift Driver
Divisi Forklift Driver adalah orang yang mengoperasikan forklift dengan memakai pelindung diri (APD) sesuai standar K3, lalu melaksanakan pemeliharaan harian Forklift sebelum engine dihidupkan sesuai dengan petunjuk pemeliharaan yang antara lain melaksanakan pemeliharaan dan pengoperasian Forklift dengan prosedur yang aman, melakukan pemeriksaan keliling, memeriksa pelumas, air pendingin dan batere (Accu).
Forklift berfungsi untuk memindahkan barang berfallet dengan mudah dan cepat menangani bagian pergudangan dan divisi lainnnya, melaksanakan pengoperasian Forklift sesuai sengan aplikasi dan teknik operasi yang benar dan aman sesuai sengan petunjuk operasi antara lain melaksanakan persiapan operasi, mengangkat beban dengan Fork, mengangkut beban menuju tempat meletakkan barang, menurunkan beban ketempat yang ditentukan. Lalu, membuat laporan harian Operasi dan K3 antara lain membuat laporan harian operasi, mengisi laporan harian k3, dan menyampaikan laporan harian kepada atasan langsung.
Divisi Cleaning Service
Divisi Cleaning Service adalah divisi yang menjaga dan merawat kebersihan masing-masing area, sesuai dengan penempatan,(plotting) dan prosedur yg sudah ditentukan oleh atasan. Pelayanan yg diberikan terhadap kebersihan suatu gedung, yg dilakukan secara seksama dan menyeluruh dengan bantuan alat-alat kebersihan mesin non mesin serta bahan kimia (chemical) yg dilakukan oleh seorang petugas atau perawat kebersihan (cleaner). divisi yang menangani perawatan kebersihan pada lingkungan sekitar warehouse.
I.7 Penugasan
Penugasan praktek kerja lapangan ditempatkan pada sistem warehouse dengan sistem shift perdivisi yaitu divisi administrasi, divisi checker, divisi forklift, dan divisi cleaner dengan jam kerja mulai pukul 07:00-15:00. Kemudian diharuskan untuk mempelajari dan memahami segala aktivitas pada keempat divisi yang ada di warehouse.
Perusahaan tidak memberikan tugas khusus yang berhubungan dengan keilmuan teknik industri, namun dalam pengamatan di lapangan terdapat keluhan oleh pegawai Warehouse terkait kelelahan dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan yang berlebih sehingga berdampak pada kondisi fisik dan psikologi pegawai warehouse. Oleh karena itu dalam rangka tugas khusus maka identifikasi dan analisis beban kerja fisiologis dan psikologis kerja terhadap keluhan tersebut dengan metode perhitungan secara langsung dan perhitungan secara tidak langsung, sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis hasil dari beban kerja psikologis dengan mengunakan metode NASATLX.
10