1
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BATAM PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KEPERAWATAN SKRIPSI, AGUSTUS 2013
Nama NPM
: Ide Bagus Sriani : 51109078
Hubungan Senam Hamil Hamil Dengan Kelancaran Kelancaran Persalinan Persalinan Normal Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota Batam Tahun 2013.
xii + 35 Lembar + 7 Tabel +1 skema+7 Lampiran ABSTRACT Pregnant exercisers problems have started screening for attention, and many of the hospital to spiritual health and improved physical checkers can eliminate the fear of facing persalinan.Rasa fear and lack of confidence to face the dressing often suffer pain when all kekuatanya needed to push the fetus out, not too fear, will reduce pain and have the confidence that has been steady. The purpose of pregnant exercisers can do the job for dressing with strength and self belief under the guidance of assistant head dressing normal (physiological). The purpose of this study was to determine the relationship between gymnastics pregnant with smooth dressing in work areas aji stone clinic. Types of design research using cross-sectional correlation with the approach. Samples taken in this study is the total number of respondents sampled by 24 people. This research Batu Aji clinic Implemented in Batam done in-27 Juli 07 Juli. Data was collected using questionnaires and observation sheets. Data were analyzed by univariate to determine the outcome of each variable and bivariate frequency with computerized using Chi-square test. The research results obtained significant relationships between gymnastics normal pregnant with smooth dressing, evidenced by the results of a smaller value of standard value specified offense (0,001 <0,05). It is recommended that health promotion by doing pregnant gymnastics can be developed because of the physical and psychological prepare the dressing process and reduce the risk of maternal mortality.
Keywords: Exercise Pregnancy, childbirth Fluency Reading list: 22 (2001 - 2012)
2
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BATAM PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KEPERAWATAN SKRIPSI, AGUSTUS 2013
Nama NPM
: Ide Bagus Sriani : 51109078
Hubungan Senam Hamil Hamil Dengan Kelancaran Kelancaran Persalinan Persalinan Normal Normal Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota Batam Tahun 2013.
xii + 35 Lembar + 7 Tabel +1 skema+7 Lampiran
ABSTRAK Masalah senam hamil sudah mulai mendapat perhatian masyakat, dan banyak oleh rumah sakit sehingga kesehatan rohani dam jasmani ditingkatkan serta dapat menghilangkan rasa takut menghadapi persalinan.Rasa takut dan kurang percaya diri menghadapi persalinan sering menderita kesakitan saat semua kekuatanya diperlukan untuk mendorong janin keluar, tidak terlalu takut, akan mengurangi rasa sakit dan mempunyai kepercayaan diri yang tetap mantap. Adapun tujuan senam hamil untuk dapat melakukan tugas persalinan dengan kekuatan dan kepercayaan diri sendiri di bawah bimbingan penolong menuju persalinan normal (fisiologis). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara senam hamil dengan kelancaran persalinan di wilayah kerja puskesmas batu aji. Jenis penelitian menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross section. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah responden 24 orang. Penelitian ini Dilaksanakan di Puskesmas Batu Aji Kota Batam dilakukan pada bulan 07Juli-27Juli. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisa secara univariat untuk menentukan hasil frekuensi setiap variabel dan bivariat dengan komputerisasi menggunakan uji Chi-square. Chi-square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan signifikan antara senam hamil dengan kelancaran persalinan normal, dibuktikan dengan hasil Nilai value lebih kecil dari taraf kesalahan yang ditetapkan (0,001<0,05). Disarankan bahwa promosi kesehatan dengan melakukan senam hamil harus dikembangkan karena dapat mempersiapkan fisik dan psikologis dari proses persalinan dan mengurangi resiko kematian ibu. ibu.
Kata kunci Daftar bacaan
: Senam Hamil, Kelancaran persalinan : 22 (2001- 2012 )
3
4
BAB I PENDAHULUAN
5
1.1
Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal dalam kehidupan. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya leher rahim, dan janin turun kejalan lahir. Persalinan dibedakan menjadi dua berdasarkan cara persalinannya yaitu partus biasa (normal) dan partus luar biasa (abnormal). Partus normal atau partus spontan ialah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang 24 jam. Sedangkan partus abnormal ialah persalinan dengan bantuan alat-alat atau melalui dinding-dinding perut dengan operasi cectio caesaria. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya leher rahim, dan janin turun kejalan lahir. Penyebab persalinan memanjang atau partus lama ada tiga faktor yaitu tenaga, jalan lahir dan janin. sampai saat ini yang dapat dilakukan manipulasi/dikendalikan adalah masalah tenaga/power, yaitu di tingkatkan dengan senam hamil (Stoppard&Murkoff Heidi dkk, 2006).
Fernand Lamaze adalah dokter prancis yang mengembangkan psikoprofilaksis psikoprofilaksis yaitu pendekatan yang di pusatkan padatehnik relaksasi pernafasan. lamaze yakin rasa sakit saat melahirkan semakin terasa jika takut dan tegang. karena itu wanita hamil harus berlatih tehnik relaksasi diantaranya melakukan senam hamil untuk mengatasi rasa sakit saat persalinan dengan tenang. Pendekatan ini sekarang lebih fleksibel, sehingga wanita hamil tidak lagi berpikiran buruk ketika merasa sakit saat persalinan (Thompson, 2004).
6
Dalam bukunya, Safe Chilbirth (1937), Dr. Khatlen Vaughan menggambarkan cara ia melakukan study terhadap wanita hamil yang banyak menghabiskan waktu dan melakukan kegiatan menonton atau kehidupan yang tidak aktif, dan menunjukan kelompok wanita ini kerap mengalami kesulitan saat persalinan dan kelahiran. Kemudian dia menghitung ulang sekelompok wanita di kepulauan Hedbraide yang mengalami persalinan sulit walaupun mereka sehat, dan penduduk Khasmir yang sebagian besar penduduknya adalah wanita nelayan dan pedang, menunjukan persalinan yang berjalan lebih lancar (Brayshaw, 2007).
Masa-masa menjelang persalinan seringkali menjadi saat menegangkan dan mencemaskan yang dialami oleh pasangan suami istri, khususnya bagi pasangan muda yang menanti anak pertama. Pada umumnya banyak orang beranggapan bahwa persiapan yang harus dilakukan pada saat melahirkan hanyalah fisik semata. Calon ibu harus benar-benar sehat dan bugar sehingga proses melahirkan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan mudah. salah satu upaya yang dilakukan oleh ibu hamil pada umumnya yaitu melakukan program senam hamil (Juditha, 2009).
Banyak program latihan antenatal yang telah disusun selama beberapa tahun belakangan ini, memang banyak terdapat kecendrungan wanita yang mengikuti program latihan senam hamil. Padahal ini sangat penting bagi wanita hamil untuk
mempertahankan
atau
memperbaiki
kondisi
fisiknya
bila
ia
menginginkan kehamilan yang terbaik. Morkved menemukan 66%, wanita yang mengikuti program latihan ini terbukti menjalani massa persalinannya
7
lebih pendek dan sedikit intervensi serta masa pemulihannya lebih cepat (Brayshaw, 2007).
Pada penelitian terdahulu telah dilakukan penelitian oleh Mariani dan Nunik Puspita Sari (2003) dengan judul peneliti Praktik Senam Hamil Hubunganya Dengan Kelancaran Persalinan memperoleh data Baik responden yang melaksanakan senam hamil maupun yang tidak semua berusia antara 20 – 20 – 30 30 tahun. Responden yang bekerja swasta atau sebagai wiraswasta sebagian besar (53,8%) melaksanakan senam hamil, sedangkan responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebagian besar (52,9%) tidak melakukan senam hamil. Dalam penelitian ini kebetulan tidak satu pun responden yang ditemui bekerja sebagai pegawai negeri. Hal ini mungkin disebabkan sebagian besar pegawai negeri biasanya akan memanfaatkan fasilitas rumah sakit umum, rumah sakit bersalin atau bidan praktik swasta bila melahirkan.
Berdasarkan kelancaran proses persalinan, diketahui responden yang proses persalinannya cepat atau < 18 jam seluruhnya s eluruhnya (100%) melakukan senam hamil, sebaliknya responden yang proses persalinannya lambat atau > 24 jam seluruhnya (100%) tidak pernah melakukan senam hamil. Responden dengan proses persalinan normal atau membutuhkan waktu sekitar 18 – 24 24 jam, sebagian besar (72,2%) tidak melakukan senam hamil. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dan praktek senam hamil (p = 0,060), tapi ada hubungan antara praktek latihan kehamilan dan proses persalinan(p=0,000).( persalinan(p=0,000).(http://www.scribd.com/doc/134848763/Jurnal Maternitas-Punya-Rosi)
8
Berdasarkan survei demografi dan kesehatan indonesia (SDKI) 2007 angka kematian ibu (AKI) di indonesia menempati urutan tertinggi di ASEAN yaitu 228/100.000 kelahiran. Ini menunjukan penurunan yang signifikan dari setiap tahun. Sementara target rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) aadalah sebesar 226/100.000 kelahiran. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia antara lain disebabkan oleh perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%), abortus (5%), komplikasi masa puerperium (5%) (Depkes, 2007).
Tingginya AKI bisa di sebabkan karena ada penyulit dalam persalinan. Dalam proses persalinan memerlukan persiapan fisik maupun mental dari Ibu supaya memperoleh persalinan yang aman dan lancar.berbagai cara dilakukan demi terlaksananya persalinan yang aman dan lancar diantaranya persiapan sejak kehamilan. Untuk memperlancar proses persalinan persiapan yang di lakukan sejak kehamilan diantaranya melakukan senam hamil (Wijaksono, 2002).
Salah satu rumah sakit di jombang selama periode sampai dengan desember bahwa ibu terbanyak adalah partus lama (16%), preeklamsi (64%), sedangkan penyakit terbanyak adalah aspeksia neonatrium yaitu (57,3%). Ini jelas merupakan masalah yang sangat serius yang harus di perhatikan oleh tenaga kesehatan untuk memperbaiki tingkat keseriusan dari ketiga masalah tersebut.
Salah satu program kelancaran persalinan yaitu Senam hamil merupakan suatu program latihan bagi ibu hamil, sehat untuk mempersiapkan kondisi fisik ibu
9
dengan menjaga kondisi kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses persalinan
serta
mempersiapkan
psikis
ibu
terutama
menumbuhkan
kepercayaan diri dalam menghadapi persalinan. Senam hamil memberikan manfaat terhadap komponen biometrik komponen otot yang dilatih, dan juga dapat meningkatkan daya tahan kardiorespirasi dengan meningkatkan konsumsi oksigen. Adapun hasil insiden yang tidak mengikuti senam hamil adalah (95,1%) dan pada kasus yang mengikuti senam hamil adalah (1,9%) (http:// kalbe.co.id, 2005).
Masalah senam hamil sudah mulai mendapat perhatian masyakat, dan banyak oleh rumah sakit sehingga kesehatan rohani dam jasmani ditingkatkan serta dapat menghilangkan rasa takut menghadapi persalinan. Rasa takut dan kurang percaya diri menghadapi persalinan sering menderita kesakitan saat semua kekuatanya diperlukan untuk mendorong janin keluar, tidak terlalu takut, akan mengurangi rasa sakit dan mempunyai kepercayaan diri yang tetap mantap. Adapun tujuan senam hamil untuk dapat melakukan tugas persalinan dengan kekuatan dan kepercayaan diri sendiri di bawah bimbingan penolong menuju persalinan normal (fisiologis) (Bandiyah,2009).
Berdasarkan hasil survei tempat, di Kota Batam Puskesmas yang baru melaksanakan program senam hamil adalah Puskesmas Batu Aji, dan sudah di dapat data ada tiga puluh empat ibu yang telah melaksakan senam hamil dan sudah partus, data yang diambil dari tahun 2012. Hasil dari wawancara sepuluh orang ibu yang sudah mengikuti senam hamil Di Puskesmas Batu Aji dengan
10
di bantu penyebaran kuesioner dimana didapat hasil, ada enam orang ibu dengan persalinan normal, dan empat orang dengan tindakan opp caesar.
Berdasarkan dari uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti Hubungan Senam Hamil Dengan Kelancaran Persalinan Normal Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota Batam
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut “Apakah Ada Hubungan Antara Senam Hamil Dengan Kelancaran Persalinan Normal Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota Batam” Batam ”.
1.3
Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan senam hamil dengan kelancaran persalinan normal di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota Batam . 1.3.2 Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui mengetahui lebih dalam fungsi fungsi dan peranan senam hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji. b. Untuk mengetahui kelancaran persalinan normal Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji. c. Untuk mengetahui hubungan senam hamil dengan kelancaran persalinan normal Diwilayah Kerja Puskesmas Batu Aji.
11
1.4
Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Akademik
Memberikan sumbangan teoritik bagi ilmu kesehatan dan memperkaya ilmu keperawatan khususnya keperawatan maternitas, Sebagai sumber referensi, sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan keperawatan maternitas dan Memberikan informasi, masukan serta wawasan kepada mahasiswa dan mahasiswi universitas batam kususnya mahasiswa keperawatan yang akan terjun langsung ke masyarakat nantinya.
1.4.2 Bagi Puskesmas
Memberikan masukan dan informasi yang bermanfaat bagi pelayanan kesehatan untuk lebih memperhatikan betapa pentingnya program senam hamil terhadap kelancaran persalinan, serta mempertahankan program yang sudah ada menjadi lebih baik.
1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan perbandingan dan informasi oleh peneliti lain yang akan mengembangkan penelitian ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
12
2.1
Konsep Persalinan Normal 2.1.1 Konsep Kehamilan
Kehamilan adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuhan dalam rahim seseorang wanita sampai bayinya di lahirkan. Kehamilan terjadi ketika seseorang wanita melakukan hubungan seksual pada masa ovulasi atau masa subur (keadaan ketika rahim melepaskan sel telur matang), dan sperma (air mani pria), spermanya akan membuahi sel telur matang wanita tersebut. Sel telur yang telah di buahi buahi sperma kemudian kemudian akan menempel pada dinding rahim, lalu tumbuh dan berkembang selama kira- kira 40 minggu (280 hari) dalam rahim pada kehamilan normal (Suririnah, 2008).
2.1.2 Proses Kehamilan
Pada saat ovulasi, ovum akan di dorong keluar dari folikel de graaf dan kemudian di tangkap oleh fembria yang memeluk tuba falopii pada sisi tersebut. Spermatozoa bertemu dengan ovum di dekat ujung tuba yang memiliki fembria. Ovum yang sudah di buahi (zigot) memerlukan waktu 6-8 hari untuk berjalan ke dalam uterus. Perjalanannya di sepanjang tuba fallopii di bantu oleh kerja peristaltik tuba, gerakan mendorong zigot yang dilakukan oleh silia pada dinding tuba dan cairan yang di hasilkan oleh epitelium bersila. Selama perjalananya ke dalam uterus, zigot berkembang melalui pembelahan sel yang sederhana setiap 12-15 jam sekali, namun ukuranya tidak bertambah. Ketika mencapai uterus, zigot merupakan massa sel dan disebut morula. Kemudian morula terpisah menjadi dua lapisan, cairan terbentuk dan mengisi ruangan diantara
13
kedua lapisan massa sel tersebut. Struktur ini disebut blastokist.massa sel luar disebut trofoblast, trofoblast ini akan melekatkan ovum pada desidua dan berkembang menjadi plasenta serta membran(korion) luar. Dinding massa sel dalam akan berkembang menjadi emberio, tali pusat, dan membran (amnion) dalam.
2.1.3 Pengertian Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang
membahayakanibu
pengawasan,
pertolongan
maupun dan
janinnya
pelayanan
sehingga dengan
memerlukan
fasilitas
yang
memadai(Bandiyah, 2009).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Hidayat &Sujiatini, 2010).
2.1.4 Teori Terjadinya Persalinan
Ada beberapa teori tentang mulainya persalinan yaitu, penurunan kadar progesteron, teori exytosin, peregangan otot-otot uterus yang berlebihan berl ebihan (destended uterus), pengaruh janin, teori prostaglandin. Sebab terjadinya partus sampai kini masih merupakan teori-teori yang komplek, faktorfaktor hormonal, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, pengaruh
14
syaraf dan nutrisi disebut sebagai faktor-faktor yang mengakibatkan partus mulai Perubahan-perubahan dalam biokimia dan biofisika telah banyak mengungkapkan mulai dari berlangsungnya partus, antara lain penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.seperti diketahui progesteron merupakan penenang bagi otot-otot uterus. Menurunnya kadar kedua hormon ini terjadi kira-kira 1-2 minggu ke 15 hingga aterm meningkat,lebih-lebih sewaktu partus. Seperti telah di kemukakan , “plasenta menjadi tua”dengan tuanya kehamilan. Keadaan uterus yang membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus. Hal ini mungkin mengakibatkan iskemia otot-otot uterus (Hidayat & Sujiatini 2010).
2.1.5 Persiapan Menghadapi Persalinan
Dalam menghadapi persalinan seorang calon ibu dapat mempercayakan dirinya pada bidan, dokter umum, dokter spesialis obstetric dan ginekologi, bahkan seorang dukun untuk memeriksa secara teratur, melakukan pengawasan kehamilan sekitar 12 – 14 kali sampai pada persalinan.
Pertemuan
konsultasi
dan
menyampaikan
keluhan,
menciptakan hubungan saling mengenal antar calon ibu dengan bidan atau dokter yang akan menolongnya. Kedatanganya sudah mencerminkan adanya “ Imformed consent ” artinya telah menerima infor masi masi dan dapat menyetujui bahwa bidan atau dokter itulah yang akan menolong persalinannya (tentanginformed (tentanginformed concent akan concent akan di bahas kemudian).
15
Kepada keluarga yang sering melakukan konsultasi telah di beritahukan dapat mempersiakan diri, karena sewaktu-waktu akan datang sakit perut disertai dengan tanda seperti lendir bercampur darah. Keluarga melakukan persiapan menyambut persalinan bahkan kadang sudah mempunyai nama untuk anak laki-laki atau perempuannya.
Baju
persalinan ibu telah demikian juga untuk anaknya. anaknya.
Perkembangan kewajiban hamil dan persalinan dapat mengalami beberapa perubahan. Pada kehamilan yang diharapkan mendorong kegairahan keluarga dan mengharapkan tidak terjadi apapun selama hamil. Kekhawatiran akan terjadinya gugur kandung kandung dapat dapat menghantui keluarga yang sangat mengharapkan hadirnya buah cinta dalam rumah tangga. Sebagai akibat kekwatiran tersebut dapat mengharapkan hadirnya buah cinta dalam rumah tangga. Sebagai akibat akib at seks sehingga libindonya berkurang. Dalam keadaan tertentu dengan riwayat kehamilan yang buruk bahkan dokter akan melarang hubungan seks. Menjelang persalinan sebagian besar merasa takut menghadapi persalinanya apa lagi bagi yang untuk pertama kali. Disinilah pembinaan hubungan antara penolong dengan ibu persalinan dapat berjalan dengan lancar. Kala I, perlu di jelaskan dengan baik dengan baik bahwa persalinan akan berjalan aman oleh karena kepala masuk pintu atas panggul, bahkan pembukaan telah maju dengan baik. baik. 2.1.6 Tanda-tanda Persalinan Normal
1. Lendir bercampur darah
16
Ada lendir bercampur darah yang keluar dari vagina. Terjadi karena sumbatan tebal pada mulut rahim terlepas sehingga menyebabkan lendir yang keluar bewarna kemerahan karena bercampur darah. 2. Air ketuban pecah Kantung ketuban yang mengelilingi bayi pecah sehingga air ketuban keluar (air ketuban yang normal berupa cairan yang bersih, jernih, dan tidak berbau). 3. Kontraksi yang teratur Tidak seperti kontraksi braxton hick, kontraksi ini timbul secara teratur. Mula-mula kontraksi hanya sebentar kemudian waktunya bertambah lama dan rasa nyeri bertambah kuat. Kontraksi terjadi semetris di kedua sisi perut mulai dari bagian atas dekat saluran telur ke seluruh rahim. Ada rasa nyeri yang yang tidak hilang atau berkurang dengan istirahan atau elusan (Saririnah, 2008).
2.1.7 Proses Persalinan Normal
Selama kehamilan berlangsung dapat terjadi kontraksi ringan pada seluruh rahim, tanpa rasa sakit dan tata koordinasi yang di sebut “broxton hicks”. Kontraksi Kontraksi ini lebih lanjut akan menjadi kekuatan untuk persalinan.
2.1.8 Tahapan Persalinan
17
a. Kala Iatau kala pembukaan dimulai dari adanya his yang adekuat sampai pembukaan lengkap. Kala satu di bagi dalam 2 fase: 1. Fase laten yaitu fase persalinan yang terpanjang dan, untungnya, fase yang paling tidak intens. Pembukaan leher rahim sampai 3 cm serta penipisannya yang menandai fase ini dapat di capai dalam waktu berhari-hari atau berminggu-minggu tanpoa terperhatikan atau tanpa kontraksi yang mengganggu, atau dalam waktu 2-6 jam ( dan dapat sampai 24 jam, meskipun jarang terjadi) dengan kontraksipersalinan yang tidak lagi dapat disalah artikan. Kontraksi pada fase ini biasanya berlangsung selama 30-45 detik, meskipun dapat lebih singkat.kontraksinya ringan atau agak kuat, dapat teratur atau tidak teratur(jarak antara kontraksi dapat berkisar antara 5-20 menit) secara progersif akan semakin sering, tetapi tidak harus berada dalam pola yang konsisten. 2. Fase aktif
atau fase persalinan aktif biasanya lebih singkat
daripada yang pertama,berlangsung sekitar dua sampai tiga setengah jam(dengan kisaran luas yang masih dianggap normal). Sekarang ini kontraksi lebih terkonsentrasi, mencapai lebih banyak pembukaan dengan lebih sedikit waktu. Ketika kontraksi semakin kuat dan lama (40-60 detik, dengan puncak kontraksi yang jelas dipertengahan waktu ini), dan lebih sering umumnya terpisah tiga atau empat menit, meskipun polanya dapat tidak teratur, leher rahim membuka sampai 7 cm. Sekarang ini lebih sedikit waktu untuk beristirahat diantara kontraksi (Murkoff Heidi dkk, 2006)
18
b. Kala II /kala pengeluaran : dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan satu jam pada multi, c. Kala III/kala uri : dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari dari 30 menit. d. Kala IV/ kala pengawasan : kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai dua jam pertama post partum (Hidayat (Hida yat & Sujiatini, 2010).
2.1.9 Bentuk Persalinan
1. Persalinan spontan. Bila persalinan berlangsung dengan tenaga sendiri 2. Persalinan buatan. Bila persalinan dengan rangsangan sehingga terdapat kekuatan untuk persalinan 3. Persalinan anjuran. Yang paling ideal sudah tentu persalinan spontan karena tidak memerlukan bantuan apapun dan mempunyai trauma persalinan yang paling pali ng ringan sehingga kualitas sumber sum ber daya manusia dapat terjamin (Hidayat &Sujiatini 2010).
2.1.10 Kekuatan His
Susunan otot rahim demikian rupa sehingga terdapat distribusi yang berpusat di fundus uteri (puncak rahim) dan makin ke arah mulut rahim r ahim makin berkurang diganti jaringan ikat yang lebih dominan. Susunan demikian menguntungkan karena mulut rahim dalam proses persalinan bersifat pasif. Pada waktu hamil sering dirasakan kontraksi ringan beberapa kali sehari, tetapi tidak terlalu sakit.kontraksi ini makin tua kehamilan makin terjadi. Inilah selanjutnya merupakan kontraksi otot
19
rahim untuk proses persalinan sehingga janin dapat didorong secara pasif menuju pintu (mulut rahim).
2.2
Konsep Senam Hamil 2.2.1 Pengertian Pengertian Senam Hamil
Senam hamil adalah program kebugaran di peruntukan Bagi ibu hamil (Mufdlila, 2009). Senam hamil adalah bagian dari perawatan antenatal pada beberapa pusat pelayanan kesehatan tertentu, seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik ataupun pusat pelayanan kesehatan lainnya (Muhimah.N dan Safe’i, 2010)
2.2.2 Tujuan dan Fungsi
1. Prenatal a) Persalinan Yang fisiologis (alami) dengan ibu dari bayi bayi sehat b) Persiapan mental dan fisik untuk ibu hamil c) Kontraksi dengan baik, ritmis dan kuat pada segmen bawah : rahim, serviks, otot-otot dasar panggul. d) Relaksasi e) Informasi kesehatan (termasuk hygiene) tentang ke hamilan kepada ibu ibu hamil, suami /keluarga atau masyarakat f) Menguasi tehnik-tehnik pernafasan dalam persalinan 2. Post natal a) Mengembalikan otot-otot yang berhubungan langsung maupun tidak langsung pada proses persalinan kepada bentuk dantonus awal.
20
b) Mengembalikan bentuk dan sikap tubuh yang baik c) Mencegah
kelainan-kelainan
yang
mungkin
terjadi
dalam
persalinan.
2.2.3 Indikasi
a. Semua kasus kehamilan yang sehat b. Usia kehamilan 4-6 bulan dan keluhan – keluhan sudah berkurangan atau hilang. Tidak di mulai saat hamil lebih dari 8 bulan (Kurang bermanfaat).
2.2.4 Kontraindikasi
a. Anemia gravidarum b. Hyperemesis gravidarum c. Kehamilan ganda d. Sesak nafas e. Tekanan darah tinggi f. Nyeri pinggang g. Tidak tahan dengan tempat panas atau lembab h. Mola hydatidosa i. Pendarahaan pada kehamilan j. Kelainan jantung k. PEB (Pre eklamsia berat)
21
2.2.5 Persyaratan Persyaratan Senam Hamil
a. Setiap kelas diikuti 6-12 orang dengan umur kehamilan yang sama b. Jauh dari keramaian c. Terang bersih, dan warnna cat yang terang d. Ventilasi cukup e. Dekat kamar mandi f. Ruang dilengkapi cermin g. Ada tiang besi yang kuat tertanam di tembok setinggi panggul ibu h. Terdapat gambar yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, menyusui , perkembangan janin, dsb i. Besar ruangan sesuai ke adaan, jarak anatra kasur 0,5 m j. Ukuran kasur 80x200 cm k. Bantal tipis dan selimut (kalau perlu) l. Pakai senam : longgar dan tertutup m. Ibu hamil cukup sehat berdasarkan pemeriksaan dokter atau bidan n. Kehamilan tidak mempunyai komplikasi (keguguran berulang, kehamilan dengan pendarahaan, kehamilan dengan bekas operasi) o. Dilakukan setelah kehamilan ber umur 20 sampai 22 minggu p. Dengan bimbingan petugas dan dirumah sakit
22
2.2.6 Gerakan Senam Hamil
Posisi duduk bersila dengan menegakkan punggung, letakan tangan di atas kaki seperti orang yang mau bersemedi. Lakukan posisi ini untuk beberapa saat sambil mengatur pernafasan.
Posisi duduk diatas alas lembut seperti gambar diatas dengan meregangkan
kedua
kaki
lurus
kedepan.
Langkah
selanjutnya
condongkan tubuh ke belakang dan bertumpu pada siku lengan yang diletakan di lantai. Lakukan gerakan telapak kaki dengan menggerakan lalu mengarahkanya kebawah hingga posisinya lurus dengan lutut. Gerakan lainya yaitu menggerakan telapak kaki ke samping, lalu tegakkan lurus, ke samping lagi, ulangi gerakan ini sampai merasa cukup.
Posisi tidur dengan satu bantal menyangga kepala, lalu angkat kedua lutut kaki menjadi seperti posisi melahirkan. Tarik nafas sedalamdalamnya lewat mulut, tahan, dan mengejan seperti saat anda membuang air besar. Jika anda merasa nafas sudah mau habis keluarkan nafas anda dan tarik nafas kembali, dan ulang gerakan ini sampai beberapa kali.
23
Manfaat gerakan senam hamil diatas: 1. Melepaskan otot-otot tubuh dan melancarkan peredaran darah 2. Tubuh merasa rileks, segar dan bugar 3. Mempermudah persalinan dan menjaga kesehatan janin
Gerakan pertama yaitu posisi berdiri dan tangan di pinggang,gerakan leher ke kanan dan kekiri untuk meregangkan otot leher.
Gerakan
sederhana
dengan
melakukan
latihan
dasar
kaki
dan
menggerakan telapak kaki kedepan dan ke belakang guna membantu sirkulasi vena dan mencegah pembengkakan di kaki
Tidur telentang dengan satu kaki lurus dan satu kaki ditekuk kemudian dorong kembali kedepan. Lakukan bergantian dengan kaki lainnya. Gunanya untuk latihan dasar panggul,
24
Pada gerakan ini yaitu berbaring dengan posisi miring. Angkatlah kaki perlahan-lahan lalu turunkan. Lakukan bergantian dengan kaki satunnya. s atunnya. Gunanya untuk menguatkan otot paha.
Selanjutnya berbaring telentang, kedua lutut di pegang dengan tangan, kemudian tarik nafas dan berlatih mengejan
Sikap merangkak, letakan kepala diantara kedua tangan, lalu menoleh ke samping.selanjutnya turunkan badan sehingga dada menyentuh kasur. Bertahanlah pada posisi ini selama kurang lebih satu menit. Gerakan ini sangat cocok untuk ibu yang bayinya belum masuk masuk pinggul (sungsang).
Gerakan yang ini anda bisa melibatkan suami denagn membantu memijat daerah pinggang, punggung, dan bahu untuk melepaskan ketegangan dan memulihkan otot pinggang yang lelah.
25
2.3
Kerangka Teori
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Persalinan (Murkoff dkk, 2006):
Indikasi Senam Hamil (Mufdlilah, 2009) : 1. Semua kasus kehamilan yang sehat 2. Usia kehamilan 46 bulan dan keluhan-keluhan sudah berkurang atau hilang. Tidak dimulai saat hamil lebih dari 8 bulan (kurang bermanfaat) bermanfaat)
1. Jalan lahir 2. Janin 3. Tenaga/power Dapat di tingkatkan dengan senam hamil
Tujuan & Fungsi Senam Hamil(Mufdlilah, 2009) :
Kelancaran Persalinan Normal
Kontraindikasi Senam Hamil(Mufdlilah, 2009) :
1. Pre natal a. Persalinan yang fisiologis(normal) dengan ibu dari bayi sehat. b. Persiapan mental dan fisik untuk ibu hamil c. Kontraksi dengan baik, ritmis dan kuat pada segmen bawah d. Relaksasi e. Informasi kesehatan 2. Post natal a. Mengembalikan bentuk dan sikap tubuh yang baik b. Mencegah kelainan yang mungkin terjadi dalam ersalinan
1. Anemia Gravidarum 2. Hiperimisis Gravidarum 3. Kehamilan Ganda 4. Sesak Nafas 5. Tekanan Darah Tinggi 6. Nyeri Pinggang 7. Perdarahan Pada Kehamilan 8. Kelainan Jantung 9. PEB Pre
Skema 2.3 Kerangka Teori
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Kerangka Konsep
Konsep adalah merupakan abstraksi yang terbentukoleh generalisasi dari halhal yang khusus. Oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat langsung diamati atau di ukur. Konsep hanya dapat diamati melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel (Notoatmodjo, 2010). Variabel Independen
Senam hamil
3.2
variabel dependen
Kelancaran Persalinan normal
Variabel Penelitian
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang di miliki oleh anggotaanggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini adalah senam hamil (bebas/independen ) dan persalinan normal (terikat/dependen).
3.3
Definisi Operasional
Agar variabel dapat di ukur dengan menggunakan instrumen atau alat ukur, maka variabel harus diberi batasan atau at au definisi yang operasional atau “defenisi operasional variabel”. variabel”. defenisi operasional ini penting dan diperlukan agar pengukuran variabel atau pengumpulan data (variabel) itu konsisten antara
27
sumber data (responden) yang satu dengan responden yang lain (Notoatmodjo, 2010).
Variabel
Senam hamil
Kelancaran Persalinan Normal
Defenisi Oprasional Program kebugaran tubuh yag di lakukan oleh ibu hamil selama usia kehamilan 2232 minggu. Hasil observasi atau pemantauan lembar patograf ibu pasca persalinan.
Cara Ukur Menggun akan pertanyaa n
Alat Ukur
kuesioner
Sekala Ukur Ordinal
Hasil Ukur
0 = tidak 1 = ya (arikunto, 2006)
Dengan Mengobse mengguna rvasi nilai kan patograf patograf
Ordinal
1 =Lama ( 10-15 jam) 2 =Sedang (8-10 jam) 3 = Cepat (5-8 jam) (Stoppard , 2002)
3.4
Hipotesis
Biasanya hipotesis ini di rumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variabel. Hipotesis berfungsi untuk menentukan kearah pembuktian, artinya hipotesis ini merupakan pertanyaan yang harus di buktikan. Kalau hipotesis tersebut terbukti maka menjadi skripsi. Lebih dari itu rumusan hipotesis itu sudah akan tercermin variabel-variabel yang akan diamati atau di ukur, dan bentuk
hubungan
antara
variabel-variabel
yang
akan
dihipotesiskan
(Notoatmodjo, 2010).
Ho: tidak ada hubungan antara senam hamil dengan kelancaran partus normal Ha : tedapat hubungan hubungan antara senam hamil dengan kelancaran partus normal
28
3.5
Desain penelitian
Desain penelitian adalah suatu rencana dan struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara senam hamil dengan kelancaran persalinan normal.
Desain Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Cross sectional adalah sebuah s ebuah penelitian yang dilakukan dalam sekali waktu saja. tidak ada perulangan dalam pengambilan data (Rumengan, 2008).
3.6
Lokasi dan Waktu Penelitian 3.6.1 Lokasi penelitian
Penelitian di lakukan Di Puskesmas Batu Aji Kota Batam 3.6.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Juni s/d Juli 2013 2013
3.7
Populasi dan Sampel 3.7.1 Populasi Penelitian
Didalam
penelitian
ini
populasi
adalah
ibudenganpartus
normal
danmelakukansenamhamil data di ambil dari bulan 07 juli 2013 – 27 Juli 2013
29
3.7.2 Sampel Penelitian
Pada penelitian ini Pengambilan sampel dengan cara total sampling. Sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian akan dijadikan sebagai sampel penelitian.
3.8
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar patograf dengan melihat lama nya persalinan dan lembar observasi yang di berikan kepada responden dengan berisikan pertanyaan untuk mendapatkan tanggapan informasi jawaban (Notoadmojo, 2010).
3.9
Tekhnik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara manual dengan menggunakan langkahlangkah sebagai berikut: 3.9.1 Editing 3.9.1 Editing
Setelah proses mewawancarai selesai, maka setiap instrumen diperiksa apakah sudah diisi dengan benar dan semua item telah di jawab. 3.9.2 Coding 3.9.2 Coding
Data yang yang sudah terkumpul,diklasifikasi dan dan di beri tanda
dalam
katagori yang sama,biasanya di nyatakan dalam huruf dan angka. 3.9.3 Scoring 3.9.3 Scoring
Skoring yaitu menjumlahkan skor masing-masing responden untuk semua responden.
30
3.9.4 Entering 3.9.4 Entering
Memasukkan data yang telah diskor kedalam komputer seperti kedalam program Komputerisasi.
3.10 Analisa Data 3.10.1 Univariat Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
3.10.2 Bivariat Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau memiliki korelasi (Notoatmodjo, 2005). Pada penelitian ini menggunakan menggunakan uji chi square (x²) digunakan untuk mengestimasi atau mengevaluasi frekuensi, apakah terdapat hubungan yang signifikan pada penelitian tidak menggunakan data nominal. Analisa data ini dihitung dengan uji komputerisasi. Dimana peneliti ingin mengetahui mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Apabila diperoleh p <0,05 maka Ho ditolak, berarti ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Begitu sebaliknya bila p > 0,05 maka Ho diterima, berarti tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
Pada Bab ini diuraikan tentang Hubungan Senam Hamil Dengan Kelancaran Persalinan Normal Di Puskesmas Batu Aji Kota Batam Tahun 2013, melalui proses pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuesioner yang dilakukan pada tanggal 27 Juli 2013 yang dilakukan terhadap 24 responden dan mengamati lembar observasi/partograf untuk melihat kelancaran persalinan normal. Penyajian data hasil penelitian meliputi frekuensi untuk melihat variable independen yaitu senam hamil dengan variable dependen yaitu kelancaran persalinan normal dengan menggunakan uji chi square.
4.2 Analisa Data 4.2.1 Analisa Univariat
Analisa univariat dalam penelitian ini adalah melihat frekuensi variabelvariabel penelitian yaitu, Hubungan Senam Hamil Dengan Kelancaran Persalinan Normal Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota Batam yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Senam Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota Batam Tahun 2013
Senam hamil
Frekuensi
Persentase %
Tidak dilakukan
10
41,7
32
Dilakukan
14
58,3
Total
24
100.0
Tabel 4.1 dapat di jelaskan bahwa dari 24 responden ada 10 (41,7%) responden tidak melakukan senam hamil, dan 14 (58,3%) responden melakukan senam hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota Batam Tahun 2013. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Kelancaran Persalinan Normal Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota Batam Tahun 2013
Kelancaran
Frekuensi
Persentase %
Lama
7
29,2
Sedang
6
25,0
Cepat
11
45,8
Total
24
100.0
persalinan normal
Tabel 4.2 dapat di jelaskan bahwa dari 24 responden ada 7 (29,2%) responden mengalami persalinan lama, 6 (25,0%) responden dengan persalinan sedang, dan 11 (45,8%) responden persalinan cepat Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota Batam Tahun 2013.
33
4.2.2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat dalam
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan senam hamil dengan kelancaran persalinan normal Kota Batam Tahun 2013 dengan menggunakan uji chi square dengan ketetapannya bermakna bila P value < 0,05%, sehingga diperoleh hasil yang disajikan sebagai berikut : Tabel 4.3 Hubungan Senam Hamil Dengan Kelancaran Persalinan Normal Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota Batam Tahun 2013 Senam
Kelancaran persalinan normal
To
%
hamil
Lama
%
Sedang
%
Cepat
%
tal
Tidak
7
29,2
2
8,3
1
4,2
10
100
0
0%
4
16,7
10
41,7
14
100
P value
dilakukan Dilakukan Total
0,001
24
Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa kelancaran persalinan normal pada ibu ibu yang mengalami mengalami persalinan lama yang tidak melakukan senam hamil sebanyak 7 (29.2%) responden. Pada ibu dengan persalinan lama yang melakukan senam hamil sebanyak 0 (0%) responden, untuk kelancaran persalinan yang dikategorikan sedang yang tidak dilakukan senam hamil sebanyak 2 (8,3%) responden, serta untuk ibu dengan kelancaran persalinan di kategorikan sedang yang melakukan senam hamil sebanyak 4 (16,7%) responden, dan ibu dengan persalinan normal yang di kategorikan cepat yang tidak melakukan senam hamil sebanyak 1 (4,2%) responden, ibu dengan persalinan normal yang di kategorikan cepat yang dilakukan senam hamil sebanyak 10 (41,7%) responden. Dari
34
hasil perhitungan Chi-Square didapat nilai P value sebesar 0,001 karena P value < 0,05 berarti Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan kelancaran persalinan normal.
4.3
Pembahasan 4.3.1
Senam hamil
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan seperti terlihat pada Tabel 4.1 dapat di jelaskan bahwa dari 24 responden ada 10 (41,7%) orang responden tidak melakukan senam hamil,dan 14 (58,3%) responden melakukan senam hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota Batam Tahun 2013.
Senam hamil sangat baik dilakukan oleh ibu hamil yang memasuki kehamilan 5-8 bulan. membantu persiapan mental dan fisik ibu hamil, serta membantu dalam relaksasi, dan lain-lain. Banyak gerakangerakan senam hamil yang berpengaruh terhadap kesehatan dan kenyamanan ibu hamil selama kehamilan dan juga kelancaran persalinan nantinya, Diantara gerakan merangkak yang fungsinya membantu bayi agar lebih mudah memasuki mulut rahim dan terhindar dari bayi sungsang, gerakan berbaring telentang fungsinya membantu ibu agar kuat dalam mengedan. Dan selanjutnya gerakan- gerakan kaki kepala, pinggul di lakukan untuk relaksasi otot dan sirkulasi darah.
35
Hasil pembahasan ini sejalan dengan teori yang di kemukakan oleh Thompson (2004), dimana rasa sakit saat melahirkan semakin terasa jika takut dan tegang. karena itu wanita hamil harus berlatih tehnik relaksasi diantaranya melakukan senam hamil untuk mengatasi rasa sakit saat persalinan dengan tenang.
4.3.2 Kelancaran Persalinan Normal
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan seperti terlihat pada Tabel 4.2 dapat di jelaskan bahwa dari 24 responden ada 7 (29,2%) responden mengalami persalinan lama, 6 (25,0%) responden dengan persalinan sedang, dan 11 (45,8%) responden
persalinan cepat Di
Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota Batam Tahun 2013.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin ja nin yang terjadi terj adi pada kehamilan cukup bulan (3742), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Sujiatini, 2010). 2010).
Dalam menghadapi persalinan normal seorang calon ibu dapat mempercayakan dirinya pada bidan, dokter umum, dokter spesialis obstetric dan ginekologi, bahkan seorang dukun untuk memeriksa secara teratur, melakukan pengawasan kehamilan sekitar 12 – 14 kali sampai pada persalinan (Bandiyah, 2009).
36
Hasil pembahasan ini sejalan dengan teori yang ada bahwa Masa- masa menjelang persalinan seringkali menjadi saat menegangkan dan mencemaskan yang dialami oleh pasangan suami istri, khususnya bagi pasangan muda yang menanti anak pertama. Pada umumnya banyak orang beranggapan bahwa persiapan yang harus dilakukan pada saat melahirkan hanyalah fisik semata. Calon ibu harus benar-benar sehat dan bugar sehingga proses melahirkan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan mudah. salah satu upaya yang dilakukan oleh ibu hamil pada umumnya yaitu melakukan program senam hamil (J uditha, 2009).
Dari hasil penelitian dan teori yang ada bahwa kelancaran persalinan memiliki hubungan dengan pelaksanaan senam hamil. Dimana senam hamil dapt membantu ibu hamil lebih siap dalam menghadapi persalinan. Rasa takut dan kurang percaya diri menghadapi persalinan sering menderita
kesakitan saat semua kekuatan diperlukan untuk
mendorong janin keluar, tidak terlalu takut, akan mengurangi rasa sakit dan mempunyai kepercayaan diri yang mantap. Adapun tujuan senam hamil untuk dapat melakukan tugas persalinan dengan kekuatan dan kepercayaan diri sendiri di bawah bimbingan penolong menuju persalinan normal (fisiologis).
4.3.3 Hubungan Senam Hamil Dengan Dengan Kelancaran Kelancaran Persalinan Normal Normal
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat ada hubungan yang signifikan antara hubungan senam hamil dengan kelancaran persalinan normal. Hal ini
37
ditunjukkan berdasarkan perbandingan probabilitas signifikan dengan (P value 0,001< 0,05).
Data yang di dapat pada ibu yang mengalami persalinan lama yang yang tidak melakukan senam hamil sebanyak 7 (29.2%) responden. Pada ibu dengan persalinan lama yang melakukan senam hamil sebanyak 0 (0%) responden, untuk kelancaran persalinan yang dikategorikan sedang yang tidak dilakukan senam hamil sebanyak 2 (8,3%) responden, serta untuk ibu dengan kelancaran persalinan di kategorikan sedang yang melakukan senam hamil sebanyak 4 (16,7%) responden, r esponden, dan ibu dengan persalinan normal yang di kategorikan cepat yang tidak melakukan senam hamil sebanyak 1 (4,2%) responden, ibu dengan persalinan normal yang di kategorikan cepat yang dilakukan senam hamil sebanyak 10 (41,7%) responden.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya leher rahim, dan janin turun kejalan lahir. Penyebab persalinan memanjang atau partus lama ada tiga faktor yaitu tenaga, jalan lahir dan janin. sampai saat ini yang
dapat dilakukan manipulasi/dikendalikan adalah masalah
tenaga/power, yaitu di tingkatkan dengan senam hamil (Stoppard, 2006).
Dalam proses persalinan, untuk mendorong bayi keluar, diperlukan tenaga mendorong, yaitu his dan tenaga mengejan. Tenaga ini selain disebabkan
38
his, juga disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan peningkatan intra abdominal. Jika otot-otot ini lemah atau lumpuh persalinan tidak akan berjalan fisiologis dan akan berlangsung lama. Otot-otot dinding perut yang kuat bersama dengan elastisitas otototot dasar panggul dan ligamen-ligamen yang kuat dapat mempertahankan kedudukan rahim pada tempatnya, sehingga tidak mudah prolaps (Sujiatini 2010).
Senam hamil pada dasarnya adalah pelatihan bagi wanita hamil sehat menyiapkan
kondisi
fisiknya,
menjaga
kondisi
otot-ototnya
dan
persediaa persediaan n yang berpe berperan ran dalam dalam proses proses dan mekan mekanisme isme persalin persalinan. an. Dalam Dalam hal ini otot-otot dinding perut, ligamen-ligamen, otot-otot dasar panggul dan sebagainya yang berhubungan dengan proses persalinan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Mariani dkk (2003). Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan antara praktek latihan kehamilan dan proses persalinan (p = 0,000). Menurut hasil penelitian tersebut, disarankan bahwa promosi kesehatan dengan melakukan senam hamil harus dikembangkan karena dapat mempersiapkan fisik dan psikologis dari proses pengiriman dan mengurangi risiko kematian.
39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Tanggal 07 Juli – 27Juli – 27Juli Tahun 2013 terhadap 24 responden di Puskesmas Batu Aji Kota Batam Tahun 2013, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa bahwa : 5.1.1 14 (58,3.5%) responden melakukan senam hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota Batam Tahun 2013. 5.1.2 11 (45,8%) responden dengan persalinan cepat di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota Batam Tahun 2013. 5.1.3 Ada hubungan signifikan antara senam hamil dan kelancaran persalinan normal di wilayah kerja puskesmas Batu Aji Kota Batam Tahun 2013 dimana P value sebesar 0,001 (P value 0,000 < 0,05) .
5.2
Saran 5.1.2 Bagi Petugas Kesehatan di Puskesmas
Selain memberikan pengetahuan pengetahuan tentang senam hamil juga memberikan motivasi dan bantuan sarana atau prasarana agar ibu hamil yang sudah memiliki motivasi kuat dapat merealisasikan niatnya melakukan senam hamil yang diadakan di Puskesmas. Senam hamil, harus terus di laksanakan di Puskesmas dengan jadwal yang fleksibel disesuaikan dengan waktu yang dimiliki oleh ibu hamil, karena senam hamil telah terbukti mampu memperlancar proses persalinan.
40
5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan agar dapat meneliti masalah ini dengan sampel yang lebih luas lagi seperti di rumah rumah sakit yang ada ada di Kota Batam. Dan diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi kelancaran persalinan normal seperti jalan lahir dan janin.
5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan (Universitas Batam)
Memberikan masukan dan informasi tentang pentingnya melakukan senam hamil bagi ibu hamil yang akan menghadapi persalinan normal dan menambah studi kepustakaan tentang Hubungan Senam Hamil Dengan Kelancaran Persalinan Normal sehingga dapat dijadikan masukan bagi peneliti selanjutnya.
41
Jadwal penelitian mahasiswa/i S1 Keperawatan Keperawatan Program A universitas Batam No
Kegiatan
Bulan Maret
1
Pengajuan Judul
2
Surat Izin Studi Pendahuluan
3
Penyusunan Proposal
4
Ujian proposal
5
Surat
Izin
Penelitian 6
Pengumpulan Data
7
Analisa Data
8
Ujian Skripsi
Sidang
April
Mei
Juni
Juli
Agustus