ASUHAN KEPERAWATAN PADA SCLERODERMA A. Pengkajian Pada pengkajian dilakukan wawancara dan pemeriksaan laboraturium untuk memperoleh informasi dan data yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk membuat rencana asuhan keperawatan klien. a.
Keadaan Umum Meliputi kondisi seperti tingkat ketegangan/kelelahan, tingkat kesadaran kualitatif atau GCS dan respon verbal klien.
b. Tanda-tanda Vital Meliputi Pemeriksaan : 1. Tekanan darah : sebaiknya diperiksa dalam posisi yang berbeda, kaji tekanan nadi dan kondisi patologis 2. Pulse rate 3. Respiratory rate 4. Suhu c.
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik diperlukan untuk diagnosis penyakit ini.
1.Inspeksi Pada pemeriksaan fisik, saat infeksi ditemukan adanya kelainan berupa adanya perubahan pada kulit seperti ulserasi (borok atau koreng), kalsifikasi (pengapuran), dan perubahan pigmentasi (warna kulit), fenomena raynaud (perubahan warna jari tangan dan jari kaki menjadi pucat, kebiruan, atau kemerahan, jika terkena panas ataupun dingin), kulit tangan dan lengan depan tampak mengkilat dan menebal, kulit wajah tampak kencang seperti topeng. Apabila scleroderma menyebabkan terjadinya jaringan parut di paru-paru, akan ditemukan dipsnea pada saat bernapas, adanya penggunaan otot bantu pernapasan, klien tampak sesak nafas. Apabila scleroderma menyebabkan jaringan parut di jantung klien tampak menglami palpitasi, terdapat sianosis sikumoral.
2.Palpasi Ditemukan adanya pembengkakan, nyeri tekan, dan kekakuan pada persendian. Kulit menjadi keras saat diraba, apabila scleroderma menyebabkan jaringan parut dijantung, paru, ginjal dan organ-organ lainya akat detemukan tacicardia, denyut nadi meningkat, turgor kulit menurun, Fremitus raba meningkat disisi yang sakit, Hati mungkin membesar. 3.Perkusi Apabila scleroderma menyebabkan jaringan parut di paru maka didapatkan suara perkusi pekak bagian dada dan suara redup pada paru yang sakit. 4.Auskultasi Auskultasi pada scleroderma yang menyebabkan jaringan parut di jantung sehingga menimbulkan gagal jantung baik kanan maupun kiri akan ditemukan Bunyi jantung ; S3 (gallop) adalah diagnostik, S4 dapat terjadi, S1 dan S2 mungkin melemah, adanya murmur. Sedangkan apabila scleroderma menyebabkan jaringan parut pada paru akan terdengar stridor dan ronchii pada lapang paru.
B. Diagnosa keperawatan 1. Integritas kulit berhubungan dengan trauma atau cedera. (NANDA-I) 2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan rasa malu dan frustasi terhadap penampilan diri. (NANDA-I) 3.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
penyerapan nutrien sekunder akibat fibrosis pada usus halus. (NANDA-I) 4. Program terapi tidak efektif berhubungan dengan pengetahuan yang tidak memadai mengenai penyebab, jalannya penyakit, pencegahan, dan perawatan kulit. (NANDA-I)
C. Perencannan keperawatan 1. Integritas kulit berhubungan dengan trauma atau cedera (NANDA-I) Tujuan Kriteria Hasil mukosa (NOC)
: menunjukkan integritas jaringan (NOC) : Menunjukkan keutuhan struktural dan fungsi fisiologis kulit dan membran
Intervensi
: (NIC)
a. Kaji derajat lesi untuk mengetahui seberapa parah lesi pada kulit Rasional : Mengetahui tingkat keparahan guna memberikan terapi yang tepat b. Anjurkan klien untuk menghindari garukan pada daerah yang mengeras Rasional : Mencegah lesi dan kerusakan integritas kulit c. Anjurkan klien untuk menghindari kosmetik yang mengandung bahan kimia Rasional : Mencegah kerusakan permukaan kulit d. Kolaborasi pemberian terapi topical dan sistemik Rasional : Mempercepat proses penyembuhan
2.
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan rasa malu dan frustasi terhadap penampilan diri. (NANDA-I) Tujuan
: Klien mampu menerima situasi secara realitas (NOC)
Kriteria Hasil
: Klien Menyatakan menerima situasi diri (NOC)
Intervensi
: (NIC)
a. Berikan motivasi dan harapan kepada klien bahwa penyakit scleroderma dapat diobati
Rasional : Mengurangi kecemasan dan meningkatkan percaya diri b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapakan perasaannya Rasional : Mengurangi kecemasan c. Anjurkan klien untuk melakukan pengobatan secara konsisten Rasional : Mempercepat proses penyembuhan
3.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan
penyerapan nutrien sekunder akibat fibrosis pada usus halus. (NANDA-I) Tujuan
: ketidakseimbangan nutrisi teratasi (NOC)
Kriteria Hasil : (NOC) a. Menunjukkan peningkatan berat badan atau berat badan sesuai dengan berat badan ideal untuk tinggi dan kerangka tubuh b. Tidak mengalami tanda malnutrisi c. Menunjukkan prilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan mempertahankan berat badan yang sesuai Intervensi
: (NIC)
a. Kaji riwayat nutrisi termasuk makanan yang disukai. Observasi dan catat masukan makanan pasien. Rasional : Mengidentifikasi defisiensi, mengawasi masukan kalori dan kualitas kekurangan konsumsi makanan b. Timbang berat badan setiap hari Rasional : Mengawasi penurunan berat badan atau efektivitas intervensi nutrisi c. Timbang berat badan setiap hari Rasional : Makan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi gaster. d. Berikan dan bantu higiene mulut dengan baik, sebelum dan sesudah makan. Rasional : Meningkatkan nafsu makan dan pemasukan oral. Menurunkan pertumbuhan bakteri, meminimalkan kemungkinan infeksi. e. Konsul dengan ahli gizi Rasional : Membantu dalam membuat rencana diet untuk memenuhi kebutuhan individual
4. Program terapi tidak efektif berhubungan dengan pengetahuan yang tidak memadai mengenai penyebab, jalannya penyakit, pencegahan, dan perawatan kulit. (NANDA-I) Tujuan
: Kondisi/prognosis dan program terapi dipahami (NOC) Kriteria Hasil : Menyatakan pemahaman kondisi, prognosis dan pengobatan (NOC)
Intervensi
: (NIC)
a. Beri pendidikan kesehatan tentang sleroderma secara umum Rasional : Menambah mengetahuan klien b. Motivasi pasien untuk meningkatkan kepatuhan dan pemahaman terhadap terapi nyeri Rasional : Mempercepat proses penyembuhan c.
Evaluasi tingkat pemahaman klien tentang scleroderma Rasional : Mengetahui tingkat pehaman klien tentang scleroderma
D. Evaluasi keperawatan Hasil akhir yang diharapkan dari perencanaan dan tindakan keperawat adalah : 1. Klien merasa percaya akan dirinya sendiri atau tidak merasa malu 2. Kerusakan integritas kulit teratasi 3. Ketidakseimbangan nutrisi teratasi dan menunjukkan peningkatan berat badan 4. Pasien mencapai pengetahuan terhadap program terapi
http://nursecharisma.blogspot.co.id/2011/04/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan.html http://www.perkuliahan.com/makalah-kesehatan-keperawatan-tentang-penyakit-scleroderma/
http://sumberkeperawatan.blogspot.co.id/2010/07/laporan-pendahuluan-konsep-dasar-asuhan.html http://akatsuki-ners.blogspot.co.id/2011/02/askep-klien-dengan-scleroderma.html http://kumpulan-askep3209.blogspot.co.id/2012/06/schleroderma.html http://nintia-meisya.blogspot.co.id/2011/10/askep-scleroderma.html