ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN PADA TRAUMA ABDOMEN DAN PERDARAHAN SALURAN CERNA Disusun untuk memenuhi syarat Mata Kuiah Ke!era"atan Ga"at Darurat yan# $iam!u %eh Ns& Akhma$ Must%'a&( M&Ke!
Oeh) *n$aryati
G+A+,-../
Annisa Nur Aini
G+A+,-.,.
Mei$itya Paramitasari
G+A+,-.,,
Bayu Permana
G+A+,-.,+
Etika Putri
G+A+,-.,0
A#us Nuryant%
G+A+,-.,1
2itri 3a 3anna Se Sety%"ati
G+A+,-.,-
Aan Ma Mauana A4mi
G+A+,-.,5
PROGRAM STUD* S, KEPERAWA KEPERAWATAN 2AKULTAS *LMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UN*6ERS*TAS UN*6ERS*TAS MUHAMMAD*3AH MUHAMMAD*3AH SEMARANG +.,-7+.,5
ASUHAN ASUH AN KEPERAW KEPE RAWA ATAN TAN KEG KEGAW AWA ATDARURATA TDARU RATAN N PADA PADA TRAUMA TRAUM A ABDOMEN
A& De'ini 'inisi si Trauma abdomen didefinisikan sebagai kerusakan terhadap struktur yang
terletak diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul atau yang menusuk (Ignativicus & Workman, 2006!Trauma abdomen didefinisikan sebagai trauma yang melibatkan daerah antara diafragma atas dan panggul ba"ah (#uilon, 20$$!
B& Eti% ti%%#i %#i %enurut smalter (2002, penyebab trauma abdomen dapat ter'adi karena
kecelak kecelakaan aan lalu lalu lintas lintas,, pengani penganiaya ayaan, an, kecelak kecelakaan aan olahra olahraga ga dan ter'at ter'atuh uh dari dari ketinggian! enyebab trauma yang lainnya sebagai berikut ) ,& enyebab trauma penetrasi a! *uka *uka aki akibat bat terk terkena ena temb tembak akan an b! *uka akibat tikaman benda ta'am c! *uka *uka akib akibat at tusu tusuka kan n +& enyebab trauma non+penetrasi a! Terke Terkena na kompre kompresi si atau atau tekana tekanan n dari luar luar tubuh tubuh b! ancur (tertabrak mobil c! Ter'epi Ter'epitt sabuk sabuk pengaman pengaman karna karna terlal terlalu u menekan menekan perut d! -idera akselerasi akselerasi . deserasi deserasi karena kecelakaan kecelakaan olah olah raga raga C& Mani' Mani'es esta tasi si Ki Kinis nis %enuru %enurutt /ugroho, /ugroho, utri utri,, & utri utri (20$6 (20$6 manifes manifestas tasii klinis klinis trauma trauma abdomen abdomen
dibagi men'adi dua yaitu trauma penetrasi dan non+penetrasi ) ada trauma penetrasi terdapat ) $! Terda Terdapat pat luka luka robek robekan an pada pada abdom abdomen! en! 2! *uka *uka tusuk tusuk samp sampai ai menem menembus bus abdo abdomen men!! ! ena enang ngan anan an yang yang kura kurang ng tepa tepatt bias biasan anya ya memp memper erba bany nyak ak perd perdar arah ahan an . memperparah keadaan! 1! iasanya iasanya organ organ yang terkena terkena penetra penetrasi si bisa bisa keluar keluar dari dalam dalam abdomen! abdomen! ada trauma non+penetrasi terdapat ) $! 3e'as 3e'as atau atau ruptu rupturr dibagi dibagian an dalam dalam abdome abdomen! n!
2! Ter'a Ter'adi di perdar perdarahan ahan intr intraa abdomina abdominal! l! ! 4pabila 4pabila trauma terkena terkena usus, usus, mortilisa mortilisasi si usus terga terganggu nggu sehingga sehingga fungsi fungsi usus tidak tidak normal normal dan biasany biasanyaa akan akan mengaki mengakibat batkan kan perito peritonit nitis is dengan dengan ge'ala ge'ala mual, muntah, dan 4 hitam (melena! 1! 5emungkinan 5emungkinan bukti bukti klinis klinis tidak tampak tampak sampai sampai beberapa beberapa 'am setelah setelah trauma! trauma! ! -edera serius serius dapat dapat ter'adi ter'adi "alaupun "alaupun tak tak terlihat terlihat tanda kontusi kontusio o pada dinding dinding abdomen! %enurut 7ffendi, (200 tanda dan ge'ala trauma abdo men, yaitu ) $! /yeri /yeri dapat ter'adi mulai dari nyeri sedang sampai yang berat!/yeri dapat timbul di bagian yang luka atau tersebar!Terdapat nyeri saat ditekan dan nyeri lepas! 2! 8ara 8arah h dan dan cair cairan an 4danya penumpukan darah atau cairan dirongga peritonium yang disebabkan oleh iritasi! ! -airan -airan atau atau udara udara diba diba"ah "ah diaf diafrag ragma ma /yeri disebelah kiri yang disebabkan oleh perdarahan limpa!Tanda limpa!Tanda ini ada saat pasien dalam posisi rekumben! 1! %ual %ual dan dan munt muntah ah!! ! enurunan enurunan kesada kesadaran ran (malaise, (malaise, letargi, letargi, gelisah! gelisah! 6! 9ang dise diseba babk bkan an oleh oleh kehi kehila lang ngan an dara darah h dan dan tand tanda+ a+ta tand ndaa a"al a"al shoc shock k hemoragi! D& Pat% Pat%'i 'isi si% %%# %#ii 3ika 3ika ter'ad ter'adii trauma trauma penetr penetrasi asi atau atau non+pn non+pnetr etrasi asi kemungk kemungkina inan n ter'ad ter'adii pendarahan intra abdomen yang serius, pasien akan memperlihatkan tanda+tanda iritasi yang disertai penurunan hitung sel darah merah yang akhirnya gambaran klasik syok hemoragik! ila suatu organ viseral mengalami perforasi, maka tanda+ tanda perforasi, tanda+tanda iritasi peritonium cepat tampak! Tanda+tanda dalam trauma abdomen tersebut meliputi nyeri tekan, nyeri spontan, nyeri lepas dan distensi abdomen tanpa bising usus bila telah ter'adi peritonitis umum!ila syok telah lan'ut pasien akan mengalami takikardi dan peningkatan suhu tubuh, 'uga terd terdapa apatt
leuk leukos osit itos osis is!!
ias iasany anyaa
tand tanda+ a+ta tanda nda
perit periton onit itis is
mung mungki kin n
belum belum
tampak!ada fase a"al perforasi kecil hanya tanda+tanda tidak khas yang muncul!
ila terdapat kecurigaan bah"a masuk rongga abdomen, maka operasi harus dilakukan (%ans'oer, 200$ E& Path"ay
Trauma (kecelakaan : enetrasi & /on+enetrasi : Ter'adi perforasi lapisan abdomen (kontusio, laserasi, 'e'as, hematom : %enekan saraf peritonitis : Ter'adi perdarahan 'ar!lunak dan rongga abdomen ; /yeri : %otilitas usus : 8isfungsi usus ;
yang direkomendasikan untuk korban trauma biasanya termasuk glukosa serum, darah lengkap, kimia serum, amylase serum, urinalisis, pembekuan darah, golongan darah, arterial blood gas (4#, ethanol darah, dan tes kehamilan (untuk "anita usia produktif! a! emeriksaan darah lengkap
asil yang normal untuk kadar hemoglobin dan hematokrit tidak bisa di'adikan acuan bah"a tidak ter'adi perdarahan! asien pendarahan mengeluarkan darah lengkap!ingga volume darah tergantikan dengan cairan kristaloid atau efek hormonal (seperti adrenocorticotropic hormone >4-T?, aldosteron, antidiuretic hormone >48? dan muncul pengisian ulang transkapiler, anemia masih dapat meningkat! 3angan menahan pemberian transfusi pada pasien dengan kadar hematokrit yang relatif normal (@0A tapi memiliki bukti klinis syok, cidera berat (seperti fraktur pelvis terbuka, atau kehilangan darah yan g signifikan! emberian transfusi trombosit pada pasien dengan trombositopenia berat ('umlah trombositB0,000.m* dan ter'adi perdarahan! eberapa penelitian menun'ukkan hubungan antara rendahnya kadar hematokrit (B0A dengan cidera berat! eningkatan sel darah putih tidak spesifik dan tidak dapat menun'ukkan adanya cidera organ berongga! b! 5imia serum anyak korban trauma kecelakaan lebih muda dari 10 tahun dan 'arang menggunakan obat+obatan yang mempengaruhi elektrolit (seperti diuretik, pengganti potassium! 3ika pengukuran gas darah tidak dilakukan, kimia serum dapat digunakan untuk mengukur serum glukosa dan level karbon dioksida! emeriksaan cepat glukosa darah dengan menggunakan alat stik pengukur penting pada pasien dengan perubahan status mental! c! Tes fungsi hati Tes fungsi hati pada pasien dengan trauma tumpul abdomen penting dilakukan, namun temuan peningkatan hasil bisa dipengaruhi oleh beberapa alasan (contohnya penggunaan alkohol! =ebuah penelitian menun'ukkan bah"a kadar aspartate aminotransferase (4=T atau alanine aminotransferase (4*T meningkat lebih dari $0 C pada koresponden dengan cedera hepar yang signifikan! 5adar *actate 8ehydrogenase (*8 dan bilirubin tidak spesifik men'adi indikator trauma hepar!
d! engukuran 4milase enentuan amylase a"al pada beberapa penelitian menun'ukkan tidak sensitif dan tidak spesifik untuk cidera pankreas! /amun, peningkatan abnormal kadar amylase +6 'am setelah trauma memiliki keakuratan yang cukup besar! %eskipun beberapa cedera pankreas dapat terle"at dengan pemeriksaan -T scan segera setelah trauma, semua dapat teridentifikasi 'ika scan diulang 6+1D 'am! eningkatan amylase atau lipase dapat ter'adi akibat iskemik pancreas akibat hipotensi sistemik yang menyertai syok! e! Crinalisis Indikasi untuk urinalisis termasuk trauma signifikan pada abdomen dan atau panggul, gross hematuria, mikroskopik hematuria dengan hipotensi, dan mekanisme deselerasi yang signifikan! #ross hematuri merupakan indikasi untuk dilakukannya cystografi dan IE atau -T scan abdomen dengan kontras! f! enilaian gas darah arteri (4# 5adar 4# dapat men'adi informasi penting pada pasien dengan trauma mayor!Informasi penting sekitar oksigenasi (F2, =aF2 dan ventilasi (-F2 dapat digunakan untuk menilai pasien dengan kecurigaan asidosis metabolic hasil dari asidosis laktat yang menyertai syok! 8efisit kadar basa sedang (@+ m7G merupakan indikasi untuk resusitasi dan penentuan etiologi! Csaha untuk meningkatkan pengantaran oksigen sistemik dengan memastikan =aF2 yang adekuat (@H0A dan pemberian volume cairan resusitasi dengan cairan kristaloid, dan 'ika diindikasikan, dengan darah! g! =krining obat dan alcohol emeriksaan skrining obat dan alkohol pada pasien trauma dengan perubahan tingkat kesadaran!/afas dan tes darah dapat mengindentifikasi tingkat penggunaan alkohol! +& emeriksaan *ainnya
%enurut /ugroho, utri, & utri (20$6 pemeriksaan diagnostic pada pasien trauma abdominal adalah sebagai berikut ) a! oto thoraks Cntuk melihat adanya trauma pada thorak! b! Cltrasonografi dan -omputed Tomography (-T =can =ebagai pemeriksaan tambahan pada penderita yang belum dioperasi dan disangsikan adanya trauma pada hepar dan retroperitoneum! c! 8iagnostic eritoneal *avage (8* 8apat membantu menemukan adanya darah atau cairan usus dalam rongga perut!asilnya dapat amat membantu, tetapi 8* ini hanya alat diagnostik!ila ada keraguan, ker'akan laparatomi (gold standard! $ Indikasi untuk melakukan 8* adalah ) a /yeri abdomen yang tidak bisa diterangkan sebabnya b Trauma pada bagian ba"ah dari dada c ipotensi, hematokrit turun tanpa alasan yang 'elas d asien cidera abdominal dengan gangguan kesadaran (obat, alcohol, cedera otak e asien cedera abdominal dan cedera medulla spinalis (sumsum tulang belakang f atah tulang pelvis 2 5ontra indikasi relatif melakukan 8* adalah ) a amil b ernah operasi abdominal c Fperator tidak berpengalaman d ila hasilnya tidak merubah penatalaksanaan G& Penataaksanaan ,& asien yang tidak stabil atau pasien dengan tanda+tanda 'elas yang
menun'ukkan
trauma
diafragma, abdominal
intra+abdominal free
(pemeriksaan
air , evisceration
harus
peritoneal, segera
in'uri
dilakukan
pembedahan! +& Trauma tumpul harus diobservasi dan dimana'emen secara non+operative berdasarkan status klinik dan dera'at luka yang terlihat di -T! 0& emberian obat analgetik sesuai indikasi! 1& emberian F2 sesuai indikasi!
-& *akukan intubasi untuk pemasangan 7TT 'ika diperlukan! 5& Trauma penetrasi ) a& 8ilakukan tindakan pembedahan di ba"ah indikasi tersebut di atas! 9& 5ebanyakan #=W membutuhkan pembedahan tergantung kedalaman
penetrasi dan keterlibatan intraperitoneal! :& *uka tikaman dapat dieksplorasi secara lokal di 78 (di ba"ah kondisi steril untuk menun'ukkan gangguan peritoneal J 'ika peritoneum utuh, pasien dapat di'ahit dan dikeluarkan! $& *uka tikaman dengan in'uri intraperitoneal membutuhkan pembedahan! e& agian luar tubuh penopang harus dibersihkan atau dihilangkan dengan pembedahan(-atherino, 200! H& K%m!ikasi
$! Trombosis Eena 2! 7mboli ulmonar ! =tress Clserasi dan perdarahan 1! neumonia ! Tekanan ulserasi 6! 4telektasis K! =epsis D! ankreas ) pankreatitis, pseudocyta formasi, fistula pancreas+duodenal, dan perdarahan! H! *imfa) perubahan status mental, takikardia, hipotensi, akral dingin, diaphoresis, dan syok! $0! Csus) obstruksi usus, peritonitis, sepsis, nekrotik usus, dan syok! $$! #in'al) #agal gin'al akut (##4 (-atherino, 200! *& Asuhan Ke!era"atan %enurut krisanty, (200H pengka'ian dan diagnosa secara teoritis yaitu)
$! engka'ian a! engka'ian primer
engka'ian yang dilakukan untuk menentukan masalah yang mengancam nya"a, harus mengka'i dengan cepat apa yang ter'adi di lokasi ke'adian! aramedik mungkin harus melihat! 4pabila sudah ditemukan luka tikaman, luka trauma benda lainnya, maka harus segera ditangani, penilaian a"al dilakukan prosedur 4- 'ika ada indikasi, 'ika korban tidak berespon, maka segera buka dan bersihkan 'alan napas! $ Airway, dengan 5ontrol Tulang elakang, membuka 'alan napas menggunakan teknik Lhead tilt chin liftL atau menengadahkan kepala dan mengangkat dagu, periksa adakah benda asing yang dapat mengakibatkan tertutupnya 'alan napas! %untahan, makanan, darah atau benda asing lainnya! 2 Breathing , dengan ventilasi yang adekuat, memeriksa pernapasan dengan menggunakan cara Llihat+dengar+rasakanL tidak lebih dari $0 detik untuk memastikan apakah ada napas atau tidak, selan'utnya lakukan pemeriksaan status respirasi korban (kecepatan, ritme dan adekuat tidaknya pernapasan! Circulation, dengan kontrol perdarahan hebat, 'ika pernapasan korban tersengal+sengal dan tidak adekuat, makabantuan napas dapat dilakukan! 3ika tidak ada tanda+tanda sirkulasi, lakukan resusitasi 'antung paru segera!
pada
peritonitis )
fleksi artic!
coMae
sehingga melemaskan dinding perut dan rasa sakit b alpasi
dan
genue
8iperhatikan adanya distensi perut, defans muskuler, sakit tekan titik %curney, iliopsoas sign, obturator sign, rovsing sign, rebound tenderness!
2 Trauma tumpul abdomen a %etode cedera! b Waktu a"itan ge'ala! c *okasi penumpang 'ika kecelakaan lalu lintas (sopir sering menderita
ruptur
limpa
atau
hati!
=abuk
keselamatan
digunakan.tidak, tipe restrain yang digunakan! d Waktu makan atau minum terakhir! e 5ecenderungan perdarahan! f enyakit danmedikasi terbaru! g
8iagnosa kepera"atan pada pasien dengantraumaabdomen (Wilkinson,2006 adalah ) a. b.
c. d. e.
5erusakan integritas kulit berhubungan dengan cedera tusuk!
terapi pembatasan aktivitas, dan penurunan kekuatan.tahanan! 0& Intervensi 5epera"atan a. 5erusakan integritas kulit berhubungan dengan cedera tusuk! Tu'uan ) %encapai penyembuhan luka pada "aktu yang sesuai! 5riteria hasil ) $ Tidak ada tanda+tanda infeksi seperti pus! 2 *uka bersih tidak lembab dan tidak kotor! Tanda+tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi!
Intervensi dan Implementasi ) $ 5a'i kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka!
<. mengetahui se'auh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepat! 2 5a'i lokasi, ukuran, "arna, bau, serta 'umlah dan tipe cairan luka! <. mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensi! antau peningkatan suhu tubuh! <. suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradangan! 1 erikan pera"atan luka dengan tehnik aseptik! alut luka dengan kasa kering dan steril, gunakan plester kertas! <. tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah ter'adinya infeksi! 3ika pemulihan tidak ter'adi kolaborasi tindakan lan'utan, misalnya debridement! <. agar benda asing atau 'aringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya! 6 =etelah debridement, ganti balutan sesuai kebutuhan! <. balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung kondisi parah. tidak nya luka, agar tidak ter'adi infeksi! K 5olaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi! < . antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko ter'adi infeksi! b.
Intervensi dan Implementasi ) $ antau tanda+tanda vital! <. mengidentifikasi tanda+tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkat! 2 *akukan pera"atan luka dengan teknik aseptik!
<. mengendalikan penyebaran mikroorganisme patogen! *akukan pera"atan terhadap prosedur invasif seperti infus, kateter, drainase luka, dll! <. untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial! 1 3ika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah, seperti b dan leukosit! <. penurunan b dan peningkatan 'umlah leukosit dari normal bisa ter'adi akibat ter'adinya proses infeksi! 5olaborasi untuk pemberian antibiotik! <. antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme patogen! c.
/yeri akut berhubungan dengan trauma.diskontinuitas 'aringan! Tu'uan ) nyeri dapat berkurang atau hilang! 5riteria asil ) N
/yeri berkurang atau hilang
N
5lien tampak tenang!
Intervensi dan Implementasi ) $! *akukan pendekatan pada klien dan keluarga <. hubungan yang baik membuat klien dan keluarga kooperatif 2! 5a'i tingkat intensitas dan frek"ensi nyeri <. tingkat intensitas nyeri dan frek"ensi menun'ukkan skala n yeri ! 3elaskan pada klien penyebab dari nyeri <. memberikan pen'elasan akan menambah pengetahuan klien tentang nyeri 1! Fbservasi tanda+tanda vital! <. untuk mengetahui perkembangan klien ! %elakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesik <. merupakan tindakan dependent pera"at, dimana analgesik berfungsi untuk memblok stimulasi nyeri! d.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum! Tu'uan ) pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas! 5riteria hasil ) N
erilaku menampakan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri!
N
asien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas
tanpa dibantu! N
5oordinasi otot, tulang dan anggota gerak lainya baik!
Intervensi dan Implementasi ) $!
ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.ketidak nyamanan, terapi pembatasan aktivitas, dan penurunan kekuatan.tahanan! Tu'uan ) pasien akan menun'ukkan tingkat mobilitas optimal! 5riteria hasil ) $ enampilan yang seimbang!! 2 %elakukan pergerakkan dan perpindahan! %empertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi, dengan karakteristik ) $ mandiri penuh 2 memerlukan alat antu! memerlukan bantuan dari orang lain untuk bantuan, penga"asan, 1
dan penga'aran! membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat antu! ketergantunganJ tidak berpartisipasi dalam aktivitas!O
Intervensi dan Implementasi )
$ 5a'i kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan! <. mengidentifikasi masalah, memudahkan intervensi! 2 Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas! <. mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauan! 4'arkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu! <. menilai batasan kemampuan aktivitas optimal! 1 4'arkan dan dukung pasien dalam latihan
dan
mempertahankan.meningkatkan mobilitas pasien! 1& 7valuasi 5epera"atan 7valuasi yang diharapkan pada pasien dengan trauma abdomen adalah ) a& %encapai penyembuhan luka pada "aktu yang sesuai! 9& Infeksi tidak ter'adi . terkontrol! :& /yeri dapat berkurang atau hilang! $& asien memiliki cukup energi untuk beraktivitas! e& asien akan menun'ukkan tingkat mobilitas optimal! ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN PADA PERDARAHAN SALURAN CERNA
A& De'inisi erdarahan saluran cerna adalah saetiap perdarahan dari saluran cerna (dari
mulut sampai anus, yang dapat timbul sebagai hematemesis, melena, oerdarahan rektal atau anemia!ematemsis didefinisikan sebagai muntah darah dan biasanya disebabkan oleh penyakit saluran cerna bagian atas! %elena adalah keluarnya feses ber"arna hitam per rektal yang mengandung campuran darah, biasanya disebabkan perdarahan usus proksimal (angestu,200H
B& Kasi'ikasi %enurut angestu (200H perdarahan saluran cerna dibagi men'adi 2 yaitu) $! erdarahan saluran cerna atas (=-4 adalah perdarahan saluran makanan
proksimal dari ligamentum Treit!
2! erdarahan saluran cerna ba"ah (=-
adalah perdarahan dari usus di
sebelah ligamentum Treit C& Eti%%#i 7tiologi dari saluran cerna menurut angestu (200H dibagi men'adi ) $! saluran cerna bagian atas) a! pecahnya varisies esofagus (tersering di Indonesia, lebih kurang K0+KA b! perdarahan tukak peptic c! gastritis erosiva (terutama akibat F4I/= d! gastropati hipertensi portal e! esofagitis f! tumor g! angiodisplasia! 2! =aluran cerna bagian ba"ah) a! kolitis (infeksi, radiasi, ikemik b! tumor c! divertikulosis d! inflamatory Bowel Diseae e! hemoroid! D& Mani'estasi Kinis $! erdarahan =aluran encernaan 4tas a. ematemesis ) %untah darah dan mengindikasikan adanya
perdarahan
saluran cernaatas, yang ber"arna coklat merah atau Pcoffee ground Q b. %elena ) 5otoran ( feses yang ber"arna gelap yang dikarenakan kotoran bercampurasam lambung, biasanya mengindikasikan perdarahan saluran cerna
bagian
atas,
atau perdarahan daripada usus+
usus ataupuncolon bagian kanan dapat 'uga men'adi sumberlainnya! 2! erdarahan =aluran encernaan a"ah a! ematoskeia ) perdarahan yang keluar dari anus dengan "arna merah segar! b! enampilan klinis lainnya yang dapat ter'adi adalah anemia, sinkope, instabilitashemodinamik karena hipovolemik dan gambaran klinis dari komorbid seperti penyakithati kronis, penyakit paru, penyakit 'antung, penyakit gin'al (orter, 200D
E& Pat%'isi%%#i
$! erdarahan saluran cerna bagian atas a! Clkus peptikum, perdarahan pada ulkus peptikum merupakan manifestasi yang utama dari penyakit ini ! b! #astritis erosive ter'adi orang yang mengkonsumsi alkohol & obat+obat antiinflamasi dpt menyebabkan ter'adinya erosi lambung! 7rosi lambung 'uga ter'adi pada orang yang mengalami trauma berat, pembedahan, danpenyakit sistemik yang berat! c! Earises dan gastropati hipertensi portal, ter'adi secara mendadak disebabkan oleh hipertensi portal yang ter'adi sekunder akibat sirosis hepar, kemudian akan menyebabkan perdarahan varises! d!
2& Path"ay
G& Pemeriksaan Penun8an# 5elengkapan pemeriksaan yang perlu diperhatikan menurut =udoyo (200K) ,& 7lektrokardiagram (terutama pasien berusia @ 10 tahun +& C/, kreatinin serum 0& 7lektrolit (/a, 5, -l 1& emeriksaan lainnya ) a! 7ndoscopy b! 4ngiography Angiography dapat digunakan untuk mendiagnosa dan menatalaksana
perdarahan berat, khususnya ketika penyebab perdarahan tidak dapat ditentukan dengan menggunakan endoskopi atas maupun ba"ah c! -onventional radiographic imaging Conventional radiographic imaging biasanya tidak terlalu dibutuhkan pada pasien dengan perdarahan saluran cerna tetapi adakalanya dapat
memberikan beberapa informasi penting! %isalnya pada CT scanJ CT Scan dapatmengidentifikasi adanya lesi massa, seperti tumor intra+ abdominal ataupun abnormalitas pada usus yang mungkin dapat men'adi sumber perdarahan H& Penataaksanaan
*& K%m!ikasi $! anemia 2! 8ehidrasi ! /yeri dada ('ika disertai penyakit 'antung 1! 5ehilangan banyak darah ! =yok 6! kematian ;& Asuhan Ke!era"atan ,& Pen#ka8ian Primer engka'ian yang dilakukan menggunakan pendekatan Airway, Breathing,
Circulation, dan Diasability (4-8! a& Airway Cntuk mengka'i air"ay, maka yang dilakukan pera"at adalah dengan teknik look, listen and feel ! Look yang dilakukan adalah melihat kebersihan 'alan nafas! ada kasus perdarahan saluran pencernaan, khususnya saluran cerna bagian atas biasanya ter'adi muntah darah! Fleh karena itu, pera"at harus melakukan pengka'ian terhadap risiko ter'adinya aspirasi pada saluran napas! ada teknik listen, biasanya pada perdarahan saluran cerna bagian atas terdapat suara napas gurgling karena adanya cairan (darah pada saluran pernapasan! Cntuk feel, pera"at merasakan hembusan napas pasien! ada kasus perdarahan saluran pencernaan bagian
atas, biasanya bisa ter'adi sumbatan parsial atau total pada saluran napas akibat menggumpalnya (clothing darah! 9& Breathing ada breathing yang perlu dika'i oleh pera"at adalah adanya perubahan frekuensi napas pasien, adanya penggunaan otot+otot pernapasan! ada ke'adian perdarahan saluran pencernaan, biasanya ter'adi penurunan kadar haemoglobin dalam darah, sehingga transportasi oksigen ke sel terganggu akibat berkurangnya pengangkut oksigen (b dan berdampak pada peningkatan frekuensi napas dan penggunaan otot+otot bantu pernapasan! :& Circulation Cntuk mengevaluasi keparahan kehilangan darah dan untuk mencegah atau memperbaiki penyimpangan klinis syok hipovolemik, pera"at harus lebih sering mengka'i pasien! ada fase pertama perdarahan, kehilangan darah kurang dari D00 ml, pasien mungkin hanya akan menun'ukkan tanda+tanda lemah, ansietas, dan berkeringat! 8engan perdarahan yang berlebihan suhu tubuh meningkat sampai D,10 RH0 - sebagai respon terhadap perdarahan,
dan
bising usus men'adi hiperaktif karena
sensitivitas usus besar terhadap darah! 3ika tingkat kehilangan darah berkisar antara sedang sampai berat (kehilangan @D00 ml, respon system saraf simpatis menyebabkan pelepasan katekolamin, epinefrin, dan norepinefrin! 5eadaan ini pada a"alnya menyebabkan peningkatan frekuensi 'antung dan vasokonstriksi vascular perifer dalam upaya untuk mempertahankan tekanan darah yang adekuat! 8engan tingkat kehilangan darah sedang sampai berat, akan timbul tanda+tanda dan ge'ala syok! =e'alan dengan berkembanganya ge'ala+ge'ala syok, pelepasan katekolamin akan memicu pembuluh darah pada kulit, paru+paru, intestine, hepar, dan gin'al untuk berkontraksi, dengan demikian akan meningkatkan aliran volume darah ke 'antung dan otak! 5arena penurunan aliran darah pada kulit, maka kulit pasien akan sangat dingin saat disentuh!
8engan berkurangnya aliran darah ke paru+paru, ter'adi hiperventilasi untuk mempertahankan pertukaran gas yang adekuat! =eiring dengan penurunan aliran darah ke hepar, produk sisa metabolisme akan menumpuk dalam darah! roduk sisa ini, ditambah dengan absorbsi darah busuk dari traktus intestinal dan penurunan aliran darah melalui gin'al, akan menyebabkan peningkatan dalam kadar urea darah! /itrogen urea darah (C/ dapat digunakan untuk mengikuti per'alanan perdarahan gastrointestinal! /ilai C/ di atas 10+dalam lingkup
perdarahan
gastrointestinal
dan
kadar
kreatinin
normal+
menandakan perdarahan ma'or! C/ akan kembali normal kira+kira $2 'am setelah perdarahan berhenti! aluaran urin adalah pengukur yang paling sensitif dari volume intravascular yang harus diukur setiap 'am! 8engan menurunnya volume intravascular, haluaran urin menurun, mengurangi reabsorbsi air oleh gin'al sebagai respon oleh pelepasan hormon antidiuretik (48 oleh lobus posterior kelen'ar pituitary! erubahan tekanan darah yang lebih besar dari $0 mmg, dengan peningkatan frekuensi 'antung 20 kali per menit baik dalam posisi berdiri maupun duduk, menandakan kehilangan darah lebih besar dari $000 ml! respon pasien terhadap kehilangan darah tergantung dari 'umlah dan kecepatan kehilangan darah, usia, dera'at kompensasi, dan kecepatan pera"at! asien mungkin akan melaporkan rasa nyeri dengan perdarahan gastrointestinal dan hal ini diduga peningkatan asam lambung yang mengenai ulkus lambung! /yeri tekan pada daerah epigastrium merupakan tanda yang tidak umum ter'adi! 4bdomen dapat men'adi lembek atau distensi! ipertensi sering hiperaktif karena sensitivitas usus terhadap darah!
emasangan IE line 2 'alur dengan menggunakan IE cath ukuran besar diperlukan untuk mengantisipasi penambahan cairan dan tranfusi darah! $& Disability ada disability yang perlu dika'i pera"at adalah tingkat kesadaran! Cntuk mengka'i tingkat kesadaran digunakan #-= (lasgow Coma Scale! =elain itu reaksi pupil dan 'uga reflek cahaya 'uga harus diperiksa! e& !"posure ada eMposure, yang dilakukan pera"at adalah membuka seluruh pakaian pasien dan melakukan pengka'ian dari u'ung rambut sampai u'ung kaki! era"at mengka'i adanya etiologi lain yang mungkin menyebabkan gangguan pencernaan! +& Pen#ka8ian Sekun$er a&
pernah diderita pasien, misalnya hepatitis, penyakit hepar kronis, hemorrhoid, gastritis kronis, dan 'uga ri"ayat trauma! 9& =tatus /utrisi 9ang perlu dika'i pada status nutrisi adalah menggunakan prinsip 4, , -, 8, yaitu ) ,< 4nthopometri 9ang bisa dika'i dari anthopometri antara lain ) dan T pasien sebelum sakit! +< iochemical ada biochemical, pengka'ian dengan mempertimbangkan nilai
laboratorium, diantaranya ) nilai b, 4lbumin, globulin, protein total, t, dan 'uga darah lengkap! 0< -linical ada pengka'ian clinical, pera"at harus mempertimbangkan tanda+ tanda klinis pada pasien, misalnya tanda anemis, lemah, rasa mual dan muntah, turgor, kelembaban mukosa! 1< 8iit
ada diit, pera"at bisa berkolaborasi dengan ahli gii untuk menentukan kebutuhan kalori pada pasien! =elain itu, komposisi nutrisi pada pasien 'uga harus diperhatikan! emberian nutrisi enteral dini lebih menguntungkan pada penderita perdarahan saluran cerna karena pemberian nutrisi enteral dini dapat memperkecil permiabilitas intestinal, menurunkan translokasi bakteri dan 'uga dapat mencegah multi organ failure! =elain itu pemberian nutrisi enteral pada pasien dengan perdarahan saluran cerna 'uga dapat meningkatkan aliran darah pada gaster, mempertahankan aliran darah pada kolon! =elain itu, pemberian nutrisi enteral dan ranitidine 'uga dapat menurunkan insiden perdarahan gastrointestinal! /utrisi enteral (karbohidrat, lemak, dan protein, 'uga dapat memicu vasodilatasi lapisan mukosa saluran
cerna!
5arbohidrat
dapat
meningkatkan
aliran
darah
mesenterika K0A, lemak dapat meningkatkan aliran darah mesenterika 10A! erhitungan nutrisi pada pasien dapat dilakukan dengan beberapa formulasi, namun pada makalah ini perhitungan nutrisi pada pasien dilakukan dengan menggunakan formula arris enedict yang menghitung dari kebutuhan kalori basal (55, yaitu) *aki+laki 55 S 66 ($!K M ( M T U (6!D M C Wanita 55 S 6! (H!6 M ($!K M T U (1!K M C 5eterangan ) ) erat adan (kg (ideal T ) Tinggi adan (cm C ) Cmur (tahun Cntuk Indonesia dapat menggunakan) 55 S 10 M (T U $00! 8engan faktor koreksi) =tress ringan ($ ) $! M 55 =tress sedang (2 ) $! M 55 =tress berat ( ) 2!0 M 55 erikut adalah gradasi stress ) 0
1
2
3
± 150 ± 25
Glukogen/Ins ulin
2
± 0.5
2.5± 0.8
3.0 ± 0.7
8 ± 1.5
ada kasus perdarahan saluran cerna bagian atas yang bukan karena varises dan tidak ada penyakit hati kronis, maka pasien tidak perlu dipuasakan! era"at atau ahli gii harus memberikan diit secara bertahap, mulai dari diit cair, saring, lunak, dan padat (normal! 5omposisi nutrisi dan kebutuhan kalori yang diberikan harus sesuai dengan penyakit dasar pasien! Tetapi 'ika perdarahan saluran cerna atas tersebut berasal dari varises esofagus, maka tidak ada an'uran untuk dipuasakan, tetapi pemberian nutrisi enteral ditunda saat perdarahan aktif! /utrisi enteral dapat dilan'utkan tanpa menunggu produk /#T 'ernih! ila perlu, pemberian parenteral nutrisi sampai perdarahan berhenti lalu dilan'utkan diit secara bertahap mulai diit cair, saring, lunak dan normal lagi dengan komposisi nutrisi dan kebutuhan kalori sesuai penyakit dasar! ada pasien dengan perdarahan saluran cerna bagian ba"ah, terutama pada Chron disease nutrisi parenteral dapat meredakan symptom selama Pacute attack Q dan kambuh ketika kembali ke nutrisi oral! rinsip pamberian nutrisi pada inflammatory bowel disease tidak membebani bagian.segmen saluran cerna yang sedang sakit berat! ada pasien yang mengalami diare berat $0+20M.hari, maka pemberian elektrolit dan cairan harus dilakukan untuk menggantikan kehilangan cairan dan elektrolit! c! =tatus 7liminasi 9ang harus dika'i pada status eliminasi pada pasien dengan perdarahan saluran cerna, antara lain "arna feses, konsistensi, serta bau dari feses!
=elain itu perlu 'uga dika'i adanya rasa nyeri saat 4! ising usus 'uga harus dimonitor terus untuk menentukan status peristaltik! 0&
Pemeriksaan $ia#n%sti: itung hematokrit dan hemoglobin diperintahkan dengan hitung darah
lengkap! 4dalah penting untuk menganggap bah"a hematokrit umumnya tidak berubah pada 'am+'am pertama setelah perdarahan gastrointestinal akut karena mekanisme kompensasi! -airan yang diberikan pada saat masuk 'uga mempengaruhi hitung darah! 3umlah sel darah putih dan glukosa mungkin meningkat, mencerminkan respon tubuh terhadap stress! enurunan kalium dan natrium kemungkinan ter'adi karena disertai muntah! Tes fungsi hepar biasa
digunakan
untuk
mengevaluasi
integritas
hematologi
pasien!
erpan'angan masa protombin dapat menandakan penyakit hepar atau terapi bersamaan 'angka pan'angf anti koagulan! 4lkalosis respiratori umumnya ter'adi karena adanya aktivasi dari system saraf simpatik terhadap kehilangan darah! 3ika kehilangan sebagian besar darah, maka akan ter'adi asidosis metabolik sebagai akibat dari metabolisme anaerobic! ipoksemia mungkin 'uga akan ter'adi karena penurunan kadar hemoglobin yang bersirkulasi dan dihasilkan kerusakan transport oksigen ke sel+sel! emeriksaan T.TT diperlukan untuk mengetahui apakah ada gangguan dalam hal "aktu perdarahan dan "aktu pembekuan darah! emeriksaan cross#match diperlukan 'uga sebelum dilaksanakan tranfusi darah! 7ndoskopi adalah prosedur pilihan untuk mendiagnosa ketepatan letak dari perdarahan, karena inspeksi langsung mukosa adalah mungkin dengan menggunakan skop serat optik! 7ndoskopi yang fleksibel memungkinkan tes ini dilakukan di tempat tidur dan tes ini secara rutin dilakukan oleh dokter setelah pasien secara hemodinamik stabil! 5etepatan diagnostik dari tes ini berkisar antara 60A sampai H0A!
1&
Ren:ana Asuhan Ke!era"atan
a!
8iagnosa
)
8efisit
volume
berhubungan
cairan
dengan
yang
kehilangan
darah akut!
5riteria hasil . )
asien akan tetap stabil secara hemodinamik
Tu'uan+tu'uan pasien
Intervensi 5epera"atan
)
$! antau tanda+tanda vital setiap 'am! 2! antau nilai+nilai hemodinamik (missal =4, 84, T85, I3, -3, TE=! ! Ckur haluaran urin setiap $ 'am! 1! Ckur masukan dan haluaran dan ka'i keseimbangan! ! erikan cairan pengganti dan produk darah sesuai instruksi! antau adanya reaksi+reaksi yang merugikan terhadap komponen terapi (missal reaksi transfusi! 6! Tirah baring total, baringkan pasien pada posisi terlentang dengan kaki ditinggikan untuk meningkatkan preload pasien 'ika pasien mengalami hipotensif! 3ika ter'adi normotensif, tempatkan tinggi bagian kepala tempat pada 1 de"ra'at untuk mencegah aspirasi lambung! K! erkecil 'umlah darah yang diambil untuk analisa laboratorium! D! antau hemoglobin dan hematokrit! H! antau elektrolit yang mungkin hilang bersama cairan atau berubah karena
kehilangan atau perpindahan cairan! $0! eriksa feses terhadap darah untuk K2 'am setelah masa akut! b!
8iagnosa
)
5erusakan
pertukaran
gas
)
yang
berhubungan dengan penurunan kapasitas angkut oksigen dan dengan faktor+faktor risiko aspirasi!
5riteria hasil . )
asien akan mempertahankan oksigenasi dan
Tu'uan+tu'uan
pertukaran gas yang adekuat!
pasien $! antau Intervensi
)
5epera"atan
=aF2
dengan
menggunakan
oksimetri atau 4#s! 2! antau bunyi nafas dan ge'ala+ge'ala pulmonal! ! #unakan
supplemental
F2
sesuai
instruksi! 1! antau suhu tubuh! ! antau adanya distensi abdomen! 6! aringkan pasien pada bagian kepala tempat tidur ditinggikan 'ika segalanya memungkinkan! K! ertahankan fungsi dan patensi kateter nasogastrik dengan tepat! D! 4tasi segera mual! c!
8iagnosa
)
tinggi
terhadap
infeksi
)
yang
berhubungan dengan aliran intravena!
5riteria hasil . ) Tu'uan+tu'uan
asien
tidak
akan
mengalami
iHnfeksi
pasien
nosokomial! $! ertahankan kestabilan selang intravena!
Intervensi
)
5epera"atan
4mankan
aplians
intravena
berikut
selangnya! 2! Ckur suhu tubuh setiap 1 'am! ! antau system intravena terhadap patensi, infiltrasi, dan tanda+tanda infeksi (nyeri setempat, inflamasi, demam, sepsis! 1! #anti letak intravena setiap 1D+K2 'am dan prn! ! #anti larutan intravena sedikitnya setiap 21 'am! 6! antau letak insersi setiap penggantian tugas! K! 8okumentasikan
tentang
selang,
penggantian balutan, dan keadaan letak insersi! D! #unakan teknik aseptic saat mengganti balutan dan selang! ertahankan balutan yang bersih, transparan, dan steril! H! Ckur =8 terhadap kenaikan! $0! *epaskan dan lakukan pemeriksaan kultur bila ter'adi tanda+tanda dan ge'ala+ ge'ala infeksi! d!
8iagnosa
)
4nsietas ) yang berhubungan dengan sakit kritis, ketakutan akan kematian ataupun kerusakan bentuk tubuh, perubahan peran dalam lingkup sosial, atau ketidakmampuan yang permanen!
$! asien akan mengekspresikan ansietasnya 5riteria hasil . ) Tu'uan+tu'uan
pada nara sumber yang tepat! 2! asien akan mulai mengidentifikasi sumber ansietasnya!
pasien
$! erikan lingkungan yang mendorong Intervensi 5epera"atan
)
diskusi
terbuka
untuk
persoalan+
persoalan emosional! 2! #erakan system pendukung pasien dan libatkan
sumber+sumber
kebutuhan! ! erikan "aktu
pada
ini pasien
sesuai untuk
mengekspresikan diri! 8engarkan dengan aktif! 1! erikan+berikan
pen'elasan
yang
sederhana untuk peristi"a+peristi"a dan stimuli lingkungan! ! Identifikasi sumber+sumber rumah sakit yang memungkinkan untuk mendukung pasien atau keluarganya! 6! erikan dorongan komunikasi terbuka antara
pera"at+keluarga
mengenai
masalah+masalah emosional! K! Ealidasikan pengetahuan dasar pasien dan keluarga tentang penyakit kritis! D! *ibatrkan system pendukung religious sesuai kebutuhan
DA2TAR PUSTAKA
Ignativicus, 8onna 8 J Workman! 2006! %edical =urgical /ursing -ritical Thinking for -ollaborative -are! C=4 ) 7lsevier =aunders %ans'oer, 4rif! 200$!
5apita =elekta
5edokteran 3ilid
$!5CI )
%edia
4esculapius /ugroho, T!, utri, ! T!, & utri, 8! 5! (20$6!Teori asuhan keperawatan gawat darurat$9ogyakarta ) /uha %edika -atherino
,3effrey %!200!7mergency %edicine
andbook!C=4)
*ipipincott
Williams =melter -! =uanne, runner & =uddarth! 2002! uku 4'ar 5epera"atan %edikal edah! 3akarta) 7#5risanty aula, dkk! 200H! 4suhan 5epera"atan #a"at 8arurat! -etakan ertama, 3akarta, Trans Info %edia Wilkinson, 3udith %! 2006! uku =aku 8iagnosis 5epera"atan!7disi K!3akarta ) 7#angestu! 4! 200H! 8alam buku Ilmu enyakit 8alam!7disi kelima! 3akarta) T Interna ublishing! =udoyo 4W, =etiyohadi , 4l"i I, %arcellus =5, =etiati =! 200K! uku a'ar ilmu penyakit dalam! 7disi ke+1! 3akarta) akultas 5edokteran Cniversitas Indonesia