TUGAS ASUHAN KEPERAWATAN DAN MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK PADA KASUS KA SUS DEMENSIA D EMENSIA
Disusun Oleh : RISKA YUNIO NIM:2013!"0"1
AKADEMI AKADEM I KEPERA KEPER AWAT WATAN DHARMA DHARM A HUSADA KEDIRI TAHUN 201!
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar belak belakang ang Demensia adalah sebuah sindrom karena penyakit otak, bersifat kronis atau progresif dimana ada banyak gangguan fungsi kortikal yang lebih tinggi, termasuk memori, berpikir, orientasi, pemahaman, perhitungan, belajar,kemampuan, bahasa, dan penilaian kesadaran tidak terganggu. Gangguan fungsikognitif yang biasanya disertai, kadang-kadang didahului, oleh kemerosotandalam pengendalian emosi, perilaku sosial, atau motivasi. Sindrom terjadi pada penyakit Alzheimer, Alzheimer, di penyakit serebrovaskular dan dalam kondisi lain terutama atau sekunder yang mempengaruhi otak (Durand dan arlo!, "##$% erdasarkan sejumlah hasil penelitian diperoleh data bah!a dimensia seringkali terjadi pada usia lanjut yang telah berumur kurang lebih $# tahun. Dimensia tersebut dapat dibag i menjadi " kategori, yaitu& '% Dimensia Senilis ($# tahun% "% Demensia )ra Sen ilis ($# tahun%. Sekitar *$,+ lansia mengalami demensia dalam bentuk Demensia Alzheimer ( dialami lansia yang telah berusia * tahun, '$ pada usia +* tahun, dan /" pada usia 0# tahun%. Sampai saat ini diperkirakan 12- /# juta penduduk dunia mengalami Demensia dengan berbagai sebab (3elly 4ardi Santoso, "##"%. )ertambahan jumlah lansia 5ndonesia, dalam kurun !aktu tahun '00# 6 "#"*, tergolong ter7epat di dunia (8ompas, "* 4aret "##"&'#%. 9umlah sekarang '$ juta dan akan menjadi "*,* juta pada tahun "#"# atau sebesar '',/ penduduk dan ini merupakan peringkat ke empat dunia, diba!ah :ina, 5ndia dan Amerika Serikat. Sedangkan umur harapan hidup berdasarkan sensus )S '00+ adalah $/ tahun untuk pria dan $ tahun untuk perempuan. (4eski menurut kajian ;<3 ('000%, usia harapan hidup orang 5ndonesia rata-rata adalah *0, tahun dan menempati urutan ke '#/ dunia, dan nomor satu adalah 9epang dengan usia harapan hidup ratarata ,* tahun%. Gejala a!al gangguan ini adalah lupa akan peristi!a yang baru sajaterjadi, tetapi bisa juga bermula sebagai depresi, ketakutan, ke7emasan, penurunan emosi atau perubahan kepribadian lainnya. =erjadi perubahan ringandalam pola berbi7ara, penderita menggunakan kata-kata yang lebih sederhana,menggunakan kata-kata yang tidak tepat atau tidak mampu menemukan katakatayang tepat.8etidakmampuan mengartikan tanda-tanda bisa menimbulkankesulitan dalam mengemudikan kendaraan. )ada akhirnya penderita tidak dapatmenjalankan fungsi sosialnya. Demensia banyak menyerang mereka yang telah memasuki usia lanjut.ahkan, penurunan fungsi kognitif ini bisa dialami pada usia kurang dari *#tahun. Sebagian besar orang mengira bah!a demensia adalah penyakit yanghanya diderita oleh para >ansia, kenyataannya demensia dapat diderita oleh siapasaja dari semua tingkat usia dan jenis kelamin (
8ondisi ini tentu saja menarik untuk dikaji dalam kaitannya dengan masalah demensia. etapa besar beban yang harus ditanggung oleh negara atau keluarga jika masalah demensia tidak disikapi se7ara tepat dan serius, sehubungan dengan dampak yang ditimbulkannya. 4engingat bah!a masalah demensia merupakan masalah masa depan yang mau tidak mau akan dihadapi orang 5ndonesia dan memerlukan pendekatan holistik karena umumnya lanjut usia (lansia% mengalami gangguan berbagai fungsi organ dan mental, maka masalah demensia memerlukan penanganan lintas profesi yang melibatkan& 5nternist, Beurologist, )sikiater, Spesialist Gizi, Spesialis ?ehabilitasi 4edis dan )sikolog 8linis.
B. Rumusan masalah •
4engetehui pengertian dari demensiaC
•
4engetahui 8lasifikasi dari demensiaC
•
4engetahui tiologi Demensia dari demensiaC
•
4engetahui Gejala 8linisC
•
4engetahui =anda dan Gejala DemensiaC
•
4engetahui Diagnosis dari demensiaC
•
4engetahui )en7egahan )era!atan Demensia dari demensiaC
C. Manfaat 4akalah ini diharapkan dapat memberikan informasi dan !a!asan kepada pemba7a mengenai penyakit demensia pada lansia. agi kelompok lansia makalah ini dapat digunakan sebagai masukan untuk memperhatikan gaya hidup mereka yang merupakan fa7tor resiko terjadinya demensia.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Demensia Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat mempengaruhi aktifitas sehari-hari. )enderita demensia seringkali menunjukkan beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavioral symptom% yang mengganggu (disruptive% ataupun tidak menganggu (non-disruptive% (Eoli7er, >.,
B. Ei!emi"l"gi >aporan Departemen 8esehatan tahun '00+, populasi usia lanjut diatas $# tahun adalah ," (populasi usia lanjut kurang lebih '* juta%. peningkatan angka kejadian kasus demensia berbanding lurus dengan meningkatnya harapan hidup suatu populasi . 8ira-kira * usia lanjut $* 6 # tahun menderita demensia dan meningkat dua kali lipat setiap * tahun men7apai lebih * pada usia diatas +* tahun. )ada negara industri kasus demensia #.* 6'.# dan di Amerika jumlah demensia pada usia lanjut '# 6 '* atau sekitar / 6 juta orang. Demensia terbagi menjadi dua yakni Demensia Alzheimer dan Demensia Easkuler. Demensia Alzheimer merupakan kasus demensia terbanyak di negara maju Amerika dan ropa sekitar *##. Demensia vaskuler penyebab kedua sekitar '*-"# sisanya '*- /* disebabkan demensia lainnya. Di 9epang dan :ina demensia vaskuler *# 6 $# dan /# 6 # demensia akibat penyakit Alzheimer.
C. #lasifikasi Menurut Umur$
'. Demensia senilis (F$*th% ". Demensia prasenilis ($*th% Menurut er%alanan en&akit$
'. ?eversibel ". 5reversibel (Bormal pressure hydro7ephalus, subdural hematoma, vit Defisiensi,
'. Demensia vaskular ". Demensia 9isim >e!y (>e!y ody dementia% /. Demensia >obus frontal-temporal . Demensia terkait dengan S5DA(<5E-A5DS% *. 4orbus )arkinson $. 4orbus
'. =ipe 7ampuran Menurut sifat klinis$
'. Demensia proprius ". )seudo-demensia
D. Eti"l"gi Demensia Disebutkan dalam sebuah literatur bah!a penyakit yang dapat menyebabkan timbulnya gejala demensia ada sejumlah tujuh puluh lima. eberapa penyakit dapat disembuhkan sementara sebagian besar tidak dapat disembuhkan (4a7e, B.>. ?abins, ).E. "##$%. Sebagian besar peneliti dalam risetnya sepakat bah!a penyebab utama dari gejala demensia adalah penyakit Alzheimer, penyakit vas7ular (pembuluh darah%, demensia >e!y body, demensia frontotemporal dan sepuluh persen diantaranya disebabkan oleh penyakit lain. >ima puluh sampai enam puluh persen penyebab demensia adalah penyakit Alzheimer. Alzhaimer adalah kondisi dimana sel syaraf pada otak mati sehingga membuat signal dari otak tidak dapat di transmisikan sebagaimana mestinya (Grayson, :. "##%. )enderita Alzheimer mengalami gangguan memori, kemampuan membuat keputusan dan juga penurunan proses berpikir.
E. *e%ala #linis Ada dua tipe demensia yang paling banyak ditemukan, yaitu tipe Alzheimer dan Easkuler. +. Demensia Al(heimer
Gejala klinis demensia Alzheimer merupakan kumpulan gejala demensia akibat gangguan neuro degenaratif (penuaan saraf% yang berlangsung progresif lambat, dimana akibat proses degenaratif menyebabkan kematian sel-sel otak yang massif. 8ematian sel-sel otak ini baru menimbulkan gejala klinis dalam kurun !aktu /# tahun. A!alnya ditemukan gejala mudah lupa (forgetfulness% yang menyebabkan penderita tidak mampu menyebut kata yang benar, berlanjut dengan kesulitan mengenal benda dan akhirnya tidak mampu menggunakan barang-barang sekalipun yang termudah.
Sta!ium I
erlangsung "- tahun disebut stadium amnestik dengan gejala gangguan memori, berhitung dan aktifitas spontan menurun. JKungsi memori yang terganggu adalah memori baru atau lupa hal baru yang dialami Sta!ium II
erlangsung selama "-'# tahun, dan disebutr stadium demensia. Gejalanya antara lain, •
Disorientasi
•
gangguan bahasa (afasia%
•
penderita mudah bingung
•
penurunan fungsi memori lebih berat sehingga penderita tak dapat melakukan kegiatan sampai selesai, tidak mengenal anggota keluarganya tidak ingat sudah melakukan suatu tindakan sehingga mengulanginya lagi.
•
Dan ada gangguan visuospasial, menyebabkan penderita mudah tersesat di lingkungannya, depresi berat prevalensinya '*-"#,L
•
MStadium 555 Stadium ini di7apai setelah penyakit berlangsung $-'" tahun.Gejala klinisnya antara lain& o
)enderita menjadi vegetatif
o
tidak bergerak dan membisu
o
daya intelektual serta memori memburuk sehingga tidak meng enal keluarganya sendiri
o
tidak bisa mengendalikan buang air besar2 ke7il
o
kegiatan sehari-hari membutuhkan bantuan ornag lain
o
kematian terjadi akibat infeksi atau trauma
. Demensia /askuler @ntuk gejala klinis demensia tipe Easkuler, disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah di otak. JDan setiap penyebab atau faktor resiko stroke dapat berakibat terjadinya demensia,L.
Depresi bisa disebabkan karena lesi tertentu di otak akibat gangguan sirkulasi darah otak, sehingga depresi itu dapat didiuga sebagai demensia vaskuler. Gejala depresi lebih sering dijumpai pada demensia vaskuler daripada Alzheimer.
#elainan sebagai en&ebab Demensia $
•
penyakit degenaratif
•
penyakit serebrovaskuler
•
keadaan anoksi2 7ardia7 arrest, gagal jantung, intioksi :3
•
trauma otak
•
infeksi (Aids, ensefalitis, sifilis%
•
•
=umor primer atau metastasis
•
Autoimun, vaskulitif
•
4ultiple s7lerosis
•
=oksik
•
kelainan lain & pilepsi, stress mental, heat stroke, !hipple disease
b.
#elainan0 kea!aan &ang !aat menamilkan !emensi
1.
*angguan siatrik $
•
Depresi
•
AnHietas
•
)sikosis
!. 2bat)"batan $
•
)sikofarmaka
•
Antiaritmia
•
Antihipertensi
e. Antik"n3ulsan •
Digitalis
f. *angguan nutrisi $ •
Defisiensi $ ()elagra%
•
Defisiensi '"
•
Defisiensi asam folat
•
4ar7hiava-bignami disease
g. *angguan metab"lisme $ •
•
•
•
•
•
•
Gagal ginjal
•
Sindromk :ushing
•
AddisonNs disesse
•
•
fek remote penyakit kanker
4. 'an!a !an *e%ala Demensia ansia dengan usia enam puluh lima tahun keatas. >ansia penderita demensia tidak memperlihatkan gejala yang menonjol pada tahap a!al, mereka sebagaimana >ansia pada umumnya mengalami proses penuaan dan degeneratif. 8ejanggalan a!al dirasakan oleh penderita itu sendiri, mereka sulit mengingat nama 7u7u mereka atau lupa meletakkan suatu barang. 4ereka sering kali menutup-nutupi hal tersebut dan meyakinkan diri sendiri bah!a itu adalah hal yang biasa pada usia mereka. 8ejanggalan berikutnya mulai dirasakan oleh orangorang terdekat yang tinggal bersama, mereka merasa kha!atir terhadap penurunan daya ingat yang semakin menjadi, namun sekali lagi keluarga merasa bah!a mungkin >ansia kelelahan dan perlu lebih banyak istirahat. 4ereka belum men7urigai adanya sebuah masalah besar di balik penurunan daya ingat yang dialami oleh orang tua mereka. Gejala demensia berikutnya yang mun7ul biasanya berupa depresi pada >ansia, mereka menjaga jarak dengan lingkungan dan lebih sensitif. 8ondisi seperti ini dapat saja diikuti oleh mun7ulnya penyakit lain dan biasanya akan memperparah kondisi >ansia. )ada saat ini mungkin saja >ansia menjadi sangat ketakutan bahkan sampai berhalusinasi. Di sinilah keluarga memba!a >ansia penderita demensia ke rumah sakit di mana demensia bukanlah menjadi hal utama fokus pemeriksaan. Seringkali demensia luput dari pemeriksaan dan tidak terkaji oleh tim kesehatan. =idak semua tenaga kesehatan memiliki kemampuan untuk dapat mengkaji dan mengenali gejala demensia. 4engkaji dan mendiagnosa demensia bukanlah hal yang mudah dan 7epat, perlu !aktu yang panjang sebelum memastikan seseorang positif menderita demensia. Setidaknya ada lima jenis pemeriksaan penting yang harus dilakukan, mulai dari pengkajian latar belakang individu, pemeriksaan fisik, pengkajian syaraf, pengkajian status mental dan sebagai penunjang perlu dilakukan juga tes laboratorium. )ada tahap lanjut demensia memun7ulkan perubahan tingkah laku yang semakin mengkha!atirkan, sehingga perlu sekali bagi keluarga memahami dengan baik perubahan tingkah laku yang dialami oleh >ansia penderita demensia. )emahaman perubahan tingkah laku pada demensia dapat memun7ulkan sikap empati yang sangat dibutuhkan oleh para anggota keluarga yang harus dengan sabar mera!at mereka. )erubahan tingkah laku (Behavioral symptom% yang dapat terjadi pada >ansia penderita demensia di antaranya adalah delusi, halusinasi, depresi, kerusakan fungsi tubuh, 7emas, disorientasi spasial, ketidakmampuan melakukan tindakan yang berarti, tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari se7ara mandiri, mela!an, marah, agitasi, apatis, dan kabur dari tempat tinggal (Eoli7er, >.,
'. 4enurunnya daya ingat yang terus terjadi. )ada penderita demensia, JlupaL menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas. ". Gangguan orientasi !aktu dan tempat, misalnya& lupa hari, minggu, bulan, tahun, tempat penderita demensia berada /. )enurunan dan ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat yang benar, menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi, mengulang kata atau 7erita yang sama berkali-kali . kspresi yang berlebihan, misalnya menangis berlebihan saat melihat sebuah drama televisi, marah besar pada kesalahan ke7il yang dilakukan orang lain, rasa takut dan gugup yang tak beralasan. )enderita demensia kadang tidak mengerti mengapa perasaan perasaan tersebut mun7ul. *. Adanya perubahan perilaku, seperti & a7uh tak a7uh, menarik diri dan gelisah
*. Diagn"sis
Diagnosis difokuskan pada hal-hal berikut ini& •
)embedaan antara delirium dan demensia
•
agian otak yang terkena
•
)enyebab yang potensial reversibel
•
)erlu pembedaan dan depresi (ini bisa diobati relatif mudah%
•
)emeriksaan untuk mengingat / benda yg disebut
•
4engelompokkan benda, he!an dan alat dengan susah payah
•
)emeriksaan laboratonium, pemeriksaan :
•
)en7itraan otak amat penting := atau 4?5
H. Peran #eluarga 8eluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pera!a tan lansia penderita demensia yang tinggal di rumah.
perlu kesiapan khusus baik se7ara mental maupun lingkungan sekitar. )ada tahap a!al demensia penderita dapat se7ara aktif dilibatkan dalam proses pera!atan dirinya. 4embuat 7atatan kegiatan sehari-hari dan minum obat se7ara teratur. 5ni sangat membantu dalam menekan laju kemunduran kognitif yang akan dialami penderita demensia. 8eluarga tidak berarti harus membantu semua kebutuhan harian >ansia, sehingga >ansia 7enderung diam dan bergantung pada lingkungan. Seluruh anggota keluargapun diharapkan aktif dalam membantu >ansia agar dapat seoptimal mungkin melakukan aktifitas sehari-harinya se7ara mandiri dengan aman. 4elakukan aktivitas sehari-hari se7ara rutin sebagaimana pada umumnya >ansia tanpa demensia dapat mengurangi depresi yang dialami >ansia penderita demensia. 4era!at penderita dengan demensia memang penuh dengan dilema, !alaupun setiap hari selama hampir " jam kita mengurus mereka, mungkin mereka tidak akan pernah mengenal dan mengingat siapa kita, bahkan tidak ada u7apan terima kasih setelah apa yang kita lakukan untuk mereka. 8esabaran adalah sebuah tuntutan dalam mera!at anggota keluarga yang menderita demensia. =anamkanlah dalam hati bah!a penderita demensia tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. 4erekapun berusaha dengan keras untuk mela!an gejala yang mun7ul akibat demensia. Saling menguatkan sesama anggota keluarga dan selalu meluangkan !aktu untuk diri sendiri beristirahat dan bersosialisasi dengan teman-teman lain dapat menghindarkan stress yang dapat dialami oleh anggota keluarga yang mera!at >ansia dengan demensia.
I.
'ingkah Laku Lansia
)ada suatu !aktu >ansia dengan demensia dapat terbangun dari tidur malamnya dan panik karena tidak mengetahui berada di mana, berteriak-teriak dan sulit untuk ditenangkan. @ntuk mangatasi hal ini keluarga perlu membuat >ansia rileks dan aman. Oakinkan bah!a mereka berada di tempat yang aman dan bersama dengan orang-orang yang menyayanginya. Duduklah bersama dalam jarak yang dekat, genggam tangan >ansia, tunjukkan sikap de!asa dan menenangkan. erikan minuman hangat untuk menenangkan dan bantu lansia untuk tidur kembali. >ansia dengan demensia melakukan sesuatu yang kadang mereka sendiri tidak memahaminya. =indakan tersebut dapat saja membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain. 4ereka dapat saja menyalakan kompor dan meninggalkannya begitu saja. 4ereka juga merasa mampu mengemudikan kendaraan dan tersesat atau mungkin mengalami ke7elakaan. 4emakai pakaian yang tidak sesuai kondisi atau menggunakan pakaian berlapis-lapis pada suhu yang panas. Seperti layaknya anak ke7il terkadang >ansia dengan demensia bertanya sesuatu yang sama berulang kali !alaupun sudah kita ja!ab, tapi terus saja pertanyaan yang sama disampaikan.
4en7iptakan lingkungan yang aman seperti tidak menaruh benda tajam sembarang tempat, menaruh kun7i kendaraan ditempat yang tidak diketahui oleh >ansia, memberikan pengaman tambahan pada pintu dan jendela untuk menghindari >ansia kabur adalah hal yang dapat dilakukan keluarga yang mera!at >ansia dengan demensia di rumahnya.
5. Pen1egahan 6 Pera7atan Demensia
•
8egiatan rohani memperdalam ilmu agama. =etap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang memiliki persamaan minat atau hobi
'. 4engurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat.
ASUHAN #EPERA8A'AN PASIEN LANSIA DEN*AN DEMENSIA
4asalah demensia sering terjadi pada pasien lansia yang berumur diatas $# tahun dan sampai saat ini diperkirakan kurang lebih *##.### penduduk indonesia mengalami demensia dengan berbagai penyebab, yang salah satu diantaranya adalah alzeimer. erdasarkan hasil pengkajian pada daerah paska ben7ana alam tsunami ternyata ditemukan kasus lansia dengan alzeimer.
Pengka%ian
Demensia adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir tanpa adanya penurunan fungsi kesadaran. erdasarkan beberapa hasil penelitian, diperoleh data bah!a demensia sering terjadi pada usia lanjut yang telah berumur di atas $# tahun. Sampai saat ini diperkirakan sekitar *##.### penderita demensia di indonesia.
'an!a !an *e%ala '. 8esukaran dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari ". )elupa /. Sering mengulang kata-kata . =idak mengenal dimensi !aktu, misalnya tidur di ruang makan *. :epat marah dan sulit di atur. $. 8ehilangan daya ingat . kesulitan belajar dan mengingat informasi baru +. kurang konsentrasi 0. kurang kebersihan diri '#. ?entan terhadap ke7elakaan& jatuh ''. 4udah terangsang '". =remor '/. 8urang koordinasi gerakan.
Cara melakukan engka%ian $
'. 4embina hubunga saling per7aya dengan klien lansia @ntuk melakukan pengkajian pada lansia dengan demensia, pertama-tama saudara harus membina hubungan saling per7aya dengan pasien lansia. @ntuk dapat membina hubungan saling per7aya, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut&
'. Selalu mengu7apkan salam kepada pasien seperti& selamat pagi 2 siang 2 sore 2 malam atau sesuai dengan konteks agama pasien. ". )erkenalkan nama saudara (nama panggilan% saudara, termasuk menyampaikan bah!a saudara adalah pera!at yang akan mera!at pasien. /. =anyakan pula nama pasien dan nama panggilan kesukaannya. . 9elaskan tujuan saudara mera!at pasien dan aktivitas yang akan dilakukan. *. 9elaskan pula kapan aktivitas akan dilaksanakan dan berapa lama aktivitas tersebut. $. ersikap empati dengan 7ara& . Gunakan kalimat yang singkat, jelas, sederhana dan mudah dimengerti (hindari penggunaan kata atau kalimat jargon% +. i7ara lambat , u7apkan kata atau kalimat yang jelas dan jika betranya tunggu respon pasien 0. =anya satu pertanyaan setiap kali bertanya dan ulang pertanyaan dengan kata-kata yang sama. '#. Eolume suara ditingkatkan jika ada gangguan pendengaran, jika volume ditingkatkan, nada harus direndahkan. '. Sikap komunikasi verbal disertai dengan non verbal yang baik ". Sikap berkomunikasi harus berhadapan, pertahankan kontak mata, relaks dan terbuka /. :iptakan lingkungan yang terapeutik pada saat berkomunikasi dengan klien. o
Duduk bersama klien, melakukan kontak mata, beri sentuhan dan menunjukkan perhatian
o
i7ara lambat, sederhana dan beri !aktu klien untuk berpikir dan menja!ab
o
)era!at mempunyai harapan bah!a klien akan lebih baik
o
ersikap hangat, sederhana akan mengekspresikan pengharapan pada klien.
•
=idak berisik atau rebut
•
?uangan nyaman, 7ahaya dan ventilasi 7ukup
•
9arak disesuaikan, untuk meminalkan gangguan.
4engkaji pasien lansia dengan demensia @ntuk mengkaji pasien lansia dengan demensia, saudara dapat menggunakan tehnik mengobservasi prilaku pasien dan !a!an7ara langsung kepada pasien dan keluarganya. 3bservasi yang saudara lakukan terutama untuk mengkaji data obje7tive demensia. 8etika mengobservasi prilaku pasien untuk tanda-tanda seperti& •
8urang konsentrasi
•
8urang kebersihan diri
•
?entan terhadap ke7elakaan& jatuh
•
=idak mengenal !aktu, tempat dan orang
•
=remor
•
8urang kordinasi gerak
•
Aktiftas terbatas
•
Sering mengulang kata-kata.
erikut ini adalah aspek psikososial yang perlu dikaji oleh pera!at & apakah lansia mengalami kebingungan, ke7emasan, menunjukkan afek yang labil, datar atau tidak sesuai. ila data tersebut saudara peroleh, data subje7tive d idapatkan melalui !a!an7ara&
Diagn"sa #eera7atan erdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan pada saat pengkajian, maka ditetapkan diagnosa kepera!atan& '. Gangguan )roses )ikir ". ?isiko :edera& jatuh
'in!akan #eera7atan
'. Diagnosa 5 J>ansia depresi dengan gangguan proses pikir pikun2pelupa.L
•
'in!akan keera7atan untuk asien$
=ujuan agar pasien mampu& '. 4engenal2berorientasi terhadap !aktu orang dan temapat ". 4eklakukan aktiftas sehari-hari se7ara optimal. =indakan& '. eri kesempatan bagi pasien untuk mengenal barang milik pribadinya misalnya tempat tidur, lemari, pakaian dll. ". eri kesempatan kepada pasien untuk mengenal !aktu dengan menggunakan jam besar, kalender yang mempunyai lembar perhari dengan tulisan besar. /. eri kesempatan kepada pasien untuk menyebutkan namanya dan anggota keluarga terdekat . eri kesempatan kepada klien untuk mengenal dimana dia berada. *. erikan pujian jika pasien bila pasien dapat menja!ab dengan benar. $. 3bservasi kemampuan pasien untuk melakukan aktifitas sehari-hari . eri kesempatan kepada pasien untuk memilih aktifitas yang dapat dilakukannya. +. antu pasien untuk melakukan kegiatan yang telah dipilihnya 0. eri pujian jika pasien dapat melakukan kegiatannya. '#. =anyakan perasaan pasien jika mampu melakukan kegiatannya. ''. ersama pasien membuat jad!al kegiatan sehari-hari.
'in!akan untuk keluarga =ujuan& a. .8eluarga mampu mengorientasikan pasien terhadap !aktu, orang dan tempat b. 4enyediakan saran yang dibutuhkan pasien untuk melakukan orientasi realitas 7. 4embantu pasien dalam melakukan aktiftas sehari-hari. =indakan&
'. Diskusikan dengan keluarga 7ara-7ara mengorientasikan !aktu, orang dan tempat pada pasien ". Anjurkan keluarga untuk menyediakan jam besar, kalender dengan tulisan besar /. Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang pernah dimiliki pasien . antu keluarga memilih kemampuan yang dilakukan pasien saat ini. *. Anjurkan kepada keluarga untuk memberikan pujian terhadap kemampuan terhadap kemampauan yang masih dimiliki oleh pasien $. Anjurkan keluarga untuk memantu lansia melakukan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki . Anjurkan keluarga untuk memantau kegiatan sehari-hari pasien sesuai dengan jad!al yang telah dibuat. +. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian terhadap kemampuan yang masih dimiliki pasien 0. Anjurkan keluarga untuk membantu pasien melakukan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki '#. Anjurkan keluarga memberikan pujian jika pasien melakukan kegiatan sesuai dengan jad!al kegiatan yang sudah dibuat. ''. Diagnosa 55 9>ansia demensia dengan risiko 7ederaL
'in!akan a!a asien. =ujuan& '. )asien terhindar dari 7edera ". )asien mampu mengontrol aktifitas yang dapat men7egah 7edera. =indakan& '. 9elaskan faktor-faktor risiko yang dapa menimbulkan 7edera dengan bahasa yang sederhana ". Ajarkan 7ara-7ara untuk men7egah 7edera& bila jatuh jangan panik tetapi berteriak minta tolong /. erikan pujian terhadap kemampuan pasien menyebutkan 7ara-7ara men7egah 7edera.
=indakan untuk keluarga =ujuan& 8eluarga mampu& '. 4engidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan 7edera pada pasien ". 8eluarga mampu menyediakan lingkungan yang aman untuk men7egah 7edera =indakan& '. Diskusikan dengan keluarga faktor-faktor yang dapat menyebabkan 7edera pada pasien ". Anjurkan keluarga untuk men7iptakan lingkungan yang aman seperti& lantai rumah tidak li7in, jauhkan benda-benda tajam dari jangkauan pasien, berikan penerangan yang 7ukup, lampu tetap menyala di siang hari, beri alat pegangan dan a!asi jika pasien merokok, tutup steker dan alat listrik lainnya dengan plester, hindarkan alat-alat listrik lainnya dari jangkauan klien, sediakan tempat tidur yang rendah /. 4enganjurkan keluarga agar selalu menemani pasien di rumah serta memantau aktivitas harian yang dilakukan
E3aluasi @ntuk mengukur keberhasilan asuhan kepera!atan yang saudara lakukan, dapat dilakukan dengan menilai kemampuan klien dan keluarga& a. *angguan r"ses ikir$ bingung
8emampuan pasien& '. 4ampu menyebutkan hari, tanggal dan tahun sekarang dengan benar ". 4ampu menyebutkan nama orang yang dikenal /. 4ampu menyebutkan tempat dimana pasien berada saat ini . 4ampu melakukan kegiatan harian sesuai jadual *. 4ampu mengungkapkan perasaannya setelah melakukan kegiatan 8emampuan keluarga '. 4ampu membantu pasien mengenal !aktu temapt dan orang
". 4enyediakan kalender yang mempunyai lembaran perhari dengan tulisan besar dan jam besar '. 4embantu pasien melaksanakan kegiatan harian sesuai jadual yang telah dibuat ". 4emberikan pujian setiap kali pasien mampu melaksanakan kegiatan harian b. Resik" 1e!era
8emampuan pasien& '. 4enyebutkan dengan bahasa sederhana faktor-faktor yang menimbulkan 7edera ". 4enggunakan 7ara yang tepat untuk men7egah 7edera /. 4engontrol aktivitas sesuai kemampuan 8emampuan keluarga '. 8eluarga dapat mengungkapkan faktor-faktor yang dapat menimbulkan 7edera pada pasien '. 4enyediakan pengaman di dalam rumah ". 4enjauhkan alat-alat listrik dari jangkauan pasien /. Selalu menemani pasien di rumah . 4emantau kegiatan harian yang dilakukan pasien
DA4'AR PUS'A#A
Bugroho,;ahjudi. Keperawatan Gerontik.Edisi2.Buku Kedokteran EGC.9akarta'000 Stanley,4i7key. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Edisi2. G:. 9akarta"##" http&22indonesiaindonesia.7om2f200*$-demensia2
http&22!!!.e-psikologi.7om2epsi2lanjutusiaPdetail.aspCidQ'+* http&22id.s7ribd.7om2do72*$#*$2makalah-demensia-revisi http&22stikeskabmalang.!ordpress.7om2"##02'#2#/2demensia-pada-lansia-/2