ASUHAN KEBIDANAN PADA WANITA MASA KLIMAKTERIUM
Oleh : SANTI DELIANI R, SST
AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA Jl. H. Hasan Arief No. 02 Tarogong – Garut
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
A. Subjektif
Pengkajian yang dilaksanakan pada pasien dengan gangguan masa klimakterium selain pengkajian secara umum juga dilakukan pengkajian khusus yang ada hubungannya dengan gangguan masa klimakterium. 1) Penilaian sendiri. Harus ditanyakan kapan seorang wanita pertama kali merasakan adanya gejala-gejala menopause. Hal ini harus berdasarkan persepsi mereka dengan adanya kekhawatiran akibat perubahan pada tubuh mereka. Dalam suatu penelitian cross-sectional, Garamszegi dkk melaporkan bahwa menopause lebih berhubungan dengan gejalagejala dibandingkan dengan perubahan siklus haid.
2) Gejala-gejala Gejala klimakterik terutama merupakan keluhan vasomotor seperti hot flashes dan keringat malam. Gejala lain adalah akibat berfluktuasinya kadar hormon estrogen dan progesteron seperti vaginal dryness , keinginan seksual yang berubah, inkontinensia urine, depresi, ketegangan syaraf dan iritabilitas serta gangguan tidur.
3) Riwayat medis, riwayat keluarga, dan pola kebiasaan sehari-hari
Usia menopause orang tua. Faktor genetik tampaknya menjadi faktor predisposisi bagi wanita untuk mengalami menopause lebih cepat. Torgerson dkk melaporkan terjadinya premature menopause dan early menopause karena usia menopause ibu yang
lebih muda dibandingkan usia menopause ibu yang normal. Penelitian casecontrol oleh Cramer dkk di Boston menemukan bahwa wanita dengan riwayat
keluarga (seperti ibu, kakak, bibi, nenek) yang mengalami menopause sebelum usia 46 tahun berisiko tinggi untuk terjadi menopause yang lebih cepat ( early menopause).
Merokok. Telah dibuktikan bahwa merokok menyebabkan menopause terjadi 1-2 tahun lebih cepat dibandingkan tidak merokok. Beberapa penelitian mendukung bahwa
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
berbeda antara yang tidak pernah merokok dengan eks-perokok. Sebagian besar penelitian terhadap rokok dan menopause mengatakan adanya hubungan dosisrespon antara jumlah rokok yang dihisap dan usia menopause. menopause.
Status histerektomi Sering diasumsikan bahwa wanita yang menjalani histerektomi dengan pengangkatan pada ovarium tidak akan mengalami gejala menopause lebih cepat atau lebih berat akibat histerektomi tersebut. Bukti-bukti menunjukkan bahwa wanita dengan pengangkatan ovarium pada histerektomi mengeluh adanya gangguan vasomotor yang lebih banyak, vaginal dryness dan keluhan-keluhan lain dibandingkan dengan wanita yang tidak menjalani histerektomi. Pada negaranegara maju, histerektomi merupakan operasi yang sering dilakukan pada wanita dewasa; sepertiga wanita Amerika menjalani histerektomi pada usia 65 tahun.
Lainnya : Pola kegiatan, diet, istirahat, isti rahat, penyakit yang pernah diderita
4) Pengetahuan pasien dan keluarga tentang masalah yang sedang dialami
B. OBJEKTIF 1. Pemeriksaan keadaan umum & tingkat kesadaran 2. Pemeriksaan tanda-tanda vital 3. Pemeriksaan Fisik
a. Indeks maturasi Penilaian terhadap defisiensi estrogen vagina adalah evaluasi terhadap indeks pematangan epitel vagina. Prosedur ini dilakukan dengan cara pengambilan sel pada batas atas dan sepertiga tengah dinding samping vagina menggunakan sikat. Dibuat slide dan dilakukan pengecatan dengan tehnik Papanicolaou kemudian persentase dari sel parabasal, intermediat dan superfisialis dihitung. Meskipun indeks maturasi berubah secara bermakna setelah terapi pengganti estrogen, diagnosis tidak dapat membandingkan indeks maturasi dengan karakteristik siklus haid.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Beberapa peneliti mengatakan bahwa peningkatan pH vagina (6,0-7,5) dimana tidak ditemukan bakteri patogen menjadi alasan adanya penurunan kadar estradiol serum. Uji ini dilakukan secara langsung dengan kertas pH pada dinding lateral vagina. Perubahan Perubahan pH dapat diakibatkan oleh berubahnya komposisi komposisi dari sekresi vagina yang menyertai atropi.
c. Ketebalan kulit Estrogen menstimulasi pertumbuhan epidermal dan promotes pembentukan kolagen dan asam hialuronik sehingga turgor dan vaskularisasi kulit bertambah. Selama klimakterik, berkurangnya kadar estrogen mengakibatkan epidermis menjadi tipis dan atropi.
4. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pengukuran FSH Pengukuran kadar plasma FSH telah dilakukan untuk mencoba mengidentifikasi wanita perimenopause dan postmenopause. Kadar FSH yang tinggi menunjukkan telah terjadi menopause yang terjadi pada ovarium. Ketika ovarium menjadi kurang responsif terhadap stimulasi FSH dari kelenjar pituitari (produksi estrogen sedikit), kelenjar pituitari meningkatkan produksi FSH untuk mencoba merangsang ovarium menghasilkan estrogen lebih banyak. Bagaimanapun, banyak klinikus dan peneliti meragukan nilai klinik dari pengukuran FSH pada wanita perimenopause dimana kadar FSH berfluktuasi considerably setiap bulan yang tergantung pada adanya ovulasi.
b. Estradiol Penelitian longitudinal akhir-akhir ini melaporkan bahwa wanita dengan early perimenopause (perubahan dalam frekuensi siklus) kadar estradiol premenopause
terjaga sedangkan pada perimenopause lanjut (tidak haid dalam 3-11 bulan sebelumnya) dan wanita postmenopause terjadi penurunan secara bermakna dari kadar estradiol. Estradiol dapat diukur dari plasma, urine dan saliva. Seperti
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
c. Inhibin Inhibin A dan inhibin B disekresikan oleh ovarium dan seperti estradiol, exert umpan balik negatif terhadap kelenjar pituitari, menurunkan sekresi FSH dan LH. Kurangnya inhibin menyebabkan peningkatan peningkatan FSH yang terjadi pada ovarium senescence. Kadar inhibin B menurun pada perimenopause sedangkan sedangkan inhibin A
tidak mengalami perubahan. Inhibin A akan menurun pada saat sekitar haid akan berhenti. Kadar inhibin biasanya diukur dari plasma. Ovarium menghasilkan inhibin B lebih sedikit karena hanya sedikit folikel yang menjadi matang dan sejumlah folikel berkurang karena umur.
C. ASESMEN (DIAGNOSA)
Diagnosa klimakterium/menopause klimakterium/menopause dapat ditegakkan apabila :
Usia penderita 40-65 tahun
Tidak haid lebih dari 6 bulan
Keluhan klimakterik (+)
FSH >20 IU/mL
Estradiol <50pg/mL
Sitologi vagina
Densitometer
USG transdermal
Masalah yang dapat muncul pada masa menopause :
Ganguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologis
Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis proses penuaan
Nyeri berhubungan dengan fisik/psikologik ( contoh : spasme otot , usia lanjut )
Gangguan
harga
diri
berhubungan
dengan
perubahan
feminitas
atau
ketidakmampuan ketidakmampuan mempunyai anak
Resiko tinggi terhadap disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan fungsi (penurunan libido)
D. PLANNING/PERENCANAAN
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
4. Membantu klien dalam pengambilan keputusan 5. Pemakaian alat bantu dalam emberian KIE 6. Melakukan komunikasi dengan pendekatan biologis, psikologis dan sosial budaya. Contoh penatalaksanaan : 1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologis
Tentukan kebiasaan tidur dan perubahan yang terjadi
Berikan tempat tidur yang nyaman
Tingkatkan kenyamanan kenyamanan waktu tidur misal : mandi air hangat, masase
Kurangi kebisingan dan lampu
Dorong posisi yang nyaman
Berikan sedatif sesuai indikasi
Evalusi :
Pasien melaporkan perubahan dalam pola tidur/istirahat
Pasien mengungkapkan mengungkapkan peningkatan rasa sejahtera atau segar
2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis proses penuaan
Sediakan waktu adekuat bagi pasien untuk memberikan respon terhadap pertanyaan
Catat masalah pasien tentang daya ingat in gat jangka pendek dan sediakan bantuan
Evaluasi tingkat stess individu dan hadapi dengan tepat
Reorientasikan pada orang/ waktu/ tempat sesuai kebutuhan
Catat perubahan siklik dalam mental / tingkah laku
Evaluasi :
Pasien mamapu mempertahankan orientasi realita sehari – hari
Pasien mampu mengenali perubahan pola pemikiran dan tingkah laku
3. Nyeri berhubungan dengan fisik/psikologik fisik/psikologik ( contoh : spasme otot , usia lanjut )
Kaji keluhan nyeri, perhatikan intensitas (skala 0 – 10 ), lamanya dan lokasi
Berikan tindakan kenyamanan
Batasi aktivitas fisik pasien
Dorong teknik managemen stress (relaksasi)
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Pasien tampak rileks
Pasien mampu melakukan aktivitas
4. Gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan feminitas atau ketidakmampuan mempunyai anak
Berikan waktu untuk mendengar masalah dan ketakutan pasien
Kaji stress emosi pasien. Dorong pasien untuk mengekspresikan dengan tepat
Berikan informasi akurat tentang t entang masalah pasien
Berikan lingkungan terbuka pada pasienuntuk mendiskusikan masalah seksualitas
Evaluasi
Pasien menyatakan masalah dan menunjukkan pemecahan masalah yang sehat
Pasien menyatakan penerimaan diri pada situasi dan adaptasi terhadap perubahan pada citra tubuh
5. Resiko tinggi terhadap disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan fungsi (penurunan libido)
Kaji informasi pasien / orang terdekat tentang fungsi seksual
Dorong pasien untuk berbagi masalah dengan teman
Solusi pemecahan masalah potensial seperti : menunda koitus saat kelelahan, menggunakan menggunakan minyak min yak vagina
Diskusikan sensasi/ ketidaknyamanan ketidaknyamanan fisik, perubahan pada respon individu
Rujuk ke konselor/ahli seksualitas
Evaluasi :
Pasien menyatakan pemahaman perubahan fungsi seksual