BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Retino Retinobla blasto stoma ma adalah adalah tumor tumor atau atau kanker kanker pada pada masa masa anak-a anak-anak nak yang yang jarang jarang
terjadi tetapi dapat fatal (Sidarta Ilyas, 2003) !ua pertiga kasus mun"ul sebelum akhir tahun ketiga, #alaupun jarang dilaporkan kasus-kasus yang timbul pada segala usia Sekitar Sekitar $0% tumor bersifat bersifat herediter herediter &angguan ini merupakan tumor ganas intraokuler intraokuler yang terjadi pada anak-anak terutama pada usia di ba#ah ' tahun dan sebagian besar didiagnosis pada usia antara bulan dan 2 tahun Retinoblastoma dapat terjadi pada satu mata (unilateral) ataupun pada kedua mata (bilateral) dan biasanya berkembang pada usia $ tahun atau 2 tahun Retinoblastoma dapat menyerang laki-laki dan perempuan Retinoblastoma terhitung hampir mendekati $$% dari seluruh kanker yang terjadi pada usia $ tahun, namun 3% kanker terjadi pada anak-anak di ba#ah usia $' tahun erban erbandin dingan gan penderi penderita ta retino retinobla blasto stoma ma kira-k kira-kir iraa $*$+0 $*$+000 00 dan 2'0-300 2'0-300 kasus kasus baru baru terdiagnosis setiap tahun di merika Serikat 0% kasus Retinoblastoma menyerang satu mata (unilateral) dan 30% kasus Retinoblastoma menyerang dua mata (bilateral) .0% pasien Retinoblastoma tidak mempunyai ri#ayat keluarga Retinoblastoma, hanya $0% pasien Retinoblastoma yang mempunyai keluarga yang menderita Retinoblastoma Retinoblast Retinoblastoma oma biasanya biasanya tidak disadari sampai sampai perkembanganny perkembangannyaa "ukup lanjut sehingga sehingga menimbulkan menimbulkan leukokoria, strabismus, strabismus, atau peradangan peradangan Semua anak dengan strabismus atau peradangan harus diperiksa untuk men"ari adanya Retinoblastoma ada stadium-stadium a#al, tumor biasanya terlihat hanya apabila di"ari, misalnya pada anak yang memiliki ri#ayat keluarga positif atau pada kasus-kasus dimana mata yang lain telah terkena Sembilan puluh persen anak dengan Retinoblastoma dapat bertahan hidup dengan kombinasi kombinasi antara antara medikasi, medikasi, radioterap radioterapi, i, atau prosedur prosedur laser laser nak-anak yang menderita menderita Retinoblastoma tidak tertutup kemungkinan untuk terjadi kanker yang lain, untuk itu diperlukan pemeriksaan rutin oleh ahli mata dan onkologi anak
1.2
Tujuan Tujuan Umum /ahasis#a dapat mengetahui dan melakukan askep klien dengan retinoblastoma 1
Tujuan Khusus a /engetahui /engetahui definisi definisi retino retinoblast blastoma oma.. b /engetahui etiologi faktor pen"etus retinoblastoma " /enyebutkan /enyebutkan manifest manifestasi asi klinis klinis retinoblast retinoblastoma oma d /engetahui /engetahui pemeriksaan pemeriksaan diagnostik diagnostik pada retinoblast retinoblastoma oma e /engetahui /engetahui penatalaksa penatalaksanaan naan klien dengan dengan retinoblas retinoblastoma toma f /engetahui /engetahui komplikasi komplikasi dari retinoblas retinoblastoma toma g /engetahui /engetahui prognosis prognosis klien klien dengan retinoblas retinoblastoma toma.. h /enjelaskan /enjelaskan asuhan asuhan kepera#atan kepera#atan pasien dengan retinoblas retinoblastoma toma 1.3
Rumusan asalah a pa definisi definisi retinoblas retinoblastoma1 toma1 b pa etiologi faktor pen"etus retinoblastoma1 " pa saja saja manifestas manifestasii klinis klinis retinoblas retinoblastoma1 toma1 d pa saja pemeriksaan pemeriksaan diagnostik diagnostik klien dengan dengan retinoblastom retinoblastoma1 a1 e agaimana agaimana penatalaksan penatalaksanaan aan klien dengan dengan retinoblast retinoblastoma1 oma1 f pa komplikasi komplikasi dari retinoblas retinoblastoma1 toma1 g agaimana agaimana prognosis prognosis dari klien klien dengan retinoblast retinoblastoma1 oma1 h agaimana agaimana asuhan kepera#atan kepera#atan pasien pasien dengan retinoblas retinoblastoma1 toma1
1.!
an"aat a /endapatkan /endapatkan pengetahua pengetahuan n tentang tentang retinoblast retinoblastoma oma b /endapatkan pengetahuan tentang asuhan kepera#atan retinoblastoma " !apat menerapkan menerapkan asuhan asuhan kepera#atan kepera#atan pada klien dengan dengan retinoblastom retinoblastoma a
BAB II TIN#AUAN PU$TAKA 2.1. 2.1. Anat% Anat%m& m& 'an 'an (&s&% (&s&%l%g l%g&& Ret&n Ret&na a
Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran daripada serabu serabut-s t-sera erabut but saraf saraf optik optik etakny etaknyaa antara antara badan badan ka"a ka"a dan koroid koroid agian agian anteri anterior or berakhir pada ora serata, di bagian retina yang letaknya sesuai dengan sumbu penglihatan terdapat ma"ula lutea (bintik kuning) kira-kira $-2 mm yang berperan penting untuk tajam penglihatan !i tengah ma"ula lutea terdapat ber"ak mengkilap yang merupakan reflek fo4ea 5ira-kira 3 mm ke arah nasal kutub belakang bola mata terdapat daerah bulat putih kemerah-merahan, disebut papil saraf optik, yang di tengahnya agak melekuk dinamakan eks4akasi foali rteri retina sentral bersama 4enanya masuk ke dalam bola mata di tengah papil saraf optik
2
Retina meluas ke depan hampir men"apai badan siliaris Struktur ini tersusun dalam $0 lapisan dan mengandung sel batang (rods) dan sel keru"ut ("ones), yang merupakan reseptor penglihatan, ditambah 6 jenis neuron * $ Sel bip bipolar 2 Sel ga ganglion 3 Sel Sel hor hori7 i7on onta tall 6 Sel am amakri krin 5arena lapisan saraf pada retina disatukan bersama-sama oleh sel-sel ganglia yang disebut muller 8onjolan-tonjolan dari sel-sel ini membentuk membrane pembatas dalam di permukaan dalam retina dan membrane pembatas luar di lapisan reseptor Retina Retina berbat berbatasa asan n dengan dengan koroid koroid dengan dengan sel pigmen pigmen epitel epitel retina retina,, dan terdir terdirii atas atas lapisan * $ api apisa san n foto fotore rese sept ptor or /erupakan lapisan terluar retina terdiri atas sel batang yang mempunyai bentuk ramping, dan sel keru"ut 2 /emb /embra ran n limi limita tan n ekste ekstern rnaa /erupakan membran ilusi 3 api apisa san n nukl nukleu euss /erupakan susunan lapisan nukleus sel keru"ut dan sel batang 6 api apisa san n plek pleksi sifo form rm luar luar /erupakan lapisan aseluler dan merupakan tempat sinapsis sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel hori7ontal ' api apisa san n nukl nukleu euss dala dalam m /erupak /erupakan an tubuh tubuh sel bipola bipolar, r, sel hori7o hori7onta ntall dan sel muller muller apisa apisan n ini mendapa mendapatt metabolisme dari arteri retina sentral api apisa san n plek pleksi sifo form rm dal dalam am
3
/erupakan lapisan aseluler merupakan tempat sinaps sel tripolar, sel amakrin dengan sel ganglion api apisa san n sel sel gangl ganglio ion n /erupakan lapisan badan sel daripada neuron kedua + api apisa san n ser serabu abutt sara saraf f /erupakan lapisan akson sel ganglion menuju ke arah saraf optik !i dalam lapisanlapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina . /emb /embra ran n limi limita tan n inte intern rnaa /erupakan membran hialin antara retina dan badan ka"a 9arna retina retina biasany biasanyaa jingga, jingga, kadangkadang-kad kadang ang pu"at pu"at pada anemia anemia dan iskemi iskemiaa dan merah pada hyperemia
:ntuk melihat fungsi retina maka dilakukan pemeriksaan subjektif retina seperti* tajam penglihatan, penglihatan #arna, dan lapang pendangan emeriksaan objektif adalah *
-
;lek ;lektr tror oret etin inoo-gr gram am (;R& (;R&))
-
;lek ;lekttro-ok o-okul ulog ogrram (;< (;<&) &)
-
=isual sual ;4ok ;4oked ed Resp Respon onss (=; (=;R) R)
>ungsi retina >ungsi retina pada dasarnya adalah menerima bayangan 4isual yang dikirim ke otak agian sentral retina atau daerah ma"ula mengandung lebih banyak fotoreseptor keru"ut daripada bagian perifer retina -
Sel keru"ut keru"ut ("ones), ("ones), yang yang berjumla berjumlah h dan dan paling paling banyak banyak di region fo4ea, berfungsi berfungsi untuk sensasi yang nyata (penglihatan yang paling tajam) dan penglihatan #arna
4
-
Sel Sel bata batang ng (rods (rods), ), untuk untuk sens sensas asii yang yang sama samarr-sa sama marr pada pada #akt #aktu u mala malam m atau atau "ahaya "ahaya remang Sel ini mengandung pigmen 4isual ungu yang disebut rhodopsin
2.2. .2. De"&n "&n&s&
Retinoblas Retinoblastoma toma adalah tumor retina retina yang terdiri atas atas sel neuroblastik neuroblastik yang tidak berdiferensiasi dan merupakan tumor ganas gan as retina pada anak (!onna 9ong, 9ong, $..) 60% penderita retinoblastoma merupakan penyakit herediter Retinoblastoma merupakan tumor yang yang bersifat bersifat
autoso autosomal mal
domina dominan n dan merupaka merupakan n tumor embri embrional onal Sebagian Sebagian besar besar
penderita dengan retinoblastoma aktif ditemukan pada usia kurang dari ' tahun, sedang bila terdapat binokuler biasanya terdapat pada usia lebih muda atau $0 bulan
Reti Retinob nobla last stom omaa dapat dapat tumb tumbuh uh ke luar luar (eks (eksof ofit itik ik)) atau atau ke dalam dalam (end (endof ofit itik ik) ) Retinoblastoma eksofitik timbul dari lapisan inti luar, dapat terlihat seperti ablasio retina yang ang soli solid, d, tumb tumbuh uh mene menemb mbus us kelu keluar ar lapi lapisa san n reti retina na atau atau ke ruan ruang g sub sub reti retina na Retinoblastoma endofitik timbul dari lapisan inti dalam serabut saraf dan lapisan ganglion retina, tumbuh ke dalam 4itreous 8umor dapat meluas le#at infiltrasi 4ena-4ena pada daerah tersebut disertai metastasis hematogen ke tulang dan sumsum tulang 5edua jenis se"ara bertahap akhirnya mengisi mata dan melalui saraf optikus ke otak dan di sepanjang saraf saraf dan pembul pembuluh-p uh-pemb embuluh uluh emisar emisarii di sklera sklera ke jaring jaringan an orbita orbita lainny lainnya a Se"ara Se"ara mikroskopis, sebagian besar retinoblastoma terdiri dari sel-sel yang ke"il, tersusun rapat,
5
bundar atau poligonal dengan inti besar ber#arna gelap dan sedikit sitoplasma 5elainankelainan degeneratif sering dijumpai dengan disertai nekrosis Retinoblastoma dapat terjadi pada satu mata (unilateral) ataupun pada kedua mata (bilat (bilatera eral) l) dan biasan biasanya ya berkem berkembang bang pada usia usia $ tahun tahun atau atau 2 tahun tahun Retino Retinobla blasto stoma ma dapat menyerang laki-laki dan perempuan Retinoblastoma dapat ditemukan dalam bentuk yang regresi terutama pada anakanak ada saat terakhir ini terlihat kenaikan jumlah anak menderita retinoblastoma di Indones Indonesia ia 5enaikan 5enaikan inside insiden n
tumor tumor ini mungkin mungkin sekali sekali akibat akibat sudah sudah mening meningkat katnya nya
penerangan akan tumor pada anak, sehingga para orang tua penderita lebih "epat memeriksakan mata anaknya
2.3. 2.3. Klas Klas&"& &"&kas kas&& 'an 'an $ta' $ta'&um &um $ &olongan I 8umor solitermultiple solitermultiple kurang dari 6 diameter papil 8erdapat pada atau dibelakang ekuator rognosis sangat baik 2 &olongan II Satu atau beberapa tumor berukuran 6-$0 diameter papil rognosis baik 3 &olongan III 8umor ada didepan ekuator atau tumor soliter berukuran ?$0 diameter papil rognosis meragukan 6 &olongan I= 8umor multiple sampai ora serata rognosis tidak baik ' &olongan = Setengah retina terkena benih di badan ka"a rognosis buruk
8erdapat 8erdapat tiga stadium dalam retinoblastoma * @ Stadium tenang upil lebar, dipupil tampak refleks kuning yang disebut Aautomatic Aautomatic cats eyeB eyeB @ Stadium glaukoma
2.!
Et&%l%g&
Retinoblastoma terjadi karena kehilangan kedua kromosom dari satu alel dominan protektif
yang berada dalam pita kromosom $3C$6 yang berfungsi sebagai protektif
keganasan dan sering hilang pada beberapa tumor manusia dan berpotensi mengandung gen supres supresor or tumor tumor (8S&) (8S&) isa isa karena karena mutasi mutasi atau atau dituru diturunkan nkan /utasi /utasi terjad terjadii akibat akibat perubahan pada rangkaian basa !D eristi#a ini dapat timbul karena kesalahan replikasi, gerakan, atau perbaikan sel /utasi dalam sebuah sel benih akan ditransmisikan kepada turunan sel tersebut Sejumlah fa"tor, termasuk termasuk 4irus, 4irus, 7at kimia, kimia, sinar ultra4iolet, ultra4iolet, dan radias radiasii pengio pengion, n, akan akan menin meningkat gkatkan kan laju laju mutasi mutasi /utasi /utasi kerapk kerapkali ali mengen mengenai ai sel somati" dan kemudian ditentukan kepada generasi sel berikutnya dalam suatu generasi 2.) 2.)
an& an&"e "est stas as&& Kl& Kl&n& n&ss a eukoko eukokoria ria meru merupaka pakan n keluhan keluhan dan gejala gejala yang yang paling paling sering sering ditem ditemuka ukan n Sepert Sepertii mata mata ku"ing ku"ing Reflek Reflek 4isual 4isualisa isasi si yang yang berula berulang ng dari dari tumor tumor 5etika 5etika tumor tumor
tumbuh di belakang retina Reflek putih mungkin terlihat ketika tumor masih "ukup ke"il
8anda 8anda dini
retinoblastoma adalah mata juling (strabismus), mata merah atau terdapatnya #arna iris yang tidak normal Strabismus terjadi karena fiksasi yang jelek dari daya penglihatan mata yang tidak "
sama 8erutama 8erutama jika tumor tumbuh di makula, area ketajaman "ahaya pandang mata 8umor 8umor dengan dengan ukuran ukuran sedang sedang akan akan memberi memberikan kan gejala gejala hipopi hipopion, on, didala didalam m bilik bilik mata
d
depan, u4eitis, endoftalmitis, ataupun suatu panoftalmitis ola mata mata menjadi menjadi besar, besar, bila bila tumor tumor sudah sudah menyebar menyebar luas luas didalam didalam bola bola mata mata 7
e ila ila terjadi terjadi nekr nekrosi osiss tumor tumor,, akan teja tejadi di gejala gejala panda pandangan ngan bera berat t f 8ajam 8ajam penglihatan sangat menurun g Dyeri h ada tumor tumor yang yang besar, besar, maka mengisi mengisi seluruh seluruh rongga rongga badan badan ka"a ka"a sehingga sehingga badan badan ka"a ka"a terl terlih ihat at benj benjol olan an ber# ber#ar arna na puti putih h kekun kekunin ingg-ku kuni ning ngan an deng dengan an pemb pembul uluh uh dara darah h i
diatasnya 5ebutaan iasanya iasanya berupa tanda yang terlambat, terlambat, tapi kebutaan seringkali seringkali tidak jelas terdeteksi ke"uali orang tua mengamati sikaptindakan anak yang menunjukkan tanda kehilangan daya penglihatan
2.*
Pemer&ksaan D&agn%st&k a. :ltras :ltrasono onogra grafi fi dan tomogr tomografi afi "omput "omputer er dilaku dilakukan kan teruta terutama ma untuk untuk pasien pasien dengan dengan +. ,. '.
metastase keluar misalnya dengan gejala proptosis bola mata ;lektroretino-gram(;R&), berguna untuk menilai luas kerusakan pada retina ;lektro-okulogram (;<&) =isual =isual ;4oked Respons (=;R), berguna untuk mengetahui adanya perbedaan rangsang yang
sampai
ke
korteks
sehingga
dapat
diketahui
adanya
gangguan
rangsanganpenglihatan pada seseorang 2.2.-
Pena Penata tala laks ksan anaa aan n
Semua Semua tujuan tujuan terapi terapi adalah adalah untuk untuk merusa merusak k tumor tumor dan mempert mempertaha ahankan nkan hidup hidup 8erapi primer retinoblastoma unilateral biasanya enukleasi, kendatipun pada kasus-kasus terten tertentu, tu, altern alternati atiff sepert sepertii kriotr kriotrapi api (kemot (kemotera erapi), pi), fotokoa fotokoagul gulan an atau atau radias radiasii dapat dapat dipertimbangkan a ila ila tumor tumor masih masih terbatas terbatas intraoku intraokuler ler,, pengoba pengobatan tan dini mempuny mempunyai ai prognos prognosis is yang baik, tergantung dari letak, besar dan tebal b ada tumor yang masih intraokuler dapat dilakukan krioterapi, fotokoagulasi laser, laser, atau kombinasi kombinasi sitostatik sitostatik dan fotokoagulasi fotokoagulasi laser untuk mempertahankan mempertahankan 4isus " ada ada tumo tumorr intr intraok aokul uler er yang yang suda sudah h men"a men"apai pai selur seluruh uh 4itr 4itreo eous us dan dan 4isu 4isuss nol, nol, dila dilakuk kukan an enukl enuklea easi si,, yait yaitu u penga pengang ngka kata tan n bola bola mata mata dan dapat dapat dila dilaku kuka kan n pemasangan bola mata buatan
8
d ila ila tumo tumorr tela telah h kelu keluar ar bulbus bulbus okuli, okuli, tapi tapi masi masih h terb terbat atas as di rongg ronggaa orbi orbita ta,, dilakukan kombinasi eksentrasi yaitu pengangkatan bola mata beserta palpebra Serta dapat dilakukan radioterapi, dan kemoterapi e asien harus harus terus terus die4aluas die4aluasii seumur seumur hidup karena karena 20-.0% 20-.0% pasien pasien retinoblas retinoblastoma toma bilateral akan menderita tumor ganas primer, terutama terutama osteosarkoma Eika satu mata yang terserang, pengobatan pengoba tan bergantung pada kalsifikasi tumor* •
&olongan I dan II dengan pengobatan lo"al (radiasi, "ryotherapy, fotokoagulasi laser) 5adang-kadang digabung dengan kemoterapi
•
Eika tumor besar (golongan I= dan =) mata harus dienukleasi segera /ata tidak terkena dilakukan radiasi sinar F dan kemoterapi
2.
K%m/l&kas&
!alam penanganan kanker, gejala umum harus diketahui /isalnya saja untuk kanker mata (retinoblastoma), akan mun"ul bintik putih (seperti pada mata ku"ing), dan bola mata tampak lebih besar, mata menonjol, pendarahan pada mata se"ara spontan, hingga hingga mata mendada mendadak k juling juling Ini bisa dialam dialamii pada usia anak di ba#ah ba#ah empat empat tahun tahun &ejala lain seperti pembengkakan hati, limfa, dan kelenjar getah bening enderita akan mengal mengalami ami juga juga penuru penurunan nan kesada kesadaran ran,, ganggua gangguan n keseim keseimban bangan, gan, kejang kejang,, kelump kelumpuhan uhan anggota gerak hingga otak 2.0
Pr%gn%s&s
rognosis rognosis retinoblas retinoblastoma toma terkait terkait langsung langsung dengan ukuran dan perluasan perluasan tumor tumor 5ebanyakan 5ebanyakan tumor yang terbatas terbatas pada mata dapat disembuhkan disembuhkan rognosis rognosis buruk apabila terjadi perluasan ke orbitasaraf mata 8umor mempunyai prognosis baik bila ditemukan dini dan intraokuler rognosis sangat buruk buruk bila sudah tersebar tersebar ekstra ekstra okuler pada saat pemeriksaan pemeriksaan pertama pertama 8umor 8umor dapat masuk ke dalam otak melalui saraf opti" yang terkena infiltrasi sel tumor rognosis juga bergantung pada ketepatan dan ke"epatan tindakan pabila klien datang datang dengan dengan stadiu stadium m dini dini maka maka penanga penanganan nan juga juga dapat dapat dilakuk dilakukan an sedini sedini mungki mungkin n rognosis buruk apabila klien datang dengan stadium lanjut 9
2.1 Web of Caution 456 8erlampir)
BAB III A$UHAN KEPERAATAN 3.1 3.1 Peng Pengka kaj& j&an an
$ Iden Identi tita tass kli klien en /eliputi nama, umur, agama, jenis kelamin, pendidikan, alamat, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, Do register, dan diagnosa medis Retinoblastoma unilateral dan bilateral paling banyak pada kelompok usia 0 G ' tahun sebanyak 60% dan 6.% aki-laki lebih banyak dari perempuan pada yang unilateral (366 * $2'%) dan bilateral (366% * $+%) 2 5elu 5eluha han n uta utam ma 5eluhan dapat berupa perubahan persepsi penglihatan, demam, kurang nafsu makan, gelisah, "engeng, nyeri pada luka post operasi, terjadi infeksi pada luka post op, serta pera#atan dan pengobatan lanjutan dari tindakan operasi 10
:mumnya pasien datang dengan keluhan mata merah dan sakit 3$3%, leukokoria 2+$%, strabismus 2$.% dan proptosis $++% 3 Ri#a Ri#ay yat kes keseh ehat atan an •
Ri#ayat 5esehatan Sekarang &ejala a#al yang mun"ul pada anak isa berupa bintik putih pada mata tepatnya pada retina, terjadi pembesaran, mata merah dan besar
•
Ri#ayat 5esehatan /asa alu Ri#a Ri#ay yat
kes kesehat ehatan an
masa asa
lalu alu
berk berkai aittan
deng dengan an
kem kemungk ungkin inan an
memak emakan an
makananminuman yang terkontaminasi, infeksi ditempat lain misal* pernapasan •
Ri#ayat kesehatan keluarga erkaitan erkaitan erat dengan penyakit keturunan dalam keluarga, misalnya misalnya ada anggota anggota keluarga yang pernah menderita penyakit yang sama
6 Ri#aya Ri#ayatt trauma trauma sebel sebelum um atau atau sesudah sesudah ada ada keluhan keluhan 8rauma dapat memberikan kerusakan pada seluruh lapis kelopak ataupun bola mata 8raum 8raumaa sebelu sebelumny mnyaa dapat dapat juga juga memberi memberikan kan kelain kelainan an pada pada mata mata terseb tersebut ut sebelu sebelum m meminta pertolongan
' eny enyaki akitt mata mata sebe sebelu lumn mnya ya 5adang5adang-kada kadang ng dengan dengan menget mengetahui ahui ri#aya ri#ayatt penyakit penyakit mata mata sebelum sebelumny nyaa akan akan dapat dapat meener meenerangk angkan an tambaha tambahan n gejala gejala-ge -gejal jalaa penyakit penyakit yang yang dikelu dikeluhkan hkan pender penderita ita Sepert Sepertii glaukoma yang mengakibatkana 8I< meningkat enyakit enyakit lain lain yang yang seda sedang ng dider diderit itaa ila ila seda sedang ng mend mender erit itaa peny penyak akit it lain lain deng dengan an kead keadaa aan n yang yang buru buruk, k, dapa dapatt pula pula memperburuk keadaan klien Ri#a Ri#ay yat psi psiko kolo logi gi a Reaksi pasien pasien dana keluarga keluarganya nya terhadap terhadap gangguan gangguan penglihat penglihatan an yang dialami dialami pasien pasien * "emas, takut, gelisah, sering menangis, sering bertanya b /ekanisme koping
11
+ eme emeri riks ksaa aan n khus khusus us mat mataa a eme emeri riks ksaa aan n tajam tajam pengli penglihat hatan an ada retinoblastom retinoblastoma, a, tumor dapat menyebar luas di dalam bola mata sehingga dapat merusak semua organ di mata yang menyebabkan tajam penglihatan sangat menurun b emeriksaan gerakan bola mata embesaran tumor dalam rongga mata akan menekan saraf dan bahkan dapat merusak saraf tersebut dan apabila mengenai saraf III, I= dan =I maka akan menyebabkan mata juling " emeri emeriksa ksaan an susuna susunan n mata mata luar dan dan lakri lakrimal mal emeriksaan dimulai dari kelopak mata, sistem lakrimal, konjungti4a, kornea, bilik mata depan, iris, lensa dan pupil ada retinoblastoma didapatkan * -
eukokoria Haitu Haitu reflek pupil yang ber#arna putih
-
ipopion Haitu Haitu terdapatnya nanah di bilik mata depan dep an
-
ifema Haitu Haitu terdapatnya darah pada pembuluh darah, biasanya terjadi karena trauma
-
:4eitis
d eme emeri riks ksaa aan n pupi pupill eukokoria (reflek pupil yang ber#arna putih) merupakan keluhan dan gejala yang paling sering ditemukan pada penderita dengan retinoblastoma e eme emeri riks ksaa aan n fund fundus uskop kopii /enggunakan oftalmoskopi untuk pemeriksaan media, papi saraf optik, dan retina ada retinoblastom retinoblastomaa ditemukan ditemukan refleksi refleksi tak ada (atau gelap) akibat perdarahan perdarahan yang banyak dalam badan ka"a f eme emeri riks ksaa aan n teka tekana nan n bola bola mata mata 12
ertumbuhan tumor ke dalam bola mata menyebabkan tekanan bola mata meningkat 3.2 3.2 Anal Anal&s &s&s &s Dat Data a
Do $
!ata !ata objektif * 5etajaman penglihatan • menurun Strabismus • /ata merah • ola mata membesar • 8ekanan 8ekanan bola mata • meningkat eukokoria •
;tiologi &angguan penerimaan sensori pada lapisan fotoreseptor J 5etajaman penglihatan menurun J &angguan persepsi sensori penglihatan
/asalah &angguan persepsi sensori penglihatan
2
!ata objektif * danya massa tumor • 8ajam 8ajam penglihatan menurun • 8ekanan 8ekanan bola mata • meningkat eukokoria •
eningkatan massa J enekanan syaraf optik J 5eterbatasan lapang pandang J Resiko tinggi "edera
Resiko tinggi "edera
3
!ata subjektif * /engeluh nyeri • /engeluh sakit kepala • !ata objektif * kti4itas kurang • ;kspresi meringis • Sering menangis •
5ompresidekstruksi jaringan saraf J Sakit kepala J Dyeri J Sering menangis J ktifitas kurang J &angguan rasa nyaman
&angguan rasa nyaman * nyeri
6
!ata subjektif * 5lien mengeluh badan • panas !ata objektif * RR ? 22 •
Insisi jaringan J da perlukaan J Resiko infeksi
Resiko infeksi
13
•
Suhu ? 3,'
'
!ata subjektif * 8akut • !ata objektif * &elisah • Sering menangis •
!ata subjektif * 5lien mengeluh malu • 5lien mengeluh takut • !ata objektif * Rasa per"aya diri berkurang • /enutup diri •
!ata objektif * erontak • /enangis • 5ehilangan "ontrol • gresif • /arah •
+
!ata objektif * 5eluarga sering bertanya • 5eluarga nampak murung • 5eluarga nampak gelisah • ertanyaan pernyataan • keluarga salah konsepsi
.
!ata objektif * 8idak akurat mengikuti • instruksi 5eluarga Dampak murung • 5eluarga gelisah • ertanyaan pernyataan • keluarga salah konsepsi
ingkungan dan kebiasaan asing J 8akut 8akut berpisah dengan orang tua J Sering menangis J Kemas erubahan penampilan setelah operasi J /alu J &angguan "itra diri
Kemas
&angguan "itra diri
5esulitan pemahaman erubahan pengertian kepribadian dan mempersepsikan sakit prilaku J engingkarandenial J gresif, marah J erubahan kepribadian dan perilaku !iagnosa kebutaan anak erubahan proses J keluarga 5eluarga nampak gelisah J ertanyaan pernyataan keluarga salah konsepsi J erubahan proses keluarga 5urangnya informasi 5urangnya mengenai penyakit anaknya pengetahuan keluarga J 5eluarga murung J 5eluarga gelisah J ertanyaan pernyataan keluarga salah konsepsi 14
J 8idak akurat mengikuti instruksi J 5urangnya pengetahuan keluarga $0
!ata ata ob objekti ktif * 5urang per"aya diri • Dgompol • Regresi • Suka mengisap jari •
embatasan akti4itas J >ungsi motorik terganggu J 5urang per"aya diri J Risiko keterlambatan perkembangan
Risiko keterlambatan perkembangan
$$
!at !ata subje ubjekt ktiif * 5lien mengeluh mual dan • muntah 5lien mengeluh diare • !ata objektif * 8urgor kulit buruk • :bun-ubun "ekung • /ukosa bibir kering •
;fek samping kemoterapi J /ualmuntahdiare J !ehidrasi J 5ekurangan 4olume "airan
5ekurangan 4olume "airan
$2 $2
!at !ata subje ubjekt ktiif * 5lien mengeluh nyeri • !ata objektif * 5lien merintih dan • menangis
Insisi jaringan J da perlukaan J /erintihmenangis J Dyeri
Dyeri
3.3 D&agn%sa ke/era7atan ke/era7atan /asalah kepera#atan yang mungkin mun"ul mun"ul pada klien dengan retinoblastoma retinoblastoma antara lain * $ &angg &angguan uan per perse seps psii senso sensori ri 2 Risi Risiko ko tingg tinggii "ed "eder era a 3 &angg &angguan uan rasa rasa nya nyama man n * nyer nyerii 6 Kemas ' erubah erubahan an kepri kepribadi badian an dan dan peril perilaku aku 15
Risiko Risiko kete keterla rlamba mbatan tan perk perkemb embang angan an eruba erubaha han n prose prosess kelua keluarg rga a + 5urangn 5urangnya ya pengeta pengetahuan huan keluar keluarga ga /asalah kepera#atan yang mungkin mun"ul pada penatalaksanaan kemoterapi * $ Kemas 2 5ekur 5ekurang angan an 4ol 4olum umee "air "airan an 3 &angg &angguan uan "itr "itraa dir diri i /asalah kepera#atan yang mungkin mun"ul pada penatalaksanaan pembedahan * re operasi * $ Kemas 2 5urangn 5urangnya ya pengeta pengetahua huan n kelu keluarg arga a
ost operasi * $ Dyeri 2 Risi Risiko ko infe infeks ksi i 3 &ang &anggua guan n "itr "itraa dir diri i !iagnosa 5epera#atan * $ &anggua &angguan n persep persepsi si sensori sensori pengli penglihat hatan an berhub berhubunga ungan n dengan dengan gangguan gangguan penerim penerimaan aan 2 3 6 '
sensori dari organ penerima Kemas berhubungan berhubungan dengan dengan kurang kurang pengetah pengetahuan uan mengenai mengenai prosedur prosedur operasi operasi Dyeri berhubungan berhubungan dengan dengan perluk perlukaan aan akibat akibat insis insisii jaringan jaringan Resiko Resiko infeksi berhubun berhubungan gan dengan prosedur prosedur tindakan tindakan in4asif in4asif insisi insisi jaringan jaringan tubuh tubuh &angguan &angguan "itra "itra diri berhubun berhubungan gan dengan dengan perubahan perubahan penampilan penampilan pas"a pas"a operasi operasi Risi Risiko ko keter keterlam lambat batan an perk perkem emba banga ngan n berh berhub ubung ungan an denga dengan n pembat pembatas asan an akti4 akti4it itas as dalam proses hospitalisasi
3.! Inter8ens& Inter8ens& Ke/era7atan Ke/era7atan $ &anggua &angguan n persep persepsi si sensor sensorii penglih penglihata atan n berhub berhubunga ungan n dengan dengan ganggua gangguan n penerim penerimaan aan
sensori dari organ penerima 8ujuan* /empertahankan lapang ketajaman penglihatan tanpa kehilangan lebih lanjut 5riteria hasil* $ erpar erparti tisip sipasi asi dalam dalam progra program m pengobat pengobatan an 2 /engen /engenal al gangguan gangguan sens sensori ori dan dan berkompe berkompensa nsasi si terhada terhadap p pengobata pengobatan n 3 /engid /engident entifi ifikasi kasime mempe mperbai rbaiki ki potensia potensiall bahaya bahaya dalam lingkun lingkungan gan Inter4ensi* $ 8entukan 8entukan ketajam ketajaman an penglihatan, penglihatan, "atat "atat apakan satu satu atau kedua kedua mata yang yang terlibat terlibat R kebutuh kebutuhan an indi4i indi4idu du dan piliha pilihan n inter4 inter4ens ensii sangat sangat ber4ar ber4arias iasii sebab sebab kehila kehilangan ngan penglihatan terjadi lambat dan progresif ila bilateral, tiap mata dapat berlanjut pada laju yang berbeda 16
2
R memberikan kesempatan kepada pasien menerima situasi nyata, mengklarifikasi salah konsepsi dan peme"ahan masalah 6 eri penjela penjelasan san dan support support pada pada klien klien pada saat saat setiap setiap melakukan melakukan tindaka tindakan n R mengurangi ke"emasan dan meningkatkan pengetahuan 3 Dyeri berhubungan berhubungan dengan perlukaan perlukaan akibat akibat insisi insisi jaring jaringan an 8ujuan* nyeri teratasi 5riteria hasil* $ /enunj /enunjukka ukkanm nmela elapor porkan kan hila hilangny ngnyaa nyeri nyeri maks maksim imal al 2 /enunj /enunjukka ukkan n tindaka tindakan n santai santai,, mampu mampu berpar berpartis tisipa ipasi si dalam dalam aktif aktifita itast stidu iduri risti stirah rahat at 3
dengan maksimal /enunjukkan /enunjukkan pengguna penggunaan an ketrampil ketrampilan an relaksasi relaksasi dan aktifit aktifitas as hiburan hiburan sesuai sesuai indikas indikasii
untuk situasi indi4idu Inter4ensi* $ 8entukan 8entukan ri#ayat ri#ayat nyeri, nyeri, misalnya misalnya lokasi nyeri, nyeri, frekuensi, frekuensi, durasi, durasi, dan intensit intensitas as (skala (skala 0-$0) dan tindakan penghilangan yang digunakan R Inform Informasi asi memberi memberikan kan data data dasar dasar untuk untuk menge4a menge4alua luasi si kebutu kebutuhan hankee keefek fektif tifan an inter4ensi 2 erikan erikan tindakan tindakan kenyamanan kenyamanan dasar dasar (misalny (misalnya* a* reposisi) reposisi) dan akti4it akti4itas as hiburan hiburan R meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian 3 !oro !orong ng peng penggun gunaa aan n kete ketera ramp mpil ilan an mana manajem jemen en nyer nyerii (mis (misal alny nya* a* tekn teknik ik rela relaks ksas asi, i, 4isualisasi, bimbingan imaginasi), terta#a, musi", dan sentuhan terapeutik R memungkinka memungkinkan n pasien pasien untuk berpartisipas berpartisipasii se"ara se"ara aktif dan meningkatkan meningkatkan rasa kontrol 6 5embangkan 5embangkan ren"ana ren"ana manajemen manajemen nyeri nyeri dengan dengan pasien pasien dan dokter dokter R ren"ana terorganisasi mengembangkan kesempatan untuk kontrol nyeri 8erutama dengan dengan nyeri nyeri kronis kronis,, pasien pasienor orang ang terdeka terdekatt harus harus aktif aktif menjad menjadii parti partisip sipan an dalam dalam manajemen nyeri di rumah ' erikan erikan analgesi" analgesi" sesuai sesuai indikas indikasii (misalny (misalnya* a* morfin, morfin, metadon) metadon) R nyeri adalah komplikasi komplikasi sering sering dari kanker, meskipun meskipun respon respon indi4idual indi4idual berbeda Saat perubahan perubahan penyakitpeng penyakitpengobatan obatan terjadi, penilaian dosis dosis dan pemberian pemberian akan diperlukan ;4aluasis ;4aluasisadari adari terapi terapi tertentu tertentu /isalnya /isalnya pembedahan, pembedahan, kemoterapi kemoterapi,, bioterapi, bioterapi, ajarkan pasienorang terdekat apa yang diharapkan R 5etidaknyamanan rentang luas adalah umum (misalnya nyeri insisi, sakit kepala) tergantung pada proseduragen yang digunakan ;4aluasi ;4aluasi penglihat penglihatan an nyerikont nyerikontrol rol nilai nilai aturan aturan pengobatan pengobatan bila bila perlu perlu
18
R bertujuan untuk mengontrol nyeri maksimum dengan pengaruh minimum pada 5S 6 Resiko Resiko infeksi infeksi berhubungan berhubungan dengan prosedur prosedur tindakan tindakan in4asif in4asif insisi insisi jaringan jaringan tubuh tubuh 8ujuan 8ujuan * 8idak 8idak terjadi terjadi penyebaran infeksi selama tindakan tindakan prosedur prosedur pembedahan pembedahan dan sesudah pembedahan 5riteria hasil * RR normal ($-22) 8emperature 8emperature normal (3-3,'oK) Inter4ensi * $ Kipt Kiptaka akan n ling lingkun kunga gan n ruang ruangany anyang ang bers bersih ih dan dan bebas bebas dari dari kont kontam amin inas asii ling lingkun kunga gan n
2 3 6 '
'
luar R /engurangi kontaminasi dan paparan pasien terhadap agen infeksius Eaga Eaga area area keste kesteril rilan an luka luka oper operasi asi R /en"egah dan mengurangi transmisi kuman Ku"i tangan sebelum sebelum dan dan sesudah sesudah melakukan melakukan tindaka tindakan n R /elindungi klien dari sumber-sumber infeksi dan men"egah infeksi silang akukan teknik teknik asepti asepti"" dan disinfek disinfeksi si se"ara se"ara tepat tepat dalam dalam mera#at mera#at luka luka R /en"egah kontaminasi pathogen 5olabor 5olaborasi asi pember pemberian ian antibi antibioti oti" " R /en"egah pertumbuhan dan perkembangan kuman
&angguan &angguan "itra "itra diri berhubungan berhubungan dengan perubahan perubahan penampilan penampilan pas"a operasi operasi 8ujuan * tidak terjadi gangguan "itra diri 5riteria hasil * /enyatakan penerimaan situasi diri /emasukkan perubahan konsep diri tanpa harga diri negati4e Inter4ensi * $ &ali perasaan perasaan dan perhatian perhatian anak anak terhadap terhadap penampilanny penampilannya a R meningkatkan keterbukaan klien 2 !ukung sosialis sosialisasi asi dengan dengan orangorang-orang orang di sekitar sekitar klien klien R /eningkatkan harga diri klien 3 njurk njurkan an untuk untuk mema memakai kai ka"am ka"amata ata hit hitam am R menutupi kekurangan dan meningkatkan "itra diri klien 6 erikan erikan umpan umpan balik balik positif positif terhadap terhadap perasaa perasaan n anak anak R :mpa :mpan n bali balik k dapa dapatt memb membua uatt klie klien n beru berusa saha ha lebi lebih h kera kerass lagi lagi meng mengat atas asii masalahnya
Risiko Risiko keterlam keterlambatan batan perkembangan perkembangan berhubungan berhubungan dengan pembatasan pembatasan akti4itas akti4itas dalam proses hospitalisasi 8ujuan * tidak terjadi keterlambatan perkembangan 5riteria asil * $ Dyaman dalam proses hospitalisasi 2 8idak 8idak terjad terjadii regresi regresi 3 8ida 8idak k ngomp ngompol ol 19
Inter4ensi * $
/emaks /emaksima imalka lkan n manf manfaat aat hospit hospitali alisas sasii anak anak R /eningkatkan kemampuan kemampuan kontrol diri
2
/emper /empersia siapka pkan n anak untuk untuk mend mendapat apat pera pera#at #atan an di ruma rumah h sakit sakit R /engorientasikan situasi situasi rumah rumah sakit
3
/elibatkan /elibatkan orang tua berpera berperan n aktif aktif dalam dalam pera#at pera#atan an anak anak R upaya men"egah meminimalkan dampak perpisahan
6 erikan erikan kesempatan kesempatan anak mengambi mengambill keputusan keputusan dan melibat melibatkan kan orang orang tua tua dalam dalam peren"anaan kegiatan R keluarga dapat membantu membantu proses pera#atan selama hospitalisasi hospitalisasi ' uat uat jad#al jad#al untuk untuk prose prosedur dur terap terapii dan lati latihan han R /enurunkan tingkat kejenuhan selama hospitalisasi hospitalisasi akuka akukan n pendekat pendekatan an melalu melaluii metode metode permain permainan an R /etode /etode permai permainan nan merupa merupakan kan "ara "ara alamia alamiah h bagi anak anak untuk untuk mengun mengungkap gkapkan kan konflik dalam dirinya yang tidak disadari
20
BAB I9 PENUTUP 1.1
$&m/ulan Retinoblast Retinoblastoma oma adalah adalah &angguan ini merupakan merupakan tumor tumor ganas intraokuler intraokuler yang
terj terjadi adi pada pada anakanak-ana anak k teru teruta tama ma pada pada usia usia di ba#ah ba#ah ' tahu tahun n dan dan sebag sebagia ian n besa besar r didiagnosis pada usia antara bulan dan 2 tahun yang mengakibatkan sulit melihat dengan jelas sehingga sehingga dia merasakan kegelisahan, kegelisahan, takut, takut, berdampak berdampak pada penurunan akti4i akti4itas tas sehing sehingga ga dapat dapat mengala mengalami mi dapat dapat mengal mengalami ami peruba perubahan han pertum pertumbuh buhan an dan perkembangan !.2
$aran
/enurut penjelasan kami di atas, kita harus men"egah men"egah kehadiran penyakit apapun sema semaks ksim imal al mung mungki kin n 9alaup laupun un reti retino nobl blas asto toma ma ini ini bers bersif ifat at here heredi dite ter, r, kita kita dapat dapat men"egah komplikasi lebih lanjut dengan menerapkan asuhan kepera#atan dengan benar seba sebaga gaii usah usahaa pre4e pre4ent ntif if agar agar tida tidak k terj terjad adii masa masala lah h lebi lebih h lanju lanjut t 5ita 5ita juga juga haru haruss memeriksakan mata apabila ada ke"urigaan atau tanda-tanda yang tidak biasa mun"ul untuk dapat menanggulangi se"ara dini sehingga resiko terberat dapat di"egah
DA(TAR PU$TAKA
21
r4in, ehrman, 5liegman$.. Nelson 5liegman$.. Nelson : Ilmu Kesehatan Anak Ed 5 Vol Vol 3 3 Eakarta * ;&K Karpenito, ynda Euall200 Buku Euall200 Buku Saku Diagnosis Kepea!atan Ed "#. Eakarta* ;&K Ilyas, Sidarta,dkk2003Sai Sidarta,dkk2003Sai Ilmu $enyakit %ataEakarta*>5:I %ataEakarta*>5:I IstiComah, Indriana D200' Asuhan Asuhan Kepea!atan Klien &angguan %ataEakarta*;&K %ataEakarta*;&K =oughan, !aniel &,dkk$.. &,dkk$. .'(talmologi '(talmologi )mum.Ed "*Eakarta*9i "*Eakarta*9idya dya /edika 9ilki 9ilkinso nson, n, Eudith Eudith /200 /200 Buku Saku Diagnosis Kepea!atan dengan Inte+ensi NI, dan Kiteia hasil N',. Eakarta* ;&K 9ong, 9ong, !onna$.. $edoman $edoman Klinis Kepea!atan $ediatik Ed * * Eakarta* ;&K http*d"$$26shared"omdo#nload3$.$.3"dbebbb2S5;L!L&D&&:DLSIS8; /L;D&I8 /L;D&I8DLR;8ID<S8< DLR;8ID<S8pdf1tsidM200.$00'-0+6$-db02"2" /pdf1tsidM200.$00'-0+6$-db02"2"
22