BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar belakang
Tetanus Neonatorum merupakan tetanus yang terjadi pada bayi yang dapat disebabkan adanya infeksi melalui tali pusat yang tidak bersih. Kematian Kematian tetanus sekitar 45 – 55 %, sedangkan sedangkan pada tetanus tetanus neonatorum neonatorum sekitar 8%. Terdapat hubungan terbalik antara lamanya masa inkubasi dengan dengan beratn beratnya ya penyak penyakit. it. !esiko !esiko kemati kematian an sekitar sekitar 58 % pada pada masa masa inkubasi " – # hari, dan #$ – 5 % pada masa inkubasi ## – "" hari. &ila inter'al antara gejala pertama dengan timbulnya kejang (epat, prognosis lebih buruk. Tetanus neonatorum merupakan suatu istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan terjadinya penyakit tetanus pada neonatus )bayi berusia *"8 hari+.#," Tetanus neonatorum merupakan suatu penyakit yang berbahaya dan memilki tingkat morbiditas yang tinggi. ata -/ tahun "5 menunjukan Tetanus neonatorum merupakan penyebab dari #4 % kematian neonatus di dunia. &erdasarkan hasil sur'ey dilaksanakan dila ksanakan oleh -/ di#5 negara di 0sia, Timur Tengah dan 0frika pada tahun #1$8 –#18" menekankan bah2a penyakit Tetanus Neonatorum banyak dijumpai daerah pedesaan negara berkembang berkembang termasuk 3ndonesia yang memiliki angka roporsi kematian Neonatal akibat penyakit Tetanus Neonatorum men(apai 5# %. ada kasus Tetanus Tetanus Neonatorum yang tidak dira2at, hampir dapat dipastikan 6! akan mendekati #%, terutama pada kasus yang mempunyai masa inkubasi kurang dari $ hari.7ehubungan dengan hal tersebut diatas serta melihat peran dan fungsi pera2at sangatlah penting dalam hal memperbaiki derajat kesehatan khususnya masalah Tetanus Tetanus Neonatorum pada anak. alam hal pelaksanaan pelaksa naan 0suhan Kepera2atan meliputi aspek promotif )memberikan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan+, pre'entif )pen(egahan+, kuratif )memberikan obat*obatan untuk mengobati mengobati penyebab dasar+, rehabilitatif )dokter, pera2at dan peran serta keluarga keluarga dalam pera2atan pasien+. 1.2
Rumusan masalah #. 0pak 0pakah ah defin efinis isii dari dari teta tetan nus neo neonato natoru rum m ". 0pa 0pa saj sajak akah ah etio etiolo logi gi(( dar darii tet tetan anus us neo neonato natoru rum m . 0pa 0pa saja saja mani manife fest stas asii klin klinis is dari dari teta tetanu nuss neon neonat ator orum um 4. &aga &agaim iman anaa path path2a 2ay y dari ari teta tetanu nuss neo neon nator atorum um
1
5.
1.3
&agaimana pemeriksaan penunjang dari tetanus
neonatorum 9. 0pa saja komplikasi dari tetanus neonatorum $. &agaiamana penatalaksanaan dari tetanus neonatorum 8. &agaimana pen(egahan dari tetanus neonatorum 1. &agaimana konsep askep tentang tetanus neonatorum Tujuan #. :ntuk mengetahui definisi dari tetanus neonatorum ". :ntuk mengetahui etiologi( dari tetanus neonatorum . :ntuk mengetahui manifestasi klinis dari tetanus neonatorum 4. :ntuk mengetahui path2ay dari tetanus neonatorum 5. :ntuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari tetanus neonatorum 9. :ntuk mengetahui komplikasi dari tetanus neonatorum $. :ntuk mengetahui panatalaksanaan dari tetanus neonatorum 8. :ntuk mengetahui pen(egahan dari tetanus neonatorum 1. :ntuk menegtahui konsep askep dari tetanus neonatorum
BAB 2 TINAUAN TE!RI 2.1
De"#n#s# Kata tetanus berasal dari bahasa ;unani tetanos yang berarti
ken(ang atau tegang.# Tetanus merupakan suatu infeksi akut yang ditandai kondisi spastik paralisis yang disebabkan oleh neurotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani. Tetanus berdasarkan gejala klinisnya dapat dibagi menjadi bentuk, yaitu tetanus generalisasi )umum+, tetanus lo(al dan tetanus sefalik. &entuk tetanus yang paling sering terjadi adalah tetanus generalisasi dan juga merupakan bentuk tetanus yang paling berbahaya.Neonatal )berasal dari neos yang berarti baru dan natus yang
2
berarti lahir+" merupakan suatu istilah kedokteran yang digunakan untuk menggambarkan masa sejak bayi lahir hingga usia "8 hari kehidupan. Tetanus Neonatorum adalah penyakit tetanus pada bayi baru lahir dengan tanda klinik yang khas, setelah " hari pertama bayi baru hidup, menangis dan menyusu se(ara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul kekakuan seluruh tubuh dengan kesulitan membuka mulut dan menetek di susul dengan kejang*kejang )-/, #181 +
=uka tusuk, gigitan binatang, luka bakar. =uka operasi yang tidak dira2at dan dibersihkan dengan
baik.
3
(aries gigi. emotongan tali pusat yang tidak steril. enjahitan luka robek yang tidak steril serta pemakaian obat,bubuk, atau daun*daunan
2.3
yang digunakan dalam pera2atan tali pusat %an#"estas# kl#n#s
Tanda dan gejalanya meliputi > a. b. (. d. e. f.
Kejang sampai pada otot pernafasan =eher kaku inding abdomen keras
karena kejang ototrahang dan faring )tenggorok+. g.
Tetanus Neonatorum Sedang
Tetanus Neonatorum Berat
> 7 hari
0 – 7 hari
Frekuensi kejang
Kadang-kadang
sering
Bentuk kejang
Mulut mencucu,
Mulut mencucu,
Trismus kadang,
Trismus terus-menerus,
Kejang rangsang !"
Kejang rangsang !"
Umur bayi
#$sisi badan Kesadaran Tanda-tanda in(eksi
%&ist$t$nus kadang-kadang Masih sadar
'elalu $&ist$t$nus Masih sadar
Tali &usat k$t$r,
Tali &usat k$t$r,
)ubang telinga k$t$r*bersih
)ubang telinga k$t$r*bersih
4
2.&
Luka di
Path'a(
Di i it seran
a
Infeksi i i
Bekas sunkan
Pemotongan tali
yang dak steril
pusat dak steril
Colostridium tetani masuk tubu
!embentuk spora
"pora men#adi bentuk nega$
"pora berkembang
"pora membentuk 2 eksotoksin tetanolisin
tetanos asmin TETANUS
5
"el dara mera lisis Diarbsorbsi
Diarsobrsi ole
u#ung saraf motorik
susunan simpak
!elalui sinap masuk ssp
neurotoksin
+e an
"pasme otot "pasme otot &tot punggung kaku
opistotonis
'ambatan mob( )sik
&tot uretra kaku
&tot leer kaku
laring
"ulit menelan
as)ksia
*etensi urin
/angguan menelan
sianosis
+elebian ,olume -airan
+td(e.fan pola nafas
2.) a+ b+ (+
Pemer#ksaan Penunjang pemeriksaan laboratorium didapati peninggian leukosit pemeriksaan (airan otak biasanya normal pemeriksaan elektromiogram dapat memperlihatkan adanya lepas
muatan unit motorik se(ara terus*menerus . )Teddi, "#+ 2.* +$m,l#kas# #. &ron(hopneumonia, akibat obstruksi saluran pernafasan oleh bakteri. ". 0sirasi pneumonie . ?mphysema 4. neumothorak 2.Penatalaksanaan %enurut Ngast#(ah 2//)0 ,enatalaksanaan ar# tetanus ne$nat$rum mel#,ut# #. iberikan (airan intra'ena dengan larutan glukosa 5% dan Nal
fisiologis dalam perbandingan 4 > # selama 48*$" jam selanjutnya 3@6 hanya untuk memasukkan obat. Aika telah dira2at lebih dari "4jam atau pasien sering kejang atau apneu , diberikan larutan glukosa #% dan natrium bikarbonat #,5% dalam perbandingan 4># )jika fasilitas ada lebih baik periksa analisa gas darah dulu+. &ila setelah $"
%
jam bayi belum mugkin diberi minum peroral, melalui infuse diberi tambahan protein dan kalium. ". iaBepam dosisi a2al ",5 mg intra'ena perlahan*lahan selama "* menit, kemudian diberikan dosis rumat 8*# mgCkg&&Chari melalui 3@6 )diaBepam dimasukkan kedalam (airan infus dan diganti setiap 9 jam+.bila kejang masih timbul dapat ditambah ",5 mg se(ara intra'ena perlahan*lahan. . emberian antitoksin :ntuk mengikat toksin yang masih bebas dapat diberi 0T7 )0ntiTetanus 7erum+ dengan dosis #. satuan setiap hari selama " hari. 4. Tali pusat dibersihkanCkompres dengan alkohol $%Cbetadin #% 5. erhatikan jalan nafas, diuresis, dan tanda 'ital. =endir sering dihisap. Pera'atan #. &ayi
sebaiknya
dira2at
oleh
pera2at
yang
(akap
dan
berpengalaman. 7ebaiknya disediakan # pera2at untuk seorang bayi. &ayi harus dira2at di tempat yang tenang dengan penerangan dikurangi agar rangsangan bagi timbulnya kejang berkurang. ". 7aluran pernapasan dijaga supaya selalu bersih. emasangan spatel lidah yang dibungkus kain untuk men(egah lidah tergigit. . arus tersedia Bat asam. Dat asam diberikan kalau terdapat sianosis, atau serangan apnea, dan pada 2aktu ada kejang. 4. era2atan adekuatE kebutuhan oksigen, makanan, keseimbangan (airan dan elektrolit. 5. emakaian makanan harus hati*hati, bila perlu pemasangan NFT. 9. Kalau pemberian makanan per os tidak mungkin, maka diberi makanan atau (airan intra'ena. 2.4 Pen5egahan #. 3munisasi aktif @aksinasi dasar dalam bentuk toksoid diberikan bersama 'aksin pertusis dan difteri ) 'aksin T +. Kadar proteksi antibodi bertahan selama 5 – # tahun sesudah suntikan G booster G. Tetanus toksoid )TT+ selanjunya diberikan # tahun ke(uali bila mengalami luka yang beresiko terinfeksi, diberikan toksoid bila suntikan terakhir sudah lebih dari 5 tahun sebelumnya atau bila belum pernah 'aksinasi. ada luka
0
yang sangat parah, suntikan toksoid diberikan bila 'aksinasi terakhir sudah lebih dari # tahun. :ntuk men(egah tetanus neonatorum, diberikan TT pada semua 2anita usia subur atau 2anita hamil trimester 333, selain memberikan penyuluhan dan bimbingan pada dukun beranak agar memotong dan mera2at tali pusat bayi dengan (ara semestinya. apat terjadi pembengkakan dan rasa sakit pada tempat suntikan sesudah pemberian 'aksin TT. )
tali
pusat
kotor.
ipoksia
dan
sianosis.
ada anak keluhan dimulai dengan kaku otot lokal disusul dengan kesukaran untuk membuka mulut )trismus+. ada 2ajah > !isus 7ardonikus ekspresi muka yang khas akibat kekakuan otot*otot mimik, dahi mengkerut, alis terangkat, mata agak menyipit, sudut mulut keluar dan ke ba2ah. /pisthotonus tubuh yang kaku akibat kekakuan otot leher, otot punggung, otot pinggang, semua trunk mus(le. ada perut > otot dinding perut seperti papan. Kejang umum, mula* mula terjadi setelah dirangsang lambat laun anak jatuh dalam status kon'ulsius. ada daerah ekstrimitas apakah ada luka tusuk, luka dengan nanah, B.
atau gigitan binatang D#agn$sa +e,era'atan #. ola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan neurologis ". Fangguan menelan berhubungan dengan paralisis serebral . Fangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan
7. n$ 1
kendali otot 4. ipertermia berhubungan dengan proses penyakit Inter8ens#
D#agn$sa +e,era'atan
N!7
NI7
ola nafas tidak efektif
7etelah dilakukan tindakan Tera,# $ks#gen
berhubungan dengan
kepera2atan selama I"4
#. petahankan kepatenan
gangguan neurologis
jam
jalan nafas ". siapkan peralatan
sudah
diharapkan dapat
pasien
mengatasi
gangguan pola nafas dengan
oksigen dan berikan
5r#ter#a has#l >
melalui system
#. 6rekuensi pernafasan )5+ ". Jirama pernafasan )5+ . Kepatenan jalan
humidifier . monitor aliran oksigen 4. pantau adanya tanda* tanda kera(unan oksigen
nafas )5+ 4. enggunaan otot
bantu nafas )5+ 5. 7ianosis )5+ 9. gangguan kesadaran )5+ $. diaphoresis )5+ 2
Fangguan menelan
7etelah dilakukan tindakan
Pember#an makan engan
berhubungan dengan
kepera2atan selama I"4
tabung enteral
paralisis serebral
jam diharapkan pasien
#.
sudah mampu menelan
prosedur kepada
dengan 5r#ter#a has#l
pasien ". sisipkan selang
#.
mempertahan
jelaskan
kan makanan di
nasigastrik . berikan Bat
mulut )5+ ". kemampuan
penahan di kulit dan
mengunyah )5+ . reflek menelan sesuai dengan 2aktunya )5+ 4. tersedak )5+ 5. muntah )5+
amankan selang makan dengan plaster 4. monitor penempatan selang 5. tandai selang dititik luar untuk mempertahankan penempatan yang tepat 9. ta2ari dot pada bayi selama makan $. gunakan teknik yang bersih selama memberikan makan melalui selang 8. monitor pasien jika merasa kenyang, mual, dan muntahisi ulang makanan setiap 4 jam 1. monitor intake
1
dan output
D.
Im,lementas# 3mplementasi kepera2atan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh pera2at untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
yang
dihadapi
kestatus
kesehatan
yang
baik
yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan )Fordon, "9, dalam otter erry, "9+. E. E8aluas# ?'aluasi adalah tinjdakan intelektual untuk melengkapi proses kepera2atan yang menandakan seberapa jauh diagnose kepera2atan, ren(ana tindakan, dan implementasinya sudah berhasil di(apai. )6erry, "1+.
BAB 3 PENUTUP 3.1
+es#m,ulan Tetanus Neonatorum merupakan tetanus yang terjadi pada bayi
yang dapat disebabkan adanya infeksi melalui tali pusat yang tidak
11
bersih.
DA:TAR PU9TA+A
epkes !3.#181. Perawatan Bayi dan Anak .?disi #. Aakarta Ngastiyah. "5. Perawatan Anak Sakit . ?disi ". Aakarta > ?F Kumala, oppy.#118. Kamus Saku Kedokteran Dorland .?disi "5.Aakarta>?F ;uliani, !ita dan 7uriadi."#.Asuhan Keperawatan pada anak . ?disi #.Aakarta> ?F
12
idayat, 0limul, 0BiB."5. Pengantar Ilmuu Keperawatan Anak 1. ?disi #.Aakarta> 7alemba ?F T3<
13