TUGAS MAKALAH MATA KULIAH KBK SISTEM RESPIRASI II ³Efusi Pleura´
Disusun oleh:
Chusnul Laili 09119764 IKP Reg IV-B
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN K ESEHATAN SURYA MITRA HUSADA KEDIRI 2011
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
1
BAB I PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG MASALAH Masalah kesehatan dengan gangguan sistem pernapasan masih menduduki peringkat yang tinggi sebagai penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Efusi pleura adalah salah satu kelainan yang mengganggu sistem pernapasan Efusi pleura sendiri sebenarnya bukanlah diagnosa dari suatu penyakit melainkan hanya lebih merupakan symptom atau komplikasi dari suatu penyakit. Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat cairan berlebihan di rongga pleura, dimana kondisi ini jika dibiarkan akan membahayakan jiwa penderitanya (John Gibson, MD, 1995, Waspadji Sarwono (1999, 786). Penyebab efusi pleura bisa bermacam-macam seperti gagal jantung, adanya neoplasma (carcinoma bronchogenic dan akibat metastasis tumor yang berasal dari organ lain), tuberculosis paru, infark paru, trauma, pneumoni, syndroma nefrotik, hipoalbumin dan lain sebagainya. (Allsagaaf H, Amin M Saleh, 1998, 68). Tingkat kegawatan pada efusi pleura ditentukan oleh jumlah cairan, kecepatan pembentukan cairan dan tingkat penekanan pada paru. Jika efusi luas, expansi paru akan terganggu dan pasien akan mengalami sesak, nyeri dada, batuk non produktif bahkan akan terjadi kolaps paru dan akibatnya akan terjadilah gagal nafas. Kondisi-kondisi tersebut diatas tidak jarang menyebabkan kematian pada penderita efusi pleura. Berbagai permasalahan keperawatan yang timbul baik masalah aktual maupun potensial akibat adanya efusi pleura antara a ntara lain adalah ketidak efektifan pola nafas, gangguan rasa nyaman, gangguan pemenuhan kebutuhan tidur dan istirahat, kurangnya pengetahuan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2
menyebabkan penurunan berat badan pasien serta masih banyak lagi permasalahan lain yang mungkin timbul.
II.
III.
RUMUSAN MASALAH 1.
Apakah definisi dari Efusi Pleura?
2.
Apakah insiden dari Efusi Pleura?
3.
Apakah klasifikasi dari Efusi Pleura?
4.
Apakah etiologi dari Efusi Pleura?
5.
Apakah WOC dari Efusi Pleura?
6.
Apakah manifestasi klinis dari Efusi Pleura?
7.
Apa saja pemeriksaan diagnostik dari Efusi Pleura?
8.
Bagaimana penatalaksanaan dari Efusi Pleura?
9.
Bagaiman asuhan keperawatan dari Efusi Pleura?
TUJUAN PEMBELAJARAN 1.
Mengetahui definisi dari Efusi Pleura
2.
Mengetahui insiden dari Efusi Pleura
3.
Mengetahui klasifikasi dari Efusi Pleura
4.
Mengetahui etiologi dari Efusi Pleura
5.
Mengetahui WOC dari Efusi Pleura
6.
Mengetahui manifestasi klinis dari Efusi Pleura
7.
Mengetahui pemeriksaan diagnostik dari Efusi Pleura
8.
Mengetahui penatalaksanaan dari Efusi Pleura
9.
Mengetahui asuhan keperawatan dari Efusi Pleura
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
3
BAB II ISI
1.1.
DEFINISI Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan
dari dalam kavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura viseralis dapat berupa cairan transudat atau cairan eksudat ( Pedoman Diagnosis danTerapi / UPF ilmu penyakit paru, 1994, 111). Effusi
pleura
merupakan
suatu
kondisi
terakumulasinya
cairan
abnormal dalam cavum pleura.
1.2. INSIDEN Berdasarkan data dari medical record di UPF ilmu penyakit paru RSUD Dr. Soetomo Soetomo tahun 1998, didapatkan didapatkan data bahwa effusi effusi pleura menduduki menduduki peringkat kedua setelah TB paru dengan jumlah kasus yang datang sebanyak 364 orang dan angka mortalitasnya mencapai 26 orang. Sedangkan tahun 1999 menduduki peringkat ke lima dengan angka mortalitasnya mencapai 31 orang dan prosentase 8,0% dari 387 kasus efusi pleura yang ada, sementara tahun 2000 mencapai 7,65% dari 366 kasus efusi pleura dan menduduki peringkat kedua setelah TB paru atau angka mortalitasnya mencapai 38 orang, (medical record RSUD Dr Soetomo tahun 2000).
1.3.
KLASIFIKASI 1. Transudat dapat disebabkan oleh kegagalan jantung kongestif (gagal jantung kiri), sindroma nefrotik, asites (oleh karena sirosis hepatis), syndroma vena cava superior, tumor, sindroma meig. 2. Eksudat disebabkan oleh infeksi, TB, preumonia dan sebagainya, tumor, infark paru, radiasi, penyakit kolagen. 3. Effusi hemoragis dapat disebabkan oleh adanya tumor, trauma,
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
4
4. Berdasarkan lokasi cairan yang terbentuk, effusi dibagi menjadi unilateral dan bilateral. Efusi yang unilateral tidak mempunyai kaitan yang spesifik dengan penyakit penyebabnya akan tetapi effusi yang bilateral ditemukan pada penyakit-penyakit dibawah ini : Kegagalan jantung kongestif, sindroma nefrotik, asites, infark paru, lupus eritematosus systemic, tumor dan tuberkolosis.
ETIOLOGI
1.4.
Neoplasma seperti neoplasma bronkogenik dan metastatik
Kardiovaskuler: gagal jantung kongensif, embolus pulmonar, dan perikarditis.
Penyakit intraabdominal: pankreatitis, asites, abses peritonitis.
Infeksi
yang
dapat
disebabkan
oleh
viruz,
bakteri,
jamur,
mikrobakterial dan parasit
Trauma,: fraktur torack
Imunologik: SLE,sindrom nefrotik, uremia
1.5. WOC Dalam keadaan
normal tidak ada rongga kosong antara pleura
parietalis dan pleura vicelaris, karena di antara antara pleura tersebut tersebut terdapat terdapat cairan antara 1 ± 20 cc yang merupakan lapisan tipis serosa serosa dan selalu selalu bergerak teratur.Cairan yang sedikit ini merupakan pelumas antara kedua pleura, sehingga pleura tersebut mudah bergeser satu sama lain. Di ketahui bahwa cairan di produksi oleh pleura parietalis dan selanjutnya di absorbsi tersebut dapat terjadi karena adanya tekanan hidrostatik pada pleura parietalis dan tekanan tekanan osmotic koloid
pada pleura viceralis. Cairan
kebanyakan diabsorbsi oleh system limfatik dan hanya sebagian kecil diabsorbsi oleh system kapiler pulmonal. Hal yang memudahkan penyerapan cairan yang pada pleura viscelaris adalah terdapatnya banyak mikrovili disekitar sel ± sel mesofelial. Jumlah cairan dalam rongga pleura tetap. Karena adanya keseimbangan antara produksi dan absorbsi. Keadan ini bisa terjadi karena adanya tekanan hidrostatik sebesar 9 cm H 2o dan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
5
terganggu oleh beberapa hal, salah satunya adalah infeksi tuberkulosa paru.
Terjadi infeksi tuberkulosa paru, yang pertama basil Mikobakterium tuberkulosa masuk melalui saluran nafas menuju alveoli,terjadilah infeksi primer. Dari infeksi primer ini akan timbul peradangan saluran getah bening menuju hilus (Limfangitis local) dan juga diikuti dengan pembesaran kelenjar getah bening hilus (limphadinitis regional). Peradangan pada saluran
getah
bening
akan
mempengaruhi
permebilitas
membran.
Permebilitas membran akan meningkat yang akhirnya dapat menimbulkan akumulasi cairan dalam rongga pleura. Kebanyakan terjadinya effusi pleura akibat dari tuberkulosa paru melalui focus subpleura yang robek atau melalui aliran getah getah bening. bening. Sebab lain
dapat juga dari robeknya robeknya
pengkejuan kearah kearah saluran getah getah bening bening yang menuju menuju rongga pleura, iga atau columna vetebralis. v etebralis.
Adapun bentuk cairan effusi akibat akibat tuberkolusa paru paru adalah merupakan merupakan eksudat, yaitu
berisi protein yang terdapat pada cairan pleura tersebut tersebut
karena kegagalan aliran protein getah bening. Cairan ini biasanya serous, kadang ± kadang bisa juga hemarogik. Dalam setiap ml cairan pleura bias mengandung leukosit antara 500 ± 2000. Mula ± mula yang dominan adalah sel ± sel polimorfonuklear, tapi kemudian sel limfosit, Cairan effusi sangat sedikit mengandung kuman tubukolusa. Timbulnya cairan effusi bukanlah karena adanya bakteri tubukolosis, tapi karena akibat adanya effusi pleura dapat menimbulkan beberapa perubahan fisik antara lain : Irama pernapasan tidak teratur, frekwensi pernapasan meningkat , pergerakan dada asimetris, dada yanbg lebih cembung, fremitus raba melemah, perkusi redup. Selain hal ± hal diatas ada perubahan lain yang ditimbulkan oleh effusi pleura yang diakibatkan infeksi tuberkolosa paru yaitu peningkatan suhu, batuk dan berat badan menurun.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
6
1.6. MANIFESTASI KLINIS Manifestasi klinik efusi pleura akan tergantung dari jumlah cairan yang ada serta tingkat kompresi paru. Jika jumlah efusinya sedikit (misalnya < 250 ml), mungkin belum menimbulkan manifestasi klinik dan hanya dapat dideteksi dengan X-ray foto thoraks. Dengan membesarnya efusi akan terjadi restriksi ekspansi paru dan pasien mungkin mengalami : y
Dispneu bervariasi
y
Nyeri pleuritik biasanya mendahului efusi sekunder akibat penyakit pleura
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
7
y
Fremitus vokal dan raba berkurang
1.7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan radiologik (Rontgen dada), pada permulaan didapati menghilangnya sudut kostofrenik.
Ultrasonografi
Torakosentesis / pungsi pleura untuk mengetahui kejernihan, warna, biakan tampilan, sitologi, berat jenis.
Cairan pleural dianalisis dengan kultur bakteri, pewarnaan gram, basil tahan asam (untuk TBC), hitung sel darah merah dan putih,
pemeriksaan
kimiawi
(glukosa,
amylase,
laktat
dehidrogenase (LDH), protein), analisis sitologi untuk sel-sel malignan, dan pH.
Biopsi pleura mungkin juga dilakukan
1.8. PENATALAKSANAAN 1. Aspirasi cairan pleura Punksi pleura ditujukan untuk menegakkan diagnosa effusi plura yang dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopis cairan. Disampng itu punksi ditujukan pula untuk melakukan aspirasi atas dasar gangguan fungsi restriktif paru atau terjadinya desakan pada alatalat mediastinal. Komplikasi yang dapat timbul dengan tindakan aspirasi : a. Trauma Karena aspirasi dilakukan dengan blind, kemungkinan dapat mengenai
pembuluh
darah,
saraf
atau
alat-alat
lain
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
8
menyebabkan pergeseran struktur mediastinal kepada struktur semula atau struktur yang retroflux dapat menimbulkan perburukan keadaan terutama disebabkan terjadinya gangguan pada hemodinamik. c. Gangguan keseimbangan
cairan, Ph, elektroit, anemia dan
hipoproteinemia.
2. Wa ter ter Sea l Dra in inage Sua tu tu tinda ka n ya ng dila kuk kuka n untuk me nge lu lu a rk rka n ca ir ira n da ri ri rongga ple ur ura . 3. Pe ngg un unaa n Oba t-ob t-oba ta n Pe ngg un unaa n be rb rbaga i oba t-ob t-oba ta n pa da ple ur ura e ffusi ffusi se la in in ha silny silnya ya ng kontra ve rsi rsi juga me mpuny mpunya i e fe k sa mpin mping . Ha l ini dise ba bk bka n pe mb mbe ntuk ntuka n ca ir ira n ka re na ma li lig na ncy ncy a da la h ka re na e rosi rosi pe mbuluh mbuluh da ra h. h. Ole h ka re na itu pe ngg un unaa n citosta tic tic
misa lny lnya
trye til tile nthiophospor nthiophospora mid mide ,
nitroge n
musta rd, rd,
da n
pe ngg un unaa n za t-z t-za t la inny innya se pe ri ri a ta brin brine a ta u pe ngg un unaa n ta lc lc poudrage tida k me mb mbe rik rika n ha sil sil ya ng ba ny nya k ole h ka re na tida k me ny nye ntuh ntuh pa da fa ktor ktor pa tofisiol tofisiolg i da ri ri te rj rja diny dinya ca ir ira n ple ur ura . Tinda ka n ope ra tif tif a nt nta ra la in in : 1. Thoracosintesis Dapat dengan melakukan apirasi yang berulang-ulang dan dapat pula dengan WSD atau dengan suction dengan tekanan 40 mmHg 2. Pleurodysis Dapat dipergunakan darah atau glukosa atau dengan talc poudrage dengan tujuan untuk menghilangkan rongga pleura. p leura.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
9
c. Yetrium 90. Walaupun berbagai penlitian tidak menunjukkan hasil yang baik akan tetapi pada metastase carcinoma mamma menunjukkan hasil yang lebih baik daripada carcinoma paru primer. 5. Citostatic intra pleura. Zat-zat yang digunakan biasanya : a. Mustargen 0,4 mg per kg berat badan digunakan dosis 2040 mg dalam 100 cc larutan garam. b. Theothepa 20-50 mg intra pleura c. Atabrine 250 mg dalam 10 cc aquades d. Fluoro uracil dan mitomycine 6. Radiasi Radiasi pada tumor justru menimbulkan effusi pleura disebabkan oleh karena kerusakan aliran limphe dari fibrosis. Akan
tetapi
beberapa
publikasi
terdapat
laporan
berkurangnya cairan setelah radiasi pada tumor mediastinum..
1.9. ASUHAN KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN a) Riwayat Keperawatan Keluhan utama : Adanya sesak napas yang dirasakan semakin berat disamping itu disertai nyeri dada yang semakin berat saat inspirasi dan saat miring ke sisi yang sakit. b) Riwayat Penyakit sekarang.s Adanya demam yang menyerupai influenza yang timbulnya berulang, batuk lebih dari 2 minggu yang sifatnya non produktif, Nafsu makan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
10
sisi yang sakit, pergerakan dada tertinggal pada sisi yang sakit. Palpasi
: Pergerakan dada asimetris, fremitus raba melemah.
Perkusi
: Suara redup pada posisi yang sakit dan nyeri ketok.
Auskultasi
: Adanya suara tambahan,suara egofoni, suara
pernapasan melemah pada posisi yang sakit.
e) Kebutuhan sehari ± hari Kebutuhan Nutrisi : Pada pola nutrisi akan ditemukan : nafsu makan ma kan menurun yang diakibatkan oleh toksemia dan pada observasi ditemukan klien kurus, berat badan tidak ideal, jaringan lemak tipis dan iga kelihatan. Kebutuhan istirahat dan tidur : Klien dengan sesak dan nyeri kemungkinan akan mengalami gangguan dalam pola tidur dan istirahat. Oleh karena itu perlu dikaji lamanya istirahat dan tidur, kebiasaan sebelum tidur, posisi tidur, sclera mata, apatis, kurang perhatian dan kurang respon. Kebutuhan aktivitas : Klien dengan nyeri dada dan sesak mengalami gangguan aktivitas / keterbatasan dalam aktivitas. Terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari ± hari ( ADL) Pola Persepsi : Perlu di kaji tentang pandangan klien terhadap dirinyaserta pandangan klien terhadap penyakit yang diderita.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN KEPERAWATAN DENGAN EFUSI PLEURA a. Diagnosa keperawatan : Ketidak efektifan pernapasan sehubungan dengan adanya penurunan ekspansi paru (Penumpukan cairan dalam rongga pleura). Tujuan
: Setelah dilakukan tindakkan keperawatan
diharapakn
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
11
untuk ekspansi ekspansi paru paru yang maksimal. Disamping itu posisi ini juga mengurangi peningkatan volume darah paru sehingga memperluas ruangan yang dapat diisi oleh udara. 2) Observasi
gejala
kardinal
dan
monitor
tanda
±
tanda
ketidakefektifan jalan napas. Rasional : Pemantau lebih dini terhadap perubahan yang terjadi sehingga dapat dimabil tindakkan penanganan p enanganan segera. 3) Berikan penjelasan tentang penyebab sesak dan motivasi utuk membatasi aktivitas. Rasional : Pengertian Klien akan mengundang partispasi klien dalam mengatasi permahsalahan yang terjadi. 4) Kolaborasi dengan tim medis (dokter) dalam aspirasi caian pleura (Puctie pleura / WSD), Pemberian Oksigen dan Pemeriksaan Gas darah. Rasional : Puctie Pleura / WSD mengurangi cairan dalam rongga pleura sehingga tekanan dalan rongga pleura berkurang sehingga eskpasi paru dapat maksimal.
b. Diagnosa keperawatan : Gangguan rasa nyaman nyeri dada sehubungan dengan adanya penumpukan cairan dalam rongga pleura. Tujuan : Setelah dilakukan tindakkan keperawatan diharapakn nyeri
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
12
Rasional : Dengan posisi miring ke sisi yang sehat disesuaikan dengan gaya gravitasi,maka dengan miring kesisi yang sehat maka terjadi terjadi pengurangan penekanan sisi yang sakit. 3) Awasi respon emosional klien terhadap proses nyeri. Rasional
:
Keadaan
emosional
mempunyai
dampak
pada
kemampuan klien untuk menangani nyeri. 4) Ajarkan teknik teknik pengurangan nyeri nyeri dengan teknik teknik distraksi. Rasional : Teknik distrasi merupakan teknik pengalihan perhatian sehingga mengurangi emosional dan kognitif. 5) Oservasi gejala kardinal Rasional
c. Diagnosa keperawatan: Gangguan nutrisi : Kurang dari kebutuhan sehubungan dengan tidak adekuatnya asupan nutrisi. Tujuan : Kebutuhan Kebutuhan nutrisi terpeniuhi. terpeniuhi. Kriteria : Kriteria berat badan naik, klien mau mengkonsumsi makanan yang di sediakan. Intervensi : 1) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian vitamin. Rasional : Dengan pemberian vitamin membantu proses metabolisme, mempertahankan
fungsi
pembentukan sel baru.
berbagai
jaringan
dan
membantu
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
13
Rasional : Diharapkan klien kooperatif. 5) Sajikan makanan dalam keadaan menarik dan hangat. Rasional : Dengan penyajian yang menarik diharapkan dapat meningkatkan selera makan. 6) Anjurkan pada klien untuk menjaga kebersihan mulut. Rasional : Dengan kebersihan mulut menghindari rasa mual sehingga diharapkan menambah rasa. 7) Monitor kenaikan berat badan Rasional : dengan monitor
berat badan merupakan merupakan sarana untuk
mengetahui perkembangan asupan nutrisi klien.
d. Diagnosa keperawatan : Gangguan istirahat tidur sehubungan dengan sesak dan nyeri. Tujuan
: Setelah dilakukan tindakkan perawatan
diharapakn tidur
terpenuhi sesuai kebutuhan Kriteria : klien mengatakan sudah dapat tidur. Intervensi : 1) Lakukan koliborasi dengan dokter dalam pemberian oksigen dan analgesik Rasional : dengan penambahan sublay O 2 diharapkan sesak nafas berkurang sehingga klen klen dapat istirahat. 2) Beri suasana suasana yang yang nyaman
pada klien klien dan beri beri posisi posisi yang yang
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
14
Rasional : Dengan tetap tidak mengubah pola kebiasaan klien mempermudah klien untuk beradaptasi dengan lingkungan.
e. Diagnosa keperawatan : Gangguan aktifitas sehubungan dengan sesak dan nyeri. Tujuan
: Setelah dilakukan tindakkan perawatan
diharapkan klien
dapat melakukan aktivtas dengan bebas. Kriteria : Klien dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Intervensi : 1) Bimbing klien melakukan mobilisasi secara secara bertahap. Rasional : Dengan latihan secara bertahap klien dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan. 2) Latih klien dalam memenuhi kebutuhan dirinya. Rasonal : Diharapkan ada upaya upaya menuju kemandirian. kemandirian. 3) Ajarkan pada klien menggunakan relaksasi yang merupakan salah satu teknik pengurangan nyeri. Rasional : Pengendalian nyeri merupakan pertahanan otot dan persendian dengan optimal. 4) Jelaskan tujuan aktifitas ringan. Rasional : Dengan penjelasan diharapkan diharapka n klien kooperatif. 5) Observasi reaksi nyeri dan sesak saat melakukan aktifitas. Rasional : Dengan mobilisasi terjadi penarikan otot, hal ini dapat
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
15
Rasional : Membantu klien dalam memperoleh kesadaran dan memahami keadaan diri yang sebenarnya. 2. Jelaskan pada klien setiap melakukan prosedur baik keperawatan maupun tindakan medis. Rasional : Dengan penjelasan diharapkan klien kooperatif dan mengurangi kecemasan klien 3. Kolaborasi dengan dokter untuk penjelasan p enjelasan tentang penyakitnya. Rasional : Dengan penjelasan dari petugas kesehatan akan menambah kepercayaan terhadap apa yang dijelaskan sehingga cemas klien berkurang.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
16
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dari dalam kavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura viseralis dapat berupa cairan transudat atau cairan eksudat biasanya
Transudat dapat disebabkan oleh kegagalan jantung kongestif (gagal jantung kiri), sindroma nefrotik, asites (oleh karena sirosis hepatis), syndroma vena cava superior, tumor, sindroma meig.Eksudat disebabkan oleh infeksi, TB, preumonia dan sebagainya, tumor, infark paru, radiasi, penyakit kolagen.
SARAN Demikianlah makalah effusi pleura yang kami buat, apabila
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
17
DAFTAR PUSTAKA
Djojobudibroto, darmanto.2009.RESPIROLOGI.EGC: darmanto.2009.RESPIROLOGI.EGC: Jakarta Smeltzer, Suzanne C. & Bare, Brenda G., Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Vol. 2, Edisi 8, EGC, Jakarta, 2002. 2002. Price, Sylvia A., & Wilson, Lorraine M., Patofisiolo g i ; Konsep Klinis Proses± Proses Penyakit Vol. 1, Edisi Edisi 6, EGC, Jakarta, 2005. LAB/UPF Ilmu Penyakit Paru FK. Unair. RSUD Dr. Soetomo Surabaya. 1994 Pedoman Dia g nosis nosis dan Terapi RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Marilyn E. Doeng es, es, Merry Frances Mourhouse, Allice C. Glisser. 1986. Nursin g Care Planning Gidelines For Planning Patient care. Second Edition.Philadelphia FA. Davis. Company.