Gangguan fungsi seksual, yang menyebabkan infertilitasFull description
disfungsi
Referat Disfungsi Tuba Eustachius
IKKFull description
NHGADeskripsi lengkap
Full description
NHGA
disfungsi tuba eustachii
SINDROM DISFUNGSI ORGANDeskripsi lengkap
Full description
Full description
disfungsi proses keluargaDeskripsi lengkap
fh
dx kepFull description
KASUS 3
Tn E, 35 tahun baru menikah 2 minggu yang lalu, klien mengalami kecelakaan kecelakaan lalu lintas dan mengeluh setelah kecelakaan mengalami mengalami gangguan dalam hubungan seksual dengan istrinya karena ketidakmampuan untuk mencapai atau menjaga ereksi pada waktu penetrasi.
Data Subjketif :
Klien mengatakan mengalami kecelakaan motor 3 hari yang lalu, bertabrakan dengan motor lain, kemudian terjatuh dan penisnya terbentur.
Klien merasakan sakit pada bagian penis
Klien mengatakan setelah kecelakaan, penisnya menjadi merah .
Klien mengatakan tidak dapat ereksi saat melakukan hubungan seksual
Sebelum kecelakaan, klien tidak mengalami gangguan dalam hubungan seksual (ereksi)
Klien mengatakan takut tidak dapat membahagiakan istrinya
Klien mengatakan merasa malu pada istrinya
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan (diabetes, penyakit jantung)
Klien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alcohol
Klien sedang tidak mengkonsumsi obat-obatan
Klien mengatakan tidak ada gangguan saat berkemih
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit infeksi pada genital
1. Disfungsi seksual, resiko tinggi terhadap perubahan struktur tubuh b.d kerusakan saraf yang dimanifestasikan dengan ketidakmampuan untuk mencapai atau menjaga ereksi. 2. Ansietas b.d ketidakmampuan memenuhi kebutuhan seksual diri sendiri maupun
pasangan 3. Gangguan harga diri b.d efek hubungan seksual Analisa Data :
Problem Disfungsi seksual resiko tinggi terhadap perubahan struktur tubuh
Etiologi b.d kerusakan saraf
Symptom Ditandai dengan : Klien mengatakan tidak dapat ereksi saat melakukan hubungan seksual.
Sebelum kecelakaan, klien
tidak
mengalami gangguan dalam
hubungan
seksual (ereksi).
Klien merasakan sakit pada bagian penis.
Klien Terlihat adanya kemerahan
disekitar
penis. Ansietas
b.d
ketidakmampuan
memenuhi kebutuhan seksual diri sendiri maupun pasangan
Gangguan harga diri
b.d efek hubungan seksual
Ditandai dengan: Klien mengatakan takut akan penolakan /reaksi orang terdekat. Klien terlihat menarik diri. Klien terlihat cemas. Klien terlihat depresi Ditandai dengan : Klien mengatakan takut tidak dapat membahagiakan istrinya. Klien mengatakan
merasa malu pada istrinya
Rencana Asuhan Keperawatan N Diagnosa o 1 Disfungsi seksual resiko tinggi terhadap perubahan struktur tubuh b.d kerusakan saraf Ditandai dengan : Ds : Klien mengatakan: Tidak dapat
ereksi
saat
melakukan hubungan seksual.
KH dan Tujuan Tujuan : Setelah
intervensi selama
2x24
Jam
klien
mencapai
tidak
gangguan dalam hubungan seksual (ereksi).
merasakan sakit
Masalah seksual sering tersembunyi sebagai pernyataan humor.
Menunjukan kesalahan informasi yang mempengaruh i pengambilan keputusan.
Dapat mempengaruh i kembalinya kepuasan hubungan seksual. Mengakui proses normal kehilangan secara nyata/meneri ma perubahan dapat meningkatkan koping dan memudahkan resolusi. Komunikasi terbuka dapat mengidentifik asi area penyesuaian
Kaji informasi klien tentang anatomi/fun gsi seksual dan pengaruh prosedur pembedahan.
Identifikasi faktor budaya/nilai adanya konflik.
Bantu pasien untuk menyadari/m enerima tahap berduka.
Dorong pasien untuk berbagi pikiran /masalah
atau
Klien mampu Menyatakan pemahaman perubahan anatomi/fung si klien mampu mengidentifi kasi kepuasan seksual yang diterima dan beberapa alternatif cara mengekspresi kan seksual.
Solusi pemecahan masalah terhadap masalah potensial.
Diskusikan sensasi/ketid aknyamanan fisik, perubahan oada respon seperti individu biasanya.
Kolaborasi : Rujuk ke konselor/ahli seksual sesuai kebutuhan
2
Ansietas
b.d
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan seksual diri sendiri maupun pasangan. Ditandai dengan: Ds: Klien mengatakan:
Takut akan penolakan /reaksi orang terdekat.
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 Jam klien mampu mengakui dan mendiskusikan masalah terhadap hubungan seksual. KH : Ds : Klien mengatakan : Klien selalu berfikir positif dan mampu beradaptasi terhadap penolakan. Do :
Mandiri : Yakinkan informasi klien tentang diagnosis. Perhatikan adanya penolakan atau ansietas ekstrem.
Jelaskan tujuan dan persiapan untuk tes diagnostik.
dan peningkatan diskusi dan resolusi. Membantu klien kembali terhadap hasrat/kepuasa n terhadap aktivitas seksual. Nyeri dapat nyata menyertai atau kehilangan sensori dapat terjadi sehubungan dengan trauma bedah.
Mungkin dibutuhkan bantuan tambahan untuk meningkatkan kepuasan hasil.
Memberikan dasar pengetahuan perawat untuk menguatkan kebutuhan informasi dan memebantu untuk mengidentifik asi klien dengan ansietas tinggi. Pemahaman jelas akan prosedur dan apa yang terjadi
Do : Klien terlihat: Menarik diri. Cemas. Depresi
Klien terlihat : Tidak menarik diri Cemas berkurang Tidak depresi.
Berikan lingkungan perhatian, keterbukaan dan penerimaan. Juga privasi untuk pasien/ orng terdekat. Anjurkan orang terdekat ada kapan pun diinginkan. Dorong pernyataan dan berikan waktu untuk mengekspres ikan takut.
Kaji tersedianya dukungan pda pasien. Berikan informasi tentang sumber komunitas bila ada. Diskusiakan/ jelaskan peran rehabilitasi setelah pembedahan.
meningkatkan perasaan kontrol dan mengurangi ansietas. Waktu dan privasi diperlukan untuk memberikan dukungan, diskusi perasaan tentang antisipasi kehilagan dan masalah lain.
Memberi kesempatan untuk mengidentifik asi dan memperjeas kesalahan konsep dan menawarkan dukungan emosi. Menjadi sumber yang membantu bila klien siap.
Rehabilitasiad alah komponen terapi penting untuk memenuhi kebutuhan fisik, sosial, emosional,
dan vokasional sehingga klien dapat mencapai tingakat fisik dan fungsiemosi sebaik mungkin. 3
Tujuan : Setelah dilakukan b.d efek hubungan intervensi selama seksual. 1x24 Jam klien mampu Ditandai dengan: menyatakan Klien penerimaan diri mengatakan pada situasi dan takut tidak adaptasi terhadap dapat membahagi perubahan pada citra tubuh. akan KH : istrinya. Klien Klien mengatakan mengatakan sudah dapat merasa menerima malu pada istrinya dalam situasi ini. Klien terlihat tidak menarik diri dan tidak depresi. Gangguan harga diri
Mandiri : Berikan waktu untuk mendengan masalah dan ketakutan pasien dan org terdekat. Diskusikan persepsi diri pasien sehubungan dengan antisipasi perubahan dan pola hidup khusus. Kaji stress emosi klien. Identifikasi kehlangan pada klien/orang terdekat. Dorong klien untuk mengekspres iakan dengan tepat. Berikan informasi akurat.
Identifikasi perilaku
Memberikan minat dan perhatian.
Perawat perlu menyadari apakah arti tindakan ini terhadap klien untuk menghindari tindakan kurang hatihati atau menyendiri.
Memberikan kesempatan pada klien untuk bertabya dan mengasimilasi informasi.
Membantu dalam
koping positif sebelumnya.
membuat kekuatan yang telah ada bagiklien untuk digunakan dalam situasi saat ini.
Berikan lingkungan terbuka pada klien untuk mendiskusik an masalah seksualitas.
Meningkatkan saling berbagi keyakinan tentang subjek sensitif dan mengidentifik asi kesalahan konsep yang dapat mempengaruh i penilaian situasi.
Perhatikan perilaku menarik diri, mengaggap diri negatif, penggunaan penolakan, atau terlalu mempermas alahkan perubahan aktual yang ada. Kolaborasi : Rujuk ke konseling profesional sesuai kebutuhan.
Mengidentifik asi tahap kehilangan/ke butuhan intervensi.
Mungkin memerlukan bantuan tambahan untuk mengatasai perasaan kehilangan.