KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan keseha kesehatan tan dan kemuda kemudahan han kepada kepada kami kami dalam dalam menye menyelesa lesaika ikan n makalah makalah yang yang berjud berjudul ul “Disfungsi Ereksi” Makalah ini kami susun untuk membantu mahasiswa mempermudah dan memperdalam pengetahuannya dalam bidang penyakit disfungsi ereksi dan bagaimana pengobatan terapi terhadap penyakit ini. amun! kami menyadari bahwa makalah ma kalah yang kami susun ini masih kurang sempurna dan dan terda terdapa patt
kesa kesalah lahan an baik baik dari dari segi segi penu penuli lisa san n maup maupun un dari dari segi segi mate materi ri yang yang kami kami
tuliskan."leh karena itu!segala pendapat!kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan!untuk lebih menyempurnakan tugas ini. Mudah#mudahan makalah ini bermanfaat dalam rangka melengkapi materi pelajaran pada program pendidikan serta sekaligus melatih mahasiswa untuk terampil dalam memperhatikan kemungkinan#kemungkinan yang mungkin terjadi.
$andung! % &eptember '(%)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................................
%.% *atar $elakang ............................................................................ %.' Manfaat Penelitian ..................................................................... BAB 2
ISI ....................................................................................................
'.% Pengertian.................................................................................. .. '.' Etiologi ........................................................................................ '.) Patofisiologi ................................................................................ '.+ ,ngka -ejadian............................................................................ '. Manifestasi -linik ....................................................................... './ Pemeriksaan Diagnosa................................................................. '.0 Penatalaksanaan Medis................................................................ '.1 Penanganan dan Pengobatan ....................................................... '.2 3ara Men4egah Disfungsi Ereksi................................................. BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
).% -esimpulan ................................................................................. ).' &aran ........................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
Kel.4(Disfungsi Ereksi)-STFB
Page 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Disfungsi ereksi atau impotensi adalah ketidakmampuan yang persisten dalam
men4apai atau mempertahankan fungsi ereksi untuk akti5itas seksual yang memuaskan. $atasan tersebut menunjukkan bahwa proses fungsi seksual laki#laki mempunyai dua komponen yaitu men4apai keadaan ereksi dan mempertahankannya. 6al ini sangat penting bagi laki#laki sebab disfungsi ereksi dapat menimbulkan depresi bagi penderita yang berujung terganggunya hubungan suami istri serta menyebabkan masalah dalam kehidupan rumah tangga. &e4ara garis besar! penyebab disfungsi ereksi terdiri dari faktor organik! psikis! dan andropause. 7mumnya laki#laki berumur lebih dari +( tahun mengalami penurunan kadar testosteron se4ara bertahap. &aat men4apai usia +( tahun! laki#laki akan mengalami penurunan kadar testosteron dalam darah sekitar %!' 8 per tahun. $ahkan di usia 0(! penurunan kadar testosteron dapat men4apai 0(8 . Penelitian ational 9nstitutes of 6ealth '((' menunjukkan kurang lebih % juta sampai )( juta laki#laki di ,merika mengalami disfungsi ereksi. 9nsidensi terjadinya gangguan ber5ariasi dan meningkat seiring dengan usia. Pada usia +( tahun! terdapat kurang lebih 8 laki#laki mengalami keadaan disfungsi ereksi! pada usia / tahun! terdapat kurang lebih %#'8 :6andriadi ;inaga! '((/<. Pre5alensi disfungsi ereksi di 9ndonesia belum diketahui se4ara tepat! diperkirakan %/ 8 laki#laki usia '( = 0 tahun di 9ndonesia mengalami disfungsi ereksi. Disfunsi ereksi :DE< merupakan masalah yang signifikan dan umum di bidang medis! merupakan kondisi medis yang tidak berhubungan dengan proses penuaan walaupun pre5elensinya meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.Pria dengan diabetes!penyakit jantung iskemik dan penyakit 5askuler perifer lebih banyak mendrita DE. ;alaupun di 9ndonesia tidak terdapat sur5ei yang 4ukup besar! namun gambaran penderita DE yang datang ke klinik impotensi di perkirakan hasilnya tidak jauh berbeda. $anyak 4ara yang dilakukan dalam mengatasi keluhan DE ini! salah satunya adalah dengan obat#obatan. &alah satu obat yang terbaru dan dapat dikonsumsi se4ara oral adalah sidenfil sitrat. %.' Manfaat Makalah % Dapat mengetahui mengenai penyakit disfungsi ereksi Kel.4(Disfungsi Ereksi)-STFB
Page 3
'
Dapat mengetahui mengenai terapi pada penyakit disfungsi ereksi
BAB II ISI Kel.4(Disfungsi Ereksi)-STFB
Page 4
2.1 Pengertian Disfungsi Ereksi atau ere4tile dysfun4tion adalah disfungsi se>sual yang ditandai
dengan ketidakmampuan atau mempertahankan ereksi pada pria untuk men4apai kebutuhan se>sual dirinya sendiri maupun pasangannya. Disfungsi ereksi :DE< merupakan masalah yang signifikan dan umum di bidang medis! merupakan kondisi medis yang tidak berhubungan dengan proses penuaan walaupun pre5alensinya meningkat sejalan dengan bertambahnya usia 2.2 Etilgi $anyak faktor yang berhubungan dengan terjadinya DE ini. ;alaupun se4ara garis
besar faktor penyebabnya dibagi menjadi penyebab fisik :organik
adalah penyakit kronik :misalnya aterosklerosis! diabetes dan penyakit jantung< obat#obatan! 4ontoh antihipertensi :terutama diuretik thia@id dan penghambat beta
) + / 0 1 2
:digoksin
antidepresan
dan
antipsikotik
:terutama
neuroleptik
antiandrogen! antihistamin 99 :simetidin
merasa
gagal sebagai lelaki ketika daya
seksual mereka
melemah.-egagalan awal mempertahankan ereksi menimbulkan ke4emasan dan stress yang pada gilirannya justru memperburuk DE. 6al tersbut menjadi lingkaran setan. $eberapa masalah psikologis yang dapat menyebabkan DE antara lainC % -urangnya keper4ayaan diri ' Bangguan hubungan personal ) -urangnya hasrat seksual + 3emas! depresi! stress! kepenatan! kehilangan! kemarahan -onflik rumah tangga Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia! sedangkan masalah psikologis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda. Pada pria muda! faktor psikologis ini menjadi penyebab tersering dari DE intermiten &emakin Kel.4(Disfungsi Ereksi)-STFB
Page 5
bertambah umur seorang pria! maka impotensi semakin sering terjadi! meskipun impotensi bukan merupakan bagian dari proses penuaan tetapi merupakan akibat dari penyakit yang sering ditemukan pada usia lanjut. &ekitar (8 pria berusia / tahun dan 08 pria berusia 1( tahun mengalami impotensi. ,gar bisa tegak! penis memerlukan aliran darah yang 4ukup. -arena itu penyakit pembuluh darah :misalnya aterosklerosis< bisa menyebabkan impotensi. 9mpotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis.
2.3 Pat!i"ilgi Ereksi terjadi melalui ' mekanismeC % Pertama! adalah refle> ereksi oleh sentuhan pada penis :ujung batang dan sekitarnya<. ' -edua! ereksi psikogenik karena rangsangan erotis. -eduanya menstimulir sekresi nitri4
o>ide yang memi4u relaksasi otot polos batang penis :4orpora 4a5ernosa krura korpora ka5ernosa terpisah dan menempel pada permukaan bawah kedua ramus iskiopubis. -orpora ka5ernosa ini menonjol dari arkus pubis dan membentuk pars pendularis penis. Permukaan medial dari kedua korpora ka5ernosa menjadi satu membentuk
suatu
septum
inkomplit yang
dapat dilalui
darah. adi> penis
bulbospongiosum diliputi oleh otot bulboka5ernosus sedangkan korpora ka5ernosa diliputi oleh otot iskhioka5ernosus.
Kel.4(Disfungsi Ereksi)-STFB
Page 6
aringan erektil yang diliputi oleh tunika albuginea tersebut terdiri dari ruang#ruang ka5ernus yang dapat berdistensi. &truktur ini dapat digambarkan sebagai trabekulasi otot polos yang di dalamnya terdapat suatu sistim ruangan yang saling berhubungan yang diliputi oleh lapisan endotel 5askular dan disebut sebagai sinusoid atau rongga lakunar. Pada keadaan lemas! di dalam korpora ka5ernosa terlihat sinusoid ke4il! arteri dan arteriol yang berkonstriksi serta 5enula yang yang terbuka ke dalam 5ena emisaria. Pada keadaan ereksi! rongga sinusoid dalam keadaan distensi! arteri dan arteriol berdilatasi dan 5enula menge4il serta terjepit di antara dinding#dinding sinusoid dan tunika albuginea. Tunika albuginea ini pada keadaan ereksi menjadi lebih tipis. Blans penis tidak ditutupi oleh tunika albuginea sedangkan rongga sinusoid dalam korpus spongiosum lebih besar dan mengandung lebih sedikit otot polos dibandingkan korpus ka5ernosus. Penis dipersarafi oleh sistem persarafan otonom :parasimpatik dan simpatik< serta persarafan somatik :sensoris dan motoris<. &erabut saraf parasimpatik yang menuju ke penis berasal dari neuron pada kolumna intermediolateral segmen kolumna 5ertebralis &'#&+. &araf simpatik berasal dari kolumna 5ertebralis segmen T+=*' dan turun melalui pleksus preaortik ke pleksus hipogastrik! dan bergabung dengan 4abang saraf parasimpatik membentuk ner5us ka5ernosus! selanjutnya memasuki penis pada pangkalnya dan mempersarafi otot#otot polos trabekel. &araf sensoris pada penis yang berasal dari reseptor sensoris pada kulit dan glans penis bersatu membentuk ner5us dorsalis penis yang bergabung dengan saraf perineal lain membentuk ner5us pudendus. -edua sistem persarafan ini :sentralApsikogenik dan periferalA refleksogenik< se4ara tersendiri maupun se4ara bersama#sama dapat menimbulkan ereksi. &umber pendarahan ke penis berasal dari arteri pudenda interna yang kemudian menjadi arteri penis komunis dan kemudian ber4abang tiga menjadi arteri ka5ernosa :arteri penis profundus
Page 7
neurotransmiter pada sistem adrenergik dan kolinergik! tetapi pada korpora ka5ernosa ditemukan adanya neurotransmiter yang bukan adrenergik dan bukan pula kolinergik :non adrenergik non kolinergik F ,3< yang ternyata adalah nitri4 o>ideA". " ini merupakan mediator neural untuk relaksasi otot polos korpora ka5ernosa. " menimbulkan relaksasi karena " mengaktifkan en@im guanilat siklase yang akan mengkon5ersikan
guanosine
triphosphate
:BTP<
menjadi
4y4li4
guanosine
monophosphate :4BMP<. 4BMP merangsang kalsium keluar dari otot polos korpora ka5ernosa! sehingga terjadi relaksasi. " dilepaskan bila ada rangsangan seksual. 4BMP dirombak oleh en@im phosphodiesterase :PDE< yang akan mengakhiriA menurunkan kadar 4BMP sehingga ereksi akan berakhir. PDE adalah en@im diesterase yang merombak 4y4li4 adenosine monophosphate :4,MP< maupun 4BMP menjadi ,MP atau BMP. ,da beberapa isoform dari en@im ini! PDE % sampai PDE0. Masing#masing PDE ini berada pada organ yang berbeda. PDE banyak terdapat di korpora ka5ernosa.
2.# Angka ke$a%ian Diperkirakan pada %22! terdapat lebih dari %' juta pria di seluruh dunia yang
menderita DE. Proyeksi pada '(' menunjukkan pre5alensi sekira )'' juta pria! artinya akan terjadi penambahan sebanyak %0( juta penderita DE dalam kurun waktu )( tahun. 2.& Mane!e"ta"i klinik Pada disfungsi ereksi! tanda#tandanya adalah sebagai berikutC Kel.4(Disfungsi Ereksi)-STFB
Page 8
%. Tidak mampu ereksi sama sekali atau tidak mampu mempertahankan ereksi se4ara berulang : paling tidak selama ) bulan <. '. Tidak mampu men4apai ereksi yang konsisten ). Ereksi hanya sesaat : dalam referensi tidak disebutkan lamanya <
2.' Pe(erik"aan %iagn"tik % Pemeriksaan ?isik Pada pemeriksaan fisik! tanda#tanda hipogonadisme :termasuk testis ke4il!
ginekomasti dan berkurangnya pertumbuhan rambut tubuh dan janggut< memerlukan perhatian khusus. Pemeriksaan penis dan testis dikerjakan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan bawaaan atau induratio penis. $ila perlu dilakukan palpasi transrektal dan 7&B transrektal. Tidak jarang ED disebabkan oleh penyakit prostat jinak ataupun prostat ganas atau prostatitis. Pemeriksaan rektum dengan jari :digital rectal examination
inde>! dan nadi perifer <. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium yang dapat menunjang diagnosis ED antara lainC kadar serum testosteron pagi hari :perlu diketahui! kadar ini sangat dipengaruhi oleh kadar luteinizing hormone<. Pengukuran kadar glukosa dan lipid! hitung darah lengkap :complete blood count ultrasonography, biothesiometry! atau nocturnal penile tumescence tidak direkomendasikan pada praktek rutinAsehari#hari namun dapat sangat bermanfaat bila informasi tentang vascular supply diperlukan! misalnya! untuk menentukan tindakan bedah yang tepat.
2.) Penatalak"anaan Me%i" Prinsip penatalaksanaan dari disfungsi seksual pada pria dan wanita adalah sebagai
berikutC . Membuat diagnosa dari disfungsi seksual 2. Men4ari etiologi dari disfungsi seksual tersebut 3. Pengobatan sesuai dengan etiologi disfungsi seksual
Kel.4(Disfungsi Ereksi)-STFB
Page !
4. Pengobatan untuk memulihkan fungsi seksual! yang terdiri dari pengobatan bedah dan
pengobatan non bedah :konseling seksual dan sex theraphy! obat#obatan! alat bantu seks! serta pelatihan jasmani<. Pada kenyataannya tidak mudah untuk mendiagnosa masalah disfungsi seksual. Diantara yang paling sering terjadi adalah pasien tidak dapat mengutarakan masalahnya semua kepada dokter! serta perbedaan persepsi antara pasien dan dokter terhadap apa yang di4eritakan pasien. $anyak pasien dengan disfungsi seksual membutuhkan konseling seksual dan terapi! tetapi hanya sedikit yang peduli. "leh karena masalah disfungsi seksual melibatkan kedua belah pihak yaitu pria dan wanita! dimana masalah disfungsi seksual pada pria dapat menimbulkan disfungsi seksual ataupun stres pada wanita! begitu juga sebaliknya! maka perlu dilakukan dual sex theraphy. $aik itu dilakukan sendiri oleh seorang dokter ataupun dua orang dokter dengan wawan4ara keluhan terpisah. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terapi atau penanganan disfungsi seksual pada kenyataanya tidak mudah dilakukan! sehingga diperlukan diagnosa yang holistik untuk mengetahui se4ara tepat etiologi dari disfungsi seksual yang terjadi! sehingga dapat dilakukan penatalaksanaan yang tepat pula. 2.* Penanganan %an +eng,atan
Penanganan disfungsi
ereksi tentu harus
disesuaikan dengan penyebabnya.
Penangannan disfungsi ereksi melibatkan keikutsertaan pasangan suami#istri. -arena gaya hidup sangat berperan! maka modifikasi gaya hidup sangat berperan dalam penatalaksanaannya. Pria yang mengalami disfungsi ereksi harap mengurangi konsumsi rokok! menghindari kegemukan! dan meningkatkan akti5itas fisik. -adang diperlukan terapi psikoseksual untuk mengatasi penyebab psikogenik seperti ke4emasan dan depresi.
Kel.4(Disfungsi Ereksi)-STFB
Page "
$erbagai jenis pengobatan yang tersedia untuk mengatasi masalah DE dapat dilihat pada tabel %. Terdapat banyak 4ara yang digunakan untuk terapi DE! salah satunya adalah dengan obat oral yang mulai dipasarkan se4ara luas yaitu sildenafil. "bat ini hanya bekerja bilamana terdapat stimulasi seksual dan diminum satu jam sebelum aktifitas seksual dengan dosis antara ' = %((mg. &ildenafil bekerja dengan menghambat kompetitif en@im PDE yang banyak terdapat pada korpus ka5ernosus penis! sehingga menyebabkan relaksasi otot polos yang terdapat berlangsung lebih lama! dengan demikian ereksi juga akan berlangsung lebih lama. Masih banyak kontradiksi mengenai penggunaan sildenafil dalam penatalaksanaan DE! dengan angka keberhasilannya sekitar /(#0( 8. Pada penderita diabetes angka keberhasilan hanya sekitar ( 8. -ontraindikasi pemakaian sildenafil adalah pasien yang menggunakan preparat nitrat! adanya riwayat stroke! infark miokard! hipotensi! penyakit degeneratif retina dan obat yang membuat waktu paruh sildenafil menjadi lebih panjang.
Penanganan disfungsi ereksi dengan farmakologi dan bedah dibagi menjadi ) lini terapi! yaituC %
Terapi lini pertama
Kel.4(Disfungsi Ereksi)-STFB
Page
Terapi lini pertama yaitu memberi oral pada pasien. 7ntuk tahap ini! $adan Pengawasan "bat#obatan dan Makanan telah mengi@inkan tiga jenis obat yang beredar di 9ndonesia! masing#masing dikenal dengan jenis obat a. &ildenafil :5iagra
efek samping berupa nyeri! sulit ejakulasi! perdarahan bawah kulit :petekie< dan baal. Terapi lini kedua
Kel.4(Disfungsi Ereksi)-STFB
Page 2
Paad terapi lini keduan yang terdiri dari suntikan intra5ernosa dan pemberian alprostadil melalui uretra. Terapi suntikan intrakar5enosa yang digunakan adalah penghambat adrenoreseptor dan prostaglandin. Prinsip kerja obat ini adalah dapat menyebabkan relakasasi otot polos pembuluh darah dan kar5enosa yang dapat menyebabkan ereksi. melakukan penyuntikan se4ara entraka5ernosa dan pengobatan se4ara inraurethra yang memasukkan gel ke dalam lubang ken4ing. Pasien dapat melakukan sendiri 4ara ini )
setelah dilatih oleh dokter. Terapi lini ketiga Terapi lini ketiga yaitu implantasi prosthesis pada penis. Tindakan ini dipertimbangkan pada kasus gagal terapi medikamentosa atau pada pasien yang menginginkan solusi permanen untuk masalah disfungsi ereksi. Terdapat ' tipe prosthesis yaitu semirigid dan inflatable. Tindakan ini sudah banyak dilakukan di luar negeri namun di 9ndonesia belum ada
2.- ara Men/ega0 Di"!ng"i Erek"i &eiring perubahan waktu dan gaya hidup! kemampuan pria berereksi memang akan
berkurang! dan ini sulit untuk dihindarkan. Tapi! bukan berarti ,nda harus pasrah pada keadaan. ,da beberapa langkah yang dapat ,nda lakukan agar masalah DE bisa teratasi
1
dan ,nda mampu mempertahankan ereksi ,nda terhadap pasangan. $erikut delapan langkah mudah untuk mempertahankannyaC 6indari ikotin $erdasarkan studi yang dilakukan uni5ersitas di -entu4ky! para ahli menemukan fakta ketika pria ditanya mengenai tingkat kehidupan seksualnya dalam kisaran %#%(! kebanyakan pria perokok menjawab dengan angka sementara pria tanpa rokok menjawab dengan angka 2. okok adalah penyebab DE! selain membahayakan pembuluh darah! merokok juga menyebabkan kerusakan pada Mr Di4k seperti kurangnya
2
elastisitas dan menghambat pelebaran fungsi pembuluh darah Mr Di4k. Gasektomi Tindakan 5asektomi adalah upaya mengontrol kehamilan. $eberapa pria biasanya mengalami kegelisahan dan ketakutan akan perasaan “tak mampu lagi membuahi”! karena tingkat efekti5itas 5asektomi 22!28! artinya kemungkinan kehamilan sangat ke4il. Menurut -aren Donahey! Ph.D.! Dire4tor &e> and Marital Therapy Program dari orthwestern 7ni5ersity! kegelisahan sema4am ini kadang mempengaruhi gangguan fungsi ereksi dan merusak mood berhubungan seksual. adi pertimbangkan baik#baik pilihan -$ yang satu ini.
Kel.4(Disfungsi Ereksi)-STFB
Page 3
3
&top &tres I Perasaan $ersalah $eberapa pria yang menjalani affair mengalami gangguan ereksi. -emungkinan ini terjadi karena faktor psikis! sema4am perasaan bersalah dan ke4emasan banyak mempengaruhi. adi! jika ,nda ingin fungsi ereksi kembali normal! sebaiknya hindari
#
affair. $akar *emak Perut *ebih dari (8 pria dengan diabetes mengalami gangguan ereksi. Menjaga berat ideal dan menyingkirkan lemak jahat pada perut adalah 4ara terbaik menghindari
&
diabetes. Tapi jika sudah terlanjur tetap kontrol kadar gula darah ,nda. 6indari $enturan $enda -eras Perkiraan para ahli! lebih dari tiga pria dengan gangguan fungsi ereksi mengalami penile trauma. adi! berhati#hatilah saat melakukan akti5itas seksual dengan posisi
'
women on top! atau melakukan olahraga dengan peralatan keras. Mulailah -ebiasaan $erjalan -aki $erdasarkan hasil penelitian! pria yang rajin berjalan kaki meski hanya sekitar tiga kilometer sehari hanya mengalami setengah dari gangguan ereksi dibanding pria yang terbiasa duduk dan bergantung pada alat transportasi. Menurut urolog dari 3hi4agoJs ush#Presbyterian Medi4al 3enter! *auren4e *e5ine! M.D.! saluran darah pada Mr Di4k adalah organ biologis aktif! artinya semakin banyak ,nda bergerak! latihan! dan berolahraga! maka pembuluh darah akan semakin fleksibel
)
dan fungsi ereksi akan semakin bekerja maksimal. Menguap Tanpa ,nda &adari Menguap dan ereksi adalah dua kejadian yang dipengaruhi proses kimia yang disebut nitri4 o>ide. &enyawa kimia ini diproduksi di otak dan disalurkan melalui neuron yang mengendalikan proses pernafasan dan menguap! serta melebarkan pembuluh darah penis dan menyebabkan ereksi. -adang hal ini terjadi bersamaan. Tidak mengherankan jika saat ,nda menguap lebar kadang dilanjutkan dengan ereksi. 9ni bukan berarti ,nda harus melakukan foreplay dengan mulut ternganga lebar! tapi sesekali membiarkan mulut menguap lebar bisa
*
membantu menyehatkan fungsi ereksi ,nda agar tetap optimal. Tidur &ehabis 6ubungan &eksual $isa dimengerti kenapa mata terasa berat usai hubungan seksual! meski sesungguhnya ,nda tak menginginkannya. Tapi tidak demikian dengan fungsi seksual tubuh ,nda. Tanpa disadari! di saat ,nda tertidur! Mr Di4k penis beberapa kali mengalami ereksi. Menurut Dr Boldstein! ereksi yang ,nda alami antara pukul )# pagi hari saat ,nda tertidur adalah fenomena alami yang berfungsi mempertahankan kekuatan ereksi. &e4ara
Kel.4(Disfungsi Ereksi)-STFB
Page 4
teori ereksi di pagi hari terjadi karena tubuh mengalirkan darah yang mengandung banyak oksigen ke arah Mr Di4k.
BAB III PENUTUP
3.1 Ke"i(+lan Disfungsi
Ereksi
adalah
salah
satu
penyakit
se>sual
pada
pria
yaitu!
ketidakmampuan untuk men4apai atau menjaga ereksi tetap pada waktu penentrasi.
3.2 Saran &aran kami yaitu jagalah baik#baik alat reproduksi anda terutama pada pria! jangan
terlalu keseringan menggunakan obat#obatan dan hindarilah yang namanya gangguan psikologis 4ontohnya!stress!pusing dll.
Kel.4(Disfungsi Ereksi)-STFB
Page 5
DAFTAR PUSTAKA
$oolell M! Bepi#,ttee &! Bingel 3! ,llen M. &ildenafil C a no5el effe4ti5e oral therapy for male ere4tile dysfu4ntion. $r 7rol %22/K01C'0#/%.
?eldman 6,! Boldstein 9! 6at@i4hri4tou DB! -rane ! M4-inley $. 9mpoten4e and its medi4al and psy4hoso4ial 4orrelates C results of the Massa4husetts male aging study. 7rol %22+K%%C+#/%.
Barbett . “ew generation ED treatment” in pipeline. ,sian Medi4al ews '(((K''C. 6enwood . &ildenafil for ere4tile dysfun4tion. Medi4al Progress %222K'/C)0#2.
Kel.4(Disfungsi Ereksi)-STFB
Page 6
&hah P-! &4hwart@ 9! M4 3arthy D! &aldana M! Gillaran 3! ,lholel $. et al. &ildenafil in the treatment of ere4tile dysfun4tion. Engl Med %221K))2C/22#0('. Taher ,! -arakata &! ,dimoelya ,! Pangkahila ;! -akiailatu ?. Penatalaksanaan disfungsi ereksi. Pendidikan -edokteran $erkelanjutanK%( uli %222KakartaC Pengurus $esar 9katan Dokter 9ndonesia.
httpCAAsrirahayumanjja.blogspot.4omA'(%)A(+Amakalah#impotensiL'1.html
Kel.4(Disfungsi Ereksi)-STFB
Page 7