ASKEP DERMATITIS
Kasus Seorang Seorang remaja remaja putra datang datang ke klinik dengan dengan keluhan gatal gatal dan merah dan terdapat terdapat krusta pada daerah kulit yang kemerahan. Pasien didiagnosa dermatitis dan oleh dokter ia hanya diberi zalf kortikosteroid. 1. Bagaimana Bagaimana manifes manifestasi tasi klinis klinis pasien pasien dermatitis dermatitis ? 2. Bagaim Bagaimana ana manage managemen men pasien pasien denga dengan n dermati dermatitis tis ? 3. pa tindakan tindakan yang yang harus harus dilakukan dilakukan untuk untuk men!ega men!egah h infeksi infeksi sekunder sekunder ? ". Berapa Berapa lama lama pasien pasien dapat dapat puli pulih h dari penya penyakit kitnya nya ?
S#$% K&P&'()%
. Peng Penger erti tian an *ermatitis kontak + dermatitis ,enenata - merupakan reaksi inflamasi kulit terhadap unsur unsur fisik/ kimia atau biologi. Penyakit ini adalah kelainan inflamasi yang sering bersifat ekzematosoa ek zematosoa dan disebabkan oleh reaksi kulit terhadap sejumlah bahan b ahan yang iritatif atau alergenik. alergenik. *ermatiti *ermatitiss kontak adalah peradangan oleh kontak dengan suatu zat tertentu/ tertentu/ ruamnya terbatas pada daerah tertentu dan seringkali memiliki batas yang tegas. B. &tiologi ogi 0at zat yang dapat menyebabkan dermatitis kontak melalui 2 !ara yaitu •
ritasi + dermatitis iritan -
•
'eaksi 'eaksi alergi alergi + dermat dermatiti itiss kontak kontak alergi alergika ka -
Sabun
detergen dan logam logam
tertentu bisa mengiritasi kulit setelah beberapa kali digunakan. •
Penyebab dermatitis kontak alergika o
Kosmet Kosmetika ika at kuku/ kuku/ penghap penghapus us !at kuku/ kuku/ deodor deodorant ant// pelemb pelemban an lotion lotion sehabi sehabiss ber!ukur/ parfum/ tabir surya.
o
Senya4a kimia + dalam perhiasan - nikel
o
)anaman 'a!un 56 + tanaman merambat - ra!un pohon ek/ sejenis rumput liar/ primros.
o
7bat obat yang terkandung terkandung dalam kritim kritim kulit antibioti! antibioti! + penisilin penisilin// sulfonagnid sulfonagnid// neomisin -/ autihistamin + defenhidramin -
o
0at kimia yang digunakan dalam pengelolaan pakaian.
. 8ani 8anife fest stas asii Klini Klinik k 9ejala dermatitis kontak men!akup keluhan •
9atal gatal
•
'asa terbakar
•
:esi kulit + ,esikel -
•
&dema yang diikuti oleh pengeluaran se!ret
•
Pembentukan krusta serta akhirnya mengering dan mengelupas kulit. 'eak 'eaksi si yang yang beru berula lang ng ulan ulang g dapa dapatt dise disert rtai ai pene peneba bala lan n kuli kulitt dan dan peru peruba baha han n
pigmentasi. n,asi sekunder oleh o leh bakteri dapat terjadi pada kulit yang yan g mengalami ekskoriasis karena digosok atau digaruk. digaruk. Biasanya tidak terdapat terdapat gejala sistemik sistemik ke!uali jika erupsinya erupsinya tersebar luas. Penderita umumnya mengeluh gatal. Kelainan bergantung pada keparahan dermatitis. *ermatitis kontak umumnya mempunyai gambaran klinis dermatitis/ yaitu terdapat efloresen si kulit yang bersifat polimorf dan berbatas tegas. *ermatitis kontak iritan umunya mempuny ai ruam kulit yang lebih bersifat monomorf dan berbatas lebih tegas dibandingkan dermatitis kontak alergik. 1. ;ase akut. Kelainan kulit umumnya mun!ul 2"<"= jam pada tempat terjadinya kontak dengan bahan penyebab. *erajat kelainan kulit yang timbul ber,ariasi ada yang yan g ringan ada pula yang berat. b erat. Pada yang ringan mungkin hanya berupa eritema dan edema/ sedang pada yang berat selain eritema dan edema yang lebih hebat disertai pula ,esikel atau bula yang bila pe!ah akan terjadi erosi dan eksudasi. :esi !enderung menyebar dan batasnya kurang jelas. Keluhan subyektif berupa gatal. 2. ;ase Sub kut >ika tidak diberi pengobatan dan kontak dengan alergen sudah tidak ada maka proses akut akan menjadi subakut atau kronis. Pada fase ini akan terlihat eritema/ edema ringan/ ,esikula/ krusta dan pembentukan papul
o
7bat obat yang terkandung terkandung dalam kritim kritim kulit antibioti! antibioti! + penisilin penisilin// sulfonagnid sulfonagnid// neomisin -/ autihistamin + defenhidramin -
o
0at kimia yang digunakan dalam pengelolaan pakaian.
. 8ani 8anife fest stas asii Klini Klinik k 9ejala dermatitis kontak men!akup keluhan •
9atal gatal
•
'asa terbakar
•
:esi kulit + ,esikel -
•
&dema yang diikuti oleh pengeluaran se!ret
•
Pembentukan krusta serta akhirnya mengering dan mengelupas kulit. 'eak 'eaksi si yang yang beru berula lang ng ulan ulang g dapa dapatt dise disert rtai ai pene peneba bala lan n kuli kulitt dan dan peru peruba baha han n
pigmentasi. n,asi sekunder oleh o leh bakteri dapat terjadi pada kulit yang yan g mengalami ekskoriasis karena digosok atau digaruk. digaruk. Biasanya tidak terdapat terdapat gejala sistemik sistemik ke!uali jika erupsinya erupsinya tersebar luas. Penderita umumnya mengeluh gatal. Kelainan bergantung pada keparahan dermatitis. *ermatitis kontak umumnya mempunyai gambaran klinis dermatitis/ yaitu terdapat efloresen si kulit yang bersifat polimorf dan berbatas tegas. *ermatitis kontak iritan umunya mempuny ai ruam kulit yang lebih bersifat monomorf dan berbatas lebih tegas dibandingkan dermatitis kontak alergik. 1. ;ase akut. Kelainan kulit umumnya mun!ul 2"<"= jam pada tempat terjadinya kontak dengan bahan penyebab. *erajat kelainan kulit yang timbul ber,ariasi ada yang yan g ringan ada pula yang berat. b erat. Pada yang ringan mungkin hanya berupa eritema dan edema/ sedang pada yang berat selain eritema dan edema yang lebih hebat disertai pula ,esikel atau bula yang bila pe!ah akan terjadi erosi dan eksudasi. :esi !enderung menyebar dan batasnya kurang jelas. Keluhan subyektif berupa gatal. 2. ;ase Sub kut >ika tidak diberi pengobatan dan kontak dengan alergen sudah tidak ada maka proses akut akan menjadi subakut atau kronis. Pada fase ini akan terlihat eritema/ edema ringan/ ,esikula/ krusta dan pembentukan papul
3.;ase Kronis *ermatitis jenis ini dapat primer atau merupakan kelanjutan dari fase akut yang hilang timbul karena kontak yang berulang
akhirnya kulit dapat retak seperti luka iris +fisur-/ misalnya pada kulit tumit tukang !u!i yang mengalami kontak terus menerus dengan deterjen. da kalanya kelainan hanya berupa kulit kering atau skuama tanpa eritema/ sehingga diabaikan oleh penderita. Setelah kelainan dirasakan mengganggu/ baru mendapat perhatian. Banyak pekerjaan yang beresiko tinggi yang memungkinkan terjadinya dermatitis kontak iritan kumulatif/ misalnya men!u!i/ memasak/ membersihkan lantai/ kerja bangunan/ kerja di bengkel dan berkebun. *ermatitis Kontak lergi Selain berdasarkan fase respon peradangannya/ gambaran klinis dermatitis kontak alergi juga dapat dilihat menurut predileksi regionalnya. $al ini akan memudahkan untuk men!ari bahan penyebabnya. 1. )angan Kejadian dermatitis kontak baik iritan maupun alergik paling sering di tangan/ misalnya pada ibu rumah tangga. *emikian pula dermatitis kontak akibat kerja paling banyak ditemukan di tangan. Sebagian besar memang disebabkan oleh bahan iritan. Bahan penyebabnya misalnya deterjen/ antiseptik/ getah sayuran@tanaman/ semen dan pestisida. 2.:engan lergen umumnya sama dengan pada tangan/ misalnya oleh jam tangan +nikel-/ sarung tangan karet/ debu semen dan tanaman. *i aksila umumnya oleh bahan pengharum. 3.(ajah *ermatitis kontak pada 4ajah dapat disebabkan bahan kosmetik/ obat topikal/ alergen yang ada di udara/ nikel +tangkai ka!a mata-. Bila di bibir atau sekitarnya mungkun disebabkan oleh lipstik/ pasta gigi dan getah buah
larutan pengeriting rambut. .Badan *apat disebabkan oleh pakaian/ zat 4arna/ kan!ing logam/ karet +elastis/ busa -/ plastik dan deterjen. C.9enitalia Penyebabnya dapat antiseptik/ obat topikal/ nilon/ kondom/ pembalut 4anita dan alergen yang berada di tangan. =.Paha dan tungkai ba4ah *isebabkan oleh pakaian/ dompet/ kun!i +nikel- di saku/ kaos kaki nilon/ obat topikal +anestesi lokal/ neomisin/ etilendiamin-/ semen/ sandal dan sepatu. *. Klasifikasi dermatitis a. *ermatitis foto kontak *ermatitis ini merupakan reaksi iritasi @ alergi yang terjadi pada daerah yang terpajan sinar matahari. Keluhan pasien yang mengalami inflamasi ini adalah rasa gatal dan pedih. Biasanya terjadi di 4ajah/ lengan dan tempat lain yang terkena sinar matahari. Pada pemeriksaan fisik/ nampak lesi eksematosa/esikel/ bulla/ skuama/ krusta/ eksimatosa/ dan lesi kronik + likenifikasi -. b. *ermatitis atopik *ermatitis atopik adalah penyakit yang sangat spesifik yang diakibatkan oleh ambang rendah yang ditetapkan se!ara genetik terhadap pruritus dan dikarakteristikkan oleh gatal yang intens. Peradangan kulit dengan penyebab endapan endogen.)erdapat pada indi,idu yang mempunyai g & dalam darah dengan kadar tinggi. $al ini disebabkan oleh hipersensiti,itas ba4aan. Bentuk dermatitis atopik a- *ermatitis atopik @ infantil •
#mur 2 bulan 2 tahun + 2 minggu -
•
:esi eritema/ ,esikel/ papul bergerombol yang terdapat pada pipi/ lengan/ dahi/ dan terdapat se!ara simetris
•
Sifat hhilang timbul + kambuhan -
b- *ermatitis atopik pada anak anak •
Sebagai lanjutan dari dermatitis infantil diselingi ehat beberapa tahun
•
#mur 3 tahun 1D tahun
•
:esi gerombolan papul/ eritema/ kadang kadang sudah terjadi ekskoriasis + likenifikasi -
•
Keluhan gatal yang digaruk dan hilang timbul
!- *ermatitis atopik de4asa •
:anjutan dari anak anak
•
)empat lesi 4ajah/ leher/ dada/ tengkuk/ lengan
•
:esi berupa gerombolan papul/ likenifikasi
•
)anda khas berupa 4hile dermografisme
!. *ermatitis numularis dalah suatu dermatitis yang bentuknya seperti uang logam yang lokasinya di tempat
tertentu
dengan
penyebab
yang
belum
jellas.sinonim
untuknya
adalah
neurodermatitis numular.karena dalam bahasa latin numular berarti bundar seperti uang logam. d. *ermatitis statis *ermatitis statis atau dermatitis hipostatik ialah salah satu jenis dermatitis sirkulatorius. Biasanya dermatitis statis merupakan dermatitis ,arikosum. Sebab kausa utamanya ialah insufisiensi ,ena.
e. *ermatitis seboroik Seborrhea atau *ermatitis seboroik yaitu kelainan kulit berupa peradangan superfisial dengan papuloskuamosa yang kronik dengan tempat predileksi di daerah
Pada dermatitis kontak iritan kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan iritan melalui kerja kimia4i maupun fisik. Bahan iritan merusak lapisan tanduk/ dalam beberapa menit atau beberapa jam bahan
uga akan menarik neutrofil dan limfosit serta mengaktifkan sel mast yang akan membebaskan histamin/ prostaglandin dan leukotrin. P; akan mengakti,asi platelets yang akan menyebabkan perubahan ,askuler. *ia!il gliserida akan merangsang ekspresi gen dan sintesis protein. Pada dermatitis kontak iritan terjadi kerusakan keratisonit dan keluarnya mediator< mediator. Sehingga perbedaan mekanismenya dengan dermatis kontak alergik sangat tipis yaitu dermatitis kontak iritan tidak melalui fase sensitisasi. da dua jenis bahan iritan yaitu •
ritan kuat akan menimbulkan kelainan kulit pada pajanan pertama pada hampir semua orang/
•
ritan lemah hanya pada mereka yang paling ra4an atau mengalami kontak berulang
Dermatitis Kontak Alergi
Pada dermatitis kontak alergi/ ada dua fase terjadinya respon imun tipe 5 yang menyebabkan timbulnya lesi dermatitis ini yaitu 1. ;ase Sensitisasi ;ase sensitisasi disebut juga fase induksi atau fase aferen. Pada fase ini terjadi sensitisasi terhadap indi,idu yang semula belum peka/ oleh bahan kontaktan yang disebut alergen kontak atau pemeka. )erjadi bila hapten menempel pada kulit selama 1=<2" jam kemudian hapten diproses dengan jalan pinositosis atau endositosis oleh sel :& +:angerhans &pidermal-/ untuk mengadakan ikatan ko,alen dengan protein karier yang berada di epidermis/ menjadi komplek hapten protein. Protein ini terletak pada membran sel :angerhans dan berhubungan dengan produk gen $:<*' +$uman :euko!yte ntigen< *'-. Pada sel penyaji antigen +antigen presenting !ell-. Kemudian sel :& menuju duktus :imfatikus dan ke parakorteks :imfonodus regional dan terjadilah proses penyajian antigen kepada molekul *"F +luster of *iferantiation "Fdan molekul *3. *"Fberfungsi sebagai pengenal komplek $:*' dari sel :angerhans/ sedangkan molekul *3 yang berkaitan dengan protein heterodimerik )i +*3<)i-/ merupakan pengenal antigen yang lebih spesifik/ misalnya untuk ion nikel saja atau ion kromium saja. Kedua reseptor antigen tersebut terdapat pada permukaan sel ). Pada saat ini telah terjadi pengenalan antigen +antigen re!ognition-. Selanjutnya sel :angerhans dirangsang untuk mengeluarkan :<1 +interleukin<1- yang akan merangsang sel ) untuk mengeluarkan :<2. Kemudian :<2 akan mengakibatkan proliferasi sel ) sehingga terbentuk primed me mory ) !ells/ yang akan bersirkulasi ke seluruh tubuh meninggalkan limfonodi dan akan memasuki fase elisitasi bila kontak berikut dengan alergen yang sama. Proses ini pada manusia berlangsung selama 1"<21 hari/ dan belum terdapat ruam pada kulit. Pada saat ini indi,idu tersebut telah tersensitisasi yang berarti mempunyai resiko untuk mengalami dermatitis kontak alergik. 2. ;ase elisitasi
;ase elisitasi atau fase eferen terjadi apabila timbul pajanan kedua dari antigen yang sama dan sel yang telah tersensitisasi telah tersedia di dalam kompartemen dermis. Sel :angerhans akan mensekresi :<1 yang akan merangsang sel ) untuk mensekresi l<2. Selanjutnya :<2 akan merangsang %; +interferon- gamma. :<1 dan %; gamma akan merangsang keratinosit memproduksi 8<1 +inter!ellular adhesion mole!ule<1- yang langsung beraksi dengan limfosit ) dan lekosit/ serta sekresi eikosanoid. &ikosanoid akan mengaktifkan sel mast dan makrofag untuk melepaskan histamin sehingga terjadi ,asodilatasi dan permeabilitas yang meningkat. kibatnya timbul berbagai ma!am kelainan kulit seperti eritema/ edema dan ,esikula yang akan tampak sebagai dermatitis. Proses peredaan atau penyusutan peradangan terjadi melalui beberapa mekanisme yaitu proses skuamasi/ degradasi antigen oleh enzim dan sel/ kerusakan sel :angerhans dan sel keratinosit serta pelepasan Prostaglandin &<1dan 2 +P9&<1/2- oleh sel makrofag akibat stimulasi %; gamma. P9&<1/2 berfungsi menekan produksi :<2' sel ) serta men!egah kontak sel ) dengan keratisonit. Selain itu sel mast dan basofil juga ikut berperan dengan memperlambat pun!ak degranulasi setelah "= jam paparan antigen/ diduga histamin berefek merangsang molekul *= +F- yang bersifat sitotoksik. *engan beberapa mekanisme lain/ seperti sel B dan sel ) terhadap antigen spesifik/ dan akhirnya menekan atau meredakan peradangan. Penyimpangan KDM
Bahan iritan merusak lapisan tanduk
lisosom/ mitokondria dan komponen
rusaknya membran lipid keratinosit pengaktifan fosfolipase
pembebasan asam arakidonik
Pembebasan histamin/ prostaglandin dan leukotrin.
pruritus perubahan pola tidur
,asodilatasi dan permeabilitas yang meningkat.
)imbul eritema/ edema dan ,esikula
Perubahan status kesehatan )idak mengenal informasi Kurang pengetahuan
Kerusakan integritas kulit
8erangsang pusat saraf *itrasmisikan ke korteks Serebri melalui thalamus nyeri dan gatal
Penampakan kulit yang tidak baik Koping tidak efektif
Perubahan citra tubuh
*. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis gangguan integument yaitu •
Biopsi kulit adalah pemeriksaan dengan !ara mengambil !intih jaringan dari kulit yang
terdapat lesi. Biopsi kulit digunakan untuk menentukan apakah ada keganasan atau infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan jamur. •
!"i kultur dan sensiti#itas / #ji ini perlu dilakukan untuk mengetahui adanya ,irus/
bakteri/ dan jamur pada kulit. Kegunaan lain adalah untuk mengetahui apakah mikroorganisme tersebut resisten pada obat obat tertentu. ara pengambilan bahan untuk uji kultur adalah dengan mengambil eksudat pada lesi kulit. •
Pemeriksaan dengan menggunakan pencahayaan khusus / Pemeriksaan kulit perlu
mempersiapkam pen!ahayaan khusus sesuai kasus. ;a!tor pen!ahayaan memegang peranan penting. •
!"i temple
lergi kontak dapat dibuktikan dengan tes in ,i,o dan tes in ,itro. )es in ,i,o dapat dilakukan dengan uji tempel. Berdasarkan tehnik pelaksanaannya dibagi tiga jenis tes temple yaitu 1. )es )empel )erbuka Pada uji terbuka bahan yang di!urigai ditempelkan pada daerah belakang telinga karena daerah tersebut sukar dihapus selama 2" jam. Setelah itu diba!a dan die,aluasi hasilnya. ndi kasi uji temple terbuka adalah allergen yang menguap. 2. )es )empel )ertutup #ntuk uji tertutup diperlukan #nit #ji )empel yang berbentuk sema!am plester yang pada bagian tengahnya terdapat lokasi dimana bahan tersebut diletakkan. Bahan yang di!urigai ditempelkan dipunggung atau lengan atas penderita selama "= jam setelah itu hasilnya die,aluasi. 3.)es temple dengan Sinar #ji tempel sinar dilakukan untuk bahan
se!ara duplo. *ua baris dimana satu baris bersifat sebagai kontrol. Setelah 2" jam ditempelkan pada kulit salah satu baris dibuka dan disinari dengan sinar ultra,iolet dan 2" jam berikutnya die,aluasi hasilnya. #ntuk menghindari efek daripada sinar/ maka punggung atau bahan test tersebut dilindungi dengan se!arik kain hitam atau plester hitam agar sinar tidak bisa menembus bahan tersebut. #ntuk dapat melaksanakan uji tempel ini sebaiknya penderita sudah dalam keadaan tenang penyakitnya/ karena bila masih dalam keadaan akut kemungkinan salah satu bahan uji tempel merupakan penyebab dermatitis sehingga akan menjadi lebih berat. )idak perlu sembuh tapi dalam keadaan tenang. *isamping itu berbagai ma!am obat dapat mempengaruhi uji tempel sebaiknya juga dihindari paling tidak 2" jam sebelum melakukan uji tempel misalnya obat antihistamin dan kortikosteroid. *alam melaksanakan uji tempel diperlukan bahan standar yang umumnya telah disediakan oleh nternational onta!t dermatitis risert group/ unit uji tempel dan penderita maka dengan mudah dilihat perubahan pada kulit penderita. #ntuk mengambil kesimpulan dari hasil yang didapat dari penderita diperlukan keterampilan khusus karena bila gegabah mungkin akan merugikan penderita sendiri. Kadang
o
Bersihkan kulit yang terkena bahan iritan dengan air dan sabun. Bila dilakukan se!epatnya/ dapat menghilangkan banyak iritan dan alergen dari kulit.
o
9unakan sarung tangan saat mengerjakan pekerjaan rumah tangga untuk menghindari kontak dengan bahan pembersih.
o
Bila sedang bekerja/ gunakan pakaian pelindung atau sarung tangan untuk menghindari kontak dengan bahan alergen atau iritan.
S#$% K&P&'()%
. Pengkajian a. Biodata Biodara terdiri dari nama/ jenis kelamin. #mur/ agama/ suku bangsa/ pendidkan pendapatan pekerjaan/nomor akses/ alamat dan lain< lain *ermatitis kontak dapat terjadi pada semua orang di semua umur sering terjadi pada remaja dan de4asa muda dapat terjadi pada pria dan 4anita. Bila dibandingkan dengan dermatitis kontak iritan/ jumlah penderita dermatitis kontak alergik lebih sedikit/ karena hanya mengenai orang yang kulitnya sangat peka +hipersensitif-. *ermatitis kontak iritan timbul pada =DG dari seluruh penderita dermatitis kontak sedangkan dermatitis kontak alergik kiraenis pekerjaan merupakan hal penting terhadap tingginya insiden dermatitis kontak. B. 'i4ayat Kesehatan a. 'i4ayat Kesehatan Sekarang 1. Keluhan #tama
Pada kasus dermatitis kontak biasanya klien mengeluh kulitnya
terasa gatal serta
nyeri.9ejala yang sering menyebabkan penderita datang ke tempat pelayanan kesehatan adalah nyeri pada lesi yang timbul. 2. 'i4ayat keluhan utama Pro,oking n!iden/ yang menjadi faktor presipitasi dari keluhan utama. Pada beberapa kasus dematitis kontak timbul :esi kulit + ,esikel -/terasa panas pada kulit dan kulit akan ber4arna merah/ edema yang diikuti oleh pengeluaran se!ret. Kembangkan pola PH'S) pada setiap keluhan klien o
Pro,o!ati,e@palliati,e pa penyebab keluhan •
pakah sebelumnya klien melakukan kontak dengan bahan
•
pa yang membuat keluhan bertambah baik@ringan atau bertambah berat. *engan menjauhi sumber dermatitis kontak maka keluhan yang dirasakan akan berkurang
o
Huality@Iuantity Bagaimana keluhan dirasakan/ dilihat/ didengar •
Pada beberapa kasus dermatitis kontak biasanya klien akan merasakan gatal dan nyeri pada daerah yang terkena bahan tertentu yang dapat menyebab kan keluhan
•
Sejauh mana sakit dirasakan 'asa sakit yang dirasakan mulai dari tingkat ringan sampai berat. )ergantung dari lama kontak zat dengan kulit/ konsentrasi zat serta tingkat sensitifitas kulit
o
'egion@radiation *imana letak sakit •
)ergantung dari daerah yang kontak dengan penyebab
•
rea penyebarannya rea penyebarannya misalnya kaki/ luka pada tungkai/ jari manis/ tempat !edera/ dibalik perhiasan.
o
o
Se,eritty s!ale pakah mempengaruhi aktifitas •
)erganggunya aktifitas tergantung dari letak/tingkat keparahan penyakit
•
Seberapa jauh skala ringan@berat )ergantung dari tingkat keparahan penyakitnya
)iming •
Kapan mulai terjadi
•
Kapan sering terjadi
pakah terjadinya mendadak atau perlahan
•
b. 'i4ayat Kesehatan masa :alu Seperti apakah klien pernah dira4at di rumah sakit sebelumnya/ apakah pernah menderita alergi serta tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya selain itu perlu juga dikaji kebiasaan klien. !. 'i4ayat Kesehatan keluarga pakah ada salah seorang anggota keluarganya yang mengalami penyakit yang sama/ tapi tidak pernah ditanggulangi dengan tim medis. *ermatitis pada sanak saudara khususnya pada masa kanak
)ingkat Kesadaran dermatitis kontak biasanya tidak terganggu *ermatitis kontak termasuk tidak berbahaya/ dalam arti tidak membahayakan hidup dan tidak menular. (alaupun demikian/ penyakit ini jelas menyebabkan rasa tidak nyaman dan amat mengganggu. 3.
)anda
)ekanan darah
*enyut nadi
Suhu tubuh
Pernafasan
".
Berat Badan
A.
)inggi Badan
.
Kulit nspeksi
radang akut terutama priritus + sebagai pengganti dolor-.
kemerahan +rubor-/
gangguan fungsi kulit +fun!tion laisa-.
biasanya batas kelainan tidak tegas an terdapat lesi polimorfi yang dapat timbul se!ara serentak atau beturut
terdapat 5esikel<,eikel fungtiformis yang berkelompok yang kemudian membesar.
)erdapat bula atau pustule/
ekskoriasi dengan krusta. $al ini berarti dermatitis menjadi kering disebut ematiti sika.
terjadi deskuamasi/ artinya timbul sisik. Bila proses menjadi kronis tapak likenifikasi dan sebagai sekuele telihat
hiperpigmentai tau hipopigmentasi. Palpasi
%yeri tekan
edema atau pembengkakan
Kulit bersisik
C.
Keadaan Kepala
nspeksi tekstur rambut klien halus dan jarang/ kulit kepala nampak kotor.
Palpasi Periksa apakah ada pembengkakan@ benjolan nyeri tekan atau adanya massa. Bi
=.
Keadaan mata nspeksi
a. Palpebrae
tidak edema/ tidak radang
b. S!lera
)idak i!tertus
!. onju!ti,a d. Pupil
)idak terjadi peradangan sokor
e. Posisi mata Simetris@tidak 9erakan bola mata mata
)idak mengalam gangguan
simertis %ormal
Keadaan ,isus
%ormal
Penglihatan
%ormal +tidak kabur -
Palpasi )idak ada nyeri tekan )ekanan ntra 7kuler + )7 - tidak ada
.
Keadaan hidung
inspeksi
<
simetris kiri dan kanan
<
)idak ada pembengkakan dan sekresi
<
)idak ada kemerahan pada selaput lendir
Palpasi
<
)idak ada nyeri tekan
<
)idak ada benjolan@tumor
1D.
Keadaan telinga
inspeksi
<
telinga bagian luar simetris
<
tidak ada serumen@!airan/ nanah
11. 8ulut nspeksi a.
9igi
<
Keadaan gigi
<
da karang gigi@karies
<
)idak ada pemakaian gigi palsu
b.
bersih
9usi )idak ada merah radang pada gusi
!.
:idah :idah bersih
d.
Bibir
<
)ampak pu!at
<
Kering pe!ah
<
8ulut tidak berbau
< 12.
Kemampuan bi!ara normal )enggorokan
a.
(arna mukosa
Kemerahan
b.
%yeri tekan
tidak ada
!.
%yeri menelan tidak ada
13.
:eher mnspeksi
a.
Kelenjar )hyroid
b.
)idak ada pembengkakan atau benjolan
!.
)idak ada distensi ,ena jugularis
)idak membesar
Palpasi
a.
Kelenjar )hyroid
b.
Kaku kuduk@tidak
!.
Kelenjar limfe
d.
)idak ada benjolan atau massa
e.
8obilisasi leher normal
1".
)idak terabah < tidak membesar
)horaE dan pernafasan J nspeksi
a.
Bentuk dada
Pigion !hest
b.
Pernafasan
nspirasi@ekspirasi/ ;rekuensi pernafasan/ irama pernafasan
!.
Pengembangan di4aktu bernafas normal
d.
*ada simetris
e.
)idak ada retraksi
f.
)idak ada batuk J Palpasi
a.
)idak ada nyeri tekan/ massa/ adanya ,o!al premitus
b.
#ntuk mengetahui adanya massa
!.
nadekuat ekspansi dada J Perkusi sonor Suara perkusi jaringan paru yang normal J skultasi
a.
8endengarkan suara pada dinding thoraks
b.
Suara nafas
5esikuler !.
Suara tambahan <
d.
Suara #!apan
Suara normal
1A.
>antung
J nspeksi !tus ordis *enyutan dinding toraks oleh karena kontraksi ,entrikel kiri
ditemukan pada S A linea medio !la,i!ularis kiri. J Palpasi %ormal J Perkusi >antung dalam keadaan normal J uskultasi )idak ada murmur 1.
Pengkajian payudara dan ketiak nspeksi
Payudara melingkar dan agak simetris dan ukuran sedang )idak terdapat udema/ tidak terdapat kemerahan atau lesi serta ,askularisasi normal reola mamma agak ke!oklatan )idak adanya penonjolan atau retraksi akibat adanya skar atau lesi.
)idak ada keluaran/ ulkus / pergerakan atau pembengkakan. Posisi kedua puting susu mempunyai arah yang sama.
ketiak dan kla,ikula tidak ada pembengkakan atau tanda kemerah
Palpasi
)idak adanya keluaran serta nyeri tekan.
1C.
bdomen nspeksi
umbilikus tidak menonjol )idak ada pembendungan pembuluh darah ,ena )idak ada benjolan
4arna kemerahan
Palpasi
)idak ada rasa nyeri )idak ada benjolan@ massa )idak ada pembesaran pada organ hepar
Perkusi
uskultasi
)ympani Peristaltik normal
1=. 9enetalia dan nus 9enetalia
nspeksi
)idak ada prolapsus uteri/ benjolan kelenjar bartolini/ sekret ,agina jernih
Palpasi )idak ada nyeri tekan
nus Keadaan anus normal/ tidak ada haemoroid/ fissura/ fistula.
1L.
&kstremitas &kstremitas atas
a.
8otorik
<
Pergerakan kanan@kiri
lemah
<
Pergerakan abnormal seimbang antara kanan dan kiri.
<
Kekuatan otot kiri@kanan
< b.
kekuatan otot kanan dan kiri lemah
Koordinasi gerak
ada gangguan
'efleks
<
Bi!eps kanan@kiri
%ormal
<
)ri!eps kana@kiri
%ormal
!.
Sensori
<
%yeri
<
'angsang suhu
<
'asa raba &kstremitas ba4ah
F F F
a.
8otorik
<
9aya berjalan
<
Kekuatan kanan@kiri
kekuatan kanan A@kiri A
<
)onus otot kanan@kiri
menurun
b.
%ormal
'efleks
<
KP' kanan@kiri
<@<
<
P' kanan@kiri
<@<
<
Bebinski kanan@kiri F@F
!.
Sensori
<
%yeri
<
'angsang suhu
F
<
'asa raba
F
2D
F
Status %eurologi Saraf
;ungsi sensorik Klien mengedipkan matanya bila ada rangsangan. ;ungsi motorik Klien dapat menahan tarikan pulpen dengan gigitannya. N VII (Fasialis) Klien dapat mengerutkan dahinya/ tersenyum dan dapat mengangkat alis. N VIII (Akustikus)
Klien dapat mendengar dan berkomunikasi dengan baik/ tidak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli persepsi. N I (!losofaringeus) Klien dapat merasakan rasa manis/ pahit/ pedas. N (Fagus) Klien tidak ada kesulitan mengunyah/ klien tidak ada kesulitan menelan. N I (Assessoris) Klien dapat mengangkat kedua bahu/ tidak ada atropi otot sternokleidomastoideus dan trapezius. N II ("ipoglosus) 9erakan lidah simetris/ dapat bergerak kesegala arah/ tidak ada de,iasi pada satu sisi dan tidak ada fasikulasi/ indra penge!apan normal. )anda
*.
Kaku kuduk
<
Kerning sign
<
.
'efleks Brudzinski
<
5.
'efleks :asegu
<
P&8&'KS% *9%7S)K
a.
Biopsi kulit
b.
#ji temple
!.
Pemeriksaan dengan menggunakan pen!ahayaan khusus
d.
#ji kultur dan sensiti,itas &.
1.
Pola Kegiatan Sehari
nafsu makan/ makanan pantang/ makanan yang disukai banyak minuman dlm sehari apakah ada perubahan Perubahan selama sakit 2.
&liminasi
serta
Pada eliminasi yang perlu dikaji adalah Kebiasaan BK dan BB seperti frekuensi/4arna dan konsistensi baik sebelum dan sesudah sakit 3.
kti,itas Pada penderita penyakit dermatitis kontak biasanya akan mengalami gangguan dalam aktifitas karena adanya rasa gatal dan apabila mengalami infeksi maka akan mengalami gangguan dalam pemenuhan aktifitas sehari
".
stirahat klien biasanya mengeluh susah tidur dimalam hari karena gatal serta adanya nyeri. danya gangguan pola tidur akibat gelisah/ !emas. ;. Pola nteraksi so!ial Se!ara umum klien yang mengalami dermatitis kontak biasanya pola interaksi sosialnya terganggu biasanya akan merasa malu dengan penyakitnya. 9. Keadaan Psikologis Biasanya klien mengalami perubahan dalam berinteraksi dengan orang lain dan biasanya klien lebih suka menyendiri dan sering !emas dengan penyakit yang diderita. Pada keadaaan psikologis ada beberapa hal yang perlu dikaji seperti bagaimana persepsi klien terhadap penyakit yang diderita sekarang/ bagaimana harapan klien terhadap keadaan kesehatannyaserta bagaimana pola interaksi dengan tenaga kesehatan M lingkungan. $. Kegiatan Keagamaan Biasanya klien beranggapan bah4a penyakit yang dideritanya merupakan !obaan untuknya dan pasti terdapat hikmah untuknya.yang perlu dikaji pada kegiatan keagamaan seperti klien menganut agama apa selama sakit klien sering berdoa. .
Pengelompokan data *ata Subjektif *ata 7bjektif Klien mengatakan le!et pada kulit jika Kulit klien tampak kering digaruk Klien mengatakan nyeri pada kulit
Kulit klien tampak bersisik )ampak adanya peradangan Klien nampak sering menggaruk Kulit klien tampak le!et Klien tampak gelisah
B.
*iagnosa kepera4atan
1.
Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit
2.
%yeri dan gatal yang berhubungan dengan lesi kulit
3.
perubahan pola tidur yang berhubungan dengan pruritus
".
Perubahan !itra tubuh yang berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik.
A.
Kurang pengetahuan tentang pera4atan kulit dan !ara !ara menangani kelainan kulit.
.
'esiko infeksi berhubungan dengan lesi/ ber!ak ber!ak merah pada kulit
.
'asional *N nter,ensi #andiri$ 1.
'asional #andiri
pantau keadaan kulit pasien
2.
>aga dengan !ermat terhadap resiko terjadinya !edera termal akibat penggunaan kompres hangat dengan suhu yang terlalu tinggi dan akibat !idera panas yang tidak
1. 8engetahui kondisi kulit untuk dilakukan pilihan inter,ensi yang tepat 2. Penderita
dermatosis
mengalami
terasa + bantalan pemanasan/ radiator -
penurunan
dapat sensiti,itas
terhadap panas. 3.
njurkan pasien untuk menggunakan kosmetik dan preparat tabir surya. %olaborasi
".
Kolaborasi
dengan
dokter
dalam
pemberian obat anti histamine dan salep kulit
3. Banyak
masalah
hakekatnya malignitas
kosmetika
semua kulit
pada
kelainan
dapat
dikaitkan
dengan kerusakan kulit kronik. ". Penggunaan anti mengurangi
histamine
respon
gatal
memper!epat proses pemulihan
*N 2
dapat serta
nter,ensi #andiri$ 1.
'asional #andiri
Periksa daerah yang terlibat
1. Pemahaman
tentang
luas
dan
karakteristik kulit meliputi bantuan 2.
#paya
untuk
menemukan
penyebab
dalam menyusun ren!ana inter,ensi. 2. 8embantu mengidentifikasi tindakan
gangguan rasa nyaman
yang
tepat
untuk
memberikan
kenyamanan. 3.
8en!atat hasil hasil obser,asi se!ara rin!i
dengan
memakai
terminology
deskriptif
3. *eskripsi yang akurat tentang erupsi kulit diperlukan untuk diagnosisi dan pengobatan. Banyak kondisi kulit tampak
serupa
etiologi
yang
tetapi
mempunyai
berbeda.
'espons
inflamasi kutan mungkin mati pada ".
8engantisipasi
reaksi
alergi
yang
pasien lansia.
mungkin terjadi mendapatkan ri4ayat ". 'uam menyeluruh terutama dengan
pemakaian obat.
aeitan A.
yang
mendadak
dapat
mennjukkan reaksi alergi terhadap
Kendalikan fa!tor fa!tor iritan
obat. .
Pertahankan kelembaban kira kira D G gunakan alat pelembab.
kimia/ dan fisik.
C.
Pertahankan lingkungan dingin
=.
9unakan sabun ringan + *o,e - atau sabun yang
dibuat
untuk
kulit
sensiti,e
+ %eutrogena/ ,,eno -. L.
:epaskan kelebihan pakaian atau peralatan di tempat tidur.
1D. u!i linen tempat tidur dan pakaian dengan sabun ringan
A. 'asa gatal diperburuk oleh panas/
. *engan kelembaban yang rendah/ kulit akan kehilangan air C. Kesejukan mengurangi gatal =. #paya ini men!akup tidak adanya larutan detegen/ zat pe4arna atau bahan pengeras.
11.
$entikan pemajanan berulang terhadap detergen/ pembersih/ dan pelarut.
1D. Sabun yang keras dapat menimbulkan
12. 9unakan tindakan pera4atan kulit untuk mempertahankan
integritas
kulit
L. 8eningkatkan lingkungan yang sejuk
iritasi kulit.
dan 11. Setiap substansi yang mneghilangkan
meningkatkan kenyamanan pasien. 13. lakukan kompres penyejuk dengan air suam suam kuku ataukompres dingin guna
air/ lipid atau protein dari epidermis akan mengubah fungsi barier kulit. 12. Kulit merupakan barier yang penting
meredakan rasa gatal. 1". tasi kekeringan + serosis - sebagaimana
yang
harus
dipertahankan
keutuhannya agar dapat berfungsi
dipreskripsikan.
dengan benar. 13. Penghisapan air yang bertahap dari kasa kompres akan menyejukkan kulit dan meredakan pruritus.
%olaborasi$ &' 7leskan lotion dan krim kulit segera setelah
1". Kulit yang kering dapat menimbulkan daerah dermatitis dengan kemerahan/
mandi
gatal/ deskuamasi dan pada bentuk &
9unakan
terapi topi!al
seperti
yang
njurkan
pasien
lebih
berat/ pembengkakan/
pembentukan lepuh/ keretakan dan
dipreskripsikan. &*
yang
untuk
menghindari
pemakaian salep ayau lotion yang dibeli
eksudat. %olaborasi
tanpa resep dokter. &+ >aga agar kuku selalu terpangkas.
1A. $idrasi yang efektif pada stratum korneum men!egah gangguan lapisan barier pada kulit. 1. )indakan ini membantu meredakan gejala 1C. 8asalah pasien dapat disebabkan oleh iritasi
atau
sensitisasi
karena
pengobatan sendiri. 1=. 8emotongan kuku akan mengurangi kerusakan kulit karena garukan. *N 3 nter,ensi #andiri 1.
'asional #andiri
Bantu pasien melakukan gerak badan se!ara teratur
1. 9erak badan memberikan efek yang menguntungkan
untuk
tidur
jika
dilaksanakan pada sore hari. 2. #dara yang kering membuat kulit terasa 2.
jaga kamar tidur agar tetap memiliki
gatal.
:ingkungan
yang
nyaman meningkatkan relaksasi.
,entilasi dan kelembaban yang baik.
3.
%olaborasi$
Pruritus noeturnal mengganggu tidur yang normal.
3. egah dan obati kulit yang kering
".
)indakan ini men!egah kehilangan air. Kulit yang kering dan gatal biasanya tidak
". njurkan kepada klien menjaga kulit dapat disembuhkan tetapi bisa dikendalikan. A.
selalu lembab
Kafein memiliki efek pun!ak 2 " jam sesudah dikonsumsi.
. A. njurkan
klien
8enghindari
minuman yang mengandung kafein
)indakan ini memudahkan peralihan dari keadaan terjaga menjadi keadaan tertidur.
menjelang tidur di malam hari. . njurkan klien 8engerjakan hal hal yang ritual dan rutin menjelang tidur.
*N " nter,ensi #andiri$ &
'asional #andiri$
Kaji adanya gangguan pada !itra diri 1.
9angguan !itra diri akan menyertai setiap
pasien + menghindari kontak mata/ u!apan penyakit atau keadaan yang tampak nyata yang merendahkan diri sendiri/ ekpresi bagi pasien. Kesan sesorang terhadap dirinya keadaan muak terhadap kondisi kulitnya -.
dentifikasi stadium psikososial tahap 2. perkembangan.
sendiri akan berpengaruh pada konsep diri )erhadap
hubungan
antara
stadium
perkembangan/ !itra diri dan reaksi serta pemahaman pasien terhadap kondisi kulitnya
-
Berikan kesempatan untuk pengungkapan. 3. *engarkan + dengan !ara yang terbuka/ tidak menghakimi
-
untuk
mengekspresikan
Pasien membutuhkan pengalaman yang harus didengarkan dan dipahami.
berduka @ ansietas tentang perubahan !itra tubuh. .
%ilai rasa keprihatinan dan ketakutan pasien. Bantu pasien yang !emas dalam ". mengembangkan kemampuan untuk menilai diri dan mengenali serta mengatasi masalah.
)indakan ini memberikan kesempatan pada petugas kesehatan untuk menetralkan ke!emasan yang tidak perlu terjadi dan memulihkan
realitas
situasi.
Ketakutan
'
dorong sosialisasi dengan orang lain
merupakan unsure yang merusak adaptasi pasien. A.
8eningkatkan
penerimaan
diri
dan
sosialisasi.
*N A nter,ensi 1. )entukan
apakah
'asional pasien mnegetahui 1. 8emberikan
data
dasar
untuk
+ memahami dan salah mengerti - tentang mengembangkan ren!ana penyuluhan kondisi dirinya. 2. 2.
Pasien harus memiliki perasaan bah4a ada
>aga agar pasien mendapatkan informasi sesuatu yang
benar
memperbaiki
yang
dapat
mereka
perbuat.
kesalahan Kebanyakan pasien merasakan manfaatnya.
konsepsi @ informasi
3.
Peragakan
penerapan
terapi
yang 3.
8emungkinkan
pasien
memperoleh
diprogramkan + kompres basah obat topi!al kesempatan untuk menunjukkan !ara yang ".
tepat unutk melakukan terapi. Berikan nasihat kepada pasien untuk ".
menjaga
agar kulit
fleksibel
dengan
Stratum korneum memerlukan air agar
tetap
lembab
dan fleksibilitas kulit tetap terjaga. Pengolesan
tindakan
hidrasi
dan krim atau lotion untuk melembabkan kulit
pengolesan krim serta lotion kulit.
akan mem!egah agar kulit tidak menjadi kering/ kasar/ retak/ dan bersisik. A.
Penampakan
kulit
men!erminkan
kesehatan umum seseorang. Perubahan pada kulit dapat menandakan status nutrisi yang A.
*orong pasien untuk mendapatkan status nutrisi yang sehat
abnormal.
*N nter,ensi 'asional 1. 8iliki indeksi ke!urigaan yang tinggi 1. Setiap keadaan yang mneggangu status terhadap suatu infeksi pada pasien yang imun akan memperbesar resiko terjadinya system kekebalannya teganggu. 2.
infeksi kulit.
Berikan petunjuk yagn jelas dan rin!i kepada pasien mengenai program terapi
2.
Pendidikan pasien yang efektif bergantung pada
ketrampilan
ketrampilan
interpersonal professional kesehatan dan 3.
:aksanakan pemakaian kompres basah seperti
yang
diprogramkan
mengurangi intensitas inflamasi
untuk 3.
pada pemberian instruksi yang jelas yang diperkuat dengan instruksi tertulis. Kompres pendinginan
basah le4at
akan
menghasilkan
pengisatan
yang
menimbulkan ,asokontriksi pembuluh drah kulit dan dengan demikian mengurangi eritema serta produksi serum.
*.
&,aluasi
*iagnosa
1.
)idak adanya maserasi.
2.
)idak ada tanda tanda !edara termal.
3.
)idak ada infeksi.
".
8emberikan obat topikal yang diprogramkan
*iangnosa
1.
8en!apai peredaran gangguan rasa.
2.
8engutarakan dengan kata kata bah4a gatal telah reda.
3.
8emeperlihatkan tidak adanya gejala ekskoriasi kulit karena garukan.
".
8ematuhi terapi yang diprogramkan.
A.
Pertahankan keadekuatan hidrasi dan lubrikasi kulit.
.
8enunjukan kulit utuh kulit menunjukan kemajuan dalam penampilan yang sehat.
*iagnosa
1.
8en!apai tidur yang nyenyak.
2.
8elaporkan peredaran rasa gatal.
3.
8empertahankan kondisi lingkungan yang tepat.
".
8enghindari konsumsi kafein pada sore hari dan menjelang tidur malam hari.
A.
8engenali tindakan untuk meningkatkan tidur.
*iagnosa 5
1.
8engalami 8engembangkan peningkatan kemampuan untuk menerima diri sendiri.
2.
8engikuti dan turut berpartisipasi dalam tindakan pera4atan mandiri.
3.
8elaporkan perasaan dalam mengendalikan situasi.
".
8enguatkan kembali dukungan positif dari diri sendiri
A.
8engutarakan perhatian terhadap diri sendiri yang sehat.
.
)ampak tidak begitu memperhatikan kondisi.
C.
8enggunakan tekhnik menyembunyikan kekurangan dan menekankan teknik untuk meningkatkan penampilan.
*iagnosa 5
1.
pola tidur @ istirahat yang memuaskan
2.
Perubahan !itra tubuh yang berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik.
3.
Kurang pengetahuan tentang pera4atan kulit dan !ara !ara menangani kelainan kulit. 8emiliki pemahaman terhadap pera4atan kulit.
".
8engikuti terapi seperti yang diprogramkan dan dapat mengungkapkan rasional tindakan yang dilakukan.
A.
8enjalankan mandi/ pen!u!ian/ barutan basah sesuai yang diprogramkan.
.
9unakan obat tropikal dengan tepat.
C.
8emahami pentingnya nutrisi untuk kesehatan kulit.
*iagnosa 5
1.
)etap bebas dari infeksi.
2.
8engungkapkan tindakan pera4atan kulit yang meningkatkan kebersihan dan men!egah kerusakan.
3.
8engidentifikasikan tanda dan gejala infeksi untuk dilaporkan.