ASKEP PERIOPERAT PERIOPERATIF IF Ns. SUMARDA Proses keperawatan perioperatif Fase perioperatif adalah waktu sejak keputusan untuk operasi diambil hingga sampai ke meja pembedahan, tanpa memandang riwayat atau klasifikasi pembedahan. Keahlian seorang perawat perioperatif dibentuk dari pengetahuan keperawatan professional dan keterampilan psikomotor yang kemudian diintegrasikan ke dalam tindakan keperawatan yang harmonis. Kemampuan dalam mengenali masalah pasien yang sifatnya risiko atau actual pada setiap fase perioperatif yang didasarkan atas pengetahuan dan pengalaman keperawatan perioperatif akan membantu penyusunan rencana intervensi keperawatan. Staf keperawatan yang merawat pasien bertanggung jawab untuk mengelola aspek-aspek penting perawatan pasien dengan cara mengimplementasikan mengimplementasikan rencana perawatan yang berdasarakan pada tujuan yang diprioritaskan, koordinasi seluruh anggota tim perioperatif, dan melibatkan tindakan mandiri dan kolaboratif. Asuhan keperawatan praoperatif pada praktiknya akan dilakukan secara berkesinambungan, baik asuhan keperawatan praoperatif dibagian rawat inap, poliklinik, bagian bedah sehari one day care! atau di unit gawat darurat yang kemudian dilanjutkan kamar operasi oleh perawat praoperatif. Asuhan Asuhan keperawatan praoperatif yang terintegrasi secara berkesinambungan terjadi saat beberapa masalah pasien yang belum teratasi di ruang rawat inap, poliklinik, bedah sehari, atau unit gawat darurat akan tetap dilanjutkan oleh perawat perioperatif di kamara operasi. "okumentasi yang optimal dapat membantu terciptanya komunikasi yang baik antara perawat ruangan dengan perawat kamar operasi. PENGKAJIAN #engkajian pasien pada fase praoperatif secara umum dilakukan untuk menggali permasalahan pada pasien, sehingga perawat dapat melakukan intervensi yang sesuai dengan kondisi pasien. #engkajian praoperatif pada kondisi klinik terbagi atas dua bagian, yaitu $ %! #engkajian komprehensif yang dilakukan perawat pada bagian rawat inap, poliklinik, bagian bedah sehari, atau unit gawat darurat. &! #engkajian klarifikasi ringkas oleh perawat perioperatif di kamar operasi. 'amanya waktu praoperatif akan menentukan lengkapnya data pengkajian. (isalnya, jika pasien datang ke tempat pembedahan pada hari yang sama, maka waktu yang tersedia mungkin tidak cukup untuk melakukan pemeriksaan p emeriksaan fisik yang komprehensif. "alam kasus ini, perawat lebih berfokus pada pengkajian utama seluruh system tubuh untuk memastikan bahwa tidak ada masalah yang terabaikan. )alaupun )alaupun dokter akan melakukan pemeriksaan yang teliti dan menyeluruh sebelum menentukan jadwal pembedahan, tetapi pengkajian praoperatif sering kali menunjukkan adanya ketidaknormalan. *al ini akan mengakibatkan penundaan atau pembatalan jadwal pembedahan yang telah dibuat. #erawat harus tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya komplikasi pascaoperatif karena biasanya hasil pemeriksaan memperlihatkan hasil yang normal-normal saja. #engkajian praoperatif secara umum meliputi $ #engkajian umum • +iwayat kesehatan • #engkajian psikososiospiritual • #emeriksaan fisik •
•
#engkajian diagnostic PENGKAJIAN UMUM #ada pengkajian pasien di unit rawat inap. #oliklinik, bagian bedah sehari, atau unit gawat darurat dilakukan secara komprehensif dimana seluruh hal yang berhubungan dengan pembedahan pasien perlu dilakukan secara seksama. erikut ini adalah hal-hal yang harus diidentifikasi pada saat melakukan pengkajian umum. dentitas pasien #engkajian ini perlu dilakukan agar tidak terjadi duplikasi nama pasien. mur pasien sangat penting untuk diketahui guna melihat kondisi pada berbagai jenis pembedahan. Selain itu juga diperlukan untuk memperkuat identitas pasien. #erawat peripoperatif harus mengetahui bahwa factor usia, baik anak-anak dan lansia, dapat meningkatkan resiko pembedahan. #engetahuan tersebut akan membantu perawat perioperatif untuk menentukan tindakan pencegahan mana yang penting untuk dimasukkan ke dalam rencan asuhan keperawatan. Bayi dan anak-anak. bayi dan anak-anak berhubungan dengan denga n status fisiologis yang masih imatur atau mengalami penurunan. #ada bayi yang menjalani pembedahan, kemampuan pertahanan suhunya masih belum optimal. +efleks menggigil pada bayi belum berkembang dan sering terjadi berbagai variasi suhu. Anestesi menambah resiko bagi bayi karena agen anetesi dapat menyebabkan vasodilatasi dan kehilangan panas, bayi juga mengalami kesulitan untuk mempertahankan volume sirkulasi darah normal. /o /olume total darah bayi dianggap kurang dari anak-anak atau orang dewasa. Kehilangan darah walaupun dalam jumlah kecil dapat menjadi hal yang serius. #enurunan volume sirkulasi menyebabkan bayi sulit berespons terhadap kebutuhan untuk meningkatkan oksigen selama pembedahan. "engan demikian, bayi menjadi sangat rentan mengalami dehidrasi. 0amun, jika darah atau cairan diganti terlalu cepat , maka akan menimbulkan overdehidrasi. Aspek penting lainnya pada perawatan bedah anak meliputi manajemen jalan nafas, mempertahankan keseimbangan cairan, mengatasi kejang, mengatasi perubahan suhu, mengidentifikasi dan mengatasi penurunan kesadaran yang tiba-tiba dan kegawatan anestesi yang tertunda, mengatasi n yeri dan agitasi, serta terjadinya peralatan dan obat-obatan. lansia, seiring meningkatnya usia, kapasitas fisik pasien lansia untuk beradaptasi dengan stress pembedahan menjadi terhambat karena mundurnya beberapa fungsi tubuh tertentu. ndividu lansia yang menghadapi operasi bisa mempunyai suatu kombinasi penyakit kronik dan masalah kesehatan selain masalah kesehatan yang mengindikasikan pembedahan. secara umum, lansia dianggap memiliki resiko pembedahan yang lebih buruk dibandingkan pasien yang lebih muda. 1adangan jantung menurun, fungsi ginjal dan hepar menurun, dan aktifitas gastrointestinal tampaknya berkurang. "ehidrasi, konstipasi, dan malnutrisi juga mungkin te rjadi. Keterbatasan sensori seperti gangguan penglihatan dan pendengaran, serta penurunan sensitivitas terhadap sentuhan sering kali menjadi alas an terjadinya kecelakaan, cedera, dan luka bakar. Keadaan mulut juga penting untuk dikaji sebab sering kali ditemukan adanya karies gigi atau gigi palsu. 2emuan 2emuan ini penting bagi a hli anestesi. #enurunan produksi keringat mengarah pad a kulit yang kering dan gatal-gatal. Kulit yang rapuh tersebut mudah mengalami abrasi, sehingga tindakan kewaspadaan yang lebih tinggi harus ditetapkan ketika memindahkan pasien lansia. #enurunan lemak subkutan membuat individu lansia lebih rentan terhadap perubahan suhu tubuh. Jenis pekerjaan an as!ransi kese"atan
•
#engkajian diagnostic PENGKAJIAN UMUM #ada pengkajian pasien di unit rawat inap. #oliklinik, bagian bedah sehari, atau unit gawat darurat dilakukan secara komprehensif dimana seluruh hal yang berhubungan dengan pembedahan pasien perlu dilakukan secara seksama. erikut ini adalah hal-hal yang harus diidentifikasi pada saat melakukan pengkajian umum. dentitas pasien #engkajian ini perlu dilakukan agar tidak terjadi duplikasi nama pasien. mur pasien sangat penting untuk diketahui guna melihat kondisi pada berbagai jenis pembedahan. Selain itu juga diperlukan untuk memperkuat identitas pasien. #erawat peripoperatif harus mengetahui bahwa factor usia, baik anak-anak dan lansia, dapat meningkatkan resiko pembedahan. #engetahuan tersebut akan membantu perawat perioperatif untuk menentukan tindakan pencegahan mana yang penting untuk dimasukkan ke dalam rencan asuhan keperawatan. Bayi dan anak-anak. bayi dan anak-anak berhubungan dengan denga n status fisiologis yang masih imatur atau mengalami penurunan. #ada bayi yang menjalani pembedahan, kemampuan pertahanan suhunya masih belum optimal. +efleks menggigil pada bayi belum berkembang dan sering terjadi berbagai variasi suhu. Anestesi menambah resiko bagi bayi karena agen anetesi dapat menyebabkan vasodilatasi dan kehilangan panas, bayi juga mengalami kesulitan untuk mempertahankan volume sirkulasi darah normal. /o /olume total darah bayi dianggap kurang dari anak-anak atau orang dewasa. Kehilangan darah walaupun dalam jumlah kecil dapat menjadi hal yang serius. #enurunan volume sirkulasi menyebabkan bayi sulit berespons terhadap kebutuhan untuk meningkatkan oksigen selama pembedahan. "engan demikian, bayi menjadi sangat rentan mengalami dehidrasi. 0amun, jika darah atau cairan diganti terlalu cepat , maka akan menimbulkan overdehidrasi. Aspek penting lainnya pada perawatan bedah anak meliputi manajemen jalan nafas, mempertahankan keseimbangan cairan, mengatasi kejang, mengatasi perubahan suhu, mengidentifikasi dan mengatasi penurunan kesadaran yang tiba-tiba dan kegawatan anestesi yang tertunda, mengatasi n yeri dan agitasi, serta terjadinya peralatan dan obat-obatan. lansia, seiring meningkatnya usia, kapasitas fisik pasien lansia untuk beradaptasi dengan stress pembedahan menjadi terhambat karena mundurnya beberapa fungsi tubuh tertentu. ndividu lansia yang menghadapi operasi bisa mempunyai suatu kombinasi penyakit kronik dan masalah kesehatan selain masalah kesehatan yang mengindikasikan pembedahan. secara umum, lansia dianggap memiliki resiko pembedahan yang lebih buruk dibandingkan pasien yang lebih muda. 1adangan jantung menurun, fungsi ginjal dan hepar menurun, dan aktifitas gastrointestinal tampaknya berkurang. "ehidrasi, konstipasi, dan malnutrisi juga mungkin te rjadi. Keterbatasan sensori seperti gangguan penglihatan dan pendengaran, serta penurunan sensitivitas terhadap sentuhan sering kali menjadi alas an terjadinya kecelakaan, cedera, dan luka bakar. Keadaan mulut juga penting untuk dikaji sebab sering kali ditemukan adanya karies gigi atau gigi palsu. 2emuan 2emuan ini penting bagi a hli anestesi. #enurunan produksi keringat mengarah pad a kulit yang kering dan gatal-gatal. Kulit yang rapuh tersebut mudah mengalami abrasi, sehingga tindakan kewaspadaan yang lebih tinggi harus ditetapkan ketika memindahkan pasien lansia. #enurunan lemak subkutan membuat individu lansia lebih rentan terhadap perubahan suhu tubuh. Jenis pekerjaan an as!ransi kese"atan
#engkajian jenis pekerjaan dan asuransi kesehatan diperlukan sebagai persiapan umum. #engkajian seperti persiapan financial sangat bergantung pada kemampuan pasien dan kebijakan rumah sakit tempat pasien akan menjalani proses pembedahan . beberapa jenis pembedahan membutuhkan biaya yang lebih mahal . misalnya pembedahan jantung dan vascular, bedah saraf, serta bedah ortopedi. *al itu disebabkan karena proses pembedahan tersebut memerlukan alat tambahan karena waktu yang dibutuhkan lebih lama sehingga berpengaruh pada biaya obat anestesi yang digunakan. Sebelum dilakukan operasi sebaiknya pasien dan keluarga sudah mendapat penjelasan dan informasi terkait masalah financial, mulai dari biaya operasi hingga pemakaian alat tambahan . hal ini diperlukan agar setelah operasi nanti tidak ada complain atau ketidakpuasan pasein dan keluarga. Persiapan !#!# #ersiapan informed consent dilakukan sebelum dilaksanakannya tindakan. #asien dan keluarga harus mengetahui perihal prosedur operasi, jenis operasi, dan prognosis dari hasil pembedahan. peran perawat disini adalah bertanggung jawab dan memastikan bahwa pasien3keluarga dan dokter sudah menandatangani isi dari informed con sent. #ersiapan alat dan obat yang akan digunakan selama pembedahan harus dilakukan secara optimal sesuai dengan kebijakan institusi. eberapa rumah sakit memberlakukan kebijakan bahwa persiapan alat dan obat harus dilakukan sebelum pasien memasuki kamar operasi. eberapa rumah sakit lainnya mensyaratkan penyediaan darah untuk persiapan transfuse harus dilakukan oleh pihak keluarga. #engkajian ulang pada ketepatan transfuse darah antara donor dengan resipien dapat menurunkan resiko kesalahan pemberian transfusi. #ersiapan lainnya yang bersifat umum seperti pencalonan pasien yang akan dilakukan pembedahan dari ruang rawat inap, unit gawat darurat, atau unit perawatan intensif ke kamar unit dimana pasien akan dilakukan pembedahan. agi perawat di kamar operasi, pengkajian praoperatif adalah suatu keterampilan yang biasanya difokuskan pada area intervensi bedah dan harus dilakukan dalam waktu yang amat singkat. #engetahuan mengenai anatomi, fisiologi, serta patofisiologi sangat penting dimiliki oleh seorang perawat praoperatif untuk menyintesis temuan pengkajian dan menggunaknnya untuk menentukan tujuan perawatan pasien. #asien yang baru diterima di kamar operasi akan diklarifikasi secara ringkas dan disesusaikan dengan intervensi bedah yang akan dilakukan. "alam melakukan pengkajian yang ringkas dan optimal, perawat kamar operasi hanya melakukan klarifikasi secara cepat dengan menggunakan system checklist. For#!$is checklist . pada pada beberapa institusi , penggunaan formulir praoperatif di kamar operasi bertujuan untuk mendokumentasikan prosedur yang secara rutin dilakukan pada pembedahan. dengan adanya formulir ini, akan terjalin komunikasi yang cepat antara perawat ruangan dengan perawat di kamar operasi. 4ang 4ang diharapkan dari pembuatan formulir ini adalah perawat perioperatif dapat secara ringkas memvalidasi persiapan praoperatif yang telah dilakukan perawat ruangan. #ada kondisi yang lebih baik, beberapa institusi rumah sakit memberlakukan lembar pengenal yang dipasang pada lengan bawah pasien agar memudahkan pengenalan lebih lanjut tentang identitas pasien. 2ujuan pemasangan tanda pengenal ini adalah untuk mencegah kekeliruan atau kesalahan intervensi yang dilakukan.
PENGKAJIAN RI%A&AT KESE'ATAN Riwa(at kese"atan #engkajian riwayat kesehatan pasien di rawat inap, poliklinik, bagian bedah sehari, atau unit gawat darurat dilakukan perawat melalui teknik wawancara untuk mengumpulkan riwayat yang diperlukan sesuai dengan klasifikasi pembedahan. #engkajian ulang riwayat kesehatan pasien harus meliputi riwayat penyakit yang pernah diderita dan alasan utama utama pasien pasien mencari pengobatan. +iwayat kesehatan pasien pasien adalah sumber sumber yang sangat baik. Sumber berharga lainnya adalah rekam medis dari riwayat perawatan sebelumnya . #enyakit yang diderita pasien akan mempengaruhi kemampuan pasien dalam menoleransi pembedahan dan mencapai pemulihan yang menyeluruh . pasien yang a kan menjalani bedah sehari one day care! harus diperiksa secara teliti dan menyeluruh untuk menentukan kondisi ko ndisi kesehatan yang mungkin akan meningkatkan resiko komplikasi selama atau setelah pembedahan. #engalaman bedah sebelumnya dapat mempengaruhi respons fisik dan psikologis pasien terhadap prosedur pembedahan. jenis pembedahan sebelumnya , tingkat rasa, ketidaknyamanan, besarnya ketidakmampuan yang ditimbulkan, dan seluruh tingkat perawatan yang pernah diberikan adalah factor-faktor yang mungkin akan diingat oleh pasien. #erawat mengkaji semua komplikasi yang pernah dialami pasien . informasi ini akan membantu perawat dalam mengantisipasi kebutuhan pasien selama pra dan pascaoperatif. #embedahan sebelumnya juga dapat mempengaruhi tingkat perawatan fisik yang dibutuhkan pasien setelah menjalani prosedur pembedahan. misalnya, pasien yang pernah menjalani torakotomi untuk reseksi lobus paru mempunyai resiko komplikasi paru-paru yang lebih besar daripada pasien dengan paru-paru yang masih utuh dan normal. 5ika pasien menggunakan obat yang telah diresepkan atau obat yang dibeli di luar apotik secara teratur, maka dokter bedah atau ahli anestesi mungkin akan menghentikan pemberian obat tersebut untuk sementara sebelum pembedahan atau mereka akan menyesuaikan dosisnya. eberapa jenis obat mempunyai implikasi khusus bagi pasien bedah. 6bat ynag diminum sebelum pembedahan secara otomatis akan dihentikan saat pasien selesai menjalani operasi kecuali dokter meminta pasien untuk menggunakannya kembali. "i unit bedah sehari, riwayat yang perlu dikaji biasanya lebih singkat daripada riwayat yang seharusnya dikumpulkan. #engkajian hanya dilakukan pada saat pasien dirawat di rumah sakit dan sore hari sebelum pembedahan dilakukan, karena terbatasnya waktu. Apabila pasien tidak mampu memberikan seluruh informasi yang dibutuhkan maka perawat dapat bertanya pada anggota keluarga. #ada pasien gawat darurat yang memerlukan pembedahan cito, pengkajian riwayat kesehatan dilakukan secara ringkas terkait factor-faktor yang mempengaruhi pembedahan dan anestesi umum. #asien dikaji tentang adanya riwayat hipertensi, diabetes mellitus, tuberklusis paru, dan berbagai penyakit kronis yang akan berdampak pada peningkatan resiko komplikasi intraoperatif. Riwa(at a$er)i #erawat harus mewaspadai adanya alergi terhadap berbagai obat yang mungkin diberikan selama fase intraoperatif. Apabila Apabila pasien mempunyai riwayat alergi satu atau lebih, maka pasien perlu mendapat pita identifikasi alergi yang dipakai pada pergelangan tangan sebelum menjalani pembedahan atau penulisan symbol alergi yang tertulis jelas pada status rekam medis sesuai sesuai
dengan kebijakan institusi . perawat juga harus memastikan bagian depan lembar pencatatan pasien berisi daftar alergi yang dideritanya. Ke*iasaan #erokok+ a$,o"o$+ an narko*a #asien perokok memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami komplikasi paru-paru pascaoperasi daripada pasien bukan perokok. #erokok kronik telah mengalami peningkatan jumlah dan ketebalan sekresi lendir pada paru-parunya. Anestesi Anestesi umum akan meningkatkan iritasi jalan napas dan merangsang sekresi pulmonal, karena sekresi tersebut akan dipertahankan akibat penurunan aktivitas siliaris selama anestesi. Setelah pembedahan, pasien perokok mengalami kesulitan yang lebih besar dalam membersihkan jalan napasnya dari sekresi lendir. Kebiasaan mengonsumsi alcohol mengakibatkan reaksi yang merugikan terhadap obat anestesi . pasien juga mengalami toleransi silang toleransi obat meluas! terhadap terhadap pemakaian obat anestesi, sehingga memerlukan dosis anestesi yang lebih tinggi dari n ormal. Selain itu dokter mungkin perlu meningkatkan dosis analgesic pascaoperatif. Konsumsi alcohol secara berlebihan juga dapat menyebabkan malnutrisi sehingga penyembuhan luka menjadi lambat. #asien yang mempunyai riwayat adanya pemakaian narkoba narkotika dan obat-obatan terlarang! perlu diwaspadai atas kemungkinan yang lebih besar untuk terjangkit penyakit seperti */ dan hepatitis, terutama pada pasien pengguna narkoba suntik. #enggunaan obat-obatan narkotika atau penyalahgunaan obat-obatan terlarang dapat mengganggu kemampuan pasien mengontrol nyeri setelah operasi serta mempengaruhi tingkat serta jumlah pemberian an estesi selama pembedahan. penggunaan narkoba suntik dapat mengganggu system vascular dan menyulitkan akses ke dalam vena. Pen)kajian n(eri 0yeri adalah suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang bersifat subjektif. Keluhan sensori yang dinyatakan sebagai pegal, linu, ngilu, keju, kemeng, cangkeul, dan seterusnya dapat dianggap sebagai modalitas nyeri. #enting bagi setiap perawat untuk mempercayai pasien yang melaporkan rasa nyeri . yang juga sama pentingnya adalah waspada terhadap pasien yang mengabaikan nyeri. (isalnya mengungkapkan kenyataan bahwa gangguan atau prosedur biasanya menimbulkan nyeri atau bahwa pasien tampak meringis saat bergerak atau menghindari gerakan. (enggali alas an mengapa pasien mengabaikan rasa nyeri juga sangat membantu. anyak orang yang menyangkal nyeri yang dialaminya karena mereka takut dengan pengobatan 3tindakan yang mungkin diberikan jika mereka mengeluh nyeri, atau takut menjadi ketergantungan terhadap opioid jika obat-obat ini diberikan untuk mengatasi nyerinya. Kondisi penyakit dan posisi dapat menimbulkan nyeri pada pasien, perawat perlu mengkaji pengalaman nyeri pasien sebelumnya, metode pengontrolan nyeri yang digunakan, sikap pasien dalam menggunakan obat-obatan peghilang rasa nyeri, respons perilaku terhadap nyeri, pengetahuan pasien, harapan, dan metode manajemen n yeri yang dipilih karena akan member dasar bagi perawat dalam memantau perubahan kondisi pasien. #engkaji nyeri yang benar memungkinkan perawat perioperatif untuk menetapkan status nyeri pasien, lebih bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap perawatan yang diberikan, dan lebih berorientasi pada sifat kemitraan dalam melakukan pena talaksanaan nyeri. #erawat harus mengembangkan hubungan terapeutik yang positif dan memberi waktu kepada pasien untuk mendiskusikan nyeri. (ember posisi yang nyaman pada pasien sebelum perawat bertanya dapat
membantu pasien merasakan bahwa perawat peduli akan dirinya. #erawat menghindari nyeri yang semakin buruk karena melakukan pengkajian yang lama. #erawat harus mempelajari cara verbal dan nonverbal pasien dalam mengomunikasikan rasa ketidaknyamanan. (eringis, menekuk salah satu bagian tubuh, dan postur tubuh yang tidak la7im merupakan contoh ekspresi nyeri secara no nverbal. #asien yang tidak mampu berkomunikasi efektit biasan ya membutuhkan perhatian khusus selama pengkajian . anak-anak, individu yang mengalami keterlambatan perkembangan, pasien yang menderita psikosis, pasien yang sedang dalam kondisi kritis, pasien yang mengalami dimensia, dan pasien yang tidak bisa berbicara bahasa ndonesia membutuhkan pendekatan dengan cara yang berbeda. #ernyataan verbal anak-anak merupakan hal yang paling penting. Anak-anak yang masih kecil mungkin tidak mengerti makna 8nyeri9 sehingga dalam melakukan pengkajian perawat perlu menggunakan kata-kata, seperti ouh, aduh, atau sakit. ntuk pasien yang mengalami gangguan kognitif, perlu menggunakan pendekatan pengkajian yang sederhana, yaitu dengan melakukan observasi ketat terhadap perubahan perilaku pasien. ntuk pasien yang sedang dalam kondisi kritis dan mungkin mengalami penumpulan sensori, menggunakan selang nasogastrik, atau jalan nafas artificial perawat mungkin perlu mengajukan pertanyaan spesifik secara lansung kepada pasien sehingga pasien dapat member jawaban dengan mengangguk dan menggelengkan kepala. Anak yang masih kecil mempunyai kesulitan memahami nyeri dan prosedur yang menyebabkan nyeri. Anak-anak kecil yang belum dapat mengungkapkan kata-kata juga mengalami kesulitan untuk mengungkapkan secara verbal dan mengekspresikan nyeri kepada orang tua atau petugas kesehatan. Secara kognitif , anak-anak toddler dan prasekolah tidak mampu mengingat penjelasan tentang nyeri atau mengasosiasikan nyeri sebagai pengalaman yang dapat terjadi di berbagai situasi . dengan memikirkan pertimbangan pemikiran ini, perawat harus mengadaptasi pendekatan yang dilakukan dalam upaya mencari cara untuk mengk aji nyeri yang dirasakan anak-anak termasuk apa yang akan dinyatakan dan perilaku yang akan diobservasi! dan bagaimana mempersiapkan seorang anak untuk prosedur medis yang menyakitkan whaley, %::;!. Apabila pasien berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda, maka akan sulit melakukan pengkajian nyeri . dalam situasi seperti ini, seorang penerjemah atau seorang anggota keluarga mungkin diperlukan untuk menjelaskan perasaan pasien dan sensasi yang dirasakan. Pen)kajian karakteristik n(eri se,ara P-RST Keluhan dari pasien tentang nyeri yang dirasakan merupakan indicator utama yang paling dapat dipercaya tentang keberadaan dan intensitas nyeri dan apapun yang berhubungan dengan ketidaknyamanan.. nyeri bersifat individual, sehingga pengkajian karakteristik nyeri membantu perawat membentuk pengertian pola nyeri dan tipe manajemen nyeri yang digunakan untuk mengatasi nyeri. #enggunaan instrument untuk mengh itung luas dan derajat nyeri bergantung kepada kondisi pasien yang sadar secara kognitif dan mampu memahami instruksi perawat. #endekatan pengkajian karakteristik nyeri dengan menggunakan metode #<+S2 dapat mempermudah perawat perioperatif dalam melakukan pengkajian nyeri yang dirasakn pasien secara ringkas dan dapat digunakan dalam kondisi praoperatif yang singkat. PENGKAJIAN PSIKOSOSIOSPIRITUA Ke,e#asan praoperatif
Kecemasan berasal dari bahasa latin 8angere9 yang berarti untuk menghadapi to strange! atau untuk distre. *al ini berkaitan dengan kata 8anger9 yang berarti kesedihan atau masalah. Kecemasan juga berkaitan dengan kata 8to anguish9 yang menggambarkan adanya nyeri akut, penderitaan ,dan distress stuart. %::=!. 1emas berbeda dengan rasa takut, dimana cemas disebabkan oleh hal-hal yang tidak jelas termasuk di dalamnya pasien yang akan menjalani operasi karena mereka tidak tahu konsekuensi pembedahan itu sendiri. Ketakutan memiliki objek yang jelas dimana seseorang dapat mengidentifikasi dan menggambarkan objek ketakutan. Ketakutan melibatkan penilain intelektual terhadap stimulus yang mengancam sedangkan kecemasan merupakan penilaian emosional terhadap penilain itu. Ketakutan diakibatkan oleh paparan fisik maupun psikologis terhadap situasi yang mengancam, ketakutan dapat menyebabkan kecemasan, dua pengalaman emosi ini dibedakan dalam ucapan, yaitu kita mengatakan memiliki rasa takut tetapi menjadi cemas, inti permasalahn da lam suatu bentuk kecemasan adalah pada penjagaan diri chitty, %::>!. erbagai dampak psikologis yang dapat muncul adalah adanya ketidaktahuan akan pengalaman pembedahan yang dapat mengakibatkan kecemasan yang terkespresi dalam berbagai bentuk seperti marah, menolak, atau apatis terhadap kegiatan keperawatan. #asien yang cemas sering mengalami ketakutan atau perasaan tidak tenang . berbagai bentuk ketakutan muncul seperti ketakutan akan hal yang tidak diketahui, misalnya terhadap pembedahan, anestesi, masa depan, keuangan, dan tanggung jawab keluarga, ketakutan akan nyeri, kematian, atau ketakutan akan perubahan citra diri dan konsepp diri. Kecemasan dapat menimbulkan adanya perubahan secara fisik maupun psikologis yang akhirnya megaktifkan saraf otonom simpatis sehingga meningkatkan denyut jantung, peningkatan tekanan darah, peningkatan frekuensi napas, dan secara umum mengurangi tingkat energy pada pasien, dan akhirnya dapat merugikan individu itu snediri rothrock, %:::!. erdasarkan konsep psikoneuroimunologi, kecemasan merupakan stressor yang dapat menurunkan system imunitas tubuh. *al ini terjadi melalui serangkaian aksi yang diperantarai oleh *#A-a?is hipotalamus, pituitary, dan adrenal! . stress akan merangsang hipotalamus untuk meningkatkan produksi corticotrophin releasing factor 1+F! . 1+F ini selanjutnya akan merang sang kelenjar pituitary anterior untuk meningkatkan produksi adrenocorticothropin hormone A12*!. *ormone ini yang akan merangsang korteks adrenalin untuk meningkatkan sekresi kortisol. Kortisol inilah yang selanjutnya akan menekan system tubuh guyton, %::@!. #rosedur pembedahan akan memberikan suatu reaksi emosional bagi pasien, apakah reaksi tersebut jelas atau tersembunyi, normal, atau abnormal, sebagai contoh kecemasan praoperatif merupakan suatu respons antisipasi terhadap suatu pengalaman yang dapat dianggap pasien sebagai suatu ancaman terhadap perannya dalam hidup, integritas tubuh, atau bahkan kehidupan itu sendiri,sudah diketahui bahwa pikiran yang bermasalah secara lansung akan mempengaruhi fungsi tubuh, oleh karena itu pentig untuk mengidentifkasi ansietas yang dialami pasien. "engan mengumpulkan riwayat kesehatan secara cermat, perawat akan menemukan kekhawatiran pasien yang didapat menjadi beban lansung selama proses pembedahan. tidak diragukan lagi pasien yang menghadapi pembedahan akan dilingkupi oleh ketakutan , termasuk ketakutan akan ketidaktahuan,kematian, anestesi dan kanker, kekhawatiran mengenai kehilangan waktu kerja, kemungkinan kehilangan pekerjaan, tanggung jawab terhadap keluarga, dan ancaman ketidakmampuan permanen yang lebih jauh. Akan memperberat ketegangan emosional yang sangat hebat yang diciptakan oleh proses pembedahan, kekhawatiran yang nyata yang lebih ringan dapat terjjadi karena pengalaman sebelumnya dengan system perawatan kesehatan dan orang-orang yang dikenal pasien dengan kondisi yang sama. Akibatnya perawat harus
memberikan dorongan untuk pengungkapan serta harus mendengarkan, memahami, dan memberikan informasi yang membantu menyingkirkan kekhawatiran tersebut potter, &@! (eurut potter &@! reaksi pasien terhadap pembedahan didasarkan pada banyak factor,meliputi ketidaknyamanan dan perubahan-perubahan yang diantisipasi baik fisik, financial, psikologis, spiritual, social, atau hasil akhir pembedahan yang diharapkan. agian terpenting dari pengkajian kecemasan praoperatif adalah untuk menggali peran orang terdekat , baik dari keluarga, sahabat, adanya sumber dukungan orang terdekat akan menurunkan kecemasan. Perasaan #erawat dapat mendeteksi perasaan paien tentang pembedahan dari perilaku dan perbuatannya. #asien yang merasa takut biasanya akan sering bertanya , tampak tidak nyaman jika ada orang asing memasuki ruangan. Atau secara aktif mencari dukungan dari teman dan keluarga. #erasaan seringkali susah dikaji secara keseluruhan jika pasien a kan menjalani bedah sehari . biasanya perawat hanya memiliki waktu yang singkat untuk membina hubungan dengan pasien,. #ada beberapa program bedah sehari, perawat dapat mengunjungi rumah pasien atau melakukan pengkajian melalui telepon sebelum hari pembedahan. dirumah sakit perawat harus memilih waktu diskusi yaitu setelah melengkapi prosedur kedatangan pasien ke rumah sakit atau setelah melengkapi pemeriksaan diagnostic . perawat harus menjelaskan bahwa rasa takut dan khawatir merupakan perasaan yang normal , kemampuan pasien mengungkapkan perasaannya bergantung pada keinginan perawat untuk mendengar, member dukungan, dan membenarkan konsep yang salah stuart %:::!. 5ika pasien merasa tidak berdaya, perawat harus menentukan alasannya. "iagnosis medis dapat menimbulkan pemahaman tentang meningkatnya rasa ketergantungan dan kehilangan fungsi fisik atau mental. #ikiran bahwa pasien akan 8ditidurkan9 selama masa anestesi menimbulkan rasa khawatir akan kehilangan control . banyak pasien yang merasa perlu mempertahankan kekuatannya untuk membuat keputusan tentang terapi yang akandijalaninya .perawat harus meyakinkan bahwa pasien berhak untuk bertanya dan mencari informasi. Konsep iri #asien dengan konsep diri positif lebih mampu mener ima operasi yang dialaminya dengan tepat. #erawat mengkaji konsep diri pasien dengan cara meminta pasien mengidentifikasi kekuatan dan kelamahan dirinya , pasien yang cepat mengkritik mungkin mempunyai harga diri yang rendah atau sedang menguji pendapat perawat tentang karakter mereka. Konsep diri yang buruk mengganggu kemampuan beradaptasi dengan stress pembedahan dan memperburuk rasa bersalah atau ketidakmampuannya stuart %:::!. /itra iri #embedahan untuk mengangkat bagian tubuh yang mengandung penyakit biasanya mengakibatkan perubahan bentuk atau fungsi tubuh yang permanen. +asa khawatir terhadap kelainan bentuk atau kehilangan bagian tubuh akan menyertai rasa takut pasien. #erawat mengkaji perubahan citra tubuh yang pasien anggap akan terjadi akibat operasi. Seringkali pembedahan mengubah aspek fisik atau psikologis seksual pasien. Bksisi jaringan payudara, kolostomi, ureterostomi, atau #engangkatan kelenjar prostat dapat mempengaruhi persepsi pasien tentang seksualitas mereka. #embedahan seperti perbaikan hernia atau ekstraksi katarak menyebabkan pasien tidak melakukan hubungan seksual sampai normal kembali.
#erawat harus mendorong pasien untuk mengekspresikan kekhawatiran mereka tentang seksualitas. #asien yang menghadapi disfungsi seksual yang bersifat sementara. (emerlukan pemahaman dan dukungan . diskusi tentang seksualitas klien harus dilakukan dengan pasangan seksual mereka sehingga mereka dapat saling memahami cara mengatasi keterbatasan fungsi seksual yang terjadi. S!#*er kopin) #engkajian terhadap perasaan dan konsep diri akan membantu perawat menentukan kemampuan pasien dalam mengatasi stress akibat pembedahan ,perawat juga bertanya tentang manajemen stress yang biasa dilakukan pasien sebelumnya . apabila pasien pernah menjalani pembedahan, maka perawat perioperatif perlu menentukan perilaku yang dapat membantu pasien dalam menghilangkan ketegangan atau kecemasannya . perawat dapat menginstruksikan pasien untuk melakukan latihan relaksasi untuk membantu mengontrol ansietas. #erawat perioperatif mengkaji adanya dukungan yang dapat diberikan oleh anggota keluarga atau teman. #ada saat pengkajian atau saat perawat memberi instruksi atau penjelasan, pasien mungkin menginginkan kehadiran orang lain. #ada konsep perioperatif adanya anggota keluarga dapat dimaksimalkan perawat perioperatif sebagai pelatih pasien. (enawarkan dukungan yang berharga selam periode pasca operatif karena partisipasi dari pasien terhadap keseluruhan fase perioperatif merupakan hal yang penting. Keper,a(aan spirit!a$ Kepercayaan spiritual memainkan peranan penting dalam menghadapi ketakutan dan ansietas. 2anpa memandang agama yang dianut pasien, kepercayaan spiritual dapat menjadi medikasi terapeutik. Segala upaya harus dilakukan untuk membantu pasien mendapat bantuan spiritual yang diinginkan . keyakinan mempunyai kekuatan yang sangat besar , oleh karena itu kepercayaan yang dimiliki oleh setiap pasien harus dihargai dan didukung. (enghormati nilai budaya dan kepercayaan pasien dapat mendukung terciptanya hubu ngan dan saling percaya. Kemampuan yang paling berguna bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah kemampuan untuk mendengarkan pasien, terutama saat mengumpulkan riwayat kesehatan pasien. (elalui keterlibatan dalam percakapan dan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi mewawancara, perawat dapat mengumpulkan informasi dan wawasan yang sangat berharga . perawat yang tenang memperhatikan, dan pengertian akan menimbulkan rasa percaya pasien. Pen)eta"!an+ persepsi an pe#a"a#an #erawat harus mempersiapkan pasien dan keluarganya untuk menghadapi pembedahan , dengan mengidentifikasi pengetahuan, persepsi, dan pemahaman pasien, dapat membantu perawat merencanakan penyuluhan dan tindakan untuk mempersiapkan kondisi emosional pasien. Apabila pasien dijadwalkan menjalani bedah sehari, maka pengkajian dapat dilakukan di ruang praktik dokter atau rumah pasien. Setiap pasien merasa takut untuk datang ke tempat pembedahan. beberapa diantaranya disebabkan karena pengalaman di rumah sakit sebelumnya, peringatan dari teman dan keluarga. Atau karena kurang pengetahuan. #erawat menghadapi dilema etik saat pasien memahami informasi yang salah atau tidak menyadari alas an dilakukannya pembedahan. perawat menanyakan gambaran pemahaman pasien tentang pembedahan dan implikasinya. Infor#e ,onsent
• • •
•
Informed consent adalah suatu i7in tertulis yang dibuat secara sadar dan sukarela oleh pasien sebelum suatu pembedahan dilakukan. 7in tertulis tersebut dapat melindungi pasien dari kelainan dalam prosedur pembedahan dan melindungi ahli bedah terhadap tuntutan dari suatu lembaga hukum demi kepentingan bersama, semua pihak yang terkait perlu mengikuti prinsip medikolegal yang baik #otter, &@!. 2anggung jawab perawat adalah untuk memastikan bahwa informed consent telah diminta oleh dokter dan ditanda tangani secara sukarela oleh pasien. Sebelum pasien menandatangani informed consent, ahli bedah harus memberikan penjelasan yang jelas dan sederhana tentang apa yang akan diperlukan dalam pembedahan. ahli bedah juga harus menginformasikan pasien tentang alternatif Calternatif yang ada, kemungkinan resiko, komplikasi, perubahan bentuk tubuh, menimbulkan kecacatan,ketidakmampuan, pengangkatan bagian tubuh, dan juga tentang apa yang diperkirakan terjadi pada periode pasca operatif awal dan lanjut. #ersetujuan tindakan medic ini diperlukan pada$ Suatu prosedur tindakan invasive, seperti insisi bedah, biopsy, sistoskopi, atau parasintesis ntervensi dengan menggunakan anestesi #rosedur nonbedah yang resikonya lebih dari sekedar risiko ringan, contohnya prosedur arteriografi #rosedur yang mencakup terapi radiasi atau kobal #asien secara pribadi menandatangani consent tersebut jika telah mencapai usia yang ditentukan dan mampu secara mental, bila pasien dibawah umur, tidak sadar, atau tidak kompeten, maka i7in harus didapat dari anggota keluarga yang bertanggung jawab atau wali yang sah. #ada kasus-kasus kedaruratan, penting bagi ahli bedah untuk mengambil tindakan yang bersifat penyelamatan tanpa informed consent dari pasien. 0amun, upaya untuk menghubungi pihak keluarga pasien harus terus dilakukan. #ada situasi seperti ini , ko munikasi dapat dilakukan melalui telepon, telegram, facsimile,, atau media elektronik lainnya. 5ika pasien ragu-ragu dan tidak sempat mencari pengobatan alternative , maka opini orang kedua dapat diminta, tidak ada pasien yang boleh dipaksa untuk menandatangani i7in operasi. #enolakan terhadap prosedur pembedahan adalah hak hukum dan hak istimewa seseorang. Akan tetapi, informasi tersebut harus didokumentasikan dan disampaikan kepada ahli bedah sehingga pengaturan lain dapat dibuat. Sebagai contoh, penjelasan tambahan dapat diberikan kepda pasien dan keluargnya atau pembedahan dapat dijadwalkan ulang . #roses penandatanganan informed consent ini dapat dilengkapi dengan penjelasan dan harus dipastikan bahwa pasien dapat memahami dan mengerti isi atau maksud dari informed consent tersebut. Fomulir informed consent yang sudah ditandatangani diletakkan direkam medic pada posisi yang mudah dilihat. #emeriksaan fisik Ada berbagai pendekatan yang digunakan dalam melakukan pemeriksaan fisik , mulai dari pendekatan heat to toe hingga pendekatan per system . perawat dapat menyesuaikan konsep pendekatan pemeriksaan fisik dengan kebijakan prosedur yang digunakan institusi tempat ia bekerja. #ada pelaksanaanya, pemeriksaan yang dilakukan bisa mencakup sebagian atau seluruh system, bergantung pada banyaknya waktu yang tersedia dan kondisi praoperatif pasien. Focus pemeriksaan yang dilakukan adalah melakukan klarifikasi dari hasil temuan saat melakukan anamnesis riwayat kesehatan pasien dengan system tubuh yang akan dipengaruhi atau memengaruhi respons pembedahan.
KEADAAN UMUM DAN TANDA0TANDA 1ITA
#emeriksaan keadaan umum pasien praoperatif meliputi penampilan umum dan prilaku, pangkajian tingkat kesadaran dan pengkajian status nutrisi.
•
•
•
•
•
•
•
•
Pena#pi$an U#!# #ada pengkajian keadaan umum, secara ringkas perawat melakukan survei keadaan umum untuk mengobservasi panampilan umum pasien. entuk dan pergerakan tubuh dapat menggambarkan kelemahan yang disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan adanya intervensi pembedahan. secara ringkas, pengkajian yang berhubungan deng an praoperatif meliputi elemenelemen berikut ini$ sia sia akan memengaruhi karakteristik fisik normal. Kemampuan untuk berpartisipasi dalam beberapa bagian pemeriksaan fisik praoperatif juga dipengaruhi oleh usia. 2anda distres 2erdapat tanda dan gejala distress nyata yang mengindikasikan nyeri, kesulitan bernapas, atau kecemasan. 2anda tersebut dapat membantu perawat dalam membuat prioritas yang berkaitan dengan apa yang akan diperiksa terlebih dahulu. 5enis tubuh #erawat mengobservasi jika pasien tanpak ramping, berotot, obesitas, atau sangat kurus. 5enis tubuh dapat mencerminkan tingkat kesehatan, usia, dan gaya hidup. #ostur #erawat mengkaji postur tubuh pasien. Apakah pasien memiliki postur tubuh yang merosot, tegak, dan bungkuk. #ostur dapat mencerminkan alam perasaan atau adanya nyeri. Derakan tubuh 6bservasi gerakan tersebut bertujuan untuk memperhatikan apak ah terdapat tremor di ekstremitas. 2entukan ada atau tidaknya bagian tubuh yang tidak bergerak. Kebersihan diri dan bau badan 2ingkat kebersihan diri pasien dicatat dengan mengobsevasi penampilan rambut, kulit, dan kuku jari. au badan yang tidak sedap dapat terjadi karena kebersihan diri yang buruk atau akibat patologi penyakit tertentu. Kondisi kebersihan praoperatif merupakan hal yang penting diperhatikan karena dapat memengaruhi konsep asepsis intraoperasi dan akan memberikan data dasar pada perawat untuk memberikan intervensi praoperatif terkait kebutuhan pemenuhan kebersihan area pembedahan. Afek dan alam perasaan Afek adalah perasaan seseorang yang terlihat oleh orang lain. Alamperasaan atau status emosi diekpresikan secara verbal dan nonverbal. icara icara normal adalah bicara yang dapat dipahami, diucapkan dengan kecepatan sedang dan menunjukkan hubungan dengan apa yang dipikirkan. Pen)kajian tin)kat kesaaran
#enilaian tingkat respons kesadaran secara umum dapat mempersingkat pemeriksaan. #engenalan kondisi klinis pada setiap tingkat kesadaran akan memudahkan perawat dalam melakukan pengkajian.
#ada keadaan emergensi , kondisi pasien dan waktu untuk mengumpulkan data penilaian tingkat kesadaran sangat terbatas. 6leh karena itu, ska$a ko#a G$as)ow dapat memberikan jalan pintas yang sangat berguna . skala tersebut memungkinkan pemeriksa untuk membuat peringkat tiga respons utama pasien terhadap lingkungan, yaitu $ membuka mata, mengucapkan kata, dan gerakan. #ada setiap kategori, respons yang terbaik diberikan nilai, nilai total maksimum untuk sadar penuh dan terjaga adalah %;. 0ilai minimum E menandakan pasien tidak memberikan respons. 5ika nilai keseluruhan adalah = atau dibawahnya, maka berhubungan dengan koma, jika bertahan dalam waktu yang lama mungkin dapat menjadi satu tanda akan buruknya pemulihan fungsi. System penilaian ini dirancang sebagai pedoman untuk mengevaluasi dengan cepat pasien yang sakit saat kritis atau pasien yang cedera sanga t berat dan status kesehatannya dapat berubah dengan cepat. Pen)kajian stat!s n!trisi #engkajian status nutrisi dengan menggunakan berat dan tinggi badan merupakan indicator status nutrisi yang penting . kebutuhan nutrisi ditentukan den gan mengukur tinggi dan berat badan, lipat kulit trisep, lingkar lengan atas, kadar protein darah, dan keseimbangan nitrogen. Segala bentuk defisiensi nutrisi harus dikoreksi sebelum pembedahan u ntuk memberikan protein yang cukup guna perbaikan jaringan. #erbaikan jaringan normal dan resistensi terhadap infeksi bergantung pada status nutrisi yang cukup. #embedahan akan meningkatkan kebutuhan nutrisi. Setelah pembedahan, pasien membutuhkan minimal %; kkal3hari untuk mempertahankan cadangan energy. #eningkatan protein , vitamin A dan 1 serta 7at besi akan mempercepat penyembuhan luka. #asein malnutrisi cenderung mengalami penyembuhan luka yang kurang baik, berkurangnya penyimpangan energy, dan infeksi setelah operasi. Apabila pasien menjalani pembedahan efektif , maka ketidakseimbangan nutrisi dapat diperbaiki sebelum pembedahan. namun jika pasien malnutrisi harus menjalani prosedur darurat, maka upaya perbaikan nutrisi dilakukan setelah pembedahan. potter,&@! . "ehidrasi, hipovolemia, dan ketidakseimbangan elektrolit umum terjadi dan harus didokumentasikan dengan cermat. 2ingkat keparahan sering sulit untuk ditentukan , ketika pasien sedang dipersiapkan untuk pembedahan, maka tambahan waktu mungkin diperlukan untuk memperbaiki deficit cairan guna meningkatkan kondisi praoperatif sebaik mungkin. 6besitas sangat meningkatkan resiko dan komplikasi yang berkaitan dengan pembedahan, selama pembedahan, jaringan lemak rentan terhadap infeksi . selain itu , obesitas mengakibatkan peningkatan masalah-masalah tehnik dan mekanik . oleh karena itu, dehisens perlepasan luka! dan infeksi luka umum terjadi. #asien obesitas biasanya lebih sulit dirawat karena akibat peningkatan berat badan , pasien menjadi bernafas tidak optimal ketika berbaring miring dan karenanya mudah mengalami hipoventilasi dan komplikasi pulmonal pascaoperatif . selain itu, distensi abdomen, flebitis, gangguan system kardiovaskular, endokrin, hepatica, dan pen yakit biliari terjadi lebih sering pada pasien dengan obesitas. 2elah diperkirakan bahwa untuk setiap kelebihan berat badan %E kg, diperlukan seiktar km pembuluh darah. Kebutuhan yang meningkat pada jantung dalam hal ini sangat jelas potter, &@!. 6besitas meningkatkan resiko pembedahan akibat menurunnya ventilasi dan fungsi jantung, pasien akan mengalami kesulitan melakukan aktivitas fisik normal setelah pembedahan, pasien obesitas rentan mengalami penyembuhan luka yang buruk dan infeksi luka karena struktur jaringan lemak memiliki suplai darah yang buruk . suplai darah yang buruk akan memperlambat
pengiriman nutrisi yang penting, antibody,dan en7im yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka. #asien obesitas sering mengalami kesulitan penutupan luka karena tebalnya lapisan adipose. Klien obesitas juga beresiko mengalami dehisens terbukanya garis jahitan o perasi!. Pe#eriksaan tana 2tana 3ita$ #emeriksaan awal fisik dilakukan dengan memeriksa tanda-tanda vital . tanda vital diukur untuk menentukan status kesehatan atau untuk menilai respons pasien terhadap stress intervensi pembedahan. Gpemeriksaan 22/ meliputi pengukuran suhu , nadi, tekanan darah, dan frekuensi pernapasan. Sebgai indicator dari status kesehatan , ukuran-ukuran ini menandakan keefektifan sirkulasi H, respirasi, serta fungsi neurologis dan endokrin tubuh . karena sangat penting, maka disebut dengan vital. anyak factor seperti suhu lingkungan, latihan fisik, dan efek sakit yang menyebabkan perubahan tanda vital hingga kadang-kadang diluar batas normal. #engukuran tanda vital member data untuk menentukan status kesehatan pasien yang la7im data dasar!, seperti respons terhadap stress fisik dan psikologis . perubahan pada tanda vital menandakan kebutuhan dilakukannya intervensi keperawatan dan medis praoperatif. #engkajian tanda-tanda vital praoperatif memberikan data dasar yang penting untuk dibandingkan dengan perubahan tanda-tanda vital yang terjadi selama dan setelah pembedahan. pengkajian tanda-tana vital praoperatif juga penting untuk menentukan adanya abnormalitas cairan dan elektrolit . peningkatan denyut jantung dapat disebabkan karena kekurangan volume cairan plasma, kekurangan kalium, atau kelebihan natrium. Apabila denyut nadi kuat dank eras, hal tersebut mungkin disebabkan karena kelebihan volume cairan. "isritmia jantung umumnya disebabkan oleh ketidakseimbangan elektrolit. #eningkatan suhu sebelum pembedahan merupakan penyebab yang harus diperhatikan . apabila pasien mengalami infeksi , maka dokter bedah dapat menunda pembedahan sampai infeksi tersebut teratasi. #eningkatan suhu tubuh meningkatkan resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit setelah pembedahan. 2anda vital merupakan cara yang cepat dan efisien untuk memantau kondisi pasien. 2eknik dasar inspeksi, palpasi, dan auskultasi digunakan untuk menentukan tanda vital. Keterampilan ini sederhana, tetapi tidak boleh diabaikan. #engkajian tanda vital memungkinkan perawat untuk mengidentifikasi diagnosis keperawatan , mengimplementasikan rencana intervensi , dan mengevaluasi keberhasilan bila tanda vital dikembalikan pa da batas nilai yang dapat diterima. #emeriksaan tanda vital merupakan unsure yang penting bila perawat dan dokter melakukan kolaborasi dalam menentukan statu s kesehatan pasien. 2eknik pengukuran yang cermat menjamin temuan akurat pula. Kepa$a an $e"er
Survey kepala +iwayat keperawatan akan mendeteksi adanya cedera intracranial dan deformitas local atau congenital. #erawat mulai dengan menginspeksi posisi kepala dan gambaran wajah pasien. #osisi kepala normalnya tegak dan stabil. #erawat mengobservasi gambaran wajah pasien, melihat kelopak mata, alis,lipatan nasolabial, dan mulut untuk mengetahui bentuk dan kesimetrisannya, sedikit ketidaksimetrisan merupakan suatu hal yang normal . jika terdapat ketidaksimetrisan pada wajah, maka perawat menilai apakah seluruh bagian atau hanya sebagian dari wajah saja yang terkena. erbagai gangguan
neurologis seperti paralisis saraf fasial, akan memengaruhi saraf lain yang juga mempersarafi otot-otot wajah. Mata 6bservasi gambaran kesimetrisan mata kanan dan mata kiri. Kesimetrisan wajah pasien dikaji untuk melihat apakah kedua mata terletak pada jarak yang sama. #erawat memeriksa apakah salah satu mata lebih besar atau menonjol ke depan melalui pemeriksaan posisi istirahat dan garis mata atas. Alis diobservasi kuantitas dan penyebaran rambutnya. Kelopak mata diinspeksi warna, keadaan kulit, dan ada3tidaknya bulu mata serta arah timbulnya . batas kelopak diperiksa akan adanya lesi seperti tonjolan atau tumor. 2erkadang pada fraktur dasar tengkorak di fosa anterior, darah dapat merembes dari robekan dura hingga ke rongga orbita . hematoma yang terjadi menyebabkan gambaran mata hitam yang dikenal sebagai raccoon eyes pasien dengan fraktur dikaji ada3tidaknya kebocoran cairan serebrospinal dari hidung. (ata dan kelopak mata orang yang kekurangan nutrisi atau dehidrasi 0ampak seperti tenggelam atau cekung karena lemak dan cairan yang tersimpan di belakang bola mata hilang. #tosis turunnya kelopak! dapat disebabkan oleh edema, kelemahan oto, defek congenital, atau masalah neurologis S6! yang disebabkan oleh trauma atau penyakit. Konjungtiva dan sclera. Konjuntiva adalah me mbrane mukosa tipis dan transparan yang melapisi bagian posterior kelopak mata dan melipat kea rah bola mata untuk melapisi bagian anterior bola mata. Sclera dikaji warnanya , biasanya putih . warna kekuningan merupakan indikasi ikterus atau masalah sistemik. #ada individu yang berkulit hitam, sclera normal juga bisa terlihat kuning, terdapat titik kecil, gelap, dan berpigmen. #emeriksaan konjungtiva praoperatif akan memberiakan data dasar untuk intervensi. #upil normal berbentuk bulat, letaknya di tengah , dan memiliki ukuran yang sama antara kiri dan kanan. 2erdapat kurang lebih ;I individu yang secara normal memiliki perbedaan dalam ukuran pupil. #erbedaan ini disebut anisokor. kuran pupil bervariasi pada tiap individu yang terpapar cahaya dalam jumlah yang sama. #upil yang lebih kecil ditemukan pada lansia. ndividu dengan myopia hanya dapat melihat dari dekat! mempunyai pupil yang lebih besar, sedangkan individu hipertopi hanya dapat melihat jauh! mempun yai pupil yang lebih kecil. "iameter pupil normal adalah &-@ mm . pupil yang ukurannya kurang dari & mm disebut konstriksi miosis!, sedangkan pupil yang berukuran lebih dari @ mm disebut dilatasi midriasis!. Kaji respons pupil terhadap cahaya . respons pupil terhadap cahaya lebih mudah diobservasi jika uji ini dilakukan di ruang gelap. Akan tetapi, pada individu dengan mata cokelat tua, lebih sulit bagi perawat untuk mendeteksi peruabahan yang ada. Konstriksi kedua pupil merupakan respons normal terhadap sinar lansung , meningkatnya cahaya menyebabkan pupil konstriksi, sedangkan penurunan cahaya menyebabkan pupil dilatasi. #upil juga mengecil atau konstriksi dalam respons terhadap akomodasi perubahan focus akibat berubahnya pandangan dari objek jauh ke dekat!. #erawat mengkaji reaksi pupil terhadap sinar dengan menganjurkan pasien untuk lurus ke depan sambil cepat membawa sinar senter dari samping dan mengarahkan ke pupil mata kanan oculus de?tra!. Konstfasriksi pada pupil 6" merupakan direct response terhadap cahaya senter ke dalam mata tersebut, konstruksi pada pupil mata kiri oculus sinistral! selama cahaya diarahkan pada 6" dikenal sebagai consensual response. Kedua aphakia tidak adanya lensa mata! pupil berwarna hitam, sedangkan pada kondisi katarak, pupil berwarna putih
'i!n) an sin!s 'akukan inspeksi palatum mole dan sinus nasalis dengan tujuan mengkaji drainase sinus yang menggambarkan adanya infeksi sinus atau pernapasan. M!$!t+ *i*ir+$ia" an pa$at!# Kondisi membrane mukosa mulut menunjukkan status dehidrasi. #asien dehidrasi mengalami ketidakseimbangan cairan dan elektrolit yang serius selama pembedahan. pada pasien yang mempunyai riwayat trauma atau fraktur mandibua akan ditemukan pergeseran gigii dan gusi. Pe#eriksaan $e"er 6tot leher, modus limfatik di kepala dan leher, arteri carotid, vena jugularis, kelenjar tiroid, dan trakea terdapat di dalam leher ,pada pemeriksaan fisik praoperatif , pemeriksaan leher yang la7im dilakukan adalah memeriksa nodus limfatik dan kelenjar tiroid. 0odus limfatik diperiksa dengan cara palpasi menggunakan jari tengah dan gerakan memutar . nodus limfatik normalnya tidak mudah dipalpasi tetapi nodus yang kecil dapat digerakkan dan tidak nyeri saat ditekan merupakan hal yang umum ditemukan. 0odus limfatik yang besar, menetap , meradang atau nyeri tekan mengindikasikan adanya seperti infeksi local, penyakit sistemik, atau neoplasma. #ada saat nodus yang besar itu ditemukan, perawat harus mengeksplorasi area dan wilayah sekitarnya yang memperoleh drainase dari nodus tersebut untuk adanya melihat tanda infeksi atau keganasan, nyeri tekan biasanya terjadi akibat iflamasi. (encatat nodus mana yang membesar dapat membantu melokalisasi area infeksi . sebagai contoh, infeksi telinga biasanya mengalir ke nodus yang tidak nyeri saat ditekan, keras dank has, setelah infeksi yang serius nodus dapat terus membesar tetapi tidak n yeri ditekan. Kelenjar tiroid berada di leher bawah anterior, didepa. "an kedua sisi trakea. Kelenjar tersebuu berada di takea dengan isthmus yang mendasari trakea dan menghubungkan dua lobus yang ireguler dan berbentuk kerucut. #erawat berdiri di dpan pasien dan mengicpesi area bahw a leher,memeriksa kelenjar tiroid da menginspeksi adanya massa yang terlihat, kesimetrisan, dan ksempurnaan bentuk dibagian dasar leher . meminta pasien unutk menghiperekstensikan leher dapat membantu mengencangkan kullit , sehingga kelenjar tersebut lebih mudah dilihat . perawat menawarkan segelas air dan kemudian meminta pasien untuk menelannya sambil memperhatikan apakah ada kelenjar yang menonjol. 0ormalnya, kelenjar tiroid tidak dapat dilihat di gambar System saraf Selama mengkaji riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik, perawat mengobsevasi tingkat orientasu,kesadaranm mood pasien, serta memperhatikan apakah pasien dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dan dapat mengingat kejadian yang ba ru dan kejadian masa lal. #asien yang akan menjalani pembedahan karena penyakit neurologis misalnya tumor otak! keungkinan menunjukkan gangguan tingkat kesadaran atau perubahan perilaku, tingkat kesadaran dapat berubah karena anestesi umum. 0amun setelah efek anestesi menghilang , tingkat respons pasien akan kembali pada tingkat respons sebelum operasi. 5ika pasien akan mendapatkan anestesi spinal, maka pengkajian praoperatif terhadap fungsi dan kekuatan motorik kasar sering dilakukan . anestesi spinal menyebabkan ekstremitas bawah mengalami paralisis sementara. #erawat harus menyadari adanya kelemahan atau gangguan mobilisasi pada ekstrimitas bawah pasien agar perawat tidak cemas jika seluruh fungsi motorik tidak kembali normal pada saat efek anestesi spinal menghilang. #engkajian sensibilitas prabedah sangat bermanfaat sebagai bahan evaluasi pada saat pascaanestesi di ruang pemulihan
Seste# enokrin #ada diabetes yang tidak terkontrol , bahaya utama yang megancam hidup adalah hipoglikemia. *ipoglikemia perioperatif mungkin terjadi selama anestesi, akibat asupan karbohidrat pasctif yang tidak adekuat atau pemberian obat insulin yang berlebihan , bahaya lain yang mengancam pasien tetapi onsetnya tidak secepat hipoglikemia adalah asidosis atau glukosuria. Secara umum, resiko pembedahan bagi pasien dengan diabetes mellitus yang tidak terkontrol tidak lebih besar dari pasien nondiabetes, namun pemantaun kadar gula darah secara rutin penting dilakukan sebelum , selama, dan setelah pembedahan. #asien yang mendapat kortikosteroid berisiko mengalami insufisiensi adrenal. 6leh karena itu, penggunaan medikasi steroid untuk segala tujuan selama tahun-tahun sebelumnya harus dilaporkan pada ahli anestesi dan ahli bedah. Daa an t!$an) *e$akan) Pa(!ara 2ujuan pemeriksaan payudara adalah untuk mengklarifikasi riwayat atau keluhan pasien tentang adanya massa pada payudara. #emeriksaan dimulai dengan melakukan observasi ukuran dan kesimetrisan payudara. #erbedaan ukuran dan ketidak simetrisan dapat disebabkan oleh inflamasi atau massa. #erawat kemudian menilai kontur atau ben tuk payudara dan mencatat adanya massa, dataran, retraksi, atau lesung. +etraksi atau lesung terjadi akibat invasi ligament oleh tumor atau kanker payudara, jika pasien mengeluhkan adanya massa. (aka perawat harus memeriksa payudara pada sisi lain terlebih dahulu untuk memastikan perbandingan yang objektif antara sisi jaringan normal dan abnormal . selama palpasi, perawat mencatat konsistensi jaringan payudara. 0ormalnya jaringan payudara terasa padat, keras dan elastic (assa abnormal dipalpasi untuk menentukan lokasi, diameter massa dalam sentimeterl, bentuk misalnya bulat atau cakram! konsistensi lunak, liat atau keras! adanya nyeri tekan kemampuan mobilitas, dan kondisi tepi massa jelas atau tidak! lesi kanker bersifat keras tidak dapa t digerakkan tidak ada nyeri tekan dan bentuknya tidak teratur. Kondisi ini dicirikan dengan benjolan payudara yang nyeri dan terkadang rabas putting. Dejala tersebut lebih nyata terjadi selama periode menstruasi. 5ika dipalpasi, kista benjolan! terasa lunak, berbeda, dan dapat digerakkan kista dalam biasanya terasa keras. Siste# Pernapasan #emeriksaan praoperatif sistem pernapasan dapat menjadi data dasar rencana intervensi pascaoperatif. #emeriksaan dimulai dengan melihat keadaan umum sistem peranapasan dan tanda-tanda abnormal seperti sisnosis, pucat, kelelahan, sesak napas, batuk, penilaian produksi sputum, dan lainnya. Karena harus melakukan pengkajian fisik secara inspeksi, maka perawat harus memahami kondisi sistem pernapasan dalm rongga torak secara imajiner. *al ini sangat berguna bagi perawat dalam memeriksa kondisi normal dan abnormal dari interpretasi pemeriksaan fisik. #enilaian bentuk dada secara inspeksi dilakukam untuk melihat seberapa jauh kelainan yang terjadi pada pasien. enuk dada normal pada orang dewasa adalah diameter anteropsoterior dalam proporsi terhadap diameter lateral adalah %$&. Kon disi yang tidak normal, seperti barrel chest akan meningkatkan resiko pembedahan dan memberikan implikasi pada penyuluhan preoperasi tentang latihan batuk efektif dan latihan napas diafragma.
#erawat kemudian melakukan pemeriksaan palpasi untuk menilai adanya kelainan pada dinding toraks dan merasakan perbedaan getaran suara napas. Kelainan yang mungkin didapatkan pada pemeriksaan ini seperti$ nyeri tekan, adanya emfisema subkutan atau terdapat penuruanan getaran saura napas pada satu sisi akibat adanya cairan atau udara pada rongga pleura. #erkusi pada paru yang normal menimbulkan nadan sonor, sedangkan perkusi pada struktur yang berongga seperti, usus atau pneumotoraks, menimbulkan nada hipersonor. #emeriksaan auskultasi praoperatif ditunjukkan untuk menilai atau mengkaji aliran u dara melalui cabang bronkus dan mengevaluasi adanya cairan atau obstruksi padat dalam struktur paru. ntuk menentukan kondisi paru-paru pemeriksa mengauskultasi bunyi napas normal, bunyi napas tambahan, dan bunyi suara. Auskultasi bunyi napas akan menunjukk an apakah pasien mengalami kongesti paru atau penyempitan jalan napas. Adanya atelektasis atau kelembaban pada jalan napas akan memperburuk kondisi pasien selama pembedahan. Kongesti paru yang serius dapat menyebabkan ditundanya pembedahan. eberapa obat anestesi dapat menyebabkan spasme otot laring. 6leh karena itu, jika perawat mendengar bunyi mengi saat mengauskultasi jalan napas pada pemeriksaan praoperatif, maka hal ini menunjukkan bahwa pasien berisiko mengalami penyempitan jalan napas yang lebih lanjut selama pembedahan. #emeriksaan dada lainnya adalah dengan menilai adanya dilatasi vena pada bagian anterior dada yang merupakan salah satu tanda dari adanya tumor mediastinum. Siste# Kario3ask!$ar 'akukan inspeksi ada3 tidaknya parut bekas luka. 6perasi jantung sebelumnya akan menimbulkan bekas parut pada dinding dada. 'okasi dari parut memberi petunjuk mengenai lesi katup yang telah dioperasi. Kebanyakan pembedahan katup memerlukan cardiopulmonary bypass yang berarti akan dilakukan sternontomi medial irisan pada bagian medial sternum!. #emeriksaan tekanan darah praoperatif dilakukan untuk menilai adanya peningkatan tekanan darah di atas normal hipertensi! yang berperngaruh p ada kondisi hemodinamik intraoperatif dan pascaoperatf. Apabila pasien mempunyai penyakit jantung, maka perawat harus mengkaji karakter denyut jantung apikal. Setelah pembedahan, perawat harus membandingkan frekuensi dan irama nadi dengan data yang diperoleh sebelum operasi. 6bat-obatan anestesi, perubahan dalam keseimbangan cairan, dan stimulasi respons stres akibat pembedahan dapat menyebabkan disnritmia jantung. #erawat mengkaji nadi perifer, waktu pengisian kapiler dan warna serta suhu ekstremitas untuk menentukan status sirkulasi pasien. )aktu pengisian kapiler dikaji untuk menilai kemampuan perfusi perifer. #engukuran pengisian kapiler penting dilakukan pada pasien yang menjalani pembedahan vaskular atau pasien yang ekstremitsnya dipasang gips ketat. Kesei#*an)an /airan an E$ektro$it #embedahan akan direspons oleh tubuh sebagai sebuah trauma. Akibat respons stres adrenokortikal, reaksi hormonal akan menyebabkan retensi air dan natrium serta kehilangan kalium dalam &-; hari pertama setelah pembedahan. anyaknya protein yang dipecah akan menimbulkan keseimbangan nitrogen yang negatif. eratnya respons stres memengaruhi tingkat ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Semakin luas pembedahan, maka akan semakin berat pula stres akibat kehilangan cairan dan elektrolit intraoperatif. #asien yang mengalami hipovolemik atau perubahan elektrolit praoperatif yang serius mempunyai resiko yang siginifikan selama dan setelah pembedahan. (isalnya, kelebihan atau kekurangan kalium akan meningkatkan peluang terjadinya disrtimia. Apabila pasien sebelumnya
telah mempunyai gangguan pada ginjal, gastrointestinal, atau kardiovaskular, maka risiko terjadinya perubahan cairan dan elektrolit akan semakin besar. PENGKAJIAN TUANG 4EAKANG #emeriksaan sekilas dalam inspeksi tulang belakang yang penting adalah penilaian kurvatura atau lengkung dari tulang belakang. Kurvatura tulang belakang yang normal biasanya konveks pada bagian dada dan konkaf sepanjang leher dan pinggang. 5ika dilihat dari samping lengkung kolumna vertebralis memperlihatkan empat kurva atau lengkung anterior-posterior, yaitu lengkung vertikal pada daerah leher melengkung ke depan, daerah torakal melengkung ke belakang , daerah lumbal melengkung ke depan, dan daerah pelvis melengkung ke belakang. #engetahuan perawat yang benar tentang pengenalan kurvatura tulang belakang akan memudahkan perawat dalam mengenal adanya deformitas pada setiap segmen dari tulang belakang. "eformitas tulang belakang yang perlu diperhatikan pada pemeriksaan praoperatif meliputi skoliosis, yaitu pembengkokan pada tulang belakang ke arah lateral dan kifosis, yaitu kenaikan kurvatura tulang belakang bagian dada yang akan menurunkan kemampuan pengembangan paru secara maksimal sehingga menambah risiko pembedahan. A4DOMEN DAN PANGGU S!r3ei A*o#en an Pan))!$ #erawat mengkaji ukuran, bentuk, kesimetrisan, dan distensi abdomen. Apabila pasien akan menjalani bedah abdomen, maka perawat harus sering melakukan pengkajian pascaoperatif pada insisi abdomen dan membandingkan hasilnya dengan data yang diperoleh pada fase pascaoperatif. "istensi menunjukkan adanya perubahan fungsi gastrointestinal pada fase pascaoperatif. #erawat harus mengetahui apakah abdomen pasien menonjol atau mengalami distensi setelah pembedahan. *epar berperan penting dalam biotransformasi senyawa-senyawa anestesi. 6leh karena itu, segala bentuk kelainan hepar berefek pada bagaimana anestensi tersebut di metabolisme. Karena penyakit hepar akut berkaitan dengan mortalitas bedah yang tinggi, maka perbaikan fungsi hepar pada fase praoperatif sangat diperlukan. #engkajian yang cermat dilakukan dengan berbagai pemeriksaan fungsi hepar. Siste# Pen,ernaan #engkajian bising usus pada fase praoperatif berguna sebagai data dasar. #erawat juga menentukan apakah pergerakan usus pasien teratur. Apabila pembedahan memerlukan manipulasi saluran gastrointestinal atau pasien diberikan anestesi umum, maka peristalik tidak akan kembali normal dan bising usus akan hilang atau berkurang selama beberapa hari setelah operasi. Siste# Perke#i"an Dinjal terlibat dalam eksrkresi obat-obat anestesi dan metabolitnya. Status asam basa dan metabolisme merupakan pertimbangan penting dalam pemberian anestesi. #embedahan dikontraindikasikan bila pasien menderita nefritis akut, insufisiensi renal akut dengan oliguri atau anuri, atau masalah-masalah renal akut lainnya, kecuali kalau pembedahan merupakan satu tindakan penyelamat hidup atau amat penting untuk memperbaiki fungsi urinari, seperti pada obstruksi uropati.
INTEGUMEN DAN MUSKUOSKEETA Siste# Inte)!#en #erawat menginspeksi kulit di seluruh permukaan tubuh secara teliti. #erhatian utama ditujukan pada daerah tonjolan tulang seperti siku, sakrum, dan skapula. Selama pembedahan, pasien harus berbaring dalam satu posisi tertentu dan bisanya sampai beberapa jam. "engan demikian, pasien rentan mengalami ulkus tekan atau dekubitus terutama jika kulit pasien tipis, kering, dan turgor kulintya buruk. Kondisi keseluruhan kulit juga menunjukkan kadar hidrasi pasien. 'ansia berisiko mangalami gangguan integritas kulit akaibat posisi dan pergeseran di atas meja ruang operasi yang dapat menyebabkan kulit lecet dan tertekan. 'akukan palpasi dengan mencubit kulit untuk menentukan tingkat hidrasi tubuh. Kaji kondisi jari untuk menilai adanya tanda sianosis perifer. #erawat juga perlu mengkaji adanya jari tubuh clubbing finger ! pada kuku jari tangan pasien, yang mengindikasikan adanya penyakit paru dan mungkin dapat menimbulkan kesulitan setelah pasien diberikan anestesi. Siste# M!sk!$oske$eta$ #eriksa adanya deformitas atau kelainan bentuk pada seluruh ekstremitas, meliputi adanya benjolan, ketidaksejajaran pada seluruh fungsi skeletal dan kemampuan dalam melakukan rentang gerak sendi. #eriksa adanya kondisi kelemahan atau kelumpuhan dari fungsi seluruh ekstremitas. "itemukannya kelainan akan memberikan data dasar untuk pemenuhan informasi pascabedah terutama dalam melakukan latihan pergerakan sendi pascabedah. Pe#eriksaan Dia)nostik Sebelum pasien menjalani pembedahan, dokter bedah akan meminta pasien untuk menjalani pemeriksaan dagnostik guna memeriksa adanya kondisi yang tidak normal. anyak pemeriksaan laboratorium dan diagnostik seperti BKD dan foto dada tidak lagi dilakukan secara rutin untuk pasien yang menjalani bedah sehari karena biaya yang harus dikeluarkan untuk pemeriksaan tersebut tidak efektif jika pasien sehat dan tidak menunjukkan gejala yang tidak normal +othrock, &!. #emeriksaan skrining rutin terdiri dari pemeriksaan darah lengkap, analisis elektrolit serum, koagulasi, kreatinin serum dan urinalis. Apabila pemeriksaan diagnostik menunjukkan masalah yang berat, maka ahli bedah dapat membatalkan pembedahan samapai kondisi pasien stabil. #erawat bertanggung jawab mempersiapkan dalam klien untuk menjalani pemeriksaan diagnostik dan mengatur agar pasien menjalani pemeriksaan yang lengkap. #erawat juga harus mengkaji kembali hasil pemeriksaan diagnostik yang perlu diketahui dokter untuk membantu merencanakan terapi yang tepat. Pe#eriksaan Skrinin) Ta#*a"an Apabila pasien berusia lebih dari tahun atau mempunyai penyakit jantung, maka dokter mungkin akan meminta pasien untuk menjalani pemeriksaan sinar-J dada atau BKD. #ada beberapa prosedur bedah tertentu sepetti bedah saraf, jantung, dan urologi, diperlukan pemeriksaan canggih untuk menegakkan diagnosis prabedah, misalnya (+, 12-Scan, SD "oppler, #/, Echocardiography, dana lainnya sesuai dengan kebutuhan diagnosis prabedah. DIAGNOSIS KEPERA%ATAN PRAOPERATIF
#erawat menggolongkan karakteristik tertentu yang diperoleh selama pengkajian untuk mengindetifikasikan diagnosis keperawatan yang tepat bagi pasien bedah. "iagnosis menentukan arah perawatan yang akan diberikan pada satu atau seluruh tahap pembedahan. "iagnosis keperawatan praoperatif memungkinkan perawat untuk melakukan tindakan pencegahan dan perawatan, sehingga asuhan keperawatan yang diberikan selama tahap intraoperatif dan pascaanestesi sesuai dengan kebutuhan pasien. erikut ini adalah diagnosis keperawatan berdasarkan pengkajian keperawatan yang la7im dilaksanakan. %. Ansietas berhiubungan dengan kurang pengetahuan tentang pembedahan yang akan dilaksanakan dan hasil akhir pascaoperatif. &. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan prognosis pembedahan, ancaman kehilangan organ atau fungsi tubuh dari prosedur pembedahan, dan ketidakmampuan menggali koping efektif. E. Kurang pengetahuan tentang implikasi pembedahan berhubungan dengan kurang penglaman tentang operasi, kesalahan informasi. +B01A0A KB#B+A)A2A0 #+A6#B+A2F #asien bedah perlu diikutsertakan dalam pembuatan rencana perawatan. "engan melibatkan pasien sejak awal, kesulitan pelaksanaan rencana asuhan keperawatan bedah, risiko pembedahan, dan komplikasi pascaoperatif dapat diminimalkan. (isalnya, riset keperawatan menunjukkan bahwa penyuluhan praoperatif yang diberikan secara terstruktur dapat mempersingkat waktu rawat pasien di rumah sakit "alayon%::! dalam #otter &@!!. +asa takut pasien yang telah diinformasikan tentang pembedahan akan menurun dan pasien akan mempersiapkan diri untuk berpartisipasi dalam tahap pemulihan pascaoperatif sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai #otter, &@!. Keluarga juga merupakan elemen penting dalam memahami hasil akhir yang telah ditetapkan untuk mencapai pemulihan. #ada setiap diagnosis, perawat menetapkan tujuan perawatan dan hasil akhir yang harus dicapai untuk memastikan pemulihan atau mempertahankan status praoperatif pasien. ntuk pasien bedah sehari, tahap perencanaan praoperatif dilakukan di rumah atau di unit bedah sehari pada pagi hari sebelum pasien menjalani operasi. dealnya, tahap ini dilakukan d i rumah dengan cara perawat menelepon pasien di rumah dan di unit bedah dan3 atau tempat praktik dokter dan menjelasakan tentang informasi dan instruksi praoperatif. 1ara ini memberi waktu pada pasien untuk memikirkan operasi yang akan dijalaninya, melakukan persiapan fisik yang diperlukan misalnya, mengubah diet atau berhenti minum obat!, dan bertanya tentang prosedur pascaoperatif. #asien bedah sehari biasanya pulang ke rumah pada hari yang sama dengan di laksanakannya prosedur operasi. Keluarga atau pasangan pasien juga dapat berperan sebagai pendukung aktif bagi pasien. +encana keperawatan berikut merupakan hal yang la7im dilaksanakan pada periode praoperatif dari ruang rawat inap dan bagian emergensi. #enetapan tujuan dalam waktu % ? & jam hanya dikhususkan apabila pembedahan dilakukan secara efektif dari ruang rawat inap. Ansietas *er"!*!n)an en)an k!ran) pen)eta"!an tentan) pe#*ea"an (an) akan i$aksanakan an "asi$ ak"ir pas,aoperatif. T!j!an5 Da$a# wakt! 6 7 89 ja# tin)kat ke,e#asan pasien *erk!ran) ata! "i$an). Kriteria "asi$5 Pasien #en(atakan ke,e#asann(a *erk!ran) • Pasien #a#p! #en)ena$i perasaan ansietasn(a •
•
• •
Pasien apat #en)ientifikasikan pen(e*a* ata! faktor (an) #e#en)ar!"i ansietasn(a Pasien kooperatif ter"aap tinakan %aja" pasien ta#pak ri$eks Inter3ensi Rasiona$ Maniri antu pasien mengekspresikan perasaan Ansietas berkelanjutan memberikan dampak marah, kehilangan, dan takut. seramgan jantung. Kaji tanda asietas verbal dan nonverbal. +eaksi verbal3nonverbal dapat menunjukkan "ampingi pasien dan lakukan tindakan bila rasa agitasi, marah, dan gelisah. pasien mulai menunjukkan prilaku merusak. 5elaskan tentang prosedur pembedahan #asien yang teradapatasi dengan prosedur sesuai jenis operasi. pembedahan yang akan dilaluinya akan merasa lebih nyaman. eri dukungan prabedah *ubungan emosional yang baik antara perawat dan pasien akan mememgaruhi peneriamaan pasien terhadap pembedahan. Aktif mendengar semua kekhawatiran dan keprihatinan pasien adalah bagain penting dari evaluasi praoperatif. Keterbukaan mengenai tindakan bedah yang akan dilakukan, pilihan anestesi, dan perubahan atau kejadian pascaoperatif yang diharapkan akan menghilangkan banyak ketakutan tak berdasar terhadap anestesi. agi sebagian besar pasien, pembedahan adalah suatu peristiwa hidup yang bermakna. Kemampuan perawat dan dokter untuk memandang pasien dan keluarganya sebagai manusia yang layak untuk didengarkan dan diminta pendapat ikut menentukan hasil pembedahan. Bgbert et al. %:@E! dalam Druendemann &@! memperlihatkan bahwa kecemasan pasien yang dikunjungi dan diminta pendapat sebelum operasi akan berkurang saat tiba di kamar operasi dibandingkan mereka yang hanya sekedar diberi premedikasi dengan fenobarbital. Kelompok yang mendapat premedikasi melaporkan rasa mengantuk, tetapi tetap cemas. *indari konfrontasi Konfrontasi dapat meningkatkan rasa marah, menurunkan kerja sama, dan mungkin memperlambat penyembuhan. eri lingkungan yang tenang dan suasana (engurangi rangsangan eksternal yang tidak penuh istirahat. diperlukan.
2ingkatkan kontrol sensasi pasien.
6rientasikan pasien terhadap prosedur rutin dan aktivitas yang diharapkan. eri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan ansietasnya. erikan privasi untuk pasien dan orang terdekat.
Ko$a*orasi erikan anticemas sesuai indikasi, contohnya dia7epam.
• •
• •
Kontrol sensasi pasien dalam menurunkan ketakutan dengan cara memberikan informasi tentang keadaan pasien, menekankan pada penghargaan terhadap sumber-sumber koping pertahanan diri! yang positif, membantu latihan relaksasi dan teknik-teknik pengalihan, dan memberikan respons balik yang positif. 6rientasi dapat menurunkan kecemasan. "apat menghilangkan keteganganketegangan terhadap kehawatiran yang tidak diekpresikan. (emberi waktu untuk mengekspresikan perasaan, menghilangkan rasa cemas, dan prilaku adaptasi. Kehadiran keluarga dan teman-teman yang dipilih pasien untuk menemani aktivitas pengalih misalnya$ membaca akan menurunkan perasaan terisolasi!. (eningkatkan relaksasi dan menurunkan kecemasan.
Kopin) ini3i! tiak efektif *er"!*!n)an en)an pro)nosis pe#*e$a"an+ an,a#an ke"i$an)an or)an ata! f!n)si t!*!" ari prose!r pe#*ea"an+ an ketiak#a#p!an #en))a$i kopin) efektif. T!j!an5 "alam waktu % ? & jam pasien mampu mengembangkan koping yang positif. Kriteria e3a$!asi5 #asien kooperatif pada setiap intervensi keperawatan. #asien mampu menyatakan atau mengomunikasikan dengan orang terdekat tentang situasi dan perubahan yang terjadi. #asien mampu menyatakan peneriamaan diri terhadap situasi. #asien mengakui dan menggabungkan perubahan ke dalam konsep diri dengan cara yang akurat tanpa harga diri yang negatif. Inter3ensi Rasiona$ Maniri Kaji perubahan dari gangguan persepsi dan (enentukan bantuan individual dalam hubungan dengan derajat ketidakmampuan. menyusun rencana perawatan atau pemilihan intervensi. dentifikasi arti dari kehilangan atau eberapa pasien dapat menerima dan disfungsi pada pasien. mengatur perubahan fungsi secara efektif dengan sedikit penyesuaian diri, sedangkan yang lain mempunyai kesulitan dalam membandingkan mengenal, dan mengatur
Anjurkan pasien untuk mengekspresikan perasaan. 1atat ketika pasien menyatakan sekarat, mengingkari, dan menyatakan inilah kematian.
(engingatkan pasien tentang fakta dan realita bahwa pasien masih dapat menggunakan sisi yang sakit dan belajar mengontrol sisi yang sehat. antu dan anjurkan perawatan yang baik dan memperbaiki kebiasaan. Anjurkan orang terdekat pasien untuk mengi7inkan pasien melakukan hal sebanyak-banyaknya. "ukung prilaku atau usaha seperti peningkatan minat atau partisipasi dalam aktivitas rehabilitasi. "ukung penggunaan alat-alat yang dapat membuat pasien, tongkat, alat bantu jalan, tas panjang untuk kateter. (onitor gangguan tidur, kesulitan berkonsentrasi, letargi, dan meanrik diri. Ko$a*orasi +ujuk pada ahli neuropsikologi dan konseling bila ada indikasi.
• • •
•
kekurangan. (enunjukkan penerimaan, membantu pasien untuk mengenal dan mulai menyesuaikan dengan perasaan tersebut. (endukung penolakan terhadap bagian tubuh atau perasaan negatif terhadap gambaran tubuh dan kemampuan yang menunjukkan kebutuhan dan intervensi serta dukungan emosional. (embantu pasien untuk melihat bahwa perawat menerima kedua bagian sebagai bagian dari seluruh tubuh. (engi7inkan pasien untuk meraskan adanya harapan dan mulai menerima situasi baru. (embantu meningkatkan perasaan harga diri dan mengontrol lebih dari satu area kehidupan. (enghidupkan kembali perasaan kemandirian dan membantu perkembangan harga diri serta memengaruhi proses rehabilitasi. #asien dapat beradaptasi terhadap perubahan dan pengertian tentang peran individu masa mendatang. (eningkatkan kemandirian untuk membantu pemenuhan kebutuhan fisik dan menunjukkan posisi untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial. "apat mengindikasikan terjadinya depresi. mumnya memerlukan intervensi dan evaluasi lebih lanjut. "apat memfasilitasi perubbahan peran yang penting untuk perkembangan perasaan.
K!ran)n(a pen)eta"!an tentan) i#p$ikasi pe#*ea"an *er"!*!n)an en)an k!ran) pen)a$a#an tentan) operasi an kesa$a"an infor#asi. T!j!an5 "alam waktu % ? & jam pengetahuan pasien dan keluarga tentang pembedahan dapat terpenuhi. Kriteria e3a$!asi5 #asien dan keluarga mengetahui jadwal pembedahan. #asien dan keluarga kooperatif pada setiap intervensi keperawatan. #asien dan keluarga secara subjektif menyatakan bersedia dan termotivasi untuk melakukan aturan atau prosedur prabedah yang telah dijelaskan. #asien dan keluarga memahami tahap-tahap intraoperatif daan pascaanestesi.
•
• • • •
•
#asien dan keluarga mampu mengulang kembali secara narasi mengenai itervensi prosedur pascaanestesi. #asien dan keluarga mengunkapkan alasan pada setiap instruksi dan latihan praoperatif. #asien dan keluarga memahami respons pembedahan secara fisiologis dan psikologis. Secara subjektif pasien menyatakan rasa nyaman dan relaksasi emosinonal. #asien mampu menghindarkan cedera selama periode perioperatif. Inter3ensi Rasiona$ Kaji tingkat pengetahuan dan sumber (enjadi data dasar untuk memberikan informasi yang telah diterima. pendidikan kesehatan dan mengklarifikasi sumber yang tidak jelas. "iskusikan perihal jadwal pembedahan. #asien dan keluarga harus diberikan mengenai waktu dimulianya pembedahan. Apabila rumah sakit mempunyai jadwal kamar operasi yang padat, maka lebih baik pasien dan keluarga diberitahukan tentang banyaknya jadwal operasi yang telah ditetapkn sebelum pasien. "iskusikan perihal lamanya pembedahan. Kurang bijaksana bila memberitahukan pasien dan keluarganya tenetang lamanya waktu operasi yang akan dijalani. #enundaan yang tidak antisipasi dapat terjadi karena berbagai alasan. Apabila pasien tidak kembali pada waktu yang diharapkan, maka keluarga akan menjadi sangat cemas. Anggota keluarga harus menunggu di ruang tunggu bedah untuk mendapat berita yang terbaru dari staf. 'akukan pendidikan kesehatan paroperatif. (anfaat dasri instruksi praoperatif telah dikenal sejak lama. Setiap pasien diajarkan sebagai seorang individu, dengan mempertimbangkan segala keunikan tingkat ansietas, kebutuhan, dan harapanharapannya. #rogramkan instruksi yang didasrkan pada 5ika sisi penyuluhan dilakukan beberapa hari kebutuhan individu, direncanakan, dan sebelum pembedahan, maka pasien mungkin diimplementasikan pada waktu yang tepat. tidak ingat tentang apa yang telah dikatakan. 5ika instruksi diberikan terlalu dekat dengan waktu pembedahan, maka pasien mungkin tidak dapat berkonsentrasi atau belajar karena ansietas dan efek dari medikasi praanestesi. eritahu persiapan pembedahan. #embersihan dengan enema atau laksatif #ersiapan intestinal. mungkin dilakukan pada malam sebelum operasi dan diulang jika tidak efektif.
•
#ersiapan kulit.
•
•
•
•
#embersihan area operasi.
•
#encukuran area operasi.
#embersihan ini dilakukan untuk mencegah defekasi selama anestesi atau untuk mencegah trauma yang tidak diinginkan pada intestinal selama pembedahan abdomen. 2ujuan dari persiapan kulit praoperatif adalah untuk mengurangi sumber bakteri tanpa mencederai kulit. ila ada waktu, seperti pada bedah efektif, pasien dapat diinstruksikan untuk menggunakan sabun yang mengandung deterjen germisida untuk membersihkan area kulit selama beberapa hari sebelum pembedahan. *al ini dilakukan untuk mengurangi jumlah organisme yang ada kulit. #ersiapan ini dapat dilakukan di rumah. Sebelum pembedahan, pasien harus mandi air hangat, relaksasi, serta menggunakan sabun yang mengandung iodine. (eskipun hal ini sering dilakukan pada hari pembedahan, tetapi jadwal pembedahan membuat hal tersebut dilakukan pada malam sebelumnya. 2ujuan menjadwalkan mandi pembersihan sedekat mungkin dengan waktu pembedahan adalah untuk mengurangi risiko kontaminasi kulit terhadap luka bedah. (encuci rambut sehari sebelum pembedahan sangat disarankan kecuali kondisi pasien tidak memungkinkan hal tersebut. Kulit di sekitar area operatif sangat disarankan untuk tidak dicukur. Selama mencukur, kulit mungkin mengalami cedera oleh silet dan menjadi pintu masuknya bakteri. 5aringan yang cedera ini dapat menjadi tempat pertumbuhan bakteri. Selain itu, semakin jauh interval antara bercukur dan operasi, maka makin tinggi pula angka infeksi luka paroperatif. Kulit yang dibersihkan dengan baik tetapi tidak cukur lebih jarang menyulitkan dibanding dengan kulit yang dicukur. #encukuran area operasi dilakukan apabila protkol lembaga atau ahli bedah mengharuskan kulit untuk dicukur. #asien diberitahukan tentang prosedur mencukur,
•
nformsikan perihal persiapan pembedahan. • #ersiapan istirahat dan tidur.
•
•
•
•
#ersiapan rambut dan kosmetik.
#emeriksaan alat bantu protese! dan perhiasan. #ersiapan administrasi dan informed consent.
Ajarkan aktivitas pascaoperasi. 'atihan panas diafragma. •
•
dibaringkan dalam posisi yang nyaman, dan tidak memajan bagian yang tidak perlu. stirahat merupakan hal yang penting untuk penyembuhan normal. Kecemasan tentang pembedahan dapat dengan mudah mengganggu kemampuan untuk istirahat atau tidur. Kondisi penyakit yang membutuhkan tindakan pembedahan mungkin akan menimbulkan rasa nyeri yang hebat sehingga mengganggu istirahat. #erawat harus memberikan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk pasien. "okter sering memberi obat hipnotik-sedatif atau antiansietas pada malam hari sebelum pembedahan. 6bat-obatan hipnotik-sedatif seperti flura7epam "almane! dapat menyebabkan dan mempercepat pasein tidur. 6bat-obatan antianietas, misalnya$ alpra7olam ?ana?! dan dia7epam /alium!, bekerja pada korteks serebral dan sistem limbik untuk menghilangkan ansietas. ntuk menghindari cedera, perawat meminta pasien untuk melepas jepit rambutnya sebelum masuk ke ruang operasi. +ambut palsu juga harus di lepas. +ambut panjang dapat dikepang agar tetap pada tempatnya. #asien harus memakai tutup kepala sebelum memasuki ruang operasi. Selama dan setelah pembedahan, ahli anestesi dan perawat mengakaji kulit dan membran mukosa untuk menentukan status oksigenasi dan sirkulasi pasien. 6leh karena itu, seluruh riasan muka seperti lipstik, bedak, pemerah muka, dan cat kuku harus dihilangkan untuk memperlihatkan warna kulit dan kuku yang normal. Semua alat bantu dan perhiasan harus dilepas. #asien sudah menyelesaikan administrasi dan mengetahui perihal biaya pembedahan. #asien sudah mendapat penjelasan dan menandatangani informed consent. Salah satu tujuan dari asuhan keperawatan praoperatif adalah untuk mengajarkan pasien cara untuk meningkatkan ventilasi paru dan oksigenasi darah setalah anestesi
•
•
Ajarkan latihan batuk efektif dan gunakan bantal untuk mengurangi respons nyeri.
•
•
Ajarkan aktivitas pascaoperasi 'atihan tungkai. •
•
•
•
umum. *al ini dicapai dengan memeragakan pada pasien bagaimana melakukan napas dalam, napas lambat menahan inspirasi secara maksimal!, dan bagaimana mengembuskan napas dengan lambat. #asien diposisikan dalam posisi duduk untuk memberikan ekspansi paru yang maksimum. #eranapasan diafragma mengacu pada pendataran rongga dafragma selama inspirasi sehingga mengakibatkan pembesaran abdomen bagian atas sejalan dengan desakan udara masuk. Selama ekspirasi, otot-otot abdomen akan berkontraksi. 2ujuan dari latihan batuk efektif adalah untuk memobilisasi sekret sehingga dapat dikeluarkan. 0apas dalam yang dilkukan sebelum batuk akan merangsang refleks batuk. 5ika pasien tidak dapat batuk secara efektif, maka dapat terjadi pneumonia hipostatik atau komplikasi paru lainnya. ila akan dilakukan insisi abdomen atau toraks, maka perawat memeragakan bagaimana cara menyokong garis insisi sehingga tekanan dapat diminimalisasikan dan nyeri dapat di kontrol. 2ujuan peningkatan pergerakan tubuh secara hati-hati setalah operasi adalah untuk memperbaiki sirkulasi, mencegah statis vena, dan menunjang fungsi pernapasan yang optimal. #asien ditunjukkan bagaimana cara untuk berbalik dari satu sisi ke sisi lainnya dan mengambil posisi lateral. #osisi ini akan digunakan setelah operasi bahkan sebelum pasien sadar! dan dipertahankan setiap dua jam. 'atihan ekstremitas meliputi ekstensi dan fleksi lutut dan sendi panggul sama dengan mengendarai sepeda tapi dengan posisi berbaring miring!. 2elapak kaki diputar seperti membuat lingkaran sebesar mungkin. Siku dan bahu juga ditalih +6(. #ada awalnya pasien akan dibantu dan diingatkan untuk melakukan latihan ini, tetapi selanjutnya dianjurkan untuk
melakukan latihan secara mandiri. 2onus oto dipertahankan sehingga ambulasi akan lebih mudah dilakukan. #erawat diingatkan untuk tetap • menggunakan pergerakan tubuh yang tepat dan mengintruksikan pasien untuk melakukan hal yang sama. Ketika pasien dibringkan dalam posisi apa saja, tubuhnya harus dipertahankan dalam kelurusan yang sesuai. Ajarkan teknik manajemen nyeri keperawatan mobilisasi yang adekuat dapat mengurangi pergerakan fragmen tulang yang menjadi Atur posisi imobilisasi pada area • unsur utama kompresi saraf dan nyeri. pembedahan. (anajemen lingkungan$ lingkungan tenang, 'ingkungan yang tenang akan menurunkan • stimulasi nyeri ekskternal. #embatasan batasi pengunjung dan istirahatkan pasien. pengunjung akan membantu meingkatkan kondisi 6& ruangan yang akan berkurnga apabila banyak pengunjung yang berada di ruangan. stirahat akan menurunkan kebutuhan 6& jaringan perifer. "istraksi pengalihan perhatian! dapat Ajarkan teknik distraksi untuk mengurangi • menrunkan stimulasi internal dengan nyeri. mekanisme peningkatan produksi endorfin dan enkefalin yang dapat memblokir serptor nyeri untuk tidak dikirimkan ke korteks sereberi, sehingga menurunkan persepsi nyeri. (anajemen sentuhan pada saat nyeri berupa erikan manajemen sentuhan. • bentuk dukungan psikologis yang dapat membantu menurunkan nyeri. (asase ringan dapat meningkatkan aliran dan suplai darah serta oksigen ke area nyeri. eritahu pasien dan keluarga kapan pasien #asien akan mendapat manfaat bila bisa dikunjungi. mengetahui kapan keluarganya dan temannya bisa dikunjungi setelah pembedahan.
TRANSPORTASI KE RUANGAN PRA4EDA' 2ransportasi biasanya dilakukan dengan menggunakan brankar atau kursi roda. dealnya, perawat yang merawat pasien akan mangantar dan menemani pasien hingga ke ruangan transir sementara. #endekatan psikologis dengan membicarakan kondisi rutin selain pembedahan dapat membantu pasien untuk lebih santai. R!an) Pra*ea" Pen)kajian
"i sebagian besar rumah sakit, pasien lebih dulu masuk ke ruang prabedah. #asien dipindahkan ke ruang prabedah di atas tempat tidur atau barankar sekitar %;-E menit sebelum anestesi dimulai. arankar harus senyaman mungkin, dengan jumlah selimut yang cukup untuk memastikan pasien tidak kedinginan. antal kecil di kepala bisasnya diperbolehkan. "i ruang prabedah, pasien akan bertemu dengan staf ruang operasi yang menggunakan pakaian dan wajah tertutup masker sesuai dengan kebijakan pengontrolan infeksi rumah sakit. #ada kondisi ini, pasien sudah tidak ditemani oleh orang terdekat. Suasana ruangan yang terasa sunyi akan memberikan kondisi yang berbeda pada pasien. #erawat ruang transit sementara akan melakukan pengkajian pasien, meliputi keabsahan pasien, jenis pembedahan, kamar operasi yang akan dimasuki, jenis anestesi yanga akan digunakan, kelengkapan pemeriksaan dagnostik, dan kelengkapan sarana pembedahan. (eskipun pasien sudah mendapat medikasi paraoperatif, tampak mengantuk, dan terlihat aman di atas brankar dengan sabuk pelindung di atasnya, tetapi seorang perawat harus selalu ada di dekatnya. "engan menugaskan perawat bersama pasien akan memberikan ketenangan dan keamanan. Ketenangan dapat dikomunikasikan secara verbal atau nonvebal melalui ekspresi wajah, tingkah laku, genggaman hangat pada tangan, dan memperlihatkan wajah yang ramah oleh perawat yang membantu menyiapkan pasien sebelum dipindahkan ke ruang bedah atau ahli anestesi yang telah mengunjungi pasien sehari sebelum hari pembedahan. Dia)nosis keperawatan "i ruang prabedah, diagnosis keperawatan yang paling la7im ditegakkan adalah sebagai berikut $ %. Kecemasan berhubungan dengan suasana menjelang pembedahan &. +esiko cedera perioperatif berhubungan dengan prosedur premedikasi anestesi +encana ntervensi dan Kriteria Bvluasi Ke,e#asan *er"!*!n)an en)an s!asana #enje$an) pe#*ea"an
T!j!an5 Kecemasan pasien teradaptasi Kriteria e3a$!sasi5 #asien kooperatif terhadap intervensi prainduksi anestesi dan pasien mendapat dukungan prainduksi. Inter3ensi Rasiona$ Saat pasien masuk ruang sementara, sambut #asien yang merasa diterima oleh petugas dengan ramah dan panggil pasien dengan ruang sementara akan mendapatkan namanya. dukungan psikologis yang menurunkan stimulus rasa cemas. #emanggilan nama akan memberikan rasa aman pada pasien dan menegaskan bahwa dia merupakan pasien yang benar untuk mendapat intervensi. antu pasien untuk mengganti pakaian #asien dengan pembedahan efektif dari rawat inap dengan pakaian kamar bedah. ruangan akan diganti bajunya di ruang prabedah. eri lingkungan yang tenang dan jangan (engurangi rangsangan eksternal yang berbicara tentang pembedahan. tidak diperlukan. Suasana tenang akan meningkatkan efektifitas pemberian premedikasi. #erbincangan yang tidak menyenangkan atau percakapan harus
6rientsikan pasien terhadap prosedur prainduksi dan aktivitas yang diharapkan. eri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan ansitesnya.
dihindari karena dapat diartikan bereda oleh pasien yang mendapatkan sedatif. 6rientsi dapat menurunkan kecemasan. "apat menghilangkan ketegangan terhadap keahwatiran yang tidak diekspresikan.
+esiko cedera perioperatif berhubungan dengan prosedur premedikasi anestesi Inter3ensi 5elaskan prosedur rutin prabedah #erawat perioperatif menjelaskan tahap-tahap yang akan dilaksanakan untuk menyiapkan pasien menjalani pembedahan #eriksa tanda-tanda vital prabedah #rosedur standar dalam melakukan prainduksi bedah dengan membandingkan hasil tanda-tanda vital sewaktu di ruang rawat inap Siapkan sarana kateter / dan obat-obatan premediksi #iata anestesi biasanya mempersiapkan sarana kateter / yang berukuran besar agar pemasukan cairan menjadi lebih mudah 6bat-obat premediksi dipertimbangkan secara individual . prosedur premediksi juga harus diadaptasikan setelah mempertimbangkan factor lain, misalnya lama pembedahan keseluruhan dan kebutuhan pemulihan pasca bedah yang segera pencapaian pemulihan dan aktivitas yang cepat sangat penting dalam konteks 6bat yang paling sering digunakan pada premediksi adalah dari golongan ben7odia7epine . dia7epam adalah salah satu golongan ben7odia7epine yang mempunyai sifat tidak larut air sehingga apabila dilarutkan dengan air steril akan memberikan rasa nyeri pada pemberian intravena. )aktu paruh eliminasi dia7epam adalah kira-kira &%-E> jam kee, %::@! sehingga tidak dipertimbangkann pada pemberian pasien one day surgery. 'akukan pemasangan kateter/ dan pertimbangan"i pemberian dalam ruang sementara , perawat, perawat anestesi. agen premediksi Atau ahli anestesi memasang kareter infuse ketangan pasien untuk memberikan prosedur rutin penggantian cairan dan obat-obatan melalui intravena. #emasangan kateter / di ruang prabedah berfungsi untuk mempermudah intervensi premediksi. 'akukan pengiriman pasien ke kamar operasi #erawat memindahkan pasien ke kamar operasi dengan menggunakan brankar dengan pagar terpasang, pasien biasanya masih sadar dan
akan memperhatikan perawat dan dokter menggunakan masker, pakain khusus, dan penutup mata untuk pembedahan secara lengkap. 'akukan pengaturan posisi pada saat pemindahan pasien #asien dengan pembedahan dengan posisi terlentang yang yang tidak memerlukan anestesi dari brankar ke tidak menggunakan anestesi memerlukan meja operasi pengaturan posisi dengan hati-hati. #etugas memindahkan pasien ke atas meja operasi .pastikan brankar dan meja operasi telah terkunci.
ASU'AN KEPERA%ATAN INTRAOPERATIF Ns. SUMARDA Fase intraoperatif adalah suatu masa di mana pasien sudah berada di meja pembedahan sampai ke ruang pulih sadar. Asuhan keperawatan intraoperatif merupakan salah satu fase asuhan yang dilewati pasien bedah dan diarahkan pada peningkatan keefektifan hasil pembedahan. #engkajian yang dilkukan perawat introperatif lebih kompleks dan harus dilakukan secara cepat dan ringkas agar dapat segera dilakukan tindakan keperawatan yang sesuai. Kemampuan dalam mengenali masalah pasien yang bersifat risiko atau aktual akan di dapatkan berdasarkan pada tujuan yang diprioritaskan. Koordinasi seluruh anggota tim intraoperatif, dan melibatkan tindakan independen dan dependen.
PATOFISIOOGI KE MASAA' KEPERA%ATAN #ada fase intraoperatif, pasien akan mengalami berbagai prosedur. #rosedur pemberian anestesi, pengaturan posisi bedah, manajemen asepsis, dan prosedur tindakan invasif akan memberikan implikasi pada masalah keperawatan yang akan muncul. #eran lanjut ke peta konsep! perawat intraoperatif adalah berusaha untuk meminimalkan risiko cedera dan risiko infeksi yang merupakan dampak yang akan terjadi dari setiap prosedur bedah. #ada pelaksanaannya, proses keperawatan intraoperatif membutuhkan persiapan yang baik dan pengetahuan tentang proses yang terjadi selama prosedur pembedahan dilaksanakan. #roses keperawatan intraoperatif terdiri dari proses keperawatan pemberian anestesi umum, proses keperawatan pemberian anestesi regional, proses keperawatan prosedur intrabedah dan proses keperawatan pengiriman ke ruang pemulihan.
PROSES KEPERA%ATAN PEM4ERIAN ANESTESI UMUM Pen)kajian #asien yang sudah mendapatkan premedikasi akan terlihat mengantuk, tetapi masih sadar. #ada kondisi ini pasien akan memperhatikan kondisi kamar bedah dan melihat petugas yang menggunakan pakaian yang tertutup, lampu operasi, dan sarana pembedahan yang akan menakutkan kondisi psikologis pasien. #enata anestesi sangat berperan dalam memberikan dukungan prainduksi agar pasien dapat kooperatif dengan intervensi anestesi.
#emberian anestesi secara umum merupakan tanggung jawab dokter anestesi, sedangkan penata anestesi berperan mempersiapkan obat-obatan, alat, dan sarana pemberian anestesi. Kenyataan di ndonesia, pemberian anestesi secara keseluruhan dapat dilakukan oleh penata anestesi yang mendapat pelimpahan tanggung jawab dari ahli anestesi. *al ini memberikan tantangan tersendiri bagi perawat anestesi agar dapat melakukan p roses keperawatan secara komprehensif pada prosedur anestesi sejak menerima, mempersiapkan, dan memberikan prosedur anestesi umum. #emberina anestesi umumnya dilakukan pada saat pasien berada di atas meja bedah. 2etapi pada keadaan tertentu, dimana dalam pengaturan posisi bedah memerlukan anestesi lebih dahulu, maka pemberian anestesi dilakukan di atas brankar sebelum pasien dipindahkan ke meja bedah. #emberian anestesi umum akan membuat pasien kehilangan seluruh sensasi dan kesadarannya. +elaksasi oto mempermudah manipulasi anggota tubuh. #asien juga mengalami amnesia tentang seluruh proses yang terjadi selama pembedahan. Dia)nosa Keperawatan #ada pemberian anestesi umum selama intrabedah, diagnosa keperawatan yang paling la7im ditemukan adalah$ +isiko cedera intraoperatif berhubungan dengan prosedur anestesi umum. Ren,ana Inter3ensi an Kriteria E3a$!asi Risiko ,eera intraoperatif *er"!*!n)an en)an prose!r anestesi !#!#
• •
T!j!an5 +isiko cedera intraoperatif sekunder dari intervensi anestesi umum tidak terjadi. Kriteria e3a$!asi5 #asien kooperatif terhadap intervensi anestesi. #asien dapat menjadi tidak sadar sesuai tahapan anestesi umum. Inter3ensi Rasiona$ Kaji ulang identitas pasien #erawat ruang operasi memeriksa kembali identifikasi dan kardeks pasienL melihat kembali lembar persetujuan tindakan, riwayat kesehatan, hasil pemeriksaan fisik, dan berbagai hasil pemeriksaanL memastikan bahwa alat protese dan barang berharga telah dilepasL dan mermeriksa kembali rencana perawatan praoperatif yang berkaitan dengan rencana perawtan intraoperatif. Siapkan obat-obatan pemberian anestesi 6bat-obatan anestesi yang dipersiapkan umum. meliputi obat pelemas otot danobat anestesi umum. ntubasi endotrakeal dilakukan setelah pemberian pelemas otot kerja singkat seperti suksinikolin Anectine, urroughs )ellcome! dan mivikurium (ivicron, urroughs )ellcome!, atau obat yang bekerja lebih lama misalnya vekuronium 0orcuron, 6rganon! atau atrakurium 2racium, urroughs )ellcome!. Anestesi umum dapat diinduksi
Siapkan alat-alat intubasi endotrakeal.
Siapkan sarana pemantauan dasar.
• • •
Siapkan obat dan peralatan emergensi.
'akukan pemasangan stetoskop prekordial, • manset tekanan darah, monitor dasar, oksimetri pada jari, dan pertahankan kelancaran kateter /.
•
dengan obat intravena misalnya metoheksital revital sodium, 'illy!, tiopental Sodium #entothal, Abbott!, atau propofol Druendemann, &@!. ntubasi endotrakeal digunkan untuk menjaga kepatenan jalan napas intraoperasi. #enata anestesi memeriksa kondisi lampu pada laringoskop dan apakah kondisi selang endotrakeal berfungsi optimal sebelum pemasangan dilakukan. #enata anestesi harus mempertimbangkan faktor umum dan kondisi penyulit dalam melakukan intubasi pada pemilihan persiapan sarana intubasi. (isalnya, pada anak kecil akan digunakan laringoskop dan selang endotrakeal yang ukurannya sesuai. #emilihan dan pemeliharaan peralatan anestesi dan perlengkapannya biasanya menjadi taggung jawab penata anestesi. Alat dan sarana yang disikan merupakan sarana atau perangkat pemantauan monitoring ! dasar, meliputi$ Stetoskop preekordial #engukuran tekanan darah 6ksimetri pulsasi. Selain pemantau, peralatan darurat dasar, obat-obatan, dan protokol pengobatan juga harus tersedia. "efivrilator juga harus dipastikan berfungsi baik. #eralatan jalan napas meliputi laringoskop, selang endotrakeal, jalan napas oral, dan napas faringal. Selain itu, masker dan kantong resussitasi self-inflating (ambu type) adalah alat yang penting dan harus mudah diakses. Stetoskop prekordial dibiarkan menempel di dada pasien, menyalurkan informasi mengenai operasi mekanis jantung dan adanya bunyi napas secara kontinu. #erubahan yang dapat dideteksi mencakup bising jantung, aksentuasi bunyi jantung kedua, dan denyut jantung yang abnormal. #erawt juga memasang manset tekanan darah. (anset tetap terpasang pada lengan pasien selama pembedahan berlangsung sehingga ahli anestesi dapat mengkaji
•
•
Kaji faktor yang merugikan selama pemberian anestesi intraoperatif.
•
+iwayat alergi
•
+iwayat penyakit kardiovaskular dan paru.
tekana darah pasien. #emasangan oksimetri dalam penilaian saturasi oksigen pada jari memudahkan perawat anestesi mengobservasi status respirasi pasien. Kelancaran keteter / dapat menjadi prosedur dasar sebelum memberikan anestesi secara intravena. 2indakan penting yang dilakukan dengan mengkaji faktor-faktor penyulit selama anestesi, seperti adanya riwayat reaksi alerfi pada agen anestesiatau alergi terhadap banyak komponen, riwayat penyakit kardiaskuler dan paru, masalah jalan napas, dan faktor usia lanjut. +iwayat reaksi alergi pada agen anestesi atau alergi teerhadap banyka komponen harys diteliti dan diperjelas oleh pasien. ntuk menentukan kemungkinan timbulnya masalah besar, misalnya demam yang membahayakan dan asidosis akibat hipertermia maligna atau paralisis otot berkepanjangan yang dijumpai pada orang dengan pseudokolinesterase atipikal Kee, %::@!. Bvaluasi fungsi berbagai sistem utama tubuh, terutama sistem kardiovaskular dan pernapasan, merupakan parameter penting pada evaluasi pra-anestesi. #asien yang mengaku alergi terhadap banyak obat mungkin sangat peka terhadap obat-obat yang melepaskan histamin, misalnya sebagian pelemas otot, narkotik, dan barbitturat. nformasi mengenai eiwayat alerfi terhadap antibiotik, 7at warna kontras, preparat indium, plester, dan lateks sangat penting. +iwayat reaksi hebat dan mendadak dari seseorang setelah terpajan produk atau peraltan medis yang mengandung lateks harus dilaporkan. Btiologi pasti alerfi lateks tidak diketahui, tetapi protein larut air dari lateks tampaknya adalah alergen utamanya Druendemann, &@!. +iwayat penyakit kardiovaskular dan paru harus mendapat persetujuan medis dari
•
(asalah jalan napas
•
•
dokter jantung dan paru sebelum dijadwalkan menjalani prosedur bedaha elektif. +iwayat infark miokardium, angina, gagal jantung kongestif, hipertensi, diabetes, aritmia jantung, penyaktit vaskular perifer, merokok, penyakit paru obstruktif menahun, atau tandur pintas arteri koroner mungkin merupakan prediktor untuk morbiditas jantung pascaoperatif. (asalah jalan napas yang kondisinya kurang optimal tanpa patologi jalan napas yang jelas, visualisasi glotis kadangkadang sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan. Faktor predisposisi yang dapat menyulitkan intubasi adalah leher yang pendek dan berotot dengan gigi lengkap, rahang bawah yang mundur disetai sudut mandibula yang tumpul, menonjolnya gigi seri atas, penyempitan ruang antara sudutsudut mandibula disertai palatum yang melengkung tinggi, serta peningkatan jarak dari gigi seri atas ke batas posterior ramus mandibula +ob, %:@=!. #engamatan klinis tambahan adalah apabila jarak antara dagu ke tulang rawan tiroid kurang dari E atau cm lebar dua jari tangan!, maka visualisasi glotis diperkirakan akan sulit dilakukan +osenberg dan +osenberg %:=E! dikutip Druendemannn &@!!. Selama pemeriksaan praoperatif, pasien dengan riwayat apnea tidur obstruktif, sindrom kongenital, bedah leher atau wajah, stridor atau suara serak, nyeri, atau parestesia sewaktu meggerakkan leher, gigi tanggal atau goyang, atau perangkat gigi, misalnya kawat gigi mungkin menyulitkan kita saat membebaskan jalan napas. 1atatan anestesi sebelumnya harus dikaji untuk mencari keterangan mengenai kualitas jalan napas, upaya laringoskopi, dan keberhasilan intubasi. Saat pemeriksaan fisik, ahli anestesi atau penata aanestesi harus secara teliti memeriksa leher, mandibula, dan struktur serta mobilitas mulut. Kesejajaran tiga sumbu
•
Faktor luar
•
•
•
oral, faring, dan trakea! mempermudaha visualisasi laring. Kesejajaran sumbusumbu tersebut dilakukan dengan fleksi anterior spina servikalis bawah ditambah ekstensi sendi atlanto-oksipitalis +osenberg dan +osenberg %:=E! dalam Druendemannn &@!!. Faktor usia lanjut dimana pasien sebelumnya menggunakan agen obat antihepertensi, antiparkison, dan psikotropik merupakan obat-obat yang paling sering menimbulkan reaksi simpang pada orang tua Kee, %::@!. #asien berusia lanjut cenderung tentan terhadap obat-obat penekan susunan saraf pusat. *al ini mungkin disebabkan oleh berkurangnya bahan-bahan sel dan penurunan fungsi sinaps secara progresif. Kecepatan hantaran diketahui menurun seiring dengan penuaan. #enuruan konsentrasi alveolus minimal minimal alvolar concentration! yang memerlukan anestesi inhalasi pada orang tua mungkin disebabkan oleh penururna kepadatan sel di otak, penurunan konsumsi oksigen otak, dan penurunan aliran darah otak +ob %:@=! dalam Druendemann, &@!!. Korteks dan regio subkorteks yang bertanggung jawab menghasilkan neurotransmiter, mengalami penurunan kapasitas fungsional terbesar akibat penuaan. )alaupun meknsime peningkatan kepekaan orang tua terhadap obat anestesi dan sedatif masih belum jelas, tetapi proses degeneratif yang berperan dalam peningkatan kepekaan juga ikut berkontribusi tehadap tingginya risiko perburukan mental pascaoperatif yang dialami oleh lanjut usia (c'eskey %::&! dalam Druendemann, &@!!. #ada pasien usia lanjut, penurunan aliran darah hati yang paling diamati sebanding dengan penurunan keseluruhan curah jantung total. #enururnan aliran ini adalah penentu utama penurunan bersihan clearance! obat plasma. #ada penuaan,
•
konsentrasi dan fungsi en7im mikrosom hati diperkirakan tetap berada dalam tentang normal. #enurunan aliran darah dan berkurangnya kapasitas fungsisonal yang terjadi cenderung mempercepat penuaan hati sehingga berisiko tinggi mengalami kerusakan akibat hipoksemia, obat, atau transfusi darah. #enurunan aliran darah hati, kemungkinan defisit en7im, dan penurunan kemampuan ekskretorik ginjal dapat memperpanjang waktu parah eliminasi beta dan memperlama efek obatobat yang diberikan Kee, %::@!. 6bat-obat pada sistem kardiovaskular, hati, dan ginjal akan memberikan dampak besar pada pemberian anestesi. Sebagai vcontoh, propranolol tanpaknya tidak mengubah kebutuhan anestesi pasien dengan insufisiensi ginjal, tetapi obat ini dapat menimbulkan agitasi, kebingungan, tremor, minoklonus, atau kejang. Bfek hipotensi dan bradikardi darri propranolol dan anestesi umum yang muncul mungkin bersifat adiktif. /erapamil, suatu penghambatsaluran kalsium, diketahui dapat menurunkan kebutuhan aanestesi sebesar &;I dan memperkuat pelemas otot depolarisasi dan nondepolarisasi. 2etapi jangka panjang dengan bretilium dapat menyebabkan hipersensitivitas terhadap obat golongan vasopresor (c'eskey %::&! dalam Druendemann, &@!!. /erapamil maupun nifedipine diketahi memperlihatkan kadar digoksin serum yang tinngi sampai EI!, sehingga tidak saja menurunkan kebutuhan digoksin, tetapi juga membuat pasien semakin berisiko menagalami toksisitas 1helly et al., %:=>! dalam Druendemann, &@!!. Aliran darah yang lamaban dan kongesti kronis hati yang berkaitan dengan gagal jantun kronik memperlambat metabolisme obat-obat misalnya teofili. #ada pasien dengan keadaan tersebut, waktu paruh teofilin dalam serum adalah sekitar &E jam, dibandingkan dengan nilai normal sebesar
•
Kaji adanya kelainan pada prosedur dagnostik.
•
•
•
BKD
•
*emoglobin
> jam Druendemann, &@!. #rosedur untuk menilai adanya gangguan pada organ-organ vital dapat mempersulit jalannya anestesi. #rosedur penilaian laboratorium dan dagnostik harus dilakukan seiring dengan adanya riwayat proses penyakit dan medikasi yang dikonsumsi. eberapa institusi menetapkan pemeriksaan prosedur standar pada pasien usia di atas tahun, meliputi pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, urinalisis, dan BKD. #ada populasi pasien rawat inap, BKD praoperatif yang dijalani oleh kelompok tertentu dapt memberikan informasi yang menyempunakan perencanaan dan hail akhir keseluruhan pada pasien pria berusia di atas tahunL wanita berusia di atas ; tahunL pasien yang menderita penyakit arteri koroner misalnya hipertensi, diabetes, atau penyakit pembuluh darah periferL pasien dengan penyakit yang mungkin berefek pada jantung misalnya kegaansan, penyakit kolagen vaskular, dan proses infeksi serius. Kelompok lain yang berisiko tinggi adalah pasien yang mendapat obat seperti fenotia7in dan antidepresan, mereka yang mengalami ketidakseimbangan elektrolit, atau menjalani bedah intratoraks, intraperitoneum, aorta, saraf elektif, atau bedah darurat serius Schwart7, &!. Kadar hemoglobin yang aman bagi pasien direkomendasikan lebih dari % g3dl. 2etapi nilai hemoglobin yang lebih rendah dari %g3dl atau anemia biasnya masih bisa ditoleransi pada orang yang sehat karena berbagai mekanisme kompensasi masih aktif bekerja. (ekanisme tersebut antara lain peningkatan curah jantung, penurunan resistensi sistemik, dan peningkatan rasio ekstraksi oksigen. 0amun, keadekuatan mekanisme tersebut dalam mengatasi stres yang berlebihan saat pembedahan atau pendarahan mendadak yang banyak, masih dipertanyakan. #embahasana akan kurang
•
rine rutin
•
#emeriksaan radiologi
eri dukungan praanestesi
'akukan pemberian anestesi secara intravena.
'akukan pemasangan selang endotrakeal, pemasangan oral airway, dan kaji efektivitas jalan napas.
•
•
kontroversial jika pemerian darah dan produk darah selama pembedahan aman %I. #enitng diingat bahwa anemia menyebabkan penurunan cadangan darah dan deplesi mekanisme kompensasi. "engan demikian, nilaia hemoglobin praoperatif yang optimal adalah nilai yang memiliki cadangan cukup untuk menghadapi stres selama prosedur pembedahan. #emeriksaan urine rutin sperti berat jenis urine berguna untuk mengetahui status hidrasi pasien. Adanya glukosa dalam urine jelas mengindikasikan kemungkinan adanya diabetes dan hipovolemia akibat diuresis osmotik. #roteinuria atau hematuria mengindikasikan adanya penyakit ginjal yang serius. #emeriksaan radiologi praoperatif diprlukan untuk identifikasi pasien yang berisiko tinggi atau mendasari penilaian tingkat keparahan perubhan paru intraoperatif dan pascaoperatif. *ubungan emosional yang baaik antara penata anestesi dan pasien akan memegaruhi penerimaan anestesi. #emberian anestesi intravena biasanya dilakukan penata anestesi dengan sepengetahuan ahliaanestesi. #emberian suksinikolin succinylcholine! secara intravena sebagai obat intravena pertama bertujuan untuk menghambat saraf dan menyebabkan paralisis pita suara sementara dan otot pernapasan selama selang endotrakeal terpasang. #emasangan selang endotrakeal biasanya dilakukan ahli anestesi atau penta anestesi dengan diketahui oleh ahli anestesi. Selang endotrakeal bertujuan untuk tetap menjaga kepatenan jalan napas, sera mencegah kemungkinan terjadinya aspirasi dan komplikasi pernapasan lainnya akibat depresi pada brokus efek dari anestesi. #enata anestesi akan membantu melakukan peenekanan tulang rawan krikoid perasat Sellick! untuk menyumbat esofagus pada
•
'akukan pemberian napas bantuan, pemberian oksigen, pengisapan, dan pemberian anestesi inhalasi.
'akukan pemantauan status kardiovaskular dan respirasi selama pembedahan.
'akukan pemberian cairan dan transfusi sesuai kondisi dan lamanya pembedahan sera kontrol keluaran urine.
'akukan pemberian obat-obat pemulih anestesi setelah pembedahan selesai.
'akukan pembersihan jalan napas setelah pembedahan selesai dilaksanakan.
saat perasat endotrakeal dilakukan. #emasangan oral airway akan menjaga kepatenan jalur napas dan memudahkan penata anestesi untuk memonitor kepatenan jalan napas. Ahli anestesi atau penata anestesi akan memberikan ventilasi bantuan sampai efek suksinikkolin hilang dan pasien kembali bernapas secara spontan. (ulai saat itu, gas atau uap anestesi biasanya diberikan secara inhalasi melalui selang endotrakeal. eberapa obat-obatan yang sering digunakan adalah halotan, supran, dan foran. +isiko terbesar dari anestesi umum adalah efek samping obat-obatan anestesi, termasuk di antaranya depresi, iritabilitas kardiovaskular dan depresi pernapasan. Kontrol status kardiovaskular dan repirasi dapt mendeteksi risiko kegawatan sedini mungkin. "ilakukan pada prosedur pembedahan yang berlangsung lama atau apabila dilakukan antisipasi terhadap perubahan volume cairan yang besar. #engukuran pengeluaran cairan dan darah secara cermat serta perkiraan darah yang terdapat di dalam spons menjadi tugas bersama ahli anestesi dan perawat sirkulasi. Apabila pasien adalah anak-anak, penata anestesi sirkulasi harus menimbang spons operasi % g setara dengan % ml darah! untuk menentukan pengeluaran darah secara lebih akurat. Karena volume darah anak lebih sedikit, maka perawat harus mengingatkan ahli anestesi mengenai darah yang keluar dalm interval tertentu selama pembedahan. #emberian obat-obat pemulih anestesi biasanya dilakukan ahli atau penata anestesi dengan diketahui oleh ahli anestesi. 5alan napas dibersihkan dengan pengisapan, dan setelah refleks laring dan faring pulih maka dilakukan ekstubasi. #enata anestesi tetap berada di kamar operasi dengan ahli anestesi, sampai pasien
siap dipindahkan ke ruang pemulihan. Secara umum, peralatan dan instrumen jangan dipindahkan dari ruangan sampai pasien stabil dan siap dipindahkan.
PROSES KEPERA%ATAN PEM4ERIAN ANESTESI REGIONA 0s. Sumarda Pen)kajian #emberian anestesi regional sering dilakukan pada pembedahan apendektomi, laporoskopi, histerektomi, persalinan pervagina atau sesar, serta hemoroid atau reseksi trasnrusera. #ada pemberian anestesi regional blok subaraknoid atau spinal, akar-akar saraf akan mengalami anestesi dengan oleh agen anestesi lokal yang dimasukkan ke dalam cairan serebrospinalis. Anestesi lokal menempati reseptor-reseptor di serat saraf dan mencegah hantaran impuls Kee, %::@!. Ada beberapa risiko yang mungkin timbul akibat anestesi regional, terutama pada anestesi spinal, karena kadar anestesi mungkin dapat meningkat, yang berarti agen anestesi dalam medula spinalis akan bergerak ke atas dan dapat memengaruhi pernapasan. lok anestesi pada saraf vasomotor simpatis, serat saraf nyeri, dan motorik menimbulkan vasodilatasi yang luas sehingga pasien dapat mengalami penurunan tekanan darah yang tiba-tiba. Apabila kadar anestesi meningkat, maka parlisis pernapasan dapat terjadi serta memerlukan resusitasi dari ahli anestesi. #asien harus dipantau secara hati-hati selama dan segera setelah pembedahan #otter, &@!. (enurut #otter, &@!, anestesi regional dapat dilakukan dengan salah satu metode induksi berikut$ lok saraf • Anestesi lokala disuntikkan ke dalam saraf misalnya plekus brakialis pada leng an!. lok suplai sarf ke tempat pembedahan. Anestesi spinal • Ahli anestesi melakukan fungsi lumbal dan memasukkan anestesi lokal ke dalam cairan serebrospinal pada ruang subaraknoid spinal. Anestesi akan menyebar dari ujung prosesus ?ifoideus ke bagian kaki. #osisi pasien memengaruhi pergerakan obat anestesi ke atas atau ke bawah medula spinalis. Anestesi epidural • #rosedur ini lebih aman daripada anestesi spinal karena obat anestesi disuntikkan ke dalam ruang epidural di luar dura mater dan kandungan anestesinya tidka sebesar kandungan anestesi spinal. Karena anestesi epidrual menyebabkan hilangnya sensasi di daerah vagina dan perineum, maka jenis anestesi ini merupakan pilihan yang terbaik untuk prosedur kebidanan. Kateter epidural dibiarkan di dalam ruang epidural sehingga pasien dapat menerima obat melalui infus epidural secara terus-menerus selam pembedahan beralangsung. Anestesi kaudal • Anestesi ini merupakan salah satu jenis anestesi epidural yang d iberikan secara lokal pada dasar tulang belakang. Bfek anestesi hanya memengaruhi daerah pelvis dan kaki.
#eran perawat perioperatif sangat penting dalam membantu pelaksanaan pemberian anestesi regional yang dilakukan ahli anestesi, meliputi persiapan obat, alat, sarana pemberin anestesi, pengaturan posisi yang optimal untuk dilakukan fungsi, pengaturan fokus cahaya, dan dukungan psikologis pada pasien. Selama pembedahan berlangsung, pasien dengan anestesi regional akan tetap sadar kecuali jika dilter memprogramkan pemberian transMuili7er yang dapat menyebabkan pasien tertidur. Karena pasien responsif dan dapat beranapas secara volunter, maka ahli anestesi tidka perlu menggunakan selang endotrakeal. #erawat harus ingat bahwa luka bakar dan cedera lainnya dapat terjadi pada bagian tubuh yang berada di bawah pengaruh anestesi tanpa disadari oleh pasien. 6leh karena itu, posisi ekstremitas dan kondisi kulit pasien harus sering diobservasi. #etugas ruang operasi juga perlu berhati-hati dengan topik yang didiskusikan selama melaksanakan pembedahan karena pasien dapat mendengar perbincangan yang dilakukan. Dia)nosis Keperawatan #ada kondisi pemberian anestesi regional dana intraoperatif, diagnosi keperawatan yang paling la7im ditegakkan adalah sebagai berikut$ %. +isiko cedera intraoperatif berhubungan dengan prosedur anestesi regional. &. Kecemasan intraoperatif berhubungan dengan prosedur intrabedah. Ren,ana Inter3ensi an Kriteria E3a$!asi Risiko ,eera intraoperatif *er"!*!n)an en)an prose!r anestesi re)iona$.
T!j!an5 +isiko cedera intraoperatif sekunder intervensi anestesi regional tidak terjadi. Kriteria e3a$!asi5 #asien kooperatif terhadap intervensi anestesi, pengaruh anestesi regional dapat optimal, dan pembedahan dapat berjalan lancar. Inter3ensi Rasiona$ Kaji ulang identitas pasien. #erawat ruang operasi memeriksa kembali identifikasi dan kardeks pasienL melihat kembali lembar persetujuan tindakan, riwayat kesehatan, hasil pemeriksaan fisik, dan berbagai hasil pemeriksaanL pastikan bahwa alat prtese dan barang berharga telah dilepasL dan memeriksa kembali rencana perawatan praoperatif yang berkaitan dengan rencana perawatan intraoperatif. Siapkan obat-obatan anestesi 6bat-obat anestesi regional yang dipersiapkan regional. untuk memudahkan ahli anestesi dalam melakukan fungsi. 'akukan pemasangan infus. (emnuhi kebutuhan hidrasi intaroperasi dan jalur penting apabila diperlukan pemberian agen obat pada kondisi kedaruratan. Atur posisi pasien. #engaturan posisi anestesi regional disesuaikan dengan permintaan ahli anestesi. Atur posisi pasien untuk memudahkan akses ahli anestesi dalam melakukan fungsi. antu ahli anestesi dalam #emberian anestesi spinal dilakukan dengan teknik melakukan desinfeksi area fungsi. steril. #erawat membantu persiapan kelengkapan alat dan sarana yang diperlukan dalam desinfeksi area fungsi.
eri dukungan psikologis pada saat ahli anestesi melakukan fungsi.
#ada saat ahli anestesi melakukan fungsi, pasien akan cenderung melakukan pergerakan. Sebelum hal tersebut terjadi, perawat praoperatif perlu memberikan penjelasan bahwa fungsi tidak memberikan rasa sakit dan dianjurkan pasien kooperatif sewaktu fungsi dilakukan. 'akukan pemberian oksigen via #emenuhan oksegenasi yang diperlukan pasien nasal. setelah dilakukan anestesi spinal. 'akukan pemantauan pada statsu • Bfek sistemik utama yang dimonitor setelah kardiovaskular dan respirasi selama anestesi spinal umumnya bersifat kardiovaskular pembedahan akibat efek samping dan disebabkn oleh blok preganglion simpatis oleh dari anestesi spinal. anestesi lokal. *ipotensi arteri sering terjadi dan derajatnya berhubungan langsung dengan tingkat ketinggian blok simpatis. radikardi terjadi akaibat paralisis serabut kardioakselerator 2%-! yang menuju ke jantung. #aralisis serabut saraf simpatis akan mengurangi aliran balik vena akibat venodilatasi Druendemann, &@!. Anestesi spinal biasanya hanya menyebabkan • perubahan ventilasi spontan yang minimal sampai sedang. *al ini disebabkan karean diafragma adalah organ utama pernapasan dan persarafan fungsional otot ini datang dari pleksus saraf 1E-1;. #ada pasien yang sehat, anestesi spinal tidak menyebabkan perubahan yang bermakna dalam ventilasi respirasi. "ispnea dapat terjadi selama anestesi spinal jika tingkat paralisis hantaran cukup tinggi ddi segmen toraks. Akibatnya, terjadi penurunan informasi proprioseptif aferen yang dalam keadaan normal disalurkan dari daerah antariga, ke pusat yang lebih tinggi di otak. nformasi ini secara normal berisi pemberihauan dari otak mengenai tingkat gerakan sangkar dada dan besar peregangan paru selama inspirasi. Karena penuruan tersebut, digunakan oksimetri pulsasi untuk mengamati gerakan dada dan memastikan kualitas oksigenasi secara adekuat, walaupun pasien tidak dapat merasakan pergerakan dadanya dan menganggap bahwa pernapasannya tidak adekuat Druendemann, &@!. Pe#*erian Anestesi oka$ Anestesi lokal menyebabkan hilangnya sensasi pada tempat yang diinginkan misal$ adanya sel tumbuh pada kulit atau kornea mata!. 6bat anestesi misalnya$ lidokain! menghambat konduksi saraf sampai obat terdifusi ke dalam sirkulasi. #asien akan kehilangan rasa nyeri, sentuhan, seta aktibitas motorik dan otonom misalnya$ pengosongan kandung kemih!. Anestesi lokal umumnya digunakan dalam prosedur minor bedah sehari. ntuk menghilangkan nyeri pascaoperatif, dokter
dapat memberi anestesi lokal pada area pembedahan. (isalnya, pada herniorafi, injeksi (arcaine akan menghilangkan nyeri selama %& jam atau lebih +ivellini %::E! dalam #otter &@!!.
#+6SBS KB#B+A)A2A0 #+6SB"+ 02+AB"A* Ns. S!#ara Pen)kajian #asien yang sudah mendapat prosedur anestesi akan memasuki fase intrabedah. Fokus tujuan pada fase ini adalah optimalisasi hasil pembedahan dan penurunan risiko cedera. +uang lingkup keperawatan intrabedah yang dilaksanakan perawat perioperatif meliputi manajemen pengaturan posisi, optimalisasi peran asisten pertama beah pada beberapa kondisi di rumah sakit di ndonesia memberlakukan perawat sebagai asisten pertama3 first assistance!, optimalisasi peran perawat instrumen, dan optimalisasi peran perawat sirkulasi. (anajemen pemberian posisi bedah lihat kembali topik manje men pemberian posisi! merupakan siatu kebutuhan yang mendukung kondisi keamanan pasien selama pembedahan. #erawat perioperatif harus mengkaji dan memikirkan kembali berbagai prinsip, prosedur, dan dampak pemberian posisi pasien serta menggunakan proses keperawatan dalam perencanaan asuhan pasien. #erawat perioperatif dapat mempelajari prinsip pemberian posisi dengan merasakan dam mengetahui efek suatu posisi terhadap berbagai bagian tubuh, otot, senddi dan tonjolan tulang. #erawat perioperatif adalah manajer utama dalam pemberian posisi pasien. #ada pelaksanaannya, diperlukan keterampilan pengamatan keperawatan yang cerdas, ditambah dengan keberanian dan motivasi diri untuk menyampaikan serta mengerjakan tindakan jika diperlukan. "iperlukan waktu dan pemikirana sebelum melakukan pemberian posisiL di mana perawat harus mengetahui kemungkinan adanya masalah, sekalipun posisi yang sederhana. (anajemen pemberian posisi seoptimal mungkin dilakukan dengan gerakan halus yang lambat, fisiologis, dana terkoordinasi terhadap bagian-bagian tubuh pasien. ntuk mendapatkan posisi yang ideal maka diperlukan kerja sama tim, kehati-hatian, dan prenecanaan yang matang, yang ditujukan untuk mencegah cedera sehingga perlindungan pasien selama tindakan dapat selalu terjamin. #engaturan posisi bedah biasanya dilakukan setelah pasien mencapai tahap relaksasi yang lengkap. #osisi yang dipilih biasanya ditentukan oleh teknik bedah yang digunakan. dealnya. #osisi pasien di atur agar dokter bedah mudah mencapai tempat pembedahan dan fungsi status sirkulasi serta pernapasan adekuat. #osisi tidak boleh mengganggu struktur neuromuskular. Kenyamanan dan keselamatan pasien harus diperhatikan. #erawat perioperatif harus mencatat usia, berat badan, tinggi badan, status nutrisi, keterbatasan fisik, dan kondisi yang ada sebelum pembedahan serta mendokumentasikannya untuk mengingatkan petugas yang akan merawat pasien setelah operasi. Apabila rumah sakit membelakukan perawat sebagai asisten pertama3 first assistance, maka optimalisasi peran asisten pertama bedah merupakan tantangan kompleks yang harus dilakukan perawat perioperatif untuk bisa mengikuti keseluruhan intervensi yang akan dilakukan ahli bedah sejak dimulai pembukaan jaringan sampai penutupan jaringan area bedah. #ada kondisi intrabedah, pasien yang dilakukan prosedur invasif bedah akan mengalami kerusakan jaringan akibat suatu insisi, kerusakan vaskular, atau kerusakan akibat traksi pembukaan jaringan. #eran perawat asisten bedah adalah membantu ahli bedah agar kerusakan yang dibuat dapat seminimal
mungkin. eberapa prosedur bedah tertentu, seperti bedah saraf, bedah toraks, bedah kardiovaskular, atau bedah spina akan memerlukan waktu operasi yang lama. #ada kondisi tersebut, perawat asisten memerlukan daya tahan fisik sempurna karena akan melakukan aktivitas berdiri yang lama disertai tingkat konsentrasi yang tinggi untuk bisa mengiku ti jalannya pembedahan secara optimal. #erawat instrumen mempunyai peran agar proses pembedahan dapat dilakukan secara efektif dan efesien lihat modalitas peran perawat instrumen pada bab sebelumnya!. #ada pelaksanaannya, perawat instrumen harus memiliki keterampilan psikomotor, keterampilan manual, dan keterampilan interpersonal yang kuat, yang diperlukan untuk mengikuti setiap jensi pembedahan yang berbeda-beda dan mengadaptasikan antara keterampilan yang dimiliki dengan keinginan dari operator bedah pada setiap tindakan yang dilakukan dokter bedah dan asisten bedah. 2anggung jawab yang penting dari perawat instrumen adalah menjaga kesterilan lingkungan bedah agar tidak meningkatkan risiko infeksi intraoperatif. #erawat sirkulasi merupakan penghubung antara 7ona steril dengan 7ona di luarnya. #eran lainnya adalah menurunkan risiko cedera intraoperatif dimulai dari pengaturan posisi bedah sampai selesai pembedah an. Dia)nosis Keperawatan #ada kondisi prosedur intraoperatif diagnosis keperawatan yang paling la7im ditegakkana adalah sebagai berikut$ %. +isiko cedera intraoperatif berhubungan dengan pengaturan posisi bedaha, proseddur invasif bedah. &. +isiko infeksi intraoperatif berhubungan dengan adanya port de entree prosedur bedah, penurunan imunitas efek anestesi. Ren,ana Inter3esni an Kriteria E3a$!asi Risiko ,eera intraoperatif *er"!*!n)an en)an pen)at!ran posisi *ea"+ prose!r in3asif *ea"
• • • •
T!j!an5 +isiko cedera intraoperatif sekunder pengaturan posisi bedah, p rosedur invasif bedah tidak terjadi. Kriteria e3a$!asi5 Selama intraoperatif, tidak terjadi gangguan henmodinamik akiba t pndarahan serius. #ascaoperatif tidka ditemukan cedera tekan dan cedera listrik. #erhitungan spons dan instrumen sesuai dengna jumlah yang dikeluarkan. 2idak ditemukan adanya kram otot. Inter3ensi Rasiona$ Kaji ulang identitas pasien. #erawat ruang operasi memeriksa kembali identitas • dan kardeks paseinL melihat kembali lembar persetujuan tindakan, riwayat kesehatan, hasil pemeriksaan fisik, dan berbagai hasil pemeriksaanL dan memeriksa kembali rencana perawatan praoperatif yang berkaitan dengan rencana perawatan intraoperatif. #emeriksaan darah terutama kadar trombosit, waktu • pembekuan, dan waktu pendarahan. Adanya hasil yang abnormal pada pemeriksaan ini bermanifestasi pada kewaspadaan yang sangat tinggi oleh ahli bedah dan asisten operasi dalan melakukan prosedur bedah. 'akukan manajemen kamar "ilakukan oleh perawat administratif dalam operasi. mengatur dan menentukan staf pada setiap
pembedahan agar kelancaran proses pembedahan dapat terlaksana secara optimal. Siapkan kamra bedah yang sesuai• eberapa jenis pembedahan tertentu akan dengan jenis pembedahan pasien. dilaksanakan pada ruangan atu kamar bedah khusus, seperti kamar operasi bedah saraf. #erawat sirkulsi melakukan persipan tempat operasi • sesuai prosedur yang biasa dn jenis pembedahan yang akan dilaksanakan. 2im bedah harus diberi tahu jika terhadap kelainan kulit yang mungkin dapat menjadi kontraindikasi pembedahan. #erawat sirkulasi memeriksa kebersihan dan kerpain • ruang operasi sebelum pmebedahan. #erawat sirkulasi juga harus memastikan bahwea peralatan telah siap dan dapat digunakan. Semua peralatan harus dicoba sebelum prosedur pembedahan. Apabila prosedur ini tidak dilaksanakan, maka dapat menyebabkan penundaan atau kesulitan dalam pembedahan. Siapkan meja bedah dan asesori (eja bedah akan disipakan perawat sirkulasi dan pelengkap sesuai dengan jenis disesuaikan dengan jensi pembedahan. #erawat pembedahan. sirkulasi mempersiapkan asesori tambahan meja bedah agar dalam pengaturan posisi dapat efektif dan efisienl. Siapkan sarana pendukung Sarana pendukung seperti kateter urine lengkap, alat pembedahan. pengisap lengkap, spons dalam kondisi siap pakai. Siapkan alat hemostasis dan Alat hemostasis merupakan fondasi dari tindakan cadangan alat dalam kondisi siap operasi untuk mencegah terjadinya pendarahan serius pakai. akibat kerusakan pembuluh darah arteri. #erawat mmeriksa kemampuan alat tersebut untuk menghindari cedera akibat pendarahan intraoperasi. 'akukan pemasangan kateter #emasangan kateter dilakukan untuk mengindari urine dengan teknik steril. keluarnya urine pada saat intraoperatif akibat hilangnya kontrol menahan urine efek dari anestesi. Kateter Foley harus dipasang sebelum pasien diberi posisi. Dunakan teknik aseptik untuk pemasangan kateter. 1egah terjadinya tekukan atau tekanan pada kateter selama proses pemindahan tersebut. #eriksa kepatenan sestem drainase setelah pemberian posisi. 1atat keluaran urine dan pemasangan kateter. 'akukan pengaturan posisi bedah. (anajemen pengaturan posisi lihat kembali materi manajemen pengaturn posisi! dilakukan untuk memudahkan akses atau pajanan pada dokter bedah, akses vaskular seperti infus dan alat monitor standar tidak terganggu, drainase urine optimal, dan fungsi status srikulsi serta pernapasan adekuat. #osisi tidak
boleh mengganggu struktur neuromuskular. antu ahli bedah pada saat nsisi bedah memerlukan skalpel alat penjepit! dan dimulainya insisi. pisau bedah yang sesuai dengan ares yang akan dilakukan insisi. #erawat instrumen bertanggung jawab menyerahkan alat insisi dan mempersiapkan kauter listrik yang diperlukan dalam tindakan hemostasis. Asisten pertama berperan membantu menyerap darah yang keluar saat dan menjepit pembuluh darah akibat kerusakan vaskular pada area insisi dengan menggunakan spons dan klem arteri. antu ahli bedah dalam #erawat instrumen atau asisten bedah menggunakan melakukan intervensi hemostasis. alat hemostasis listrik pada klem arteri untuk menjepit atau menghentikan pendarahan. antu ahli bedah dalam membuka• #embukaan jaringan dilakukan lapis demi lapis, dari jaringan dan lakukan pengisapan kulit, lemak, fasia, dan jaringan dalam, misalnya apabila diperlukan. peritoneum pada pemedahan area abdomen. #embukaan jaringan dilakukan sampai akses yang akan dituju sesuai jenis dan tujuan pembedahan dapat tercapai. Asisten bedah membantu menarik dengan • menggunakan refraktor dan melakukan pengisapan apabila banyak cairan yang mengganggu akse bedah. #emakaian dan pemilihan jenis refraktor disesuaikan dengan jenis dan ares jaringan atau pembedahan yang dilakukan. #erawat instrumen berperan dalam memenuhi • keprluan yang sesuai pada setiap momen pembedahan, seperti keperluan penggunaan guntin mayo oleh ahli bedah atau keperluan refraktor. 'akukan manajemen sirkulasi #erawat sirkulasi mendukung poerawat instrumen • intraoperatif ruang operasi. dan ahli bedah dari 7oan tidak steril selam prosedur pembedahan untuk mengawasi atau membantu serip kesulitan yang mungkin memrlukan bahan dari luar lapangan steril. #erawat sirkulasi melakukan manajemen alat pengisap sucton!, memastikan alat hemostasis terpasang dengan benar, sera memeriksa alat-alat tersebut dalam kondisi power on. #erawat sirkulasi mencatat barang yang digunakan • seperti jumlah spons, alat instrumen intraoperatif yang mempunyai risiko tertinggal pada jaringan bedah dan meningkatkan risiko ceder bedah, serta mencatat penyulit yang terjadi selam pembedahan yang sering disampaikan oleh ahli beah, asisten, atau instrumentator. Selam fase intraoperatif, perawat sirkulasi meljutkan •
antu ahli bedah pada saat akses bedah tercapai sesuai dengan tujuan pembedahan. •
•
•
•
•
•
antu ahli bedah dalam penutupan jaringan.
•
•
•
dokumentasi tentan jensi aseptik, jumlah cairan / yang digunakan, dan memantau kelurasn urine dan lambung melalui selang 0D2. Selam prosedur pembedahana beralangsung, perawat menjaga agar pencatatan aktivitas perawatan pasien dan prosedur yang dilakukan oleh petugas ruang operasi tetap akurat. "okumentasi perawatan intraoperatif memberi data yang bermanfaat bagi perawat yang akan merawat pasien setelah pembedahan. #eran perawat perioperatif baik asisten bedah, perawat instrumen dan sirkulator mendukung ahli bedah agar tujuan pembedahan dapat tercapai. 2ujuan pembedahan pada saat akse tercapai, meliputi$ "iagnostik pembedahan untuk pemeriksaan lebih lanjut!, misalnya pengambilan sampel biopsi tumor. Ablatif pengangkatan bagian tubuh yang mengalami masalah atau penyakit!, misalnya amputasi, pengangkatan tumor, dan apendektomi. #aliatif menghilangkan atau mengurangi gejala penyakit, tetapi tidak menyembuhkannya!, misalnya kolostomi dan debridemen jaringan nekrotik. +ekonstruktif mengembalikan fungsi atau penampilan jaringan yang mengalami malfungsi atau trauma!, misalnya fiksasi interna dan eksterna fraktur dan perbaikan jaringan parut. 2ransplantasi mengganti organ atau struktur yang mangalami malfungsi!, misalnya cangkok transplantasi! ginjal, total hip replacement. Konstruktif mengembalikan fungsi yang hilang akibat anomali kongenital!, misalnya$ bibir sumbing, penutupan defek katup jantung dan perbaikan hiperekstensi lutut genurecurvatum!!. #rosedur penutupan jaringan dilakukan setelah tujuan pembedahan sudah selesai dilaksanakan. #enutupan dilakukan lapis demi lapis sesuai area tau jaringan yang telah dilakukan pembedahan. #erawat instrumen menurunkan risiko cedera dengan mempersiapkan dan memilih sarana penjahitan dengan memperhatikan ketajaman jarum jahit, benang jahitan yang akan digunakan sesuai jaringan yang di jahit dan kondisi atau kelayakan instrumen agar kerusakan jaringan dapat minimal. #enjahitan bisa dilakukan ahli bedah atau asisten bedah. Apabila dilakukan ahli bedah, maka asistern bedah membantu penutupan jaingan agar dapat
'akukan penutupan luka pembedahan.
terlaksana secara efektif dan efisien agar kerusakan jaringan dapat minimal. #enutupan luka selain bertujuan menurunkan risiko infeksi juga bertujuan untuk menurunkan risiko cedera pajanan langsung ke area bedah atau jaringan yang masih belum stabil. #erawat biasanya memasang spons dan plester adhesi yang menutupi seluruh spons.
Risiko infeksi intraoperatif *er"!*!n)an aan(a port e entree prose!r *ea"+ pen!r!nan i#!nitas efek anestesi.
T!j!an5 6ptimalisasi tindakan asepsis dapat dilaksanakan selama prosedur itrabedah. Kriteria e3a$!asi5 'uka pascabedah tertutup dengan kasa. Inter3ensi Rasiona$ Kaji ulang identitas pasien dan • #erawat ruang operasi memeriksa kembali riwayat pemeriksaan diagnostik. kesehatan, hasil pmeriksaan fisik, dan berbagai hasil pemeriksaan. #astikan bahwa alat protese dan barang berharga telah di lepas. +iwayat kesehatan yang mempunyai risiko • penurunan imunitas seperti pasien yang memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus. *asil pemeriksaan darah albumin untuk menentukan • aktivitas agen-agen obat dan pertumbuhan jaringan luka. erbagai prtese yang masih belum dilepas akan • memberikan akses pajanan yang mengontaminasi area steril. Siapkan sarana scrub Sarana scrub, meliputi cairan antiseptik cuci tangan pada tempatnya, gaun yang terdiri dari gaun kedap air dan baju bedah steril, duk penutup, dan duk berlubang dalam kondisi lengkap dan siap pakai. Siapkan instrumen sesuai jenis (anajemen insrumen dari perawat scrub sebelum pembedahan. pembedahan disesuaikn dengan jenis pembedahan. Sebelum antisipasi apabila diperlukan instrumen tambahan perawat mempersiapkan alat cadangan dalam suatu tromol steril yang akan memudahkan pengambilan apabila diperlukan tambahan alat instrumen. 'akukan manajemen asepsis (anajemen asepsis selalu berhubungan dengan prabedah. pembedahan dan perawatan perioperatif. Asepsis prabedah meliputi teknik aseptik atau pelaksanaan scrubbing cuci tangan lihat kembali bab manajemen asepsis!. 'akukan manajemen asepsis (anajemen asepsis dilakukan untuk menghidari • intraoperasi. kontak dengan 7ona steril lihat kembali manajemen asepsis! meliputi pemakaian baju bedah, pemakaian
•
'akukan penutupan luka pembedahan.
sarung tangan, persiapan kulit, pemasangan duk, penyerahan alat yang diperlukan petugas scrub dengan perawat sirkulasi. (anajemen aseosi intraoperasi merupakan tanggung jawab perawat insturmen dengan mempertahankan integritas lapangan steril selama pembedahan dan bertanggung jawab untuk mengomunikasikan kepada tim bedah setiap pelanggan teknik aseptik atau kontaminasi yang terjadi selama pembedahan. #enutupan luka bertujuan menurunkan risiko infeksi. #erawat biasanya memasang spons dan plester adhesif yang menutup seluruh spons.
"iposkan oleh +e7a Syahbandi 5asmawi 5aya di .= : ko#entar5 Poskan Ko#entar
#osting 'ebih aru #osting 'ama eranda 'angganan$ #oskan Komentar Atom! •
Follow s on 2witterN
•
O5oin s on FacebookN
•
+SS
1ontact
STIKES &ARSI MATARAM
Goo)$e; 1isitors Goo)$e; Fo$$owers Re
Buat Lencana Anda
Pop!$ar Posts •
2BK0K #B+A)A2A0 'KA A #B0"A*'A0 %.%. 'atar belakang #ada saat ini, perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama da...
•
Askep $ Asuhan Keperawatan Anak Kejang "emam Askep $ Asuhan Keperawatan Anak Kejang "emam Kejang "emam #engertian Kejang demam atau febrile convulsion ialah bangkita...
•
ASKB# 1K" 1*+601 K"0B4 "SBASB ! 1K" 1*+601 K"0B4 "SBASB ! A. kronik DDK! biasanya akibat akhir dari kehil...
•
#B0DB+2A0
Dagal ginjal
AS*A0 KB#B+A)A2A0 #A"A #ASB0 "AB2BS (B''2S AS*A0 KB#B+A)A2A0 #A"A #ASB0 "AB2BS (B''2S "iabetes (ellitus #engertian "iabetes (ellitus adalah suatu kumpulan gejala yang...
•
ASKB# "A+B A 205AA0 #S2AKA A. #engertian . Dastroenteritis adalah buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer...
•
Asuhan Keperawatan Askep! 2 #aru Asuhan Keperawatan Askep! 2 #aru 2B+K'6SS #A+ 2 #A+ ! A. #engertian 2uberkulosis merupakan penyakit infeksi y...
•
AS*A0 KB#B+A)A2A0 #A"A #ASB0 "B0DA0 *A'S0AS AS*A0 KB#B+A)A2A0 #A"A #ASB0 "B0DA0 *A'S0AS *A'S0AS A. #engertian *alusinasi adalah gangguan pencerapan p...
•
AS*A0 KB#B+A)A2A0 #A"A #ASB0 "B0DA0 24#*6" AS*A0 KB#B+A)A2A0 #A"A #ASB0 "B0DA0 24#*6" 24#*6" A. #engertian 2yphoid adalah penyakit infeksi sistemik ak...
•
ASKB# D'6(B+'60BF+2S A #B0"A*'A0 A. ' atar elakang penyebab utama terjadinya gagal g...
•
Dlomerulonefritis merupakan
Asuhan Keperawatan Askep! #* Asuhan Keperawatan Askep! #* enigna #rostat *ipertropi #*! A. #engertian *ipertropi #rostat adalah hiperplasia da...
4$o) Ar,"i3e •
P &% &!
•
Q &%E %&&! o
P "esember ;!
o
Q 0ovember %!
"SAS2B+ $ S2+K2+ 6#B+AS 2A0DDA# "A++A2,SS2(...
#B0D6'A*A0 '(A* #A"A2 "A0 1A+
#B0DA02A+ FA+(AK6'6D
'A SK'' $ #+62A# #B(ASA0DA0 B22 B0"62+AKBA' 2...
K60SB# 2B6+ A0BS2BS
FA+(AK6'6D$ SS2B( #B+*20DA0 "A0 #B0DK+A0 6A...
"SAS2B+ $ SS2B( (A0A5B(B0 B01A0A 0AS60A'
ASKB# #6S26#B+A2F $ #+6SBS KB#B+A)A2A0 #AS1A6#B+A...
ASKB# #B+6#B+A2F ASKB# #+B,02+A 6#B+A2F, #+6S...
K6(#+B*B0SF $ Kebutuhan 1airan "an Blektrolit #...
o
P September E!
o
P Agustus %E!
o
P 5uli &!
o
P April &!
o
P Februari @;!
K!nj!n)an atest Tweets ...searching twitter...