ASAM STEARAT Fungsi
: Pengemulsi, solubilizing agent
Kelarutan
: Larut dalam 1 : 5 bagian Benzena,
1 : 6 bagian CCL4 1 : 2 bagian Kloroform 1 : 15 bagian Etanol 1 : 3 bagian Eter Praktis tidak larut air ( untuk zat murni ). Sangat mudah larut dalam Benzen, CCL4, Kloroform dan Eter. Larut dalam Etanol, Heksan, PEG, praktis tidak larut air ( untuk zat dimurnikan ) Titik lebur
: 66 – 69 oC
Pemerian
: Padat putih atau kuning pucat kadang agak mengkilat, kristal padat atau serbuk
putih kekuningan, baunya menyengat dan rasanya seperti talk. Konsentrasi
: 1 – 20 %
Incompatibilitas
: Inkompatible dengan oksigen
TEA ( Trietanolamin ) Fungsi
: Alkalizing agent, pengemulsi
Kelarutan
: & Didalam Aseton berbentuk misel pada suhu tertentu
& 1 : 24 Benzen, 1 : 63 Etil Eter berbentuk misel dalam Methanol, air, Karbon Tetra Klorida. Titik lebur
: 20 – 21oC
Incompatibilitas
: Reaksi dengan Asam mineral, membentuk membentuk garam kristal dan Ester dalam Asam
lemah tinggi, TEA membentuk garam yang terlarut dalam air dan membentuk karakter busa. TEA dapat beraksi dengan Coper membentuk garam kompleks. ADI
: 5 – 15 g / kg BB
Pemerian
: Jernih tak berwarna
Fungsi
: Pelarut basis, ekstraktan dan pengawet, Kosolfen water.misible
Kelarutan
: Membentuk misel dengan Aseton, Kloroform, Etanol (95 %), Gliserin dan air. Larut
dalam 1 dalam 6 bagian Eter ;tidak membentuk misel dengan minyak dan minyak mineral tapi tereduksi dalam beberapa minyak essensial. BJ
: 1,038 g / cm3 pada suhu 20 oC
Incompatibilitas
: Incompatible dengan oxidizing seperti Potasium Permanganat
Konsentrasi
: Sebagai : Humectan (topikal)
Pengawet (semisolida)
= 15 %
= 15 – 30 %
Solvent / kosolvent (topikal)
= 5 – 80 %
Nipagin (Methyl Paraben) Expient hal 340 pH : 3-6 Dalam larutan air Methyl Paraben pada pH 3-6, disterilkan dengan autoclave pada 120oC selama 20 menit. ADI : 10 mg/kg BB Kelarutan : ethanol 1 dalam 2 Ethanol (95%) 1 dalam 3 Ethanol (50%) 1 dalam 6 Eter 1 dalam 10 Gliserin 1 dalam 60 Minyak mineral praktis tidak larut Minyak kacang 1 dalam 200 Propilenglikol 1 dalam5 Air 1 dalam 400 1 dalam 50 pada 50oC 1 dalam 30 pada 80oC Nipagin
- digunakan sebagai pengawet pada kosmetik, produk makanan,
formulasi
Pharmaceutical -
campuran paraben digunakan untuk menghasilkan pengawet yang efektif
-
efikasi pengawet yang ditingkatkan dengan penambahan 2-5% propilenglikol atau dengan
penggunaan paraben dalam kombinasi dengan anti mikroba yang lain seperti imidurea.
-
Methyl paraben(0,18%) bersama dengan propil paraben (0,002%) digunakan sebagai jenis
pengawet parenteral formulasi. Nipagin (Handbook of Pharmaceutical Excipient Edisi 6 Hal 442, FI IV Hal 551) Pemerian
: Hablur kecil, tidak berwana, atau serbuk hablur putih, tidak berbau atau
berbau khas lemah, mempunyai sedikit rasa terbakar Nama Lain
: Metilparaben, Metagin, Metil paraept, aseptoform, metyl cemosept
Struktur Kimia Nama Kimia
: : Methyl-4-hydrobenzoate
Rumus Molekul
: C8H8O3
Berat Molekul
: 152,15
Kelarutan
: Sukar larut dalam air, dalam benzena, dan dalam karbon tetraklorida,
mudah larut dalam etanol dan eter pH larutan
:-
Titik Lebur
: 125◦C - 128◦C
Wadah dan Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat Inkompatibilitas
: Inkompatibel dengan bentonit, magnesium trisilikat, talk, tragacant,
sodium alginate, minyak esensial, sorbitol, dan atropine. Stabilitas
: Pada ph 3-6 larutan nipagin cair dapat disterilkan dengan autoklaf pada suhu
120◦C selama 20 menit. Stabil pada pH 3-6 pada suhu ruangan.
Pemerian bahan 1.
Kloramfenikol
C11H12Cl2N2O5 mempunyai berat molekul 323,13. Kloramfenikol mengandung tidak kurang 97,0% dan tidak lebih dari 103,0% C11H12Cl2N2O5 dihitung terhadap zat y ang telah dikeringkan. Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang ;putih sampai putih kelabu atau putih kekuningan ; tidak berbau ; rasa sangat pahit. Dalam larutan asam lemah, mantap. Kelarutan: Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 7 bagian propilenglikol P ; sukar larut dalam kloroform P dan dalam eter P. Keasambasaan: Larutkan 25 mg dalam 10 ml air bebas karbondioksida P, netralkan dengan natrium hidroksida 0,01 N menggunakan indikator 2 tetes larutan fenolftalein P ; diperlukan tidak lebih dari 0,1 ml natrium hidroksida 0,01 N. Tambahkan 0,2 ml asam klorida 0,01 N dan 5 tetes larutan merah metil P ; terjadi warna merah atau jingga. 2.
Nipagin (Metil Parabean)
Metil paraben adalah bahan yang mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H8O3. Pemerian serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa, agak membakar diikuti rasa tebal. Kelarutan larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton, jika didinginkan larutan tetap jernih.Metil paraben ini mempunyai fungsi sebagai zat tambahan dan zat pengawet (Anonim, 1979). 3.
Parfum
Parfum yang digunakan untuk membuat krim kelompok kami menggunakan Parfum Stella berbentuk Cairan bening bau khas. 4.
Asam Stearat / Acidum stearicum / Asam oktadekanoat
Zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur; putih atau kuning pucat mirip lemak lilin . Kelarutannya mudah larut dalam benzene, carbon tetrachloride, klo roform dan eter.Larut dalam etanol 95%, hexane dan propilenglikol.Praktis tidak larut dalam air.Stabilitas asam stearat merupakan bahan yang stabil terutama dengan penambahan antioksidan. Sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik ditempat kering dan sejuk.Penggunaan asam stearat. 5.
Trietanolamin
Sinonim
: Daltogen, TEA, Tealan, trietilolamin, trihidroksitrietilamin, tris(hidroksi)etilamin.
Pemerian :cairan kental, jernih, dengan bau ammonia, tidak berwarna hingga kuning pucat. Kelarutan : Campur dengan air, metanol, etanol (95%), dan aseton. Larut dalam kloroform, larut dalam 24 bagian benzen dan 63 bagian eter pH = 10,5 untuk larutan aqueous 0,1 N. Stabilitas: Trietanolamin dapat berubah menjadi berwarna coklat jika terkena paparan cahaya dan udara. Oleh karena itu, selama penyimpanan harus terlindung dari cahaya dan disimpan dalam wadah tertutup rapat Fungsi : Dalam formulasi terutama digunakan sebagai pH adjusting agent. Kegunaan lain yaitu sebagai buffer, pelarut, humektan, dan polimer plasticizer. Digunakan pada konsentrasi 2-4%. 6.
Adeps Lanae
Merupakan zat serupa lemak, liat, lengket, kuning muda atau kuning pucat, agak tembus cahaya, bau lemah dank has. Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P , mudah larut dalam kloroform dan dalam eter P, berkhasiat sebagai zat tambahan, zat pengikat. 7.
Paraffin Cair
Parafin cair adalah campuran hidrokarbon yang diperoleh dari minyak mineral; sebagai zat pemantap dapat ditambahkan tokoferol atau butilhidroksitoluen tidak lebih dari 10 bpj.Pemerian dari parafin cair adalah cairan kental, transparan, tidak berfluorosensi; tidak berwarna; hampir tidak berbau; hampir tidak mempunyai rasa. Kelarutan dari bahan ini adalah praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam kloroform P dan dalam eter P (Anonim, 1979). 8.
Aquadest
Aquadest adalah cairan jernih yang diperoleh melalui proses destilasi (penyulingan) air ledeng. Aquadest biasa digunakan sebagai pelarut pada sediaan farmasi non-parenteral.