makalah kimia industri pembutan asam sulfatFull description
asam phosphatFull description
asam mefenamat
biokimia
AntiepilepsiDeskripsi lengkap
Vitamin CFull description
pembahasan identifikasi asam mefenamatFull description
Deskripsi lengkap
Full description
Full description
Asam Kafeat ASAM ASAM KAFEA KAFEAT T ialah ialah suatu suatu senyawa senyawa organi organik k yang yang diklasi diklasifika fikasik sikan an sebagai asam hidroksisinamat. Zat padat berwarna kuning ini terdiri dari gugus fungsional fungsional fenolat dan akrilat. Asam ini dijumpai pada semua tanaman tanaman karena ia merupakan !at"antara# kun$i dalam biosintesis lignin% salah satu sumber dasar biomassa. &'(A) menamai asam kafeat dengan beberapa nama% yaitu* Asam +",+%-" ihidroksi ihidroksifenil/"0 fenil/"0"prop "propenoat enoat%% Asam +%-"ihidro +%-"ihidroksi"sin ksi"sinamat% amat% trans"Kafeat% trans"Kafeat% +%-" ihidroksi ihidroksi"trans"si "trans"sinamat/ namat/%% Asam ,E/"+",+%-"d ,E/"+",+%-"dihidro ihidroksifen ksifenil/"0"p il/"0"propen ropenoat% oat% Asam +%-"ihidroksiben!ena"akrilat% Asam +",+%-"ihidroksi"fenil/"0"propenoat. Struktur
Khasiat Asam kafeat mempunyak beragam potensi efek farmakologi dalam kajian se$ara in vitro dan vitro dan pada hewan model% serta efek inhibitor asam kafeat terhadap proliferasi sel kanker melalui mekanisme oksidatif pada sel fibrosarkoma 1T" 2343 galur yang ditetapkan terbaru. Asam kafeat ialah suatu antioksidan in vitro dan vitro dan juga in vivo. vivo. Asam kafeat juga menunjukkan akti5itas immuno"modulator dan akti5itas anti"radang. Asam kafeat mengungguli antioksidan lainnya% mengurangi produksi aflatoksin dengan lebih dari 67 persen. (enelitian yang pertama menunjukkan bahwa stres oksidatif
yang
dinyatakan
akan
memi$u
atau
meningkatkan
produksi
aflatoksin Aspergillus flavus dapat terhalangi oleh asam kafeat. &ni membuka pintu untuk menggunakan metode fungisida alami dengan mensuplementasikan pohon dengan antioksidan. Studi karsinonenisitas asam kafeat memiliki hasil $ampuran. 8eberapa studi menunjukkan bahwa asam kafeat menghambat karsinogenesis% dan eksperimen"eksperimen lain menunjukkan efek karsinogenik. (emberian asam kafeat dosis tinggi se$ara oral pada tikus telah menyebabkan papiloma lambung. (ada kajian yang sama% dosis tinggi yang dikombinasikan dengan antioksidan% termasuk asam kafeat% menunjukkan pengurangan yang signifikan pada pertumbuhan tumor kolon pada tikus yang sama. Tidak ada pengaruh yang signifikan yang ter$atat sebaliknya. Asam kafeat ter$antum dalam lembaran data berbahaya sebagai potensi karsinogen% seperti yang telah di$antumkan oleh 8adan &nternasional untuk 9iset Kanker sebagai karsinogen golongan 08 ,kemungkinan karsinogenik pada manusia#/. ata yang lebih baru menunjukkan bahwa bakteri dalam usus tikus memudahkan pembentukan metabolit asam kafeat. Tidak dikenal adanya efek"penyakit dari asam kafeat pada manusia. )ontoh Tumbuhan :bat aun ewa ,Gynura pseudochina L/ ;ama lain daun dewa adalah inarto% 266-/. Sistematika i5isi * Spermatophyta Sub i5isi * Angiospermae Kelas * i$otyledonae Sub Kelas * Sympetalae
8angsa * Asterales?)ampanulatae Suku * Astera$eae?)ompositae Marga *
menggunakan sel 5ero sebagai sel normal dan sel mieloma sebagai sel kanker% dan hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol aun ewa mampu menghambat pertumbuhan sel kanker tersebut. 1asil penapisan fitokimia menunjukkan adanya senyawa golongan alkaloid% fla5onoid% tanin% steroid dan triterpenoid dalam daun dewa ,Sayuthi et al. 0333/. Senyawa alkaloid yang terdapat dalam daun dewa adalah sene$ionine% sene$iphylline% sene$iphyllinine dan ,E/" sene$iphylline. Senyawa fla5onoid yang telah dapat diisolasi dari daun dewa adalah kuersetin +%G":"diglikosida% sedangkan kuersetin +"rutinosida telah dapat diisolasi dari daun dewa merah ,
+%7"dikafeoilkuinat%
monokafeoilkuinat
telah
asam
-%7"
dikafeoilkuinat
dapat
diisolasi
dari
dan
daun
asam
dewa
7"
merah
,Siriwatanametanon H 1einri$h% 0322/. Analisis Fitokimia K=T Sampel ditotolkan pada plat K=T
Selanjutnya
eluen
dibiarkan
merambat
sampai
tanda
batas.
ikeluarkan plat K=T dan dibiarkan kering pada suhu kamar. 8er$ak noda dan yang terbentuk diamati di bawah lampu u5 dan dihitung harga faktor retensinya ,9f/ ,1arborne% 266C/. KK Analisis Kromatografi Kolom Sebagai fase diam dalam kromatografi ini digunakan silika gel C3 ,G3"233 Mesh/ yang sudah dio5enkan pada 223 I) untuk menghilangkan kandungan air. Adapun eluen ,fasa gerak yang digunakan adalah nheJana*aseton G*7/ ,5?5/. Kolom ini didiamkan selama 2 hari sehingga diperoleh pemampatan yang sempurna. Selanjutnya ekstrak Et:1*1)l daun ubi jalar
dilarutkan dalam pelarut ,fase gerak/% dan sampel dimasukkan dengan hati"hati melalui dinding kolom dan aliran fasa gerak diatur. Eluen ditambahkan se$ara kontinyu sampai terjadi pemisahan. Eluat ditampung pada botol penampung fraksi setiap + m=. Setiap fraksi sampel yang dikoleksi kemudian diuji dengan K=T kembali untuk mengidentifikasi noda yang sesuai ,1arborne% 266C/. aftar (ustaka 1arborn. 266C. Metode Fitokimia Edisi Ketiga. &T8% 8andung. Siriwatanametanol% ;. and 1einri$h% M.% 0322% The Thai medi$inal plant inarno% F.<.% 266-. *ahan 'am"ahan Makanan. @akarta *