ARTROPODA PENYEBAB ALERGI DAN REAKSI TOKSIK
dr. Esy Maryanti, M.Biomed Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Riau Pekanbaru, 25 Mei 2012
Arthropoda Penyebab Alergi dan Reaksi Toksik •
Kontak : Kupu-Kupu,
Dermatophagoides Lytta dan Paederus
pteronyssinus,
•
Sengatan : Lebah, Kalajengking • Gigitan : Kelabang, Laba-laba, Semut api,
cimex, Sengkenit
Alergi yang disebabkan oleh Kupukupu Kupu-kupu Ordo : lepidoptera Metamarfosis sempurna Kupu-kupu siang (butterfly) dan Kupu-kupu malam ( moth) Dewasa : - mempunyai 2 pasang sayap yang bersisik tebal & bentuk mulut menghisap(siphoning)
Patologi dan gejala klinis Kelainan yang disebabkan oleh larva ERUSISME / dermatitis ulat/ Caterpillar dermatitis Kelainan yang disebabkan oleh Std dewasa LEPIDOPTERISME Gejala erusisme: - urtikaria, nyeri, gatal dan rasa panas. reaksi tubuh terhadap toksin larva dengan mengeluarkan histamin, serotonin dan heparin - Mata : konjungtivitis, ulkus kornea
Patologi dan gejala klinis Lepidopterisme terjadi bila kontak dengan bulu kupu-kupu dewasa yang terdapat di bagian ventral abdomen Gejala : urtikaria
Contoh spesies kupu-kupu yang mengandung bulu beracun : - Megalopyge opercularis (Amerika) - Anaphe infracta (Eropa) - Parasa hilarata ( Asia)
DIAGNOSIS Bila terdapat gejala klinis disertai riwayat kontak dengan ulat bulu atau kupu-kupu.
Pengobatan Jangan digaruk (supaya toksin tidak cepat menyebar) Direndam dalam air dingin (melarutkan toksin dan bulu-bulu yang melekat pada kulit) Lokal : Larutan yodium, kortikosteroid dan antihistamin. Oral/parenteral : bila keadaan berat.
Epidemiologi
Adanya kasus erusisme dan lepidopterisme dipengaruhi oleh - spesies kupu-kupu, - keadaan daerah - kebiasaan masyarakat sebagai petani/ pekerja kebun.
Pencegahan : menghindari kontak dengan ulat bulu atau kupu-kupu. Pemberantasan : insektisida
Alergi yang disebabkan Tungau Dermatophagoides pteronyssinus Dermatophagoides pteronyssinus/ Tungau debu rumah (TDR) -
-
FILUM : ARTHROPODA KELAS : ARACHNIDA FAMILIA : PYROGLYPHIDAE ORDO : ACARI
Bionomik D.pteronyssinus Diameter : 250 – 300 mikron Aerob, Badan berbulu Kaki 4 pasang (dewasa) Temperatur : 25 – 30 C Kelembaban : 70 – 80% Masa Hidup : 2 – 5 bulan Metamarfosis tidak sempurna
Habitat TDR Rumah yang lembab Tempat tidur : Kasur, bantal, selimut Tumpukan buku, majalah, koran Perabot rumah tangga Sarang burung Permukaan kulit
Makanan TDR Kotoran kulit (daki) Ketombe Spora jamur Serbuk sari
Patologi dan Gejala klinis Merupakan alergen hirup dan salah satu pencetus timbulnya dermatitis atopik, asma bronkial dan rinitis Bagian TDR yang mengandung alergen : - kutikula, - organ seks - saluran cerna - tinja ( 95% alergen)
Patologi dan Gejala klinis Antigen yang berasal dari tubuh TDR masuk ke dalam tubuh manusia penetrasi kulit. Antigen yang berasal dari feses masuk ke tubuh manusia inhalasi.
Diagnosis
Diagnosis asma yang disebabkan oleh D.pteronyssinus dapat ditegakkan dengan tes kulit yang menggunakan ekstrak tungau debu.
Pengobatan Simtomatis : Asma : bronkodilator, kortikosteroid Menghindari alergen
Penatalaksanaan
Menghindari pajanan a. Kamar bebas debu - membersihkan rumah - sedot debu, disapu, dipel - menjaga kebersihan kamar tidur - perabot kamar tidur sederhana - hindari pemakaian wool dan beludru - kasur terbuat dari busa/poliester
Penatalaksanaan b. Ketinggian dan kelembapan - Penderita asma yang pindah
keketinggian dengan kelembaban rendah mengalami perbaikan c. Penggunaan alat pengering udara & AC d. Melapisi matras dan bantal e. Mencuci dengan air panas. Imunoterapi
Pemberantasan TDR Secara fisik, mekanik - Menjemur kasur - Pencucian kering - Pencucian basah dan dijemur - Pencucian dengan ditekan Secara kimia - Acarosan serbuk : karpet dan tekstil - Acarosan busa : kasur, tekstil yang halus, perabot rumah tangga, mainan anak.
Bahan kimia pembunuh TDR Benzil benzoat Pirimifos Metil Permetrin Fenil salisilat
Lytta vesicatoria/ blister beetle/ kumbang lepuh Ordo : coleoptera, Kelas : insecta Mengandung kantaridin yang bersifat diuretik. Kumbang mengeluarkan sekret yang dapat menimbulkan lepuh (blister) Banyak ditemukan di Meksiko Indonesia : Paederus sabaeus
Paederus fuscipes
-
Banyak di daerah persawahan Mengandung racun pederin Bakteri Endosimbion (Pseudomonas sp)
-
Sengatan LEBAH - Ordo : hymenoptera - Mempunyai 2 pasang sayap membranosa - Mempunyai pinggang pedisel - Mulut : menggigit dan menjilat - Lebah betina dan pekerja : ujung abdomen terdapat alat penyengat yang mengeluarkan toksin
Patologi dan Gejala klinis Gejala timbul akibat sengatan lebah karena toksin yang dikeluarkan waktu menyengat. Toksin mengandung : apamin, melitin, histamin, asetilkolin, 5hidroksitriptamin, enzim dan substansi serupa protein. Zat toksin bersifat anafilaktogenik, hemolitik, neurotoksik, antigenik dan sitolitik
Patologi dan Gejala klinis Pada kasus ringan : rasa nyeri, gatal, kemerahan dan edema pada tempat yg disengat. Pada kasus berat (multiple stinging) : mual, muntah, demam, sesak napas, hipotensi dan kolaps. Syok anafilaktik : kematian.
Pengobatan
Sengat lebah yang tertinggal harus segera dibuang Daerah yang disengat dibersihkan tetapi tidak boleh ditekan. Kompres es Meninggikan ekstremitas Antihistamin lokal Analgesik oral Anestetikum lokal (infiltrasi sekitar lesi) Syok : adrenalin, kortikosteroid, antihistamin
Pemberantasan
Insektisida
Kalajengking Ordo : Scorpionida Genus : Centicuroides dan Buthus (famili Buthidae) Morfologi :
- Aktif malam hari - Berdiam di bawah batu, potongan kayu - Vivipar - Sefalotoraks dan abdomen - Ruas terakhir alat penyengat (telson) - Pedipalp besar (sapit) - Mempunyai 4 pasang kaki
Patologi dan Gejala Klinis Racun berupa toksalbumin Mengandung neurotoksin dan hemotoksin Pada Port d’entre sangat nyeri dan pedih Dapat timbul keracunan sistemik Kematian karena syok dan paralisis pernafasan Hemotoksin dapat menimbulkan perdarahan dan nekrosis
Pengobatan Proksimal : torniket Obat-obat golongan : - Barbiturat - Kortikosteroid - Antihistamin - Pemberian anti racun
Pemberantasan
Insektisida : - Karbanat, - klorden, - piretrum - Benzen Heksaklorida
KELABANG (Centipede) Kelas : Chilopoda Tubuh panjang pipih dorsoventral Kepala dan badan beruas-ruas Tiap ruas badan mempunyai satu pasang kaki Kepala terdapat satu pasang antena Sepasang kuku beracun (poisson claw) Dibawah batu dan kayu Metamarfosis tidak sempurna
Patologi dan Gejala Klinis Gigitan rasa nyeri dan eritema Toksin antikoagulan & 5 hidroksi triptamin Perdarahan dan nekrosis
Pengobatan Sama dengan t/ sengatan kalajengking
LABA-LABA Ordo : Aranea Tubuh : Sefalotoraks & abdomen Mempunyai kelenjar toksin di sefalotoraks Toksin dikeluarkan melalui mulut Metamarfosis tidak sempurna Jantan mati setelah kopulasi Gigitan araknidisme Araknidisme nekrotik Araknidisme sistemik
Latrodectus mactans Laba-laba janda hitam (black widow spider) Betina : 13 mm, hitam, gambaran hour glass merah pd ventral abdomen Jantan : 6 mm, mempunyai garis median merah dan 3 garis transversal putih pada bagian dorsal abdomen Setelah kopulasi Laba-laba jantan dibunuh oleh betina.
Latrodectus mactans Racun : bersifat neurotoksik terhadap saraf perifer Gigitan : rasa nyeri yang hebat, mirip dengan akut abdomen. Syok dan paralisis pernafasan. Kematian : 18 – 36 jam Arakhnidisme sistemik.
Loxosceles laeta Ditemukan di Amerika Ukuran 8 – 15 mm, kuning sampai tengguli tua. Penyebab araknidisme nekrotik Gigitan : timbul edema dan rasa nyeri nekrosis ulkus yang besar dan dalam. Berat sistemik Kematian gagal jantung
Tarantula Laba-laba yang besar Lycosa tarantula Bentuk menyeramkan. Gigitan : nyeri setempat Tidak berbahaya.
Pengobatan gigitan laba-laba
Sama dengan pengobatan untuk gigitan kalajengking
Solenopsis geminata (Semut api) Ordo : Hymenoptera. Kelas : Insekta Jika menyengat vesikel dan pustul
Cimex (Kutu Busuk) Ordo : Hemiptera, Kelas : Insekta Indonesia : Cimex hemipterus Eropa : Cimex lectularis Serangga percobaan untuk xenodiagnosis penyakit Chagas Gigitan : dermatitis
Sengkenit (ticks) Ordo : acarina, Superfamilia : ixodoidea Tubuh : - kapitulum - abdomen berupa kantong Metamarfosis : tidak sempurna Stadium dewasa : 4 pasang kaki Stadium larva : 3 pasang kaki Ukuran : 1 cm, kulit kuat, berbulu pendek Ektoparasit & menghisap darah
Sengkenit
Patologi dan Gejala klinis Toksin : paralisis Paralisis motorik otot pernafasan
† Trauma mekanis Spesies sengkenit yang dapat menyebabkan tick paralisis : - Dermacentor andersoni - Dermacentor variabilis - Amblyomma maculatum - Ixodes holocyclus
Selamat Belajar