Demam yang Disebabkan oleh Degenerasi Jaringan Hati Demam, yang berarti suhu tubuh di atas batas normal, dapat disebabkan oleh kelainan di dalam otak sendiri atau oleh bahan-bahan toksik yang memengaruhi pusat pengaturan suhu. Beberapa penyebab demam meliputi penyakit yang disebabkan oleh bakteri, tumor otak, dan keadaan lingkungan yang dapat berakhir dengan heatstroke. Sebagian besar protein, hasil pemecahan protein, dan beberapa zat tertentu lainnya, terutama toksik liposakarida yang dilepaskan dari membran sel bakteri, dapat meningkatkan set-point (nilai (nilai suhu kritis) pada thermostat hipotalamus. hipotalamus. Zat yang menimbulkan efek seperti ini disebut pirogen. pirogen. Pirogen yang dilepaskan dari
yang dilepaskan dilepaskan dari degeneras degenerasii jaringan tubuh tubuh bakteri toksik atau pirogen yang dapat menyebabkan demam selama keadaan sakit . etika set-point di pusat pengaturan suhu hipotalamus men!adi lebih tinggi dari normal, semua mekanisme untuk meningkatkan suhu tubuh terlibat, termasuk penyimpanan panas dan peningkatan pembentukan panas. "ercobaan pada binatang telah memperlihatkan bah#a beberapa pirogen, ketika disuntikkan ke dalam hipotalamus, dapat segera beker!a secara langsung pada pusat pengaturan suhu hipotalamus untuk meningkatkan set-pointnya. set-pointnya. "irogen lainnya berfungsi secara tidak langsung dan mungkin membutuhkan periode laten selama beberapa !am sebelum menimbulkan efek ini. $al ini ter!adi pada sebagian bakteri pirogen, terutama endotoksin dari bakteri gram negatif. %pabila bakteri atau hasil hasil pemecahan bakteri terdapat di dalam !aringan atau dalam darah, keduanya akan difagositosis oleh leukosit darah, makrofag !aringan dan dan limfosit pembunuh pembunuh bergranula bergranula besar besar.. Seluruh sel sel ini selan!utnya selan!utnya mencerna hasil pemecahan bakteri dan melepaskan zat interleukin-& yang !uga disebut leukosit pirogen atau pirogen endogen ke dalam cairan tubuh. 'nterleukit-&, saat mencapai hipotalamus, segera mengaktifkan proses yang menimbulkan demam, kadang-kadang meningkatkan suhu tubuh dalam !umlah yang !elas terlihat dalam #aktu sampai & menit. Sedikitnya sepersepuluh !uta gram endotoksin lipopolisakarida dari bakteri, beker!a dengan cara ini secara bersama-sama dengan leukosit darah, makrofag !aringan, dan limfosit pembuluh, dapat menyebabkan demam. *umlah interleukin-& yang dibentuk sebagai respon terhadap lipopolisakarida lipopolisakarida untuk menyebabkan demam hanya beberapa nanogram.
Beberapa percobaan telah menun!ukkan bah#a interleukin-& menyebabkan demam, pertama-tama dengan menginduksi pembentukan salah satu prostaglandin, terutama prostaglandin + , atau zat yang mirip, dan selan!utnya beker!a di hipotalamus untuk membangkitkan reaksi demam.
(Guyton&Hall,2006 : 945946!
Penyebab Ikterus ormalnya, konsentrasi bilirubin plasma yang hampir seluruhnya dalam bentuk bilirubin bebas adalah rata-rata , mg/dl plasma. "ada keadaan abnormal tertentu, nilainya dapat meningkat sampai 0 mg/dl, dan banyak dari bilirubin ini men!adi tipe terkon!ugasi. ulit biasanya mulai kuning (ikterus) bila konsentrasinya meningkat kira-kira tiga kali normal yaitu diatas &, mg/dl. "enyebab umum ikterus adalah adanya se!umlah besar bilirubin dalam cairan ekstrasel, baik bilirubin bebas ataupun bilirubin terkon!ugasi. "embagian 'kterus berdasarkan penyebab adanya bilirubin dalam cairan ekstrasel yaitu1 a. Ikterus hemolitik, disebabkan oleh meningkatnya pemecahan sel darah merah, dengan pelepasan bilirubin yang cepat ke dalam darah. Dimana, sel darah merah dihemolisis begitu cepat sehingga sel hati tidak dapat mengekskresi bilirubin secepat pembentukannya sehingga menyebabkan konsentrasi plasma bilirubin bebas meningkat diatas nilai normal dan membuat kecepatan pembentukan urobilinogen dalam usus sangat meningkat, dan sebagian besar urobilinogen diabsorbsi ke dalam darah dan akhirnya diekskresi ke dalam urin. b. Ikterus obstruktif, disebabkan oleh adanya sumbatan duktus biliaris (batu empedu atau kanker pada duktus koledokus) atau kerusakan sel hati (hepatitis) sehingga !umlah bilirubin yang biasa sekalipun tidak dapat diekskresi ke dalam saluran pencernaan. Dimana, kecepatan pembentukan bilirubinnya normal namun bilirubin yang dibentuk tidak dapat le#at dari darah ke dalam usus. Bilirubin bebas masih dikon!ugasi secara biasa di sel hati untuk men!adi bilirubin terkon!ugasi kemudian kembali ke dalam darah mungkin karena disebabkan oleh pecahnya kanalikuli biliaris yang terbendung dan pengosongan langsung ke saluran limfe. (Guyton&Hall,2006 : 90"!