Argumentasi dan Narasi Pengertian Penalaran Menu Menuru rutt Gory Goryss Keraf eraf,, pen penalar alaran an adal adalah ah suat suatu u pros prosees berp berpik ikir ir yang yang meng menghu hubu bung ngka kan n fakta fakta – fakta fakta untu untuk k memp memper erole oleh h suatu suatu kesim kesimpu pulan lan yang yang logi logis. s. Penalaran tidak hanya dapat dilakukan dengan memakai fakta – fakta yang polos, tetapi penalaran penalaran juga dapat menggunaka menggunakan n fakta – fakta yang berbentuk berbentuk pendapat pendapat atau kesimpulan. Sebagai mahasiswa, kita dituntut untuk mepunyai penalaran yang sangat peka terhadap terhadap setiap setiap mata mata kuliah kuliah maupun maupun keadaan keadaan yang yang terjadi terjadi disekitarnya disekitarnya.. Seca Secara ra umum umum pena penala lara ran n dapa dapatt diar diarti tika kan n seba sebaga gaii pros proses es berp berpik ikir ir yang yang menghasilkan menghasilkan sejumlah konsep konsep dan pengertian. pengertian. Berdasarkan Berdasarkan pengamatan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi proposisi – proposisi yang sejenis, sejenis, berdasarkan berdasarkan sejumlah proposisi proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Metode Penalaran, Induktif & Deduktif Penalaran Induktif Induks Induksii / indukt induktif if adalah adalah suatu suatu proses proses berpiki berpikirr yang yang bertola bertolak k dari sejuml sejumlah ah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini mulai mulai berger bergerak ak dari dari penelit penelitian ian dan evaluas evaluasii atas fenomen fenomena-fe a-fenom nomena ena yang yang ada. Kare Karena na semu semuaa feno fenome mena na harus harus ditel diteliti iti dan dan diev dieval alua uasi si terle terlebih bih dahu dahulu lu sebe sebelu lum m melangkah lebih jauh ke penalaran induktif, maka proses penalaran itu juga disebut sebagai corak berpikir yang ilmiah. Namun induksi sendiri tak akan banyak manfaatnya kalau tidak diikuti oleh proses penalaran deduktif.
Penalaran Deduktif Sebagai suatu istilah dalam penalaran, deduktif / deduksi adalah merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang sudah ada, menu menuju ju kepa kepada da suat suatu u prop propos osis isii baru baru yang yang berb berben entu tuk k suat suatu u kesi kesimp mpul ulan an.. Dari Dari pengalaman-pen pengalaman-pengalama galaman n hidup kita, kita sudah membentuk membentuk bermacam-macam bermacam-macam proposisi, proposisi, baik yang bersifat bersifat umum maupu maupun n bersifat khusus. khusus. Dalam Dalam penalaran penalaran deduktif, deduktif, penulis tidak perlu mengumpulk mengumpulkan an fakta-fakta. fakta-fakta. Yang perlu baginya baginya adalah suatu proposisi proposisi umum dan dan suatu suatu proposisi proposisi yang mengide mengidentifikasi ntifikasi suatu suatu peristiwa peristiwa khusus khusus yang bertalian dengan dengan suatu proposisi proposisi umum tadi. Bila identifikasi identifikasi yang dilakukannya dilakukannya itu benar, dan kalau proposisinya proposisinya itu juga benar, maka dapat diharapkan diharapkan suatu kesimpulan kesimpulan yang benar. Uraian mengenai proses berpikir deduktif ialah seperti silogisme kategorial, entimem, rantai deduksi, silogisme alternatif, silogisme hipotesis dan sebagainya. Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Pengertian Argumentasi Argumentasi adalah suatu bentuk usaha memengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan yang diinginkan oleh pembicara. Melalui argumentasi, penulis berusaha merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga mampu menunjukkan apakah suatu pendapat benar atau tidak. Argumentasi merupakan dasar yang paling fundamental dalam ilmu pengetahuan. Dan dalam ilmu pengetahuan, argumentasi tidak lain adalah usaha untuk mengajukan bukti-bukti atau kemungkinan-kemungkinan untuk menyatakan sikap atau pendapat mengenai suatu hal.Sementara narasi berusaha menjawab pertanyaan “Apa yang telah terjadi?” Suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Atau dapat juga dirumuskan sebagai berikut: narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. Pada Bagian Pertama, yakni Argumentasi, Dr. Gorys Keraf menguaraikan: bagaimana menyusun penalaran yang logis dan kritis, metode induksi dan deduksi, bagaimana mengadakan penilaian atau penolakan terhadap pendapat orang lain, penyusunan tulisan yang argumentatif, dan juga mengenai persuasi. Sedangkan pada Bagian Kedua, yaitu Narasi, penulis membahas: bentuk-bentuk narasi, strukur narasi, struktur perbuatan, makna sebuah narasi dan sudut pandangan. Kesemuanya itu diuraikan secara terperinci dan sistematis, lengkap dengan contoh-contoh (dan kadangkadang juga disertai skema-skema) yang jelas dan mudah dimengerti. Ditulis oleh ahli bahasa terkemuka di Indonesia, Dr. Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi sangat bermanfaat, terutama bagi mahasiswa. Buku ini membantu mahasiswa dalam penyusunan paper, maupun skripsi, serta memberikan dasar-dasar mengemukakan pendapat dan pikiran secara argumentatif, sistematis, logis, dan kritis, baik lisan maupun tulisan. Salah satu titik berat buku yang ditulis ini adalah Argumentasi. Buku ini merupakan rangkaian dari buku Komposisi-yang sudah mengalami beberapa kali cetak ulang -- Diksi dan Gaya Bahasa, dan Eksposisi dan Deskripsi dari penulis yang sama.