Aplikasi Patient Safety dalam Praktik Keperawatan
Akhir – akhir ini banyak issue yang terjadi di kalangan konsumen kesehatan terhadap pelayanan di Rumah Sakit tentang dokter yang jarang berada di tempat, petugas administrasi yang lamban, tentang perawat yang tidak ramah, dan sebagainya. Dari pihak Rumah Sakitpun juga telah berusaha, untuk meningkatkan pelayanan dan penyelamatan pasien, tetapi jumlah konsumen yang komplain tidak berkurang. Untuk memaksimalka memaksimalkan n usaha ini diperlukan kerjasama dan tanggungjawab antar tenaga medis, seperti dokter, administrasi, perawat, farmasi, ahli gizi, dan sebagainya. ereka bertanggung jawab tidak hanya terhadap pasien, tetapi juga terhadap lingkungan, tatanan bisnis, fasilitas, dan tenaga kesehatran yang lain. Untuk pengaplikasian patient safety dapat diwujudkan dalam bentuk program pengembangan keselamatan ! membangun budaya keselamatan pasien, membangun sistem pelaporan se"ara se"a ra tert tertulis, ulis, uji "oba pela pelaksanaa ksanaan n kesel keselamata amatan n pasie pasien, n, menge mengembang mbangkan kan pelay pelayanan anan prim primer, er, identifikasi identifikasi atau maping manajemen resiko. #lemen dari patient safety ! $
%esalahan %esa lahan obat, pengg penggunaan unaan rest restrain raint, t, nosok nosokomia omiall infeks infeksi, i, opera operasi, si, luka akiba akibatt terte tertekan, kan, pemb pemberia erian n
darah&infus, resistansi kuman, program imunisasi, pen"atatan dan pelaporan. Akar 'ermasalahan ! $
'ermasalahan komunikasi, aliran informasi yang tidak adekuat, masalah manusia, issue yang berhubungan
dengan pasien, transfer pengetahuan dalam organisasi, pola traffing & work flow, kesalahan teknis, kebijakan dan prosedur yang kurang kurang adekuat. 'elayanan %eperawatan ! $
(agian integral dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. 'erawat memegang posisi kun"i karena )* jam
terus menerus berada di Rumah Sakit dengan jumlah yang relatif besar dan kontak paling lama dengan pasien dengan resiko membuat kesalahan yang juga besar. $
elaksanakan misi Rumah Sakit ! resiko management dan +ualitypatient safety.
$
%ontribusi Unik ! konstan, berkelanjutan, koordinatif, dan ad-okatif.
'emberian 'elayanan %esehatan %esehatan fokus pada pasien ! $
enga"u pada paradigma keperawatan
$
enentukan nilai yang dianut
$
%eamanan
$
'artisipasi
$
%ontinuitas
$
ajar & sesuai
$
/ntegritas
Sesuai dengan pasal 0) kepmenkes 0*1 & )202 yang berisi ! Dalam melaksanakan praktii, perawat wajib untuk! 0.
enghormat hak pasien.
).
elakukan rujukan.
3.
enyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang undangan.
*.
emberikan informasi tentang masalah kesehatan pasien atau klien dan pelayanan yang dibutuhkan.
4.
eminta persetujuan tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
5.
elakukan pen"atatan asuhan keperawatan se"ara sistematis dan
6.
ematuhi standar.
1.
'erawat dalam menjalankan praktik senantiasa meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, yang diselenggarakan oleh pemerintah dan oraganisasi profesi.
7.
'erawat dalam menjalankan praktik wajib membantu program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Aspek 8ukum 9erhadap 'atient Safety Aspek hukum terhadap :patient safety; atau keselamatan pasien adalah sebagai berikut ! UU 9entang %esehatan < UU 9entang Rumah Sakit 0.
%eselamatan 'asien sebagai /su 8ukum
a.
'asal 43 =3> UU ?o.35&)227
:'elaksanaan 'elayanan kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyawa pasien.; b.
'asal 3) UU ?o.**&)227
:'asien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit. ".
'asal 41 UU ?o.35&)227
0>
:Setiap orang berhak menuntut @.R terhadap seseorang, tenaga kesehatan, dan&atau penyelenggara kesehatan
yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam 'elkes yang diterimanya.; )>
:..tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pen"egahan
ke"a"atan seseorang dalam keadaan darurat.;
).
9anggung jawab 8ukum Rumah sakit
a.
'asal )7b UU ?o.**&)227
;emberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit.; b.
'asal *5 UU ?o.**&)227
:Rumah sakit bertanggung jawab se"ara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan di RS.; ".
'asal *4 =)> UU ?o.**&)227
:Rumah sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia.; 3.
(ukan tanggung jawab Rumah Sakit
'asal *4 =0> UU ?o.**&)227 9entang Rumah sakit :Rumah Sakit 9idak bertanggung jawab se"ara hukum apabila pasien dan&atau keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian pasien setelah adanya penjelasan medis yang kompresehensif. : *.
8ak 'asien
a.
'asal 3)d UU ?o.**&)227
:Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional; b.
'asal 3)e UU ?o.**&)227
:Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi; ".
'asal 3)j UU ?o.**&)227
:Setiap pasien mempunyai hak tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan; d.
'asal 3)B UU ?o.**&)227
:Setiap pasien mempunyai hak menggugat dan&atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik se"ara perdata ataupun pidana; 4.
%ebijakan yang mendukung keselamatan pasien
'asal *3 UU ?o.**&)227 0>
RS wajib menerapkan standar keselamatan pasien
)>
Standar keselamatan pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden, menganalisa, dan menetapkan peme"ahan
masalah dalam rangka menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan. 3>
RS melaporkan kegiatan keselamatan pasien kepada komite yang membidangi keselamatan pasien yang
ditetapkan oleh menteri *>
'elaporan insiden keselamatan pasien dibuat se"ara anonym dan ditujukan untuk mengoreksi system dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien. 'emerintah bertanggung jawab mengeluarkan kebijakan tentang keselamatan pasien. %eselamatan pasien yang dimaksud adalah suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. System tersebut meliputi! a.
Assessment risiko
b.
/dentifikasi dan pengelolaan yang terkait resiko pasien
".
'elaporan dan analisis insiden
d.
%emampuan belajar dari insiden
e.
9indak lanjut dan implementasi solusi meminimalkan resiko
Ada pula hal penting yang harus kita perhatikan dalam aplikasi keselamatan pasien di rumas sakit, seperti ! 'erhatikan ?ama Cbat, Rupa dan U"apan irip. ?ama Cbat Rupa dan U"apan irip =?CRU>,yang membingungkan staf pelaksana adalah salah satu penyebab yang paling sering dalam kesalahan obat =medi"ation error> dan ini merupakan suatu keprihatinan di seluruh dunia. Dengan puluhan ribu obat yang ada saat ini di pasar, maka sangat signifikan potensi terjadinya kesalahan akibat bingung terhadap nama merek atau generik serta kemasan. Solusi ?CRU ditekankan pada penggunaan protokol untuk pengurangan risiko dan memastikan terba"anya resep, label, atau penggunaan perintah yang di"etak lebih dulu, maupun pembuatan resep se"ara elektronik. 'astikan /dentifikasi 'asien.
%egagalan yang meluas dan terus menerus untuk mengidentifikasi pasien se"ara benar sering mengarah kepada kesalahan pengobatan, transfusi maupun pemeriksaan pelaksanaan prosedur yang keliru orang penyerahan bayi kepada bukan keluarganya, dsb. Rekomendasi ditekankan pada metode untuk -erifikasi terhadap identitas pasien, termasuk keterlibatan pasien dalam proses ini standardisasi dalam metode identifikasi di semua rumah sakit dalam suatu sistem layanan kesehatan dan partisipasi pasien dalam konfirmasi ini serta penggunaan protokol untuk membedakan identifikasi pasien dengan nama yang sama. %omunikasi Se"ara (enar saat Serah 9erima & 'engoperan 'asien. %esenjangan dalam komunikasi saat serah terima& pengoperan pasien antara unit$unit pelayanan, dan didalam serta antar tim pelayanan, bisa mengakibatkan terputusnya kesinambungan layanan, pengobatan yang tidak tepat, dan potensial dapat mengakibatkan "edera terhadap pasien. Rekomendasi ditujukan untuk memperbaiki pola serah terima pasien termasuk penggunaan protokol untuk mengkomunikasikan informasi yang bersifat kritis memberikan kesempatan bagi para praktisi untuk bertanya dan menyampaikan pertanyaan$pertanyaan pada saat serah terima,dan melibatkan para pasien serta keluarga dalam proses serah terima. 'astikan 9indakan yang benar pada Sisi 9ubuh yang benar. 'enyimpangan pada hal ini seharusnya sepenuhnya dapat di"egah. %asus$kasus dengan pelaksanaan prosedur yang keliru atau pembedahan sisi tubuh yang salah sebagian besar adalah akibat dan miskomunikasi dan tidak adanya informasi atau informasinya tidak benar. Eaktor yang paling banyak kontribusinya terhadap kesalahan$kesalahan ma"am ini adalah tidak ada atau kurangnya proses pra$bedah yang distandardisasi. Rekomendasinya adalah untuk men"egah jenis$jenis kekeliruan yang tergantung pada pelaksanaan proses -erifikasi prapembedahan pemberian tanda pada sisi yang akan dibedah oleh petugas yang akan melaksanakan prosedur dan adanya tim yang terlibat dalam prosedurF9ime out; sesaat sebelum memulai prosedur untuk mengkonfirmasikan identitas pasien, prosedur dan sisi yang akan dibedah. %endalikan Gairan #lektrolit 'ekat ="on"entrated>. Sementana semua obat$obatan, biologi"s, -aksin dan media kontras memiliki profil risiko, "airan elektrolit pekat yang digunakan untuk injeksi khususnya adalah berbahaya. Rekomendasinya adalah membuat standardisasi dari dosis, unit ukuran dan istilah dan pen"egahan atas "ampur aduk & bingung tentang "airan elektrolit pekat yang spesifik. 'astikan Akurasi 'emberian Cbat pada 'engalihan 'elayanan. %esalahan medikasi terjadi paling sering pada saat transisi & pengalihan. Rekonsiliasi =penuntasan perbedaan> medikasi adalah suatu proses yang didesain untuk men"egah salah obat =medi"ation errors> pada titik$titik transisi pasien. Rekomendasinya adalah men"iptakan suatu daftar yang paling lengkap dan akurat dan seluruh medikasi yang sedang diterima pasien juga disebut sebagai :home medi"ation list;, sebagai perbandingan dengan daftar saat admisi, penyerahan dan & atau perintah pemulangan bilamana menuliskan perintah medikasi dan komunikasikan daftar tsb kepada petugas layanan yang berikut dimana pasien akan ditransfer atau dilepaskan. 8indari Salah %ateter dan Salah Sambung Slang =9ube>. Slang, kateter, dan spuit =syringe> yang digunakan harus didesain sedemikian rupa agar men"egah kemungkinan terjadinya %9D =%ejadian 9idak Diharapkan> yang bisa menyebabkan "edera atas pasien melalui penyambungan spuit dan slang yang salah, serta memberikan medikasi atau "airan melalui jalur yang keliru. Rekomendasinya adalah menganjurkan perlunya perhatian atas medikasi se"ara detail & rin"i bila sedang mengenjakan pemberian
medikasi serta pemberian makan =misalnya slang yang benar>, dan bilamana menyambung alat$alat kepada pasien =misalnya menggunakan sambungan < slang yang benar>. @unakan Alat /njeksi Sekali 'akai. Salah satu keprihatinan global terbesar adalah penyebaran dan 8/H, 8(H, dan 8GH yang diakibatkan oleh pakai ulang =reuse> dari jarum suntik. Rekomendasinya adalah penlunya melarang pakai ulang jarum di fasilitas layanan kesehatan pelatihan periodik para petugas di lembaga$lembaga layanan kesehatan khususnya tentang prinsip$ pninsip pengendalian infeksi,edukasi terhadap pasien dan keluarga mereka mengenai penularan infeksi melalui darahdan praktek jarum sekali pakai yang aman. 9ingkatkan %ebersihan 9angan =8and hygiene> untuk 'en"egahan lnfeksi ?osokomial. Diperkirakan bahwa pada setiap saat lebih dari 0,* juta orang di seluruh dunia menderita infeksi yang diperoleh di rumah$rumah sakit. %ebersihan 9angan yang efektif adalah ukuran pre-entif yang pimer untuk menghindarkan masalah ini. Rekomendasinya adalah mendorong implementasi penggunaan "airan :al"ohol$based hand$rubs; tersedia pada titik$titik pelayan tersedianya sumber air pada semua kran, pendidikan staf mengenai teknik kebarsihan taangan yang benar mengingatkan penggunaan tangan bersih ditempat kerja dan pengukuran kepatuhan penerapan kebersihan tangan melalui pemantauan & obser-asi dan tehnik$tehnik yang lain.