BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Gerakan " Patient safety" safety" atau Keselamatan Pasien telah menjadi spirit dalam pelayanan rumah sakit di seluruh dunia. Tidak hanya rumah sakit di negara maju yang menerapkan Keselamatan Pasien untuk menjamin mutu pelayanan, tetapi juga rumah sakit di negara berkembang, seperti Indonesia. Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, menegah terjadinya idera yang disebabkan oleh kesalahan akib akibat at mela melaks ksan anak akan an suatu suatu tind tindak akan an atau atau tida tidak k meng mengam ambil bil tind tindak akan an yang yang seharusnya seharusnya diambil. !istem tersebut tersebut meliputi meliputi pengenalan pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko (epkes #$$%). &ir setiap tindakan medis menyimpan potensi resiko. 'anyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf umah !akit yang ukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis (med (medi ial al erro errors rs). ). enu enuru rutt Inst Instit itut utee
of edi edii ine ne (*++ (*+++) +),, medi media all
erro error r
didefinisik didefinisikan an sebagai sebagai kesalahan kesalahan medis didefinisikan didefinisikan sebagai suatu Kegagalan Kegagalan tindakan medis yang telah direnanakan untuk diselesaikan tidak seperti yang dihara diharapka pkan n (yaitu (yaitu., ., kesalah kesalahan an tindak tindakan) an) atau peren perenana anaan an yang yang salah salah untuk untuk menapai suatu tujuan (yaitu., kesalahan perenanaan). Kesalahan yang terjadi dalam alam
prose rosess
asu asuhan han
medi mediss
ini ini
akan akan
meng engakib akibat atk kan
atau atau
berp erpoten otensi si
mengakibatkan edera pada pasien, bisa berupa ear iss atau -derse /ent (Kejadian Tidak iharapkan0KT). Near Miss Miss atau yaris 1edera (1) merupakan suatu kejadian akibat melaksanaka melaksanakan n suatu tindakan (ommission) (ommission) atau tidak mengambil mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), yang dapat menederai pasien, tetapi edera serius tidak terjadi, karena keberuntunga keberuntungan n (misalnya,pa (misalnya,pasien sien terima suatu obat kontra
1
indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), penegahan (suatu obat dengan oerdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan), dan peringanan (suatu obat dengan oerdosis lethal diberikan, diketahui seara dini lalu diberikan antidotenya). Adverse Event atau Kejadian Tidak iharapkan (KT) merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan edera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), dan bukan karena 2underlying disease3 atau kondisi pasien. Kesalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap diagnosti seperti kesalahan atau keterlambatan diagnose, tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai, menggunakan ara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau tidak bertindak atas hasil pemeriksaan atau obserasi4 tahap pengobatan seperti kesalahan pada prosedur pengobatan, pelaksanaan terapi, metode penggunaan obat, dan keterlambatan merespon hasil pemeriksaan asuhan yang tidak layak4 tahap preentie seperti tidak memberikan terapi proilaktik serta monitor dan follo5 up yang tidak adekuat4 atau pada hal teknis yang lain seperti kegagalan berkomunikasi, kegagalan alat atau sistem yang lain. i Indonesia ada berbagai maam profesi dalam kesehatan. Pelayanan kepera5atan merupakan pelayanan #6 jam dan terus7menerus dengan jumlah tenaga kepera5atan yang ukup banyak, berada di berbagai unit kerja rumah sakit. alam memberikan pelayanan kepera5atan kepada pasien, pera5at melakukan prosedur 0 tindakan kepera5atan yang banyak dan menimbulkan resiko salah begitu besar. Pera5at dalam melaksanakan praktik kepera5atan berkolaborasi dengan tim kesehatan lain, dalam pemberian terapi berpotensi melakukan suatu kesalahan jika tidak mempunyai tingkat pengetahuan dan kesadaran yang tinggi bah5a tindakan yang dilakukan akan memberikan efek negatif pada pasien. anajemen resiko klinik merupakan bagian integral dari proses
asuhan
kepera5atan. !aat ini sudah ada pelaporan kejadian di berbagai rumah sakit, tetapi belum dilakukan analisis untuk perbaikan sistem (redesign) pelayanan. ah, dari urain diatas maka tim kesehatan harus lebih berhati7hati dalam bertindak atau lebih fokus terhadap !8P yang telah disediakan oleh rumah sakit dalam bekerja. Pera5at dalam melaksanakan tugasnya sangat diharapkan untuk
2
memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan tetap bekerja sesui dengan !8P yang telah disediakan.
1.2 Rumusan Masalah
-dapun rumusan masalah berdasarkan uraian dari latar belakang adalah sebagai berikut. *. 'agaimankah konsep manajemen pasient safety 9 #. 'agaimana peran pera5at dalam pasient safety 9 1.3 Tujuan
-dapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain : *. ;ntuk dapat mengetahui konsep dari manajemen patient safety. #. ;ntuk mengetahui peran pera5at dalam pasient safety. 1. Man!aat
-dapun manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini sebagai berikut : *. anfaat Praktis !eara teoritis paper ini dapat menambah 5a5asan atau pengetahuan pembaa mengenai peran pera5at dalam patient safety. #. anfaat Teoritis Paper
ini
dapat
menjadi
pedoman bagi
pembaa
yang
sedang
melaksanakan praktik kepera5atan terlebih tentang manajemen patient safety dalam hal materi peran pera5at dalam patient safety.
3
BAB II PEMBAHA"AN
2.1 #$nse% Pat&ent "a!et' A. De!&n&s& Pat&ent "a!et'
enurut epkes (#$$%), Patient !afety (Keselamatan Pasien) merupakan suatu sistem dimana rumah sakit atau pelayanan kesehatan membuat asuhan pasien menjadi lebih aman, menegah terjadinya idera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. !istem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan. enurut !upari tahun #$$<, patient safety adalah bebas dari idera aksidental atau menghindarkan idera pada pasien akibat pera5atan medis dan kesalahan pengobatan. Keselamatan pasien ( patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, menegah terjadinya idera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. !istem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko. eliputi: assessment risiko,identifikasi dan pengelolaan hal berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan
belajar
dari
insiden
dan
tindak
lanjutnya, implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko 4
B. Tujuan "&stem Patient safety
Tujuan !istem Keselamatan Pasien umah !akit adalah: *. Teriptanya budaya keselamatan pasien di umah !akit #. eningkatnya akuntabilitas umah !akit terhadap pasien dan masyarakat =. enurunnya KT di umah !akit 6. Terlaksananya program7program penegahan sehingga tidak terjadipenanggulangan KT
!edangkan tujuan keselamatan pasien seara internasional adalah: *. Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien seara benar) #. Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang efektif) =. Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan keamanan dari pengobatan resiko tinggi) 6. Eliminate
wrong-site,
surgery(mengeliminasi
wrong-patient, kesalahan
wrong
procedure
penempatan,
kesalahan
pengenalan pasien, kesalahan prosedur operasi) <. Reduce
the
risk
of
health
care-associated
infections (mengurangi risiko infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan) >. Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien terluka karena jatuh)
2.2 Peran Pera(at Dalam Pat&ent "a!et'
Pera5at adalah seseorang yang telah lulus pendidikan baik didalam maupun diluar negeri sesuai dengan peraturan perundang7 undangan (Permenkes, #$*$)
5
Kepera5atan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan kiat kepera5atan, yang berbentuk bio7psiko7sosio7spiritual komprehensif yang ditujukan bagi indiidu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit, yang menakup keseluruhan proses kehidupan manusia (?okakarya kepera5atan nasional, *+%=) @adi pera5at merupakan seseoarang yang telah lulus pendidikan pera5at dan memiliki kemampuan serta ke5enangan melakukan tindakan kerpa5atan berdasarkan bidang keilmuan yang dimiliki dan memberikan pelayanan kesehatan seara holisti dan professional untuk indiidu sehat maupun sakit, pera5at berke5ajiban memenuhi kebutuhan pasien meliputi bio7psiko7sosio dan spiritual. !embilan solusi keselamatan Pasien di ! yaitu (aud, #$$A): *. Perhatikan nama obat, rupa dan uapan mirip (look7alike, sound7alike mediation names). &al ini merupakan salah satu penyebab terjadinya kesalahan obat rekomendasinya adalah memperbaiki penulisan resep dengan ara memperbaiki tulisan tangan atau membuat resep elektronik. #.
Pastikan identifikasi pasien. 1ek ulang seara detail identifikasi pasien sebelum dilakukan tindakan.
=.
Komunikasi seara benar saat serah terima pasien. epeat bak dan read bak yaitu penerima informasi membaakan ulang informasi yang telah ditulisnya untuk memastikan bah5a informasi telah diterima seara benar.
6.
Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar. Tugas petugas dalam memberikan tanda agar tidak terjadi salah persepsi serta harus melibatkan pasien
<.
Kendalikan airan elektrolit pekat. emonitor, meresepkan, menyiapkan, mendistribusi, memerifikasi, dan memberikan airan pekat seperti Potasium 1hloride (K1?) sesuai renana agar tidak terjadi KT.
>. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan.
6
A.
&indari salah kateter dan salah sambung selang.
%.
Gunakan alat injeksi sekali pakai. Program
pelatihan
untuk
petugas
kesehatan
mengenai
prinsip
pengendalian infeksi, penyuntikan yang aman, dan manajemen limbah benda tajam. +. Tingkatkan kebersihan tangan untuk penegahan infeksi nosokomial.
Peran pera5at dalam me5ujudkan patient safety di rumah sakit dapat dirumuskan, antara lain : *. Pemberi pelayanan kepera5atan, pera5at mematuhi standar pelayanan dan !8P yang telah ditetapkan. #. enerapkan
prinsip7prinsip
etik
dalam
pemberian
pelayan
kepera5atan. =. enerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam pemberian pelayanan kesehatan. 6. enerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarga. <. Peka dan proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian tidak diharapkan.
A. "tan)ar Prakt&k *Asuhan ke%era(atan+
!etiap pera5at mempunyai tanggung ja5ab melakukan : *. -ssesment (Pengkajian) : !tatus kesehatan pasien saat ini dan masa lalu serta potensi resiko (keselamatan pasien) #. iagnosa : menetapkan diagnosa0 masalah kepera5atan =. Planning : enana asuhan kepera5atan 6. Implementation : Pelaksanaan asuhan sesuai renana <. /aluation : ealuasi terhadap respon pasien dan outome. B. "tan)ars ,! -are "a!et'
7
!etiap
pera5at
menerapkan
prinsip
!asaran
Keselamatan
Pasien
(International Patient !afety Goals) : 1. #ete%atan I)ent&!&kas& Pas&en
Kesalahan karena keliru pasien sebenarnya terjadi di semua aspek diagnosis dan pengobatan. Keadaan yang dapat mengarahkan terjadinya kesalahan dalam mengidentifikasi pasien adalah pasien yang dalam keadaan terbius 0 tersedasi, mengalami dis7orientasi, atau tidak sadar sepenuhnya4 mungkin bertukar tempat tidur, kamar, lokasi di dalam rumah sakit atau akibat situasi lain. Pera5at harus mengidentifikasi seluruh pasien yang dira5at di ! dengan benar : a) emastikan identitas pasien sebagai indiidu yang akan menerima pelayanan atau pengobatan b) emastikan kesesuaian pelayanan atau pengobatan terhadap indiidu tersebut ) Proses identifikasi dilakukan untuk mengidentifikasi pasien pada saat :
Pemberian obat, darah atau produk darah
Pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis4 atau
Tindakan lain (pembedahan, non pembedahan, pemeriksaan klinis dan penunjang)
d) Identifikasi pasien menakup = detail 5ajib yaitu ama pasien, Tanggal lahir 0 umur, omor rekam medis pasien. 2. Pen&ngkatan #$mun&kas& E!ekt&!
Komunikasi yang efektif, tepat 5aktu, akurat, lengkap dan jelas dan dipahami oleh penerima pesan akan mengurangi kesalahan dan
8
menghasilkan peningkatan keselamatan pasien. Komunikasi dapat seara elektronik, lisan atau tertulis. Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan adalah perintah diberikan seara lisan dan melalui telepon. a. Komunikasi searan lisan dan atau melalui telepon dilakukan dengan metode T ' K :
Penerima perintah menulis perintah ( T )
Penerima perintah membaakan kembali perintah yang ditulis dan menanyakan kebenaran isi perintah ( ' ) Pemberi perintah memberikan konfirmasi kebenaran perintah
yang telah ditulis dan telah dibaakan kembali tersebut ( K ). Pemberi perintah
harus
sudah
memberikan konfirmasi
langsung dengan ara membubuhkan tanda tangan dalam 5aktu #6 jam sejak pemberian perintah. b. Komunikasi pelaporan pelayanan dilakukan dengan metode ! ' - :
! (!IT;-TI8) : Kondisi terkini yang terjadi pada pasien.
'
('-1KG8;)
:
Informasi
penting apa
yang
berhubungan dengan kondisi pasien.
- (-!!/!/T) : &asil pengkajian 0 penilaian kondisi pasien terkini.
(/18/-TI8) : -pa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pasien saat ini
3. Pen&ngkatan #eamanan ,/at 0ang Perlu D&(as%a)a&
a. 8bat yang harus di5aspadai adalah obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan 0 kesalahan serius (sentinel eent) serta obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (aderse outome) yaitu elektrolit konsentrat B obat7obat yang 9
terlihat mirip dan kedengarannya mirip (ama 8bat upa dan ;apan irip0 8;, atau ?ook -like !ound -like 0 ?-!-) b. !emua obat &igh -lert ediation harus memiliki identifikasi dan penandaan khusus dan dikelola oleh petugas yang kompeten terhadap obat7obat yang dimaksud (apoteker 0 tenaga kefarmasian) . Tempat penyimpanan obat7obat dalam kelompok ini khususnya elektrolit konsetrat di Instalasi Carmasi, II, I'!, I@, Kamar 'ersalin
(khususnya
magnesium
sulfat).
imana
obat7obat
dimaksud diberi tempat tersendiri 0 khusus. d. Derifikasi ulang sebelum obat diberikan kepada pasien harus dilakukan meliputi ketepatan pasien, obat, dosis, 5aktu serta ara pemberian e. !yarat pemberian obat7obat yang perlu di5aspadai adalah mampu melakukan monitoring efek samping, tersedia protokol pengelolaan efek samping dan tersedia antidotumnya. . #e%ast&an Te%at L$kas& Te%at Pr$se)ur Te%at Pas&en ,%eras&
a. Proses Derifikasi *. erupakan proses untuk mengidentifikasi hal7hal yang harus tersedia pada saat tindakan pembedahan, terdiri dari :
okumen7dokumen
yang
terkait
dengan
tindakan
pembedahan : 7
-ssesmen pra operasi, diagnosis pra operasi, renana operasi dan renana anesthesi
7
Infomed 1onsent yang sudah ditanda tangani oleh pasien0 keluarganya, dokter operator dan dokter anesthesi.
&asil pemeriksaan penunjang (radiologi, laboratorium, dll)
10
-lat7alat atau bahan khusus yang perlu disiapkan pada saat tindakan seperti implan, tranfusi darah, dll
#. enookkan hal7hal tersebut diatas dengan pasien. =. Proses
erifikasi
sedapat
mungkin
dilakukan
dengan
melibatkan pasien. 6. Proses erifikasi diatat dalam lembar erifikasi. <. Proses erifikasi dilakukan sebelum pasien. masuk kamar operasi b. Penandaan ?okasi Prosedur (arking) !emua pasien yang akan dioperasi dimana lokasi operasi memiliki lateralisasi (sisi kanan dan kiri), struktur ganda (jari7jari tangan, kaki, lesi) atau tingkatan berlapis (tulang belakang, tulang iga) harus dilakukan pemberian 2!urgial arking3. . Time 8ut
! melaksanakan
Time 8ut dalam rangkaian prosedur
keselamatan pasien bedah terstandar yang diadaptasi dari E&8 F surgial !afety 1heklyst berupa : !ign In. Time 8ut, !ign In.
Proses Time 8ut harus diikuti oleh seluruh anggota tim yang terlibat dalam prosedur bedah atau prosedur inasif
1hek list keselamatan bedah harus dilakukan dan dilengkapi untuk seluruh pasien yang menerima tindakan bedah atau prosedur inasif lainnya.
Tindakan Time 8ut dilakukan sebelum prosedur inasif atau sebelum dilakukan insisi.
. Pengurangan Res&k$ In!eks& Terka&t Pela'anan #esehatan
11
Infeksi umumnya dijumpai dalam semua bentuk pelayanan kesehatan termasuk infeksi saluran kemih F terkait kateter, infeksi aliran darah (blood stream infetions) dan pneumonia (seringkali dihubungkan dengan entilasi mekanis). Pokok dari eliminasi infeksi adalah ui tangan (hand hygiene) yang tepat. a. Kebersihan tangan merupakan proses membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang menghalir (hand 5ash) atau dengan menggunakan antiseptik berbasis alkohol (hand rub) b. !emua
orang
yang
berada
di
!
5ajib
menjaga
dan
melaksanakan kebersihan tangan . umah !akit memfasilitasi sarana prasarana kebersihan tangan yang dibutuhkan. . Pengurangan Res&k$ Pas&en 4atuh
a. Pera5at 5ajib melakukan pengkajian resiko jatuh untuk setiap pasien yang dira5at, guna meminimalkan resiko jatuh dengan metode 2orse Call3 untuk pasien de5asa dan metode 2&umpty umpty3 untuk pasien anak. b. Pengurangan
resiko
jatuh
dilakukan
dengan
memberikan
identifikasi jatuh pada setiap pasien, memberikan interensi pada pasien yang beresiko serta memberikan lingkungan yang aman.
12
BAB III PENUTUP
1.1 "&m%ulan
Keselamatan pasien ( patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, menegah terjadinya idera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. !istem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko. Terdapat sembilan solusi keselamatan pasien di !, yaitu perhatikan nama obat, rupa dan uapan mirip (look7alike, sound7alike mediation names), pastikan identifikasi pasien, komunikasi seara benar saat serah terima pasien, pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar, kendalikan airan elektrolit pekat, pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan, hindari salah kateter dan salah sambung selang, gunakan alat injeksi sekali pakai, tingkatkan kebersihan tangan untuk penegahan infeksi nosokomial. !etiap pera5at menerapkan prinsip !asaran Keselamatan Pasien (International Patient !afety Goals), yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu di5aspadai, kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi, pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, pengurangan resiko pasien jatuh
13
3.2 "aran
!ebagai seorang pera5at kita harus mengetahui apa peran yang dimiliki seorang pera5at dalam patient safety. enjaga keselamatan pasien adalah hal utama yang harus dilakukan pasien.
14
15