KAJIAN RASIONALITAS RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI INTENSIVE CARE RSUP Dr. KARIADI SEMARANG CARE UNIT RSUP PERIODE JULI – DESEMBER 2009
RATIONALITY RATIONALITY OF ANTIBIOTIC ANTIBIOTIC DRUGS ADMINISTRATION ADMINISTRATION AT INTENSIVE CARE UNIT UNIT Dr. Dr. KARIADI STATE STATE HOSPIT HOSPITAL AL SEMARANG JULY - DESEMBER 2009
ARTIKEL PENELITIAN KARYA KARYA TULIS ILMIAH
Disusun untu !"!"nu#i s"$%&i%n '"rs(%r%t%n '"rs(%r%t%n &un% !"n)%'%i *"r%+%t s%r+%n% str%t%,- K"*t"r%n U!u!
/AJAR YUNI/TIADI G2A 00 02
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN /AKULTAS KEDOKTERAN UNI1ERSITAS DIPONEGORO TAHUN 20-0
KAJIAN RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI INTENSIVE CARE UNIT RSUP Dr. KARIADI SEMARANG PERIODE JULI – DESEMBER 2009
Fajar Yuniftiadi1, Jati Listijanto Pujo2, Endang Sri Lestari 3 ABSTRAK
L%t%r B"%%n& : Tingginya tingkat resistensi kuman di I! meru"akan suatu #a$ yang mendorong di$akukannya "engaturan dan monitoring "enggunaan anti%iotik di I!& Wor! H"#$% Or'()#$(o' te$a# merekomendasikan ke"ada institusi "endidikan kedokteran untuk me$akukan kajian rasiona$itas "enggunaan anti%iotik& Tu+u%n : 'eni$ai tingkat "enggunaan anti%iotik %erdasar D"*('"! D#(+ Do,", 1(( "asien dan kriteria )yssens di$i#at dari as"ek kuantitas dan kua$itas di ruang I! *S!P +r& ariadi "eriode -gustus.+esem%er 2((/& M"t*" : Pene$itian ini menggunakan 0( sam"e$ diam%i$ dengan metode ,(/" r#'!o ,#/('& & Peni$aian kuantitas "enggunaan anti%iotik di$akukan dengan dua ara, yang "ertama dengan meng#itung dosis maksima$ dan dosis minima$, dan yang kedua dengan meng#itung +++1(( "asien& -nti%iotik yang digunakan akan dini$ai kesesuaiannya dengan formu$arium *S!P +r& ariadi& ajian dari "enggunaan anti%iotik seara kua$itas ditam"i$kan sesuai kategori )yssens& H%si : +itemukan ketidaksesuaian antara dosis maksima$ dengan dosis minima$ se%esar /,045& eftria6one meru"akan o%at yang "a$ing %anyak digunakan yaitu se%esar 72,2 +++1(( "asien& 8erdasarkan ti"e tera"i dari 0( atatan medik terdiri atas 94,5 -+E 3/,25 -+ET dan 3,5 -+P& 8erdasar kategori )yssens se%esar 1,45 termasuk kategori I ;rasiona$< 1,35 kategori II- ;tidak rasiona$ karena dosis tidak te"at< 2,75 kategori )yssens II8 ;tidak rasiona$ karena inter=a$ "em%erian anti%iotik yang tidak te"at< 3(,35 kategori )yssens III;tidak rasiona$ karena "em%erian anti%iotik yang ter$a$u $ama< 9,35 kategori )yssens III8 ;tidak rasiona$ karena "em%erian anti%iotik yang ter$a$u singkat< 37,/5 kategori )yssens I>- ;tidak rasiona$ karena ada anti%iotik $ain yang $e%i# efektif< dan 3,5 kategori )yssens I>+ ;tidak rasiona$ karena ada anti%iotik $ain yang s"ektrumnya $e%i# sem"it<& K"si!'u%n : Terda"at ketidaksesuaian "enggunaan anti%iotik %aik seara kuantitas mau"un kua$itas& K%t% un)i : *asiona$itas "enggunaan anti%iotik, kuantitas, kua$itas, +++, kategori )yssens&
1
'a#asis?a "rogram "endidikan S.1 kedokteran umum F !ndi" Staf Pengajar 8agian -nastesi F !ndi", J$& +r& Sutomo @o 1/ Semarang 3 Staf Pengajar 8agian 'ikro%io$ogi F !ndi", J$& +r& Sutomo @o 1/ Semarang 2
2
RATIONALITY OF ANTIBIOTIC DRUGS ADMINISTRATION AT INTENSIVE CARE UNIT Dr. KARIADI STATE HOSPITAL SEMARANG JULY - DESEMBER 2009
Fajar Yuniftiadi1, Jati Listijanto Pujo2, Endang Sri Lestari 3 ABSTRACT
Bac!r"#$% T%" %(&% "1", o* #3$"r(# r",(,$#'3" (' $%" ICU (, # #$$"r $%#$ "#!, $o $%" /r"(('#r+ ,"$$('& 4/ #'! o'($or('& $%" 4," o* #'$((o$(3, (' $%" ICU. Wor! H"#$% Or'()#$(o' %#, r"3o"'!"! $o $%" "!(3# "!43#$(o' (',$($4$(o', $o #,,",, $%" r#$(o'#($+ o* $%" 4," o* #'$((o$(3,. O&'(c)*+( A,,",,('& $%" "1" o* #'$((o$(3 4," #,"! o' D"*('"! D#(+ Do,",500 /#$("'$, #'! G+,,"',6 3r($"r(# #r" 1("7"! *ro 84#'$($+ #'! 84#($+ #,/"3$, (' $%" ICU Dr. K#r(#!( $%" /"r(o! *ro A4&4,$ $o D"3""r 200:. M(),"% T%(, ,$4!+ 4,('& ;0 ,#/", $#<"' + ,(/" r#'!o ,#/('& "$%o!. A,,",,"'$ o* $%" 84#'$($+ o* #'$((o$(3 4," 7#, !o'" + $7o 7#+, *(r,$ + 3#34#$('& $%" #=(4 !o," #'! ('(4 !o," #'! $%" ,"3o'! + 3o4'$('& DDD500 /#$("'$,. A'$((o$(3, #r" 4,"! 7( " #,,",,"! *or 3o/(#'3" 7($% $%" *or4#r+ o* Dr. K#r(#!( %o,/($#. T%" ,$4!+ o* #'$((o$(3 4," (' 84#($+ (, !(,/#+"! #33or!('& $o G+,,"', 3#$"&or+. R(#) T%#$ 7#, *o4'! # !(,3r"/#'3+ "$7""' $%" #=(4 !o," 7($% ('(# !o,", o* :9;>?. C"*$r(#=o'" (, $%" o,$ 7(!"+ 4,"! !r4& $%#$ (, "84# $o @22 DDD500 /#$("'$,. B#,"! o' $%" $+/" o* $%"r#/+ o* ;0 "!(3# r"3or!, 3o',(,$, o* >9? ADE :2? ADET #'! 9? ADP. B+ 3#$"&or+ G+,,"', 59>? ('34!('& 3#$"&or+ I r#$(o'# 5? 3#$"&or+ IIA 'o$ r#$(o'# "3#4," ($ (, 'o$ #//ro/r(#$" !o," 2@? G+,,"', 3#$"&or+ IIB ('$"r1# (rr#$(o'# "3#4," o* ('#//ro/r(#$" #'$((o$(3 4," 0? G+,,"', 3#$"&or+ IIIA (rr#$(o'# "3#4," o* /roo'&"! #'$((o$(3 4," ? G+,,"', 3#$"&or+ IIIB (rr#$(o'# "3#4," o* #'$((o$(3 &(1"' $oo ,%or$ @:? G+,,"', 3#$"&or+ IVA (rr#$(o'# "3#4," $%"r" #r" o$%"r #'$((o$(3, $%#$ or" "**"3$(1" #'! 9? 3#$"&or+ G+,,"', IVD (rr#$(o'# "3#4," $%"r" #r" o$%"r #'$((o$(3, $%#$ , /"3$r4 (, '#rro7"r. C"$c#*"$ T%"r" 7"r" ('#//ro/r(#$" #'$((o$(3 4," ('34!('& o$% o* 84#'$($+ #'! 84#($+. K(/ "r% R#$(o'#($+ o* #'$((o$(3 4," 84#'$($+ 84#($+ DDD G+,,"', 3#$"&or+.
5
U'!"r&r#!4#$" ,$4!"'$ F#34$+ o* M"!(3('" D(/o'"&oro U'(1"r,($+ L"3$4r"r o* A'",$%",(oo&+ D"/#r$"'$ F#34$+ o* M"!(3('" D(/o'"&oro U'(1"r,($+ L"3$4r"r o* M(3ro(oo&+ D"/#r$"'$ F#34$+ o* M"!(3('" D(/o'"&oro U'(1"r,($+ 2
3
PENDAHULUAN
I'$"',(1" C#r" U'($ ;I!< ada$a# suatu %agian dari ruma# sakit yang ter"isa#, dengan staf yang k#usus dan "er$engka"an yang k#usus yang ditujukan untuk o%ser=asi, "era?atan dan tera"i "asien."asien yang menderita "enyakit, edera atau "enyu$it."enyu$it yang menganam ji?a atau "otensia$ menganam ji?a dengan "rognosis du%ia& I'$"',(1" C#r" U'($ menyediakan kemam"uan dan sarana, "rasarana serta "era$atan k#usus untuk menunjang fungsi.fungsi =ita$ dengan menggunakan ketram"i$an staf medik, "era?at dan staf $ain yang %er"enga$aman da$am "enge$o$aan keadaan.keadaan terse%ut&1 Pada saat ini I! modern tidak ter%atas menangani "asien "asa %eda# atau =enti$asi mekanis saja, namun te$a# menjadi a%ang i$mu sendiri yaitu ('$"',(1" 3#r" "!(3('"& *uang $ingku" "e$ayanannya me$i"uti "em%erian dukungan fungsi organ.organ =ita$ se"erti "erna"asan, kardiosirku$asi, susunan saraf "usat, rena$ dan $ain.$ainnya, %aik "ada "asien de?asa atau "asien anak& 1 I'$"',(1" C#r" U'($ juga meru"akan area yang sangat intensif untuk mera?at "asien dan da"at meni"takan %anyak ketegangan dan stres %agi "asien dan ke$uarganya& omunikasi yang efektif dan te"at meru"akan %agian "enting dari "roses "enyem%u#an, tidak #anya %agi "asien, teta"i juga %agi ke$uarga& 2 Liana dkk mengatakan %a#?a resistensi %akteri ter#ada" anti%iotik meru"akan masa$a# yang masi# %anyak terjadi di I!& Infeksi dengan resistensi anti%iotik "ada organisme tertentu da"at menye%a%kan meningkatnya $ama tingga$ "asien di ruma# sakit, kematian dan %iaya "asien& +ata menunjukkan %a#?a "o$a anti%iotiik yang digunakan mem"engaru#i "erkem%angan resistensi kuman& 3
0
-nti%iotik meru"akan o%at yang "a$ing sering digunakan di dunia& Le%i# dari se"erem"at anggaran ruma# sakit dike$uarkan untuk %iaya "enggunaan anti%iotik&0 Sekarang masa$a# g$o%a$ yang sering kita #ada"i dan "er$u ditanggu$angi %ersama ada$a# semakin %erkem%angnya kuman.kuman ke%a$ anti%iotik, "enggunaan anti%iotik di ruma# sakit meru"akan sa$a# satu faktor "enting untuk terjadinya masa$a# terse%ut& Sa$a# satu ara mengatasinya ada$a# dengan menggunakan anti%iotik seara rasiona$, me$akukan monitoring dan e=a$uasi "enggunaan anti%iotik di ruma# sakit seara sistematis, terstandar dan di$aksanakan seara teratur di ruma# sakit mau"un di "usat."usat kese#atan masyarakat, dan me$akukan inter=ensi untuk mengo"tima$kan "enggunaan anti%iotik terse%ut&9 Pene$itian ini %ertujuan untuk mengeta#ui "enggunaan anti%iotik %erdasar kriteria )yssens di$i#at dari as"ek kuantitas dan kua$itas "ada "asien yang dira?at di I'$"',(1" C#r" U'($ *S!P +r& ariadi "eriode Ju$i A +esem%er 2((& Basi$ "ene$itian di#ara"kan da"at mem%erikan informasi agar "enggunaan anti%iotik di ruang I'$"',(1" C#r" U'($
*S!P +r& ariadi $e%i# rasiona$ dan %ijak, serta
se%agai %a#an "ertim%angan untuk "ene$itian $e%i# $anjut di ruangan $ain&
METODOLOGI PENELITIAN
Pene$itian ini di$aksanakan di Insta$asi atatan 'edik *S!P +r& ariadi Semarang mu$ai %u$an 'aret sam"ai 'ei 2(1(& Pene$itian ini meru"akan "ene$itian o%ser=asiona$ deskri"tif dengan "endekatan studi ro,, ,"3$(o'# & +ata yang diam%i$ ada$a# data retros"ektif&
9
Sam"e$ "ene$itian ini me$i"uti atatan medik "asien ra?at ina" yang menerima anti%iotik yang dira?at di ruang I'$"',(1" C#r" U'($ *S!P +r& ariadi "eriode Ju$i A +esem%er 2((& 8esarnya sam"e$ yang akan diam%i$ di"ero$e# dengan menggunakan rumus o'" ,#/" ,($4#$(o'&7 Pengam%i$an sam"e$ di$akukan dengan ara metode ,(/" r#'!o ,#/('& "ada atatan medik "asien yang dira?at di I'$"',(1" C#r" U'($ da$am "eriode Ju$i A +esem%er 2(( yang menda"at tera"i anti%iotik& +ari 3( "asien yang dira?at di ruang I!, terda"at 2( nomor atatan medik se$ama %u$an Ju$i sam"ai +esem%er 2(( yang terda"at "ada %uku "asien ra?at ina" di ruang I'$"',(1" C#r" U'($ *S!P +r& ariadi, kemudian "ene$iti mengam%i$ 0( sam"e$& +ari 0( sam"e$ semua atatan medik dida$amnya memuat anti%iotik& Pene$iti memasukkan semua data yang di"er$ukan keda$am form AMRIN ,$4!+, kemudian form terse%ut disera#kan ke"ada re=ie?er untuk "enentuan ti"e tera"i dan kategori )yssens& emudian diana$is seara kuantitas dan kua$itas o$e# "ene$iti menggunakan "rogram SPSS 5.0 *or W('!o7,&7
HASIL
+ari 0( sam"e$ yang diam%i$ semuanya ditemukan atatan medik yang di da$amnya memuat anti%iotik& +a$am "eng#itungan D"*('"! D#(+ Do," ;+++<1(( "asien ada 0 atatan medik yang !ro/-o4$ karena umur "asien %e$um de?asa dan %erat kurang dari 4( kg& +ari em"at "u$u# atatan medik yang %er#asi$ didata, dida"atkan distri%usi jenis ke$amin se"eti "ada ta%e$ %erikut&
7
Ta%e$ 1& +istri%usi "enggunaan anti%iotika %erdasar jenis ke$amin Jenis ke$amin
Frekuensi
Persentase ;5<
Laki.$aki
23
94,9
Perem"uan
14
02,9
+ari em"at "u$u# "asien yang diana$isa atatan mediknya, dida"atkan distri%usi usia se%agai %erikut& Ta%e$ 2& +istri%usi "enggunaan anti%iotika %erdasar usia !sia ;ta#un<
Frekuensi
Persentase ;5<
C 2(
9
12,9
2(.0(
22,9
0(.7(
14
02,9
7( D
22,9
Tota$
0(
1((,(
8erdasar em"at "u$u# atatan medik yang diam%i$ "ada "eriode Ju$i. +esem%er 2((, dida"atkan distri%usi "enggunaan anti%iotik se%agai %erikut&
Ta%e$ 3& Jenis anti%iotik yang digunakan Jenis anti%iotika
Frekuensi
Persentase ;5<
eftria6one
3(
3,9
'ero"enem
11
10,9
'etronidao$e
1(
13,2
i"rof$o6ain
11,/
4
Le=of$o6ain
0
9,3
efota6im
3
3,
)entamiin
3
3,
'o6if$o6ain
1
1,3
efe"im
1
1,3
efo"eraone
1
1,3
eftio6ime
1
1,3
otrimo6ao$e
1
1,3
>anomiin 1 1,3 Tota$ 47 1((,( 8erdasar em"at "u$u# atatan medik yang diam%i$ "ada "eriode Ju$i. +esem%er 2((, dida"atkan distri%usi sum%er dana yang digunakan "asien ra?at ina" di I'$"',(1" C#r" U'($ *S!P +r& ariadi se%agai %erikut& Ta%e$ 0& Sum%er dana yang digunakan "asien Sum%er +ana
Frekuensi
Persentase ;5<
-skes
21
92,9
Tanggungan Pri%adi
13
32,9
Jamkesmas
9
12,9
Jamsostek
1
2,9
0(
1((,(
Tota$ 9&3 Ku%ntit%s
+ari em"at "u$u# atatan medik yang diam%i$ se%agai sam"e$, dida"atkan data mengenai tota$ dosis minimum dan maksimum dari masing.masing anti%iotika se%agai %erikut& Ta%e$ 9& Penggunaan anti%iotik %erdasar dosis maksimum dan minimum Jenis anti%iotik
Tera"i Tota$ dosis maksimum ;mg<
Tota$ dosis minimum
Profi$aksis Tota$ dosis maksimu m ;mg<
Tota$ dosis mini
/
mum ;mg<
;mg< eftria6one
104 (((
103 (((
77 (((
'ero"enem 'etronidao$e i"rof$o6ain Le=of$o6ain
09 ((( 29 9(( 13 7(( 4 9((
37 ((( 21 9(( 12 ((( 9 9((
23 9(( 19 ((( 4 2(( 29(
efota6im )entamiin 'o6if$o6ain efe"im efo"eraone eftio6ime otrimo6ao$ e >anomiin
3 ((( ( /(( 7 ((( ( 12 (((
1 ((( ( /(( 9 ((( ( 1( (((
21 ((( 1 00( ( ( ((( (
3 /0( / (((
2 //( (((
( (
242 20(
207 7/(
103 3(
Jum$a#
70 ((( 1/ 9(( 9(( 7 0(( 29( 14 ((( 1 37( ( ( 4 ((( ( ( ( 120 (1(
Se$ain menggunakan metode dosis maksimum dan minimum "enggunaan anti%iotik, digunakan juga metode +++ D"*('"! D#(+ Do," 1(( "asien untuk mem"ero$e# data yang standar dan da"at di%andingkan di tem"at $ain& +ari 37 "asien, #asi$ "er#itungan +++ dida"atkan se%agai %erikut& Ta%e$ 7& Penggunaan anti%iotik dengan +++1(( "asien @ama anti%iotik
Tota$ +++
eftria6one
72,2
i"rof$o6ain
29,(
'ero"enem
1/,9
'etronidao$e
10,1
Le=of$o6ain
4,9
)entamiin
3,
efota6im
3,1
>anomiin
3,1
efe"im
1,4
eftio6ime
1,4
'o6if$o6ain
1,0
efo"eraone
1,2
otrimo6ao$e
1,(
9&0 Ku%it%s +ari em"at "u$u# atatan medik yang diam%i$ se%agai sam"e$, dida"atkan distri%usi "enggunaan anti%iotik %erdasar ti"e tera"i se%agai %erikut&
Ta%e$ 4& Penggunaan anti%iotik seara kua$itas %erdasarkan ti"e tera"i Ti"e tera"i
Frekuensi
Persentase ;5<
-+E
00
94,
-+ET
2
3/,2
3
3,
47
1((,(
-+P Tota$
+ari em"at "u$u# atatan medik yang te$a# dire=ie? o$e# seorang re=ie?er dida"atkan distri%usi "enggunaan anti%iotik %erdasar kategori )yssens se%agai %erikut& Ta%e$ /& Penggunaan anti%iotik seara kua$itas %erdasar kategori )yssens
Frekuensi
Persentas e
I>-
2/
37,/
III-
23
3(,3
I
19
1,4
0
9,3
ategori )yssens
III8
1(
I>+
3
3,
II8
2
2,7
II-
1
1,3
47
1((,(
Tota$
PEMBAHASAN
Peni$aian "enggunaan anti%iotik seara kuantitas di$akukan dengan dua ara& ara yang "ertama yaitu dengan meni$ai kesesuaian antara dosis maksima$ ;ditu$is o$e# dokter "ada renana "engo%atan< dengan dosis minima$ ;ditu$is o$e# "era?at "ada asu#an ke"era?atan<& +a$am "ene$itian ini menunjukkan %a#?a dari semua jenis
anti%iotik
yang
digunakan
se$ama
"eriode
"ene$itian,
terda"at
ketidaksesuaian antara dosis maksima$ dan dosis minima$ se%esar /,045& etidaksesuaian ter%esar terda"at "ada "enggunaan mero"enem ti"e tera"i dengan ketidaksesuaian dosis se%esar &((( mg dan metronidao$e ti"e "rofi$aksis dengan ketidaksesuaian dosis se%esar 9&9(( mg& +engan rata.rata ketidaksesuaian dosis maksima$ dan minima$ "enggunaan anti%iotik di ruang I! se%esar 2&471,14 mg tia" "erese"an anti%iotik& etidaksesuaian antara dosis maksima$ dan minima$ ini da"at dise%a%kan o$e# %e%era"a faktor, antara $ain ketidak$engka"an daftar anti%iotik yang suda# di%erikan ke"ada "asien dan atatan medik yang #i$ang se#ingga tidak da"at diana$isa& a$au"un /,04 5 "enggunaan anti%iotik terda"at ketidaksesuaian antara dosis maksima$ dan dosis minima$, teta"i se$uru# anti%iotik yang direse"kan dokter "ada "erinta# "engo%atan te$a# sesuai dengan formu$arium ruma# sakit&
11
ara yang kedua ada$a# dengan meng#itung +++ ;+efined +ai$y +oses< 1(( "asien& 4 +ida"atkan %a#?a "enggunaan anti%iotik ter%esar di ruang I! *S!P +r& ariadi ada$a# eftria6one se%esar 72,2 +++1(( "asien, i"rof$o6ain 29,( +++1(( "asien, dan mero"enem 1/,9 +++1(( "asien& 8i$a di%andingkan dengan "ene$itian da#u$u yang di$akukan -'*I@ study antara Se"tem%er ta#un 2((( sam"ai 'ei 2((9, da$am #asi$ "ene$itian terse%ut dida"atkan %a#?a "enggunaan "a$ing %anyak go$ongan β.$aktam ada$a# 70,3 +++1(( "asien di %agian G%stetri dan )ineko$ogi, disusu$ "enggunaan go$ongan Huino$one ;i"rof$o6ain< ada$a# 17,7 +++1(( "asien di %agian I$mu Penyakit +a$am dan go$ongan e"#a$os"orin ;eftria6one< ada$a# 17,0 +++1(( "asien di %agian 8eda#& +engan adanya "eng#itungan +++1(( "asien di#ara"kan "enggunaan anti%iotik di ruangan atau %angsa$ tertentu da"at di%andingkan dengan ruangan atau %angsa$ $ain, %a#kan antar ruma# sakit atau antar negara seka$i"un da"at di%andingkan& 4,/ Peni$aian anti%iotik seara kua$itas di$akukan dengan menggunakan kategori tera"i )yssens& Pada "ene$itian ini "eni$aian kategori tera"i di$akukan o$e# seorang re=ie?er& +ida"atkan #asi$ se%esar 1,45 "enggunaan anti%iotik memenu#i kategori )yssens I ;rasiona$<& Sisanya /(,35 tidak rasiona$ dengan rinian se%esar 1,35 kategori )yssens II- ;tidak rasiona$ karena dosis yang tidak te"at<, 2,75 kategori )yssens II8 ;tidak rasiona$ karena inter=a$ "em%erian anti%iotik yang tidak te"at<, 3(,35 kategori )yssens III- ;tidak rasiona$ karena "em%erian anti%iotik yang ter$a$u $ama<, 9,35 kategori )yssens III8 ;tidak
12
rasiona$ karena "em%erian anti%iotik yang ter$a$u singkat<, 37,/5 kategori )yssens I>- ;tidak rasiona$ karena ada anti%iotik $ain yang $e%i# efektif< dan 3,5 kategori )yssens I>+ ;tidak rasiona$ karena ada anti%iotik $ain yang s"ektrumnya $e%i# sem"it<& Pada "ene$itian se%e$umnya yang di$akukan -'*I@ study, tingkat rasiona$itas "enggunaan anti%iotik seara kua$itas ;yang masuk da$am kategori )yssens I< di *S!P +r& ariadi ada$a# 14 5 di %agian I$mu Penyakit +a$am, 22 5 di %agian -nak, 1( 5 di %agian G%stetri dan )ineko$ogi, dan 13 5 di %agian 8eda#&1( Per%edaan yang ada itu tim%u$ da"at diaki%atkan karena %e$um adanya %uku "edoman "enggunaan anti%iotik di ruang I! *S!P +r& ariadi&
SIMPULAN
Penggunaan anti%iotik seara kuantitas, ditemukan ketidaksesuaian dosis anti%iotik antara "erese"an dokter dengan yang di%erikan o$e# "era?at& -nti%iotik yang "a$ing %anyak digunakan di I! ada$a# go$ongan e"#a$os"orin ;eftria6one<& Sedangkan "enggunaan anti%iotik seara kua$itas se%esar 1,4 5 rasiona$&
SARAN
Per$unya di$akukan "ene$itian seru"a di %angsa$ $ain *S!P +r& ariadi Semarang, se#ingga "erese"an anti%iotik o$e# dokter $e%i# rasiona$ dan %ijak& +an di#ara"kan agar %uku "edoman tentang "enggunaan anti%iotik di I! segera di%uat, se#ingga "ara dokter "unya auan da$am merese"kan anti%iotik&
13
U3APAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur ke#adirat -$$a# ST atas sega$a nikmat dan ra#mat@ya. Penu$is juga mengua"kan terima kasi# ke"ada ke$uarga atas doa dan dukungan semangatnya ke"ada dr& Jati Listijanto Pujo, S"&-n, I dan dr& Endang Sri Lestari, P#+ se$aku dosen "em%im%ing yang te$a# mem%erikan saran dan %im%ingannya ke"ada dr& !dadi Sad#ana, '&es, S"&P- se%agai "enguji $a"oran ak#ir "ene$itian, dan teman.teman serta semua "i#ak yang te$a# mem%antu "enye$esaian artike$ karya tu$is i$mia# ini&
DA/TAR PUSTAKA -. Indonesian Soiety of Intensi=e are !nit& ited 2(1( -gust 17& -=ai$a%$e
from : #tt":???&"erdii&org 2. 'aureen & Iu Ti"s for Patients and Fami$ies -rti$e& ited 2(1( -gust 17&
-=ai$a%$e from : ???&mediinenet&omsri"tmainart&as"Karti$ekey4723 4. Liana *', +a=id , 'arin B, >itoria JF& Effets of an -nti%ioti y$ing
Program on -nti%ioti Presri%ing Praties in an Intensi=e are !nit& 2((0 ited
2(1(
-gust
17&
-=ai$a%$e
from
:
#tt":???&
n%i&n$m&ni#&go="u%med19243(2 5. *egiona$ Bea$t# Forum BG Sout# East -sia& -nti%iotik& >o$ume 2, num%er
2& 2((7 ited 2(1( -gust 17& -=ai$a%$e from : #tt":???&searo&?#o&intE@ 6. Badi !& Penggunaan -nti%iotik di *S! +*& Soetomo Sura%aya dan *S +*&
ariadi semarang& Lokakarya nasiona$ "ertama : stategy to om%at t#e
10
emergene and s"ead of antimiro%ia$ resistant %ateria in Indonesia& 8andung : +itjen Pe$ayanan 'edik +e"kes *I 2((9 : 2/.33& . Sastroasmoro S, Ismae$ S& +asar.+asar 'etodo$ogi Pene$itian $inis& Jakarta :
Sagung Seto 2((/ 7. +iretorate )enera$ of 'edia$ are 'inistry of Bea$t# *e"u%$i of
Indonesia& -ntimiro%ia$ *esistane, -nti%ioti !sage, and Infetion ontro$& 2((9 8. BG o$$a%orating entre for +rug Statisti 'et#odo$ogy& -natomi
T#era"eutia$ #emia$ $assifiation inde6 ?it# +efined +ai$y +oses ;+++s<& Gs$o, @or?ay 2((3& ited 2(1( -gust 17& -=ai$a%$e from : ???&?#o&noatdd 9. )yssens I, >an den 8roek PJ, u$$%erg 8J, Bekster Y-, >an der 'eer J'&
Mua$ity e=a$uation of antimiro%ia$ t#era"y& In : )ri%nau F, orstanje J--B, >er%urg#
B-,
manusri"tommissie&
G"timiing
antimiro%ia$
drug
uti$iation& - met#od for antimiro%ia$ drug use e=a$uation& J -ntimir #emot#er 12 3( : 420.424 -0. Badi !& -nti%ioti !sage and -ntimiro%ia$ *esistane in Indonesia&
Sura%aya : -ir$angga !ni=ersity Press 2((/
19