Memberikan nutrisi lewat NGT
Analisis Sintesis Tindakan Memberikan makan, minum, obat lewat NGT Pada Ny. P Di Ruang Flamboyan 3 RSUD SALATIGA
Nama Mahasiswa
: YULIA RISDIYANTI
NIM
: P2722001234
Ruang
: FlAMBOYAN 3 RSUD SALATIGA
Tanggal
: 30 Oktober 2017
A. Identitas klien Nama klien
:
Ny. P
Umur
:
68 Tahun
RM
:
Alamat
:
Keluhan Utama:
B. Diagnosa medis C. Diagnosa keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi tidakadekuat D. Data Pendukung Diagnosa Keperawatan DS : DO : E. Dasar Pemikiran F. Prinsip Tindakan Keperawatan PELAKSANAAN a. TAHAPAN PRA ORIENTASI 1) Dekatkan alat kesamping klien 2) Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya 3) Mencuci tangan b.
TAHAP ORIENTASI 1) Memberi salam kepada pasien dan menyapa nama pasien 2) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 3) Menanyakan kesetujuan/ kesiapan klien
c. TAHAP KERJA
d. TAHAP TERMINASI
Memberikan nutrisi lewat NGT
a. Evaluasi klien setelah terpasang NGT b. Rapikan alat-alat c. Berpamitan dengan klien d. Mencuci tangan i.Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan.
G. Analisa sintesa tindakan keperawatan Pasien penurunan keaadaran
Pasien memerlukan nutrisi
Pasien tidak ada reflek menelan
Lakukan pemasangan NGT
Nasogastric tubes (NGT) merupakan selang yang dimasukkan menuju lambung melalui hidung dan digunakan hanya dalam waktu yang singkat. (Metheny, 2001). Pemasangan NGT dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan ulserasi dan infeksi atau yang biasa diistilahkan sebagai nasogastric tube syndrome. Prioritas utama dalam penggunaan NGT adalah mempertahankan jalan napas efektif dan melepaskan ketergantungan terhadap NGT sedini mungkin (Agha, 2011). Pemasangan NGT dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami gangguan saluran pencernaan atas seperti stenosis esofagus, tumor mulut, faring, maupun laring. Beberapa fungsi pemasangan NGT pada pasien diantaranya mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam lambung (cairan, udara, darah, racun), memasukan cairan (memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi), membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung, persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia, serta menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan operasi pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu recovery (pemulihan dari general anaesthesia) ( Asmadi, 2008.) Beberapa metode digunakan untuk mengukur panjang selang yang masuk kedalam lambung. Metode tradisional dengan mengukur selang dari prosesus xifoideus di sternum ke hidung dan belok ke daun telinga bawah. Metode Hanson yaitu mula-mula ukur 50 cm pada selang, beri tanda. Kemudian lakukan pengukuran dengan metode tradisional, beri tanda. Selang yang dimasukkan pertengahan antara
Memberikan nutrisi lewat NGT
tanda pertama dan tanda kedua (Asmadi, 2008.). Sebuah studi kasus yang dilakukan oleh Riaz Agha terhadap pasien kecelakaan lalu lintas di RS Cambridge menunjukkan gambaran pemasangan NGT melalui foto thorax (Agha, 2011). Hasil foto thorax menunjukkan dislokasi pemasangan NGT menuju lower lobus paru sedangkan auskultasi mengindikasikan selang sudah masuk dengan aman di lambung. Menurut Riaz, panjang selang bukan masalah mendasar.
Riaz menyarankan pemasangan selang
sepanjang 30 cm kemudian memastikan ketepatan posisi selang melalui radiografi. Setelah dipastikan selang masuk ke esofagus, selang dapat dimasukkan lebih dalam sesuai dengan panjang selang yang sudah ditandai. Meskipun metode tersebut lebih menjamin keamanan pasien, tetapi dari segi biaya tidak efektif sehingga penggunaan metode tersebut hanya disarankan bagi pasien yang memiliki riwayat dislokasi dan komplikasi pemasangan NGT (Agha, 2011). Manfaat tindakan pemasangan NGT: - Untuk perantara pemberikan nutrisi dan memenuhi nutrisi kepada klien - Untuk memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran pencernaan. - Untuk mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam lambung (cairan, udara, darah, dan racun)
H. Bahaya dilakukannya tindakan memberikan makan, minum dan obat l ewat NGT a. Aspirasi b. Iritasi di lubang hidung saat selang dimasukkan c. Muntah d. Risiko masuk tersedak bila tidak pelan- pelan memasukkan cairan lewat selang NGT e. Risiko infeksi
I.
Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan di atas yaitu mengkaji kemungkinan adanya ketidakseimbangan nutrisi dan cairan yang mengindikasikan terjadinya dehidrasi.
J. Hasil Yang Didapatkan Setelah melakukan Tindakan S:O:-Tampak NGT terpasang -Residu tidak keluar A: Masalah teratasi sebagian P : Kolaborasi pemberian nutrisi dan obat
Memberikan nutrisi lewat NGT
K. Evaluasi Diri a. NGT terpasang pada posisi yang benar, untuk mencegah cairan keluar selang diklam. b. Mahasiswa harus lebih meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai prosedur pemasangan NGT dengan tepat untuk menghindari kemungkinan kesalahan penempatan selang NGT.
L. Daftar Pustaka Agha, R., Muhammed RSS. Pneumothorax After Nasogastric Tube Insertion. Journal of the Royal Society of Medicine Short Reports 2011; 2: 28. Alimul. Aziz. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan . Jakarta : Salemba ; 2006. Asmadi. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika. 2008. Aryani, Ratna. Prosedur Klinik Keperawatan Pada Mata Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Trans Info Media ; 2009.
Mengetahui Mahasiswa Praktikan
(…………………… )
Pembimbing Klinik/CI
(……………………… )