LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM NASOGASTRIC TUBE (NGT) Oleh Ananda Puspiasa!i" #$#%&'%'#'
1. Penge Pengert rtia ian n tentan tentang g tinda tindakan kan Selang Nasogastrik atau NG tube adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-obatan secara oral. Juga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi dari lambung dengan cara disedot. 2. Tuu Tuuan an dari dari tind tindak akan an !engeluarkancairan atau isi lambung dengan cara menghisap apa yang ada dalam lambung "cairan, udara, darah atau racun#, untuk memasukan cairan "memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi#, untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung, persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia, menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan operasi pneumonectomy, untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung se$aktu reco%ery "pemulihan dari general anaesthesia#, untuk mengambil specimen dari lambung untuk pemeriksaan laboratorium, untuk memberikan obat dan makanan secara langsung pada saluran pencernaan. &. 'ompetensi 'ompetensi dasar dasar lain yang yang harus dimili dimiliki ki untuk untuk melakukan melakukan tindakan tindakan tersebut. tersebut. Pera$at harus mengetahui tipe-tipe NGT, enis selang dan perencanaan kepera$atan untuk menghindari komplikasi. a. Tipepe-tipe ipe NGT NGT NGT tipe Salem Sump, (e%in, !iller-)bbott !iller-)bbott untuk *ecompression. • NGT tipe duo, *obho++, (e%in untuk +eeding "ge%age#. • NGT tipe Sangtaken-lakemor untuk compression. • NGT tipe (e%in, d$alt, salem sumo untuk mengeluarkan isi lambung "la%age#. • Selang dimasukkan ke lambung melalui lubang hidung dan naso+aring, baik yang melalui selang berdiameter besar / 0r 12 atau / mm atau selang berdiameter kecil 0r 12 atau mm. Namun ada uga yang yang menggunakan orogastrik "selang dimasukkan ke lambung melalui mulut#, nasointestin "selang dimasukkan ke usus halus melalui lubang hidung dan naso+aring#, gastrostomi "selang dimasukkan ke lambung melalui lubang di dind ing
abdomen#, dan yeyunostomi "selang dimasukkan ke usus melalui lubang di dinding abdomen#. b. Jenis Selang Jenis selang berdasarkan panang yaitu selang p endek "selang nasogaster#. Selang ini terutama dirancang untuk mengosongkan lambung. )da & enis selang pendek, yaitu -
Selang e$ald yang mempunyai diameter besar dan biasa digunakan untuk membilas lambung. Selang ini uga bisa digunakan untuk mengeluarkan bekuan-bekuan darah pada pendarahan lambung. 'arena ukuran diameternya besar, selang ini sering
-
dimasukkan di mulut. Selang (e%in, merupakan enis yang paling banyak digunakan. erlumen tunggal terbu at dari karet atau plastik. iasanya klien lebih tahan terhadap selang plastik karena iritasi pada +aring dan esophagus lebih sedikit. *iameter yang umum dipakai adalah 13 0r " mm#. Selang berlumen tunggal hanya boleh dihisap secara terputus-putus.
-
Penghisapan yang terus-menerus akan menyebabkan mukosa lambung ikut terhisap. Sump tube adalah selang berlumen ganda. Selang kedua punya diameter lebih kecil yang memungkinkan udara masuk kedalam gaster. Secara teoritis selang ini dapat dihubungkan dengan alat penghisap yang bekera terus-menerus. 4dara yang akan masuk melalui selang sedikit, maka akan mencegah obstruksi selang utama dan terhisap mukosa lambung. Namun, selang ini mudah tersumbat dan mukosa sering terhisap.
'euntungan NG tubes ukuran kecil dengan ukuran besar adalah kurang menimbulkan trauma pada mukosa nasal baik selama pemasangan maupun NG tube insitu. Penggunaan NGT ukuran kecil sebagai tindakan propilaksis untuk pencegahan gastrooeso+ageal re+lu5 dan microaspiration isi lambung, ke dalam alan napas bagian ba$ah. c. Perencanaan kepera$atan untuk menghindari komplikasi, yaitu - 'omplikasi mekanis agar sonde tidak tersumbat maka pera$at atau pasien harus teratur membersihkan sonde dengan menyemprotkan air atau the sedikitnya tiap 23 am. )gar sonde tidak mengalami dislokasi maka sonde harus dilekatkan dengan sempurna di sayap hidung dengan plester yang baik tanpa menimbulkan rasa sakit dan posisi -
kepala harus lebih tinggi dari alas tempat tidur. 'omplikasi pulmunal, yaitu aspirasi. 6ara mencegah komplikasinya dengan cara mengatur kecepatan aliran nutrisi enteral agar tidak terlalu cepa t dan letak sonde mulai
hidung sampai ke lambung harus sempurna. 4ntuk mengontrol letak sonde tepat di -
lambung dapat menggunakan stetoskop. 'omplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan sonde dapat dihindari dengan cara sebelum sonde dimasukkan, harus diukur dulu panang sonde yang diperlukan dari permukaan lubang hidung sampai uung distal sternum. 'emudian sonde diberi tangda setinggi permukaan lubang hidung dan harus diletakkan secara sempurna di sayap hidung dengan plester yang baik tanpamenimbulkan rasa sakit. Terakhir adalah dengan sering mengontrol letak tanda sonde, apakah masih tetap atau berubah.
3. 7ndikasi, kontraindikasi dan komplikasi dari tindakan. 7ndikasi Pasien dengan distensi abdomen karena gas,darah dan cairan • 'eracunan makanan minuman • Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT • Pasien yang memerlukan NGT untuk diagnosa atau analisa isi lambung • Tingkat kesadaran menurun, kesulitan menelan. • 'ontraindikasi NGT tidak dianurkan kepada beberapa pasien yang bisa mengakibatkan bahaya se$aktu memasang NGT,seperti 'lien dengan sustained head trauma, ma5illo+acial inury, atau anterior +ossa skull +racture. • !emasukan NGT begitu saa melalui hidung maka po tensial akan mele$ati cribo+orm plate, •
•
ini akan menimbulkan penetrasi intracranial. 'lien dengan ri$ayat esophageal stricture, esophageal %arices, alkali ingestion uga beresiko untuk esophageal penetration. 'lien dengan 'oma uga potensial %omiting dan aspirasi se$aktu memasukan NGT, pada tindakan ini diperlukan tindakan proteksi seperti air$ay dipasang terlebih dahulusebelum
•
NGT. Pasien dengan gastric bypass surgery yang mana p asien ini mempunyai kantong lambung yang kecil untuk membatasi asupan makanan konstruksi bypass adalah dari kantong lambung yang kecil ke duodenum dan bagian bagain usus kecil yang menyebabkan
'omplikasi yang dapat teradi dalam pemasangan NGT
a. 'omplikasi mekanis, yaitu berupa tersumbatnya sonde dan dislokasi sonde, misalnya ketidaksempurnaan melekatnya sonde dengan plester di sayap hidung. b. 'omplikasi pulmonal seperti aspirasi karena pemberian NGT +eeding yang terlalu cepat. c. 'omplikasi yang disebabkan karena tidak sempurnanya posisi sonde, misalnya menyerupai erat, menyerupai simpul dan apabila sonde terus meluncur ke duodenum atau eunum maka dapat menyebabkan diare. d. 'omplikasi yang disebabkan karena 8at nutrisi yang diberikan. . )lat dan bahan yang diperlukan. Slang nasogastrik sesuai ukuran "ukuran 13-19 +r#, pelumas atau elly, spuit beruung kateter : ml, stetoskop, lampu senter; pen light, klem, handuk kecil atau perlak, tissue, spatel lidah, sarung tangan dispossible, plester. <. )spek keamanan dan keselamatan yang harus diperhatikan. - 6uci tangan sebelum dan sesudah prosedur untuk mencegah terba$anya kuman abnormal
-
ke dalam cairan tubuh pasien yang bisa menghasilkan reaksi in+eksi. Pera$at menggunakan sarung tangan selama prosedur pelaksnaan untuk mencegah
kontaminasi dengan cairan tubuh dari klien. - Posisi klien semi +o$ler. - NGT ; Sonde dipasang selama = hari "ganti setiap = hari sekali#. - 4ntuk bayi baru lahir dan prematur, pemasangan NGT menggunakan prinsip steril. =. Protocol atau tahap prosedur tindakan. a. 7denti+ikasi klien dan kai kebutuhan klien akan pemasangan NGT. b. 'ai tempat pemasangan Tutup hidung kiri dan kanan secara bergantian sambil minta klien untuk bernapas, kai c. d. e. +.
re+le5 gag, kai adanya ri$ayat perdarahan hidung, operasi nasal dan de%iasi septum. 6ek instruksi dokter untuk pemasangan NGT dan perhatikan ad$al makan klien. 6uci tangan dan siapkan alat. Jelaskan prosedur pada klien dan bantu klien ke posisi semi +o$ler atau +o$ler. Pasang handuk kecil di dada klien, letakkan tissue pada tempat yang mudah diangkau
klien. g. Persiapan intubasi siapkan suntikan besar dan plester hipoalergenik> tempatkan bengkok disisi tubuh klien yang terdekat dengan pemasang. h. Pakai sarung tangan bersih. i. uka NGT dan tentukan batas selang yang akan dimasukkan ke gaster "tandai titik dengan plester#. 6ara menandai batas selang, yaitu - !etoda tradisional selang diukur mulai dari uung hidung ke uung telinga kemudian ke sternum.
-
!etoda hanson tandai pada selang sepanang : cm, lalu lakukan metoda tradisional. Pangang selang yang dimasukkan berada di tengah antara titik : cm dan titik
.
pengukuran metoda tradisional. eri elly pada uung selang 1:-2: cm, minta klien rileks dan bernapas normal. !asukkan selang ke hidung sampai naso+aring posterior dengna perlahan tapi tegas. !ungkin klien
akan muntah. k. 0leksikan kepala klien setelah selang mele$ati naso+aring. !inta klien untuk menelan l.
sali%anya untuk memudahkan selang masuk. !asukan selang sampai titik yang ditandai. Jangan memaksa memasukkan selang ika
terasa ada tahanan atau klien tampak ingin muntah, batuk atau sianosis. m. 6ek tempat pemasangan dengan cara aspirasi isi lambung "cek keasaman cairan lambung menggunakan kertas lakmus#, auskultasi dikuadran kiri atas abdomen saat memasukkan udara 1:-2: ml dengan cepat kedalam lambung dan lakukan ? ray terutama untuk selang diameter kecil. n. (akukan +iksasi dengan plester hipoalergenik dan kembalikan klien pada posisi semula. o. @apikan alat dan lepas sarung tangan. p. 6uci tangan dan dokumentasi 9. Aal-hal penting yang harus diperhatikan bagi pera$at dalam melakukan tindakan. - NGT ; Sonde dipasang selama = hari "ganti setiap = hari sekali#. - Selama pemasangan NGT angan sampai dilepas sebelum di+iksasi. - 0iksasi dimulai dan diakhiri di batang hidung. - NGT angan di+iksasi atau di klem ketika di insersikan. - Tindakan yang dilakukan tidak harus berurutan sesuai petunuk, yang penting masih mempertahankan prinsip.
B. Aal-hal penting yang harus didokumentasikan setelah melakukan tindakan. Nama klien yang diberikan cairan, pera$at yang melakukan tindakan, tanggal dan $aktu pemberian cairan, lokasi dipasangnya NGT, enis nutrisi yang telah diberikan pada klien, ukuran dan enis selang NGT, kecepatan pemberian, tanda-tanda komplikasi, respon klien terhadap terapi yang telah diberikan. SUMBER !ur$ani, ). "2::9#. Keterampilan dasar praktek klinik keperawatan. Cogyakarta Penerbit
0itramaya. Sta++ *''*. "2::<#. Panduan praktikum keperawatan dasar II. Jakarta (embaga Penerbit 047.
Sukentro, T. DPemasangan Nasogastric Tube "NGT#.E Style sheet http;;bedahumum.com;bu;inde5.phpF optioncomHcontentI%ie$articleIid2<pemasangan-nasogastric-tubengtIcatid&artikelI7temid "Tanggal unduh 2 No%ember 2:1:#. Tarigan, !. DTerapi NGT "Naso Gastric Tube# dan 7 "7ntra%ena#E. Style sheet. http;;$$$.scribd.com;doc;2B==1&=9;terapi-NGT "Tanggal unduh 2 No%ember 2:1:#.