ANALISIS SOSIAL
Analisis sosial merupakan usaha untuk menganalisis sesuatu keadaan atau masalah sosial secara objektif. Analisis sosial diarahkan untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai situasi sosial dengan menelaah kaitan-kaitan histories, struktural dan konsekuensi konseku ensi masalah. Analisis sosial akan mempelajari struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena sosial, kaitan-kaitan aspek politik, ekonomi, budaya, buda ya, dan agama. Dengan mempelajari institusi-institusi tersebut masalah sosial dapat dilihat dari knteks yang lebih dalam. Sehingga dapat dilakukan aksi yang tepat untuk menyelesaikan masalah sosial tersebut.
Menurut John Prior analisa sosial dapat dibagi ke dalam lima dimensi, yaitu: 1.
Dimensi Ekonomis Mulai dari menggambarkan bagaimana kenyataan ekonomis dari situasi, yang
di
dalamnya
masyarakat
menemukan
dirinya.
Dimensi
ekonomi
dalam
banyak
hal
sangat fundamental dan mempengaruhi apa yang terjadi pada dimensi-dimensi lain. 2.
Dimensi Politik Hal ini berkaitan dengan penggunaan kekuasaan di dalam masyarakat siapa yang
menentukan undang-undang dan melaksanakannya dan demi keuntungan siapa. Yang terpenting ialah kenyataan ketidakadilan yang begitu biasa dalam politik. 3.
Dimensi Sosial Dimensi sosial lebih mengarah pada perhatian terhadap kelompok-kelompok basis yang
membentuk masyarakat, yakni kelompok petani, pekerja/buruh, tuan-tuan tanah dan kelompok orang kaya pada umumnya. Perhatian juga terhadap realitas kelas-kelas, masyarakat, struktur keluarga, persekolahan, pemeliharaan kesehatan, dan sistem legal. 4.
Dimensi Kultural Dimensi ini secara mendasar lebih berhubungan dengan sistem nilai yang dianut oleh
masyarakat, yang meresap lebih jauh didalam motivasi mereka, misalnya mereka bertindak menurut cara yang mereka biasa bertindak. 5.
Dimensi Religius Menurut
istilah
ilmu
pengetahuan sosial
hal
ini
biasanya
tergolong
dalam
dimensi kultural, namun karena hal ini penting sebagai dimensi yang terdalam dari
masyarakat, dimana masalah-masalah terakhir dipertanyakan dan tinjauan dunia yang menyeluruh diintegrasikan, hal itu meminta perhatian istimewa dari manusia.
Dimensi Analisa Sosial diatas dianalisa dengan menggunakan 3 pendekatan , yaitu: 1.
Pendekatan analisis fenomenalis – historis Dalam analisis ini menempatkan problem yang sedang diselidiki dalam konteks
sejarah seturut pandangan masyarakat setempat yang dibandingkan dengan dokumendokumen
seperlunya.
masyarakat.
Analisa
Analisis ini
ini
ditempatkan
dimunculkan
dari
dalam
konteks
pengikut-sertaan
sejarah
dalam
perjuangan
kecemasan
dan
pengharapan yang telah dialami selama ini. 2.
Pendekatan analisis struktural – budaya (semiotik) Melalui analisis ini dipahami sistem pemahaman budaya dibalik pengalaman
masyarakat menata
yang
dipakai
tingkah
oleh
lakunya.
orang
Yang
setempat
dianalisis
untuk
misalnya,
menafsirkan simbol-simbol
pengalaman bahasa,
dan
tingkah
laku, dan benda. 3.
Pendekatan analisis sosiologis Meneliti
tua
dan
situasi
muda,
pria
seturut dan
golongan-golongan
wanita,
desa
dan
masyarakat.
kota,
petani,
Contohnya,
buruh,
golongan
pedagang,
orang
kebanyakan, dan orang elite.
Pada
dasarnya
semua
realitas
sosial
dapat
dianalisis,
namun
dalam
konteks
transformasi sosial, maka paling tidak objek analisa sosial harus relevan dengan target perubahan sosial yang direncanakan yang sesuai dengan visi atau
misi organisasi.
Secara umum objek sosial yang dapat di analisis antara lain; 1. Masalah-masalah
sosial,
seperti;
kemiskinan,
pelacuran,
pengangguran,
kriminilitas 2. Sistemsosial
seperti:
tradisi,
usha
kecil
atau
menengah,
sitem
pemerintahan,
sitem pertanian 3. Lembaga-lembaga pedesaan.
sosial
seperti
sekolah
layanan
rumah
sakit,
lembaga
4. Kebijakan public seperti : dampak kebijakan BBM, dampak perlakuan sebuah UU.
Ada beberapa tahap yang dapat dilakukan dalam analisis sosial, antara lain: 1.
Memilih dan menentukan objek analisis Pemilihan
sasaran
masalah
harus
berdasarkan
pada
pertimbangan
rasional dalam arti realitas yang dianalsis merupakan masalah yang memiliki signifikansi sosial dan sesuai dengan visi atau misi organisasi. 2.
Pengumpulan data atau informasi penunjang Untuk dapat menganalisis masalah secara utuh, maka perlu didukung dengan data dan informasi penunjang yang lengkap dan relevan, baik melalui dokumen
media
massa,
dilapangan. Re-cek data
kegiatan
atau
observasi
informasi
maupun
mutlak
investigasi
dilakukan
untuk
langsung menguji
validitas data. 3.
Identifikasi dan analisis masalah Merupakan dikumpulkan.
tahap
Pemetaan
menganalisis beberapa
objek
variable,
berdasarkan
seperti
data
keterkaitan
yang aspek
telah politik,
ekonomi, budaya dan agama dilakukan pada tahap ini. Melalui analisis secara komphrehensif diharapkan dapat memahami subtansi masalah dan menemukan saling keterkaitan antara aspek. 4.
Mengembangkan presepsi Setelah di identifikasi berbagai aspek yang mempengaruhi atau terlibat dalam
masalah,
pandang implikasi
selanjutnya
yang objektif. konsekuensi
dikembangkan
pada dari
tahap objek
ini
presepsi akan
masalah,
atas
muncul serta
masalah beberapa
sesuai
cara
kemungkinan
pengembangan
beberapa
alternative sebagai kerangka tindak lanjut. 5.
Menarik kesimpulan Pada tahap ini telah diperoleh kesimpulan tentang; akar masalah, pihak mana saja yang terlibat, pihak yang diuntungkan dan dirugikan, akibat yang dimunculkan secara politik, sosial dan ekonomi serta paradigma tindakan yang bisa dilakukan untuk proses perubahan sosial.
Masalah sosial juga dapat diselesaikan menggunakan analisis SWOT, Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu : 1. Strength (S),
adalah
situasi
atau
kondisi
yang
merupakan
kekuatan
dari
organisasi atau program pada saat ini. 2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini. 3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi
dan
memberikan
peluang
berkembang
bagi
organisasi
dimasa
depan. 4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang
dari
luar
organisasi
dan
dapat
mengancam
eksistensi
organisasi
dimasa depan. Selain
empat
penganalisaannya akan tergantung
pada
komponen
dasar
berkembang
menjadi
kondisi
organisasi.
ini,
analisa
beberapa
Sebenarnya
SWOT,
Subkomponen
masing-masing
dalam
proses
yang jumlahnya
subkomponen
adalah
pengejawantahan dari masing-masing komponen, seperti Komponen Strength mungkin memiliki 12 subkomponen, Komponen Weakness mungkin memiliki 8 subkomponen dan seterusnya.
Sumber: http://materipmii.blogspot.co.id/2013/10/analisis-sosial-ansos.html Lalu, Y. 2007. Katakese Umat. Kanisius, Yogyakarta.