Nama : Fitria Ulfah Rahman Kelas : XII MIPA 2
Judul
: Infinitely Yours
Pengarang
: Orizuka
A. Sinopsis Di bawah sihir pemandangan alam dan romantisme Korea, dua kepribadian yang bertolak belakang berpetualang bersama. Menciptakan perjalanan tour yang penuh dengan kejadian yang tidak terduga oleh keduanya. Rayan yang mempunyai sifat dingin, cuek, sinis, perfeksionis serta kalem harus bertemu dengan Jingga yang mempunyai karakter yang berbeda 180º dengannya. Dikarenakan Rayan me mpunyai tujuan yang lebih utama dibalik tournya ke Korea dia pun akhirnya kabur dari rombongan serta agenda tour untuk menemui mantan kekasihnya — Mariska. Mariska. Jingga yang menjadi pasangan tour Rayan pun pada akhirnya ikut bersama Rayan untuk mencari Mariska. Ia menemui Mariska dengan tujuan untuk meminta penjelasan dan alasan mengapa ia lebih memilih menikah dengan pria Korea dan malah memutuskan hubungan dengannya yang sudah terjalin selama 10 tahun.Dengan sifatnya yang ceria, easy going dan apa adanya, Jingga mampu mengembalikan diri Rayan yang patah hati karena kejadian tersebut.Karena sudah terpisah dari rombongan akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menjalani tournya sendiri dengan nama yang diberikan Jingga “Tour Romantisme Korea”. Dari Korea”. Dari sanalah kejadian yang tak pernah mereka duga terjadi dan menyebabkan benih-benih cinta tumbuh diantara keduanya.Namun hubungan mereka tak berjalan mulus karena ada pihak ketiga yaitu Yun Jae pria Korea yang sempat disukai dan di idolakan Jingga ternyata juga menyukai Jingga dan menyuruh Rayan agar tidak mendekati Jingga lagi.Tapi takdir kembali menyatukan mereka, seperti dua kutub magnet yang berbeda yang akan saling tarik menarik satu sama lain, mereka dengan segala perbedaan akhirnya kembali tertarik untuk bersama dan bersatu, melengkapi segala kekurangan yang mereka miliki. B. Unsur Intrinsik
Tema : Percintaan Bukti : Jingga merasa tidak bisa lebih bahagia lagi da ri ini. Seorang Rayan bisa mengatakan ‘aku cinta padamu’ padanya, dalam bahasa Korea, di tengah musim semi di atas jembatan anak sungai Cheonggye. Negeri ini ternyata memang magis dan penuh akan keajaiban. Penokohan 1. Rayan
Sinis Bukti : “Pokoknya panggil saya Rayan, nggak usah pakai embel-embel. Kalo bisa nggak usah panggil sekalian.” Rayan mencoba menutup pembicaraan, lalu kembali menghadap jendela. Selama beberapa saat, Jingga terdiam. Mau tak mau, Rayan jadi berpikir, apa mungkin Jingga tersinggung oleh kata-katanya. Rayan memang bisa jadi sinis jika sudah merasa sangat terganggu. Kasar Bukti : “Saya tidak ingat pernah memintamu untuk menemani.” Rayan melirik Jingga. “Dan, untuk kamu tahu, tarif kamarmu semalam sekitar 2,5 juta. Itu sama sekali tidak wajar untuk bantuan yang sama sekali tidak pernah saya minta.” Egois Bukti : “Kamu kok tidur di atas? Saya tidur di mana?” seru Jingga membuat Rayan berdecak, kedua kelopak matanya seperti ditempel oleh lem besi. “Di bawah,” gumamnya sambil menurunkan bedcover menggunakan kaki. Ketika ia akan kembali tidur, Jingga memukul lagi kepalanya dengan bantal. Bertanggung jawab Bukti : “Saya sudah transfer lima juta ke rekening yang kamu kasih,” kata Rayan sementara Jingga menerima struk itu dan membacanya. Rayan lantas mendesah, “Mahal sekali mainan begitu saja.” Jingga sedapat mungkin mengontrol ekspresinya. “Yang mahal itu segala perjuangannya, Om... Saya sudah menempuh perjalanan jauh demi menjadi Master, dan itu tidak akan bisa terganti oleh uang sekalipun.” 2. Jingga Ceroboh Bukti : Jingga meneguk ludah, merasa sangat bodoh karena tidak membaca itinerary tahun ini dengan seksama. Tahun lalu, saat ia ikut tour ini, mereka menunggu di depan terminal, jadi ia pikir tahun ini pun akan demikian. “Tahun lalu kayaknya di depan terminal, Pak?” Jingga mencoba-coba. “Memang, tapi tahun lalu kita ditegur petugas, jadi tahun ini dipindah k e dalam. Peserta tour kali ini lebih banyak dari tahun kemarin, Mbak.” Jingga mengangguk-angguk, segera mengakui kesalahannya. Harusnya, ia tetap membaca itinerary tahun ini. Periang Bukti :
“Kyaaak! Itu lucuuuuu!” Jingga sekarang melesat kea rah dua manekin yang mengenakan sepasang hoodie. “Rayan! Ini namanya couple T!” Ramah dan sopan Bukti : Jingga menatap wanita itu, lalu tersenyum ramah. “Jeogiyo… bagaimana dompet itu bisa ada pada anda?” (Jeogiyo = permisi) .......... “Maaf, ajumeoni. Dompet itu milik temanku, kemarin ia kehilangan,” Jingga mengeluarkan senyum terbaiknya, tapi wanita itu memicing tak percaya. “Kalau tak percaya, buka saja paspor yang ada di dalam dompet itu.” Cerdas Bukti : Setelah semua orang selesai mendaftarkan bagasi, Darma memandu mereka menuju ruang tunggu. Sekarang, semuanya sudah sibuk bercengkrama, berkenalan satu sama lain. Jingga sendiri sudah bisa mengingat nama semua peserta tour yang berjumlah dua puluh delapan orang dalam waktu singkat, dan sekarang sibuk dengan playlist iPod.
Latar 1. Tempat Di dalam cable car Bukti : Rayan tidak kunjung berkomentar, jadi Jingga meliriknya. Pria itu sedang duduk di kursi lipat yang menempel pada salah satu dinding cable car, menatap muram keluar jendela. Jingga mengambil Instax, lalu diam-diam memotret Rayan. Ia pun segera menempelkan hasilnya pada buku catatan perjalanan Rayan dan menulis ‘in cable car’. Hotel Bukti : Jingga mengikuti Rayan masuk ke lobi hotel, lalu tercengang saat menatap interiornya. Ia pikir ia akan mendapati lobi mewa h dengan langit-langit tinggi dan pilar-pilar besar yang intimidatif, ia salah. Hotel mewah ini terasa paling familiar yang pernah ia masuki. Dengan interior minimalis perpaduan warna merah dan kuning, lobi hotel ini terasa sangat elegan sekaligus homy, dan sama sekali tidak membuatnya merasa canggung. Bandara Incheon Bukti : Sekarang penderitaan itu berakhir karena mereka telah tiba di bandara international Incheon. Setelah turun dari pesawat dan lolos dari karantina – pemeriksaan suhu tubuh- mereka menaiki kereta shuttle yang sangat nyaman
2.
3.
menuju bangunan utama bandara. Selepas imigrasi, pengambilan bagasi dan pabean, mereka bergerak menuju lobi kedatangan. Waktu Musim semi o Bukti : Jingga merasa tidak bisa lebih bahagia lagi dari ini. Seorang Rayan bisa mengatakan ‘aku cinta padamu’ padanya, dalam bahasa Korea, di tengah musim semi di atas jembatan anak sungai Cheonggye. Negeri ini ternyata memang magis dan penuh akan keajaiban. o Musim salju Bukti : Butiran-butiran salju melayang turun, entah bagaimana malah membuat perasaan Rayan semakin merasa hangat. Pemandangan seperti ini tak akan bisa ia lihat di Jakarta. Perasaan seperti ini juga. Malam hari o Bukti : Hari sudah beranjak gelap. Rayan dan Jingga sekarang sudah duduk di teras rumah yang menghadap ke pepohonan kering tertutup salju. Orang-orang rumah tidak memperbolehkan mereka membantu memasak, dan Min Jeong pun sudah ketiduran karena terlalu lelah. Suasana Bahagia Bukti : Rayan balas menatap Jingga, sudut bibirnya mulai terangkat. Rayan lupa kapan terakhir kali ia tersenyum selebar dan semudah ini, tetapi sekarang ia menginginkannya. Gadis di sampingnya ini memang aneh, tapi kadang-kadang, justru keanehan itulah yangmembuatnya menarik. Rayan seperti terhisap ke dalam dunianya, dunia ajaib yang penuh akan kejutan. Rayan memang masih belum terbiasa, tapi entah mengapa ia tidak merasa keberatan berada di dunia baru ini. Marah Bukti : Mata Jingga segera membelalak. Mulutnya terbuka lebar, tak percaya dengan komentar Rayan. Jingga lantas membuang muka. Bibirnya mengerucut, kedua tangannya bersedekap di depan dada. Rayan menggaruk tengkuk, bingung. Sepertinya bocah di sampingnya ini sedang merajuk atau apa. Kecewa Bukti :
Setelah mendapat tempat duduk, Rayan melemparkan pandangan keluar jendela. Langit yang kelabu dan salju yang turun semakin membuatnya tak suka dengan negara ini. Harusnya, Rayan tidak datang pada saat Korea sedang mengalami musim dingin Rayan menghela napas. Harusnya, ia datang musim panas dua tahun lalu. Sebelum semuanya menjadi rumit. Sedih Bukti : Jingga sendiri memberanikan diri untuk menatap Rayan, dan melambaikan tangannya kaku. “Bye bye.” Kalau Jingga melakukannya dengan nada caria seperti dulu, mungkin Rayan akan mengatainya dan menganggapnya kemali sok imut. Namun, Rayan tidak bisa. Hatinya sakit melihat Jingga yang sepe rti berusaha keras menahan tangis.
Alur Pada novel “Infinitely Yours” ini pengarang menggunakan alur maju (progresif), penulis menceritakan dari awal pertemuan yang tidak sengaja antara Jingga dan Rayan sampai akhirnya mereka menemukan kecocokkan satu sama lain karena ketidaksamaan sifat mereka. Bukti : Jingga melesat menuju kios aksesori, sementara Rayan memicingn ya. Rayan yakin ada sesuatu yang terjadi di toko kosmetik tadi, dan Rayan akan segera mencari tahu. Rayan menghampiri Jingga yang sudah sibuk mencoba-coba beberapa cincin dan gelang berkilauan. “Waaah bagus sekali!” pekik Jingga sambil mengacungkan sebuah cincin di jari manisnya ke depan wajah Rayan. “Ya kan?” “If you say so,” komentar Rayan, tak mengerti di mana letak bagusnya. “Cih,” cibir Jingga, lalu segera mencoba cincin-cincin lain dan kembali terpekik. “Yang ini juga bagus! Sayang mahal...” Sudut Pandang Pada novel “Infinitely Yours” ini pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Bukti : Rayan bermaksud melarang Jingga membuang uang, tapi gadis itu sudah keburu melesat ke toko cendera mata. Rayan menghela napas, lalu membuang pandangan kea rah Seoul yang indah. Dari tempatnya berdiri, Sungai Han tampak mengintip di antara gedung-gedung tinggi dan pepohonan. Amanat
Novel ini mengajarkan kita bahwa kita harus mengambil hal yang positif dari negara orang lain. Para remaja harus mencintai dan menghargai budaya negara mereka sendiri sebelum budaya negara orang lain. Kita juga harus berbuat baik pada orang lain, tidak boleh egois, kasar, sinis, dan menyepelekan orang lain. Serta jika dalam suatu perjalanan kita tidak boleh ceroboh agar tidak terpisah dari rombongan. Serta jangan terlalu menutup diri terhadap satu pilihan, masih ada kesempatan untuk mencoba plihan lain.
Gaya Bahasa Majas Polisindenton Gaya bahasa yang menyebutkan beberapa hal dengan menggunakan kata penghubung. 1. Sebelum benar-benar datang, Rayan sudah terlebih dahulu mencari informasi soal bandara ini. 2. Setelah mendapat tempat duduk, Rayan melemparkan pandangan keluar jendela. 3. Namun, Rayan segera menarik pikirannya saat melihat seorang pria kekar yang tengah bersemangat memasang gembok raksasa berwarna pink bersama kekaishnya beberapa metr di sampingnya. Majas Interupsi Gaya bahasa yang merupakan sisipan kata/frase di tengah-tengah kalimat untuk menegaskan maksud. 1. Dosa berat apa yang pernah ia – atau nenek moyangnya- lakukan sehingga harus mendapatkan pasangan tour seberisik Jingga. 2. Setelah turun dari pesawat dan lolos dari karantina – pemeriksaan suhu tubuhmereka menaiki kereta shuttle yang sangat nyaman menuju bangunan utama bandara. 3. Fentress Architect – firma arsitektur terkenal yang berlokasi di Dencer- memang mendesain terminal penumpang ini untuk menang. Majas Ekslamasio Majas eksklamasio adalah majas yang memakai kata-kata seru. 1. “Kyaaak! Itu lucuuuuu!” Jingga sekarang melesat kea rah dua manekin yang mengenakan sepasang hoodie. “Rayan! Ini namanya couple T!” Majas Hyperbola Majas hiperbola ini bisa diartikan sebagai pengungkapan dengan maksud untuk melebihkan dari kenyataan yang sebenarnya. 1. Sebentar lagi, ia akan sampai di Seoul, dan akhirnya bertemu pangeran berkuda putihnya.
C. Unsur Ekstrinsik 1. Bigorafi Penulis
Orizuka (nama asli Okke Rizka Septania) adalah pengarang novel remaja yang telah menghasilkan 18 karya. Satu di antaranya yaitu Summer Breeze telah diangkat ke layar lebar pada tahun 2008. Lahir di Palembang 26 tahun silam, penggemar thriller ini senang mempelajari bahasa asing. Selain menulis, di waktu luang ia gemar membaca, menonton, mendengarkan musik serta fangirling bersama para Kpoppers. Buku yang telah ditulisnya: 1. Me & My Prince Charming (Puspa Swara, 2005) 2. Summer Breeze (Puspa Swara, 2006) 3. Duhh… Susahnya Jatuh Cinta…! (Tanda Baca, 2006) 4. Miss-J (Tanda Baca, 2006) 5. High School Paradise (Puspa Swara, 2006) 6. Fight for Love! (Puspa Swara, 2007) 7. High School Paradise 2nd Half: Love United (Puspa Swara, 2008) 8. The Truth about Forever (GagasMedia, 2008) 9. 17 Years of Love Song (Puspa Swara, 2008) 10. The Shaman (GagasMedia, 2008) 11. FATE (Authorized Books, 2010) 12. Our Story (Authorized Books, 2010) 13. Infinitely Yours (GagasMedia, 2011) 14. Oppa & I (Penerbit Haru, 2011) 15. I FOR YOU (GagasMedia, 2012) 16. Best Friends Forever: High School Paradise Golden Goal (Puspa Populer, 2012) 17. With You (GagasMedia, 2012) 18. After School Club (Bentang Belia, 2012) 2.
Semua aspek kehidupan manusia : a. Moral Pada novel ini, nilai moral yang terdapat adalah berbuat ramah kepada orang lain. Bertanggung jawab atas tugas dan kesalahan, dan tidak egois. Contoh : 1. “Yak, sekarang saya mau mengabsen peserta tour. Berhubung rombongan kita kali ini agak besar, saya ingin membagi kelompok sesuai dengan tempat duduk di pesawat. Nanti, siapa pun yang ada di sebelah Anda, itu adalah pasangan Anda selama tour.” Darma menjelaskan….. 2. Jingga menatap wanita itu, lalu tersenyum ramah. “Jeogiyo… bagaimana dompet itu bisa ada pada anda?” (Jeogiyo = permisi) b. Budaya Pada novel ini, nilai budaya yang terdapat adalah budaya Negara Ginseng Korea Selatan. Novel ini memberikan kita pengetahuan tentang budaya Negara Korea. Tetapi sebagai warga Indonesia kita harus tetap mencintai, menghargai dan mengembangkan budaya kita sendiri. Kita juga bias mengambil positifnya saja dari budaya Korea Selatan.
Contoh : 1. “Remaja-remaja Indonesia harusnya lebih mencintai negaranya sendiri sebelum mencintai negara lain.” 2. “Ini adalah Geungjeongjeon, istana takhta raja. Istana ini adalah tempat raja untuk member deklarasi kepentingan nasional, juga untuk menerima tamu….” c. Sosial Pada novel ini, nilai sosial dapat kita lihat dari rasa peduli antara Rayan dan Jingga saat mereka terpisah dari rombongan. Saat salah satu membutuhkan yang satunya menolong. Novel ini juga mengajarkan kita berinteraksi dengan baik kepada orang lain bahkan yang tidak dikenal sebelumnya, agar menjalin silaturahmi dan menambah banyak teman. d. Agama Pada novel ini tidak terdapat nilai agama. e. Pendidikan Pada novel ini, nilai pendidikan yang terdapat adalah kita jadi tau budaya Negara Korea, dan bisa menambah wawasan tentang bahasa Korea. Contoh : 1. “Neomu neomu kamsahamnidaaa!” Jingga menundukkan kepala sembilan puluh derajat, sementara wanita itu mengibaskan tangan. (Neomu neomu kamsahamnida = terima kasih banyak)
Kelebihan Kelebihan novel “Infinitely Yours” ini adalah latar tempat yang diambil hampir seluruhnya di Korea Selatan. Banyak tempat-tempat di Korea Selatan yang bisa menjadi referensi bagi yang suka liburan. Serta di dalam novel ini terdapat dialog yang menggunakan bahasa Korea, sehingga kita bisa mengetahui beberapa kata atau kalimat dalam bahasa Korea, juga menambah wawasa tentang Negara Ginseng ini. Penulis juga membu at imajinasi yang luar biasa pada novel ini, pembaca dapat merasakan seperti berada di Korea Selatan saat membaca novel ini. Bahasa yang digunakan juga tidak terlalu rumit, sehingga membuat jalannya cerita mudah dipahami. Novel ini pun tidak hanya berpatok pada percintaan, juga ada komedi di nov el ini. Sehingga membuat pembaca tidak terlalu bosan saat membacanya. Kekurangan Kekurangan novel “Infinitely Yours” ini adalah terdapat beberapa adegan di bawah umur. Dan novel ini tidak memberi peringata adanya adegan tersebut.