1. Literasi sains dikembangkan sebagai upaya untuk member ikan gambaran pemahaman sains secara mendalam, bagaimana model implementasi yang efektif agar masyarakat khususnya dunia pendidikan MIPA dapat melek sains berikan penjelasan 2. Uraikan perspektif tentang alam menurut saudara berdasarkan fakta dan fenomena yang te rjadi serta didukung teori dan latar belakang religius 3. Sebutkan prinsip – prinsip pendidikan inklusif, jelaskan dan berikan pendapat bagaimana pengaruhnya terhadap pembelajaran MIPA 4. Berikan contoh dan penjelasan bentuk jaringan kerja interaktif pada aktivitas pembelajaran yang terintegrasi sistem kolaboratif 5. Jelaskan prinsip – prinsip pendidikan jarak jauh dapat dilaksanakan secara efektif dan berikan contoh program yang dijalankan pada pendidikan menengah dan pendidikan tinggi? 6. Sebutkan beberapa teori kebenaran yang pernah anda baca dengan serius dan berhubungan dengan pengetahuan anda tentang sains? 7. Berikan contoh kasus yang dapat mengelaborasi kesadaran sains kita 8. Jelaskan bagaimana aspek estetis pada sains mempunyai tempat di dalam kehidupan masyarakat modern 9. Apa perbedaan dan persamaan teori penciptaan alam semesta berdasarkan perspektif philosofis dan religius? 10. Berikan gambaran secara lengkap tentang karakteristik dan standar guru MIPA dilihat dari sudut pandang kompetensi dan keterampilan 11. Sebutkan prinsip – prinsip pendidikan inklusif, jelaskan dan berikan pendapat bagaimana pengaruhnya terhadap pembelajaran MIPA 12. Berikan contoh model kerjasama tim dan sistem kolaboratif pada proses pembelajaran yang terintegrasi, berikan kaitannya pada jaringan kerja interaktif
JAWABAN 3. Menurut
Abdul Salim Choiri (2009: 89) menyebutkan beberapa prinsip pendidikan inklusif sebagai
berikut a.
Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dasar yang lebih baik
b.
Setiap anak berhak memperoleh layanan pendidikan pada sekolah-sekolah yang ada di sekitarnya
c.
Setiap anak memiliki potensi, bakat, dan irama perkembangan masing-masing yang harus diberikan layanan secara tepat.
d.
Pendekatan pembelajaran bersifat fleksibel, kooperatif, dan berdayaguna
e.
Sekolah adalah bagian integral dari masyarakat
Dari penjabaran diatas menurut saya, jika dikaitkan dengan pembelajaran MIPA maka pada dasarnya setiap anak mempunyai hak yang sama yaitu mendapat pendidikan termasuk dalam pendidikan MIPA. Dari penjabaran tersebut juga kita bisa ungkapkan bahwa “sciene for all” yang semua orang berhak
menerima pembelajaran MIPA. Ruang lingkup media pendidikan inklusif sebaiknya mencakup semua jenis media pendidikan untuk semua peserta didik termasuk didalamnya anak berkebutuhan khusus, seperti: Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa, Tunalaras, Tuna Wicara, Tunaganda, HIV/AIDS, Gifeted, Talented, Kesulitan Belajar, Lamban Belajar, Autis, Korban Penyalahgunaan Narkoba, Indigo, dan lain sebagainya. Khusus untuk pembelajaran MIPA, memang tidaklah mudah mengajarkan dan mengaplikasikan konsep-konsep materi pada anak yang berkebutuhan khusus atau memiliki bakat istimewa.Tetapi hal itu bukan berarti mata pelajaran MIPA tidak dapat diberikan kepada mere ka. 6.
1.
TEORI KEBENARAN KORESPONDENSI
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. 2.
TEORI KEBENARAN KOHERENSI ATAU KONSISTENSI
Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataanpernyataan yang berhubungan secara logis. 3.
TEORI KEBENARAN PRAGMATIS
Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
7. obvervational
learning atau proses belajar dengan mengamati. Jika ada seorang "model" di dalam
lingkungan seorang individu, misalnya saja teman atau anggota keluarga di dalam lingkungan internal, atau di lingkungan publik seperti para tokoh publik di bidang berita dan hiburan, proses belajar dari individu ini akan terjadi melalui cara memperhatikan model tersebut. Terkadang perilaku seseorang bisa timbul hanya karena proses modeling. Modeling atau peniruan merupakan "the direct, mechanical reproduction of behavior, reproduksi perilaku yang langsung dan mekanis(Baran & Davis, 2000: 184). Sebagai contoh, ketika seorang ibu mengajarkan anaknya bagaimana cara me ngikat sepatu dengan memeragakannya berulang kali sehingga si anak bisa mengikat tali sepatunya, maka proses ini disebut proses modeling. Sebagai tambahan bagi proses peniruan interpersonal, proses modelingdapat juga terlihat pada narasumber yang ditampilkan oleh media. Misalnya orang bisa meniru bagaimana cara memasak kue bika dalam sebuah acara kuliner di te levisi. Meski demikian tidak semua narasumber dapat memengaruhi khalayak, meski contoh yang ditampilkan lebih mudah dari bagaimana cara membuat kue bika. Contoh diatas dapat mengelaborasi proses belajar dengan faktor-faktor kognitif dan behavioral yang memengaruhi seseorang dalam proses belajar yang bisa diterapkan dalam pelajaran sains kita 10. guru
MIPA tidak cukup hanya menguasai bahan pembelajaran, melainkan harus cerdas
dalam mengelola pembelajaran dengan memilih metode untuk mengembangkan kreativitas peserta didik yang diwujudkan dalam pembuatan perangkat pembelajaran yang berkualitas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan guru MIPA seyogyanya memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kreativitas dalam pemecahan masalah. Muatan pendidikan karakter perlu ditambahkan sebagai dampak pengiring pembelajaran agar nilai-nilai positif menjadi penyeimbang aspek kognitif yang selama ini dikedepankan dalam dunia pendidikan. Selain itu efektivitas pembelajaran dapat dicapai lewat pembelajaran yang dilakukan guru. Efektivitas merujuk pada aktivitas guru yang tidak semata-mata bertindak secara prosedural, tetapi juga mampu dan menggerakkan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
Aspek estetik pada sains dan terus memperluas perannya dengan turut serta mendorong tumbuhnya demokratisasi media lewat serangkaian program, yakni: 8.
(1) pendidikan kewarganegaraan (civic education); (2) pendidikan multikultural dalam berbagai perspektif lewat audio visual, baik agama, suku, ras dan golongan; (3) pengembangan demokratisasi penyiaran; serta (4) produksi audio visual. era 2010 adalah multidisiplin seni, teknologi dan pengetahuan.Maka, justru menumbuhkan karya-karya seni dengan ruang apresiasi yang beragam dan lebih muda. Maka, memproduksi seni pertunjukan
untuk 100 th TropenMuseum Amsterdam, juga menumbuhkan workshop film di berbagai wilayah kota untuk pertumbuhan generasi baru, serta mencari generasi baru seni.