Tentang Pengarang Buat perempuan yang lahir tanggal 14 Februari ini, menulis merupakan caranya berbagi pikiran, perasaan, mimpi, imajinasi, dan cita-citanya dengan orang lain. Ia ingin tulisannya bisa menggugah dan menginspirasi menginspirasi pembacanya, sama seperti tulisan kedua tokoh yang pertama-tama menginspirasinya menginspirasinya untuk menulis: almarhum Umar Kayam dan Jostein Gaarder. Banyak yang mengira Windhy mengoleksi kutipan orang-orang terkenal (mulai dari Ralph Waldo Emerson sampai Detektif Conan) yang sering ia selipkan dalam novel-novelnya. Padahal sebenarnya ia hafal! Kata-kata yang bagus itu langsung menempel hingga sewaktu-waktu dibutuhkan, ia tinggal mencomotnya dari ingatan dan sesekali mengecek ke Oom Google supaya lebih akurat. Sekarang ini, ka Windhy sedang sibuk bekerja sebagai abdi negara. Beberapa judul buku yang telah diterbitkan karya Ka Windhy ini diantaranya : Confeito
(2006)
She
(2007)
Run! Run! Run! (2007) Incognito
(2009)
Let Go
(2009)
Morning Linght (2010) Touché
(2011)
Sinopsis Novel Touché Riska seorang pelajar SMA memiliki kekuatan aneh, yaitu dapat merasakan perasaan orang yang disentuhnya, hidupnya berubah saat berteman dengan Indra dan Dani yang memiliki kekuatan yang sama dan kedatangan Pak Yunus, guru penggati yang memberikan informasi mengenai kekuatan mereka. Suatu hari Pak Yunus memberikan informasi tentang koki yang di culik oleh musuh abadi kaum touché, kaum yang memiliki kekuatan sentuhan. Tiba-tiba Pak Yunus dikabarkan menghilang. Riska, Indra, dan Dani menduga bahwa Pak Yunus telah diculik oleh musuh kaum touché , dengan kode puisi yang diberikan oleh penculik, mereka berusaha menyelamatkan Pak Yunus. Riska dan Dani berusaha memecahkan kode yang diberikan oleh pak Yunus, alhasil mereka tidak berdaya menghadapi tekateki puisi itu. Hanya Indra yang bisa memcahkannya, puisi tersebut mengarah ke sungai yang berada di Solo, kemungkinan pak Yunus di sekap disana, Indra tidak bisa memecahkan kode puisi tersebut tanpa bantuan pak Taufik guru geografinya. Saat Indra berfikir di kamarnya tiba-tiba Dani menelponnya dan mengajak Indra untuk makan bersamanya dan juga Riska di restoran cepat saji, dekat sekolah mereka. Saat Indra tiba ia duduk berdua dengan Riska, menunggu kedatangan Dani. Saat Dani datang mukanya biru seperti dipuli preman, saat Indra ingin menyentuh Dani tiba-tiba dani memegang tangannya dan menyuruh Indra untuk memesan makanan. Dani bercerita pada Riska bahwa ia telah dikeroyok oleh kakak kelas karena telah mendekati pacar kakak kelas mereka, Dani tidak bercerita kepada Indra karena ia tahu Indra akan membalas kakak kelas yang telah mengeroyok Dani berkali-kali lipat dari luka yang Dani alami toh Indra adalah atlit judo terbaik di sekolahnya. Ketika Indra mengantarkan pesanan Dani tiba-tiba Indra menyentuh Dani dengan tangan kosongnya, otomatis Indra dapat membaca pikiran Dani karena ia mempunyai kekuatan mind reader atau pembaca pikiran. Setelah tau apa yang terjadi Indra melesat pergi ke motornya dan membalas orang yang telah mengeroyok Dani. Keesokan harinya ada berita bahwa 4 kakak kelas dikeroyok oleh orang tak dikenal, Tari punya feeling bahwa orang yang memukuli kakak kelasnya itu tidak banyak karena jawaban mereka tidak sama, menurutnya orang yang memukuli kakak kelasnya itu ada satu orang, orang yang selevel dengan Indra. Saat Indra mengetahui letak penculik menyekap pak Yunus, ia dan Dani berencana berangkat ke Solo berdua. Mereka pergi ke rumah Riska lalu berdiskusi tentang keberangkatan Indra dan Dani, tapi Riska malah protes karena ia di anggap perempuan yang tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Akhirnya Indra terpaksa mengijinkan Riska untuk ikut bersama mereka. Dani tampak ragu tapi setelah ia mengingat kemampuan beladiri Indra, dia pun mengerti kenapa Indra mengijinkan Riska ikut dengan mereka. Hasil diskusi telah disepakati, mereka akan berangkat saat kelas 12 mengadakan UAN. Indra dan Dani pamit pulang, perjalanan pulang mereka tidak semulus keberangkatannya karena di
tengah jalan, mobil wagon warna hijau berhenti menyamping di depan mereka. Empat penumpang mobil turun kecuali sopir. Mereka berempat menarik Indra dan Dani dari sepeda motornya hingga mereka terjatuh. Saat Indra mencoba melawan, perutnya ditendang hingga tersungkur ke tanah. Seorang bria bertubuh gempal yang memakai sarung tangan putih menyuruh anak buahnya untuk membawa dani masuk ke mobil. Tangan kiri Indra berhasil lepas dari genggaman pria bertubuh besar itu, saat ia ingin melepas sarung tangannya tiba-tiba anakbuahnya memegangi tangannya lagi. Ketika melihat dani diseret masuk kemobilnya, mata Indra mulai mengkilat dan dengan mengerahkan seluruh tenaganya ia berhasil menjatuhkan dua pria yang memgangi tangannya. Indra melepas sarung tangannya dan menggertak pria bersarung tangan putih untuk melepaskan Dani. Mengingat pesan ‘bos’nya, ia terpaksa melepaskan Dani dan mereka bergegas pergi dari tempat itu. Melihat kejadian itu Indra khawatir bahwa kejadian itu akan menimpa Riska, Indra bergegas lari ke rumah riska kata mama Riska, ia pergi ke supermarket untuk membeli seuatu. Tanpa pikir panjang Indra bergegas pergi ke supermarket, tapi ia tidak menemukan Karena saking leganya, Indra menghela napas panjang. Mereka pulang bersama, Indra membawakan tas belanja Riska ke rumahnya. Indra bercerita bahwa ada orang yang ingin menangkap Dani, Riska menyadari bahwa Indra khawatir kepadanya dan memutuskan untuk pergi ke tempat Riska. The Empath atau Riska merasakan bahwa kekuatannya berevolusi, dia mampu merasakan perasaan prang lain tanpa menyentuh nya. Keesokan harinya, dua hari sebelum keberangkatan mereka ke Solo mereka berkumpul di ruang Geografi untuk mendiskusikan barang bawwan. Yang ditugaskan untuk membeli tiket untuk tiga orang adalah Dani. Setelah acara diskusi selesai Indra pergi ke aula untuk latihan judo, hanya Riska dan Dani yang masih berada di ruang Geografi. Riska bercerita tentang kekuatannya yang dapat merasakan perasaan orang lain tanpa disentuh, dan karena kekuatannya itu Riska merasakan bahwa Indra membencinya. Ketika Riska selesai curhat dan ingin pulang Indra menantinya di depan pagar sekolah dan memberikan Riska helm, pertanda bahwa Indra akan mengantarnya pulang. Hampir setengah jam keberangkatan kereta Riska masih belum datang. Indra dan Dani mencari tempat duduk di dekat pintu stasiun agar dapat melihat kedatanga Riska. Limabelas menit sebelum kereta datang Riska muncul dibalik gerbang stasiun, dia berlari ke arah Indra dan Dani sambil terengah-engah sampai-sampai dia lupa tidak membawa jaket dan sarung tangannya. Kereta datang dan mereka pun mencari gerbong mereka. Riska duduk dengan Dani sedangkan Indra berada di kursi 7A, kursi yang cukup jauh dari tempat Riska berada. Dani merenggangkan otot-ototnya setelah sampai di stasiun Solo Balapan, mereka melihat mobil wagon warna hijau di tempat parkir stasiun saat mereka keluar. Mereka bertiga bergegas pergi ke taksi terdekat dan mencoba
mengejar wagon hijau itu, tapi alhasil mereka kehilangan jejak. Indra memutuskan untuk pergi ke Keraton Surakarta Hadiningrat karena tempat itu dekat dari posisi mereka. Dugaan Indra benar bahwa wagon hijau itu berada di Keraton itu juga. Mereka berbaur dengan suasana sekitar dan mencari makan siang. Selesai makan siang Riska pergi ke toilet di temani Indra dan Dani, tapi ketika Riska masuk ke dalam toilet tiba-tiba Dani melihat salah seorang pria yang ingin menculiknya. Dani pun mencoba mengejarnnya tapi kehilangan jejak. Mereka lupa bahwa Riska ditinggal pergi dan akhirnya Indra memutuskan untuk kembali ke toilet. Dia sedikit lega karena Riska menunggu Indra di depan toilet. Tapi hati indra langsung kecut ketika melihat orang yang menculiknya semalam datang menghampiri Riska, karena Indra sangat gesit akhirnya Riska tidak diculik oleh pria itu. Mereka berdua berjalan untuk mencari dani ketika mereka ngobrol berdua, tiga orang pria bertubuh gempal muncul dihadapan mereka. Tiga pria itu menggiring Indra dan Riska ke dalam mobil wagon hijau. Sebelum masuk ke dalam mobil itu Indra berhasil menjatuhkan pria yang memegangi Riska dan Riska pun berhasil lari dari cengkraman penculik tersebut. Saat Indra mencoba lari dari penculik, ia disetrum oleh stun gun yang dibawa oleh pria bersarung tangan putih. Indra tak tertolong dan diculik seperti pak Yunus. Riska melaporkan kejadian itu pada Dani. Dani khawatir atas penculikan sahabatnya itu, ia pun pergi ke tempat Riska berada. Di tempat Indra di culik, ia di sekap dan di ikat duduk di kursi. Pria bersarung tangan putih dan memperkenalkan dirinya. Setelah pria gempal keluar dari ruangan itu, Indra buru-buru menelpon Dani. Sandi morse yang di berikan oleh Indra dimengerti oleh Dani. Riska dan Dani pun bergegas pergi ke tempat Indra diculik. Arman si penculik bersarung tangan putih mengetahui bahwa Indra telah menghubungi temannya dan akhirnya membawa pergi indra dari rumah itu. Indra meronta-ronta ketika diseret oleh Arman hingga pria gempal itu terjatuh. Dengan terpksa Arman mengeluarkan stun gun dan menyetrum Indra hingga pingsan. Riska dan Dani telah sampai di taman Jurug. Mereka mencari rumah tempat indra diculik dan menemukannya. Tetapi di dalam rumah tidak ada siapasiapa. Setelah putus asa dan ingin keluar, mereka mendengar suara aneh dari sebuah kamar, ternyata itu pak Yunus yang di ikat terlentang dikasur dan akhirnya menjatuhkan diri sehingga ada suara itu terdengar keluar. Mereka menanyakan keberadaan Indra dan pak Yunus menjawab bahwa Indra telah dibawa ke Temanggung. Dani dan Riska mengusulkan untuk pergi kesana sekarang, tetapi karena hari sudah malam akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat di Jurug hingga esok. Pak Yunus telah menyewakan mobil. Keesokan harinya mobil itu diantar ke rumah tempat mereka singgah. Setelah mereka menyiapkan segala sesuatu akhirnya mereka bergegas mencari Indra. Mereka bertiga mencari mobil wagon hijau di dalam villa sekitar air terjun Grojongan Sewu. Mereka tidak menemukan apa-apa karena villa tersebut sangat
banyak dan yang mencarinya hanya tiga orang. Indra tidak menyerah, ia memberi kode dengan cara menaruh botol air mineral di jendela villa dia disekap sehingga sinar matahari dipantulkan ke luar. Riska merasa silau karena ada cahaya yang menggaggu matanya, ia melihat ada cahaya dari jendela. Setelah dilihat dengan seksama ternyata itu hanya botol minuman biasa, tetapi setelah melewati villa itu, Riska melihat ada mobil wagon hijau yang diparkir di dalamnya. Mereka bertiga masuk kedalam secara paksa, pak Yunus mengalahkan semua pria bertubuh gempal itu tetapi tidak menemukan pria yang bersarung tangan putih. Pak yunus menemukan indra tertidur di lantai lemas karena belum makan selama sehari. Setelah Indra sadar, ia menyuruh Riska dan Dani untuk segera pergi dari tempat itu kalena pelaku penculikan itu adalah pak Yunus. Dani dan Riska segera lari keluar dan mencari bantuan. Mereka terkejut saat melihat Arman membawa senjata api dan menodongkannya ke Riska dan Dani. Pak Yunus ingin Indra mati, beliau menyuruh Indra meminum 2 pil bulat dan berwarna kekuningan. Indra bersedia meminumnya, akhirnya Indra terjatuh karena lemas. Riska menangis karena dia telah dikhianati oleh guru kesayangannya sendiri. Indra terjaga dan menemukan dirinya tertidur di rumah sakit. Ternyata pil yang diberikan oleh pak yunus bukan racun, melainkan vitamin. Jadi, kenapa pak yunus melakukan semua itu? Dan kenapa hanya indra yang diculik? Temukan jawabannya di Teenlit ‘TOUCHÉ’
Analisis Novel Touché Tema: Windhy Puspitadewi mengambil tema kehidupan dalam novel ini. Ia mengangkat sebuah kisah tentang penting nya hidup untuk orang lain. Alur: Alur dalam novel ini menggunakan alur maju, karena novel karya Windhy Puspitadewi yang berjudul touché ini dimulai dari perkenalan tokoh, pemunculan masalah/konflik, klimaks, hingga akhirnya ditutup dengan penyelesaian masalah. Tokoh & Penokohan: - Riska: tempramen: ‘...kau memang tidak pernah diajari sopan santun untuk menyapa ya?...’ Peduli: ‘..”masih ada sedikit darah” kata Riska sambil menunjuk bibirnya..’ - Indra: kuat: ‘..Indra mengerahkan semua tenaganya dan menjatuhkan dua pria yang memeganginya’ Rendah diri: ‘...tidak, kita benar-benar setara..hanya saja aku punya sedikit keistimewaan yang tidak kau miliki..’ Pendiam: ‘... kilatan dimata Indra sudah menghilang, diganti tatapan gelap dan suram dari biasanya.’ - Dani: suka menolong: ‘...sebaliknya, Dani membantunya dalam pelajaran yang membutuhkan hafalan.’ - Pak yunus: terbuka, - Mama riska: pemberi nasihat yang baik: ‘..coba kaubayangkan jika kau berada di posisisnya?..jika banyak orang yang menjauhi mu dan menganggap kau tidak penting, dan datang orang yang membalas perasaan mu, menggaggap mu penting sebagaimana kau mengangagap nya, apa yang akan kau lakukan?...” Arman: tegas: ‘...bahaya jika dia membaca pikiran kita! Lakukan perintah selanjutnya!..’ - Pak Fajar: keras: ‘..aku baru saja selesai dilatih spartan oleh pak Fajar..’ Latar: -
Waktu: pagi hari: ‘...masih setengah jam lagi pukul 06.00 kereta datang...’ Malam hari: ‘..dia meminta kita berkumpul di Kafe Pelangi malam ini...’ Sore hari : ‘..langit sore tampak terpapar masuk ke kamar....’
Gaya Bahasa: Mudah dimengerti, menggunakan bahasa yang biasa digunakan pada jaman ini Sudut pandang: Orang ketiga serba tahu
Amanat: - Bersyukur atas apa yang didapat, mungkin suatu hari pemberian itu akan berguna di masa depan - Jangan berpikir bahwa kita lebih baik menyendiri, karena masih ada orang lain yang membutuhkan kita
Unsur Ekstrinsik Novel Ekonomi : Menengah keatas. Pendidikan : Pendidikan pengarang termasuk tinggi karena dilihat dari konteks cerita yang merupakan cerita fantasi yang membutuhkan imajinasi tinggi dan pengetahuan tinggi, buktinya penulis dapat membuat kode-kode rahasia yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan. Novel ini juga menggunakan beberapa bahasa asing yang menarik. Sosial
: Kehidupan sosial penulis novel touché ini tampaknya baik. Dilihat dari percakapan di dalam novel, sepertinya penulis menggunakan bahasa yang sama dalam kehidupan sehari-hari. Karena percakapan dalam novel dapat dijadikan indikator tentang kehidupan sosial pengarangnya.
TUGAS BAHASA INDONESIA ANALISIS NOVEL TOUCHÉ
Oleh: Ardian nur H.R (05)
SMAN 1 PAMEKASAN TAHUN AJARAN 2011/2012