Analisa Pengendalian Piutang •
Akumulasi Piutang
Total jumlah piutang yang belum tertagih pada setiap waktu akan ditentukan oleh dua factor : 1. Volu Volume me pen penju jual alan an kre kredi ditt 2. Rata-rata Rata-rata waktu yang dibutu dibutuhkan hkan antara antara penjua penjualan lan dan penerimaan penerimaan •
Persyaratan Pengendalian Piutang
Ditinjau dari manajemen preventif, ada tiga pengendalian yang umum pada titik mana yang dapat diambil tindakan untuk mewujudkan pengendalian piutang adalah 1. Pemb Pember erian ian Kred Kredit it daga dagang ng 2. Penagihan 3. Penetapan Penetapan dan penyelengg penyelenggaraan araan Pengendalian Pengendalian Intern •
Komponen Kebijakan Kredit (Piutang) a. Term of of sa sale
Jenis penjualan menyangkut keputusan penjualan barang dan jasa secara tunai atau kredit. Jika keputusannya menjual secara kredit maka penjualan ini menyangkut berapa hari periode kredit, potongan potongan penjualan (cash discount) dan tipe instrument kredit. b. Cred Credit it Ana Analy lysi siss
Perusa Perusahaa haan n menent menentuka ukan n berapa berapa besar besar usaha usaha untuk untuk mengel mengelola ola kredit kredit dengan dengan berusaha membedakan pelanggan yang mampu membayar kredit dan pelanggan yang tidak mampu membayar. Dalam melakukan evaluasi kredit maka ada lima factor yang harus dipertimbangkan yaitu : -
Revenue effect
-
Cost effect
-
The cost of debt
-
The The pro proba babi bili lity ty of nonp nonpay ayme ment nt
-
The ca cash discount
Evaluasi Kredit dan Penskoran dapat menggunakan lima C yaitu : -
Character
-
Capacity
-
Capital
-
Collateral
-
Conditions
c. Collection Policy (Kebijakan Pengumpulan Piutang)
Kebijakan pengumpulan piutang merupakan elemen terakhir dari kebijakan kredit. Setelah kredit diberikan perusahaan akan memiliki masalah potensial dalam mengumpulkan piutang sehingga perusahaan harus menetapkan kebijakan pengumpulan piutang
(collection policy)
agar
dapat
memonitor
piutang
perusahaan. Adapun caranya adalah dengan : 1. Days outstanding atau jumlah hari piutang tidak tertagih Days sales outstanding (DSO) atau jumlah hari piutang tak tertagih mengukur waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menerima uang tunai dari suatu penjualan kredit. Rumus DSO sering disebut Average Collection Period (ACP) adalah : Piu
DSO atau ACP =
Penjualan
tan
g
tahunan
/ 360
Contoh : Andaikan PT. Sumber Utama, sebuah perusahaan pembuat almari menjual 200.000 almari setahun dengan harga Rp. 198 per unit. Selanjutnya asumsikan seluruh penjualan dilakukan secara kredit dengan persyaratan 2/10,n/30. Terakhir asumsikan bahwa 70% pelanggan mengambil potongan harga tersebut dan membayar pada hari ke – 10 sedangkan 30% lainnya membayar pada hari ke 30. Jawab : Jumlah hari piutang tidak tertagih (days sales outstanding – DSO) Sumber Utama, yang kadang-kadang disebut pula lama penerimaan rata-rata (average collection period-ACP), adalah 16 hari : DSO = ACP = 0,7 (10 hari) + 0,3 (30 hari) = 16 hari. Rata-rata penjualan harian (average daily sales – ADS) Sumber Utama adalah Rp. 108.493; ADS =
Penjualan
Tahunan
365
(
200 .000 198 =
)
=
108 .493
365
Saldo piutang Sumber Utama setiap waktu. Jika diasumsikan menggunakan tingkat penjualan konstan dan seragam sepanjang tahun, adalah Rp. 137.888 Piutang = (ADS (DSO) = Rp. 108.493 (16) = Rp. 1.735.888
Catatan : Biasanya DSO perusahaan dibandingkan dengan DSO industry untuk menentukan apakah pelanggan mematuhi terminology pembayaran piutangnya.
2.
Aging Schedule
Adalah memecah piutang dengan dasar usia pinjamannya. Contoh : table berikut menunjukkan perusahaan menjual secara kredit dengan termin 2/10, net 30 Aging Schedule Age of account
Amount
0 – 10 hari 11 – 60 hari 61 – 80 hari Di atas 80 hari
Rp. 50.000,Rp. 25.000,Rp. 20.000,Rp. 5.000,Rp. 100.000,-
% of total value of ac. receivable 50 25 20 5 100%
Dari table Nampak bahwa perusahaan dapat mengelola piutangnya dengan baik karena sekitar 50% pelanggan memanfaatkan diskon karena membayar dalam rentang diskon yaitu 0 – 10 hari dan sisanya membayar lebih dari 30 hari. Sehingga periode pengumpulan piutang menjadi lebih cepat. Baik DSO dan aging schedule dapat memberikan indikasi yang kurang tepat jika penjualan bersifat musiman atau siklikal. Jika penjualan naik atau turun secara otomatis DSO dan aging schedule akan terpengaruh meski pola pembayaran kredit tidak berubah.
3.
Pola Pembayaran Piutang
Cara ini dapat digunakan untuk memonitor pola pembayaran piutang sehingga dapat diketahui piutang yang sudah tertagih dan belum tertagih. Bersarkan pola pembayaran piutang ini maka kita dapat memonitor piutang yang sudah dan belum tertagih. Hal itu dapat membantu memperkecil adanya kredit macet karena semua dapat diantisipasi melalui pola yang ada. Contoh : Perusahaan ALTO melakukan kebijakan penjualan kredit dengan syarat 5/20, n/60. Cara pembayaran sebagai berikut : a.
Sebanyak 30% pembeli membayar dalam waktu 1 – 20 hari ses bln penj
b. Sebanyak 20% pembeli membayar dalam waktu 21 – 30 hari ses bln penj c. Sebanyak 30% pembeli membayar dalam waktu 31 – 60 hari d. Sebanyak 10% pembeli membayar dalam waktu 61 – 90 hari e. Sebanyak 10% pembeli membayar dalam waktu 91 – 120 hari
Penjualan : penjualan kredit Januari
3 juta
Februari
3 juta
Maret
3,6 juta
April
3,6 juta
Mei
4,8 juta
Juni
4,8 juta
Buatlah skedul penagihan piutangnya ! Jawab : Skedul Pengumpulan Piutang Perusahan ALTO 2008 Bulan Penjualan
Penjualan Kredit
Jan
3 juta
Feb
3
Mrt Apr Mei Juni Total
3,6 3,6 4,8 4,8
Bulan pengumpulan piutang (dalam 000) Jan Feb Mrt Apr Mei Juni Juli 1.45 900 300 300 5 1.45 900 300 300 5 1746 1080 360 360 1746 1080 360 2328 1440 2328 1455 2355 2946 3426 4068 4488
Keterangan : Penjualan Januari : Penerimaan piutang bln Februari : -
Periode diskon ( 1 – 20 hari) = 30% x 3juta
=
900.000
-
Diskon 5% x 900.000
=
45.000-
=
855.000
Periode tidak diskon (21-30) = 20% x 3 juta
=
600.000+
Jumlah piutang tertagih bln Februari
=
1.455.000
Piutang tertagih bulan Maret : 30% x 3 juta
=
900.000
-
-
-
Piutang tertagih bulan April : 10% x 3 juta
=
300.000
-
Piutang tertagih bulan Mei : 10% x 3 juta
=
300.000
Penjualan Pebruari : Penerimaan piutang bln Maret : -
Periode diskon ( 1 – 20 hari) = 30% x 3juta
=
900.000
-
Diskon 5% x 900.000
=
45.000-
=
855.000
Periode tidak diskon (21-30) = 20% x 3 juta
=
600.000+
Jumlah piutang tertagih bln Maret
=
1.455.000
-
Piutang tertagih bulan Maret : 30% x 3 juta
=
900.000
-
Piutang tertagih bulan April : 10% x 3 juta
=
300.000
-
Piutang tertagih bulan Mei : 10% x 3 juta
=
300.000
-
Dan seterusnya Catatan : Berdasarkan skedul penagihan piutang nampak bahwa ada piutang yang belum tertagih khususnya penjualan bulan April sampai Juni. Piutang yang belum te rtagih tersebut dapat ditulis sebagai berikut : Daftar Piutang belum tertagih Perusahaan ALTO 2008 Sisa piutang (000) Sept Okt Nov 360
1
Bulan Penjualan April
3,6 juta
Agustus 360
2
Mei
4,8 juta
1440
480
480
3
Juni
4,8 juta
960
1440
480
No
Penjualan
Des
480
Sisa piutang yang belum tertagih dapat diagendakan untuk penagihan bulan Agustus sampai Desember 2008. Apabila perusahaan dapat mengelola piutang dengan baik maka tujuan kebijakan piutang yaitu meningkatkan volume penjualan dapat terwujud.
TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
ANALISA PENGENDALIAN PIUTANG Dosen Pengajar : Drs. Eko Wahyudi, M.Si
Oleh : ASMA’UL HUSNA 098 554 294 PE 09 AK B
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI 2011/2012