Analisa Kerataan dengan Metode Union Jack Bidang rata teoritik dapat dibentuk dengan garis-garis generator yang tak terhingg terhingga a banyaknya. banyaknya. Dengan Dengan mengetahu mengetahuii data kelurus kelurusan an dari masingmasi masing ng gari garis s gene genera rato torr ters terseb ebut ut maka maka otom otomat atis is kerata erataan an bidan bidang g dapat dapat dik diketah etahui ui.. Tentu entu saja saja dal dalam prak prakti tikn knya ya tida tidakl klah ah mung mungki kin n mela melak kukan ukan peng penguk ukur uran an kelur elurusa usan n gari gariss-ga gari ris s pada pada bida bidang ng ukur ukur yang yang tak tak ter terhing hingga ga banyaknya, dengan demikian perlu disusun menurut pola yang tertentu. Pola ini dinamakan pola garis Union Jack, dalam hal ini hanya diperlukan 8 buah garis, lihat gambar dibaah. Dua garis diagonal diperlukan untuk mengetahui apakah bidang yang diperiksa terpuntir atau tidak, yaitu dengan mengecek kesamaan ketinggian tiitk tengah. Dengan demikian supaya pada titik tengah tersebut diketahui ketinggiannya!dari " buah garis B#, $D, %& dan '(), maka perband perbanding ingan an jumlah jumlah selang selang pada pada garisgaris-gar garis is panjan panjang, g, lebar lebar dan diagon diagonal al segiempat tersebut paling sedikit adalah 8 * + * . Paling tidak ukuran bidang ukur harus memenuhi satu ukuran pola Union Jack !panjang kaki disesuaikan). Jarak antara titik sampai titik dan titik-titk lainnya sesuai dengan jarak kaki depan sampai kaki belakang reector.
Gambar 1 /etode Union Jack
!&0'10&&210' /&T2343'5)
Data kelurusan garis merupakan data ketinggian relati6e terhadap garis re7erensi masing-masing !ketinggian kumulati7 terhadap garis re7erensi yang melalui kedua kaki target pada posisi mula) perlu disesuaikan terhadap
bidang re7erensi umum dengan orientasi yang sembarang. Untuk memudahkan analisa, dipilih bidang re7erensi yang melalui tiga titik dengan ketinggian nol !three ero points), dan selanjutnya penyesuaian ketinggian setiap titik pada kedelapan garis tersebut dilakukan menurut prosedur berikut* ) Tentukan baha titik %, ( dan ' dari pola Union Jack mempunyai ketinggian nol dan bidang re7erensi dipilih melalui ketiga titik ini !bidang re7erensi %('). 9) 4akukan penyesuaian ketinggian semua titik pada garis %(, %' dan '( sehingga masing-masing ujungnya mempunyai ketinggian nol. Dalam hal ini untuk masing-masing garis dilakukan koreksi putar, karena %( : !notasi, %( berarti titik pada posisi ke nol dari garis %( relati6e terhadap garis re7erensi mula, dan %(; menyatakan terhadap garis re7erensi sementara, selanjutnya %(;; adalah terhadap garis re7erensi akhir), %' : , (' : dan sementara itu %(8, %'+ dan '( belum tentu berharga nol sedangkan ketinggian akhir dari ketiga titik ini harus berharga nol !%(8;; : %(+;; : '(;;). Dengan cara ini akan diperoleh semua titik pada garis %(, %' dan '( yang telah mempunyai ketinggian akhir, yaitu ketinggian relati6e terhadap bidang re7erensi %('. <) Berdasarkan ketinggian % !%(;;) dan '(=;; !yang merupakan ketinggian akhir) maka titik-titik pada garis %& disesuaikan terhadap bidang %(', sehingga akan diperoleh ketinggian titik ujung & !%&;;). ") >arena ketinggian titik ', ( dan & telah diketahui, maka semua titik pada garis (& dan '& dapat dikoreksi sehingga mempunyai ketinggian relati6e terhadap bidang %('. =) Tinggal dua garis lagi yang belum disesuaikan, yaitu garis $D dan B#. Untuk itu perlu koreksi sejajar dan koreksi putar, yaitu bagi garis $D berdasarkan ketinggian titik ujung $ !?1;; : ?o;; : %'<;;) dan titik ujung yang lain D !? j;; : ?g;; : (&<;;), serta bagi garis B# dengan ketinggian titik ujung B !?1;; : ?o;; : %(";;) dan # !?1;; : ?+;; : '&";;). +) >arena ada " garis yang berpotonganpada titik tengah 1, maka teoritis ketinggian titik 1 tersebut harus sama. 3leh sebab itu dapat digunakan untuk mengecek kebenaran cara penghitungan. %pabila sudah dipastikan baha tidak ada kesalahan penghitungan !bila dihitung secara manual), maka perbedaan harga ketinggian titik tengah 1 yang ditentukan dari " garis yang berpotongan tersebut dapat merupakan kesalahan rambang atau kesalahan sistematik. $al ini dapat diperkirakan dengan membandingkan harga perbedaan tersebut dengan 6ariasi atau penyebaran harga ketinggian titik-titik yang lain. @uatu perbedaan harga yang merupakan kesalahan sistematik menyatakan baha bidang yang diperiksa tersebut tidak merupakan bidang yang rata, melainkan dapat dianggap sebagai bidang terpuntir. Prosedur analisa pola Union Jack dengan memilih bidang re7erensi yang melalui ketiga titik yang ditetapkan berhrga nol, yaitu titik %, ( dan ' seperti dibahas diatas ini dapat dijelaskan lebih lanjur seperti gambar dibaah. Dapat pula ditempuh cara lain, yaitu dengan menganggap baha bidang re7erensi
nol melalui titik %, ( dan 1 !%(;; : %(8;; : %&=;; : ), dan prosedur penyesuaianAkoreksi akan sedikit berlainan. $asil yang diperoleh dari cara yang terakhir ini akan memberikan data ketinggian titik-titik !data kerataan) yang berbeda dengan hasil yang diperoleh dari cara penyesuaian diatas.
Gambar 2 Prosedur penyesuaian ketinggian tiap titik menurut pola Union Jack dengan memilih bidang re7erensi yang melalui titik %, ( dan ' !@P&@1#1>%@1 /&T210 D%0 >30T234 >U%41T%@)
Sumber: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20241324-S-Mat%20Soleh.pdf Pustaka: @oleh, /at. 99. Analisa Pengujian Kelurusan Garis Dipermukaan Meja Datar dengan Menggunakan Seperangkat Alat Auto-Collimator dan Metode Union Jack . @kripsi tidak diterbitkan. Depok* #akultas Teknik Uni6ersitas 1ndonesia.