ANALISIS KASUS PEDOFILIA DI JAKARTA INTERNATIONAL SCHOOL
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Psikologi Psikologi Kepribadian 2
Oleh
:
Putri Ayu Widyautami 46113110126
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS PSIKOLOGI 2014
Kasus JIS
Penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan dan menahan lima tersangka dalam kasus kekerasan seksual yang dialami seorang murid TK JIS. Mereka adalah Awan, 20 tahun, Agun (25), Afriska (24), Zainal (28), dan Syahrial (20). Pembagian kerja diantara mereka berlima diatur secara fleksibel. Biasanya, Afriska sebagai satu-satunya pelaku wanita akan memarahi korban karena korban pipisnya tidak benar dan berceceran, ia akan memarahi korban, memukulnya dan kemudian memberikan hukuman kepada korban. Hukumannya adalah dengan memaksa korban disodomi oleh para pelaku pria. Kemudian, pelaku pria akan bergantian memegangi korban dan mensodomi, sementara itu ada yang berjaga di luar dan melihat-lihat keadaan. Berikut ini adalah keterangan mengenai 3 orang dari 5 tersangka tersebut.
Zainal
Zainal adalah seorang pegawai outsourcing yang bekerja sebagai cleaning service di TK JIS. Ia mengaku sebagai orang yang pertama kali melakukan aksi tersebut. Berdasarkan penyelidikan polisi, Zainal mengaku pernah mengalami sodomi saat usianya 5 tahun dan pernah menjadi korban tindakan asusila yang dilakukan seorang pedofil yang bekerja seb agai guru TK JIS selama 10 tahun yaitu,Wiliam James Vahey saat Zainal masih berusia 14 tahun. Kala itu Zainal sedang berjalan-jalan di lingkungan pondok indah kemudian Ia bertemu Vahey, Vahey mengajaknya ke mobil dan mensodomi Zainal, kemudia Vahey memberikan uang 20 ribu kepada Zainal dan mengancamnya untuk tidak lapor polisi, Zainal yang ketakutan saat itu hanya bungkam. Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa tersangka Zainal dan Awan pernah menjadi pasangan kekasih homoseksual. Mereka pernah melakukan sodomi secara bergantian pada September dan November 2013 ketika ada anak yang gagal di sodomi. Zainal adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Dalam kehidupan sehari-hari Zainal di mata keluarga dan lingkungannya dinilai sebagai pemuda baik-baik dan normal. Sejak kecil Zainal dikenal sebagai anak yang rajin beribadah dan aktif dalam berbagai kegiatan di lingkungan semisal kerja bakti, futsal dan pengajian. Ia juga dikenal sebagai anak yang rajin bekerja untuk memenuhi biaya kuliahnya di salah satu Universitas swasta di Jakarta. Selain bekerja sebagai cleaning service, Zainal juga bekerja sebagai tukang ojek dan kuli bangunan di sela-sela waktunya. Keluarga Zainal tidak percaya bahwa anaknya melakukan tindak pemerkosaan tersebut, ayahnya menuturkan bahwa Zainal adalah anak yang manja, ia takut
akan petir, selain itu sejak kecil ia disekolahkan di sekolah islam madrasah, tsanawiyah, dan aliyah. Keluarga juga membantah kalau Zainal pernah mengalami sodomi saat berusia 5 tahun. Virgiawan alias Awan
Awan dikenal oleh lingkungan dan keluarganya sebagai anak yang pendiam dan tertutup. Ia jarang bercerita mengenai kehidupan pribadinya kepada keluarganya. Aktivitas ia sehari-hari selain bekerja di JIS, hanya tidur, dan main paling jauh hanya ke empang dan warnet bersama teman-temannya. Awan juga diketahui tidak mempunyai pacar, karena menurut keluarganya Ia tidak pernah membawa teman wanitanya ke rumah. Menurut pamannya, Marwadi, Awan menghabiskan masa kecilnya di Nganjuk, Jawa Timur. Di usia yang masih sangat belia, bapaknya pergi meninggalkan dirinya. Lalu dia tinggal bersama ibunya yang bernama Murni. Belakangan, ibunya menikah lagi dengan seorang pria lain di Nganjuk. Awan tinggal bersama mereka hingga SMA. Setelah lulus sekolah, pria pendiam itu ke Jakarta untuk bekerja dan diterima di ISS sebagai cleaning service sekitar setahun lalu lalu. Menurut sang paman, Awan disebut tidak pernah mendapat perlakuan kasar apalagi kekerasan seksual.
Agun Iskandar
Agun nampaknya adalah laki-laki yang memiliki nafsu seksual yang besar, hal ini terungkap ketika polisi memeriksa flashdisk Agun yang keseluruhannya berisi vidio porno. Agun memiliki seorang istri dan anak. Ia tinggal di sebuah rumah sederhana bercat kuning di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Rumahnya berada di gang sempit dan sederhana dengan tembok menempel satu sama lain. Istri dan tetangga Agun menolak dan menghindar untuk memberikan keterangan.
Di sadur dari ber bagai sumber *
Analisis kepribadian pelaku berdasarkan teori Allport
Karena minimnya keterangan mengenai latar belakang pelaku dan hasil pemeriksaan psikologis pelaku, maka Saya hanya bisa menganalisa 1 diantara 5 pelaku dengan keterangan terbanyak yaitu Zainal. Berikut adalah hasil analisa kepribadian Zainal berdasarkan teori Allport : 1. Struktur dan dinamika kepribadian
Struktur kepribadian dinyatakan terutama dalam sifat-sifat dan tingkah laku didorong oleh sifat-sifat. Jadi struktur dan dinamika pada umumnya satu dan sama. Namun selain sifat, Allport juga mengenal sikap ,dan intensi. Sifat Zainal
Sifat sentral adalah Kecenderungan khas Individu yang sering muncul dan mudah disimpulkan. Berdasarkan penuturan keluarga dan lingkungan sifat Zainal adalah Manja, penakut, senang bergaul, rajin. Sifat sekunder adalah sifat yang jarang muncul dan terpusat pada respon mengenai situasi tertentu. Sifat-sifat sekunder Zainal diantaranya adalah tertutup, agresif dan pendendam. Sifat-sifat ini terlihat ketika Zainal dihadapkan pada situasi tertentu. Sifat tertutup Zainal terlihat ketika ia menutupi dari keluarganya bahwa ia pernah mengalami sodomi sebanyak 2 kali yaitu ketika berumur 5 tahun dan 14 tahun. Sifat agresif Zainal terlihat ketika Ia memulai duluan hubungan sodominya dengan Awan. Kemudian sifat pendendam Zainal terlihat ketika Ia membalaskan dendamnya pada William James Vahey dengan melakukan sodomi serta kekerasan kepada siswa TK JIS.
Sikap
Sikap adalah predisposisi untuk berespons yang memiliki objek dan mengandung penilaian. Zainal memiliki sikap-sikap yang sangat kontras. Di satu sisi sikapnya terhadap agama Islam adalah positif, Ia rajin beribadah sementara itu sikapnya pada hubungan seksual yang diperbolehkan agama adalah negatif, hal ini terlihat dari preferensi seksualnya yaitu homoseksual dan perilaku sodomi serta kekerasan yang dilakukan kepada siswa TK JIS, dimana ke-2 perilaku tersebut menyimpang dari ajaran agama Islam.
Intensi
Intensi adalah keinginan individu mengenai masa depannya. Intensi dalam diri Zainal sangat bertentangan. Intensi pertama Zainal adalah dapat tamat kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik, hal ini terlihat dari perilakunya yang rajin bekerja untuk membiayai kuliahnya. Seharusnya ia mempertahankan perilakunya yang rajin bekerja agar cita-citanya tercapai namun intensinya yang kedua yaitu Ia ingin membalaskan dendamnya pada 2 orang yang pernah melakukan sodomi padanya dengan melakukan sodomi siswa TK JIS mengacaukan rencananya. Akibat perbuatannya Ia ditangkap pihak kepolisian dan dikeluarkan dari PTS tempatnya berkuliah.
2. Perkembangan
Menurut Allport sejak bayi hingga dewasa manusia mengalami perkembangan dalam hal proprium dan Otonomi fungsional. Proprium (Berkembang sejak anak-remaja)
Fungsi proprium adalah fungsi self atau ego yang mencakup kesadaran jasmani, self identify dan self esteem yang berkembang pada usia 0-3 tahun, kemudian self extention, dan self image yang berkembang pada usia 4-6 tahun,lalu rational thinking yang berkembang pada usia 6-12 tahun, dan propriate striving atau munculnya intensi, tujuan jangka panjang, serta cita-cita yang berkembang pada usia remaja. Zainal mengalami masalah pada perkembangan self-extention dan self image yang berlangsung pada umur 5 tahun yang kemudian mempengaruhi fungsi proprium pada tahap selanjutnya. Hal ini disebabkan oleh tindakan sodomi yang dialaminya pada usia 5 tahun. Anak yang mengalami sodomi pada usia 5 tahun akan cenderung mengembangkan self image yang negatif mengenai dirinya, pada berbagai kasus terlihat anak yang pernah mengalami sodomi akan merasa jijik pada dirinya sendiri dan ketakutan. Namun respon anak dapat berbeda-beda yaitu dapat terlihat maupun tidak terlihat dan hanya berada dalam pikirannya. Dalam kasus Zainal responnya tidak terlihat karena keluarganya tidak melihat perubahan perilaku dalam dirinya. Selain itu Self extension yang dikembangkan oleh Zainal pada tahap ini juga terganggu. Self extension adalah hidup individu tidak harus terikat secara sempit kepada kegiatan-
kegiatan yang erat hubungannya dengan kewajiban-kewajiban yang langsung. Gangguan ini terlihat kemudian dimasa depan ketika Zaenal melakukan tindakan sodomi karna terikat dengan dendam dan kebutuhan seksualnya hingga mengabaikan hal-hal lain seperti rasa kemanusiaan. Pada tahap selanjutnya Zainal mengalami gangguan pada perkembangan rational thinking. Hal ini terlihat di kemudian hari ketika ia tidak dapat menangani masalah yang ditimbulkan oleh rasa dendam, ketakutakutan, trauma dan dorongan seksual, untuk menyelesaikan masalah ini Zainal melakukan hal yang tidak rasional dan tanpa memikirkan akibatnya dengan melakukan sodomi kepada siswa TK JIS. Kemudian pada tahap selanjutnya perkembangan propriate striving terganggu bukan hanya disebabkan oleh trauma yang dialaminya saat berusia 5 tahun namun juga adanya kejadian serupa yaitu sodomi oloh Willi am James yang menimpanya saat berusia 14 tahun. Ke-2 trauma ini nampaknya berdampak besar pada diri Zainal sehingga membuat Zainal menjadi homoseksual dan mengulangi perbuatan sodomi yang pernah diterimannya kepada anak-anak di TK JIS. Intensi yang dikembangkan Zainal kala itu adalah untuk membalaskan dendamnya dengan membuat anak-anak di JIS mengalami hal serupa. Dengan melakukan hal tersebut Zainal akan mendapatkan kembali harga diri dan kepercayaan dirinya , karena dalama kesadarannya Ia tidak takut lagi, Ia merasa bisa menjadi pelaku dan bukan menjadi korban lagi. Ia berhasil mendapatkan perasaan berkuasa.
Otonomi fungsional
Otonomi fungsional adalah ketika bentuk tingkah laku tertentu menjadi akhir atau tujuan sendiri walaupun dalam kenyataannya mula-mula terjadi karena suatu alasan. Perilaku sodomi Zainal terhadap anak TK JIS telah mengalami otonomi fungsional. Perilaku ini pada awalnya dilakukan dengan tujuan balas dendam, namun kemudian Zainal terus mengulangi perilaku tersebut walaupun orang yang ingin Ia balaskan dendam yaitu William James Vahey sudah meninggal pada bulan Maret 2014. Zainal tidak lagi melakukan hal tersebut didasarkan oleh balas dendam melainkan karena Ia suka melakukannya. Ia senang melihat anak kecil tidak berdaya, menuruti perintahnya dan dapat Ia sodomi sesuka hatinya. Ia mendapatkan kepuasaan seksual dengan melakukan sodomi berkali-kali pada banyak siswa TK JIS. Zainal akhirnya tak ubahnya William James Vahey, seorang pedofilia.
Pedofilia dan penanganannya
Definisi
Pedofilia adalah suatu bentuk parafilia yang ditandai oleh dorongan seksual yang persisten dan terkait dengan fantasi yang melibatkan aktivitas seksual denngan anak-anak yang belum puber (Nevid, 2005 h.82).
Pedoman Diagnostik
Berdasarkan PPDG-III, pedoman diagnostik untuk gangguan preferensi seksual pedofilia adalah :
Preferensi seksual terhadap anak-anak, biasanya pra-pubertas atau awal masa pubertas, baik laki-laki maupun perempuan.
Pedofilia jarang ditemukan pada perempuan.
Preferensi tersebut harus berulang dan menetap.
Termasuk : laki-laki dewasa yang mempunyai preferensi partner seksual dewasa tetapi karena mengalami frustasi yang kronis untuk menapai hubungan seksual yang diharapkan, maka kebiasaannya beralih kepada anak-anak sebagai pengganti.
Berdasarkan pedoman diagnostik tersebut, Zainal dapat dinyatakan memiliki kecenderungan pedofilia.
Penyebab
Penyebab pedofilia kompleks dan bervariasi. Dalam kasus Zainal hal ini disebabkan oleh penganiayaan dan sodomi yang dilakukan oleh orang dewasa terhadapnya semasa ia kecil sehingga ketika Zainal dewasa ia berusaha mengembalikan situasi untuk mendapatkan perasaan berkuasa.
Penanganan
Terdapat beberapa cara untuk menangani gangguan preferensi seksual pedofilia, diantaranya adalah :
Aversive conditioning
Terapi ini dilakukan dengan cara memasangkan stimulus yang menyimpang dengan stimulus aversif.
Sensitisasi tertutup Terapi ini dilakukan dengan cara memasangkan perilaku yang tidak diharapkan dengan stimulus aversif dalam imajinasi.
Obat Anti depresan Hal ini dilakukan dengan memberikan obat anti deperesan pozac kepada pelaku untuk menurunkan dorongan seksualnya.
REFERENSI
Hairani, Linda.Per i laku pel ecehan seksual JI S pasangan sodomi .Artikel. [Online]. Tersedia : http://www.tempo.co/read/news/2014/04/27/064573672/PelakuPelecehan-Seksual-JIS-Pasangan-Sodomi Hall, Calvin S.,Lindzey, Gardner.1993.Teor i -teori sif at dan behavior i stik . Jakarta :Kanisius Lutfi, Muhammad. 5 cer it a Zainal pel aku sodomi anak TK JI S . .Artikel. [Online]. Tersedia : http://www.merdeka.com/peristiwa/5-cerita-zainal-tersangka-pelaku-
sodomi-anak-tk-jis.html Nevid, Jefrey S. 2005. Psik ologi abnormal . Jakarta : Penerbit Erlangga Maslim, Rusdi.2003.Buk u saku : Di agnosis gangguan ji wa ruj ukan r ingkas dar i PPDGJ I I I . Jakarta : Unika Atmajaya
Savitri, Ayunda W.5 cer i ta tentang sosok agun dan awan, pelaku sodomi di JI S .Artikel.[Online]
Tersedia : http://news.detik.com/read/2014/04/19/092514/2559364/10/6/5-ceritatentang-sosok-agun-dan-awan-pelaku-sodomi-di-jis#bigpic Sumabrata, Suryadi. 1982. Psi kologi kepr ibadian .Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Suryanis, Afrilia. Runtu tan Wakt u dan ter sangka pelecehan seksual di JI S .Artikel. [Online]. Tersedia : http://www.tempo.co/read/news/2014/04/27/064573557/RunutanWaktu-dan-Tersangka-Pelecehan-Seksual-di-JIS