Ibu T, umur 45 th, yang dirawat dirumah dirumah Sakit
xx sejak 2 minggu yang
lalu, didiagnosis mengalami Ca stadium lanjut (stadium (stadium IV). Kondisi Kondisi ibu T seorang wanita karier yang bekerja sebagai karyawan disebuah perusahaan terkemuka, mempunyai 3 orang anak yang masih menjalani pendidikan. Setelah Setelah Ibu T mendapat informasi dari tim medis tentang penyakitnya (Ca servix stadium IV) setelah itu kondisi ibu T mulai menurun. tidak mau makan, mengurung diri, tidak mau berinteraksi dengan orang lain termasuk anak dan suaminya, kadang marah tanpa sebab, ekspresi wajah terlihat sedih, kadang terilahat menangis, ibu T menolak pengobatan dan perawatan pe rawatan yang diberikan oleh perawat. Ibu T mengatakan dia tidak perlu lagi diperhatikan karena umurnya tidak akan lama lagi. Dalam kasus yang digambarkan diatas maka perawat perlu memahami perilaku yang ditunjukkan oleh ibu T yaitu dengan membantu ibu T dalam mengatasi masalah yang dirasakan dan menerapkan prinsip hubungan manusia pada masalah yang muncul pada ibu T selama pengalaman tersebut. Berdasarkan data diatas Ibu T berada dalam kondisi Depressi. Perawat perlu untuk melakukan hubungan interpersonal dengan ibu T yang sedang mengalami kondisi depresi karena pada saat seseorang mengalami kondisi depresi maka sebenarnya dia membutuhkan orang lain yang dapat mendengarkan, menerima dan memahami dirinya.
Model Hubungan Interpersonal Peplau
Hildegard
Peplau,
seorang
perawat
psikiatri
menerapkan
konsep
interpersonalnya pada tahun 1952 dan melandaskan pada teorinya pada waktu itu : teori psikoanalisis, prinsip pembelajaran social, dan konsep motivasi manusia serta perkembangan
kepribadian. Keperawatan psikodinamik didefenisikan sebagai
pemahaman prilaku sendiri untuk membantu orang lain mengidentifikasi kesulitan yang dirasakan dan menerapkan prinsip hubungan manusia pada masalah yang muncul selama pengalaman tersebut. Selama hubungan perawat – klien, perawat memiliki banyak peran . Peran – peran tersebut adalah : 1.
Peran orang asing (role of the stranger) Peplau mengatakan bahwa perawat dan klien adalah orang asing satu sama lain, maka klien harus diperlakukan secara sopan, penuh perasaan, dengan kata lain perawat tidak boleh melakukan penilaian terlebih dahulu, namun harus menerima klien apa adanya.
2.
Peran dari seorang narasumber (role of resource person) Perawat memberikan jawaban-jawaban spesifik dari tiap pertanyaan klien, terutama mengenai informasi kesehatan dan menginterpretasikan ke klien bagaimana perawatan dan rencana medis untuk klien. Perawat harus menentukan jawaban atas pertanyaan klien apakah jenis jawabannya untuk pembelajaran atau hanya sekedar saran-saran saja.
3.
Peran pengajaran (teaching role) Peran pengajaran adalah kombinasi dari seluruh peran dan selalu berasal dari apa
yang
diketahui
klien
dan
dikembangkan
dari
minatnya
dalam
menginginkan dan kemampuannya dalam menggunakan informasi.peplau memisahkan dua kategori intruksional yaitu pemberian informasi secara luas dan menggunakan pengalaman dari pelajar sebagai pijakan dimana produk (harapan yang dibuat klien tentang pengalamannya) harapan pengajaran dikembangkan . 4.
Peran kepemimpinan (leadership role) Perawat membantu klien dalam mengerjakan tugas-tugas yang diembannya melalui hubungan yang bersifat kooperatif partisipatif
5.
Peran wali (surrogate role) Klien mengannggap perawat sebagai walinya, sikap dan tingkah laku perawat menciptakan perasaan tertentu dalam diri klien yang bersifat reaktif yang munculdari hubungan sebelumnya. Fungsi perawat adalah membimbing klien dalam mengenali dirinya sendiri.
6.
Peran penasehat (counseling role) Penasehat berfungsi dalam hubungan perawat klien melalui cara perawat merespon kebutuhan klien. Hubungan model dengan empat konsep sentral yang menjadi dasar model konseptual dan teori keperawatan ( paradigma keperawatan )
1. Manusia Dalam model ini keseimbangan fisiologis , psikologis dan social dari setiap manusia pada dasarnya tidak stabil, dan tujuan kontinunya adalah untuk
mencapai
kestabilan.
Individu
merupakan
masalah
yang
utama. Model ini dipandang dalam konteks hubungan diadik ( dua orang) yang melibatkan perawat dan pasien 2. .Lingkungan Menurut Peplau, factor lingkungan primer terdiri dari hubungan interpersonal dengan orang yang dekat dengan pasien. 3.
Sehat dan sakit (Kesehatan) Sehat
adalah
symbol
dari
pertumbuhan
dan
perkembangan
kepribadian dan kehidupan social yang kreatif, konstruktif, dan produktif. Penyakit dilihat sebagai gejala stress, baik dari segi psikologis maupun fisiologis. 4.
Keperawatan Keperawatan adalah proses interpersonal terapeutik yang penting. Proses ini merupakan aplikasi simultann dari seni dan keterampilan dalam memberikan dorongan pada pertumbuhan dan perkembangan individu.
Konsep Sentral Keperawatan Dengan Menggunakan Model Hubungan Interpersonal Peplau :
1. Manusia Manusia dalam kasus ini adalah Ibu T yang pada saat ini mengalami ketidak stabilan pada kondisi psikologisnya dimana ibu T kadang marah tanpa sebab, ibu T menolak pengobatan dan perawatan yang diberikan dengan oleh perawat, ketidakstabilan pada fisik dimana ibu T menderita Ca servik dan ketidakstabilan social dimana menolak berinteraksi dengan orang lain termasuk dengan keluarganya. Oleh karena itu dipandang perlu untuk mencapai kestabilan Ibu T tersebut melalui hubungan interpersonal antara perawat dan Ibu T. 2. Lingkungan Lingkungan dalam kasus ini adalah orang – orang yang dekat dengan Ibu T yatu terutama adalah keluarga ( suami dan anak-anaknya ) yang sangat diperlukan
dalam
mensupport
ibu
T
dengan
melakukan
hubungan
interpersonal yang adekuat. 3. Sehat dan sakit Tejadinya kondisi sebagai berikut pada Ibu T yaitu : Tidak mau makan, mengurung diri, tidak mau berinteraksi dengan orang lain termasuk anak dan suaminya, kadang marah tanpa sebab, ibu T menolak pengobatan dan perawatan yang diberikan oleh perawat. Ibu T mengatakan dia tidak perlu lagi diperhatikan karena umurnya tidak akan lama lagi. Semua data tersebut
menunjukan adanya kondisi sakit khususnya terjadinya depressi pada Ibu T akibat dari penyakit fisik yang dialaminya ( akibat Ca cervik yang terjadi ). 4. Keperawatan Pada kasus ibu T ini maka sangat penting adanya hunungan interpersonal yang terapeutik antara perawat dan Ibu T. Klien Ibu T dalam kondisi depressi sangat
memerlukan
adanya
orang
lain
yang
dapat
memahaminya,
menerimanya, memperhatikan dan membantunya dalam mengatasi masalah yang terjadi. Perawat melalui hubungan interperosonal terapeutik yang dibina dapat melakukan perannya ( sebagai narasumber, wali, guru, pemimpin, konselor ) dan mengguanakan seni dan ilmunya dalam meberikan dorongan pada pertumbuhan dan perkembangan Ibu T sehingga Ibu T dapat kembali dalam kondisi yang lebih baik pada psikholgis maupun fisiologisnya.
Terapi Penyelesaian Masalah Kejiwaan Interpersonal
Ada beberapa proses terapi menurut konsep teori ini diantaranya adalah : 1. Feeling Security Feeling security yaitu, terapi yang berupa membangun rasa aman pada klien, perawat sebisa mungkin dalam terapi ini membuat klien merasa aman, sebagai contoh perawat mengatakan bahwa klien tidak perlu takut terhadap kondisinya, bahwasanya setiap penyakit pasti ada obatnya dan seluruh pengobatan adalah usaha yang mesti kita lakukan sedangkan berkaitan dengan kematian adalah suatu hal yang ditentukan oleh Tuhan. 2. Tru sting Relationship and interpersonal Satisfaction Trusting Relationship and interpersonal Satisfaction yaitu terapi yang menjalin hubungan yang saling percaya dan membina kepuasan dalam bergaul dengan orang lain sehingga klien merasa berharga dan dihormati. Sehingga mampu berinteraksi dengan perawat, keluarga dan orang lain.
Peran Perawat Dalam Melakukan Terapi
Peran perawat dalam terapi adalah 1. Share anxieties (berupaya melakukan sharing mengenai apa-apa yang dirasakan klien, apa yang biasa dicemaskan oleh klien saat berhubungan dengan orang lain). 2. Therapist use empathy and relationship ( perawat berupaya bersikap empati dan turut merasakan apa-apa yang dirasakan oleh klien). 3. Perawat memberiakan respon verbal yang mendorong rasa aman klien dalam berhubungan dengan orang lain.
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif (Peplau, 1952) yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986). Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Menurut konsep model ini, masalah gangguan kejiwaan seseorang bisa muncul akibat adanya faktor pencetus terhadap dirinya. Ancaman tersebut menimbulkan kecemasan (Anxiety). Ansietas timbul dan alami seseorang dapat menyebabkan gangguan dalam hubungan interpersonal seperti munculnya depresi, menarik diri dan harga diri rendah. Menurut konsep ini perasaan harga diri rendah seseorang didasari adanya ketakutan ditolak atau tidak diterima oleh orang sekitarnya. Dalam permasalahan interpersonal, seorang individu akan menampakan perilaku, diantaranya individu merasa tidak berharga, merasakan kecemasan yang berlebihan, senang menyendiri dan enggan utuk membicarakan permasalahan yang dialaminya. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995). Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor, dan wali.
Selain itu model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan bahwa seorang perawat harus mampu memahami diri sendiri dan orang lain dengan menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup empat komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal. Sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera, baik fisik, mental dan spiritual. Karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa
DAFTAR PUSTAKA Asmadi, (2005). Konsep Dasar Keperawatan.jakarta:Buku Kedokteran EGC Ferry & Potter.2005. Fundamental Keperawatan vol.1 Edisi 4.jakarta:EGC Hidayat,A.Aziz Alimul.(2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta Stuart, gail & Sandra J, 1998. Keperawatan Jiwa. EGC : jakarta