Analisa Arah Arus Pembentuk Gumuk Pasir dan Ripple di Daerah Parangtritis,Daerah Parangtritis,Daerah Istimewa Yogyakarta Kelompok 10 Dian Ibahim(410016103),Billy Joshua Hasang (410016134),Viktor L.Korain(410016138),Cindy Birgita Barus (410016065),Anthonio Prince Zidane S(410016061),Emanuel Satria (410014063). LABORATORIUM SOFTROCK DAN PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL Yogyakarta
Jl.Babarsari Caturtungal,Depok, Sleman Yogyakarta
PENDAHULUAN
Gumuk Pasir Parangkusumo berada di daerah Jogja tepatnya didaerah pantai selatan dari provinsi jogjakarta. Berada disepanjang muara dari Sungai Opak hingga ujung ujung Pantai Parangtritis, padang pasir ini terbentang luas dengan beberapa gundukan-gundukan menyerupai bukit-bukit kecil. Gumuk pasir ini terbentuk oleh proses alam yang sangat panjang dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Material yang berasal dari Sungai Opak, Sungai Progo serta dari hasil aktivitas Gunung Merapi telah sampai didaerah ini selama ribuan tahun yang lalu oleh perantara angin dan air.Daerah pantai ini kaya akan pasir besinya. Vegetasi pada daeah ini adalah pohon cemara beserta rumput-rumput liar.Akibat proses yang panjang dan menerus, terbentuklah gundukan pasir yang seiring waktu semakin luas penyebarannya sepanjang Pantai Parangtritis dan P antai Depok. Pembentukan gumuk pasir didaerah ini dipengaruhi oleh adanya kondisi lokal berupa angin muson timur.
Terbentuknya gumuk pasir di pantai P arangtritis tersebut merupakan hasil proses yang dipengaruhi oleh Gunung Merapi, Sungai Opak dan Progo, serta olehKekuatan angin. Gumuk pasir termasuk
dalam bentuk lahan Aeolian yang proses pembentukannya selama ratusan tahun bahkan selama ribuan tahun, prosesnya pun sekarang masih berlangsung. Angin yang membawa pasir akan menghasilkan bermacam-macam bentuk dan tipe gumuk pasir, bentukan yang khas dijumpai adalah tipe Barchan ataupun Whale Back Gumuk pasir di Desa Parangtritis satu-satunya bentang lahan Aeolian di Indonesia dan salah satu dari hanya dua gumuk pasir di dunia, hal ini menunjukkan sangat langkanya fenomena bentukan lahan tersebut sehingga perlu dijaga kelestariannya sebagai aset kekayaan alam Indonesia. Keberadaan gumuk pasir ini tidak terlepas dari keadaan daerah pantai parangtritis.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud Untuk mengidentifikasi arah arus dari arus masa lalu dan menentukan genesa pembentukan ripple mark pada daerah penelitian tersebut serta pengenalan terhadap struktur sedimen
Tujuan Mampu mengetahui arah pengendapan yang diakibatkan arah angin yang bervariasi dan mampu menggunakan data pengukuran struktur sedimen untuk analisis proses sedimentasi. LOKASI DAERAH PENELITIAN
Lokasi penelitian ini tepatnya berada di j l. Pantai Parangkusumo RT. 1, Grogol 10, Kretek, Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta .
DASAR TEORI
Gumuk pasir adalah gundukan bukit atau igir dari pasir yang terhembus angin. Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah arid (kering).Gumuk pasir cenderung terbentuk dengan penampang tidak simetri. Jika tidak ada stabilisasi oleh vegetasi gumuk pasir cenderung bergeser ke arah angin berhembus, hal ini karena butirbutir pasir terhembus dari depan ke belakang gumuk. Gerakan gumuk pasir pada umumnya kurang dari 30 meter pertahun.Bentuk gumuk pasir bermacam-macam tergantung pada faktor-faktor jumlah dan ukuran butir pasir, kekuatan dan arah angin, dan keadaan vegetasi.
Bentuk gumuk pasir pokok yang perlu dikenal adalah bentuk melintang (transverse), sabit (barchan), parabola (parabolic), dan memanjang (longitudinal dune). Secara global gumuk pasir merupakan bentuklahan bentukan asal proses angin (aeolian). Bentuklahan bentukan asal proses ini dapat berkembang dengan baik apabila terpenuhi persyaratan sebagai berikut : 1.Tersedia material berukuran pasir halus hingga kasar dalam jumlah yang banyak. 2. Adanya periode kering yang panjang dan tegas. 3. Adanya angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan pasir tersebut. 4. Gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi maupun obyek lain. Ripple Mark merupakan bentukan yang terjadi di daerah padang pasir. Bentuknya bergelombang. Hal ini terjadi karena tenaga angin atau proses Eolian. Ripple Mark terbentuk sempurna saat musim kemarau, dimana material pasir memiliki berat yang lebih ringan karena tidak dibebani oleh air.Ripple Mark di Gumuk Pasir Parang Tritis terbentuk intensif karena pengaruh Angin Muson Tenggara yang bertiup dari Benua Australia menuju Benua Asia. Angin Muson Tenggara membawa uap air yang kering karena tidak mengandung uap air. Angin ini bertiup sekitar 21 Maret sampai 23 September. Pada saat tersebut Indonesia sedang mengalami musim kemarau. METODE PENELITIAN
Pada cross bedding dilakukan pengukuran berupa jur us ( strike dan direction),serta kemiringan sesungguhnya.Setelah itu,dianalisa menggunakan analisa stratigrafi.
Pada ripple dilakukan tinggi dan panjang struktur ripple dilapangan,Kemudian menghitung arah ripple. Mengkaitkandata lapangan dengan paramater deskripsi dan perhitungan untuk dianalisis. KESIMPULAN
Dari pengukuran arah struktur sedimen secara keseluruhan berupa (strike atau direction) dapat disimpilkan bahwa gumuk pasir termasuk kedalam tipe arus purba Unimodal,dominan ke arah utara dengan arah yang tidak bervariasi ata satu arah. Sedangkan dengan pembentukan ripple berupa aliran arus (current).Dan dapat disimpulkan bahwa perkembangan gumuk pasir dikontrol oleh intensitas serta proses transportasi partikelnya,selain faktor angin,vegetasi dan penghalang. DAFTAR PUSTAKA
Panduan Pratikum Sedimentologi-Stratigrafi,LaboratoriumSoft Rock (PaleontologiStratigrafi).Jurusan Teknik Geologi STTNAS Yoyakarta.
https://pojanwibawa.wordpress.com/tag/gumuk-pasir-atau-sand-dunes-parangtritis/
Fahad Nuraini,Pengaruh Vegetasi Terhadap Dinamika Perkembangan Gumuk Pasir di Pesisir Parangkusumo, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.