v
KEBIASAAN MEMBACA AL-MA'TSURAT DALAM MEMBANGUN KARAKTER PRESTATIF PESERTA DIDIK
Diajukan untuk mengikuti kompetisi
LKTA SMA/Mahasiswa tingkat provinsi 2014
KICK MGC
Diusulkan Oleh :
Raden Muhammad Ridhwan Satria Kumara (IPS)
Ichwan Ghozy (IPA)
SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU IQRA'
KOTA BENGKULU
2014
LEMBAR PENGESAHAN
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PROVINSI
KICK MGC TAHUN 2014
Judul naskah :Kebiasaan Membaca Al-Ma'tsurat dalam Membangun Karakter Prestatif Peserta Didik
Tema :Pendidikan Berbasis Al-Qur'an
Ketua Tim
Nama Lengkap : Raden Muhammad Ridhwan Satria Kumara
NIS :14073
Nama Sekolah : SMA IT IQRA' Kota Bengkulu
Jurusan : IPS
Alamat Rumah : Kemiling permai, Kec.Selabar, Kel.Pekan Sabtu
Email :
[email protected]
No Handphone : 08117334271
Nama anggota : Ichwan Ghozy
Guru Pembimbing
Nama Lengkap dan Gelar : Suhendra, S.TP
Guru Pembimbing
(Suhendra, STP)
Bengkulu, Desember 2014
Ketua Tim
(Raden.M.Ridhwan.S.K)
Mengetahui,
Kepala Sekolah
(Apriadi Haryono, M.Pd.Si)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan pertolongannya kami dapat menyelesaiakan karya tulis yang berjudul 'Kebiasaan Membaca Al-ma'tsurat dalam Membangun Karakter Pretatif Peserta Didik'. Karya tilis ilmiah ini diajukan untuk mengikuti kompetisi LKTA SMA/Mahasiswa tingkat provinsi 2014 KICK MGC 2014.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah membantu penyusun dalam mengerjakan karya tulis ini. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang juga sudah memberi informasi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya tulis ini.
Penyusun menyadari bahwa karya tulis ini masih jaugh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang sangat diharapkan sebagai bahan penyempurna pada karya tulis ilmiah selanjutnya. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat, aaamiin
Bengkulu, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan Penulisan 2
Manfaat Penulisan 2
Batasan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pegertian Al-Ma'tsurat dan Manfaatnya 3
2.2 Pengertian Karakter 4
2.3 Pengertian Peserta Didik 6
2.4 Pengertian Karakter Prestatif 7
2.5 Al-Ma'tsurat dalam Membangun Karakter
Prestatif Peserta Didik 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan, kehidupan seseorang tidak bisa berkembang secara baik. Oleh karena itu, pendidikan menjadi tolak ukur dalam menilai kredibilitas seseorang dan peradabannya. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat kredibilitasnya. Begitu sebaliknya. (Hanik, 2008).
Pendidikan semestinya berorientasi pada proses penyiapan peserta didik dalam memahami konsep-konsep dasar tentang berprilaku, berfikir secara komprehensif dan integral sebagai pijakan dalam menghadapi berbagai problem yang akan dihadapinya. Pendidikan juga bertujuan agar peserta didik memiliki kompetensi-kompetensi menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan motorik, dan nilai-nilai moral yang luhur serta mencapai posisi manusia yang memiliki kepribadian yang dipenuhi dengan sifat-sifat atau karakter Ilahiah dan prestatif.
Salah satu cara membangun karakter itu adalah dengan berdzikir. Zikir Al ma'tsurat merupakan dzikir yang berisi kumpulan-kumpulan doa yang dapat menjadi media membangun karakter tersebut.
Wilayah pengembangan karakter prestatif mencakup keseluruhan sifat yang dapat menunjang prestasi peserta didik. Kebiasaan membaca al-ma'tsurat adalah salah satu alternatif membangun karakter tersebut. Disamping memiliki tujuan vertikal sebagai sarana beribadah, membaca al ma'tsurat juga menjadi wadah penempaan dan pribadi profesional peserta didik.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh al-ma'tsurat dalam membangun karakter prestatif peserta didik?
1.3 Tujuan Penulisan
Mengetahui pengaruh al-ma'tsurat dalam membangun karakter prestatif siswa
1.4 Manfaat Penulisan
Membantu peserta didik dalam pembentukan karakter prestatif dengan bantuan al-ma'tsurat.
Membantu peserta didik mengetahui manfaat ketika membaca al ma'tsurat
Menambah wawasan peserta didik tentang al ma'tsurat
1.5 Batasan Penulisan
Adapun batasan penulisan karya tulis al quran ini adalah:
Al-ma'tsurat yang dimaksud adalah zikir yang disusun oleh Hasan Al Banna,
Penulisan dilakukan melalui analisis pustaka dari referensi yang telah di kumpulkan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-ma'tsurat dan Manfaatnya
Al Ma'tsurat berarti doa yang berasal dari Rasulullah SAW. dengan sanad yang shahih. Do'a al ma'tsurat dianjurkan untuk di baca setiap pagi dan sore, insha Allah yang membacanya akan mendapatkan berbagai macam manfaat dan suasana hati yang tenang. Al Ma'tsurat dibagi menjadi dua yaitu al ma'tsurat sugrah dan al ma'tusrat kubra. Al Ma'tsurat kecil yang bacannya lebih sedikit sedangkan al ma'tsurat kubra artinya al ma'tsurat besar yang bacaannya lebih banyak dari al ma'tsurat sugra. Berikut keutamaan dan manfaat membaca doa al ma'tsurat:
Diriwayatkan dari Sya'bi dari Ibnu Mas'ud ra, " siapa yang membaca 10 ayat dari surat al baqarah di rumah, setan tidak masuk ke rumah tersebut malam itu hingga pagi hari, empat ayat yang pertama, ayat kursi, dan dua ayat setelahnya, dan penutupnya ( tiga ayat terakhir) (HR.Thabrani ).
Dari Abdullah bin Hubaib berkata Rasulullah SAW. bersabda kepadaku, " bacalah Qul huwallahu ahad',dan mu'awwadzataini (qul a'udzubirabbil falaq dan qul a'udzubirabbinnas.) ketika pagi dan sore tiga kali, cukup untukmu segala sesuatu' (HR. Abu Dawud dan Tarmidzi ).
Adalah Nabi SAW, jika masuk sore hari membaca : " amsaina Wa amsalmulku lillah….dan jika masuk pagi hari beliau membaca: ashbahna wa ashbahal mulku lillah..( HR.Muslim ).
Dari Abdurrahman bin Abza dari Nabi SAW, bahwa beliau membaca ' asbahna 'ala fitratil islam…(HR.Ibnu Abi Syaibah dan Ahmad).
Diriwayatkan Dari Ibnu Abbas ra. Berkata, Rasulullah SAW bersabda, "siapa yang mengucapkan ketika pagi hari, ' Allahumma inniasbahtu minka fi ni'matin….' tiga kali ketika pagi hari dan tiga kali ketika sore, Allah menyempurnakan nikmatnya atasnya." (HR.Ibnu Saunni).
Dari Abdullah bin Ghannam Al-Bayadhi, sesungguhnya Rasulullah SAW, bersabda," Siapa yangmembaca ketika pagi ' Allahumma maa ashbaha bii min ni'matin au bi ahadin min khalkika falakalhamdu walakasyukr' sungguh telah menunaikan syukur hari itu, dan siapa yang membaca pada sore hari, sungguh telah menunaikan syukur malamnya" ( HR.Abu Dawud).
Dari Tsauban ra. Berkata Rasulullah SAW bersabda," Siapa yang mengucapkan ketika sore hari ' radhitu billahi rabba wabil islami diina wabi muham madin nabiyya…adalah hak atas Allah untukmenjadikan dia ridha" ( HR.Tarmidzi).
Ibnu Abbas berkata Rasulullah SAW. keluar dari (menemui) Juwairiyyah, dan dia berada dimushalanya, dan beliau kembali sedang Juwairiyyah masih di mushallanya. Lantas Rasulullah bersabda," Engkau tak henti-hentinya di mushollamu ini. " Dia menjawab, "ya. "Beliau bersabda," Sungguh aku telah mengucapkan empat kalimat tiga kali kalau ditimbang dengan apa yang engkau katakan niscaya lebih berat dari yang engkau ucapkan,"Subhanallah wabihamdihi 'adadakholqihi…"(HR.Muslim).
Dari Utsman bin Affan ra. berkata, Rasulullah bersabda,"Tidak ada seorang hamba membaca padapagi hari setiap hari dan pada sore hari setiap malam, " Bismillaahi lladzi laa yadzurru m'asmihisyai'un……' tiga kali maka tidak ada satupun yang membahayakannya."(HR.Abu dawud dan Tarmidzi). Demikian beberapa faedah membaca al-ma'tsurat sebagaimana dijelaskan, memiliki banyak sekali keutamaan (Anonim, 2014)
2.2 Pengetian Karakter
Karakter berasal dari bahasa Yunani kharakter yang berakar dari diksi "kharassein" yang berarti memahat atau mengukir. Sedangkan dalam bahasa latin karakter bermakna membedakan tanda. Dalam bahasa Indonesia, karakter dapat diartikan sebagai sifat kejiwaan atau tabiat atau watak (Narwanti, 2011).
Menurut Simon Philips dalam buku Refleksi Karakter Bangsa yang dikutip oleh Masnur Muslich, karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem yang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku yang ditampilkan. Sementara itu, Koesoema menyatakan bahwa karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai "ciri atau karakteristik, gaya, sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang dari lingkungan sekitar dan juga bawaan sejak lahir.
Prof. Suyanto dalam bukunya Masnur Muslich" Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional" menyatakan bahwa karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Imam Ghozali mengatakan bahwa karakter itu lebih dekat dengan akhlak, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap, atau perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi (Muslich, 2011).
Karakter adalah suatu hal yang unik hanya ada pada individual atau pun pada suatu kelompok. Karakter merupakan landasan dari kesadaran budaya, kecerdasan budaya dan merupakan pula perekat budaya. Sedangkan nilai dari sebuah karakter digali dan dikembangkan melalui budaya masyarakat itu sendiri. Terdapat empat modal strategis yaitu sumber daya manusia, modal kultural, modal kelembagaan, serta sumber daya pengetahuan. Keempat modal tersebut penting bagi penciptaan pola pikir yang memiliki keunggulan kompetitif sebagai suatu bangsa (Narwanti, 2011).
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakter itu berkaitan dengan kekuatan moral yang positif, dan bukan konotasi negatif. Dan orang berkarakter adalah orang yang mempunyai kualitas moral yang positif. Dengan demikian pendidikan adalah membangun karakter, yang secara implisit mengandung arti membangun sifat atau pola perilaku yang didasari atau berkaitan dengan dimensi moral yang positif saja (Muslich, 2011).
2.3 Pengertian Peserta Didik
Peserta didik atau siswa merupakan sebutan untuk anak didik pada jenjang pendidikan dasar dan juga menengah. Siswa merupakan satu-satunya subjek yang menerima apa saja yang diberikan oleh guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Peserta didik digambarakan sebagai sosok yang membutuhkan bantuan orang lain untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Selain memperoleh ilmu pengetahuan peserta didik juga mengalami perkembangan serta pertumbuhan dari kegitan pendidikan tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa peserta didik merupakan salah satu anggota masyarakat yang memiliki potensi serta usaha untuk mengembangkan dirinya (Anonim, 2012).
Peserta didik pada umumnya merupakan inidividu yang memilki potensi yang dirasa perlu dikembangkan melalui pendidikan. Baik secara fisik maupun psikis, dari lingkungan keluarga maupun lingkunagn masyarakat dimanapun ia berada.
Seorang peserta didik akan diajarkan bagaimana cara bersikap yang baik serta etika yang sopan untuk berinteraksi pada masyarakat lainnya. Tentu saja hal tersebut tidak dapat melupakan peran pendidik sebagai sumber ilmu dan salah satu unsur terpenting dari pendidikan.
Seorang pendidik harus memahami dengan betul karakter yang ada pada peserta didiknya. Pendidik juga harus mengerti bagaimana cara mengasah potensi yang ada pada peserta didiknya.
Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional:
"Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu".
Abu Achmadi, salah satu pemerhati pendidikan ia mengungkapkan bahwa peserta didik atau siswa merupakan individu yang belum bisa dikatakan dewasa. Ia memerlukan usaha, bantuan, serta bimbingan dari seseorang untuk mencapai tingkat kedewasaannya.
Ia juga mengungkapkan bahwa peserta didik juga membutuhkan bimbingan untuk menjadi pribadi yang lebih baik di depan tuhan serta di depan negara sebagai warga negara yang baik. Dengan demikian siswa atau peserta didik dapat dikatakan orang yang mempunyai fitrah atau potensi dasar yang ada dalam dirinya berupa fisik maupun psikis yang perlu dikembangakan melalui pendidikan (Anonim, 2012).
2.4 Pengertian Karakter Prestatif
Karakter prestatif adalah perilaku seseorang yang selalu bervisi dan memiliki misi ingin maju. Seperti sifat-sifat orang prestatif sebagai berikut:
Manajemen waktu merupakan proses pencapaian suatu sasaran atau tujuan tertentu yang telah ditentukan dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien, seperti manusia, uang, perlengkapan, bahan-bahan, dan metode-metode tertentu serta dengan menyisihkan kegiatanya (Kathie, 2008)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya (Anonim, 2014).
Optimis adalah sikap atau pandangan hidup yang memandang hal yang baik dan mengharapkan hasil yang baik saja (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).
Optimis berasal dari bahasa Latin, optimus, yang berarti the best, yang terbaik. Optimis sebagai sebuah "isme" pandangan metafisik, diperkenalkan oleh Gottfried Willhelm von Leibniz (1646-1716), seorang filsuf dan ahli matematika terkemuka di Jerman. Optimisme, menurut Leibniz, adalah suatu doktrin yang menyatakan bahwa dunia sekarang ini adalah dunia yang terbaik dari kemungkinan- kemungkinan yang ada (the best of all possible worlds) (Seligman, 2008).
Semangat belajar adalah daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Haryanto, 2010).
Keringanan Pikiran adalah menjadi lebih tenang dan gelombang otak dari pergerakan cepat (12-13 db per detik) menjadi lebih lambat (8-18 db per detik) sehingga merasa lebih nyaman (Elzaky, 2011).
2.5 Al-Ma'tsurat dalam Membangun Karakter Prestatif
Esensi terpenting pembiasaan membaca zikir al- ma'tsurat adalah membangun aktifitas penunjang karakter prestatif. Selain mengandung nilai ruhiyah, zikir al-ma'tsurat adalah sarana pengajaran karakter positif bagi peserta didik.
Zikir al-ma'tsurat yang di baca peserta didik di setiap pagi dan petang diharapkan dapat mengajarkan tentang manejemen waktu. Karena harus memiliki waktu khusus di waktu pagi dan petangnya yang dialokasikan untuk membaca zikir al-ma'tsurat. Apabila peserta didik telah bisa mengatur waktunya, maka kedepannya dapat memudahkan dalam mengatur aktifitas yang lain. Dan ini dapat membantu peserta didik ketika telah memiliki profesi khusus.
Dengan bekal peserta didik bisa memanajemen waktu itu dapat menimbulkan karakter yang disiplin yaitu dapat mematuhi norma, nilai yang berlaku secara baik dan dapat melakukan pekerjaan tertentu dengan tanggung jawabnya.
Karakter lain yang dibangun dari pembiasaan membaca al-ma'tsurat adalah karakter disiplin. Disiplin adalah karakter yang menuntut kesiapan, kesigapan, dan ketekunan. Membaca zikir al-ma'tsurat mengajar peserta didik untuk memenuhi kriteria untuk menjadi disiplin. Sebelum membaca al-ma'tsurat peserta didik harus mempersiapkan diri yakni bersuci, mencari tempat yang baik, dan menghadap kiblat. Untuk melakukan kegiatan tersebut peserta didik harus sigap dalam periapan tersebut agar tidak memboroskan waktu. Akhirnya ketika aktifitas tersebut telah dilakukan secara berulang-ulang peserta didik akan menjadi tekun. Keseluruhan proses tersebut membangun karakter peserta didik.
Contoh, apabila peserta didik di berikan tugas oleh guru maka peserta didik akan mengerjakan tugas tersebut dengan optimal dan tepat waktu. Karena telah terbiasa untuk disiplin dalam kesehariannya.
Membaca al-ma'tsurat adalah upaya untuk mengoptimalkan potensi yang Allah telah anugerahkan. Potensi itu adalah potensi akal, hati dan jasad (fisik). Potensi akal berkembang dengan membaca ati dan lafaz al-ma'tsurat.
Membaca zikir al-ma'tsurat dapat memberikan keteguhan dan keyakinan dalam diri, salah satunya adalah semangat beajar dan berpribadi optimis.
Semangat belajar yaitu keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar peserta didik (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar. Sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Contoh: apabila peserta didik telah memasuki kegiatan pembelajaran ia selalu berpartisipasi dan antusias dalam mengikuti pembelajaan apabila di beri pertanyaan dalam pembelajaran tersebut.
Berpribadi optimis yaitu orang yang selalu berpengharapan (berpandagan) baik dalam menghadap segala hal atau persoalan, seperti contohnya peserta didik yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) berharap akan lulus dan diterima di perguruan tinggi yang dipilih.
Peserta didik dapat berpribadi optimis, disiplin, semangat dalam belajar karena Allah SWT memberikan mereka keringanan pikiran karena mereka telah beribadah dan berdo'a melalui bacaan al-ma'tsurat sehari-hari
Setelah semua karakter tersebut dapat diterapkan oleh peserta didik diharapkan dapat membentuk karakter prestatif peserta didik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebiasaan membaca al ma'tsurat kepada peserta didk, dapat membentuk karakter prestatif peserta didik yaitu dengan membangun pribadi yang dapat memanajemen waktunya, berjiwa disiplin, optimis, semangat belajar, dan diberikan keringannan pikiran oleh Allah SWT.
3.2 Saran
1. Luangkan waktu untuk membaca al-ma'tsurat, walaupun sesibuk apapun. Semoga dapat mempengaruhi karakter prestatif peserta didik
2. Diharapkan agar dilaksanakan pengkajian lebih lanjut mengenai manfaat Al-ma'tsurat dalam kehidupan sehari hari.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012, Pengertian Siswa Menurut Paraahli, http://idtesis.com/pengertian-siswa-menurut-para-ahli/ (Diakses 24 Oktober)
Anonim, 2013 Pengertian Waktu http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu (Diakses 26 Oktober)
Anonim, 2014 , Pengertian Disiplin, http://id.wikipedia.org/wiki/Disiplin (Diakses 26 Oktober)
Anonim, 2013, Arti dan Kekuatan Doa Menurut Islam, http://www.alquran-syaamil.com/2013/11/arti-dan-kekuatan-doa-menurut-islam.html (Diakses 25 Oktober)
Anonim, 2014, Keutamaan dan Manfaat Membaca Al Ma'tsuat, https://www.scribd.com/doc/146894629/Keutamaan-Dan-Manfaat-Membaca-Al-Ma'tsurat (Diakses 25 Oktober)
Anonim, 2014, Al-ma'tsurat zikir pagi petang serta keutamaanya http://www.islampos.com/al-matsurat-dzikir-pagi-petang-serta-keutamaannya-47413/
Elzaky, J, 2011. Mukjizat Kesehatan Ibadah. Jakarta: Penerbit Zaman.
Hanik, Y, 2008 Ta'lim dan Liberasi, Surabaya: LPPM Press.
Haryanto, 2010, Pengertian Motivasi Belajar, http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Kathie, P, 2008 . Manajemen Waktu Ditinjau dari Motivasi Belajar pada Mahasiswa. Bandung: UNPAD.
Muslich, 2011, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, Jakarta: Bumi Aksara.
Narwanti, 2011, Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Dalam Mata Pelajaran, Yogyakarta: Familia.
Seligman. M.E.P, 2008. Menginstal Optimisme. Bandung: PT. Karya Kita.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
KETUA
Nama : Raden Muhammad Ridhwan Satria Kumara
Kelas : X IPS 1
TTL : Bengkulu, 18 September 1999
Asal Sekolah : SMA IT Iqra' Kota Bengkulu
NIS : 14073
Alamat sekolah : Jl.Merawan 19 Rt.25 Rw.07 Kel Sawah Lebar Kota Bengkulu
No Hp : 08117334271
E-mail :
[email protected]
ANGGOTA
Nama : Ichwan Ghozy
Kelas : X IPA 1
NIS : 14036
TTL : Bengkulu, 4 Februari 2000
Asal Sekolah : SMA IT Iqra' Kota Bengkulu
Alamat Sekolah : Jl.Merawan 19 Rt.25 Rw.07 Kel Sawah Lebar Kota Bengkulu
No Hp :082175387896
E-mail :
[email protected]
14