Makalah Pribadi Muslim Ideal/Unggulan dan Strategi Membangun Karakter Akhlak Mulia
Disusun oleh:
201 201201 2011024 10242 2 20120110233 2012 201201 0110 1023 237 7 20120110268 20120110219 20120110266 20120110243
Andre ndreee Arief rief Prat Pratam amaa Deka Haryadi B. Rizq Rizqy y Tsan Tsania ia Mazi Maziid idah ah Sustika Pratiwi Angga Mulyawan Tri Wahyu Pramono Doni Windartono
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013
Pribadi Muslim Ideal/Unggulan dan Strategi Membangun Karakter Akhlak Mulia A. Pengertian Orang islam belum tentu berkepribadian muslim. Kepribadian muslim adalah seperti digambarkan oleh Al- qur’an tentang tujuan dikirimkan Rasululla h Muhammad Muhammad SAW kepada umatnya, umatnya, yaitu yaitu menjadi menjadi rahmat bagi sekalian sekalian alam. alam.
Kepribadian berasal dari kata “pribadi” yang berarti diri sendiri, atau perseorangan. Sedangkan dalam bahasa inggris digunakan istilah personality, yang berarti kumpulan kualitas jasmani, rohani, dan susila yang membedakan seseorang dengan orang lain. Menurut Allport, kepribadian adalah organisasi sistem jiwa raga yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Carl Gustav Jung mengatakan, bahwa kepribadian merupakan wujud pernyataan kejiwaan yang ditampilkan seseorang dalam kehidupannya. Pada dasarnya kepribadian bukan terjadi secara serta merta akan tetapi terbentuk melalui proses kehidupan yang panjang. Oleh karena itu banyak faktor yang ikut ambil bagian dalam membentuk kepribadian manusia tersebut. dengan demikian apakah kepribadian seseorang itu baik, buruk, kuat, lemah, lemah, beradab atau biada sepenuhny sepenuhnyaa ditentukan ditentukan oleh faktor faktor yang mempenggaruhi mempenggaruhi dalam dalam pengalaman pengalaman hidup seseorang tersebut. Dalam hal ini pendidikan sangat besar penanamannya untuk membentuk kepribadian manusia itu. Maka, seseorang seseorang yang telah mengaku mengaku muslim muslim seharusnya seharusnya memiliki memiliki kepribadian sebagai sosok yang selalu dapat member rahmat dan kebahagiaan kepada siapa dan apapun di lingkunagnnya. Taat dalam mejalankan ajaran agama, tawadhu, suka membantu, memiliki sifat kasih sayang tidak suka s uka menipu, tidak suka mengambi hak orang lain, tidak suka mengganggu dan tidak suka menyakiti orang lain. Persepsi (gambaran) masyarakat tentang pribadi muslim memang berbedabeda. Bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek
ubudiyah (peribadatan). Padahal Padahal itu hanyalah satu aspek saja dan masih banyak aspek lain yang harus melekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena itu standar pribadi muslim yang berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah merupakan sesuatu yang harus dirumu dirumuskan, skan, sehingga sehingga dapat dapat menjadi menjadi acuan acuan bagi pembentuk pembentukan an pribadi pribadi muslim. muslim. B. Karakteristik Pribadi Muslim Ideal Al-Qur'an Al-Qur'an dan Sunnah merupakan merupakan dua pusaka pusaka Rasulullah Rasulullah SAW yang harus selalu dirujuk oleh setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang amat penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim. Pribadi muslim yang dikehendaki oleh Al-Qur'an dan sunnah adalah pribadi yang shaleh, pribadi yang sikap, ucapan ucapan dan tindakannya tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Allah SWT. Ada sepuluh profil atau karakteristik yang harus lekat pada seorang muslim untuk mencapai dan menjadi menjadi teladan sebagai manusia yang yang berkepribadian muslim yang ideal, yaitu: Salima (Aqidah yang lurus/selamat). 1. Salimul ‘ Aqid Aqida ah/ ‘ Aqid Aqida atus tus Salima lurus/selamat) . Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang lurus, seorang muslim muslim akan memiliki ikatan yang yang kuat kepada Allah Allah SWT, dan tidak akan menyimpang dari jalan serta ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kelurusan dan kemantapan kemantapan aqidah, aqidah, seorang muslim muslim akan menyerahkan segala perbua perbuatan tanny nyaa kepada kepada Alla Allah h sebaga sebagaima imana na firma firman-N n-Nya ya yang yang arti artinya nya:: “ Sesungguhnya un gguhnya shalatk shalatk u, ibad i badahku ahku , hidupk hidu pk u dan matiku, semua bagi Allah tuhan semesta alam”. (QS. al- An’aam [6]:162). Karena aqidah yang lurus/selamat merupakan dasar ajaran tauhid, maka dalam awal da’wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman, dan tauhid. Shahihul Ibadah Ibadah (ibadah yang benar). benar) . Shahihul ibadah merupakan salah satu 2. Shahihul perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda: “ Shalatlah hal atlah k amu se sebagaim bagaimana ana mel mel i hat aku shalat” . Maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk/mengikuti (ittiba’ ) kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ditambah-tambahi atau dikurang-kurangi. 3. Matinul Khuluq (akhlak kokoh). khuluq merupakan sikap dan perilaku kokoh). Matinul khuluq yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk2-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan
bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena akhlak yang mulia begitu penting bagi umat manusia, maka salah satu tugas diutusnya Rasulullah SAW adalah untuk memperbaiki akhlak manusia, dimana beliau sendiri langsung mencontohkan kepada kita bagaimana keagungan akhlaknya sehingga diabadikan oleh ALLAH SWT di dalam Al Qur’an sesuai firman -Nya un gguhnya ya kamu benar -benar memiliki akhlak yang yang artinya: “ Dan sesungguhn agung”. (QS. al-Qalam [68]:4). 4. Mutsaqqoful Fikri (wawasan yg luas). luas). Mutsaqqoful fikriwajib dipunyai oleh pribadi muslim. Karena itu salah satu sifat Rasulullah SAW adalah fatonah (cerdas). Al Qur’an juga banyak mengungkap ayat -ayat yang merangsang ber tanya manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang artinya: “ M er eka ber kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah:” Katakanlah: ” pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya keduanya l ebih bes besar dari manf aatnya”. D an me m er eka ber ber tanya kepad kepadamu amu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir”.(QS berfikir”. (QS al-Baqarah [2]:219) Di dalam Islam, tidak ada satupun satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Untuk mencapai wawasan yg luas maka manusia dituntut utk mencari/menuntut ilmu, seperti apa yang disabdakan beliau SAW: “Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim”. (Muttafaqun ‘alaihi). Qowiyy yyul ul Jismi Jismi (jasmani yg kuat). 5. Qowi Seorang muslim haruslah haruslah memiliki memiliki daya daya kuat) . Seorang tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan kondisi fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad berjihad di jalan jalan Allah Allah dan dan bentuk-b bentuk-bentuk entuk perjuangan perjuangan lainnya. lainnya. Bahkan Bahkan Rasulullah SAW menekankan pentingnya kekuatan jasmani seorang muslim spt yang kuat lebih lebih aku cintai dari dari pada pada sabda beliau yang artinya: “M ukmi n yang mukmin yang yang lemah” lemah” . (HR. Muslim). nafsu) . Hal ini penting 6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu). penting bagi bagi seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan. Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah Rasu lullah SAW bersabda yang artinya: “ Ti dak ber ber iman im an se seseorang oran g dar dar i kamu sehi ngga ia
menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang a ku bawa (ajaran I slam)” . (HR. Hakim). 7. Harishun Ala Waqtihi (disiplin menggunakan waktu). Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT banyak bersum pah di dalam Al Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk disiplin mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni yakni waktu hidup hidup sebelum mati, sehat sebelum datang sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin. 8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan). Munazhzha zhama man n fi urusan). Munazh syuunihi termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al Qur’an maupun sunnah. Dimana segala suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Bersungguh-sungguh, bersemangat , berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas. sendiri/mandiri) . Qodi 9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri). Qodiru run n alal kasbi merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya menegakkannya baru bisa dilaksanakan dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah ibadah haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits hadits dan hal itu itu memiliki memiliki keutamaan keutamaan yang yang sangat sangat tinggi. tinggi. Dalam kaitan kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah SWT. Rezeki yang telah Allah sediakan harus diambil dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau ketrampilan.
lain) . Manfaa Manfaatt yang yang dima dimaksu ksud d 10. Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain). disini adalah manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya ketiadaannya tidak mengganjilkan.Ini mengganjilkan.Ini berarti setiap setiap muslim itu harus selalu mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. ik-baik manusia adalah yang ik-baik Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Seba pali pali ng berm berm anfaat bag bagii orang lain ”. (HR. Qudhy dari Jabir). C. Langkah-langkah Langkah-langkah Pembetuk Kepribadian Muslim Dalam membentuk kepribadian dalam pendidikan islam islam diperlukan bebera beberapa pa lang langkah kah yang yang berpe berperan ran dalam dalam peru perubah bahann annya ya,, antara antara lain: lain: a. Pera Peran n Kelu Keluar arga ga Keluarga mempunyai peran yang sangat besar dalam membentuk kepribadian dalam pendidikan islam. Orang tua menjadi penanggung jawab bagi masa depan anak-anakny anak-anaknya, a, maka maka setiap setiap orang tua harus menjalanka menjalankan n fungsi fungsi edukas edukasi. i. Mengenalkan islam sebagai ideologi ideologi agar mereka mampu membentuk pola pola pikir dan pola sikap islami yang sesuai dengan akidah dan syari’at islam. b. Pera Peran n Nega Negara ra Negara harus mampu membangun pendidikan yang mampu untuk membentuk pribadi yang memiliki memiliki karakter islami islami dengan cara menyusun kurikulum kurikulum yang sama bagi seluruh sekolah dengan berlandaskan akidah islam, melakukan seleksi yang ketat terhadap calon-calon pendidik, pendidik, pemikiran diajarkan untuk diamalkan, dan tidak tidak meninggalk meninggalkan an pengajaran pengajaran sains, teknolog teknologii maupun seni. Semua diajarkan diajarkan tetap tetap memperhatikan kaidah syara’. c. Pera Peran n Masy Masyar arak akat at Masyarakat juga ikut serta dalam pembentuk kepribadian dalam pendidikan islam karena dalam masyarakat kita bisa mengikuti organisasi yang berhubungan dengan dengan kemaslahat kemaslahatan an lingkun lingkungan. gan. Dari Dari sini tanpa kita sadari sadari pembentuk pembentukan an kepribadia kepribadian n dapat terealisasi. terealisasi. Dalam masyarakat masyarakat yang mayoritas mayoritas masyarakatny masyarakatnyaa berpendidikan, maka baiklah untuk menciptakan kepribadian berakhlakul berakhlakul karimah.
Dalam kehidupan kehidupan masyarakat, kita dalam mengaplikasikan pemahaman kita tentang kepribadian muslim sehingga dapat terwujud dan menjadi pribadi muslim yang ideal seutuhny seutuhnya. a. Berikut sembilan sembilan kiat sukses sukses pembentuk pembentuk kepribadian kepribadian muslim muslim yang ideal/unggul: 1. Berusah Berusahaa untuk untuk menjadi menjadi yang yang terbai terbaik k a. Pengokohan Pengokohan iman dengan dengan melaksa melaksanaka nakan n perintah perintah Allah Allah SWT dan dan menjauhi larangannya b. Penguatan Penguatan profesiona profesionalisme lisme (meningkat (meningkatkan kan produktifit produktifitas, as, kompetensi, kompetensi, dan efektifitas dalam pekerjaan c. Meningkat Meningkatkan kan hubungan hubungan dan dan memperbanyak memperbanyak relasi relasi dengan dengan memperleba memperlebarr hubungan positif dengan orang lain 2. Selalu Selalu meneta menetapka pkan n sasaran sasaran dalam dalam setia setiap p langkah langkah a. Sasaran Sasaran Ilahiyah: Ilahiyah: sholat sholat fardhu fardhu berjamaah berjamaah di masjid, masjid, membaca membaca al-quran, al-quran, zakat, puasa wajib dan sunnah, berangkat haji, dll b. Sasaran Sasaran sosial: sosial: memberi memberi santunan santunan pada pada anak yatim yatim dan fakir fakir miskin, miskin, dll c. Sasaran Sasaran individu individual: al: menjadi menjadi mahasis mahasiswa wa berpresta berprestasi si ( cum laude), menguasai 5 bahasa asing, membentuk tubuh yang proporsional, dll 3. Membua Membuatt skal skalaa prio priorit ritas as Penting – Mendesak
Tidak Penting – Mendesak
Belajar untuk UAS besok
Menepati janji dengan teman untuk nonton
Penting – Tidak Mendesak
Tidak Penting – Tidak Mendesak
Mengerjakan laporan dengan deadline seminggu lagi
Hangout, kopdar, main game seharian, dll
4. Memb Membua uatt perenc perencan anaa aan n a. Seumur Seumur hidup: hidup: membuat membuat misi dan tujuan tujuan akhir akhir hidup hidup b. Tahunan: Tahunan: membuat membuat program program dalam dalam setahu setahun n untuk untuk mencapai mencapai tujuan tujuan akhir c. Bulanan: Bulanan: menyusun menyusun jadwal jadwal yang jelas jelas dan menentuka menentukan n tanggal tanggal tertentu tertentu d. Pekanan: Pekanan: menentukan menentukan hari hari pertama pertama untuk melaksana melaksanakan kan sasaran sasaran bulanan bulanan e. Harian
5. Fokus Cara-cara membuat focus pada kegiatan: a. Memoho Memohon n pertol pertolong ongan an pada pada Allah Allah SWT SWT b. Menetapkan Menetapkan awal dan akhir suatu kegiatan kegiatan c. Memiki Memikirka rkan n manfaat manfaat yang yang akan akan didap didapat at d. Membuat Membuat inovasi inovasi baru dan keluar dari dari rutinitas rutinitas yang yang membosanka membosankan n e. Menghindar Menghindarii hal yang yang menggangg mengganggu u saat melaksan melaksanan an sesuatu sesuatu yang yang membutuhkan konsentrasi f. Saba Sabarr da dan te tenang nang g. Tidak menanti menanti intensi intensiff dan pujian pujian dari orang lain 6. Manaje Manajeme men n waktu waktu deng dengan an baik baik a. Teliti Teliti kemb kembali ali sasara sasaran n dan rencan rencanaa awal awal b. Jaga Jaga perenca perencanaa naan n waktu waktu kegiat kegiatan an c. Buat Buat daftar daftar pelaksa pelaksanaa naan n kegiata kegiatan n harian harian d. Eksploitasi Eksploitasi waktu-w waktu-waktu aktu marginal, marginal, seperti seperti bepergian, bepergian, waktu waktu menunggu, menunggu, dll e. Jangan Jangan menye menyerah rah pada pada hal yang yang munc muncul ul menda mendadak dak 7. Jiha Jihadu dun n Nafs Nafs Menjauhi dan menghindari godaan-godaan nafsu, contoh: a. Rasa malas b. Penundaan Penundaan waktu waktu (delay) sehingga sehingga mengakib mengakibatkan atkan kekacau kekacauan an kegiatan kegiatan c. Perasaa Perasaan n gagal gagal (pesim (pesimisti istis) s) 8. Komuni Komunikas kasii yang yang cerdas cerdas dan dan berpik berpikir ir posit positif if a. Berpegang Berpegang teguh teguh kepada kepada agama agama Allah dan dan bertawakal bertawakal kepada-N kepada-Nya ya b. Optimi Optimiss terha terhadap dap kebaik kebaikan an c. Selalu mengingat mengingat nikmat-nikm nikmat-nikmat at Allah SWT d. Fokus kepada kepada kebaikan kebaikan-keba -kebaikan ikan orang orang lain, bukan bukan keburuka keburukannya nnya e. Berakhlaq Berakhlaq mulia mulia dan dan menggu menggunaka nakan n bahasa bahasa yang yang baik baik f. Jangan Jangan mau dikuasai dikuasai masalah, masalah, namun namun dihadapi dihadapi untuk untuk mendapa mendapatkan tkan solusi solusi terbaik g. Mencari Mencari unsur-unsur unsur-unsur positif positif dalam dalam diri sendiri, sendiri, focus focus padanya padanya dan jadikan jadikan motivasi diri 9. Kese Keseim imba bang ngan an hid hidup up
D. Kesimpulan Pembentuk kepribadian dalam pendidikan islam meliputi sikap, sifat, reaksi, perbuatan, dan perilaku. Pembentukan ini secara relatif menetap pada diri seseorang yang disertai beberapa pendekatan, yakni pembahasan mengenai tipe kepribadian, tipe kematangan kesadaran beragama, dan tipe orang-orang beriman. Melihat kondisi dunia pendidikan di indonesia sekarang, pendidikan yang dihasilkan belum mampu melahirkan pribadi-pribadi muslim yang mandiri dan berkepribadian islam. Akibatnya banyak pribadi-pribadi yang berjiwa lemah seperti jiwa koruptor, kriminal, dan tidak amanah. Untuk itu membentuk kepribadian dalam pendidikan islam harus direalisasikan sesuai Al- Qur’an dan al -Sunnah nabi sebagai identitas kemuslimannya, dan mampu mengejar ketinggalan dalam bidang pembangunan sekaligus mampu mengentas kebodohan dan kemiskinan. Konsep kepribadian dalam pendidikan islam identik dengan ajaran islam itu sendiri, keduanya tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan. Membentuk kepribadian dalam pendidikan islam dibutuhkan beberapa langkah-langkah. Membicarakan kepribadian dalam pendidikan islam, artinya membicarakan cara untuk menjadi seseorang yang memiliki identitas dari keseluruhan tingkah laku yang berbasis agama.
Daftar Pustaka http://wijayahery.blogspot.com/2010/11/ http://wijayahery .blogspot.com/2010/11/pribadi-yang-ideal.html pribadi-yang-ideal.html http://kmmtp.lifeme.net/t45-ciri-ciri-pribadi-muslim http://ikmoetzzzzz.blogspot.com/2012/10/makalah-pembentukan-kepriba http://ikmoetzzzzz.blogspot.com/2012/10/m akalah-pembentukan-kepribadiandianmuslim.html http://hihu-hilhil.blogspot.com/2011/0 http://hihu-hilhil.b logspot.com/2011/05/10-muwashofat-sifat-sifatkepribadia 5/10-muwashofat-sifat-sifatkepribadian.html n.html http://blog.sikathabis.com/?page_id=431